BAB III TEORI PENUNJANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III TEORI PENUNJANG

BAB IV TAHAPAN PRODUKSI MEDIA

BAB III LANDASAN TEORI

Peran dari pada tipografi itu sendiri adalah untuk mengkomunikasikan ide atau informasi dari halaman tersebut ke pengamat. Terkadang secara tidak

BAB III TEORI PENUNJANG. teori-teori penunjang sebagai referensi praktikan untuk membuat sebuah

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Layout. Dalam buku The Fundamentals of Creative Design


PEMBUATAN DESAIN TIPOGRAFI

typos = bentuk grapho = menulis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TEORI PENUNJANG

Aplikasi Warna dalam Tipografi, Pedoman Penggunaan huruf secara Efektif

BAB III TINJAUANPUSTAKA

Sabtu, 1 Desember 2012

BAB III DATA. 3.1 Data Objek Profil Usaha

BAB III KERANGKA TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seseorang ( Namun menurut Suyatno, desain grafis

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

Penerapan karakter huruf pada media [ POSTER ]

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam buku Aplikasi Desain Grafis untuk Periklanan (Suyanto, 2004:5-8), tersebut. Ada empat macam tujuan dari iklan, yaitu:

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK


DESAIN. Interaksi Manusia & Komputer

BAB IV KONSEP DESAIN. Camera Angle ( Sudut Pengambilan Gambar )

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi

III. DATA SUMBER PERANCANGAN. A. Tabel Data Perancangan. B. Rincian data Perancangan 1. Identifikasi Meja

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Definisi Buku Buku 4.2 Definisi Publikasi 4.3 Landasan Teori Teori Layout Grid Systems

12/1/ Pengaturan 2.Keseimbangan 3.Warna 4.Legibilitas (Kemudahan dibaca) 5.Menarik

10/2/2012. Kelebihan iklan visual..(1) Dasar Design. Definisi. Kelebihan iklan visual..(2) Desain Komunikasi Visual

BAB III LANDASAN TEORI. mengenai sebuah logo yang akan digunakan dalam Kerja Praktik yang disusun

Tipografi Aplikatif PENGGUNAN HURUF DISPLAY. Ir. Kamil Rusdi Abdullah, M.Si. Modul ke: 10Fakultas FAKULTAS TEKNI PERENCANAAN DAN DESAIN

BAB IV KONSEP DESAIN

TIPOGRAFI SEBUAH ILMU TENTANG HURUF

BAB III DATA ANALISA PERANCANGAN. A. Kelompok data berkaitan dengan aspek fungsi dan produk rancangan

BAB 4 KONSEP DESAIN. kicker eyebrows, credit line, caption, foto, headline, deck, initial caps, box,

BAB IV KONSEP DESAIN

BAB III TEORI PENUNJANG

Ahli Tipografi disebut TIPOGRAFER (ahlinya tipografi gitu...)

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori

BAB IV TEKNIS PERANCANGAN DAN MEDIA

Pertemuan X. Ali Tarmuji, S.T., M.Cs. Pemrograman Web. Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri.

BAB IV TINJAUAN TIPOGRAFI JUDUL FILM HOROR INDONESIA PADA MEDIA POSTER

Tipografi Aplikatif TIPOGRAFI IKLAN MEDIA CETAK. Ir. Kamil Rusdi Abdullah, M.Si. Modul ke: 15Fakultas FAKULTAS DESAIN DAN SENI KREATIF

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori Teori Layout. Layout menurut Gavin Amborse & Paul Harris, (London 2005)

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SMA / MA KOMPONEN KELAYAKAN KEGRAFIKAAN BUKU SISWA 2013

Pokok Bahasan. Konsep Dasar Desain Web. Konsep Dasar Desain Web (2) 20/01/2012. Konsep Dasar Desain Web Konsep Pewarnaan Tipografi Layout

Pokok Bahasan. Konsep Dasar Desain Web Konsep Pewarnaan Tipografi Layout

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III LANDASAN TEORI

PERANCANGAN DESAIN LAYOUT MAJALAH EXCELLENT BUSINESS

III. DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN. Buku Yoga untuk Kesehatan ini menggunakan dua jenis huruf untuk

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

Gambar 3. Contoh prinsip keseimbangan horizontal

PERANAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL DALAM PERANCANGAN BUKU MOTIVASI DIBESARKAN OLEH SATU

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Jenis Buku Buku Non Fiksi Teori Ilustrasi Seni Kontemporer Ilustrasi Tangan ( Hand Drawing)

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III LANDASAN TEORI. gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam

Pertemuan 07 Typografi

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut Danton Sihombing dalam bukunya yang berjudul, Tipografi dalam Desain Grafis,

BAB IV PRODUKSI MEDIA

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SD (KLAS IV, V DAN VI) KOMPONEN KEGRAFIKAAN 2016

Beberapa komponen yang mempengaruhi kemasan media. FIDEL BUSTAMI Bidang Komunikasi dan Pendidikan Masyarakat Coremap

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Layout

BAB 4 KONSEP & DESAIN

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN III PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SMP, SMA, SMK KOMPONEN KEGRAFIKAAN (UNTUK PENERBIT) 2012

BAB 3 PROSEDUR PELAKSANAAN Proses Hubungan Kerja Antar Divisi

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP IKLAN. 3.1 Strategi Promosi

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori

Cover buku terdiri dari brand name/judul buku, nama penulis, dan elemen.

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SD-SMP KOMPONEN KEGRAFIKAAN 2007

TIPOGRAFI DEDDY AWARD W. LAKSANA, M.Pd

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SEKOLAH DASAR (SD) KOMPONEN KEGRAFIKAAN UNTUK PENERBIT 2012

BAB III METODE PERANCANGAN. media promosi untuk membantu menjual jasa yang ditawarkan serta kurang

Elemen Elemen Desain Grafis

Tipografi Aplikatif HURUF DAN PENGGUNAANNNYA. Ir. Kamil Rusdi Abdullah, M.Si. Modul ke: 09Fakultas FAKULTAS TEKNI PERENCANAAN DAN DESAIN

BAB III TEORI PENUNJANG

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN


BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

DESAIN GRAFIS. Salah satu kriteria penting dari sebuah antar muka adalah tampilan yang menarik.

BAB 4 KONSEP DESAIN. Ilustrasi adalah hasil visualisasi dari suatu tulisan dengan teknik drawing,

BAB 4 KONSEP DESAIN. akan berbentuk selongsong yang tebal dan mewah. desain buku dipengaruhi dan harus diperhatikan pada:

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

Tipografi Aplikatif DASAR DASAR TIPOGRAFI. Ir. Kamil Rusdi Abdullah, M.Si. Modul ke: 03Fakultas FAKULTAS DESAIN DAN SENI KREATF

PERANCANGAN DESAIN BLOG PROMOSI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN ASPEK DISPLAY ERGONOMI

BAB 4 KONSEP DESAIN. Berdasarkan pendapat Gary A. Lippincott sebuah subjek ilustrasi yang

INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Desain Komunikasi Visual Teori Layout

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN. 5.1 Format Teknis Buku Ukuran Buku Ukuran buku adalah 21 cm x 21 cm. Jumlah halaman adalah 110 halaman.

mempertimbangkan hasil akhir. Bermain dilakukan secara suka rela dan tidak ada paksaan atau tekanan dari luar kewajiban. ( Perkembangan Anak Jilid 1,

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB IV PRODUKSI MEDIA

IV. KONSEP PERANCANGAN

Seminar Nasional BOSARIS III Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya

DAFTAR ISI ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. UCAPAN TERIMAKASIH... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR TABEL...

Transkripsi:

BAB III TEORI PENUNJANG 3.1 TATA LETAK Tata letak atau disebut Layout (manajemen bentuk dan bidang) yaitu : penyusunan elemen-elemen desain yang berhubungan kedalam sebuah bidang sehingga membentuk susunan yang artistik dan berestetika. Menata letak berarti meramu seluruh aspek grafis, meliputi warna, bentuk, merek, ilustrasi, tipografi menjadi suatu kemasan baru yang disusun dan ditempatkan pada halaman kemasan secara utuh dan terpadu. layout adalah tentang bagaimana seorang desainer mengorganisasikan ruang, hal tersebut didahului dengan mempelajari semua tentang konten dalam ruang tersebut. Pendek kata, sebelum melayout sebaiknya desainer mempelajari apa yang akan di layout. Tujuan utama layout yaitu menampilkan elemen gambar dan teks agar menjadi komunikatif dalam sebuah cara yang dapat memudahkan pembaca menerima informasi yang disajikan. Adapun Prinsip-prinsip Layout adalah: 1. Urutan : menunjuk pada aliran membaca. 2. Penekanan : menunjuk pada objek-objek penting dalam urutan pembacaan 3. Keseimbangan : menunjuk pada pembagian berat ruang, ruang isi dan kosong 4. Kesatuan : menunjuk pada usaha menciptakan kesatuan objek, termasuk ruang secara keseluruhan. 5. Konsistensi : menunjuk pada kontrol estetik tampilan keseluruhan. Konsistensi kian terasa pada penerbitan berkala. Konsistensi selain sebagai kontrol estetik terutama berguna bagi koordinasi keseluruh material yang dilayout.

Disamping lima prinsip di atas, terdapat dua prinsip lagi yang penting terutama untuk layout penerbitan berkala. Dua prinsip tersebut yaitu konstanta dan variabel. Konstanta adalah elemen-elemen yang konstan, elemen yang selalu dipertahankan. Sedangkan variabeladalah elemen-elemen yang berubah. (Koskow, Merupa Buku, pp. 171-172) Konstanta dan variabel memperjelas prinsip konsistensi. 3.2 MODEL DESAIN LAYOUT MAJALAH Elemen dasar dalam suatu layout yang tidak boleh ditinggalkan adalah yang pertama yaitu Headline dalam suatu publikasi. Bukan hanya judul tetapi mungkin harus berisi pesan utama yang ditonjolkan. Kemudian. Teks isi atau bodytext. Dalam publikasi berbentuk majalah bodytext adalah bagian teks yang paling banyak dan memiliki format yang seragam. Akan tetapi, pada layout, mungkin teks yang berisi info utama ini memiliki lebih dari satu format, terkadang memiliki beberapa tingkat hierarki tergantung detail informasi yang ingin disampaikan. Ketiga yaitu Elemen gambar atau foto. Berikutnya Ruang kosong dalam bidang publikasi. Sebuah publikasi yang tidak memperhatikan tersedianya ruang kosong akan sulit meletakkan fokus. Berikut Desain Layout yang ada pada sebuah Majalah 1. Desain Konvensional, Model ini sangat sederhana. Mementingkan informasi dalam bentuk bodytext. Biasanya meletakkan judul di pojok kiri atas sebagai bagian yang pertama kali akan dibaca sesuai alur membaca secara tradisional. Desain layout semacam ini tepat dipergunakan bagi publikasi yang pembacanya memang berminat pada informasi yang ingin disampaikan. Tidak ada unsur yang ingin membujuk agar responden bersedia membaca publikasi ini, karena ini diperlukan oleh pembacanya. 2

Gambar 1 : Contoh Desain Konvensional (Sumber : http://chirpstory.com/li/166486) 2. Desain Klasik adalah desain standar di dalampemformatan layout publikasi. Designer dan bahkan kalangan tertentu menganggap seperti inilah layaknya sebuah publikasi ditata. Desain ini sederhana dan menarik. Layout ini merupakan peninggalan zaman mesin cetak timah yang masih tetap dipakai hingga kini. Penulisan judul rata tengah dan di bagian atas halaman dan bodytext disusun dalam dua kolom yang sama besarnya. Keterangan gambar ditulis dengan style yang berbeda di bawah gambarnya. Gambar 2 : Contoh Desain Klasik (Sumber : http://chirpstory.com/li/166486) 3

3. Desain Modern, Desain ini muncul di era modern (tahun 70-an) dan masih dominan hingga sekarang. Sudah berani meninggalkan batasan-batasan lama seperti kolom tunggal yang cukup panjang. Untuk mengimbangi panjangnya kolom, leading (jarak antarbaris) dibuat longgar. Usaha untuk menarik perhatian pembaca adalah dengan menonjolkan unsur visual, seperti menampilkan gambar lebih banyak. Termasuk juga alat bantu tipografi, seperti unsur garis tebal yang berguna untuk memberikan stressing pada bidang publikasi. Pemakaian ruang kosong telah mulai memperoleh porsi yang cukup. Gambar 3 : Contoh Desain Modern (Sumber : http:// inspirationhut.net) 4. Desain Technical, Model desain ini cocok untuk seseorang yang berselera praktis dan untuk memuat hal-hal yang bersifat teknis. Kolomnya rata-rata sempit dan tidak memuat teks yang terlalu panjang. Ruang kosong yang tersedia sangat banyak, berguna untuk mengarahkan fokus pada isinya. Gambar terpasang secara simetri pada bagian-bagian halaman yang memberikan kesan balance. Pembaca yang menyukai layout seperti ini, biasanya tidak membaca publikasi secara urut. la cenderung mencari-cari topik yang disukai, baik dengan membuka-buka halaman demi halaman maupun dengan melihat daftar isi. Penomoran halaman jelas dan cenderung 4

menonjol. Sekalipun pada contoh ini, dari dua halaman cukup diperlukan satu nomor halaman genap. Sebab setelah menangkap nomor halaman ini, 72, tanpa melihat nomor berapa di sebelahnya, pasti yang berada di sebelah kanan adalah halaman 73. Itulah sifat orang-orang teknik yang selalu mengedepankan logika. Gambar 4 : Contoh Desain Tehnical (Sumber : http:// cindyvenerdesign.com) 5. Desain Agresif, pada Desain jenis ini bersifat agresif. Layout agresif tidak dimuat terus menerus sepanjang isi publikasi. la hanya diperlukan maksimum 20% dari seluruh halaman. Keagresifan dari desain ini dibuat dengan menampilkan gambar yang besar dan bahkan sebagai latar belakang artikel jika perlu. Gambar yang besar sekaligus untuk menggantikan peran white space secara berkebalikan. Jika gambar tampil kuat, bagian teks harus cukup kontras untuk dibaca, baik dengan memberikan background maupun menggunakan jenis huruf yang sangat legibly (dapat dibaca) dalam warna yang jelas. 5

Gambar 5 : Contoh Desain Agresif (Sumber : http:// kissmiklos.com) 6. Desain Juvenille, Juvenile Book artinya buku untuk anak-anak. Jadi, desain ini ditujukan untuk segmen pembaca anak-anak. Desain ini berangkat konsep klasik hanya untuk menampilkan daya serang agar menarik untuk dibaca, maka diperlukan beberapa bagian menggunakan teks berukur besar, gambar berukuran cukup besar, dan gambar lain yang lebih kecil dalam jumlah yang agak banyak. Bidang kosong lebih banyak dibanding desain klasik. Bahkan jika perlu background dibuat berwarna Konsep klasik yang mendasari layout ini ditujukan untuk mendidik pembaca yaitu anak, mengenal estetika layout secara formal dengan urutan serta bagian-bagian yang tidak terlalu didestorsikan. Bentuk huruf teks headlines biasanya juga masih mengacu pada pilihan standar Serif dan San serif yang lebih modern. Ukuran body teks satu nomor lebih besar dari desain klasik, dengan tujuan agar pembaca kalangan muda tidak terlalu jenuh dengan teks yang banyak dalam suatu halaman. 6

Gambar 6 : Contoh Desain Juvenille (Sumber : www.taniarosler.com) 7. Desain Young and Fun, untuk segmen yang lebih tua dari pembaca Juvenile, diperlukan tampilan yang tidak lagi childish (kekanak-kanakan). Huruf yang dipakai dengan pilihan Sans serif dalam ukuran yang lebih kecil. Tatanan elemen gambar sudah lebih ekspresionis kadang distortif (merusak bentuk asli untuk memperoleh efek lain), karena pembaca seusia ini merasa tidak puas dengan yang biasa. Ia selalu ingin menemukan pengalaman baru dari apa yang dilihat dan dibacanya. Jika perlu, elemen gambar yang dijungkirbalikkan, yang untuk orang dewasa merasa pusing memandangnya tetapi sesekali mereka akan enjoy untuk memandang suatu objek secara terbalik. 7

Gambar 7 : Contoh Desain Young and Fun (Sumber : jayce-o.blogspot.com) 8. Desain Young & Feminim, ditujukan kepada segmen pembaca wanita muda. Gabungan antara Young and Fun serta Agresif, namun pada banyak elemen dipergunakan bentuk-bentuk yang lebih lunak. Seperti bentuk segi empat yang ujungnya dibuat lengkung, merupakan cara untuk melunakkan bentuk. Huruf Sans serif masih merupakan pilihan tepat, tetapi bukan yang berbentuk kaku, melainkan sebangsa Optima, Tahoma, Helvetica bukan Eras maupun Clearface atau Avant Garde Gothic.Pemilihan ilustrasi maupun tampilan foto dengan mengindahkan halhal yang disukai wanita. Seperti pewarnaan, kontras yang tidak terlalu tajam. Gambar 8 : Contoh Desain Young and Feminine (Sumber : jayce-o.blogspot.com) 8

3.3 GRID SYSTEM Grid System dibangun dari garis-garis yang beraturan yang membentuk suatu kesatuan digunakan untuk memecahkan permasalahan penataan elemen- elemen visual dalam sebuah ruang agar terlihat beraturan, harmoni, dan memiliki alur. Grid System digunakan Sebagai perangkat untuk mempermudah menciptakan sebuah komposisi visual. Untuk menjaga konsistensi dalam melakukan repetisi dari sebuah kompisisi yang sudah diciptakan. Adapun tujuan utama Grid System untuk menciptakan suatu rancangan yang komunikatif dan memuaskan secara estetik 3.4 UKURAN STANDART MAJALAH Majalah adalah penerbitan berkala yang berisi bermacam-macam artikel dalam subyek yang bervariasi. Majalah biasanya diterbitkan secara mingguan, dwimingguan atau bulanan. Majalah-majalah yang sudah diterbitkan, memiliki artikel mengenai topik populer yang ditujukan kepada masyarakat umum dan ditulis dengan gaya bahasa mudah dimengerti. Pada umumnya standart ukurannya adalah A4 (21 x 29.7 cm), Letter (21.59 x 27.94 cm) dan B5 (17.6 x 25 cm), atau F4 (21.5 x 33 cm). 3.5 PENGGUNAAN TIPOGRAFI, WARNA DAN ILUSTRASI Di dalam Desain Grafis, tipografi didefinisikan sebagai suatu proses seni untuk menyusun bahan publikasi menggunakan huruf cetak. Oleh karena itu, menyusun meliputi merancang bentuk huruf cetak hingga merangkainya dalam sebuah komposisi yang tepat untuk memperoleh suatu efek tampilan yang dikehendaki. Dalam Desain Komunikasi Visual tidak bisa lepas dari tipografi sebagai unsur pendukungnya. Perkembangan tipografi banyak dipengaruhi oleh faktor budaya dan teknik pembuatan. 9

Karakter tipografi yang ditimbulkan dari bentuk hurufnya bisa dipersepsikan berbeda. Rangkaian huruf dalam sebuah kata atau kalimat bukan hanya berarti sebuah makna yang mengacu pada sebuah objek atau gagasan, tetapi juga memiliki kemampuan untuk menyuarakan citra atau kesan secara visual, karena dalam suatu huruf terdapat nilai fungsional dan nilai estetika, pemilihan jenis huruf pun harus disesuaikan dengan citra yang ingin diungkapkan. Huruf-huruf dapat digolongkan menurut jenisnya yaitu: 1. Roman, pada awalnya adalah kumpulan huruf kapital seperti yang biasa ditemui di pilar dan prasasti Romawi, namun kemudian definisinya berkembang menjadi seluruh huruf yang mempunyai ciri tegak dan didominasi garis lurus kaku. 2. Serif, memiliki sirip, kaki, atau serif yang berbentuk lancip pada ujungnya, dan ketebalan dan ketipisan yang kontras pada garis-garis hurufnya. Kesan yang ditimbulkan adalah klasik, anggun, lemah gemulai dan feminin. 3. Egyptian, jenis huruf yang memiliki ciri kaki, sirip, atau serif yang berbentuk persegi seperti papan dengan ketebalan yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan adalah kokoh, kuat, kekar dan stabil. Egyptian populer dengan sebutan slab serif. 4. Sans Serif, jenis huruf yang tidak memiliki kaki, atau serif jadi huruf jenis ini tidak memiliki sirip pada ujung hurufnya dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern, kontemporer dan efisien. 5. Script, menyerupai goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkannya adalah sifat pribadi dan akrab. 10

6. Miscellaneous, merupakan jenis huruf pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah ada. Ditambah hiasan dan ornamen, atau garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif dan ornamental. Tipografi dapat dikatakan alat komunikasi apabila tipografi tersebut dapat berkomunikasi dalam bentuknya yang paling kuat, jelas (clarity), dan terbaca (legibility). Eksekusi terhadap desain tipografi dalam rancang grafis pada aspek legibility akan mencapai keberhasilan bila melalui proses investigasi terhadap makna, alasan-alasan kenapa teks harus dibaca, dan siapa yang membacanya. Tipografi Merupakan unsur penting dalam layout. Tipografi sebaiknya tidak dipahami sebatas memilih jenis huruf tetapi juga soal mengorganisasikan huruf. Pengorganisasian tersebut tak sebatas memilih jenis huruf yang cocok untuk headline, subheadline, body text, caption, dll. Pengorganisasian di sini meliputi pengaturan jarak antar baris, antar huruf, antar kata, spasi, termasuk memastikan bentuk/anatomi huruf yang sebaiknya memiliki perbedaan dengan angka (misalkan huruf i kapital sebaiknya tidak sama dengan angka 1). Pemilihan jenis huruf juga dengan memperhatikan kelengkapan seri huruf seperti regular, bold, bold italic, italic. Tipografi pun termasuk ke dalam prinsip konstanta dan variabel. Misalkan, body text surat kabar atau jurnal umumnya merupakan konstanta, baik jenis maupun ukuran. Sedangkan untuk headline selain memiliki konstanta pada jenis huruf biasanya memiliki variabel ukuran dengan alasan pertimbangan keseimbangan ruang. Disamping itu, body text yang konstan berkaitan dengan hitungan jumlah karakter yang telah disesuaikan dengan kebutuhan ruang/kolom. Warna juga merupakan unsur yang paling penting dan berpengaruh dalam desain layout. Warna, sebagai unsur visual yang berkaitan dengan bahan yang mendukung keberadaannya ditentukan oleh jenis pigmennya. Kesan yang diterima oleh mata lebih ditentukan oleh cahaya. Menurut Maran L. David dalam bukunya Visual Design in Dress (1987:119) yang dikutip Sulasmi Darmaprawira, menggolongkan warna menjadi dua, yaitu eksternal dan internal. Warna eksternal adalah warna yang bersifat fisika, sedangkan warna internal adalah warna sebagai 11

persepsi manusia, secara manusia melihat warna kemudian pengolahanya diotak dan cara mengekspresikanya Warna merupakan pelengkap gambar serta mewakili suasana kejiwaan pembuat gambar dalam berkomunikasi. Warna juga merupakan unsur yang sangat tajam untuk menyentuh kepekaan penglihatan sehingga mampu merangsang munculnya rasa haru, sedih, gembira, mood, semangat dan lainnya. Secara visual, warna memiliki kekuatan yang mampu mempengaruhi citra orang yang melihatnya. Masing-masing warna mampu memberikan respon secara psikologis. Molly E. Holzschlag (seperti dikutip Kusrianto, 2007), seorang pakar tentang warna, dalam tulisannya Creating Color Scheme membuat daftar mengenai kemampuan masing-masing warna ketika memberikan respon secara psikologis, seperti warna merah mampu memberikan respon yang ditimbulkan kekuatan, bertenaga, kehangatan, nafsu, cinta, agresifitas, bahaya; warna biru menimbulkan kepercayaan, konservatif, keamanan, teknologi, kebersihan, perintah; warna hijau menimbulkan kesan alami, kesehatan, pandangan yang enak, kecemburuan, pembaruan; warna kuning menimbulkan rasa optimis, harapan, filosofi, ketidakjujuran/ kecurangan, pengecut, pengkhianatan; warna ungu menimbulkan spiritual, misteri, keagungan, perubahan, bentuk, galak, arogan; warna orange menimbulkan energi keseimbangan, kehangatan; warna coklat menimbulkan respon dapat dipercaya, nyaman, bertahan; warna abu-abu menimbulkan intelek, futuristik, modis, kesenduan, merusak; dan warna putih menimbulkan rasa bersih, kemurnian/ suci, kecermatan, innocent (tanpa dosa), steril, kematian. 12