ANALISIS HUBUNGAN BEBAN KERJA DAN LAMA MASA KERJA DENGAN STRES PADA PERAWAT DI PUSKESMAS BLOOTO KOTA MOJOKERTO. Arief Fardiansyah 1 *)

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN BEBAN KERJA DAN LAMA MASA KERJA DENGAN STRES PADA PERAWAT DI RUANG PERAWATAN 2 RSUD RA. BASUNI GEDEG MOJOKERTO. Fitria Mei Rukmala Dewi *)

PENGARUH BEBAN KERJA DENGAN TINGKAT STRES PADA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH SURABAYA

Priyoto Dosen S1 Keperawatan STIKes Bhakti Husada Mulia Madiun ABSTRAK

PENATALAKSANAAN TUGAS KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN STATUS GIZI PENDERITA TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT KEPDA PASIEN DI RS AISYIYAH BOJONEGORO. Abstrak

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE ASUHAN KEPERAWATAN PROFESIONAL(MAKP) DI INSTALASI RAWAT INAP

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN STRESS KERJA PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN PASIEN DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG KEMBALI DI RUANG RAWAT JALAN RSI SAKINAH MOJOKERTO. Arief Fardiansyah 1 *)

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN KETEPATAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK 0-3 TAHUN DI DESA SOKO KEC. GLAGAH KAB. LAMONGAN.

HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN EMPATI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP MEDIKAL BEDAH RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG POSYANDU DENGAN MOTIVASI KUNJUNGAN KE POSYANDU. Titiek Idayanti

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Dengan Status GIzi Pada Balita di Desa Papringan 7

BAB I PENDAHULUAN. tersebut menjadi faktor stressor bagi anak baik terhadap anak maupun orang tua

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN JUMLAH PERAWAT DI PUSKESMAS WAEPANA KECAMATAN SOA KABUPATEN NGADA PROPINSI NTT TAHUN 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. dimana salah satu upaya yang dilakukan oleh rumah sakit adalah mendukung rujukan

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN WANITA PRAMENOPAUSE DI DESA BANGSALSARI KECAMATAN BANGSALSARI JEMBER

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG MODEL ASUHAN KEPERAWATAN METODE TIM DENGAN IMPLEMENTASINYA DI RUANG BEDAH FLAMBOYAN RSUD DR SOETOMO SURABAYA

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN KONDISI FISIK DENGAN TINGKAT STRES PADA LANSIA DI DUSUN JIMUS DESA PULE KECAMATAN MODO KABUPATEN LAMONGAN ABSTRACT

Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : e-issn : Vol. 2, No 2 Februari 2017

PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR BAYI MELALUI STIMULASI IBU DI KELURAHAN KEMAYORAN SURABAYA

Naskah Publikasi SKRIPSI. Disusun oleh : LELY ERNAWATI 0302R00019

INTISARI. Kata Kunci : Kondisi Kerja, Beban Kerja, Tingkat Stres perawat.

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MENGGOSOK GIGI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGOSOK GIGI PADA ANAK TK B

ABSTRAK HUBUNGAN DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN TINDAKAN INVASIF PEMASANGAN INFUS PADA ANAK USIA BALITA (1-5 TAHUN) DI RUMAH SAKIT IBNU SINA MAKASSAR

52 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. Volume VII Nomor 1, Januari 2016 ISSN: PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KEPATUHAN DALAM TINDAKAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 4-12 TAHUN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE PENUGASAN DALAM MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) DI RSUD WATES

Study Tingkat Kecemasan Penderita Diabetes Mellitus Di Poli Rawat Jalan Puskesmas Ngawi Purba Kabupaten Ngawi

HUBUNGAN STIMULASI PENDIDIKAN TK DENGAN INDEKS PRESTASI DI SD JURANG SAPI 3 KECAMATAN TAPEN KABUPATEN BONDOWOSO

Oleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan hasil dan pembahasan penelitian

TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA DAN KESIAPAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANGGOTA KELUARGA YANG MENDERITA STROKE DI DESA KEBAKKRAMAT KARANGANYAR

HUBUNGAN PENGETAHUAN MAHASISWA KEBIDANAN TINGKAT III TENTANG SADARI DENGAN FREKUENSI MELAKUKAN SADARI. Nanik Nur Rosyidah

TINGKAT KECEMASAN PASIEN PREOPERATIF PADA PEMBEDAHAN SEKSIO SESAREA DI RUANG SRIKANDI RSUD KOTA SEMARANG

Ambar Winarti, Ema Kurniawati ABSTRAK

Skripsi RIKA RAUDHATUL JANNAH NIM : S RINA AGUSTINA NIM: S

PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN PERILAKU PERAWAT

Fajarina Lathu INTISARI

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN GANGGUAN KARDIOVASKULAR YANG DIRAWAT DIRUANGAN ALAMANDA TAHUN 2015

HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN KENAKALAN REMAJA KELAS XI DI SMK MUHAMMADIYAH 4 KECAMATAN LAMONGAN KABUPATEN LAMONGAN. Ida Safitri * Sulistiyowati **

PENINGKATAN PERAWATAN KEHAMILAN MELALUI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS LAMONGAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI MOTORIK KASAR DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA TODDLER ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANG TUA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA ANAK USIA 3-6 TAHUN DI DI DESA PLOSOWAHYU KAB LAMONGAN

ISSN Vol 5, ed 2, Oktober 2014

Lilis Maghfuroh Program Studi S1 Keperawatan STIKes Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat...

Hubungan Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Tingkat Stres Pada Wanita Usia Subur

PERBEDAAN TINGKAT KEPUASAN PERAWAT DI RUANG MPKP DAN BUKAN MPKP DI RSUD KABUPATEN BATANG TAHUN 2013

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEPATUHAN LANSIA DATANG KE POSYANDU LANSIA DI DESA BENERWOJO WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEJAYAN KABUPATEN PASURUAN

HUBUNGAN KOMUNIKASI TEURAPETIK BIDAN DENGAN KECEMASAN IBU BERSALIN DI RUANG KEBIDANAN DAN BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PIDIE

TINGKAT KECEMASAN KELUARGA DALAM MENGHADAPI ANGGOTA KELUARGA PENDERITA GANGGUAN JIWA DI POLI JIWA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA KOTA KEDIRI

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERKEMBANGAN PSIKOSEKSUAL ANAK DENGAN JENIS APE YANG DIBERIKAN PADA ANAK USIA 1-12 BULAN. Ihda Mauliyah ABSTRAK

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN

Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP TINGKAT KECEMASAN KEMOTERAPI PADA PASIEN KANKER SERVIKS DI RSUD Dr. MOEWARDI

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN PENERAPAN KOMPENSASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD MUNTILAN NASKAH PUBLIKASI

Performance Hospital Service Against The Level Of Anxiety In Child. Performance Pelayanan Rumah Sakit Terhadap Tingkat Kecemasan Anak

HUBUNGAN TINGKAT STRES KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT

PENGETAHUAN DAN KECEMASAN IBU PENGGUNA KONTRASEPSI AKDR. Vera Virgia

HUBUNGAN POLA TIDUR TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI SEJAHTERA MARTAPURA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

GAMBARAN TINGKAT STRES PADA PERAWAT DIRUANG RAWAT INAP LANTAI 5 BLOK C RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOJA JAKARTA UTARA

SIKAP LANSIA DAN PELAYANAN PETUGAS KESEHATAN TERHADAP KUNJUNGAN DI POSYANDU WILAYAH PKM PATIHAN

BAB 1 PENDAHULUAN. mandiri untuk menangani kegawatan yang mengancam jiwa, sebelum dokter

HUBUNGAN MOTIVASI MENJADI PERAWAT DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA AKPER YPIB MAJALENGKA TAHUN 2015

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive correlational yaitu

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA HARJOBINANGUN PURWOREJO GITA APRILIA ABSTRAK

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA KEBEN KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN. M. Masykur*, Dian Nurafifah**...ABSTRAK...

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif. analitik Comparative Study dengan pendekatan cross sectional.

POLA KOMUNIKASI KELUARGA DAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI KELURAHAN PADANG BULAN MEDAN

HUBUNGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP MELATI RSUD SUBANG. Ibrahim N. Bolla, S.Kp.

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI ORANG TUA DALAM MEMANFAATKAN ALAT-ALAT PERMAINAN EDUKATIF DI RUANG ANAK RS. BAPTIS KEDIRI ABSTRACT

Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 2 (1) 2017

Sartika Tolingguhu NIM :

HUBUNGAN PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN KECEMASAN PROSES PERSALINAN DI BPM HESTI UTAMI DESA GRANTUNG KECAMATAN BAYAN KABUPATEN PURWOREJO

PENGARUH ORIENTASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK PRA SEKOLAH DI BANGSAL ANAK RUMAH SAKIT BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG. Eni Mulyatiningsih ABSTRAK

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN KEMANDIRIAN TOILET TRAINING ANAK USIA TODDLER

GAMBARAN STRES DAN STRATEGI KOPING IBU BEKERJA YANG MEMILIKI ANAK DIASUH ASISTEN RUMAH TANGGA. Abstrak.

PROFIL TINGKAT PENGETAHUAN PENDERITA KUSTA TENTANG PENYAKIT KUSTA DI PUSKESMAS KEMUNINGSARI KIDUL KABUPATEN JEMBER

TERAPI BERMAIN : GAMES PENGARUHI TINGKAT ADAPTASI PSIKOLOGIS ANAK USIA SEKOLAH

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEPRESI PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL THEODORA MAKASSAR

Hubungan Tingkat Ekonomi Keluarga Dengan Status Gizi Pada Lansia Di Posyandu Bina Keluarga Karang Wreda Kusuma Kecamatan Mojoroto Kota Kediri

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN HUBUNGAN PERUBAHAN FISIK USIA REMAJA DENGAN RASA PERCAYA DIRI PADA SISWI KELAS 7

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI PADA IBU NIFAS UNTUK MENYUSUI BAYINYA DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI (Studi Di BPS Yuliana, Amd. Keb. Kabupaten Lamongan 2016)

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL DENGAN KESEHATAN JANIN TRIMESTER II DI RSIA KUMALA SIWI JEPARA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN KESIAPAN ANAK MENGHADAPI MASA PUBERTAS

PENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014

PENGARUH PERILAKU IBU DALAM MEMBERIKAN MAKANAN PENDAMPING ASI TERHADAP STATUS GIZI BAYI USIA 7-12 BULAN. Kolifah *), Rizka Silvia Listyanti

Aji Galih Nur Pratomo, Sahuri Teguh, S.Kep, Ns *)

EFEKTIFITAS PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG KANKER SERVIKS DI WILAYAH UPT PUSKESMAS GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN PERAN PERAWAT SEBAGAI EDUKATOR DI RUANG RAWAT INAP RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN

PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG PERILAKU HIDUP SEHAT DI PANTI ASUHAN EVANGELINE BOOTH DAN ASRAMA MADANI

Hubungan Antara Peran Orang Tua 1

ABSTRAK. Kata Kunci : Tingkat pengetahuan, Dukungan keluarga Personal hygiene

Dukungan Suami dengan Kemauan Ibu Hamil dalam Pemberian ASI Eksklusif 62

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KESEMBUHAN PADA PENDERITA TB PARU DI BALAI PENGOBATAN PENYAKIT PARU-PARU UNIT MINGGIRAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG GIZI DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DI KELURAHAN SIDOHARJO RW 1 RT 2 DAN 4 KECAMATAN LAMONGAN

Transkripsi:

ANALISIS HUBUNGAN BEBAN KERJA DAN LAMA MASA KERJA DENGAN STRES PADA PERAWAT DI PUSKESMAS BLOOTO KOTA MOJOKERTO Arief Fardiansyah 1 *) Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan beban kerja dan lama masa kerja dengan stres pada perawat di Puskesmas Blooto Kota Mojokerto. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik dengan pendekatan Cross Sectional dengan populasi seluruh perawat (termasuk perawat gigi 2 orang) sebanyak 20 orang yang diseleksi menggunakan total sampling yaitu seluruh populasi digunakan sebagai sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan beban kerja dan lama masa kerja dengan stres pada perawat. Beberapa faktor yang menjadi penyebab stres kerja adalah kurangnya kepercayaan diri dalam melakukan pekerjaan, kurangnya kemampuan atau ketrampilan dalam melakukan pekerjaan, masa kerja kurang dari 1 tahun dan juga faktor lingkungan kerja, yang mencakup tempat kerja yang tidak hygienis, kebisingan yang tinggi serta beban pekerjaan. Kata kunci : beban kerja, lama masa kerja, stres A. PENDAHULUAN Stres kerja merupakan hal yang sangat mengganggu dalam pekerjaan. Jika karyawan mengalami stress kerja, maka pekerjaan karyawan tersebut juga akan terganggu. Penyebab stress bermacammacam, bias karena faktor dalam diri karyawan maupun factor dari luar karyawan. Stres kerja adalah situasi faktor yang terkait dengan pekerjaan, berinteraksi dengan pekerjaan, beriteraksi dengan faktor dari dalam diri individu dan mengubah kondisi fisiologi dan psikologi sehingga keadaannya menyimpang dari normal (Gregson, 2007). Fluktuasi beban kerja merupakan bentuk lain dari pembangkit stres kerja. Untuk jangka waktu tertentu bebannya sangat ringan dan saat-saat lain bebannya bisa berlebihan. Situasi tersebut dapat kita jumpai pada tenaga kerja yang bekerja pada Rumah Sakit khususnya perawat. 2) Penulis adalah Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Majapahit Mojokerto 96

Keadaan yang tidak tepat tersebut dapat menimbulkan kecemasan, ketidakpuasan kerja dan kecenderungan meninggalkan kerja (Munandar, 2006). Kondisi ini mempengaruhi pada kinerja perawat dalam melayani pasien, karena kinerja yang kurang baik akan berdampak pada pelayanan yang diberikan pada pasien. Lama masa kerja juga mempengaruhi stres kerja perawat, karena dari lama masa kerja bisa membentuk pengetahuan/keterampilan tentang metode suatu pekerjaan karena keterlibatan perawat dalam pelaksanaan tugas pekerjaan. Dari lama masa kerja yang berbeda dapat mempengaruhi koping perawat terhadap stres (Trijoko, 2001). Penelitian oleh Asian di tahun 2009 di salah satu Puskesmas di Propinsi Jawa Timur tentang pelayanan keperawatan yang diselenggarakan oleh bidang keperawatan dalam memenuhi kebutuhan pasien tidak lepas dari pemenuhan kebutuhan tenaga perawat yang mencukupi dalam setiap kali dinas jaga (shift). Dari Studi Pendahuluan di Puskesmas Blooto Kota Mojokerto pada 10 perawat diketahui bahwa 7 perawat menyatakan beban kerja yang diterimanya tidak menjadi beban dan karena lama masa kerja dari perawat itu lebih dari 3 tahun, sudah pengalaman dan keterampilan sudah dibekali dengan baik, sehingga dalam koping stres sudah baik dan tidak menjadi suatu beban yang bisa menyebabkan stres berat. Sedangkan 3 perawat menyatakan merasa beban kerja yang diterima menjadi beban dalam pekerjaannya. Salah satu cara untuk menghindari stres yaitu kesesuaian jumlah pasien yang harus dirawatnya dengan kapasitas kerjanya sesuai dengan pendidikan yang diperoleh, shift yang digunakan untuk mengerjakan tugasnya yang sesuai dengan jam kerja yang berlangsung setiap hari, serta kelengkapan fasilitas yang dapat membantu perawat menyelesaikan kerjanya dengan baik. Berdasarkan fenomena yang terjadi, perawat memiliki stresor yang tinggi karena perawat setiap hari akan berhadapan dengan aspek lingkungan fisik dan lingkungan psikososial yang tinggi dari pekerjaan. Sehingga kemungkinan besar akan terjadi stres pada perawat karena beban kerja yang berlebih (Gregson, 2007). Hal ini yang mendorong peneliti untuk mengetahui sejauh mana beban kerja dan lama masa kerja dapat terkait dengan stres pada perawat di Puskesmas Blooto Kota Mojokerto. 97

B. METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Dalam penelitian ini kerangka kerjanya adalah sebagai berikut : Beban kerja Lama Masa kerja Hipotesis dalam penelitian ini adalah H 1 : ada hubungan beban kerja dan lama masa kerja dengan stres pada perawat di Puskesmas Blooto Kota Mojokerto. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat (termasuk perawat gigi 2 orang) di Puskesmas Blooto Kota Mojokerto sebanyak 20 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah perawat di Puskesmas Blooto Kota Mojokerto sebanyak 20 orang. Pengambilan sampel menggunakan total sampling yaitu seluruh populasi digunakan sebagai sampel. Penelitian ini bertujuan untuk menguji signifikansi hubungan beban kerja dan lama masa kerja dengan stres pada perawat, maka model analisis statistik yang tepat untuk penelitian ini adalah Analisis Spearman rank s dengan bantuan perangkat lunak SPSS. Jika ρ < α maka H1 diterima yang berarti ada hubungan beban kerja dan lama masa kerja dengan stres pada perawat di Puskesmas Blooto Kota Mojokerto, tetapi jika ρ > α maka H1 ditolak yang berarti tidak ada hubungan beban kerja dan lama masa kerja dengan stres pada perawat di Puskesmas Blooto Kota Mojokerto. C. HASIL PENELITIAN 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Tabel 1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia Perawat di Puskesmas Blooto Kota Mojokerto Tahun 2012. No. Usia Frekuensi (f) Prosentase (%) 1. 2. 3. 4. < 20 tahun 20-40 tahun 40-60 tahun > 60 tahun Stres pada perawat 0 18 2 0 0 90 10 0 Jumlah 20 100 98

Tabel 1 menunjukkan bahwa hampir seluruhnya responden berusia 20-40 tahun yaitu sebanyak 18 responden (90%). 2. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin Tabel 2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di Puskesmas Blooto Kota Mojokerto Tahun 2012. No. Jenis Kelamin Frekuensi (f) Persentase (%) 1. Laki-laki 5 25 2. Perempuan 15 75 Jumlah 20 100 Tabel 2 menunjukkan bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 15 responden (75%). 3. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan Tabel 3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan Perawat di Puskesmas Blooto Kota Mojokerto Tahun 2012. No. Pendidikan Frekuensi (f) Prosentase (%) 1. 2. D III Keperawatan S 1 Keperawatan 18 2 90 10 Jumlah 20 100 Tabel 3 menunjukkan bahwa hampir seluruhnya responden berpendidikan D III Keperawatan yaitu sebanyak 18 responden (90%). 4. Karakteristik responden berdasarkan beban kerja Tabel 4 Distribusi Frekuensi Beban Kerja Perawat di Puskesmas Blooto Kota Mojokerto Tahun 2012. No. Beban Kerja Frekuensi (f) Prosentase (%) 1. 2. 3. 4. Berat Sedang Ringan Tidak menjadi beban 2 6 12 0 10 30 60 0 Jumlah 20 100 99

Tabel 4 menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai beban kerja yang ringan yaitu sebanyak 12 responden (60%). 5. Karakteristik responden berdasarkan lama kerja Tabel 5 Distribusi Frekuensi Lama Kerja Perawat di Puskesmas Blooto Kota Mojokerto Tahun 2012. No. Lama Kerja Frekuensi (f) Prosentase (%) 1. 2. < 1 tahun 5 25 > 1 tahun 15 75 Jumlah 20 100 Tabel 5 menunjukkan bahwa sebagian besar responden sudah bekerja lebih dari 1 tahun yaitu sebanyak 15 responden (75%). 6. Karakteristik responden berdasarkan tingkat stres Tabel 6 Distribusi Frekuensi Tingkat Stres Perawat di Puskesmas Blooto Kota Mojokerto Tahun 2012. No. Tingkat Stres Frekuensi (f) Prosentase (%) 1. 2. 3. 4. Normal Ringan Sedang Berat 2 8 4 6 10 40 20 30 Jumlah 20 100 Tabel 6 menunjukkan bahwa hampir setengahnya responden mengalami stres ringan yaitu sebanyak 8 responden (40%). 100

Beban kerja 7. Hubungan beban kerja dengan tingkat stress pada perawat. Tabel 7 Tabulasi Silang Beban Kerja dengan Tingkat Stress Perawat di Puskesmas Blooto Kota Mojokerto tahun 2012. Tingkat stres Normal Ringan Sedang Berat Total % % % % % Berat - - 1 5 - - 1 5 2 10 Sedang 1 5 2 10 1 5 1 5 5 25 Ringan - - 4 20 7 35 2 10 13 65 Tidak jadi beban - - - - - - - - - - Total 1 5 7 35 8 40 4 20 20 100 P = 0,007 α = 0,05 Berdasarkan tabel 7 dapat diketahui bahwa perawat dengan beban kerja ringan memiliki tingkat stress yang sedang yaitu sebanyak 7 responden (35%). Keterangan dari tabel 7 menunjukkan bahwa dari 20 responden, berdasarkan uji Rank Spearman diperoleh hasil perhitungan dengan nilai p = 0,007 sedangkan α = 0,05. Oleh karena nilai signifikan lebih kecil dari α = 0,05 maka H 0 ditolak dan H 1 diterima dengan demikian ada hubungan beban kerja dengan stres pada perawat. 101

8. Hubungan lama kerja dengan tingkat stress pada perawat. Tabel 8 Tabulasi Silang Lama Kerja dengan Tingkat Stress Perawat di Puskesmas Blooto Kota Mojokerto tahun 2012. Tingkat stres Total Lama kerja Normal Ringan Sedang Berat % % % % % <1 tahun 1 5 1 5 1 5 2 10 5 25 > 1 tahun 1 5 3 15 7 35 4 20 15 75 Total 2 10 4 20 8 40 6 30 20 100 P = 0,015 α = 0,05 Berdasarkan tabel 8 diketahui bahwa perawat yang lama kerjanya > 1 tahun memiliki tingkat stress yang sedang sebanyak 7 responden (35%). Keterangan dari tabel 8 menunjukkan bahwa dari 20 responden. Berdasarkan uji Rank Spearman diperoleh hasil perhitungan dengan nilai p = 0,015 sedangkan α = 0,05. Oleh karena nilai signifikan lebih kecil dari α = 0,05 maka H 0 ditolak dan H 1 diterima dengan demikian ada hubungan lama kerja dengan stres pada perawat. D. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Pada pembahasan ini peneliti akan menguraikan data yang diperoleh dari hasil penelitian yang akan dihubungkan dengan teori yang ada guna memperoleh hasil yang valid yaitu ada hubungan beban kerja dan lama masa kerja dengan stres pada perawat di Puskesmas Blooto Kota Mojokerto Tahun 2012. 1. Beban Kerja Berdasarkan tabel 4 menunjukkan bahwa dari 20 responden sebagian besar beranggapan beban kerja ringan sebanyak 12 responden (60%), sedangkan responden yang beranggapan beban kerja sedang sebanyak 6 responden (30%), dan sedangkan responden yang beranggapan beban kerja berat sebanyak 2 responden (10%). 102

Setiap pekerjaan apapun jenisnya apakah pekerjaan tersebut memerlukan kekuatan otot atau pemikiran, adalah beban yang melakukan. Dengan sendirinya beban ini dapat berupa beban fisik, beban mental, ataupun beban sosial sesuai dengan jenis pekerjaan si pelaku. Seorang kuli angkat junjung di pelabuhan sudah barang tentu akan memikul beban fisik lebih besar dari pada beban mental atau sosial. Sebaliknya seorang petugas bea dan cukai pelabuhan akan menanggung beban mental dan sosial lebih banyak dari pada beban fisiknya. Masing masing orang memiliki kemampuan yang berbeda dalam hubunganya denga beban kerja ini. Ada orang yang lebih cocok untuk menanggung beban fisik, tetapi orang lain akan lebih cocok melakukan pekerjaan yang lebih banyak pada beban mental atau sosial. Namun demikian, secara umum atau rata-rata mereka ini sebenarnya dapat memikul beban dalam batas tertentu, atau suatu beban yang optimal bagi seseorang. Oleh sebab itu, penempatan seorang pekerja atau karyawan seharusnya sesuai dengan beban optimum yang sanggup dilakukan agar tidak menyebabkan stress pada pekerja. Tingkat ketepatan penempatan seseorang pada suatu pekerjaan, di samping didasarkan pada beban optimum juga dipengaruhi oleh pengalaman, keterampilan, motivasi, dan sebagainya (Notoadmodjo, 2007). Beban kerja yang dialami oleh responden diantaranya dikarenakan tempat kerja, kejenuhan, penempatan kerja, umur dan lain-lain. Oleh karena itu dapat memberikan pengaruh terhadap tingkat stres responden meskipun responden mempunyai pendidikan yang tinggi. Responden yang memiliki beban kerja ringan hanya sedikit yang menyebabkan stress pada responden. 2. Lama Kerja Berdasarkan tabel 5 menunjukkan bahwa dari 20 responden sebagian besar perawat sudah bekerja selama >1 tahun yaitu 15 responden (75 %), sedangkan responden yang bekerja kurang dari 1 tahun sebanyak 5 responden (25%). Lama kerja adalah proses pembentukan pengetahuan atau keterampilan tentang metode suatu pekerjaan karena keterlibatan karyawan tersebut dalam pelaksanaan tugas pekerjaan, sehingga dengan lama kerja yang panjang dapat meningkatkan teknik dan 103

metode dalam bekerja sehingga dapat mengurangi tingkat stres pada karyawaan/pekerja (Trijoko, 2001). Berdasarkan data tabel 5 menunjukkan bahwa semakin sedikit lama masa kerja makin mudah untuk responden menjadi stres. Hal-hal yang mempengaruhi responden bermacam-macam, hal tersebut dikarenakan dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya tingkat pendidikan, usia, dan jenis pekerjaan. 3. Tingkat Stres Berdasarkan tabel 6 menunjukkan bahwa dari 20 responden hampir setengahnya mempunyai tingkat stres ringan sebanyak 8 responden (40%), sedangkan responden yang mempunyai tingkat stress berat sebanyak 6 responden (30%), sedangkan responden yang mempunyai tingkat stres sedang sebanyak 4 responden (20%), sedangkan responden yang tidak stres/normal sebanyak 2 responden (10%). Stres adalah stimulus atau situasi yang menimbulkan distres dan menciptakan tuntutan fisik dan psikis pada seseorang Stres membutuhkan koping dan adaptasi. Sindrom adaptasi umum atau teori Selye, menggambarkan stres sebagai kerusakan yang terjadi pada tubuh tanpa mempedulikan apakah penyebab stres tersebut positif atau negatif. Respons tubuh dapat diprediksi tanpa memerperhatikan stresor atau penyebab tertentu (Riyadi, 2010). Faktor yang menjadi penyebab stres dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu: a. Faktor internal, yakni dari dalam diri sendiri, misalnya kurangnya kepercayaan diri dalam melakukan pekerjaan, kurangnya kemampuan atau ketrampilan dalam melakukan pekerjaan, masa kerja kurang dari 1 tahun. b. Faktor eksternal, yakni faktor lingkungan kerja. Lingkungan kerja ini mencakup lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Lingkungan fisik yang sering menimbulkan stres kerja adalah tempat kerja yang tidak hygienis, kebisingan yang tinggi, beban pekerjaan. Hal ini terbukti dari hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar responden mengalami peningkatan tingkat stres dikarenakan stimulus atau situasi yang menimbulkan distres pada 104

lingkungan pekerjaannya dan menciptakan tuntutan fisik dan psikis pada seseorang Stres yang menjadikan beban bagi mereka. 4. Hubungan antara beban kerja dan dengan stres pada perawat. Berdasarkan uji Rank Spearman diperoleh hasil perhitungan dengan nilai p = 0,007 sedangkan α = 0,05. Oleh karena nilai signifikan lebih kecil dari α = 0,05 maka H 0 ditolak dan H 1 diterima dengan demikian ada hubungan beban kerja dengan stres pada perawat. Berdasarkan analisis data didapatkan Hubungan antara beban kerja dengan stres pada perawat. Hal ini sesuai dengan pernyataan Riyadi (2010), bahwa Stres adalah stimulus atau situasi yang menimbulkan distres dan menciptakan tuntutan fisik (beban kerja) dan psikis pada seseorang, Stres membutuhkan koping dan adaptasi. Sindrom adaptasi umum atau teori Selye, menggambarkan stres sebagai kerusakan yang terjadi pada tubuh tanpa mempedulikan apakah penyebab stres tersebut positif atau negatif (Riyadi, 2010). Beban kerja pada perawat juga dapat dipengaruhi dari Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) yang digunakan dalam Puskesmas itu sendiri. MAKP yang digunakan dalam penelitian ini adalah MAKP tim. Model ini menggunakan tim yang terdiri atas anggota yang berbeda-beda dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap sekelompok pasien. Perawat ruangan dibagi menjadi 2-3 tim/grup yang terdiri atas tenaga profesional, tenaga teknis, dan pembantu dalam satu grup kecil yang saling membantu (Bahtiar, 2010). Beban kerja yang dialami oleh responden diantaranya dikarenakan tempat kerja, kejenuhan, penempatan kerja, umur dan lain-lain. Oleh karena itu dapat memberikan pengaruh terhadap tingkat stres responden meskipun responden mempunyai pendidikan yang tinggi. Responden yang memiliki beban kerja ringan hanya sedikit yang menyebabkan stress pada responden dan MAKP tim yang digunakan pada Puskesmas Blooto belum berjalan 100% sehingga bisa menyebabkan beban kerja pada perawat. 5. Hubungan antara lama masa kerja dengan stres pada perawat. Berdasarkan uji Rank Spearman diperoleh hasil perhitungan dengan nilai p = 0,015 sedangkan α = 0,05. Oleh karena nilai signifikan lebih kecil dari α = 0,05 maka H 0 ditolak dan H 1 diterima 105

dengan demikian ada hubungan lama masa kerja dengan stres pada perawat. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden tidak mengalami stress berat fisiologis maupun stres psikologis, hal ini dikarenakan individu dalam merespon suatu stressor dipengaruhi oleh suatu mekanisme koping atau lama masa kerja. Individu yang tidak mengalami stres dikarenakan ia bisa melakukan suatu respon yang sehat terhadap stres sebagai suatu bentuk perbaikan keseimbangan pada sistem lingkungan dari dalam maupun luar atau yang disebut adaptif (Handoko, 2006). Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa semakin sedikit lama masa kerja makin mudah untuk responden menjadi stress. Halhal yang mempengaruhi responden bermacam-macam, hal tersebut dikarenakan dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya tingkat pendidikan, usia, dan jenis pekerjaan. E. PENUTUP Tidak dapat dipungkiri bahwa pekerjaan (shift) yang monoton bisa mempengaruhi kinerja perawat. Jadi dari pihak manajemen puskesmas bisa mengubah/rolling shift, kebijakan manajemen sesuai dengan jumlah perawat dan pengalaman perawat sehingga tingkat beban kerja dan tingkat stress dapat berkurang. Perlu adanya sarana yang mendukung bagi perawat untuk mengurangi keadaan stress dengan menggunakan meminimalkan beban kerja seperti pelatihan, merubah strategi manajemen yang lebih baik dan modifikasi kerja agar perawat sehingga tingkat stress dapat diminimalkan. Perlu adanya partisipasi perawat dalam mengurangi stress baik dengan pelatihan dan modifikasi pengurangan beban kerja, untuk mengurangi tingkat stress. DAFTAR PUSTAKA Asri, 2003. Stres dan Kepuasan Kerja. (http://www.jurnal-sdm.blogspot.com. diakses tanggal 11 Januari 2012). Bahtiar, 2010. Manajemen Organisasi. Jogjakarta: Graha Ilmu. Gregson, 2007. Stres. Jogjakarta: Arruz. Handoko, 2006. Tinjauan tentang Kinerja. (http://www.resuurces.unpad.ac.id. Diakses tangga; 4 Januari 2012). 106

Hidayat, 2010. Metode Penelitian untuk Kebidanan, Jakarta: Salemba Medika. Iswanto, 2010, Manajemen Organisasi. Jakarta: Pustaka Setia. Kirom, 2009. Mengukur Kinerja Pelayanan dan Kepuasan Pasien. Jakarta: Pustaka Reka Cipta. Kusmiati, 2007. Pengaruh Beban Kerja. (http://jurnal-sdm.blogspot.com diakses tanggal 1 Februari 2012). Maramis, WF. 2009. Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya : Airlangga University Press. Maryland Health Careers, 2009. Manajemen Keperawatan. Jakarta: EGC. Munandar, 2006. Manajemen Kerja. Jakarta: Pustaka Setia. Nazier, 2009. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Notoatmodjo, 2007. Ilmu Kesehatan Masyarakat, Jakarta: Rineka Cipta. Nursalam, 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika., 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitan Ilmu Keperawatan, Edisi III. Jakarta: Salemba Medika. Potter, 2010. Fundamentals of Nurse Fundamental Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Riyadi, 2010. Asuhan Keperawatan Jiwa. Jogjakarta: Graha ilmu. Rini, 2009. Asuhan Keperawatan. Jakarta: Pustaka Setia. Sugiyono, 2010. Statsitika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. Trijoko, 2001. Pengaruh Tingkat Pendidikan, Masa Kerja terhadap Kinerja. (http://jurnalskripsi.com.pdf.htm. Siakses 18 Desember 2011). 107