83 BAB V KESIMPULAN Online shop kini telah menjadi gaya baru dalam pemenuhan kebutuhan maupun hasrat belanja seseorang. Sistem belanja digital telah disuguhkan sebagai sebuah kemajuan jaman, di mana segala aktifitas dapat dilakukan dalam sebuah dunia baru yaitu cyberspace. Melalui penelitian ini, menunjukkan bahwa masyarakat modern telah mampu menerima kehadiran cara belanja online di mana dalam sistem belanja online konsumen tidak dapat melihat maupun memegang barang yang diperdagangkan secara real. Berdasarkan data yang didapatkan, beberapa indikasi yang mempengaruhi orang untuk melakukan online shopping yaitu pertama sistem yang dihadirkan dalam belanja online. Menurut pandangan ke-6 informan, melalui belanja online mereka dapat menghemat waktu, biaya, dan tenaga. Sistem yang berjalan dalam transaksi pembelian online sangat memudahkan mereka untuk mendapatkan barang yang dibutuhkannya. Singkatnya, hanya dengan membuka website online shop yang dituju, pilih barang yang diinginkan, lalu melakukan transfer melalui e- banking, proses transaksi belanja mereka pun sudah selesai tanpa harus keluar rumah dan berkunjung ke toko konvensional yang bersangkutan. Kedua yaitu visual/gambar/foto. Menurut informasi dari informan menjelaskan bahwa gambar merupakan salah satu faktor mereka percaya hingga memutuskan berbelanja online. Menariknya gambar barang yang diperdagangkan menjadi referensi mereka berminat untuk melakukan belanja online, sebab
84 sebelum konsumen membeli barang online mereka hanya dapat melihat barang tersebut secara visual. Yang keempat yaitu dari followers(member) dan testimony. Diantara ke-6 informan hampir semuanya menyebutkan followers dan testimony sebagai salah satu referensi mereka dalam pemilihan online shop. Banyaknya orang yang bergabung dalam sebuah grup online shop sering diartikan pula sebagai banyaknya pelanggan yang ada di online shop tersebut, sehingga hal tersebut membentuk rasa percaya konsumen untuk turut melakukan pembelian barang ke online shop yang bersangkutan. Sedangkan testimony konsumen lain yang diunggah pedagang online juga membawa pengaruh pada tingkat kepercayaan konsumen terhadap sebuah online shop, sehingga terlihat bahwa pengalaman orang lain dalam berbelanja juga menjadi referensi seseorang untuk melakukan online shopping. Yang terakhir yaitu lingkungan. Kepercayaan seseorang terhadap proses belanja online dipengaruh dari lingkungan sosialnya. Hal tersebut terlihat dari pernyataan beberapa informan yang menjelaskan bahwa pemahaman mereka mengenai belanja online dipengaruhi oleh teman-teman mereka yang juga sebelumnya telah berbelanja online maupun yang sedang berdagang online. Berbagai data yang menunjukkan adanya persepsi informan mengenai perbandingan antara online shopping dengan berbelanja di toko konvensional, menjadi akhir kesimpulan dalam tulisan karya ilmiah ini. Berdasarkan pernyataan informan, sebagian besar diantara mereka menyimpulkan bahwa kelebihan belanja online dibanding dengan belanja di toko konvensional yaitu, belanja online
85 dianggap lebih praktis dan hemat waktu. Pernyataan tersebut menarik sebab apabila dilihat lebih jauh, persepsi mereka mengenai kata praktis dan hemat waktu itu sendiri dapat terbantahkan. Makna praktis dan hemat waktu sendiri mengalami pergeseran ketika dibandingkan ketika orang berbelanja di toko kovensional, di mana jika seseorang berbelanja secara langsung maka mereka proses yang diperlukan dapat dilakukan dalam satu waktu yang bersamaan di tempat yang sama yaitu dengan datang ke toko yang diinginkan, memilih barangnya, membayar, maka barang yang diinginkan dapat langsung dibawa pulang. Sedangkan apabila dibandingkan dengan berbelanja di online shop, di mana orang yang akan berbelanja perlu menyiapkan komponen pendukung belanja online yaitu tentunya dengan menyediakan gadget dan koneksi internet. Lalu perlu mencari alamat website yang dituju dan barang apa yang dibeli. Selama proses pencarian tersebut seringkali seseorang tidak memperhatikan waktu yang digunakan selama proses browsing, sehingga mereka beranggapan bahwa ketika berbelanja di online shop lebih menghemat waktu jika dibandingkan dengan belanja di toko konvensional. Selain itu juga belanja di toko online yang tidak menyediakan sistem COD, maka barangnya harus dikirim. Sehingga barang baru akan sampai beberapa hari kemudian sesuai dengan lamanya jasa pengiriman ketika mengirimkan barang tersebut. Pada dasarnya melalui berbagai penjelasan di atas, menunjukkan bahwa belanja online telah menjadi budaya baru masyarakat dalam berbelanja. Belanja online telah menghadirkan sistem belanja digital di mana seseorang dapat melakukan aktifitas belanja tanpa berperilaku selayaknya orang yang akan
86 berbelanja di toko konvensional. Kepraktisan inilah yang kemudian menjadi dasar masyarakat yang melek gadget memilih online shopping sebagai salah satu cara mereka untuk berbelanja. Akan tetapi di sisi lain, pada dasarnya belanja online merupakan replika dari sistem belanja di toko konvensional, di mana segala proses transaksinya yang pada awalnya terlihat ada perbedaan antara toko konvensional dan online shop, namun jika dibandingkan lebih jauh keduanya mempunyai sistem yang hampir bersamaan. Bahkan kini toko konvensional juga tidak sedikit yang mereplika sistem-sistem yang dilakukan pada toko online. Fenomena tersebut menunjukkan bahwa sistem belanja online dianggap mudah hingga tidak sedikit orang yang percaya untuk melakukan belanja online, yaitu dipengaruhi oleh sistem yang digunakan belanja online pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan belanja konvensional. Hanya saja pada belanja online segala interaksi antara penjual dan pembeli lebih sering menggunakan media komunikasi elektronik, sedangkan di toko konvensional antar pelaku jual-beli berkomunikasi secara face to face. Mengingat salah satu tanda dari orang modern adalah orang yang melek gadget, maka belanja online semakin mudah diterima masyarakat mengingat gadget yang mereka miliki dapat dimanfaatkan sebagai media untuk berbelanja. Sedangkan apabila ditinjau dari contoh kasus online shop ini, proses modernisasi tidak hanya ditunjukkan dengan adanya perubahan pada cara hidup seseorang diberbagai bidang, melainkan juga dengan munculnya banyaknya berbagai pilihan alternatif seseorang dalam melakukan segala aktifitas maupun kehidupan sehari-harinya. Seperti halnya dengan berbelanja, di mana modernisasi
87 membawa seseorang pada banyak pilihan dalam melakukan aktifitas belanja. Ada yang memilih untuk berbelanja di pasar tradisional, ada pula yang memilih untuk berbelanja di supermarket, bahkan pada kelas yang lebih tinggi lagi yaitu hypermart. Hingga kini ada pilihan berbelanja melalui online shop di mana orang dapat berbelanja tanpa terlihat selayaknya ketika melakukan aktifitas belanja. Berbagai pilihan yang muncul tersebutlah yang kemudian seringkali dianggap sebagai perubahan. Modernisasi sendiri bukan semata-mata memunculkan berbagai perubahan, melainkan juga sebagai bagian proses berkembangnya pola pikir masyarakat di mana pola pikir tersebut tidak sedikit yang mereplika caracara lama (tradisional) yang di kemas dalam bentuk yang baru, sehingga berbagai inovasi tersebut menjadi lebih mudah untuk diterima oleh masyarakat.