I PENDAHULUAN. Industri Minuman Tahun

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN PRODUK MINUMAN NATA DE COCO DENGAN MERK ES CAMPUR PRODUKSI PT. AMICO, BEKASI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. asam asetat Acetobacter xylinum. Nata terbentuk dari aktivitas bakteri Acetobacter

BAB I PENDAHULUAN. kurang dari sumber daya manusia tentang perkembangan sektor industri di

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sejarah dan Perkembangan Nata De Coco

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN PRODUK MINUMAN NATA DE COCO DENGAN MERK ES CAMPUR PRODUKSI PT. AMICO, BEKASI SKRIPSI

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Kelapa merupakan komoditas penting bagi rakyat Indonesia dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang dilalui garis khatulistiwa menjadikan tanahnya subur sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Nata merupakan hasil fermentasi dari bakteri Acetobacter xylinum yang

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Pada produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada tahun

I. PENDAHULUAN. nasional. Pembangunan pertanian memberikan sumbangsih yang cukup besar

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Statistik pada tahun 2011 produksi tanaman singkong di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. membantu pencernaan. Kandungan kalori yang rendah pada Nata de Coco

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan bahan-bahan yang dapat dikonsumsi sehari-hari untuk. cair. Pangan merupakan istilah sehari-hari yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menghadapi perkembangan era globalisasi, dunia bisnis dan

I. PENDAHULUAN. usaha pada tahun 2006 menjadi usaha pada tahun 2007 (Tabel 1).

BAB I PENDAHULUAN. produk makanan yang digemari masyarakat. Selain karena tekstur nata yang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Fenomena persaingan yang ada telah membuat para pengusaha

BAB I PENDAHULUAN. pangan yang ada. Betapapun tinggi nilai gizi suatu bahan pangan atau. maka makanan tersebut tidak ada nilainya lagi.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

I PENDAHULUAN. Gambar 1. Grafik Perkembangan Produksi Susu Provinsi Jawa Barat Tahun (Ton) Sumber: Direktorat Jendral Peternakan, 2010

PROSIDING SEMINAR NASIONAL DUKUNGAN INOVASI TEKNOLOGI DALAM AKSELERASI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS INDUSTRIAL PEDESAAN. Malang, 13 Desember 2005

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri pada umumnya dan agro-industri pada khususnya

BAB I PENDAHULUAN. lebih dominan, dibandingkan dengan sektor pertanian. Sektor industri

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tabel 1. Data populasi sapi perah dan produksi susu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. muda, apalagi mengetahui asalnya. Bekatul (bran) adalah lapisan luar dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Produk Domestik Bruto Berdasarkan Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009

Analisis usaha industri tempe kedelai skala rumah tangga di kota Surakarta

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Sejak dahulu susu dikenal sebagai bahan pangan yang paling sempurna

I. PENDAHULUAN. karena berpengaruh terhadap eksistensi dan ketahanan hidup setiap manusia,

I. PENDAHULUAN. pangan bagi masyarakatnya dari sektor pertanian. Hasil olahan dari sektor

Indonesia dengan jumlah penduduk yang cukup besar yaitu juta jiwa

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tabel 1 Proyeksi konsumsi kedelai nasional

BAB I PENDAHULUAN. selulosa yang dihasilkan oleh bakteri Acetobacter xylinum (Alwani et al., 2011).

KUALITAS NATA DE CASSAVA LIMBAH CAIR TAPIOKA DENGAN PENAMBAHAN GULA PASIR DAN LAMA FERMENTASI YANG BERBEDA

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Volume dan Nilai Ekspor Minyak Sawit Indonesia CPO Turunan CPO Jumlah. Miliar)

I. PENDAHULUAN. Jenis Wisatawan Domestik Asing Jumlah Domestik Asing Jumlah Domestik Asing

BAB I PENDAHULUAN. harga yang pantas (reasonable) dan kualitas produk yang baik.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. persyaratan itu harus memenuhi syarat-syarat bagi kesehatan hidup manusia.

BAB I PENDAHULUAN. bantuan makanan melalui program PMT (Program Makanan Tambahan). 1)

I. PENDAHULUAN. dan siap untuk dimakan disebut makanan. Makanan adalah bahan pangan

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki peranan yang penting bagi pertumbuhan pembangunan

I. PENDAHULUAN. mengandung nilai gizi yang tinggi. Gizi yang tinggi ini merupakan sumber

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN AIR MINUM TOTAL DI KECAMATAN LAWEYAN

I. PENDAHULUAN. sangat penting untuk mencapai beberapa tujuan yaitu : menarik dan mendorong

BAB 1 PENDAHULUAN. terjamin dalam jangka waktu yang relatif lama. memenuhi keinginan dan kebutuhan pelanggan, yang nantinya akan bermuara

I PENDAHULUAN. Aman, dan Halal. [20 Pebruari 2009]

TANAMAN PERKEBUNAN. Kelapa Melinjo Kakao

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. komoditi susu di masyarakat sangat dibutuhkan sebagai salah satu sumber energi. dan protein potensial yang berasal dari hewani.

I. PENDAHULUAN. (income multiplier) dan pengganda tenaga kerja (employment multiplier).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

UJI ORGANOLEPTIK FRUITGHURT HASIL FERMENTASI LIMBAH BUAH ANGGUR (Vitis vinifera) OLEH Lactobacillus bulgaricus SKRIPSI

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pertanian merupakan sektor potensial yang memegang peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. dan ekonomi. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat

I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memuaskan keinginan dan kebutuhan melalui proses pertukaran. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Selain air, susu mengandung protein, karbohidrat, lemak, mineral dan enzim-enzim,

PENDAHULUAN. mencukupi kebutuhan gizi masyarakat, sehingga perlu mendapat perhatian besar

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat sebagai salah satu kebutuhan hidup mereka. Seiring dengan. juga harus memiliki fungsi fisiologis tertentu bagi tubuh.

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran. Untuk tetap mendapatkan simpati dari konsumen, produsen

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan luas perairan 5,8 juta kilometer persegi dan garis pantai 50 ribu mil kedua

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. yang awalnya dirasa dapat mencukupi menjadi tidak optimal lagi. Dalam keadaan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan besar maupun perusahaan kecil, bersama-sama berjuang

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pulau Jawa merupakan wilayah pusat pertumbuhan ekonomi dan industri.

BAB I PENDAHULUAN. pasar dan konsumen. Perusahaan harus memperhatikan kebutuhan-kebutuhan. lain guna memperebutkan pasar.

I. PENDAHULUAN. terhadap eksistensi dan ketahanan hidup manusia, baik dari segi kuantitas maupun

Lampiran 1. Jumlah Penduduk Kota Bogor Menurut Kelompok Jenis Kelamin Tahun

Kabupaten. ribu jiwa. 148,6 ribu. Gambar 1. dari. kebutuhan

STRATEGI PEMASARAN KOPI BUBUK CAP TIGA SENDOK DI KOTA PADANG

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan sebagai tujuan utama (Kotler, 2005). Pengaruh globalisasi dalam

BAB I PENDAHULUAN. gizi yang cukup tinggi dan harga yang sangat terjangkau selain tempe. Makanan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. beberapa daerah ada yang menyebutnya Cery ada juga yang menyebutnya

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmiati Tsaniah, 2016

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

terus berlomba-lomba untuk menawarkan produknya agar dapat dikenal

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di pasar untuk membeli produknya. merek yang mapan, sehingga telah memiliki kekuatan pasar. Di tengah

BAB I. PENDAHULUAN. Tanaman jambu mete (Anacardium occidentale) adalah sejenis tanaman dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Keterpurukan ekonomi nasional, selain menyebabkan meningkatnya. jumlah pemutusan hubungan kerja, juga telah memberikan dampak

Transkripsi:

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri merupakan suatu kelompok perusahaan yang memproduksi barang dan jasa untuk pasar yang sama. Industri pengolahan merupakan salah satu sektor ekonomi yang mampu memberikan kontribusi cukup besar terhadap Produk Domestik Bruto. Salah satu industri pengolahan yang potensial untuk dikembangkan adalah industri minuman. Pertumbuhan industri pengolahan minuman di Indonesia mengalami perkembangan dari tahun 2004 2007. Secara rinci pertumbuhan industri minuman dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Perkembangan Kapasitas Industri Minuman Tahun 2004-2007 Industri Minuman Series1 Produksi 2000000 1500000 1000000 500000 1.394.975 1.402.995 1.600.000 1.824.640 0 2004 1 2005 2 2006 3 2007 4 Tahun Sumber : Data Dit. Minuman Diolah, 2008 Pertumbuhan industri minuman ringan ditunjukkan oleh semakin banyaknya perusahaan yang memasuki industri minuman ringan. Salah satu industri minuman ringan yang mengalami perkembangan adalah industri pengolahan nata de coco. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 2, dari banyaknya industri penghasil nata de coco yang tercatat dalam BPS, maka industri pengolahan nata de coco di Indonesia pun menjadi semakin beragam dan dapat membuat tingkat persaingan dalam pengolahan nata de coco semakin ketat.

Tabel 2. Daftar Perusahaan Pengolahan Nata De Coco di Indonesia tahun 2007 Nama Perusahaan Wilayah Jumlah Jenis Karyawan Industri PT. Denikin Industri Nusantara Jawa Tengah 108 Besar PT. Keong Nusantara Abadi Lampung 186 Besar Sapo Durin, UKT Sumatera Utara 20 Sedang PT. Sari Segar Husada Lampung 100 Besar CV. Ulga Mandiri Lestari Jakarta 46 Sedang PD. Wisnusari Pratama Jakarta 63 Sedang PT. Kara Santan Pertama Bogor 145 Besar PT. Niramas Utama Bekasi 50 Sedang PT. AMICO Bekasi 40 Sedang Prima Rasa Food MFG Bekasi 45 Sedang Sumber : Badan Pusat Statistik, 2007 Keterangan: Jenis industri besar jumlah TK lebih dari 100 orang Jenis industri sedang jumlah TK antara 20 9 orang Jenis industri kecil jumlah TK antara 5-19 orang Jenis Industri rumah tangga jumlah TK antara 1 4 orang Sumber : Badan Pusat Statistik, 2007 Dengan semakin banyaknya industri yang mengolah nata de coco, maka mengakibatkan adanya persaingan untuk menarik minat konsumen. Berbagai macam cara dan strategi dilakukan oleh setiap perusahaan baik mengenai kualitas produk, harga, maupun pelayanan kinerja. Persaingan tersebut menuntut perusahaan untuk melakukan inovasi dalam usahanya untuk dapat bersaing dengan baik sehingga dapat memenuhi harapan atau keinginan konsumen. Tingkat persaingan dalam industri nata de coco menunjukkan tingkat persaingan yang semakin ketat, hal ini diperlihatkan dengan bertambahnya jumlah produsen nata de coco. Data badan pusat statistik tahun 2004 menyatakan jumlah produsen nata de coco mencapai 4.597 perusahaan, pada tahun 2007 jumlah produsen nata de coco meningkat menjadi 4.642 perusahaan (BPS, 2007) seiring dengan bertambahnya produsen nata de coco maka bertambah pula berbagai jenis produk yang dihasilkan.

Perkembangan nata de coco di Jawa Barat berjalan seiring dengan meningkatnya permintaan akan nata de coco. Semakin banyak perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan nata de coco maka tingkat permintaan nata de coco akan mengalami peningkatan, hal ini dapat dilihat pada Tabel 3. Nata de coco adalah bahan minuman yang berasal dari kelapa dan memiliki kandungan serat, vitamin dan gizi yang tinggi. Zat-zat yang terkandung didalamnya seperti air, protein, lemak, gula, vitamin, asam amino serta hormon pertumbuhan. Nata de coco merupakan produk makanan yang dihasilkan dari air kelapa yang mengalami proses fermentasi dengan melibatkan bakteri Acetobacter xylinum, bakteri tersebut mengubah gula menjadi selulosa, sehingga membentuk kumpulan biomassa yang terdiri dari jalinan selulosa dan membuat nata de coco berwarna putih dan menyerupai agar-agar. Nata de coco digolongkan sebagai makanan sehat karena zat-zat yang terkandung didalamnya, selain itu nata de coco baik untuk pencernaan karena tinggi akan serat dan rendah kalori sehingga dapat membantu proses pencernaan makanan di dalam usus halus dan penyerapan air di dalam usus besar. Tabel 3. Total Permintaan Nata De Coco di Jawa Barat Tahun 2003 2007 No Tahun Permintaan Nata De Coco (Kg) Lembaran Potongan Total (Kg) 1 2003 775.145 2.561.005 3.336.150 2 2004 907.368 3.943.998 4.851.366 3 2005 910.364 3.988.521 4.898.885 4 2006 915.748 4.863.875 5.779.623 5 2007 910.052 6.130.675 7.040.727 Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan, 2008 Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui bahwa jumlah permintaan nata de coco mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2004 terjadi peningkatan sebesar 1.515.216 Kg atau sebesar 45 persen dari total produksi Tahun 2003, sementara pada tahun 2005 terjadi peningkatan sebesar 47.519 Kg atau sebesar satu persen dari total Tahun 2004. Pada tahun 2006 terjadi peningkatan sebesar 880.738 atau sebesar 18 persen dari total tahun 2005, Tahun 2007 peningkatan yang terjadi sebesar 22 persen total produksi Tahun 2006.

Peningkatan paling besar terjadi pada tahun 2004 sebesar 45 persen, hal tersebut dikarenakan pada tahun 2004 banyak bermunculan usaha baru di bidang pengolahan nata de coco. Usaha pengolahan nata de coco terdiri dari tiga macam hasil pengolahan, yaitu penghasil nata de coco lembaran, penghasil nata de coco dalam kemasan, dan penghasil nata de coco lembaran sekaligus dalam kemasan. PT. AMICO adalah salah satu perusahaan pengolahan nata de coco di Kota Bekasi, yang menghasilkan nata de coco dalam kemasan yang siap untuk dikonsumsi. Produk yang dihasilkan adalah minuman nata de coco dalam kemasan dengan merk dagang Es Campur, Amicoco, dan Bubble. Ketatnya persaingan pada industri pengolahan nata de coco juga mengharuskan PT. AMICO selalu berorientasi pada keinginan konsumen. Hal ini disebabkan dengan banyaknya merek produk minuman nata de coco yang ditawarkan, konsumen pun semakin selektif dan penuh dengan pertimbangan mengenai merek produk minuman nata de coco yang akan dikonsumsinya. Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka perlu didukung oleh adanya strategi dan juga perhatian yang besar dari PT. AMICO untuk selalu meningkatkan kepuasan konsumen, karena konsumen merupakan faktor yang paling penting dalam menentukan keberhasilan perusahaan. Hal tersebut diatas merupakan masalah yang utama bagi PT. AMICO dalam upaya meningkatkan volume penjualan produknya. Pengetahuan yang baik mengenai perilaku konsumen dan kepuasan konsumen terhadap produk minuman nata de coco dengan merk es campur produksi PT. AMICO juga berguna untuk pengembangan produk, agar produk tersebut dapat lebih sesuai dengan harapan atau keinginan konsumen. Untuk pengembangan strategi selanjutnya dalam upaya pengembangan usaha, PT. AMICO perlu mengetahui mengenai karakteristik konsumennya, mengukur sikap konsumen terhadap atribut produknya, serta mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam menentukan pilihannya atas produknya. Untuk mengembangkan produknya, PT. AMICO juga memerlukan informasi mengenai atribut-atribut apa saja yang penting bagi konsumen dan nilai apakah yang didapatkan dari atribut-atribut tersebut pada produk minuman nata de coco dengan merk es campur produksi PT. AMICO.

1.2. Perumusan Masalah Peningkatan jumlah penduduk dan kesadaran akan kesehatan di masyarakat memicu meningkatnya permintaan terhadap produk minuman nata de coco dalam kemasan. Minuman nata de coco dalam kemasan adalah salah satu produk hasil pengolahan nata de coco yang banyak diminati masyarakat. Adanya perubahan pola hidup dalam masyarakat menyebabkan kebutuhan akan minuman bergizi dan praktis menjadi sangat penting. Tingginya prospek minuman nata de coco dalam kemasan membuat produsen berupaya memahami karakteristik dari konsumen minuman nata de coco dalam kemasan. Karakteristik tersebut mencakup dari segi, usia, pendidikan dan pendapatan, sehingga bermunculan produk minuman nata de coco dalam kemasan dengan berbagai pilihan yang disesuaikan dengan karakteristik dari konsumen mereka. Sejalan dengan peningkatan permintaan minuman nata de coco dalam kemasan dan perkembangan teknologi yang semakin maju, produsen-produsen yang bergerak dalam industri minuman nata de coco dalam kemasan terus melakukan inovasi untuk menambah keunggulan atribut-atribut produknya, sehingga produk mereka memiliki perbedaan dibandingkan produk minuman nata de coco dalam kemasan lainnya. Dengan adanya pesaing, maka ada tantangan baru yang harus dihadapi oleh PT. AMICO. Karena itu PT. AMICO harus dapat mengantisipasi adanya pesaing yang dapat mempengaruhi tingkat permintaan dan volume penjualan perusahaan dengan cara melakukan inovasi terhadap produk nata de coco dalam kemasan yang ditawarkan oleh PT. AMICO. Gambar 1. Produk Minuman Nata De Coco Dengan Merk Es Campur Produksi PT. AMICO

Produk PT. AMICO yang bermerk Es Campur, merupakan produk unggulan, berdasarkan wawancara dengan pemilik perusahaan pengalokasian sumberdaya untuk memproduksi es campur lebih besar dari pada amicoco dan bubble. Hal ini dapat dilihat dari kontribusinya terhadap jumlah permintaan pada perusahaan pada tahun 2007, Es campur sebesar 34.560 40.320 kg/bulan, sedangkan Amicoco sebesar 28.800 34.560 kg/bulan dan Bubble sebesar 17.280 23.040 kg/bulan. Pada tahun 2008 produksi meningkat, Es campur sebesar 40.320 51.840 kg/bulan, sedangkan Amicoco sebesar 34.560 46.080 kg/bulan dan Bubble sebesar 23.040 28.800 kg/bulan. Dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Permintaan Nata De Coco di PT. AMICO Tahun 2007-2008 Tahun Permintaan Nata De Coco (kg)/bulan Es Campur Amicoco Bubble Total (kg)/tahun 2007 34.560 40.320 28.800 34.560 17.280 23.040 967.680 1.175.040 2008 40.320 51.840 34.560 46.080 23.040 28.800 1.175.040 1.520.640 Sumber : PT. AMICO, 2008 Volume penjualan nata de coco di PT. AMICO per bulannya untuk es campur mencapai 40.000 51.500 kg/bulan, untuk amicoco 22.500 28.000 kg/bulan, sedangkan bubble 17.200 22.500 kg/bulan, atau sekitar 1.152.000 1.500.000 kg per tahunnya, jumlah tersebut mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya sebesar 962.400 1.152.000 kg per tahunnya. Dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Volume Penjualan Nata De Coco di PT. AMICO Tahun 2007-2008 Tahun Volume Penjualan (kg)/bulan Total Es Campur Amicoco Bubble (kg)/tahun 2007 34.500 40.000 28.500 33.500 17.200 22.500 962.400 1.152.000 2008 40.000 51.500 33.500 45.500 22.500 28.000 1.152.000 1.500.000 Sumber : PT. AMICO, 2008 Pesaing utama yang kini terus menerus mengikuti perkembangan nata de coco adalah usaha kecil dan menengah (UKM). Perusahaan yang bergerak dalam industri pengolahan nata de coco dan terdaftar di Jawa Barat berjumlah tujuh perusahaan yaitu PT. AMICO, Prima Rasa Food MFG, PT. Niramas Utama, PD

Risna Sari, PD Maya Sartika, PD Aneka Rasa dan PD Agus Salim (Dinas Perindustrian dan Perdagangan 2008). Dengan melihat prospek industri minuman nata de coco dalam kemasan yang semakin baik, perusahaan harus melakukan inovasi terhadap produknya. Pengembangan-pengembangan produk yang dilakukan oleh PT. AMICO dan perusahaan pesaing merupakan inovasi-inovasi baru dari minuman nata de coco dalam kemasan baik berupa inovasi terhadap aroma, rasa, tambahan bahan makanan bahkan kemasan pun dibuat semenarik mungkin untuk menarik minat konsumen agar konsumen merasa puas dengan produk tersebut. Hal inilah yang dapat mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen, karena konsumen yang puas terhadap produk yang ditawarkan diharapkan dapat melakukan pembelian ulang bahkan dapat merkomendasikan produk kepada konsumen lain sehingga tingkat kepuasan yang didapatkan dari produk dapat mempengaruhi volume penjualan perusahaan. Perilaku konsumen dapat membantu menjelaskan bagaimana konsumen memperoleh kepuasan dan dari kepuasan tersebut konsumen menjadi loyal terhadap suatu produk tertentu yang dianggap dapat mengakomodasi kebutuhannya. Dengan memahami perilaku konsumen maka dapat memperkirakan bagaimana konsumen mengambil keputusan konsumsi dan dapat memperkirakan reaksi konsumen terhadap atribut-atribut produk yang ditawarkan, sehingga dapat mempengaruhi pilihan konsumen agar memilih produk dan merk tertentu. Tingkat kepuasan konsumen sangat tergantung pada kualitas atau mutu suatu produk yang meliputi barang dan jasa. Jika kualitas produk yang ditawarkan sama atau lebih besar dari harapan konsumen maka kepuasan akan terjadi. Namun sebaliknya, jika kualitas yang ditawarkan lebih rendah dari harapan maka konsumen akan merasa dikecewakan atau tidak puas. Kepuasan yang didapat konsumen dapat menyebabkan terjadinya pembelian ulang bahkan konsumen menjadi loyal. Oleh karena itu, penting bagi PT. AMICO untuk mengetahui halhal yang dapat mempengaruhi kepuasan konsumen. Untuk itu, informasi mengenai perilaku konsumen diperlukan untuk membuat keputusan yang tepat dan bukan sekedar input, melainkan sudah menjadi asset dan alat pemasaran. Informasi mengenai perilaku konsumen dengan

perubahan pasar dan industri yang cepat sangat penting bagi perusahaan, sehingga hanya perusahaan yang memiliki informasilah yang dapat menyesuaikan rencana strategisnya dengan perubahan-perubahan tersebut (Simamora, 2004). Berdasarkan uraian di atas, maka perumusan masalah yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah, apakah benar konsumen telah puas terhadap atribut-atribut produk minuman nata de coco dengan merk es campur? Dengan analisis ini ukuran tingkat kepuasan yang didapatkan dari konsumen terhadap produk minuman nata de coco dengan merk es campur diharapkan dapat dijadikan motivasi bagi PT. AMICO untuk meningkatkan kinerja perusahaan. 1.3. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis seberapa puaskah konsumen terhadap atribut-atribut produk minuman nata de coco dengan merk es campur. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk : 1. Bagi perusahaan, sebagai bahan informasi dan pertimbangan untuk pengembangan produk. 2. Bagi pembaca diharapkan dapat menjadi sumber literatur dan perbandingan dalam penelitian yang akan dilakukan selanjutnya. 3. Bagi penulis untuk pengalaman dan wadah pelatihan dalam teori-teori serta aplikasi konsep-konsep ilmu yang diperoleh dalam bangku kuliah. 1.4. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini hanya menganalisa tingkat kepuasan konsumen yang berfokus pada atribut-atribut yang terdapat pada produk minuman nata de coco dengan merk es campur. Penelitian ini tidak membahas tentang pesaing dari PT. AMICO.