Rina Shu. KIMI WO SHINJITERU Believe In You. Penerbit WordBox

dokumen-dokumen yang mirip
Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

CINTA 2 HATI. Haii...! Tiara terkejut, dan menatap pada pria itu. Pada saat itu, ternyata pria itu juga menatap kearah Tiara. Mereka saling menatap.

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

S a t u DI PAKUAN EXPRESS

Pada suatu hari saat aku duduk di bangku sudut sekolah, tiba-tiba seseorang menepuk pundakku dari belakang.

HANYA KAMU BAB 1 AMANDA

Sejatinya, semua manusia terlahir untuk dua hal, mendapatkan berita terbaik dan terburuk. Berita ini adalah sebuah misteri, ketika mereka terus

Sang Pangeran. Kinanti 1

CHAPTER 1. There s nothing left to say but good bye Air Supply

Yui keluar dari gedung Takamasa Group dengan senyum lebar di wajahnya. Usaha kerasnya ternyata tak sia-sia. Dia diterima berkerja di perusahaan itu

Bimo, Ra, Kenapa lagi sama calon lakimu itu duhai Syaqilaku sayang? godaku. Ojo ngenyeklah. Hahaha. Iya, iya. Bimo kenapa? Tadi aku nggak sengaja

Ya sudah aku mau makan mie saja deh hari ini, kebetulan aku lagi pengen makan mie pakai telur ceplok.

Ingatan lo ternyata payah ya. Ini gue Rio. Inget nggak? Rio... Rio yang mana ya? Ok deh, gue maklum kalo lo lupa. Ini gue Rio, senior lo di Univ

oooooooo "Park Shinhye!!!!!"

[Fanfic] Sebuah gambar aneh menarik perhatianmu. Gambar itu jelek, tapi memiliki sesuatu yang membuatmu penasaran. Cast : Kalian yang membaca~

Arti Sahabat. Karena merasa iri hati, Alexa dan Tifa yang tak mempunyai banyak teman datang untuk mengacaukan suasana.

ANTARA DENDAM DAN CINTA. Oleh: Sri Rahmadani Siregar

AKU AKAN MATI HARI INI

Persahabatan Itu Berharga. Oleh : Harrys Pratama Teguh Sabtu, 24 Juli :36

BAB I SOSOK MISTERIUS. Vanessa Putri, Vanessa Putri? Bu Ria memanggil nama itu lagi.

"Maafin gue Na, hari ini gue banyak melakukan kesalahan sendiri" Tutur Towi yang mengimbangi langkah Leana.

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Mr Knight, tadi Mr. Boyd menelepon untuk membuat janji temu di hari Jumat jam 2 siang. Apakah saya ada janji di hari itu?

Cila Aulia. Altocumulus. Aulia Publishing

sebenarnya saya terlambat karena saya terlambat bangun, maafin saya Pak, saya sudah berbohong dan terlambat. Pak Guru memukul meja, sambil berkata,

Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui

LUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Sarah mengemas barangnya dengan cemberut. Entah yang keberapa. kalinya Dia harus pindah. Dari Jakarta ke Jogja lalu ke Makassar dan kali ini dia

YANG TERHILANG Oleh: Yung Darius

Dillatiffa. Unfortunate

Dalam sehari, dia menghancurkan semua harapanku. Dalam sehari, dia membuatku menangis. Dalam sehari, dia menjadi mimpi terburukku

Chapter 1. Baik, selagi kalian mencatat, saya absen.

Yarica Eryana. Destiny. Penerbit HKS

Mungkin mereka tidak akan menemuiku, ujarku dalam hati.

ayahku selalu mengajarkan bahwa kita harus selalu menghormati orang yang lebih tua. Ambillah sendiri. Kau kenapa nak? Sepertinya ada masalah?

PEDOMAN WAWANCARA. 3. Pernahkah anda melakukan usaha untuk menggugurkan kandungan? tua/pasangan/orang-orang terdekat anda?

"Ya ampun ini anak pikirannya makan terus. Hahahaha," jawab Ricky "Yah keliatan kali dari pipi Ki. Hahaha," timpal Cella Persahabatan yang nyaris

KOPI DI CANGKIR PELANGI..

Xen.. aku tutup mata kamu sebentar ya oke? ujar Ican dengan hati-hati menutupi maksudnya. Kalau aku tidak mau bagaimana? jawab Xena santai.

Kanuna Facebook on September 07, 2011 Prolog

Pemilik jiwa yang sepi

BROADCASTING TV MIDTERMS

Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus

Oleh: Windra Yuniarsih

ASEP DI JAKARTA. Sebuah novel karya Nday

Mata ini sulit terpejam dan pendar-pendar rasa sakit di hati tidak dapat hilang menusuk dan menancap keras.

Cinta, bukan satu hal yang patut untuk diperjuangkan. Tapi perjuangan untuk mendapatkan cinta, itulah makna kehidupan. Ya, lalu mengapa...

Antara keingin- an dan hasrat serta pengorbanan Ber- bagi

SAHABAT PERTAMA. Hari Senin pagi, Lisha masih mandi. Padahal seharusnya ia sudah berangkat sekolah.

SINOPSIS. Universitas Darma Persada

Kaki Langit. Bulan dan Matahari

Awal yang Tak Terduga

Selesai mandi, istri keluar kamar mandi. Tubuhnya ditutupi handuk. Sambil mengeringkan rambut menggunakan handuk, istri berjalan menuju meja rias.

TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN. Naskah Film Dan Sinopsis. Ber Ibu Seekor KUCING

SUNFLOWERS. Saya lebih suka menghadap ke matahari.

Chapter 01: What will you do to protect me?

Fiction. John! Waktunya untuk bangun!

NEGERI PRAYOGI. Sudah dua hari aku libur semester ganjil. Tidak sampai enam bulan lagi aku akan menempuh

.satu. yang selalu mengirim surat

Secangkir Kopi. Intro. Saat ini aku tidak memiliki seorang kekasih, tidak memiliki pekerjaan dan mungkin juga tidak memiliki teman sesungguhnya.

Aku Tidak Mengerti Orang Biasa

CINTA TELAH PERGI. 1 Penyempurna

DI BALIK DINDING. Apa ya, yang berada di balik dinding itu?, selalu dan selalu dia bertanya-tanya

No Oedipus Complex Keterangan Dialog dalam novel Halaman Ya Tidak. Kemudian ayah itu, selalu tidak sabar, akan lompat dari kedua orang tua yang tidak

Musim Semi Buku harian untuknya Satu Hari bolong

Perjodohan... Hari ini adalah hari paling bersejarah dalam hidupku.

Pagi hari di sekolah didalam kelas ada 3 orang anak murid yang sedang berbincang-bincang. Yaitu Ditra, Dila, Tantri, DITRA.

ONE. Nggak, gue gak mau ikut. Sergah Tamara. Kenapa? Siapa tau lo disana nemuin jodoh. Iya bener, gue gak mau tau alasan lo

PROLOG. Terbangun di tempat yang aku tidak mengenalnya bukanlah impianku.

S I N O P S I S. Jessi, seorang gadis manis yang kuper banget plus. Tiara, gadis cantik yang punya sifat super cuek.

Kau Tetap Indonesiaku

IZINKAN AKU MENYAYANGIMU

Tekadku Karena Mimpiku

It s a long story Part I

Cinta memang tidak akan ada yang tahu kehadirannya, cinta bisa datang dan pergi tanpa diduga. Cinta bisa berdampak positive ataupun negative terhadap

Aduh! Sakit tau.. kata Al sambil memegang kaki setelah di injak Dias dengan raut wajah jengkel.

SATU ada yang tertinggal

Suara alunan piano terdengar begitu lembut

Semalam Aldi kurang tidur. Hujan deras ditambah. Rahasia Gudang Tua

Aku memeluk Ayah dan Ibu bergantian. Aroma keringat menusuk hidungku. Keringat yang selama ini menghiasi perjuangan mereka membesarkanku. Tanpa sadar

AZAN PERTAMA DENDY. (Penulis : IDM)

GURU. Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo silahkan perkenalkan diri.

Juli Milik kita. Aku sudah sampai depan RS Margono. siap. menunggu. engga usah kaget, aku bisa. menit aku sampai, tunggu ya mas

Then, something unexpected happened.

Sahabat Terbaik. Semoga lekas sembuh ya, Femii, Aldi memberi salam ramah. Kemarin di kelas sepi nggak ada kamu.

Suzy melangkahkan kaki memasuki lift gedung tempatnya bekerja. Beberapa orang wanita yang tidak ia kenal akrab mengikutinya dari belakang.

Belajar Memahami Drama

Butterfly in the Winter

GUIDE INTERVIEW No. Uraian Pertanyaan

Karya Kreatif Tanah Air Beta

Hai Cindy selamat ya sudah jadi anak SMU Suara yang sudah tak asing lagi baginya.

Kurasa memang benar, sebaiknya kita membeli boks yang lebih besar.

"ne..cheonmaneyo" jawab Yunho mewakili DBSK sambil sedikit membungkuk.

A. Rita. Penerbit. Karya Cinta

PATI AGNI Antologi Kematian

Bagian 1 : Tak Kan Kubiarkan Kau Merebutnya Dariku!

AKHIR PERJALANAN. ( Kisah Tentang Kehidupan ) Aghana V Idents. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Sepanjang jalan tiada henti bercerita dan tertawa, aku menghitung bintang-bintang dan tak terasa sudah sampai di tempat mie ayam rica-ricanya Pasti

ART OF THE TRIOMPE. Oleh: Dwi Wulandari

Transkripsi:

Rina Shu KIMI WO SHINJITERU Believe In You Penerbit WordBox

KIMI WO SHINJITERU Believe In You Oleh: Rina Shu Copyright 2010 by Rina Shu Penerbit WordBox Desain Sampul: Bagus Bali Diterbitkan melalui: www.nulisbuku.com

CHAPTER 1 Shira berulang kali melihat jam tangannya. Sudah dua jam dia duduk sendirian di restoran itu. Kemarin, tiba-tiba seorang teman lamanya ketika SMA menelpon dan mengajak Shira bertemu. Jadi, di sinilah Shira sekarang. Terperangkap dalam aktivitas membosankan ini. Dari dulu temannya itu memang terkenal sering tidak tepat waktu. Ternyata sampai sekarang pun kebiasaan buruknya belum berubah. Sudah molor dua jam dari waktu yang dia janjikan. Dari kejauhan, tampak seorang wanita cantik berbusana kerja yang sedikit seksi berjalan menghampiri meja Shira. Shira mengamatinya dengan seksama. Ya, ternyata itu memang Nerra, teman SMA-nya. Akhirnya si ngaret itu datang juga, pikir Shira. Nerra menghampiri Shira dengan senyum tak bersalah. Hai Shira, belum lama kan? Nerra langsung duduk di hadapan Shira. Shira mengangguk sambil tertawa pasrah. Kamu sudah banyak berubah ya Sekarang jauh lebih cantik, sampaisampai tadi aku nggak mengenali kamu. Kamu kerja di mana? puji Shira. Sekarang aku kerja di sebuah stasiun TV, PR. Tampak sekali ada kebanggaan dalam nada bicara Nerra. Mereka memang tidak pernah berhubungan lagi sejak lulus SMA. Sebenarnya mereka juga bukan teman akrab. Dulu paling-paling mereka saling bicara hanya kalau ada perlu. Makanya Shira agak kaget saat Nerra menelponnya kemarin. Seharusnya ada sesuatu yang sangat penting yang harus Nerra sampaikan. Nerra memandangi Shira. Lalu seketika matanya beralih ke sebelah kaki Shira yang terbungkus sepatu khusus untuk penyandang cacat polio. Kakiku masih sama seperti dulu, ujar Shira sambil tersenyum. Cetusan Shira itu membuat Nerra salah tingkah. Seolah-olah pikirannya baru saja dibaca Shira. Bukan bukan itu Bicaranya terbata-bata. Jadi sekarang kamu seorang wartawan? Nerra menunjuk name tag di dada Shira dengan matanya. Oh iya, aku kerja di sebuah majalah remaja sebagai jurnalis musik. Waah, asyik dong! Hobimu kan menulis dan musik, sekarang kamu kerja di dua bidang itu. Beruntung sekali kamu Ya, walaupun agak stress, aku menikmatinya. Ada kabar penting apa? Shira mulai capek dengan basa-basi ini. Oh iya, sampai lupa. Aku dapat undangan pernikahan dari Yuza, dia akan menikah minggu besok. Yang bikin aku bingung, nama mempelai wanitanya bukan namamu. Memangnya kalian sudah berpisah? Sejak kapan? selidik Nerra. Shira benar-benar kaget mendengar ucapan Nerra barusan. Yuza akhirnya menikah? Dengan gadis itu? Tanya Shira dalam hati. Tatapan Shira menerawang. Berita itu membuat Shira tidak dapat berkata apa-apa. Shira Shira, kamu kenapa? Panggilan Nerra membuyarkan lamunan Shira.

Ah, nggak aku nggak apa-apa. Iya kami memang sudah berpisah sekitar setahun yang lalu, Shira berusaha keras memulihkan kesadarannya. Ehm, apa kamu ingat siapa nama mempelai wanitanya? tanya Shira dengan lirih. Nerra mencoba mengingat-ingat. Kalau tidak salah Namanya Andina, Andina Saskia. Ya, ternyata memang gadis itu! Andina, gadis yang membuat hubungan kami hancur. Ya Tuhan, jangan biarkan aku meneteskan air mata lagi untuk laki-laki itu. Terlebih lagi disini, dihadapan Nerra. Aku harus kuat Doa Shira. Lho, memangnya kamu nggak dapat undangannya Ra? Shira menggeleng. Sayang sekali ya, kalian akhirnya berpisah. Padahal kalian sudah sangat berusaha agar hubungan kalian berjalan lancar. Walaupun aku memang tahu sebenarnya kalian nggak cocok. Pasti sangat sulit bagi Yuza yang populer untuk mempertahankan hubungan kalian. Tapi, memangnya masalah apa yang membuat kalian berpisah? Apa karena orang ketiga? Shira hanya diam. Ia tidak bisa dan tidak ingin menjawab pertanyaan Nerra. Kalau sampai Nerra tahu masalah yang sebenarnya, pasti dia akan menertawai Shira. Sudahlah, nggak apa-apa kalau kamu nggak mau cerita. Aku yakin pasti karena orang ketiga, Nerra mengambil kesimpulan sendiri. Terserah, Shira sudah tidak mau ambil pusing dengan pemikiran Nerra. Berita ini pasti membuatnya bahagia. Sejak dulu Nerra memang sudah sangat menginginkan Shira dan Yuza berpisah. Nerra sebenarnya menyukai Yuza, tapi karena ia tahu Yuza tidak pernah menyukainya, ia pun menyerah. Tapi Nerra juga sangat tidak rela menerima kenyataan bahwa Yuza akhirnya memilih Shira, gadis pincang yang biasabiasa saja. Nerra selalu berpikir Shira bukanlah gadis yang cocok dan sepadan untuk Yuza. Gadis yang pantas menjadi pasangan Yuza seharusnya adalah gadis yang sama populernya dengan Yuza. Cantik, kaya, pintar, tubuhnya indah, dan yang paling penting sehat. Pemikiran Nerra itu akhirnya memang jadi kenyataan. Yuza akhirnya memang lebih memilih gadis seperti yang ada dalam bayangan Nerra. Andina. Lamunan Shira berputar ke masa lalu. Saat ia dan Yuza masih saling mencintai. Hari itu hari ulang tahun Yuza, ia mengadakan pesta di kafe milik kakaknya. Tamu yang hadir adalah teman-teman baik Yuza dan tentu saja Shira. Ditengah pesta, tiba-tiba hadir seorang gadis yang wajahnya kurang familiar diantara mereka. Gadis itu langsung berjalan menghampiri Yuza dan memberi ucapan selamat ulang tahun. Mereka pun berbincang-bincang dan mereka tampak akrab. Setelah mendapat kesempatan hanya berdua dengan Yuza, Shira langsung menanyakan perihal gadis itu. Za, perempuan yang tadi itu siapa sih? Cantik banget sindir Shira. Kenapa? Cemburu ya? goda Yuza. Shira yang digoda pura-pura bersikap tidak peduli. Namanya Andina, dia anak teman orangtuaku. Sebenarnya aku juga baru kenal. Tapi sepertinya orangtuaku berniat menjodohkan kami. Yuza melirik Shira. Lalu, kalau memang benar kalian mau dijodohkan, apa kamu mau menerimanya? Nada suara Shira mulai panik. Ya, mau apa lagi. Aku harus menerimanya. Lagipula Andina cantik, jadi nggak terlalu sulit bagiku untuk terima dia. Yuza sok serius. Ia memang senang sekali membuat Shira kesal. Katanya Shira tampak lebih manis kalau sedang kesal.

Shira cemberut. Aduh, manisnya Shira-ku sayang memang paling manis kalau cemberut rayu Yuza. Jangan marah ya, tadi aku cuma bercanda kok. Tentu saja aku nggak akan mau, aku kan cuma cinta sama Shira. Aku juga cuma mau menikah dan hidup sama Shira. Yuza merangkulkan tangannya ke pundak Shira. Aku nggak percaya, tolak Shira. Yuza spontan langsung berlutut dihadapan Shira. Apa aku harus membelah dadaku, mengiris pergelangan tanganku dan menikam jantungku untuk membuktikan-nya? Norak banget sih! Jijik deh Shira tertawa. Saat itu jauh di dalam hatinya Shira percaya pada Yuza. Selama pacaran Yuza tidak pernah sekalipun mengecewakan Shira. Sikapnya selalu manis dan selalu penuh rasa sayang pada Shira. Tapi ternyata semua yang manis-manis itu hanya jadi kenangan sekarang. Kepercayaan Shira sudah dikhianati. Janji-janji Yuza tidak pernah terbukti. Yuza akhirnya memilih Andina sebagai teman hidupnya. * * * Setelah pertemuannya dengan Nerra, Shira benar-benar kacau. Sebenarnya ia sudah tidak ingin mengingat-ingat lagi masa lalunya bersama Yuza. Setelah mereka berpisah, Shira memang sempat terpuruk. Kekecewaannya terhadap orang yang sangat ia cintai dan percayai begitu dalam. Tapi kemudian Shira memutuskan untuk kembali bangkit. Ia berusaha mengubur kenangan pahit itu dalam kesibukan kerjanya. Ia selalu berniat berbuat yang terbaik untuk pekerjaannya. Walaupun begitu, luka yang ditinggalkan sebenarnya masih menganga lebar. Dan itu membuatnya trauma. Shira tidak ingin lagi mencintai pria. Ia takut kecewa untuk kedua kalinya. Pulang dari restoran itu seharusnya Shira kembali ke kantornya. Tapi ia tahu ia tidak akan punya konsentrasi yang cukup untuk bekerja. Dan ia butuh ke suatu tempat untuk menenangkan diri. Sebuah taksi kosong lewat di depannya, Shira pun memanggil-nya. Taksi! Taksi itu berhenti. Shira masuk ke dalam kendaraan berwarna biru itu. Hemm, wangi taksi Shira menghirup dalam-dalam aroma taksi yang berasal dari pewangi mobil. Satu hal yang membuatnya sedikit rileks. Ke Bintaro, Pak. Shira menyampaikan tujuannya dengan singkat. Shira berdiri diam di ambang pintu sebuah kamar yang tidak begitu luas namun tampak luas karena penataannya yang apik. Letak kasur, lemari dan meja kerja diatur dengan rapi ditambah dengan beberapa poster artis dan anime Jepang yang melekat manis di dinding kamar yang berwarna hijau muda. Shira hapal betul tiap detil kamar ini. Selama hampir 18 tahun, setiap kali ia merasa kesepian atau sedih, ia pasti datang ke kamar ini. Sebenarnya bukan kamar ini yang membuatnya nyaman, melainkan pemiliknya. Seorang gadis yang kini duduk membelakanginya. Gadis luar biasa yang diamdiam begitu ia kagumi. Gadis yang bila sedang berhadapan dengan komputernya tidak akan peduli pada sekelilingnya, seperti saat ini. Sudah hampir setengah jam Shira berdiri memandanginya namun gadis itu tidak menyadarinya sedikitpun.

Rana panggil Shira Shira ya? Rana masih memunggungi Shira. Kok tumben nggak bilang dulu kalau mau kesini? Shira memutar kursi roda Rana agar bisa berhadapan dengannya. Tulisanmu belum selesai ya? Shira menunjuk komputer Rana. Belum, baru sekarang aku lanjutin lagi. Itu juga baru dapat sedikit. Habis akhir-akhir ini aku cepat lelah sih. Jadi nggak bisa duduk terlalu lama di kursi roda. Yang penting, targetku novel ini harus selesai sebelum aku mati, Rana tertawa. Bagi Shira, tawa Rana tampak sangat cantik. Shira pun ikut tertawa. Ada apa? Matamu itu kelihatan sedih, tebak Rana. Shira terdiam sebentar. Tadi di jalan ia begitu menggebu-gebu ingin segera cerita pada sahabatnya itu. Tapi begitu melihat Rana, kesedihannya langsung berkurang. Shira menarik nafas panjang. Ia pun mulai menceritakan apa yang baru saja dialaminya. Tentang pertemuannya dengan Nerra, dan berita yang disampaikan Nerra padanya. Rana terkejut mendengarnya. Jadi, Yuza sudah menikah dengan Andina? Jadi, dia meninggalkanmu karena dia mau menikah dengan Andina? Bukan karena sudah nggak cocok lagi seperti yang dia katakan? Rana coba menganalisa keadaan yang sebenarnya. Shira mengangguk. Sepertinya mereka sudah berhubungan sejak lama. Mungkin sebelum kami putus. Ternyata dia lebih memilih gadis seperti itu dibanding aku. Ya, aku rasa keputusannya memang benar. Semua orang juga berpendapat seperti itu. Dugaanku selama ini benar. Tapi menurutku ini sebuah berita yang bagus. Bagus? Kok bagus? Shira tidak mengerti dengan pernyataan Rana. Dengan begini, kamu jadi tahu seberapa brengseknya Yuza. Kalau dia nggak setulus seperti yang selama ini kamu pikirkan. Sekarang kamu nggak bisa mengharapkan Yuza lagi. Kamu nggak bisa terjebak lagi dalam masa lalu. Sekarang waktunya kamu bangkit, terus berjalan ke depan. Kamu harus lupain Yuza, jelas Rana. Iya, aku memang akan lupain Yuza. Dan aku akan terus berjalan ke depan. Tapi nggak dalam urusan cinta. Kejadian ini semakin membuatku yakin kalau nggak ada cinta yang tulus untukku. Ayolah, Ra, jangan pesimis begitu. Ponsel Rana berbunyi. Sebuah pesan masuk. Sesungging senyuman tipis menghiasi wajah Rana. Dari siapa? Kok senyum-senyum gitu? Ehm dari Gillian ya? goda Shira. Rana hanya tersenyum malu. Gimana hubungan kalian? Kapan jadian? Jangan lama-lama, memangnya mau sampai kapan begini? Aku dan Gillian jadian? Nggak mungkin! bantah Rana. Dia memang baik. Tapi cuma karena baik, mungkin ada sedikit rasa kasihan. Dia nggak mungkin menyukaiku. Aku tahu diri, Ra. Shira terdiam. Bukan baru sekali ini Rana dekat dengan seorang pria dan semua memang tidak pernah berlanjut ke hubungan cinta. Rupanya Rana sudah lelah berharap seperti yang dulu-dulu.

Na, apa benar ya nggak akan ada seorangpun untuk kita? Shira menanyakan apa yang menjadi perenungannya selama ini. Aku nggak tahu. Tapi kalaupun memang benar nggak ada, aku selalu berdoa supaya Tuhan melapangkan hatiku agar aku ikhlas menerima semua takdirku, jawab Rana. Kenapa ya Na, harus ada orang-orang kayak kita? Rana tersenyum. Aku juga nggak tahu pasti. Tapi aku yakin Tuhan menciptakan makhluknya dalam segala bentuk pasti dengan alasan. Mungkin kehadiran kita di dunia ini adalah untuk mengingatkan orang-orang yang lebih beruntung dari kita bahwa mereka harus bersyukur. Apapun alasannya kita ini cuma wakil Tuhan. Dan kita harus menjalankan hidup yang telah dianugerahkan Tuhan pada kita dengan sebaik-baiknya. Dan aku sedang berusaha melakukannya saat ini. Nyontek dari buku mana lagi nih? ledek Shira. Rana melotot, sementara Shira cuma nyengir sambil membentuk tanda peace dengan jarinya