BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Pria tua yang kehilangan kepercayaannya bertemu dengan seseorang yang akan mengubah hidupnya selamanya.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Strategi Kreatif

BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Penyesalan seorang anak atas apa yang telah dilakukannya terhadap ibunya.

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Treatment Cerita

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 KONSEP DESAIN. Anak kecil memiliki sifat yang polos dan lugu. Banyaknya orang yang berprasangka negatif terhadap orang yang tidak dikenalnya

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Strategi Kreatif Untuk strategi komunikasi, penulis memberikan pembagian sebagai berikut:

BAB 4 METODE PERANCANGAN

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI MY MOM MY HERO

BAB IV METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN. Untuk strategi komunikasi, penulis memberikan pembagian sebagai berikut :

BAB 4 KONSEP DESAIN 3.1 Strategi Kreatif Fakta Kunci Hal-hal yang Dikomunikasikan Target Audience Primer

BAB 4 KONSEP DESAIN Premis Kebahagiaan hanya akan datang pada hati yang baik.

MENENTUKAN TEKNIK EDITING DENGAN STORYBOARD MELALUI NASKAH FILM BELENGGU

TEKNIK EDITING DALAM FILM BELENGGU

CINTA 2 HATI. Haii...! Tiara terkejut, dan menatap pada pria itu. Pada saat itu, ternyata pria itu juga menatap kearah Tiara. Mereka saling menatap.

BAB 4 STRATEGI KREATIF

BAB 4 METODE PERANCANGAN. Pembagian strategi komunikasi menurut Penulis adalah sebagai berikut :

BAB 4 KONSEP DESAIN Premis atau Plot Cerita Untuk berubah dibutuhkan keberanian dan pikiran optimis.

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Animasi

BAB 4 KONSEP DESAIN. 1. Agar animasi edukasi "Strawberry" ini layak ditonton anak-anak usia 7 sampai 12 tahun.

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 KONSEP DESAIN. 1. Animasi drama bertujuan untuk membawa penonton menghayati penceritaan dan memberikan pesan/makna yang dalam.

LUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN

Belajar Memahami Drama

BAB 4 KONSEP DESAIN. 1. Menjalin komunikasi sangat penting untuk ibu dan anak.

MORIENDO. Terlihat uluran tangan yang melepaskan butiran-butiran yang begitu cemerlang bagaikan kristal ke angkasa

UJIAN TENGAH SEMESTER PERANCANGAN FILM KARTUN

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

ANIMATION PIPELINE PROSES PRODUKSI SEBUAH FILM ANIMASI

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan 2. Latar Belakang

II. METODE PERANCANGAN

BAB II RINGKASAN CERITA. sakit dan mengantarkan adik-adiknya ke sekolah. Karena sejak kecil Lina

Fiction. John! Waktunya untuk bangun!

BAB 4 METODE PERANCANGAN

GURU. Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo silahkan perkenalkan diri.

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB I PENDAHULUAN. juga sudah mulai mengantisipasi perfilman animasi. Media periklanan

BAB 4 METODE PERANCANGAN

Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24

Kriteria Penilaian Skrip CVC

Sarah mengemas barangnya dengan cemberut. Entah yang keberapa. kalinya Dia harus pindah. Dari Jakarta ke Jogja lalu ke Makassar dan kali ini dia

SINOPSIS. Universitas Darma Persada

TAHAPAN PEMBUATAN ANIMASI

Ketika mimpi menjadi sebuah bayangan, aku menanyakan "kapan ini akan terwujud?" Mungkin nanti, ketika aku telah siap dalam segalagalanya

(Sumber: Film The Raid 2, TC 00:01:49-00:01:50)

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

PENCIPTAAN FILM ANIMASI TANPA DIALOG DAILY LIFE WITH CAT

TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN. Naskah Film Dan Sinopsis. Ber Ibu Seekor KUCING

BAB 1V KONSEP DESAIN. 1. Animasi lokal mendapat tanggapan postitif masyarakat. 2. Film animasi lokal bertema tokoh fiktif belum banyak diproduksi.

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan rigging. Pada Bab

Lucu memang.. Aku masih bisa tersenyum manis, melihatmu disana tertawa lepas bersamanya.

FADE OUT FADE IT SLOWLY

BAB I PENDAHULUAN. sangat mudah ditemukan untuk menjadi media hiburan. Dalam buku Mari Membuat

THE MAKING OF SURA & BAYA SHORT ANIMATION

LAPORAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA SENI PENCIPTAAN FILM ANIMASI DUA DIMENSI BIMA. Muhamad Maladz Adli NIM

PEMBUATAN FILM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT YANG BERJUDUL AWAS CALO SIM BERBASIS ANIMASI 3 DIMENSI

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. 5. Produser : Putut Widjanarko, Avesina Soebil, Nadjmi Zen. 6. Penulis Naskah : Oka Aurora dan Ahmad Al Habsyi

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada bab ini akan dijelaskan proses produksi dan pasca produksi. Berikut ini

SINOPSIS FILM PREMONITION

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Tugas Akhir ini akan membuat sebuah video klip dengan menggunakan teknik

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL FILM ANIMASI PENDEK ASEP SANG JUARA

SINOPSIS MENGGAPAI CINTA PANDANGAN PERTAMA

SILABUS MATAKULIAH. Ceramah Tanya Jawab. Kontrak kuliah, aturan perkuliahan, dan pengenalan mata kuliah

BAB 4 KONSEP DESAIN Hal-Hal Yang Akan Dikomunikasikan

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

BAB III DATA PERANCANGAN

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian. Yang pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid

BAB 4 METODE PERANCANGAN. 4.1 Strategi Kreatif Strategi Komunikasi Untuk strategi komunikasi, penulis memeberikan pembagian sebagai berikut:

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB I PENDAHULUAN. Minat menonton animasi tradisional dalam bentuk 2 dimensi terlihat

BAB 4 KONSEP DESAIN. 1. Banyaknya adegan kekerasan yang sadis dalam film animasi padahal ditujukan untuk SU (Semua Umur).

TUGAS BROADCASTING SINOPSIS NASKAH PENDEK KUDA LAUT

BAB 4 KONSEP DESAIN Hal-hal yang akan dikomunikasikan

Sahabat Terbaik. Semoga lekas sembuh ya, Femii, Aldi memberi salam ramah. Kemarin di kelas sepi nggak ada kamu.


Sang Pangeran. Kinanti 1

Suatu hari, saat liburan semester pertama mereka pergi ke sebuah pantai. Disana mereka menghabiskan waktu hanya bertiga saja. ``Aku mau menuliskan

Tahapan Proses Pembuatan Animasi / Pipeline

Seseorang yang sedang di landa kebingungan itu mendadak tak dapat lagi mengungkapkan kata dalam hati ketika menyadari betapa ia sedang merasakan

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. motion dan animasi 2D di mana cerita yang diambil yaitu cerita rakyat si Kancil

BAB 4 KONSEP 4.1 Strategi Kreatif Strategi Komunikasi Fakta Kunci Masalah Yang Akan Dikomunikasikan What s In Outer Space

TUGAS PENYUNTINGAN DIGITAL II

"Tapi mimpi itu inspirasi. Aku ragu untuk melangkah tanpa aku tau mimpiku."

2 Our Precious School

MENGIDENTIFIKASI ASPEK EDITING PADA BREAKDOWN NASKAH FILM BELENGGU

SYAIR KERINDUAN. Genre: Puisi-puisi cinta, sahabat, keluarga semuanya tentang CINTA dan CITA-CITA.

Transkripsi:

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Animasi drama dapat menyentuh audience dan merubah mood. Tema cerita tentang kepercayaan dan agama dapat dinikmati oleh berbagai kalangan audience. 4.1.2 Masalah yang Dikomunikasikan Bagaimana membuat film animasi pendek yang dapat menghibur dan menunjukkan reaksi seorang manusia saat tersesat dan kehilangan kepercayaan kepada Tuhan. 4.1.3 Target Audiens Demografi: Pria maupun wanita, diutamakan usia 25 tahun hingga 50-an. Usia 17 hingga 24 masih bisa menonton. Geografi: Seluruh masyarakat yang tinggal di kota besar seperti Jakarta atau kota-kota besar lainnya. Psikologi: Orang yang berpikiran terbuka, telah memiliki pengalaman hidup yang banyak dan orang yang menyukai film animasi. 4.1.4 Premise Pria tua yang kehilangan kepercayaannya bertemu dengan seseorang yang akan mengubah hidupnya selamanya. 4.1.5 Penetapan Judul dan Durasi A Man Who Refused dalam Bahasa Indonesia berarti "Pria yang menolak", menolak takdir yang diberikan Tuhan kepada si pemeran utama. Dengan durasi film sekitar 6-7 menit. 17

18 4.1.6 Sinopsis Cerita Suatu pagi seorang pria tua, bernama Adam, terbangun diatas kasurnya. Dia melihat kearah meja disamping kasurnya, memandangi sebuah bingkai foto. Foto seorang wanita dan seorang anak kecil. Dia menghela nafasnya dan mencoba turun dari kasurnya untuk memulai aktivitas harian. Adam memasuki kantor dan duduk melanjutkan pekerjaannya. Tatapan muram menjelaskan bahwa hidupnya bukanlah sesuatu yang menyenangkan untuk dijalani. Sore hari sepulangnya dari kantor dia berjalan menuju tempat duduk di sebuah halte bus, menunggu bus jemputan terakhir pada hari itu. Sesampainya dirumah dia terbaring dikasur dan terlelap sampai keesokan paginya. Terbangun sambil melihat kearah bingkai foto, dan melanjutkan pekerjaannya dikantor, kemudian menunggu bus jemputan. Rutinitas yang dijalaninya terus berulang. Suatu hari sepulangnya dari kantor, dia berjalan menuju tempat duduk biasanya di halte bus. Akan tetapi ada yang berbeda kali ini. Seorang pengemis tua terlihat duduk dilantai bersandarkan kursi tunggu disebelah kursi Adam biasanya menunggu. Adam merasakan sesuatu yang berbeda dari sosok Pengemis tersebut. Mereka berdua mulai berbincang dan Si Pengemis bisa melihat kalau Adam menyimpan masa lalu yang kelam dan hal tersebut mempengaruhi hidupnya hingga sekarang. Adam yang merasa tidak nyaman akan hal tersebut pun meninggalkan halte bus dengan segera menaiki bus yang baru saja sampai. Semalaman Adam memikirkan perbincangan singkatnya dengan Si Pengemis. Keesokan hari, rutinitas seperti biasa, Adam terbangun, bekerja dikantor, dan duduk menunggu bus terakhir di halte. Ternyata Adam bertemu dengan Pengemis lagi. Mereka berbincang lagi, Adam meminta maaf karena kemarin dia mengakhiri perbincangan dengan pergi begitu saja. Adam menjelaskan apa yang sedang ia rasakan selama ini, bagaimana ia merasa hampa tanpa kehadiran istri dan anaknya, dan bagaimana dia menyalahkan Tuhan karena telah menyiksa hidupnya selama ini. Si Pengemis kemudian menjelaskan kepada Adam bahwa kematian istri dan anaknya bukanlah salah

19 Tuhan. Mereka berargumen, Adam tetap teguh dengan pendapatnya. Saat bus tiba, Pengemis tetap mencoba menasehati Adam agar menerima kenyataan dan bukan posisinya untuk menyalahkan Tuhan. Adam pun dengan marah menaiki bus dan meninggalkan Si Pengemis. Adam terbaring sambil memegang dan memandangi bingkai foto istri dan anaknya. Pagi harinya, masih memegang bingkai foto, Adam terbangun dan rutinitas pun dimulai kembali. Sore hari saat dia tiba di halte bus, Si Pengemis tidak lagi ada disana menunggunya. Adam mengingat perbincangannya dengan Si Pengemis kemarin yang berakhir dengan buruk. Dia menunduk dan menghela nafas. Tiba-tiba Si Pengemis menyapanya dari samping. Adam pun terkejut dan mereka kembali berbincang dan membicarakan yang terjadi kemarin. Adam mengatakan betapa berat baginya untuk melepas kedua orang yang paling ia sayangi di dunia. Si Pengemis terdiam mengerti, kemudian dia mengatakan bahwa dia berjanji bahwa kejadian yang menimpa Adam bukanlah sebuah hukuman dan dia berkata istri dan anak Adam berada di sisi- Nya sekarang. Adam yang bingung pun menoleh kearah Pengemis. Tidak ada siapa-siapa disamping Adam. Adam terdiam berusaha mengolah kejadian yang baru saja terjadi. Tak bisa berkata apa-apa, Adam yang telah berpandangan berbeda pun berdiri menghela nafas dan berjalan kaki menuju rumahnya untuk menjalani kehidupan barunya. 4.1.7 Treatment Cerita 1. Adam terbangun dari tidurnya diatas kasur 2. Ia melihat sebuah bingkai foto diatas meja. Foto seorang wanita dan seorang anak laki-laki. 3. Ia menghela nafas dan mencoba turun dari kasurnya. 4. Sesampainya di kantor dia melanjutkan pekerjaannya. 5. Sore hari ia berjalan sampai halte bus untuk menunggu bus terakhir pada hari itu. 6. Sesampainya di kamar dia terbaring dikasur untuk berisitirahat.

20 7. Rutinitas berulang kembali di pagi hari. Berangkat ke kantor dan berjalan ke halte bus di sore hari, kemudian pulang dan tertidur. 8. Rutinitas yang sama berulang kembali. 9. Hari selanjutnya di sore hari, Adam bertemu dengan seorang pengemis di halte bus. 10. Pengemis tersebut bisa melihat ada sesuatu yang tersembunyi dari tatapan Adam. 11. Bus jemputan pun tiba. 12. Adam yang merasa tidak nyaman segera menaiki bus. 13. Sesampainya dikamar tidur, Adam terbaring sambil memikirkan perkataan Si Pengemis. 14. Keesokannya rutinitas berjalan kembali. 15. Sore hari di halte bus Adam bertemu lagi dengan Si Pengemis. 16. Adam melanjutkan pembicaraan yang terjadi kemarin dan menjelaskan mengapa ia pergi begitu saja. 17. Adam menjelaskan apa yang telah terjadi menimpanya. Istri dan anaknya meninggal, dan ia menyalahkan Tuhan karena kejadian tersebut. 18. Si Pengemis mencoba berargumen untuk meluruskan pola pikir Adam. 19. Adam tidak menerima argumen yang diberikan Si Pengemis. 20. Bus terakhir hari itu tiba. 21. Adam dengan marah menaiki bus, meninggalkan Si Pengemis. 22. Sesampainya di kamar tidur, Adam terbaring dan mengambil bingkai foto istri dan anaknya dan memandanginya dengan tatapan sedih. 23. Di pagi hari dia terbangun sambil memegang bingkai foto. Rutinitas berjalan seperti semula. 24. Saat dikantor, dia melirik kearah jam berharap jam pulang segera tiba. 25. Sore hari dia berjalan menuju kursi dimana biasanya dia menunggu.

21 26. Dia terhenti melihat sekeliling, tidak ada Si Pengemis dimanapun. 27. Dia terduduk menghela nafas dan menunduk menutup mata. 28. Si Pengemis menyapanya dari samping. 29. Adam terkejut dan meminta maaf atas apa yang terjadi kemarin. 30. Kemudian Adam menjelaskan betapa tersakiti dirinya setelah ditinggal kedua orang yang ia sayangi. 31. Pengemis berkata bahwa dia menjanjikan kalau istri dan anak Adam berada di sisi-nya. 32. Adam yang bingung menoleh kesamping, dimana Si Pengemis telah menghilang entah kemana dalam sekejap. 33. Setelah mengolah semua yang terjadi, Adam berjalan kaki menuju rumah. 4.1.8 Naskah A Man Who Refused TITLE: A MAN WHO REFUSED INT. KAMAR TIDUR PAGI {Kamera diposisikan diatas kasur), seorang pria tua, terbangun diatas kasurnya. Dia melihat ke sekeliling memperhatikan kamarnya yang gelap dan hening. Dia melihat kearah sebuah bingkai foto. (Kamera memperlihatkan foto) Ada seorang wanita dan seorang anak kecil. (Kamera memperlihatkan wajah ) Menghela nafas yang dalam, kemudian dia mencoba turun dari kasurnya.

22 INT. RUANGAN KANTOR - PAGI (Kamera menghadap ke meja kerja ) duduk sambil memandang kearah monitor komputernya. Mulai menuliskan sesuatu didokumen yang ada didepannya. EXT.HALTE BUS - SENJA (Kamera menghadap lurus kearah halte bus) berjalan dengan santai kearah kursi tunggu yang ada di halte tersebut. (Kamera medium shot kearah ) Dengan lelah dia menarik nafas dalam karena lelah berjalan dari kantor. (Kamera kembali ke posisi menghadap halte bus) Sebuah bus datang dan berhenti. Bus ini adalah bus terakhir yang datang menjemput hari ini. Karena terlihat dari kota yang sepi dan tidak banyak orang memakai fasilitas yang ada. berjalan menaiki bus. INT. KAMAR TIDUR MALAM {Kamera diposisikan diatas kasur) terbaring dikasur, kelelahan, hanya ingin istirahat malam ini untuk melanjutkan rutinitasnya kembali di pagi hari.

23 INT. KAMAR TIDUR - PAGI terbangun dan kembali melihat kearah bingkai foto yang terletak diatas meja disamping kasurnya. (START FAST PACING) INT. RUANGAN KANTOR - PAGI (Kamera menghadap ke meja kerja ) duduk sambil memandang kearah monitor komputernya. Mulai menuliskan sesuatu didokumen yang ada didepannya. Kini dokumen dihadapannya bertambah. EXT.HALTE BUS - SENJA (Kamera menghadap lurus kearah halte bus) berjalan dengan santai kearah kursi tunggu yang ada di halte tersebut. Setelah menunggu sebentar, sebuah bus datang dan berhenti. berjalan menaiki bus. INT. KAMAR TIDUR MALAM {Kamera diposisikan diatas kasur) terbaring dikasur, kelelahan, kemudian terlelap INT. KAMAR TIDUR - PAGI

24 terbangun dan kembali melihat kearah bingkai foto yang terletak diatas meja disamping kasurnya. INT. RUANGAN KANTOR - PAGI (Kamera menghadap ke meja kerja ) duduk sambil memandangi tumpukan dokumen baru yang ada dihadapannya. EXT.HALTE BUS - SENJA (Kamera menghadap lurus kearah halte bus) berjalan kearah kursi tunggu yang ada di halte tersebut. Sebuah bus datang dan berhenti. berjalan menaiki bus. INT. KAMAR TIDUR MALAM {Kamera diposisikan diatas kasur) terbaring dikasur, kelelahan, kemudian terlelap (END FACE PACING) INT. KAMAR TIDUR - PAGI terbangun seperti biasa. Kali ini dia tidak memandang kearah bingkai foto. Dia terlihat lelah dengan hidupnya yang membosankan.

25 EXT.HALTE BUS - SENJA (Kamera menghadap lurus kearah halte bus) berjalan dengan kearah kursi tunggu dimana biasanya dia duduk. Terhenti. Dia melihat seseorang dari kejauhan. Ada seorang, yang kelihatannya seperti, duduk di lantai bersandarkan kursi tunggu. hanya diam dan duduk di tempat biasanya. Dari pandangan terlihat bahwa ada perasaan berbeda yang tak bisa dijelaskan setelah melihat tersebut. SI kemudian menghampiri. Tidak biasanya saya melihat orang murung di kota kecil ini. (Bingung sambil memalingkan muka) Kemudian bus jemputan pun tiba. yang bingung tidak bisa berkata-kata hanya bisa berjalan menaiki bus. Meninggalkan SI di halte bus. INT. KAMAR TIDUR MALAM {Kamera diposisikan diatas kasur) terbaring dikasur, memikirkan pertanyaan yang diberi SI. Dia memandangi bingkai foto itu lagi.

26 INT. KAMAR TIDUR - PAGI terbangun seperti biasa. Terdiam sesaat, kemudian barulah dia mencoba turun dari kasur. EXT.HALTE BUS - SENJA (Kamera menghadap lurus kearah halte bus) berjalan menuju tempat duduk biasanya. Dia melihat SI duduk ditempat semula dia duduk. Namun dia sadar baru saja sampai disana. duduk karena lelah setelah berjalan. SI menghampirinya lagi. Saya minta maaf, kemarin saya dengan tidak sopan pergi begitu saja. Oh tidak masalah pak, lagi pula saya hanya orang asing. Keduanya hanya terdiam. Saya tidak tahu seperti apa wajah saya setiap hari. Tapi mungkin kamu bisa melihat sesuatu.

27 Iya pak, karena itulah saya merasa jika bapak berbicara bisa mengurangi beban pikiran bapak. Apakah kamu punya orang yang paling kamu sayangi di dunia? Orang yang kamu anggap segalanya? Tentu pak... Saya telah kehilangan 2 orang yang paling saya sayangi. Oh maaf pak, saya turut berduka... Tidak apa. Lagi pula ini semua karena Tuhan. Maksud bapak?... Ini hukuman dari Tuhan? Lebih tepatnya siksaan. Siksaan kepada orang yang tak berbuat salah kepada-nya. Tapi, bisa saja semua ini bagian dari rencana- Nya untuk bapak.

28 Bus jemputan pun tiba. Rencana? Untuk menghancurkan hidup saya? Kalau begitu Dia berhasil. menaiki bus menuju rumahnya. INT. KAMAR TIDUR MALAM {Kamera diposisikan diatas kasur) terbaring dikasur. Dia mengambil bingkai foto tersebut yang ternyata adalah foto istri dan anak lakilakinya. Dia hanya memandanginya hingga kemudian tertidur. INT. KAMAR TIDUR - PAGI terbangun, masih memegang bingkai foto keluarganya. INT. RUANGAN KANTOR - SIANG (Kamera menghadap ke meja kerja ) duduk memandang kearah monitor komputernya sambil mencatat di kertas dihadapannya. Kemudian dia melirik kearah jam dinding di kantor. Dia berharap jam pulang segera tiba.

29 EXT.HALTE BUS - SENJA (Kamera menghadap lurus kearah halte bus) terlihat berjalan tergesa-gesa kearah kursi tunggu yang ada di halte tersebut, seolah menantikan seseorang. SI. Akan tetapi kali ini dia tidak ada disana. melihat ke sekeliling, sama sekali tidak ada siapa-siapa. duduk. Dia menghela nafas, kemudian menunduk. Hening menunggu bus yang belum tiba. Permisi pak. (Terkejut) Oh, kamu... dariman... Maaf pak kemarin perbincangan kita berakhir dengan buruk. (Menghela nafas) Hhhh-, tidak apa, saya jadi sensitif menyangkut mendiang keluarga saya. Saya mengerti pak.

30 Keduanya hanya diam. Bingung melanjutkan perbincangan. Istri saya... adalah seseorang yang luar biasa. Dia sebagian dari diri saya. Dan anak saya... dia adalah karunia terbaik yang pernah saya dapatkan. Kini saya tidak akan bisa bertemu mereka lagi. menunduk dan melipat tangannya. Kepedihan yang dia pendam, bisa dirasakan oleh SI. Saya yakinkan bapak, hal yang menimpa bapak ini bukanlah hukuman atau siksaan. Dan saya berjanji, Istri dan anak bapak berada di sisi- Nya. Yang meninggal hanyalah jasad. Istri dan anak bapak, abadi. Kemudian mendengar suara tiupan angin yang lembut. menoleh ke samping dan SI sudah tidak ada disana. melihat ke sekeliling. Tidak ada siapapun. Terpaku. Memikirkan perkataan SI, "Berjanji", seolah dia adalah-. terdiam. Bingung. Berusaha mengolah apa yang baru saja terjadi di hadapan dia. Setelah berpikir beberapa saat, berdiri. Mengangkat kopernya. Memandang kearah langit yang

cerah. Berjalan dengan tegap dan tegar kearah rumahnya untuk melanjutkan kehidupannya yang kini berubah total. 31 CREDIT TITLE 4.2 Strategi Desain 4.2.1 Visual Style Pendeketan visual dalam film animasi A Man Who Refused ini akan mengacu pada penyederhanaan bentuk dalam penciptaan karakter dan environmentnya. Dikemas dengan bentuk 3D dan style low poly. Sedangkan untuk warna karakter penulis akan menggunakan warna yang dull agar mengimbangi tema cerita yang kelam dan serius. Selain itu pendekatan yang digunakan untuk warna yang digunakan menggunakan pendekatan warna komplementer color wheel, yang mana warna-warnanya kebanyakan adalah warna yang bertabrakan namun menuju ke warna yang eye catching yang nantinya akan memberikan citra tersendiri dari film animasi yang akan penulis buat. Untuk environtment, detail diminimalisir untuk memberikan depth dan fokus pada karakter. 4.2.2 Motion Style Motion style yang akan digunakan dalam animasi pendek ini sebagian besar adalah gerakan kamera dan tempo pembawaan cerita yang perlahan. Karena film animasi pendek ini memiliki timing yang pelan dan stabil. 4.2.3 Karakter dan Environment Karakter dalam Animasi pendek ''A Man Who Refused' terdiri dari 2 karakter. Masing - masing karakter memiliki penampilan dan ciri khas sendiri. Berikut ini adalah data umum mengenai 2 karakter tersebut :

32 1. Adam Pemeran utama dalam film animasi ini, yang mana kehilangan kepercayaannya kepada Tuhan 2. Pengemis Karakter pendukung yang mencoba membantu Adam untuk melupakan masa lalunya yang kelam. Sedangkan untuk perancangan environment yang akan digunakan adalah sebagai berikut: 1. Kamar Tidur Adam Dimana di film ini merupakan scene awal untuk memperlihatkan mood yang akan diperlihatkan sepanjang film, gelap dan tenang. 2. Ruangan Kantor Ruang kantor akan menggunakana cubicle yang memisahkan meja setiap pegawai. Kantor juga akan dibuat gelap dan sumber penerangan yang sedikit, hanya mengandalkan cahaya dari jendela besar. 3. Halte Bus Tempat dimana Adam menunggu bus jemputannya dan tempat bertemu dengan Si Pengemis. Suasana senja yang kering dan hening karena kota yang kecil. 4.3 Pipeline Produksi 4.3.1 Pre-Production 4.3.1.1 Story dan Script Mematangkan story dan script yang telah disetujui dan mendapatkan premise yang dapat menaungi gagasan seluruh ide cerita yang diangkat.

33 4.3.1.2 Storyboard Membuat adegan-adegan inti yang berasal dari naskah untuk dianimasikan dalam bentuk gambar per panel. 4.3.1.3 Animatic Membuat animatic dengan sound effect(bila telah tersedia) berdasarkan storyboard yang telah dibuat, agar dapat terlihat jelas durasi yang dibutuhkan dan memudahkan dalam proses animating untuk acuan adegan. 4.3.2 Production 4.3.2.1 Modeling Membuat modeling 3D karakter, environment dan property yang dibutuhkan untuk proses animating. Pengerjaan menggunakan Autodesk 3ds Max. 4.3.2.2 Texturing Membuat texture untuk semua model 3d yang telah dibuat agar terlihat lebih menarik. Pengerjaan menggunakan Adobe Photoshop. 4.3.2.3 Rigging Me-rigging tiap karakter yang diapakai. Dan memastikan kualitas hasil rigging dengan membuat gerakan-gerakan agar terlihat bagianbagian yang masih membutuhkan polesan. 4.3.2.4 Voice Over Perekaman suara aktor untuk karakter. Untuk dipakai dalam proses animating dan output render.

34 4.3.2.5 Animating Proses membuat gerakan-gerakan karakter untuk tiap adegan. Dalam adegan perkelahian, gerakan-gerakan cepat dan tangkas yang akan dibuat. 4.3.3 Post Production 4.3.3.1 Compositing dan Editing Meng-edit dan mengatur tiap-tiap cut yang telah dianimasikan agar lebih tertata dengan baik. Pekerjaan menggunakan Adobe After Effect. 4.3.3.2 Sound Editing Memberikan suara pada adegan-adegan. Suara karakter, sound effect dan musik yang telah ditetapkan akan dimasukan pada animasi. 4.3.3.3 Visual Effect Penambahan efek visual untuk dapat mencerminkan mood dan juga visual yang sesuai dengan storyboard yang telah dibuat. 4.3.3.4 Final Render Hasil akhir render. Menentukan format yang dipakai, hasil output berupa film animasi yang sudah layak ditonton.