BAB IV ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN ASNAF FAKIR DAN MISKIN MELALUI BANTUAN MODAL ZAKAT YAYASAN DANA SOSIAL AL-FALAH (YDSF) SURABAYA

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS SWOT. Matriks SWOT Kearns EKSTERNAL INTERNAL. Comparative Advantage. Mobilization STRENGTH WEAKNESS. Sumber: Hisyam, 1998

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats)

BAB III METODE PENELITIAN

Strategi Pemasaran Pada Usaha Kuliner Warung Pasta Margonda Raya Depok Dengan Analisis SWOT NPM :

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATANALISISKAN PENJUALAN KAMERA DSLR MERK CANON DI TOKO DIKS PHOTOGRAPHY

Analisis Strategi Bisnis (SWOT) Kelompok 4: Opissen Yudisius Murdiono Muhammad Syamsul Wa Ode Mellyawanty Kurniawan Yuda

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN LISTRIK PRABAYAR PADA PT. PLN (Persero) RAYON TAMBUN - BEKASI

Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi di Kampung Baru, Kota Tua, Jakarta Barat. Kota

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN ANALISIS SWOT MENARA SUCI TOUR AND TRAVEL DAN SHAFIRA TOUR AND TRAVEL. Pendapatan Jumlah jamaah Pendapatan Jumlah

Strategi Pengembangan Usaha Dalam Pemberdayaan Ekonomi Pegawai Negeri Sipil Di Koperasi Pegawai Republik Indonesia Warga Winaya

III. METODE PENELITIAN

2. Sebagai bahan pertimbangan bagi para pengambil keputusan dan kebijakan. dalam pengembangan industri dodol durian.

BAB IV ANALISIS KELAYAKAN USAHA 503/5619.D/ / /WPJ.11/KP.0703/ Aspek Sosial, Ekonomi, dan Budaya

III. METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran. Penelitian ini dilakukan Bulan Januari-April 2015.

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN TIKET BUS DI PT. PAHALA KENCANA DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

VII. FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PENGEMBANGAN PERKEBUNAN KARET

BAB V ANALISA 5.1 Tahap Analisa 5.2 Analisa Jawaban Kuesioner Dari Hasil Penolahan Data Variabel Produk Variabel Harga

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Lampiran 1. Indikator dan Parameter Penilaian SWOT pada Pemasaran. Agroindustri Tahu Isi Goreng di Kecamatan Medan Polonia

BAB III METODE PENELITIAN

ANGKET MENENTUKAN BOBOT UNTUK SETIAP FAKTOR-FAKTOR STRATEGIS INTERNAL KEKUTAN (STRENGTH)

PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA UD. BONTOT JAYA FURNITURE, KLENDER, JAKARTA TIMUR NPM :

BAB IV STRATEGI PENGELOLAAN MAJALAH "AL MIHRAB" DALAM PENGEMBANGAN DAKWAH DENGAN ANALISIS SWOT

III. METODE PENELITIAN. untuk mendapatkan data melakukan analisa-analisa sehubungan dengan tujuan

Nama : Sakinah Adik Alfeta NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Neltje F Katuuk S.H, M.M

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN CAFÉ LAMPIRI DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar ini mencakup pengertian yang digunakan untuk menunjang dan

PENGARUH STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PENINGKATAN PENYEWAAN MOBIL PADA PT.MULIA SASMITA BHAKTI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAYA SAING KONVEKSI SEMAR DI KECAMATAN KARANGPILANG KELURAHAN KEDURUS KOTA SURABAYA

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III GAMBARAN UMUM INDUSTRI KERUDUNG ATIKA COLLECTION. Nama Atika diambil dari nama putri ketiga pemilik Atika Collection yang

BAB IV ANALISIS SWOT TERHADAP PENINGKATAN ASET BMT DANA UKHUWAH TAHUN

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS

DAFTAR ISI Silvia Sely Murthy, 2014 Analisis rantai nilai dan strategi pengembangan industri kreatif di kota bandung dan cimahi.

Analisis SWOT Sebagai Dasar Menentukan Kualitas Lulusan di SMK TI Bali Global Karangasem

BAB III METODOLOGI. (BPS) dan instansi terkait lainnya. Data yang digunakan adalah PDRB atas dasar

BAB III METODE PENELITIAN

: Budi Utami, SE., MM

STRATEGI PEMASARAN DEALER YAMAHA AMIE JAYA UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN MENGGUNAKAN MATRIKS BCG DAN ANALISIS SWOT

III. METODE PENELITIAN

EVALUASI KINERJA PENYULUH DAN PENENTUAN PENGEMBANGAN STRATEGI KINERJA PENYULUH PERTANIAN ORGANIK ATAS DASAR FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL KOTA BATU

Analisis Sistem Informasi Penilaian Kinerja Pegawai Pada Dinas KOMINFO Kota Jayapura Artikel Ilmiah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia banyak perusahaan sulit mengikuti arus perubahan yang terjadi karena

STRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

Penerapan analisis swot (strengths,weakness,opportuni ties,threats) sebagai strategi. pemasaran pada mierip kafe di. bekasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO

NOVIYANTI MANAJEMEN EKONOMI Penerapan Strategi Pemasaran Dalam Konsep Sisitem Multi Level Marketing Pada PT IFARIA GEMILANG

4. IDENTIFIKASI STRATEGI

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. yang sedang diteliti. Penelitian ini menggunakan analisis SWOT dan Importance

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ABON PADA UKM MUTIARA DI KOTA PALU Business Development Strategy of Small enterprise Mutiara on Abon Beef at Palu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN PADA TOKO PONSEL RIN PULSA.

Gambar 3.1 Denah Lokasi Alam Wisata Cimahi

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan cara lebih memuaskan konsumen dari pada yang dilakukan oleh para

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN. L2. Kuesioner SWOT

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK DENGAN ANALISIS SWOT DAN MATRIK BCG DI PT CHINA INTERNASIONAL RAYA LEGOK

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata

BAB V ANALISA DAN HASIL

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis SWOT untuk menentukan Strategi Pengembangan Industri. Biofarmaka Daerah Istimewa Yogyakarta

Seminar Nasional IENACO ISSN: STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING DESTINASI WISATA DAERAH TERTINGGAL

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional ini meliputi pengertian yang digunakan

ANALISIS PEMILIHAN LOKASI USAHA PADA USAHA FRANCHISE AYAM SABANA JAKARTA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. UMKM merupakan singkatan dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. melalui Five Forces Porter Analysis dan analisis SWOT, maka dapat diambil

METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang

VI. EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

BAB IX RANCANGAN PROGRAM PENGUATAN KARANG TARUNA MELALUI PROGRAM KUBE/ UEP DALAM UPAYA MEMBERDAYAKAN GENERASI MUDA

BAB I PENDAHULUAN. dari peran para pengusaha (entrepreneur) baik besar, menengah maupun kecil.

Judul Penelitian Ilmiah :

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI KAJIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Telaah Pustaka 1. Konsep Klinik a. Pengertian Klinik adalah Fasilitas pelayanan kesehatan yang

Seminar Nasional IENACO ISSN:

BAB III METODE PENELITIAN

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DENGAN METODE ANALISIS SWOT PADA USAHA LAUNDRY ISTIQOMAH DI SAMARINDA

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN ASNAF FAKIR DAN MISKIN MELALUI BANTUAN MODAL ZAKAT YAYASAN DANA SOSIAL AL-FALAH (YDSF) SURABAYA A. Analisis Strategi Yang Digunakan Untuk Mengembangkan Kewirausahaan Asnaf Fakir dan Miskin Melalui Bantuan Modal Zakat di YDSF Surabaya Upaya YDSF Surabaya dalam memberikan strategi pengembangan kewirausahaan pada asnaf fakir dan miskin tidaklah mudah. berbagai upaya dilakukan yaitu dengan menitikberatkan pada bidang kewirausahaan tersebut. Untuk mengembangkan kewirausahaan para asnaf fakir dan miskin, tidaklah cukup hanya dengan pemberian nasehat tetapi dibutuhkan suatu pembiasaan serta adanya contoh yang mampu dijadikan acuan. Dari tiga proses atau strategi yang digunakan YDSF Surabaya untuk mengembangkan kewirausahaan asnaf fakir dan miskin yaitu modal usaha, motivasi moril serta pelatihan (praktik lapangan). Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Bapak Rokhmat Hidayat selaku penanggung jawab KUM sebagai berikut: melalui dana zakat YDSF memberikan strategi pengembangan kewirausahaan berupa modal usaha, motivasi moril serta pelatihan kewirausahaan yang diberikan, hal ini adalah sebagai salah satu motivasi bagi para asnaf fakir dan miskin untuk mengembangkan kewirausahaan yang telah digelutinya dan dengan adanya KUM ini Menjadikan mereka yang mustahik ke muzakki. Ke depannya YDSF juga harus bisa memandirikan sebanyak 94

95 mungkin komunitas yang YDSF punya. Barangkali mereka bisa mengelola keuangan sendiri atau mampu membentuk koperasi sendiri. 1 Strategi yang di gunakan YDSF Surabaya dalam mengembangkan kewirausahaan adalah: 1. Pemberian modal usaha, YDSF Surabaya memberikan nominal bantuan kepada anggota KUM yang baru bergabung dalam bantuan ini berkisar antara Rp. 1.000.000 sampai Rp. 3.000.000. Namun bantuan ini tidak serta merta diberikan YDSF namun membayarnya menggunakan akad qardhul hasan. 2. Pemberian motivasi moril, bentuk motivasi moril yang diberikan YDSF Surabaya dalam mengembangkan kewirausahaan adalah berupa pengadaan pengajian umum (Ta lim) diskusi keagamaan dan lain-lain. Pengajian ini dilaksanakan satu bulan dua kali yaitu minggu pertama dan keempat. 3. Pemberian pelatihan kewirausahaan berupa pelatihan tentang praktik tata boga membuat kue (kuliner), pelatihan teknik listrik dan perawatan AC, serta pelatihan finansial tentang cara menghitung laba rugi, pengelolaan keuangan rumah tangga yang baik dan benar. 4. Pemberian praktik lapangan merupakan kesempatan bagi para anggota KUM untuk mengimplementasikan secara riil teori yang di dapat dalam pelatihan maupun materi-materi dalam pengajian. Keterampilan yang di peroleh anggota KUM pada saat program pelatihan maupun 1 Rokhmad Hidayat (Kepala penanggung jawab KUM), Wawancara, Surabaya, 13 Januari 2017.

96 teori motivasi harus benar-benar diaplikasikan dengan baik ketika berada dilapangan. Kemudian YDSF akan memantau usaha tersebut Apabila diperhatikan strategi yang digunakan ini sesuai dengan apa yang digunakan pada teori faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan kewirausahaan: a) Kepemimpinan Kepemimpinan merupakan seni mempengaruhi orang lain untuk mengarahkan kemampuan mereka, kemampuan dan usaha untuk mencapai tujuan tersebut. 2 b) Permodalan Modal adalah sesuatu yang diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan mulai dari berdiri sampai beroperasi. 3 c) Pembinaan Pembinaan merupakan tuntutan, bantuan dan pertolongan kepada individu atau kelompok orang agar dapat menyesuaikan dirinya sebaikbaiknya untuk mencapai kesejahteraan dan mempertahankan hidup untuk mencapai tingkat efektivitas tenaga kerja yang baik maka perlu adanya pembinaan dari seorang pemimpin perusahaan sehingga apa yang menjadi tujuan perusahaan tercapai. 4 d) Mitra Kerja 2 Panji Anoraga, Psikologi Kepe..., 186. 3 Kamsir, Analisis Laporan Keu..., 91. 4 Sony Andrianto, Kajian Faktor..., Jurnal Pengkajian Koperasi dan UKM Nomor 1 (2006).

97 Mitra kerja merupakan suatu bentuk kerja sama dari dua atau lebih pelaku usaha yang saling menguntungkan. e) Pelanggan Pelanggan merupakan faktor yang menentukan dalam suatu usaha dengan dengan tetap mempertahankan pelanggan bahkan meningkatkannya. Kita akan memiliki keunggulan tersendiri sebab pelanggan merupakan konsumen utama dari suatu usaha ketimbang dengan konsumen secara umum. 5 f) Lingkungan Lokasi Lokasi usaha yang terletak di tempat strategis yakni dekat para pelanggannya akan sangat mempengaruhi pengembangan suatu usaha. g) Daya Saing Persaingan pemasaran harus dapat mempengaruhi calon pembeli dengan cara promosi. Perusahaan harus memusatkan perhatiannya kepada konsumen dan kondi pasar. h) Pemasaran Suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan serta mempertukarkan produk dengan niali lain. 6 i) Sumber Daya Manusia 5 Widya Yudha Ningtias, Strategi Pengembangan..., 36. 6 Kotler dan Keller, Manajemen Pema..., 61.

98 Yaitu kemampuan individu dan kelompok manusia yang tercurah secara penuh untuk mendukung jalannya satu mata rantai usaha. mengenai sumber daya manusia bila dikaitkan dengan pengembangan usaha pembiayaan konsumen, maka, keberadaan kualitas tenaga kerja dalam menjalankan pekerjaan sangat diperlukan demi kelancaran suatu usaha yang dijalnkan. 7 Dari teori faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan kewirausahaan tersebut apabila kita afiliasikan dengan praktek strategi pengembangan kewirausahaan asnaf fakir dan miskin di YDSF Surabaya maka akan dilihat sebagai berikut: 1) Pada tingkat ke 1, ke 2 dan ke 3 pada teori faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan kewirausahaan yaitu terlihat dengan adanya program KUM yang mana YDSF Surabaya bertindak sebagai pemimpin dalam pengembangan dan kemajuan suatu usaha milik fakir dan miskin. Permodalan dan Pembinaan juga diberikan YDSF Surabaya kepada asnaf fakir dan miskin guna mengembangkan usaha yang mereka miliki. 2) Mitra kerja juga terlihat pada program KUM yang mana di dalam program tersebut terdapat kelompok (mitra kerja) yang saling bekerja sama dari dua atau lebih pelaku usaha yang saling menguntungkan. 3) Pelanggan akan terpenuhi apabila usaha milik asnaf fakir dan miskin telah mampu mengambil kebijaksanaan yang tidak mengikat usaha serta pelanggan, seperti dalam peningkatan jumlah produksi, perluasan pasar. 7 M. Manullang, Manajemen Sumber Daya..., 5.

99 Hal ini lebih menjaga kepercayaan serta pelayanan khusus bagi pelanggan dan konsumen itu sendiri. 4) Lingkungan lokasi juga akan terpenuhi apabila usaha milik asnaf fakir dan miskin berada pada lokasi yang strategis dan dapat di jangkau para pelanggannya. 5) Pada tingkatan ke 7, ke 8, dan ke 9 pada teori faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan kewirausahaan yaitu mengenai daya saing, pemasaran dan sumber daya manusia terlihat pada pelatihan kewirausahaan yang diadakan YDSF Surabaya, yang mana di dalam pelatihan tersebut asnaf fakir miskin di berikan materi bagaimana melakukan inovasi pada suatu usaha agar bisa bersaing dengan usahausaha lain di luar sana. Pemasaran pun di ajarkan pada pelatihan kewirausahaan tersebut begitu juga sumber daya manusia bagaimana YDSF Surabaya memfokuskan kualitas tenaga kerja yang merupakan faktor yang turut mempengaruhi tinggi rendahnya suatu pendapatan dari usaha yang dijalankannya. Dari analisis di atas maka akan terlihat bahwa strategi pengembangan kewirausahaan asnaf fakir dan miskin sangat penting untuk mencapai keberhasilan. Karena dengan adanya strategi pengembangan kewirausahaan ini bukan hanya mampu mengembangkan usaha asnaf fakir dan miskin menjadi lebih baik dan berkembang tetapi juga mampu meminimalkan terjadinya pengangguran, memberikan energi positif khususnya bagi pribadi

100 setiap orang serta mampu menularkan kepada orang yang berada disekelilingnya sehingga akan tercapai kesuksesan dunia dan akhirat. B. Analisis Faktor Pendukung dan Penghambat Strategi Pengembangan Kewirausahaan asnaf fakir dan miskin melalui bantuan modal zakat Analisis faktor pendukung dan penghambat bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mendukung dan menghambat strategi pengembangan kewirausahaan asnaf fakir dan miskin melalui bantuan modal zakat, baik faktor internal maupun faktor eksternal. Analisis ini dilakukan dengan menggunakan metode SWOT (Strenght-Weakness-Opportunities-Threats). Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal suatu organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang strategi dan program kerja. Analisis internal meliputi penilaian terhadap faktor kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness), sementara analisis eksternal mencakup faktor peluang (Opportunity) dan tantangan (Threats). Maka fungsi dari analisis SWOT adalah untuk menganalisa mengenai kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan yang dilakukan melalui telaah terhadap kondisi internal perusahaan, serta analisa mengenai peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan yang dilakukan melalui telaah terhadap kondisi eksternal perusahaan. Tabel 4.1

101 Analisis SWOT faktor pendukung dan penghambat strategi pengembangan kewirausahaan asnaf fakir dan miskin melalui bantuan modal zakat Internal Eksternal Peluang (Opportunity) 1. Adanya kerjasama dengan perusahan besar (PT. Bogasari dan Jasa raharja) 2. Tingginya semangat asnaf fakir dan miskin untuk berwirausaha Ancaman (Threats) 1. Daya saing (berkembangnya usaha yang sejenis) 2. Banyaknya para asnaf fakir dan miskin lemah dalam pemasara Kekuatan (Strenght) 1. Terdapatnya komunitas yang kuat yaitu KUM (Komunitas Usaha Mandiri) 2. Adanya dukungan penuh dari YDSF baik dana maupun mental 3. Adanya mitra kerja kelompok pelaku usaha yang saling menguntungkan Strategi SO 1. Membuka usaha yang besar 2. Melahirkan wirausahawan yang baru dan terlatih Strategi ST 1. Menciptakan inovasiinovasi baru dalam membuka sebuah usaha 2. Bekerja sama dalam melakukan promosi Kelemahan (Weakness) 1. Kurangnya pengetahuan bagi para asnaf fakir dan miskin mengenai kewirausahaan 2. Kurangnya SDM dalam pembinaan atau pelatihan 3. Kurangnya kemajuan dalam teknologi Startegi WO 1. mengadakan sosialisasi dengan perusahaan yang mengajak kerjasama mengenai pentingnya kewirausahaan untuk meningkatkan perekonomian 2. Memberikan fasilitas untuk meningkatkan produksi (teknologi yang modern) Strategi WT 1. Memberikan peningkatan dalam pembinaan dan pelatihan pada asnaf fakir dan miskin tentang kewirausahaan Setelah menentukan tabel analisis SWOT di atas dilanjutkan melakukan perhitungan bobot (a) dan rating (b) point faktor serta jumlah total perkalian

102 bobot dan rating (c = a x b) pada setiap faktor S-W-O-T, Menghitung bobot (a) masing-masing point faktor dilakukan secara saling bebas (penilaian terhadap sebuah point faktor tidak boleh dipengaruhi atau mempengaruhi penilaian terhadap point faktor lainnya. Pilihan rentang besaran skor sangat menentukan akurasi penilaian namun yang lazim digunakan adalah dengan skala 1,0 (sangat penting) sampai 0,0 (tidak penting). Semua bobot tersebut jumlahnya tidak melebihi dari skor total = 1,00. Faktor-faktor itu di beri bobot didasarkan pengaruh posisi strategis. Perhitungan rating (b) masing-masing point faktor dilaksanakan secara saling ketergantungan. Artinya, penilaian terhadap satu point faktor adalah dengan membandingkan tingkat kepentingannya dengan point faktor lainnya. Sehingga formulasi perhitungannya adalah dengan skala mulai dari 4 (sangat kuat) sampai dengan 1 (lemah). Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masuk kategori kekuatan) diberi nilai dari 1 sampai 4 dengan membandingkan terhadap rata-rata pesaing utama. Sedangkan variabel yang bersifat negatif kebalikannya jika kelemahan besar sekali (dibanding dengan rata-rata pesaing sejenis) nilainya adalah 1, sedangkan jika nilai kelemahan rendah/ di bawah rata-rata pesaingpesaingnya nilainya 4. Tabel 4.2 Analisis SWOT dengan metode IFAS dan EFAS No STRENGHT BOBOT RATING TOTAL

103 1. Terdapatnya komunitas yang kuat yaitu KUM (Komunitas Usaha Mandiri) 0,20 4 0,80 2. Adanya dukungan penuh dari YDSF baik dana maupun mental 0,15 4 0,60 3. Adanya mitra kerja kelompok pelaku usaha yang saling menguntungkan 0,10 3 0,30 Total Kekuatan 0,45 11 1,7 No WEAKNESS BOBOT RATING TOTAL 1. Kurangnya pengetahuan bagi para asnaf fakir dan miskin mengenai kewirausahaan 0,025 1 0,025 2. Kurangnya SDM dalam pembinaan atau pelatihan 0,10 2 0,2 3. Kurangnya kemajuan dalam teknologi 0,075 2 0,15 Total Kelemahan 0,2 5 0,375 Selisih Total Kekuatan Total Kelemahan = 1,7 0,375 = 1,325 No OPPORTUNITY BOBOT RATING TOTAL 1. Adanya kerjasama dengan perusahaan besar (PT. Bogasari dan Jasaraharja) 0,10 4 0,4 2. Tingginya semangat berwirausaha 0,050 3 0,15 Total Peluang 0,15 7 0,55

104 No TREATH BOBOT RATING TOTAL 1. Daya saing (berkembangnya usaha yang sejenis) 2. Banyaknya asnaf fakir dan miskin lemah dalam pemasaran 0,075 1 0,075 0,050 2 0,1 Total Ancaman 0,125 3 0,175 Selisih Total Peluang Total Ancaman = 0,55 0,175 = 0,375 Selanjutnya nilai bobot dan rating dari masing-masing elemen dikalikan dengan besarnya faktor internal (kekuatan dan kelemahan) sebagai sumbu x dan faktor eksternal (peluang dan ancaman) sebagai sumbu y. x = Kekuatan Kelemahan = 1,7 0,375 = 1,325 y = Peluang Ancaman = 0,55 0,175 = 0,375 Dari hasil identifikasi faktor-faktor tersebut maka dapat digambarkan dalam Diagram SWOT seperti berikut ini: Gambar 4.1 Diagram SWOT

105 Maka berdasarkan penilaian di atas terlihat bahwa strategi pengembangan kewirausahaan asnaf fakir dan miskin melalui bantuan modal zakat terletak pada posisi kuadran I dengan titik koordinat (1,325: 0,375). Kuadran ini merupakan posisi yang menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang. Karena rekomendasi strategi yang diberikan adalah progresif. Artinya YDSF Surabaya dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal.