BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini Pertamina EP Asset 3 Subang Field memiliki Fasilitas Produksi yang mengelola gas bumi menjadi gas berbahan bakar dengan komposisi yang sesuai standar baku pemerintahan. Dari hasil pengelolahan gas bumi terdapat gas bawaan yang tidak dapat dipakai sebagai bahan bakar, tetapi dapat dimanfaatkan untuk industri yang lain. Salah satu gas bawaan hasil pengolahan tersebut yaitu gas karbondioksida CO 2 yang selama ini belum termanfaatkan sehingga dibuang ke udara. Untuk mengurangi emisi gas karbondioksida (CO 2 ) yang terbuang dari hasil pengelolahan gas alam tersebut ke udara sesuai peraturan pemerintah dan seiring meningkatnya kebutuhan gas CO 2 diperindustrian Indonesia seperti industri makanan beku dan minuman soda serta industri yang lainnya, maka PT. Pertamina EP Asset 3 Subang Field ingin memanfaatkan gas bawaaan tersebut menjadi gas jual yang dapat meningkatkan keuntungan (revenue) perusahaan Untuk menjual gas CO 2 tersebut dalam bentuk media fluida gas dibutuhkan Gas Metering station yang berfungsi untuk mengukur total volume gas yang terdistribusikan ke konsumen sebagai gas jual sehingga menjadi laba perusahaan. Proses transportasi atau pengiriman gas hasil pengelohan dari satu operasi ke operasi lain ini umumnya dikenal dengan istilah custody transfer. 1
2 Selama proses custody transfer, kesalahan dalam pengukuran debit aliran sangat dihindari, karena akan merugikan pihak penjual atau pembeli. Gas metering station yang digunakan adalah custody meter gas dengan perhitungan satuan volume gas, berbeda dengan industri pengelolahan gas CO 2 yang menggunakan satuan berat (ton) dari liquid gas CO 2 Murni dalam proses jual beli. Berdasarkan kebutuhan custody meter gas CO 2 di PT. Pertamina EP Asset 3 Subang Field tersebut, dalam tugas akhir ini akan merancang sistem custody meter dengan menggunakan orifice meter dengan prinsip menghitung debit volume gas dari perbedaan tekanan yang melalui sebuah pelat (orifice) dengan diameter tertentu yang terletak di dalam pipa gas. Penentuan spesifikasi orifice meter diantaranya adalah penentuan bore diameter orifice (sizing), fiting, instalasi dalam pipa (meter tube) dan element-element pendukungnya (secondary element) sehingga menjadi suatu sistem custody meter yang utuh. Pada pengukuran gas CO2 untuk custody transfer, flowmeter yang digunkaan dalam aplikasi ini mengikuti standar ISO (International Standar Organization) 5167 Part 1 dan Part 2. Diharapkan sistem custody meter ini dapat beroperasi sesuai standar pemerintah yang dikeluarkan oleh DitJen MIGAS yaitu deviasi pengukuran (maksimum error) sebesar ± 1 % dari perhitungan engineering standar yang digunakan. I.2 Perumusan Masalah Melalui latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka rumusan masalahnya yaitu bagaimana mendesain dimensi dan instalasi flow meter hingga Human Machine Interface (HMI) dalam suatu gas metering station.
3 I.3 Batasan Masalah Penelitian ini memiliki batasan permasalahan sebagai berikut: 1. Instrumentasi yang dirancang menggunakan produk instrumentasi Rosemount dan OMNI. 2. Perancangan flow meter hanya mencangkup ukuran diameter bore orifice, ketebalan plat, tipe plat, fiting dan instalasi dalam pipa. 3. Perancangan HMI hanya dapat memberikan fitur trend data, report dan manajemen alarm pada kondisi real-time. I.4 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk merancang custody meter gas karbondioksida (CO 2 ) dengan orifice meter meliputi dimensi orifice dan instalasi orifice flow meter beserta HMI yang dapat diimplementasikan di lapangan dengan maksimum kesalahan (error) dalam pengukuran sebesar ± 1 sesuai ketentuan pemerintah. I.5 Metode Penelitian Metode penulisan yang digunakan pada tugas akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Studi Pustaka Studi dilakukan dengan mencari literature yang berhubungan dengan topik yang dibahas, seperti manual book dari perangkat yang digunakan dan standart-standart industri migas.
4 2. Studi Gabungan Mengambil parameter parameter nilai dari lapangan dan melakukan pengujian sistem yang dirancang di workshop. Hasil pengujian dibandingkan dengan nilai teoritis dan menentukan deviasi perbandingan tidak melebihi dari acuan standar yang ditetapkan. I.6 Sistematika Penulisan Secara umum sistematika penulisan tugas akhir ini terdiri dari bab bab dengan metode penyampaian sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan menjelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini akan menjelaskan teori teori mengenai custody transfer meliputi orifice meter sebagai media primer pengukuran dan flow komputer serta transmitter sebagai media sekunder. BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN PERANCANGAN Bab ini akan menjelaskan metodologi penelitian dan perancangan custody transfer meliputi orifice meter sebagai media primer pengukuran dan flow komputer serta transmitter sebagai media sekunder. BAB IV ANALISA PERANCANGAN Bab ini akan menganalisa terhadap perancangan sistem custody meter transfer gas berupa deviasi perbedaan nilai pengukuran hasil
5 perancangan dengan perhitungan teori engineering standar yang digunakan tidak melebihi standar pemerintah. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini akan menjelaskan hasil dari penelitian yang penulis lakukan dan saran.