DAFTAR ISI SKRIPSI... v PERNYATAAN... vi HALAMAN PERSEMBAHAN... vii INTISARI... viii ABSTRACT... ix KATA PENGANTAR... x DAFTAR ISI... xii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR TABEL... xvi DAFTAR ISTILAH... xvii DAFTAR LAMPIRAN... xviii BAB I PENDAHULUAN... 1 I.1. Latar Belakang... 1 I.2. Lingkup Kegiatan... 2 I.3. Tujuan... 3 I.4. Manfaat... 3 I.5. Landasan Teori... 3 I.5.1. Digital Terrain Model (DTM)... 3 I.5.2. Survei Batimetri... 8 I.5.3. Survei Side-Scan Sonar... 8 I.5.4. Survei Sub-Bottom Profiler... 10 I.5.5. Survei Topografi... 11 I.5.6. Jalur Interkoneksi Kabel Laut... 12 I.5.7. Pemodelan Tiga Dimensi... 13 BAB II PELAKSANAAN... 16 II.1 Bahan dan Peralatan... 16 II.1.1. Bahan... 16 II.1.2. Peralatan... 17 xii
II.2. Tahapan Pelaksanaan... 18 II.2.1. Persiapan... 18 II.2.2. Pembuatan DTM... 22 II.2.4. Pemodelan Tiga Dimensi Jalur Kabel Laut... 31 II.2.5. Pemodelan Tiga Dimensi Seabed Feature... 33 II.2.6. Visualisasi Seabed Secara Tiga Dimensi... 35 BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN... 37 III.1. DTM Topografi dan Batimetri... 37 III.2. DTM Sub-Bottom Profiler... 39 III.3. Desain Jalur Pemasangan Kabel Laut... 41 III.4. Seabed Selat Gili Gede... 44 III.5. Model Tiga Dimensi Kabel Laut... 47 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN... 49 IV.1. Kesimpulan... 49 IV.2. Saran... 49 DAFTAR PUSTAKA... 51 xiii
DAFTAR GAMBAR Gambar I.1. Struktur data rectangular grid... 5 Gambar I.2. Struktur data TIN (Peucker, dkk., 1978 dalam Weibel dan Heller, 1991)... 6 Gambar I.3. Citra hasil pengukuran side-scan sonar (Anonim, 2015)... 10 Gambar I.4. Tipe model tiga dimensi dalam perangkat lunak AutoCAD civil 3D (Anonim, 2016)... 14 Gambar I.5. Konversi antar tipe pemodelan tiga dimensi (Anonim, 2016)... 15 Gambar II.1. Lokasi pemodelan tiga dimensi... 16 Gambar II.2. Diagram alir kegiatan aplikatif... 18 Gambar II.3. Data hasil identifikasi objek bawah laut... 21 Gambar II.4. Nilai ketebalan suatu lapisan sedimen... 22 Gambar II.5. Visualisasi topografi dalam urutan PENZD... 23 Gambar II.6. Sebaran data topografi... 23 Gambar II.7. Visualisasi data batimetri... 24 Gambar II.8. Data batimetri yang telah digabungkan dengan data topografi... 24 Gambar II.9. Batas area data topografi dan batimetri... 25 Gambar II.10. Jendela dialog create surface... 26 Gambar II.11. Tampilan kontur saat pertama kali dibuat... 26 Gambar II.12. Kontur yang dihasilkan setelah pendefinisian boundary... 27 Gambar II.13. Cuplikan tampilan DTM dari data topografi dan batimetri... 27 Gambar II.14. Sebaran titik-titik ketebalan lapisan sedimen... 28 Gambar II.15. Jendela dialog create surface... 29 Gambar II.16. Kontur lapisan sedimen di bawah dasar laut... 29 Gambar II.17. Kenampakan DTM lapisan sedimen di bawah dasar laut dengan fitur orbit... 30 Gambar II.18. Kenampakan DTM lapisan sedimen di bawah dasar laut SW isometric... 30 Gambar II.19. Visualisasi data sirkit 1... 31 Gambar II.20. Sirkit 1 dan 2... 31 Gambar II.21. Jendela create pipe network from object... 32 xiv
Gambar II.22. Sirkit kabel laut dilengkapi DTM... 32 Gambar II.23. Seabed feature yang teridentifikasi dari data side-scan sonar... 33 Gambar II.24. Marine growth di dekat Pulau Gili Gede... 33 Gambar II.25. Tampilan terumbu karang secara tiga dimensi... 34 Gambar II.26. Kenampakan tiga dimensi singkapan batuan... 34 Gambar II.27. Jendela surface style... 35 Gambar II.28. DTM topografi dan batimetri serta DTM subbottom profiler yang telah ditambah nilai eksagrasinya... 36 Gambar III.1. Persebaran titik-titik detil topografi dan batimetri... 37 Gambar III.2. TIN data topografi dan batimetri... 38 Gambar III.3. Kontur data topografi dan batimetri... 38 Gambar III.4. DTM batimetri dan topografi... 39 Gambar III.5. Sebaran titik-titik detil hasil pengukuran sub-bottom profiler... 39 Gambar III.6. Segitiga-segitiga yang digunakan untuk pembuatan DTM sub-bottom profiler... 40 Gambar III.7. DTM sub-bottom profiler... 40 Gambar III.8. Tampak samping seabed dan lapisan sedimen di bawahnya... 41 Gambar III.9. Desain sirkit 1... 42 Gambar III.10. Desain sirkit 2... 43 Gambar III.11. Kedalaman kabel dari seabed... 44 Gambar III.12. Model tiga dimensi terumbu karang... 45 Gambar III.13. Model tiga dimensi marine growth area... 45 Gambar III.14. Model tiga dimensi singkapan batuan... 46 Gambar III.15. Model tiga dimensi sand ripple area... 46 Gambar III.16. Tampak samping model tiga dimensi desain jalur kabel laut... 47 Gambar III.17. Model tiga dimensi yang diberi nilai eksagrasi pada elevasinya... 48 xv
DAFTAR TABEL Tabel II.1. Cuplikan data koordinat topografi... 19 Tabel II.2 Cuplikan data kedalaman di Selat Gili Gede... 20 xvi
DAFTAR ISTILAH Eksagrasi Isometrik Landing point Sirkit : perbandingan skala vertikal dan horizontal dengan tujuan untuk mempermudah visualisasi. Eksagrasi dilakukan dengan mengubah skala vertikal menjadi lebih besar tanpa mengubah skala horizontal : teknik penggambaran bentuk tiga dimensi dengan sudut-sudut antar sumbu proyeksi yang sama yaitu 120 o. : titik pertemuan antara tiang listrik dengan kabel laut. : jaringan kabel. xvii
DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN A DTM Topografi dan Batimetri... 56 LAMPIRAN B DTM Sub-Bottom Profiller... 58 LAMPIRAN C Data Koordinat Jalur Interkoneksi Kabel Laut 20 Kv Pulau Lombok - Gili Gede... 62 LAMPIRAN D Model Tiga Dimensi Seabed Features... 69 LAMPIRAN E Model Tiga Dimensi Jalur Kabel Laut Lombok - Gili Gede... 74 xviii