BAB 3 PENERAPAN KONSEP PENGOLAHAN DATA SIDE SCAN SONAR PADA PERANGKAT LUNAK SONARPRO
|
|
- Ridwan Sugiarto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 3 PENERAPAN KONSEP PENGOLAHAN DATA SIDE SCAN SONAR PADA PERANGKAT LUNAK SONARPRO 3.1 Real-Time Processing pada SonarPro Real-time processing dilakukan selama pencitraan berlangsung dengan melakukan input panjang layback, jangkauan pencitraan maksimum, batas toleransi ketinggian towfish, batas toleransi roll, dan pengaturan untuk heading. Hal ini dilakukan agar citra yang terekam mengandung distorsi yang sangat kecil Panjang Layback dan Jangkauan Pencitraan Maksimum Gambar 3.1 memperlihatkan tampilan jendela untuk input informasi layback. Sebelum melakukan input layback, pastikan terlebih dahulu satuan jaraknya (Display Units), panjang kabel penghela (Cable Out Source), tipe depresor (Depressor Type), dan tipe kabel (Cable Type) yang digunakan untuk pencitraan. Informasi ini di-input pada jendela layback. Gambar 3.1 Jendela layback 19
2 Cable Out Source Manual berfungsi untuk menentukan panjang kabel penghela secara manual, sedangkan Cable Out Source External untuk menentukan panjang kabel penghela yang diatur oleh SonarPro sehingga kebel penghela akan ditarik dan diulur menyesuaikan dengan tinggi towfish. Pada jendela layback terdapat parameter offset yang harus di-input, yaitu Sheave Offset X, Sheave Offset Y, Sheave Offset Z, dan GPS Height. Sheave Offset merupakan koreksi jarak antara antena receiver GPS dengan titik penghela dalam arah X, Y, dan Z (lihat Gambar 3.1). Tinggi receiver GPS (GPS Height) merupakan jarak vertikal dari permukaan laut ke antena receiver GPS. Depressor Type dan Cable Type berfungsi untuk menentukan tipe depresor dan kabel penghela yang berhubungan dengan informasi berat dari depresor dan kabel penghela. Gambar 3.2 memperlihatkan pilihan pengaturan panjang jangkauan pencitraan tergantung pada spesifikasi teknis alat side scan sonar yang digunakan. Jangkauan pencitraan yang dapat digunakan pada side scan sonar Klein System 3000 yaitu 50, 75, 100, dan 150 meter. Gambar 3.2 Drop-down list panjang jangkauan pencitraan Monitoring pada SonarPro Monitoring pada SonarPro dilakukan terhadap ketinggian towfish, arah towfish tidak mendatar (pitch), dan rotasi towfish pada sumbunya (roll) dengan cara memberikan nilai batas toleransi terhadap seberapa besar pergerakan towfish masih dianggap layak untuk diabaikan, hal ini tergantung pada tujuan survei dan keperluan penggunaan data. 20
3 Pada saat pencitraan berlangsung, pergerakan towfish dapat dikontrol dengan bantuan perangkat lunak pada komputer. Perangkat lunak SonarPro berfungsi untuk memberikan informasi berupa alarm kepada operator bahwa pergerakan towfish telah melewati batas toleransi. Kemudian sayap towfish digerakan oleh operator melalui SonarPro untuk mengembalikan keadaan towfish pada keadaan yang seharusnya, yaitu keadaan towfish dalam batas toleransi. Gambar 3.3 memperlihatkan tampilan jendela untuk input informasi batas toleransi roll beserta alarmnya. Alarm akan berbunyi dan warna background menjadi merah ketika keadaan towfish berada di atas nilai toleransi. Gambar 3.3 Jendela input toleransi roll dan alarmnya Gambar 3.4 memperlihatkan tampilan jendela untuk input informasi batas toleransi ketinggian towfish beserta alarmnya. Alarm akan berbunyi dan warna background menjadi merah ketika keadaan towfish berada di bawah nilai toleransi. Gambar 3.4 Jendela input toleransi ketinggian towfish dan alarmnya 21
4 3.1.3 Pengaturan untuk Heading Selain informasi layback, koreksi posisi horisontal juga memerlukan informasi mengenai orientasi dari arah kapal atau towfish yaitu koreksi heading. Pemberian koreksinya tidak dilakukan dengan batas toleransi melainkan dengan penghitungan secara otomatis oleh SonarPro terhadap data yang dihasilkan GPS mengenai posisi horisontal target. Yang perlu dilakukan oleh operator sebelum pencitraan berlangsung yaitu menentukan orientasi yang akan digunakan sebagai nilai koreksi data GPS dan dihitung oleh SonarPro secara otomatis agar citra side scan sonar yang dihasilkan mempunyai ketelitian yang baik. Gambar 3.5 memperlihatkan pengaturan orientasi yang digunakan pada saat pencitraan berlangsung. Pengaturan yang disediakan oleh SonarPro terdiri dari dua jenis yaitu Towfish Heading fungsinya untuk menentukan arah orientasi yang ditampilkan pada jendela informasi, dan Towfish Heading Usage fungsinya untuk menentukan arah orientasi yang digunakan oleh SonarPro dalam penghitungan posisi towfish. Gambar 3.5 Jendela pengaturan orientasi towfish atau kapal 22
5 Pada kolom Towfish Heading Usage terdapat dua pilihan. Pilihan pertama, Use towfish heading in point calculations fungsinya adalah jika operator menghendaki untuk menggunakan arah orientasi kompas yang berada di towfish. Pilihan kedua, Use ship heading in point calculation fungsinya adalah jika operator menghendaki untuk menggunakan arah orientasi GPS yang berada di kapal. Jika kemungkinan terdapat pengaruh medan magnet di dasar laut, sebaiknya menggunakan arah orientasi GPS karena arah orientasi kompas dipengaruhi oleh medan magnet yang berada di sekitarnya, tetapi jika kemungkinan tidak terdapat pengaruh medan magnet, sebaiknya menggunakan arah orientasi kompas Data Hasil Real-Time Processing Data hasil real-time processing yaitu berupa citra sonograf dan citra dijital. Citra sonograf maupun citra dijital akan menjadi data masukan pada post-processing. Data yang dihasilkan pada proses ini merupakan citra yang telah terkoreksi dari distorsi akibat dari cara kerja instrumen dan keadaan towfish pada saat pencitraan berlangsung. Citra djital akan disimpan dalam media penyimpanan dijital seperti harddisk atau CD (Compact Disc). Format citra yang terdapat pada SonarPro terdiri dari tiga tipe yaitu SDF (Klein Sonar Data Files), XTF (Extended Triton Format Files), dan 5KD (Klein System 5000 Data Files). Format data hasil real-time processing pada SonarPro tergantung pada jenis dan spesifikasi peralatan yang digunakan pada saat akuisisi dilakukan. Ketika proses akuisisi data menggunakan side scan sonar System 5000, pilihan format data yang dapat digunakan adalah format 5KD dan SDF. Ketika proses akuisisi data menggunakan side scan sonar System 3000, pilihan format data yang dapat digunakan adalah format SDF dan XTF. Pada tugas akhir ini format data yang dihasilkan adalah format SDF. 23
6 3.2 Post-Processing pada SonarPro Secara garis besar proses post-processing citra side scan sonar pada SonarPro ditunjukkan oleh Gambar 3.6. Data masukan Interpretasi kualitatif Interpretasi kuantitatif Warna dan derajat kehitaman Bentuk Ukuran Posisi horisontal Posisi vertikal Besaran kualitatif Besaran kuantitaif Target dikenali Gambar 3.6 Skema post-processing citra side scan sonar Interpretasi Kualitatif Seperti telah dijelaskan sebelumnya pada sub-bab bahwa terdapat tiga (3) besaran interpretasi kualitatif yaitu warna dan derajat kehitaman (hue and saturation), bentuk (shape), dan ukuran (size). Untuk menentukan ukuran target, besaran yang digunakan adalah panjang, lebar dan tinggi target. Warna dan derajat kehitaman yang menyatakan karakteristik target dapat diatur (setting) pada jendela Color Palette Control, pengaturannya sesuai dengan pengalaman interpreter dalam menganalisis objek (lihat Gambar 3.7). Besaran interpretasi kualitatif yang berikutnya yaitu bentuk target, bentuk target ditentukan secara visual. 24
7 Gambar 3.7 Color Palette Control Tools yang digunakan untuk menentukan panjang, lebar dan tinggi target yaitu dengan menggunakan tombol (Length) dan (Height). Ukuran target ditentukan secara grafis yaitu dengan melakukan penarikan garis pada citra side scan sonar. Bayangan target dijadikan acuan penarikan garis untuk menentukan tinggi Interpretasi Kuantitatif Gambar 3.8 merupakan tampilan citra side scan sonar pada perangkat lunak SonarPro. Jejak muka laut (sea surface return) ditunjukkan oleh garis tegas berwarna coklat, garis acuan ditunjukkan oleh garis tegas berwarna putih, dan jejak dasar laut ditunjukkan oleh garis melikuk-likuk berwarna kuning. Gambar 3.8 Citra side scan sonar pada SonarPro 25
8 Gambar 3.9 memperlihatkan garis-garis pada citra side scan sonar yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan besaran-besaran kuantitatif secara grafis. Sea surface return Jejak muka laut Towfish Garis acuan First bottom return Jejak dasar laut Maximum range Kolom air Gambar 3.9 Garis-garis pada citra side scan sonar A. Besaran Horisontal Citra Side Scan Sonar Besaran-besaran horisontal citra side scan sonar ditentukan secara grafis yaitu dengan melakukan penarikan garis pada citra menggunakan tombol Length. Besaran-besaran tersebut yaitu jarak horisontal antara objek dengan towfish (R), dan jangkauan pencitraan maksimum (maximum range). Acuan penarikan garis pada citra untuk mendapatkan besaran-besaran horisontal citra side scan sonar secara grafis terdapat pada Tabel
9 Tabel 3.1 Acuan penarikan garis untuk besaran horisontal Length Dinyatakan Oleh R jarak antara garis acuan dengan objek-objek yang terekam Max. range jarak antara garis acuan dengan salah satu tepi citra B. Besaran Vertikal Citra Side Scan Sonar Besaran-besaran vertikal citra side scan sonar ditentukan secara grafis dan numeris. Secara grafis dilakukan dengan melakukan penarikan garis pada citra menggunakan tombol Height. Sedangkan secara numeris dilakukan dengan menggunakan persamaan yang telah dibahas pada bab 2. 1) Besaran Vertikal Citra Side Scan Sonar secara Grafis Besaran vertikal citra side scan sonar secara grafis yang akan ditentukan dengan menggunakan perangkat lunak SonarPro, besarannya yaitu: Jarak miring antara towfish dengan target (S) Tinggi antara towfish dengan dasar laut (H) Jarak miring antara towfish dengan bayangan (Y) Kedalaman antara towfish dengan muka laut (d) Tinggi antara target dengan dasar laut (h) Acuan penarikan garis pada citra untuk mendapatkan besaran-besaran vertikal citra side scan sonar secara grafis terdapat pada Tabel 3.2. Tabel 3.2 Acuan penarikan garis untuk besaran vertikal Slant Range Height Dinyatakan Oleh S - jarak antara garis acuan dengan target Y H jarak antara garis acuan dengan ujung bayangan. - h jarak antara objek dengan ujung bayangan. - d jarak antara garis acuan dengan jejak muka laut. 27
10 2) Besaran Vertikal Citra Side Scan Sonar secara Numeris Besaran vertikal citra side scan sonar secara numeris yang akan ditentukan dengan menggunakan data besaran vertikal secara grafis sebagai data masukannya, besarannya yaitu: Tinggi antara target dengan dasar laut (h) Jarak vertikal antara objek dengan towfish (Δd) Kedalaman antara target dengan muka laut (d O ) Jarak miring antara target dengan bayangan (y) Kedalaman dasar laut (W) Data Hasil Post-Processing Data yang dihasilkan oleh post-processing citra side scan sonar yaitu berupa data numeris dan data grafis mengenai besaran-besaran kualitatif dan kuantitatif citra side scan sonar. Kemudian dari besaran tersebut, target dapat dianalisis dan dikenali secara subjektif dan objektif. Data hasil interpretasi kualitatif yaitu berupa data grafis (warna dan derajat kehitaman) dan data numeris (panjang, lebar, tinggi, dan bentuk target). Pada data grafis hasil interpretasi kualitatif citra side scan sonar banyak terdapat unsur penilaian subjektifitas interpreter. Data hasil interpretasi kuantitatif yaitu berupa data numeris. Data numeris tersebut merupakan nilai besaran kuantitatif, yaitu jarak miring antara towfish dengan target (S), tinggi antara towfish dengan target (H), jarak miring antara towfish dengan bayangan (Y), jarak miring antara target dengan bayangan (y), tinggi antara dasar laut dengan muka laut (W), kedalaman antara towfish dengan muka laut (d), jarak antara datar towfish dengan target (R), tinggi antara target dengan dasar laut (h), kedalaman antara target dengan muka laut (d O ), dan jarak vertikal antara objek dengan towfish (Δd). Data hasil interpretasi kuantitatif citra side scan sonar penilaiannya objektif, karena data yang dihasilkan adalah data numeris. 28
11 3.3 Basis Data Target pada SonarPro Terdapat banyak sekali data hasil post-processing dalam satu citra side scan sonar, tergantung pada jumlah target dalam satu citra yang akan diidentifikasi. Oleh karena itu, data tersebut harus diklasifikasikan dan diinventarisasikan sehingga dalam penggunaan data ini selanjutnya akan lebih efektif dan efisien. Tidak semua data hasil post-processing dapat disimpan dalam basis data SonarPro. Data yang dapat disimpan dalam basis data SonarPro berupa data numeris dan data grafis target. Data numeris target yaitu nama target, posisi horisontal, panjang target, lebar target, ketinggian target, klasifikasi, dan catatan tambahan yang disimpan dalam bentuk tabel. Sedangkan Data yang dapat disimpan dalam basis data SonarPro berupa data grafis yaitu outline target dan citra target yang disimpan dalam format data raster geotiff atau bitmap. Selebihnya data hasil post-processing disimpan secara manual, yaitu dengan cara dicatat. Gambar 3.10 memperlihatkan pengisian parameter-parameter target dengan menggunakan tools yang terdapat pada jendela manajeman target. Gambar 3.10 Jendela manajeman target 29
12 Gambar 3.11 memperlihatkan basis data target yang setelah sebelumnya telah ditentukan besaran-besarannya pada jendela manajemen target. Pada jendela basis data ini target dapat ditampilkan pada jendela tersendiri seperti pada Gambar 3.10 dengan cara memindahkan nama target yang berada pada kolom Invisible Targets ke kolom Visible Targets. Gambar 3.11 Basis data target 30
BAB 4 ANALISIS. 4.1 Cara Kerja SonarPro untuk Pengolahan Data Side Scan Sonar
BAB 4 ANALISIS Sesuai dengan tujuan tugas akhir ini yaitu menganalisis kemampuan perangkat lunak SonarPro untuk pengolahan data side scan sonar, maka analisis didasarkan pada dua hal, yaitu cara kerja
Lebih terperinciBAB 2 KONSEP PENGOLAHAN DATA SIDE SCAN SONAR
BAB 2 KONSEP PENGOLAHAN DATA SIDE SCAN SONAR Pengolahan data side scan sonar terdiri dari dua tahap, yaitu tahap real-time processing dan kemudian dilanjutkan dengan tahap post-processing. Tujuan realtime
Lebih terperinciPENGGUNAAN PERANGKAT LUNAK SONARPRO UNTUK PENGOLAHAN DATA SIDE SCAN SONAR
PENGGUNAAN PERANGKAT LUNAK SONARPRO UNTUK PENGOLAHAN DATA SIDE SCAN SONAR TUGAS AKHIR Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Oleh Muhammad Fahri Mahyuddin 15104014 Program
Lebih terperinci4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Batimetri Selat Sunda Peta batimetri adalah peta yang menggambarkan bentuk konfigurasi dasar laut dinyatakan dengan angka-angka suatu kedalaman dan garis-garis yang mewakili
Lebih terperinci3. METODE PENELITIAN
3. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini menggunakan data side scan sonar yang berasal dari survei lapang untuk kegiatan pemasangan kabel PLN yang telah dilakukan oleh Pusat
Lebih terperinci3. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan selama 5 bulan, yaitu pada bulan Maret sampai
27 3. BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 5 bulan, yaitu pada bulan Maret sampai dengan Juli 2012. Data yang digunakan merupakan data mentah (raw data) dari
Lebih terperinci4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengambilan Contoh Dasar Gambar 16 merupakan hasil dari plot bottom sampling dari beberapa titik yang dilakukan secara acak untuk mengetahui dimana posisi target yang
Lebih terperinciGambar 3.1 Peta lintasan akuisisi data seismik Perairan Alor
BAB III METODE PENELITIAN Pada penelitian ini dibahas mengenai proses pengolahan data seismik dengan menggunakan perangkat lunak ProMAX 2D sehingga diperoleh penampang seismik yang merepresentasikan penampang
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS. Gambar 4.1 Indikator Layar ROV (Sumber: Rozi, Fakhrul )
BAB 4 ANALISIS 4.1. Penyajian Data Berdasarkan survei yang telah dilakukan, diperoleh data-data yang diperlukan untuk melakukan kajian dan menganalisis sistem penentuan posisi ROV dan bagaimana aplikasinya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Akuisisi Data Seismik Akuisisi data seismik dilaksanakan pada bulan April 2013 dengan menggunakan Kapal Riset Geomarin III di kawasan batas laut dan Zona Ekonomi Eksklusif
Lebih terperinci3. METODOLOGI. Pengambilan data dengan menggunakan side scan sonar dilakukan selama
3. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Pengambilan data dengan menggunakan side scan sonar dilakukan selama dua hari, yaitu pada 19-20 November 2008 di perairan Aceh, Lhokseumawe (Gambar 3). Sesuai
Lebih terperinci2. TINJAUAN PUSTAKA. (http://id.wikipedia.org/wiki/sonar, 2 April 2009). Berdasarkan sistemnya, ada
2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sonar Sonar merupakan alat pendeteksian bawah air yang menggunakan gelombang suara untuk mendeteksi kedalaman serta benda-benda di dasar laut (http://id.wikipedia.org/wiki/sonar,
Lebih terperinci2 TINJAUAN PUSTAKA. Unmanned Surface Vehicle (USV) atau Autonomous Surface Vehicle (ASV)
2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Unmanned Surface Vehicle (USV) Unmanned Surface Vehicle (USV) atau Autonomous Surface Vehicle (ASV) merupakan sebuah wahana tanpa awak yang dapat dioperasikan pada permukaan air.
Lebih terperinciBAB 3 PENENTUAN POSISI DAN APLIKASI ROV
BAB 3 PENENTUAN POSISI DAN APLIKASI ROV 3.1. Persiapan Sebelum kegiatan survei berlangsung, dilakukan persiapan terlebih dahulu untuk mempersiapkan segala peralatan yang dibutuhkan selama kegiatan survei
Lebih terperinciMANUAL BOOK ST-86 DAFTAR ISI
MANUAL BOOK ST-86 DAFTAR ISI 1. Istilah 2. Sebelum Pengoperasian Sumber listrik Buka dan tutup mesin 3. Setting Setting tahun Setting tanggal Setting waktu Setting dayline change time Setting format kartu
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini serta tahapan-tahapan yang dilakukan dalam mengklasifikasi tata guna lahan dari hasil
Lebih terperinciBAB 3 LIDAR DAN PENDETEKSIAN POHON
BAB 3 LIDAR DAN PENDETEKSIAN POHON 3.1 Data dan Area Studi Dalam Tugas Akhir ini data yang digunakan didapat dari PT McElhanney Indonesia. Area tersebut merupakan area perkebunan kelapa sawit yang berada
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS. 4.1 Analisis Kemampuan Deteksi Objek
BAB 4 ANALISIS 4.1 Analisis Kemampuan Deteksi Objek 4.1.1 Ketelitian koordinat objek Pada kajian ketelitian koordinat ini, akan dibandingkan ketelitian dari koordinatkoordinat objek berbahaya pada area
Lebih terperinciSTUDI APLIKASI MULTIBEAM ECHOSOUNDER DAN SIDE SCAN SONAR UNTUK MENDETEKSI FREE SPAN PADA SALURAN PIPA BAWAH LAUT
Studi Aplikasi Multibeam Echosounder dan Side Scan Sonar Untuk Mendeteksi Free Span Pada Saluran Pipa Bawah Laut STUDI APLIKASI MULTIBEAM ECHOSOUNDER DAN SIDE SCAN SONAR UNTUK MENDETEKSI FREE SPAN PADA
Lebih terperinciRINGKASAN SKEMA SERTIFIKASI SUB BIDANG HIDROGRAFI
RINGKASAN SKEMA SERTIFIKASI SUB BIDANG HIDROGRAFI No Klaster Unit Kompetensi Kode Unit Judul Unit Elemen Persyaratan Dasar Metode Uji Durasi Biaya Uji 1 Operator Utama M.711000.015.01 Mengamati Pasut Laut
Lebih terperinciJurnal Geodesi Undip Januari 2016
ANALISIS FREE SPAN PADA JALUR PIPA BAWAH LAUT MENGGUNAKAN MULTIBEAM ECHOSOUNDER DAN SIDE SCAN SONAR Studi Kasus: Pipa Gas Transmisi SSWJ (South Sumatera West Java) Jalur Pipa Gas Labuhan Maringgai-Muara
Lebih terperinciAlat Pindai Profil Lambung Kapal
Alat Pindai Profil Lambung Kapal Deskripsi Sensor atas Sensor jarak Motor Stepper Sensor bawah Sensor Atas, sensor pembatas atas agar sistem kontrol dapat mengetahui apakah sensor jarak telah mencapai
Lebih terperinciBAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Masalah Perkembangan teknologi informasi terutama teknologi multimedia dewasa ini telah berkembang semakin pesat sehingga membuat kehidupan manusia
Lebih terperinciBekasi, Januari 2007
Kata Pengantar 3DS Max adalah program untuk modeling, rendering, dan animasi, yang memungkinkan Anda untuk mempresentasikan desain Anda, seperti desain interior, arsitektur, dan iklan, secara realistik
Lebih terperinciBAB 3 PEMBAHASAN START DATA KALIBRASI PENGUKURAN OFFSET GPS- KAMERA DATA OFFSET GPS- KAMERA PEMOTRETAN DATA FOTO TANPA GPS FINISH
BAB 3 PEMBAHASAN Pada bab ini dibahas prosedur yang dilakukan pada percobaan ini. Fokus utama pembahasan pada bab ini adalah teknik kalibrasi kamera, penentuan offset GPS-kamera, akuisisi data di lapangan,
Lebih terperinciMODUL I DESAIN DENGAN BENTUK-BENTUK DASAR
MODUL I DESAIN DENGAN BENTUK-BENTUK DASAR A. MAKSUD DAN TUJUAN 1. MAKSUD Memberikan pengenalan tentang bentuk-bentuk dasar dari sebuah obyek yang digunakan dalam desain grafis dan pengembangannya dengan
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Program Aplikasi Pada bagian ini, Penulis akan menjelaskan kebutuhan spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak, serta menjelaskan bagaimana cara program
Lebih terperinciLAMPIRAN A - Prosedur Patch Test
DAFTAR PUSTAKA Abidin, Hasanuddin Z. Metode Penentuan dengan GPS dan Aplikasinya. Pradnya Paramita. 2001. Budhiargo, Guntur. Analisis data batimetri multibeam echosounder menggunakan Caris HIPS. Skripsi.
Lebih terperinciDAFTAR ISI. I.2. Lingkup Kegiatan I.3. Tujuan I.4. Manfaat I.5. Landasan Teori... 3
DAFTAR ISI SKRIPSI... v PERNYATAAN... vi HALAMAN PERSEMBAHAN... vii INTISARI... viii ABSTRACT... ix KATA PENGANTAR... x DAFTAR ISI... xii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR TABEL... xvi DAFTAR ISTILAH... xvii
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif analitik, yang bertujuan untuk mengetahui gambaran struktur geologi Dasar Laut
Lebih terperinciV. INTERPRETASI DAN ANALISIS
V. INTERPRETASI DAN ANALISIS 5.1.Penentuan Jenis Sesar Dengan Metode Gradien Interpretasi struktur geologi bawah permukaan berdasarkan anomali gayaberat akan memberikan hasil yang beragam. Oleh karena
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
32 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dengan judul Aplikasi Metode Common Reflection Surface Stack Untuk Perbaikan Kualitas Penampang Seismik Darat 2D Dan 3D Pada Lapangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Tulisan Tangan angka Jawa Digitalisasi Pre-Processing ROI Scalling / Resize Shadow Feature Extraction Output Multi Layer Perceptron (MLP) Normalisasi
Lebih terperinciMODUL COREL DRAW. Setelah anda membuka program corel draw maka akan tampil tampilan awal dari layar corel draw berikut ini :
MODUL COREL DRAW Memulai Program - klik Start - masuk ke menu Program pilih Corel Graphic Suite - kilk Corel Draw Tampilan membuka program ini dapat diilihat pada gambar berikut ini : Setelah anda membuka
Lebih terperinciImplementasi Edge Detection Pada Citra Grayscale dengan Metode Operator Prewitt dan Operator Sobel
Implementasi Edge Detection Pada Citra Grayscale dengan Metode Operator Prewitt dan Operator Sobel Sri Enggal Indraani, Ira Dhani Jumaddina, Sabrina Ridha Sari Sinaga (enggal24@gmail.com, Ira.dhani5393@gmail.com,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. untuk melakukan pekerjaan antara lain, yaitu: terutama gambar logo dua dimensi.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Corel draw Corel draw adalah editor grafik vector yang dibuat oleh corel, Corel sendiri adalah sebuah perusahaan perangkat lunak yang bermarkas di Ottawa, Kanada. Versi
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Tahap analisa dilakukan oleh penulis dalam penulisan skripsi ini adalah bagaimana merancang suatu aplikasi Animasi 3D Rumah Ramah Lingkungan dengan menggunakan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM DIGITAL FOTOGRAMETRI DASAR ACARA II DIGITAL
LAPORAN PRAKTIKUM DIGITAL FOTOGRAMETRI DASAR ACARA II DIGITAL Nama : Rukiyya Sri Rayati Harahap NIM : 12/334353/GE/07463 Asisten : 1. Erin Cakratiwi 2. Lintang Dwi Candra Tanggal : 26 November 2013 Total:
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN SIMULASI ANTENA SLOT WAVEGUIDE
BAB III PERANCANGAN DAN SIMULASI ANTENA SLOT WAVEGUIDE 3.1 Perancangan Antena Secara Umum Dalam perancangan antena ada tiga langkah yang dilakukan, yaitu : a. Perhitungan b. Pembuatan (fabrikasi secara
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan mulai bulan Febuari 2009 sampai Januari 2010, mengambil lokasi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pengolahan dan Analisis
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Lokasi Bendungan Batu Tegi Gambar 3.1. Peta Wilayah Bendungan Batu Tegi Sumber : https://earth.google.com Secara geografis Bendungan Batu Tegi terletak di 5 0 15 19 5
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Data Lapangan Berdasarkan pengamatan langsung di lapangan dengan melakukan penyelaman di lokasi transek lamun, diperoleh data yang diuraikan pada Tabel 4. Lokasi penelitian berada
Lebih terperinciBAB IV METODE DAN PENELITIAN
BAB IV METODE DAN PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada Lapangan R, berada di daerah Laut Tarakan, yang merupakan daerah operasi PPPGL dan PPTMBG LEMIGAS. Penelitian ini
Lebih terperinciMembuat Berbagai Desain Logo
Membuat Berbagai Desain Logo 124 125 BAB 5 Membuat Berbagai Desain Logo dengan CorelDRAW X4 M embuat desain suatu logo adalah penting bagi seseorang yang ingin menjadi mahir dan professional dalam desain
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengenalan Citra Citra adalah suatu representasi (gambaran), kemiripan atau imitasi dari suatu objek. Citra sebagai keluaran suatu sistem perekaman data dapat bersifat optik berupa
Lebih terperinciKreasi Foto Hitam. Teknik Editing I
2 Kreasi Foto o Hitam Putih Jika Anda punya foto yang tampak biasa-biasa saja, mungkin karena warnanya terlalu umum. Bagaimana kalau foto itu diubah saja menjadi format hitam-putih? Jika penanganannya
Lebih terperinciTugas 1. Survei Konstruksi. Makalah Pemetaan Topografi Kampus ITB. Krisna Andhika
Tugas 1 Survei Konstruksi Makalah Pemetaan Topografi Kampus ITB Krisna Andhika - 15109050 TEKNIK GEODESI DAN GEOMATIKA FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2012 Latar Belakang
Lebih terperinciKULIAH 3 Memformat Worksheet (OCE RIDWANUDIN)
KULIAH 3 Memformat Worksheet (OCE RIDWANUDIN) 1. Memilih Font dan Ukuran font Sebelum mempraktekkan pemformatan bautlah worksheet seperti berikut Apabila kita menghendaki untuk menentukan font sendiri,
Lebih terperinciPERTEMUAN 2. Melakukan Pengaturan Pada Halaman
2.1 Membuat Bingkai Pada Halaman PERTEMUAN 2 Melakukan Pengaturan Pada Halaman Untuk mempercantik dokumen, kita bisa menambahkan bingkai pada halaman dengan cara: Tandai teks yang akan diberi bingkai Klik
Lebih terperinciGambar 8. Lokasi penelitian
3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan lokasi penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 30 Januari-3 Februari 2011 yang di perairan Pulau Gosong, Pulau Semak Daun dan Pulau Panggang, Kabupaten
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Bab ini membahas tentang implementasi dan pengujian dari sistem yang dikembangkan berdasarkan hasil perancangan yang didapat pada BAB IV. V.1 Implementasi V.1.1 Spesifikasi
Lebih terperinci3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian 3.2 Kapal Survei dan Instrumen Penelitian
3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini merupakan bagian dari Ekspedisi Selat Makassar 2003 yang diperuntukkan bagi Program Census of Marine Life (CoML) yang dilaksanakan oleh
Lebih terperinciTabel : Karakteristik lampu obstacle
kawat atau kabel tersebut dapat membahayakan pesawat udara. 9.35.3. Benda-benda yang perlu diberi lampu di luar Permukaan Batas halangan/ols (di luar batas lateral OLS) 9.35.3.1. Kawat, kabel, dan lain-lain
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISIS
BAB IV PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISIS Pada bab ini akan ditampilkan dan penjelasannya mengenai pengujian sistem dan dokumuentasi data-data percobaan yang telah direalisasikan sesuai dengan spesifikasi yang
Lebih terperinciMicrosoft Publisher 2003
Microsoft Publisher 2003 Merupakan aplikasi desain yang terkonsentrasi pada proses mencetak sebuah desain percetakan. Aplikasi ini adalah aplikasi ringan dan mudah digunakan yang terdapat di dalam Microsoft
Lebih terperinciLampiran 1. SKETSA AREA SURVEI
Lampiran 1. SKETSA AREA SURVEI A B B Area I Sekala 1 : 5000 E F H Area II Sekala 1 : 1000 G D C C Area I Sekala 1 : 5.000 (sesuai RO) Area I Sekala 1 : 5.000 (tambahan) A. 05 º 16' 30" U 97º 00' 00" T
Lebih terperinciJurusan Teknik Kelautan FTK ITS
Analisa Kekuatan Sisa Chain Line Single Point Mooring Pada Utility Support Vessel Oleh : Nautika Nesha Eriyanti NRP. 4308100005 Dosen Pembimbing : Ir. Mas Murtedjo, M.Eng NIP. 194912151978031001 Yoyok
Lebih terperinciBAB IX LEMBAR KERJA DAN RANGKAIAN DATA
Memasukkan Data Ke Lembar Kerja Berbagai jenis data dapat dimasukkan ke dalam lembar kerja seperti teks, nilai, tanggal, jam, dan lain sebagainya. Untuk memasukkan data ke dalam suatu sel dapat mengikuti
Lebih terperinciA. Kompetensi Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan membuat efek teks dan membuat efek gambar.
No. LST/EKA/PTI 236/03 Revisi : 01 Maret 2011 Hal 1 dari 8 A. Kompetensi Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan membuat efek teks dan membuat efek gambar. B. Dasar Teori
Lebih terperinciMODUL 2 REGISTER DAN DIGITASI PETA
MODUL 2 REGISTER DAN DIGITASI PETA A. Tujuan Praktikum - Praktikan memahami dan mampu melakukan register peta raster pada MapInfo - Praktikan mampu melakukan digitasi peta dengan MapInfo B. Tools MapInfo
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada bab ini, akan membahas implementasi dan hasil pengujian dari program aplikasi yang telah dibuat. Pada perancangan aplikasi ini meliputi perbedaan citra hasil foto
Lebih terperinciMODUL #1 Membuat Kartu Nama dengan CorelDraw
MODUL #1 Membuat Kartu Nama dengan CorelDraw A. Tujuan 1. Kartu Nama Kartu nama atau kartu bisnis adalah kartu yang digunakan sebagai sarana penunjang dalam menjalankan bisnis. Dari kartu nama akan tercerminkan
Lebih terperinciBelajar Corel Draw. meylya.wordpress.com -1-
Belajar Corel Draw BELAJAR COREL DRAW Memulai Program - klik Start - masuk ke menu Program pilih Corel Graphic Suite - kilk Corel Draw Tampilan membuka program ini dapat diilihat pada gambar berikut ini
Lebih terperinciJENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK SATUAN TARIF (Rp) 1) Skala 1:10.000, 7 (tujuh) layer Per Nomor (NLP) ,00. Per Km² 20.
LAMPIRAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL I.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Rumusan Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fotogrametri rentang dekat (FRD) atau Close Range Photogrammetry (CRP) adalah metode untuk mengambil data ukuran dari citra foto. Dengan metode ini kita dapat membuat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitis, yaitu penjelasan dan analisis melalui simulasi pemodelan tsunami dengan memperhitungkan nilai
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Fungsi utama perancangan program aplikasi tugas akhir ini adalah melakukan konversi terhadap citra dengan format raster atau bitmap ke format vektor dengan tipe
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan dengan luas wilayah daratan Indonesia lebih dari 2.012.402 km 2 dan luas perairannya lebih dari 5.877.879 km 2 yang menjadikan
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Processor Intel Pentium IV atau lebih tinggi. Memory RAM 256 Mb atau lebih tinggi. Minimal Hardisk 8 Gb atau lebih
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem 4.1.1 Dukungan Perangkat Keras Perangkat keras yang digunakan untuk perancangan aplikasi VB 6.0 dan ArcView. Processor Intel Pentium IV atau lebih
Lebih terperinciComputer Graphic. Output Primitif dan Algoritma Garis. Erwin Yudi Hidayat. Computer Graphics C Version 2 Ed by Donald Hearn
Computer Graphic Output Primitif dan Algoritma Garis Erwin Yudi Hidayat erwin@dsn.dinus.ac.id Computer Graphics C Version 2 Ed by Donald Hearn Addison Wesley is an imprint of erwin@dsn.dinus.ac.id CG -
Lebih terperinciFORMAT TEXT. Tag Attribut Value Keterangan. RGB(red,green,blue) Kode Warna. Memberikan warna terhadap background web mengatur posisi text rata kiri
FORMAT TEXT Tag Attribut Value Keterangan Body P (Paragraf) H (Heading) ol (Order List) ul (UnOrder List) Font marquee align RGB(red,green,blue) Kode Warna justify Memberikan warna terhadap background
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM
21 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Arsitektur Sistem Template Formulir Sample Karakter Pengenalan Template Formulir Pendefinisian Database Karakter Formulir yang telah diisi Pengenalan Isi Formulir Hasil
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PERHITUNGAN LINK BUDGET DALAM PENERAPAN METRO WDM
BAB IV ANALISA PERHITUNGAN LINK BUDGET DALAM PENERAPAN METRO WDM 4.1 Perhitungan Rute Jaringan Jaringan akses transmisi serat optik yang dibangun dalam Aplikasi menjangkau 2 lokasi Bintaro Network Building
Lebih terperinciBAB VII ANALISIS. Airborne LIDAR adalah survey untuk mendapatkan posisi tiga dimensi dari suatu titik
83 BAB VII ANALISIS 7.1 Analisis Komponen Airborne LIDAR Airborne LIDAR adalah survey untuk mendapatkan posisi tiga dimensi dari suatu titik dengan memanfaatkan sinar laser yang ditembakkan dari wahana
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS PELAKSANAAN PERENCANAAN ALUR PELAYARAN
BAB 4 ANALISIS PELAKSANAAN PERENCANAAN ALUR PELAYARAN Tujuan pembahasan analisis pelaksanaan perencanaan alur pelayaran untuk distribusi hasil pertambangan batubara ini adalah untuk menjelaskan kegiatan
Lebih terperinciBAB II Tinjauan Pustaka
23 BAB II Tinjauan Pustaka II.1. Pengolahan Citra Digital Citra yang diperoleh dari lingkungan masih terdiri dari warna yang sangat komplek sehingga masih diperlukan proses lebih lanjut agar image tersebut
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
95 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi perangkat keras minimum yang digunakan untuk menjalankan aplikasi ini dengan baik adalah sebagai
Lebih terperinciFLASH DASAR-DASAR ANIMASI
FLASH DASAR-DASAR ANIMASI A. Apa itu Macromedia Flash? Macromedia Flash (selanjutnya hanya disebut Flash) adalah sebuah perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menambahkan aspek dinamis sebuah web atau
Lebih terperinciBAB 5 EFEK PADA VIDEO
BAB 5 EFEK PADA VIDEO 5.1. Efek Pada Video Efek pada video (video effect) adalah suatu perubahan yang terjadi pada clip dan dibuat untuk memberikan tambahan animasi agar video menjadi lebih enak dilihat.
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN DISKUSI
4.1 Analisis Perencanaan BAB 4 ANALISIS DAN DISKUSI Dari segi perencanaan,metode registrasi cloud to cloud adalah metode yang paling praktis. Metode registrasi cloud to cloud ini hanya memperhatikan pertampalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kebutuhan akan data batimetri semakin meningkat seiring dengan kegunaan data tersebut untuk berbagai aplikasi, seperti perencanaan konstruksi lepas pantai, aplikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akhir akhir ini teknologi yang berbasis " Sound and Video Capture Device " telah banyak berkembang. Para ilmuwan ataupun perusahaan yang bergerak di bidang IT memanfaatkan
Lebih terperinciSIG (SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS) Oleh : Djunijanto
SIG (SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS) Oleh : Djunijanto Pengertian SIG Sistem informasi yang menggunakan komputer untuk mendapatkan, mengolah, menganalisis dan menyajikan data yang mengacu pada lokasi geografis
Lebih terperinciAnalisis Geohazard untuk Dasar Laut dan Bawah Permukaan Bumi
B6 Analisis Geohazard untuk Dasar Laut dan Bawah Permukaan Bumi Dani Urippan dan Eko Minarto Departemen Fisika, Fakultas Ilmu Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) e-mail: e.minarto@gmail.com
Lebih terperinciBab IV Analisis dan Pembahasan
Bab IV Analisis dan Pembahasan IV.1 Analisis Ketelitian Citra IV.1.1 Titik Sekutu Berdasarkan hasil titik sekutu yang diperoleh dari dua variasi titik sekutu yang berbeda diperoleh nilai untuk 10 titik
Lebih terperinciBAB II Tinjauan Pustaka
BAB II Tinjauan Pustaka Pada bab ini dibahas mengenai konsep-konsep yang mendasari ekstraksi unsur jalan pada citra inderaja. Uraian mengenai konsep tersebut dimulai dari ekstraksi jalan, deteksi tepi,
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN A.
BAB IV METODE PENELITIAN A. Tinjauan Umum Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui berapa besar angkutan sedimen dasar (bedload) pada Sungai Progo, gradisi butiran, dan erosi juga sedimentasi yang terjadi
Lebih terperinciJENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL
LAMPIRAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL JENIS DAN TARIF ATAS JENIS
Lebih terperinciGambar 1. prinsip proyeksi dari bidang lengkung muka bumi ke bidang datar kertas
MODUL 3 REGISTER DAN DIGITASI PETA A. Tujuan Praktikum - Praktikan memahami dan mampu melakukan register peta raster pada MapInfo - Praktikan mampu melakukan digitasi peta dengan MapInfo B. Tools MapInfo
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS. Tabel 4.1 Offset GPS-Kamera dalam Sistem Koordinat Kamera
BAB 4 ANALISIS Pada bab ini dipaparkan analisis dari hasil pengolahan data dan juga proses yang dilakukan pada penelitian kali ini. Analisis akan mencakup kelebihan dan kekurangan dari metode yang digunakan,
Lebih terperinciMENGENAL DIRECT READING ACOUSTIC DOPPLER CURRENT PROFILER. oleh. Edikusmanto, Bonita N. Ersan, Dharma Arief 1 )
Oseana, Volume XXI, Nomor 3, 1996 : 1-11 ISSN 0216-1877 MENGENAL DIRECT READING ACOUSTIC DOPPLER CURRENT PROFILER oleh Edikusmanto, Bonita N. Ersan, Dharma Arief 1 ) ABSTRACT INTRODUCTION TO DIRECT READING
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT. berasal dari motor. Selain kuat rangka juga harus ringan. Rangka terdiri dari beberapa bagian yaitu:
BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Rangka Drone Rangka atau frame merupakan struktur yang menjadi tempat dudukan untuk semua komponen. Rangka harus kaku dan dapat meminimalkan getaran yang berasal dari motor.
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
wwwbpkpgoid PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 27 TENTANG JENIS DAN ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciDesain Kerajinan. Unsur unsur Desain. Titik 9/25/2014
Desain Kerajinan Unsur unsur Desain Unsur desain merupakan bagian-bagian dari desain yang disusun untuk membentuk desain secara keseluruhan. Dalam sebuah karya desain masing-masing unsur tidak dapat dilepaskan
Lebih terperinciLATIHAN GPS SUNGAI TIGO. Di Ambil dari Berbagai Sumber
LATIHAN GPS SUNGAI TIGO Di Ambil dari Berbagai Sumber Perlengkapan Unit GPS Komputer dengan serial/usb port Kabel data serial/usb transfer data Software (GIS, RS & GPS) Peta dasar MAIN PAGES Garmin GPS
Lebih terperinciBAB 2 DASAR TEORI. 2.1 Tinjauan Umum Teknologi Pemetaan Tiga Dimensi
BB 2 DSR TEORI 2.1 Tinjauan Umum Teknologi Pemetaan Tiga Dimensi Pemetaan objek tiga dimensi diperlukan untuk perencanaan, konstruksi, rekonstruksi, ataupun manajemen asset. Suatu objek tiga dimensi merupakan
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN SISTEM. pada PC yang dihubungkan dengan access point Robotino. Hal tersebut untuk
BAB IV PENGUJIAN SISTEM Pengujian sistem yang dilakukan merupakan pengujian terhadap Robotino dan aplikasi pada PC yang telah selesai dibuat. Dimulai dari menghubungkan koneksi ke Robotino, menggerakan
Lebih terperinciLATIHAN OPTIMASI GAMBAR TRAINING PRESENTASI MEMUKAU
LATIHAN OPTIMASI GAMBAR TRAINING PRESENTASI MEMUKAU LATIHAN MENCARI GAMBAR DI GOOGLE 1. Buka browser dan ketik google.com atau google.co.id 2. Klik images 3. Masukkan kata kunci gambar yang Anda cari dan
Lebih terperinciBab ini membahas tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan, batasan masalah, metodologi, dan sistematika pembahasan dari tugas akhir ini.
BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan, batasan masalah, metodologi, dan sistematika pembahasan dari tugas akhir ini. I.1 Latar Belakang Perkembangan interaksi
Lebih terperinciBAB IV PENGOLAHAN DATA MULTIBEAM ECHOSOUNDER MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK HIPS DAN ANALISISNYA
BAB IV PENGOLAHAN DATA MULTIBEAM ECHOSOUNDER MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK HIPS DAN ANALISISNYA Pada Bab ini akan dibahas mengenai persiapan data, pengolahan data, ekspor data hasil survei multibeam echosounder
Lebih terperinci