Standard Operating Procedure. PELAKSANAAN Objective Structured Clinical Examination (OSCE) NASIONAL

dokumen-dokumen yang mirip
Panduan Penyelenggaraan OSCE Pendidikan DIII Keperawatan dan Ners

Standard Operating Procedure. Mini-CEX. (Mini Clinical Evaluation Exercise)

Standard Operating Procedure UJIAN KHUSUS (UK)

Uji Coba Keempat OSCE UKDI

Standard Operating Procedure SOCA. (Student Oral Case Analysis)

Standard Operating Procedure. TATA TERTIB PENDIDIKAN PROFESI DOKTER GIGI (Putaran Luar)

Di unduh dari

Uji Coba Ketiga OSCE UKDI

Standard Operating Procedure PENGAJUAN IJIN PENELITIAN DI LABORATORIUM SKILLS

LAPORAN WORKSHOP REGIONAL ITEM DEVELOPMENT OSCE KEDOKTERAN GIGI WILAYAH BARAT KOMPONEN 2 PROYEK HPEQ

Standard Operating Procedure PELAKSANAAN SKILLS LAB

Uji Coba Kelima OSCE UKDI

Standard Operating Procedure PEMBUATAN SKRIPSI

Sertifikat Kompetensi diterbitkan oleh Kolegium (Dokter Gigi Indonesia) melalui Uji Kompetensi

Standard Operating Procedure PENYIMPANAN DAN PENGGUNAAN BAHAN SKILLS LAB

Standard Operating Procedure. PEMBUATAN BPF (Buku Panduan Fasilitator)

Standard Operating Procedure. TATA TERTIB PENDIDIKAN PROFESI DOKTER GIGI (Putaran Dalam)

Standard Operating Procedure PENDIDIKAN AWAL PROFESI DOKTER GIGI

Evaluasi Uji Coba OSCE UKDI. Forum Dekan AIPKI HPEQ Project Komponen 2 31 Agustus 1 September 2012

Standard Operating Procedure PEMELIHARAAN ALAT SKILLS LAB

LAPORAN WORKSHOP REGIONAL PASIEN STANDAR KEDOKTERAN WILAYAH I KOMPONEN 2 PROYEK HPEQ

MANUAL PROSEDUR PELAKSANAAN OBJECTIVE STRUCTURED CLINICAL EXAMINATION (OSCE)

LAPORAN WORKSHOP ITEM REVIEW OSCE KEDOKTERAN

PEDOMAN PERSIAPAN DAN PENYELENGGARAAN OBJECTIVE STRUCTURED CLINICAL EXAMINATION (OSCE) UJI KOMPETENSI DOKTER DAN DOKTER GIGI INDONESIA

Standard Operating Procedure. FASILITATOR PBL (Problem Based Learning)

Standard Operating Procedure. YUDISIUM (S.KG dan drg.)

Standard Operating Procedure BIMBINGAN KONSELING MAHASISWA

Standard Operating Procedure IJIN TIDAK MENGIKUTI KULIAH

Standard Operating Procedure METODOLOGI PENULISAN ILMIAH 1 (MPI 1)

MANUAL PROSEDUR PENERTIBAN DAFTAR HADIR DOSEN DAN MAHASISWA

PANDUAN. Penyelenggaraan OSCE Keperawatan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA TENTANG NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116,

Standard Operating Procedure PENASIHAT AKADEMIK (PA)

Standard Operating Procedure PENGAJUAN DOSEN LUAR BIASA

Kolegium Dokter Gigi Indonesia Rencana Pengembangan

SALINAN PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2014 TENTANG PERSETUJUAN ALIH ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI KEDOKTERAN/KEDOKTERAN GIGI

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2052/MENKES/PER/X/2011 TENTANG IZIN PRAKTIK DAN PELAKSANAAN PRAKTIK KEDOKTERAN

2011, No Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lem

Standard Operating Procedure KEAMANAN DI WILAYAH FAKULTAS

PERATURAN INTERNAL STAF MEDIS KLINIK PRATAMA TABITA PENDAHULUAN

MANUAL PROSEDUR WISUDA

MANUAL PROSEDUR PELAKSANAAN PBP PROFESI PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Standard Operating Procedure PENGENDALIAN DOKUMEN DAN REKAMAN

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB V EVALUASI KEBERHASILAN

Uji Coba Kedua OSCE UKDI

MANUAL PROSEDUR. YUDISIUM (S.KG dan drg.)

2 Mengingat e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu membentuk Undang-Undang tentang

Standard Operating Procedure REGISTRASI MAHASISWA LAMA

Kebijakan Dalam Pelaksanaan Dan Persiapan Uji Kompetensi Tahun 2013

MANUAL PROSEDUR UJIAN AKHIR SEMESTER

KEBIJAKAN AKREDITASI DAN UJI KOMPETENSI BIDANG GIZI

Standard Operating Procedure PENYAMPAIAN KELUHAN PELANGGAN

Standard Operating Procedure PEMBUATAN TRANSKRIP AKADEMIK

MANUAL PROSEDUR PENGATURAN JADWAL PERKULIAHAN

Standard Operating Procedure PENGADAAN BARANG DAN JASA

Standard Operating Procedure Seminar Hasil Tesis

Isu Strategis Komponen 1

Standard Operating Procedure PELAKSANAAN PEKERJAAN KEBERSIHAN DI WILAYAH FAKULTAS

Materi Uji Kompetensi. Endang W. Jakarta,

MONITORING UJI COBA SKALA PENUH CBT-OSCE UKDGI

Standard Operating Procedure Proposal Tesis S2 Matematika

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN MONEV WORKSHOP KOORDINATOR OSCE KEDOKTERAN GIGI KOMPONEN 2- PROYEK HPEQ

Komponen 2 HPEQ Project: Standarisasi Lulusan Profesi Kesehatan dengan Ujian Nasional

Standard Operating Procedure AUDIT INTERNAL MUTU (AIM)

PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA

Standard Operating Procedure REGISTRASI MAHASISWA BARU

Manual Prosedur. Pelaksanaan UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) DAN UJIAN AKHIR SEMESTER(UAS)

Standard Operating Procedure LEGALISASI FOTOKOPI IJAZAH DAN TRANSKRIP

Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

LAPORAN WORKSHOP REGIONAL PENGUJI OSCE KEDOKTERAN WILAYAH V KOMPONEN 2 PROYEK HPEQ

MANUAL PROSEDUR TINDAKAN KOREKTIF DAN PENCEGAHAN

2017, No Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tingg

SALINAN PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Standard Operating Procedure USULAN MATERI UJIAN TES SUBSTANSI NON PNS

Standard Operating Procedure UJIAN TESIS

WORKSHOP PANEL EXPERT UKDGI GELOMBANG 2

LAPORAN WORKSHOP Standard Setting Kedokteran Gigi dan Evauasi Ujicoba Skala Penuh CBT-OSCE

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. seorang perawat harus memiliki sertifikat kompetensi (DEPKES, 2014).

MODUL PELATIHAN PELATIH PASIEN STANDAR

Standard Operating Procedure Penentuan Komisi Pembimbing Tesis Program Studi S2 Matematika

SALINAN PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2014 TENTANG KEPERAWATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Standard Operating Procedure Penyelenggaraan Seminar dan Ujian Skripsi Program Studi S1 Statistika

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MANUAL PROSEDUR PELAKSANAAN PBP PROFESI

POTRET CAPAIAN IMPLEMENTASI KOMPONEN 2 Periode Januari - April 2012

Standard Operating Procedure TUGAS BELAJAR

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) UJIAN TENGAH SEMESTER DAN UJIAN AKHIR SEMESTER

Manual Prosedur Penerimaan Mahasiswa Baru Program Studi S3 Jurusan Ilmu Ekonomi

Contoh Panduan KORPS MARINIR RUMKITAL MARINIR CILANDAK PANDUAN. RUMKITAL MARINIR CILANDAK JAKARTA 2016 DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Standard Operating Procedure BIAYA PERJALANAN DINAS

MONITORING UJI COBA SKALA PENUH CBT-OSCE UKDGI

Standard Operating Procedure TES WAWANCARA NON PNS

Transkripsi:

Standard Operating Procedure PELAKSANAAN Objective Structured Clinical Examination (OSCE) NASIONAL PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017 0

LEMBAR IDENTIFIKASI Nama Dokumen : Pelaksanaan Objective Structured Clinical Examination (OSCE) Nasional Kode Dokumen : UN10/F14/11/12/HK.01.02.a/009 Revisi : 1 Tanggal : 1 Oktober 2017 Diajukan oleh : Ketua Program Studi Dikendalikan oleh Miftakhul Cahyati, drg., Sp.PM : Ketua Jurusan Disetujui oleh Dr. Nur Permatasari, drg., MS : Dekan R. Setyohadi, drg., MS 1

DAFTAR ISI halaman LEMBAR IDENTIFIKASI 1 DAFTAR ISI 2 A. Tujuan 3 B. Pihak terkait 3 C. Referensi / Dokumen terkait 3 D. Definisi 4 E. Urutan Prosedur 7 F. Bagan Alir 10 2

Standard Operating Procedure PELAKSANAAN OBJECTIVE STRUCTURED CLINICAL EXAMINATION (OSCE) NASIONAL Tujuan 1. Menciptakan sistem ujian yang obyektif dan terstandar secara nasional 2. Melengkapi ujian kompetensi dari segi psikomotor dan perilaku 3. Untuk menghasilkan dokter gigi yang kompeten 4. Menjamin terlaksananya kegiatan pelaksanaan OSCE yang lancar, tertib dan baik sesuai jadwal dan ketentuan yang berlaku Ruang Lingkup Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Brawijaya Malang Pihak Terkait 1. Mahasiswa Program Studi Profesi Dokter Gigi 2. Penyelia OSCE Pusat 3. Koordinator OSCE Pusat Penyelenggara 4. Penguji UK OSCE 5. Pelatih Pasien Standar (PS) 6. Pasien standar 7. Ketua Program studi 8. Wakil Dekan Bidang Akademik 9. Dekan Referensi / Dokumen Terkait Landasan Hukum Uji Kompetensi OSCE merujuk pada : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan 3. Undang-undang Republik Indonesia nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran 4. Perkonsil Nomor 1/2005 tentang Registrasi 3

5. Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 20/KKI/KEP/IX/2006 tentang Pengesahan Standar Pendidikan Profesi Dokter 6. Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 21 A/KKI/Kep/IX/2006 tentang Standard Kompetensi Dokter Indonesia Definisi 1. OSCE (Objective Structured Clinical Examination) adalah suatu metode penilaian kemampuan/ketrampilan/ kompetensi klinik secara obyektif dan terstruktur dalam bentuk putaran station dengan waktu tertentu, pada mahasiswa program profesi dokter gigi. Objektif karena semua mahasiswa diuji dengan ujian yang sama. Terstruktur karena yang diuji keterampilan klinik tertentu dengan menggunakan lembar penilaian tertentu. Selama OSCE, mahasiswa diamati dan dievaluasi pada beberapa unit lokasi/station ketika sedang melakukan wawancara (interview), pemeriksaan dan prosedur terapi/ penatalaksanaan pada pasien baku/standard yang datang dengan beberapa karakteristik/tipe masalah kesehatan. 2. Sesi Ujian adalah waktu rangkaian ujian yang dilaksanakan dalam satu rotasi ujian (8 station) 3. Lokasi Ujian adalah Lokasi/tempat ujian yang terdiri dari satu rangkaian ujian (8 station) di satu Pusat Penyelenggara ujian 4. Penyelia Pusat adalah Staf pendidik yang memenuhi kriteria sebagai Penyelia Pusat dan ditetapkan oleh Panitia Nasional Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter Gigi sebagai Penyelia Pusat 5. Pusat Penyelenggara adalah Institusi Pendidikan Dokter yang telah memenuhi syarat untuk menyelenggarakan UK OSCE. 6. Koordinator Pusat Penyelenggara adalah staf pendidik yang telah memenuhi syarat sebagai Koordinator Pusat Penyelenggara UK OSCE yang kemudian ditetapkan dengan Surat Tugas/Surat Keputusan pimpinan institusi (Dekan) 7. Panitia lokal adalah Tim penyelenggara UK OSCE yang dibentuk oleh Pusat Penyelenggara OSCE yang terdiri dari staf pendidik dan staf kependidikan di bawah koordinasi 4

Koordinator Pusat Penyelenggara UK OSCE yang ditetapkan dengan surat tugas/surat keputusan oleh pimpinan institusi (Dekan) 8. Koordinator Lokasi Pusat Penyelenggara adalah staf pendidik yang ditugaskan untuk mengoordinasi satu lokasi UK OSCE di satu Pusat Penyelenggara UK OSCE 9. Penguji UK OSCE adalah staf pendidik yang telah memenuhi syarat sebagai penguji UK OSCE yang kemudian ditetapkan dengan Surat Tugas/Surat Keputusan pimpinan institusi (Dekan), dengan kualifikasi : a. Dokter gigi dengan pendidikan terakhir minimal S2 dan/atau dokter gigi spesialis b. Sudah berpengalaman menjadi instruktur keterampilan klinik (pre klinik atau klinik) minimal 1 tahun dan penguji OSCE di institusinya minimal 3 kali periode masa ujian c. Telah mengikuti pelatihan yang terstandar sebagai penguji OSCE sesuai SOP HPEQ yang dibuktikan dengan sertifikat d. Mematuhi tata tertib dan kode etik penguji OSCE e. Syarat pengalaman (dibuktikan dengan surat tugas dari institusi masing-masing): - Instruktur skills lab di institusi masing-masing minimal 1 tahun - Penguji OSCE minimal 3x periode masa ujian di institusi masing-masing 10. Pelatih Pasien Standar (PS) adalah staf pendidik yang telah memenuhi syarat sebagai Pelatih PS yang kemudian ditetapkan dengan Surat Tugas/Surat Keputusan pimpinan institusi (Dekan) 11. Pasien Standar adalah orang awam yang dilatih untuk memerankan suatu peran klinik sesuai yang dilatihkan oleh pelatih PS, dengan kualifikasi : a. Sudah mengikuti pelatihan pasien standar dan mendapatkan sertifikat sebagai pasien standar b. Usia minimal 21 tahun atau telah menikah c. Jenis kelamin dan kondisi fisik sesuai skenario d. Tidak buta huruf e. Dapat memahami dan menandatangani kontrak dengan institusi penyelenggara OSCE 5

f. Dapat berkomunikasi dua arah g. Mempunyai kemampuan berakting h. Bisa bekerja sama i. Tidak berasal dari profesi kesehatan (dokter, residen, bidan, perawat, atau mahasiswa kedokteran gigi) dan atau pegawai institusi pelaksana OSCE j. PS berasal dari institusi pelaksana OSCE yang telah mendapatkan pelatihan PS k. PS mendapatkan kontrak dengan institusi OSCE Center yang mencantumkan: - kesediaan menjadi PS - kewajiban untuk menjaga kerahasiaan soal - bersedia bekerja pada jadwal yang telah ditentukan - masa kontrak - hak dan kewajiban - penghargaan - ketentuan jika melanggar kontrak. l. PS menandatangani informed consent. 12. Tenaga pendukung adalah orang yang membantu kelancaraan pelaksanaan UK OSCE Nasional, terdiri dari sekretariat untuk mengatur administrasi dengan LPUK, pengatur waktu (timer), penolong (helper) pada station prosedur tindakan klinik yang membutuhkan penyiapan alat dan sulit dilakukan oleh penguji, penjaga kebersihan, petugas katering, pengumpul hasil, petugas keamanan untuk menjaga peralatan yang dibutuhkan, petugas listrik cadangan, petugas IT lokal 13. Petugas Laboran = staf kependidikan yang diberi tugas untuk membantu mempersiapkan alat dan station dalam penyelenggaraan UK OSCE 14. Petugas Teknologi Informasi Lokal = staf kependidikan yang diberi tugas untuk mengelola sarana teknologi informasi yang menunjang penyelenggaraan UK OSCE 15. Petugas Administrasi = staf kependidikan yang diberi tugas untuk mengelola urusan administrasi dalam penyelenggaraan UK OSCE 16. Peserta Ujian adalah mahasiswa program profesi dokter gigi yang telah menyelesaikan kewajiban yang menjadi prasyarat kelulusan suatu bagian. Peserta harus melakukan 6

pendaftaran sesuai ketentuan LPUK (Lembaga Pengembangan Uji Kompetensi) untuk menjadi peserta ujian pada OSCE Center. Peserta bisa melakukan ujian di OSCE Center lain yang bukan institusi asal dan LPUK yang akan mengatur lokasi dengan memperhatikan jumlah peserta dan penguji di OSCE Center. 17. Dokumen Penyelenggaraan OSCE nasional adalah data penting yang digunakan sebagai bukti terselenggaranya dan terjaminnya pelaksanaan ujian kompetensi yang obyektif, terstruktur dan terstandar, yang meliputi : a. Berita acara penyelenggaraan ujian OSCE setiap rotasi ujian b. Berita acara penyelenggaraan ujian untuk setiap station b. Daftar hadir penguji, kandidat, SP dan petugas lain c. Soal dan hasil ujian d. Lembar penilaian kandidat setiap station e. Umpan balik kandidat, penguji, PS dan panitia Semua berkas pasca rotasi OSCE disegel kembali dan diserahkan ke pengawas pusat yang dibuktikan dengan berita acara serah terima dokumen Urutan Prosedur 1. Penyusunan Soal OSCE Soal OSCE dibuat oleh staf pendidik yang juga merupakan tenaga kesehatan sesuai profesi dari institusi pendidikan di Indonesia. Proses pembuatan soal dilakukan bersama-sama dalam suatu lokakarya yang diadakan di tingkat regional. Soal yang dihasilkan dari workshop ini kemudian ditelaah oleh Tim OSCE Nasional untuk analisis kemungkinan pelaksanaan station tersebut. Soal yang telah dianggap layak selanjutnya ditelaah kembali oleh Kolegium terkait (panel expert). Selanjutnya soal ini diujicobakan pada pelatihan penguji OSCE dan pelatih Pasien Standarisasi (PS). Soal yang baik disimpan dalam bank soal UKDGI dan memiliki kesempatan untuk diujikan pada OSCE UKDGI. Setiap soal OSCE harus dibuat sesuai cetak biru penilaian (blueprint asessment) dan format penulisan soal yang disepakati dengan menggunakan formulir yang terstandarisasi serta direview bersama sesuai formulir yang 7

terstandarisasi. Station OSCE yang telah dihasilkan disimpan dalam bank soal OSCE dalam bentuk komputerisasi. 2. Panitia pusat mendistribusikan daftar kasus dan keterampilan klinik yang memerlukan peralatan khusus kepada pusat ujian paling lambat 2 minggu sebelum ujian 3. Koordinator OSCE mempersiapkan PS, penguji dan peralatan yang dibutuhkan sesuai kasus 4. Satu hari sebelum ujian dilakukan hal sebagai berikut : a. Rapat standarisasi penguji dan PS b. Persiapan ruang ujian termasuk petugas yang akan bertugas c. Briefing dengan peserta ujian oleh pengawas pusat d. Pengecekan akhir oleh pengawas pusat e. Pengawas pusat menyerahkan lembar evaluasi peserta 5. Pelaksanaan ujian dalam bentuk perpindahan peserta dari satu station ke station yang lain sesuai waktu (round robin). Selama ujian peserta berkeliling melalui beberapa station yang berurutan. Pada masing-masing station ada suatu tugas atau soal yang harus dilakukan/ demonstrasikan atau pertanyaan yang harus dijawab. Peserta akan diobservasi oleh penguji. Pada beberapa station peserta juga dapat diuji mengenai kemampuan menginterpretasi data atau materi klinik serta menjawab pertanyaan lisan. Setiap station dibuat seperti kondisi klinik yang mendekati senyata mungkin. Dalam OSCE penilaian berdasar pada keputusan yang sifatnya menyeluruh dari berbagai komponen kompetensi. Setiap station mempunyai materi uji yang spesifik. Semua peserta diuji terhadap materi klinik yang sama. Lamanya waktu untuk masing-masing station terbatas. 6. Jumlah station adalah 8 buah dengan lama waktu 10 menit. 8 station yang akan dinilai dalam OSCE Dokter Gigi, yaitu: a. Penyakit/kelainan akibat trauma dan kecelakaan (2 station) b. Penyakit/kelainan akibat infeksi dan imun (2 station) c. Penyakit/kelainan akibat ganguan pertumbuhan dan perkembangan akibat genetik dan d. kongenital (2 station) e. Penyakit/kelainan akibat neoplasma dan non neoplasma (1 station) 8

f. Penyakit/kelainan akibat degenerasi dan atau dengan kompromis medis Masing-masing station akan dilaksanakan dalam waktu 10 menit. Minimum 3 station harus menggunakan Pasien Standar dan maksimum 5 station menggunakan manekin. Template Blue print OSCE Dokter Gigi terlampir. Ketersediaan station No. Komponen Persyaratan Ruangan 1. Ukuran Minimal 2x2,5 m dilengkapi 1 buah dental unit 2. Jumlah Minimal 8 ruang 3. Lay Out - 1 grup ujian : ruangan harus berada di lantai dan gedung yang sama - Letak station berurutan, bila tidak memungkinkan, jarak antar station maksimal 4. Pencahayaan/ sirkulasi udara/ ketenangan 10 m. - Cukup terang - Sirkulasi udara baik dan nyaman - Suara antar station tidak terdengar menggang-gu sebelahnya 9 dan station 7. Jumlah station istirahat adalah 2 buah yang diletakkan sebelum station 1 dan antara station 4 dan 5. 8. Pengawas pusat dan koordinator wajib melakukan pengawasan terhadap kelancaran ujian dan mengisi Berita Acara Ujian. 9. Setelah ujian selesai, semua berkas evaluasi peserta dibawa kembali oleh pengawas pusat untuk diproses lebih lanjut dan penentuan batas lulus. Komponen penilaian meliputi :

a. Penilaian Kompetensi (actual mark) : kemampuan anamnesis, kemampuan pemeriksaan fisik, kemampuan melakukan test/prosedur klinik atau interpretasi data untuk menunjang diagnosis banding atau diagnosis utama, kemampuan menegakkan diagnosis/diagnosis banding, keampuan penatalaksanaan, kemampuan berkomunikasi dan atau edukasi pasien, serta kemampuan berperilaku profesional. b. Penilaian Umum (Global Rating) : merupakan impresi penguji setelah melihat kemampuan peserta secara keseluruhan apakah peserta mampu menjadi dokter gigi dengan kemampuan yang ada. Terdiri atas tidak lulus, borderline, lulus serta superior. Nilai Borderline akan menjadi dasar dalam penentuan nilai batas lulus. 10. Hasil evaluasi akan diumumkan oleh panitia pusat ke pusat ujian paling lambat 2 minggu setelah pelaksanaan ujian. Batas waktu pengumuman hasil ujian paling lambat 1 bulan setelah pelaksanaan ujian. Pengumuman kelulusan disampaikan secara rahasia, dikirimkan melalui pos tercatat langsung ke institusi dan institusi yang menyerahkan ke peserta dalam amplop tertutup. 10

Bagan Alir MULAI Panitia Pusat Rapat Perencanaan Jadwal Ujian OSCE Nasional Panitia Pusat Rapat Koordinasi : Penentuan station, materi, kelompok dan petugas OSCE Panitia Pusat Distribusi daftar kasus dan keterampilan klinik yang memerlukan peralatan khusus Penyelenggara OSCE Pembuatan dan Distribusi Surat Tugas Persiapan Pelaksanaan Ujian (Dokumen, Borang, ruang ujian, penguji, pelaksana, peserta ujian, pasien standar) Pelaksanaan OSCE & Pengisian Berkas Acara Ujian Verifikasi Berkas OSCE dan Berkas serah Terima Pengumuman Hasil Ujian SELESAI 11