BAB V PENUTUP. 5.1 Simpulan. 1. Ditinjau dari aspek sintaksis, bingkai jurnalisme profetik yang terlihat di

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian Dewasa ini, media adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan

DAFTAR ISI. ABSTRACT... ii DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN Konteks Penelitian Fokus Penelitian dan Peranyaan Penelitian...

peristiwa lebih mudah menyentuh dan diingat oleh khalayak.

BAB I PENDAHULUAN. diberitakan di berbagai media massa. Pemberitaan Kisruh APBD DKI merupakan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian bab-bab terdahulu, pada bab ini akan disajikan

BAB III METODE PENELITIAN. jenis penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalamdalamnya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KONTROVERSI MISS WORLD 2013 DI MEDIA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. atau kejadian yang sedang terjadi. Penyajian berita dapat dilakukan melalui

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. konstruksi media dalam pemberitaan adalah model framing yang dikemukakan

BAB III METODE PENELITIAN. analisis isi, dengan model analisis framingnya model Zhongdang Pan dan

Konsep dan Model-Model Analisis Framing. Dewi Kartika Sari, S.Sos., M.I.Kom

Apa itu Straight News?

BAB V PENUTUP A. Temuan

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya dicarikan cara pemecahannya. 1

I. PENDAHULUAN. penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi sehingga bahasa

DAFTAR ISI ABSTRAK Lembar Persetujuan... Lembar Pengesahan... Riwayat Hidup... iii Motto dan Persembahan... Kata Pengantar... Daftar Isi...

BAB III METODE PENELITIAN. yang menggunakan metode analisis framing dari Zhongdang Pan dan Gerald

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan sangat pesat. Beragam surat kabar terbit sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemampuan berbahasa erat hubungannya dengan kemampuan berpikir. Bahasa

Bab III. Metodologi Penelitian

Berita Feature Opini Tajuk Essay Kolom. Sastra Tulisan Ilmiah Tulisan Ilmiah Populer

PERBANDINGAN PEMBINGKAIAN BERITA PAPA MINTA SAHAM PADA MEDIA ONLINE (Kompas.com dan Viva.co.id)

BAB I PENDAHULUAN. berjumlah 101 daerah, yang terdiri dari 7 provinsi, 18 kota, dan 76 kabupaten. Banten, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Papua Barat.

BAB I PENDAHULUAN. Kebebasan pers ini mengundang suatu lembaga maupun perorangan untuk

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan istilah analisis bingkai merupakan salah satu bentuk alternatif dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan

Penulisan Media PR Ekternal

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB 3 METODOLOGI. Universitas Indonesia Representasi jilbab..., Sulistami Prihandini, FISIP UI, 2008

BAB III METODE PENELITIAN. oleh proses sejarah dan kekuatan-kekuatan sosial, budaya dan ekonomi

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan

BAB IV ANALISIS DATA. Muhammadiyah tanggal 1-7 Agustus NU dan Muhammadiyah.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan manusia

13 ZHONGDANG PAN DAN GERALD M. KOSICKI

BAB I PENDAHULUAN. Sifat berita itu sendiri memberikan informasi cepat diterima oleh masyarakat.

KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 7 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI OLEH HINDUN RRA1B114025

BAB I PENDAHULUAN. Rohmadi (2011:75) bahasa jurnalistik meliliki kaidah-kaidah tersendiri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Digital Communications Award for Social Media Presence pada News Overview

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi perlu memperhatikan pilihan kalimat yang digunakan agar. penutur baik secara lisan maupun tulisan.

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh penilaian baik dari masyarakat atau public image. Keinginan itu

TEKNIK MENULIS RILIS WORKSHOP MEDIA KEMENTERIAN PERTANIAN RI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berita (news) merupakan sajian utama sebuah media massa di samping views

BAB I PENDAHULUAN. Mesin cetak inilah yang memungkinkan terbitnya suratkabar, sehingga orang

BAB V PENUTUP. berita yang banyak dicari oleh pembaca pada tanggal 1-7 Agustus 2015 lalu

Analisis Framing Pemberitaan Meninggalnya Artis Olga Syahputra di Detikcom dan Kapanlagi.com Tanggal 27 Maret 2015

LITBANG KOMPAS NURUL FATCHIATI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menyimak merupakan keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diciptakan oleh Tuhan dengan berpasang-pasangan dan berdampingan, dengan

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. tanggungjawab sosial memiliki asumsi utama bahwa di dalam kebebasan terkandung

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sarana komunikasi yang efektif dalam menjalin interaksi

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Polemik Ujian Nasional dalam Harjo (Studi Analisis Framing Pemberitaan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Semester : 1 Materi Pelajaran : Berita : 2 jam pelajaran

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Astri Rahmayanti, 2013

RANCANGAN PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. adalah media online seperti yang digunakan oleh Humas Pemerintah Kabupaten Jepara.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hidup bermasyarakat merupakan salah satu sifat manusia. Manusia tidak

BAB III SEGEMENTASI PASAR DAN BERITA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Itulah yang kemudian dituangkan dalam media komunikasi, baik berupa media massa cetak

Dasar- dasar Jurnalistik TV. Modul ke: 13FIKOM MENULIS BERITA TELEVISI. Fakultas. Drs.H.Syafei Sikumbang,M.IKom. Program Studi BROAD CASTING

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan sarana komunikasi dalam kehidupan manusia. Hal

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Informasi yang disajikan oleh media massa dimanfaatkan oleh

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. wakil presiden dipilih oleh MPR dan anggota-anggotanya dipilih melalui

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilakukan secara lisan maupun tertulis. Melalui bahasa, manusia berinteraksi

BAB III METODE PENELITIAN. yang bersifat menjelaskan, menggambarkan atau menuturkan dan menafsirkan

BELAJAR MENULIS. GKJ Brayat Kinasih Yogyakarta

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan, diperlukan suatu metode

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Shinta Rizki N, 2013

TEKNIK MENULIS BERITA YANG BAIK. Muhamad Husni Mubarok, S.Pd., M.IKom

BAB III METODE PENELITIAN. naturalistic karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia seringkali menjadi sorotan karena konflik pertanahan. Hafid

KONSTRUKSI BERITA PERKOSAAN OLEH SITOK SRENGENGE DI MEDIA ONLINE TEMPO DAN REPUBLIKA

PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK PADA SISWA TINGKAT SEKOLAH

BAB 1 PENDAHULUAN. tidaknya suatu komunikasi, bila proses gerakan komunikasi itu mampu

JERNIH MENULIS. Dimulai dari hati dilanjutkan oleh kepala. Oleh Bambang Mulyantono

Oleh : Endar Widodo (EWI KR)

I. PENDAHULUAN. sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis merupakan satu dari empat keterampilan berbahasa Indonesia yang

Dasar- dasar Jurnalistik TV. Modul ke: 10FIKOM STAND UP DAN SIARAN LANGSUNG. Fakultas. Drs.H.Syafei Sikumbang,M.IKom. Program Studi BROAD CASTING

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Wardi Bahtiar dalam bukunya Metodologi Penelitian Dakwah. kesimpulan dan selanjutnya dicarikan cara pemecahannya 26.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Qacan Kritis Teks Jurnalistik Pada Surat Kabar Online Le Monde

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan manusia lainnya. Menurut Chaer (2006:1) sebagai

LEAD. Salah satu elemen penting dalam penulisan berita adalah lead, yang berfungsi sebagai ringkasan berita, atau juga disebut dengan summary lead.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dibutuhkan masyarakat. Saat ini ada beragam media yang memberikan informasi

Transkripsi:

BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan 1. Ditinjau dari aspek sintaksis, bingkai jurnalisme profetik yang terlihat di harian umum Republika adalah dengan cara penyusunan fakta yang sederhana, apa adanya, netral dan memihak pada kepentingan rakyat. Hal ini senada dengan pilar humanisasi yang bertujuan untuk memanusiakan manusia, sikap ini berkenaan dengan keadaan dehumanisasi dimana media dinilai kurang objektif dan hanya menganggap manusia sebagai objek yang abstrak tanpa wajah kemanusiaan. Republika terus berusaha menempatkan dirinya sebagai pihak yang objektif ditengah gempuran dehumanisasi tersebut. Kompas ditinjau dari segi sintaksis adalah dengan cara penyusunan fakta yang terdapat pada lead berita, Kompas menempatkan lead berita sebagai hal yang khusus, kekhususan tersebut terlihat dari bagaimana unsur 5W+1H sangat lengkap dituliskan dan bagaimana Kompas menempatkan lead berita terpisah dengan badan beritanya. Selain itu Kompas juga kaya akan kutipan narasumber yang menjadikan berita yang disajikan padat informasi. Hal tersebut juga masuk dalam upaya mewujudkan pilar humanisasi, dimana Kompas menempatkan pembacanya sebagai objek penting yang harus diberikan informasi selengkap-lengkapnya dan 187

188 seakurat mungkin. Kompas memandang pembaca sebagai manusia yang memiliki kecerdasan dan kemampuan untuk menyerap informasi dan menganalisis sebuah pemberitaan. 2. Ditinjau dari aspek skrip, bingkai jurnalisme profetik yang terlihat di harian umum Republika adalah dengan cara pengisahan fakta yang terfokus pada elemen what, where, dan who yang menjadikan pembacanya mendapatkan informasi yang jelas mengenai peristiwa apa yang terjadi, dimana peristiwa tersebut terjadi, dan siapa orang-orang yang terlibat didalamnya. Kompas ditinjau dari segi skrip adalah dengan cara pengisahan fakta yang terfokus pada elemen what, when, where, who dan why, hal ini menjadikan pembacanya mendapatkan informasi yang jelas mengenai peristiwa apa yang terjadi, kapan peristiwa tersebut terjadi, dimana peristiwa tersebut terjadi, siapa orang-orang yang terlibat didalamnya dan mengapa peristiwa tersebut bisa terjadi. Dilihat dari aspek skrip, Republika dan Kompas memperlihatkan bingkai profetiknya dengan upaya menghadirkan elemen 5W+1H dengan lengkap, walaupun masih ada beberapa elemen yang belum lengkap, usaha tersebut mencerminkan bahwa manusia dengan segala upayanya pasti memiliki kekurangan di beberapa sisi. Pilar transedensi terlihat dengan upaya kedua media tersebut, upaya dalam mengungkap fakta yang dikembalikan

189 kembali pada fitrah manusia yang diciptakan Tuhan dengan segala kekurangan dan kelebihannya. 3. Ditinjau dari aspek tematik, bingkai jurnalisme profetik yang terlihat di harian umum Republika adalah dengan cara penulisan fakta yang detail seperti bertutur, sehingga menjadikan pembacanya mudah dalam menyerap informasi. Kompas ditinjau dari segi tematik adalah dengan cara penulisan fakta yang yang detail dan dilengkapi dengan data-data pendukung dari beberapa sumber. Dari aspek tematik, kedua media ini memperlihatkan bingkai profetiknya dengan menonjoklan pilar liberasi, dimana mereka mencoba memberikan gaya tersendiri dalam penulisan faktanya. Kedua media ini berusaha keluar dari aturan-aturan dan kebiasaan-kebiasaan media pada umumnya dalam cara penulisan fakta, hal ini juga menjadikan mereka memiliki kekhasannya masing-masing. Kejelasan fakta yang dituliskan kedua media ini juga mencerminkan bahwa kedua media sadar akan proses transedensi, mengarahkan pada fitrah manusia yang mengemban tugas sebagai penyampai pesan yang tabligh, siddiq, dan amanah. 4. Ditinjau dari aspek retoris, bingkai jurnalisme profetik yang terlihat di harian umum Republika adalah dengan cara penekanan fakta melalui

190 karikatur tokoh utama dalam sebuah pemberitaan, selain menegaskan tentang topik yang dibahas dalam berita, hal tersebut menghibur pambacanya melalui karikatur yang digambarkan sangat ekspresif. Kompas ditinjau dari segi retoris adalah dengan cara menampilkan diagram dan grafik data yang menguatkan fakta di dalam badan berita, Kompas juga selalu menuliskan sumber data tersebut dengan jelas. Dilihat dari aspek retoris, Republika dan Kompas memperlihatkan bingkai profetik dengan menegakkan pilar humanisasi dan transedensi. Republika yang menampilkan karikatur-karikatur menarik yang menghibur pembacanya adalah cerminan bahwa Republika menganggap manusia sebagai makhluk yang memiliki kebutuhan tidak hanya dari segi informasi, namun secara psikis manusia membutuhkan hiburan sebagai penunjang kehidupannya, kembali pula pada fitrah manusia yang diciptakan Tuhan sebagai makhluk yang harus dipenuhi kebutuhan jasmani dan rohaninya. Serupa dengan Kompas yang menghadirkan grafik penunjang pemberitaannya, ini memudahkan pembacanya dalam memahami peristiwa yang sedang terjadi, grafik membuat pembacanya bisa membayangkan situasi dalam bentuk gambar. 5.2 Saran atau Rekomendasi Dalam hal ini peneliti akan memberikan saran dan rekomendasi yang terdiri dari saran dan rekomendasi teoretis dan saran dan rekomendasi praktis.

191 5.2.1 Saran atau Rekomendasi Praktis 1. Peneliti sangat berharap dengan adanya penelitian mengenai jurnalisme profetik ini akan memicu penelitian lain yang berkaitan dengan jurnalisme profetik, dengan maksud memperkaya khazanah ilmu komunikasi, jurnalistik serta ilmu Islam dalam ranah komunikasi dan jurnalistik. 2. Peneliti berharap hasil penelitian ini nantinya bisa dijadikan acuan bagi penelitian-penelitian selanjutnya yang relevan dengan topik pembahasan mengenai jurnalisme profetik. 5.2.2 Saran atau Rekomendasi Teoretis 1. Republika diharapkan bisa menambahkan kepadatan beritanya dengan kutipan narasumber yang lebih beragam, kutipan yang dituliskan jangan hanya berasal dari narasumber utama, namun bisa diperkaya dengan kutipan narasumber yang masih berkaitan dengan berita yang ditulis, misalnya saja pengamat, praktisi ataupun akademisi yang berkompeten. 2. Kompas diharapkan lebih bisa menempatkan dan mencerminkan dirinya sebagai media yang netral tanpa harus menekankan beberapa kalimat atau kata yang membuat pembacanya memiliki anggapan bahwa Kompas berpihak pada salah satu kepentingan.