BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Diperlukan langkah-langkah penelitian yang baik agar tercapainya keberhasilan dalam melaksanakan suatu penelitian. Penelitian yang dilakukan harus menghasilkan pemecahan masalah dengan memberikan solusi atau jalan keluar dari masalah yang timbul. Sebelum melakukan penelitian, sebaiknya terlebih dahulu dilakukan penyusunan kerangka berpikir, identifikasi masalah, menetapkan tujuan penelitian, melakukan studi kepustakaan, pengumpulan data, pengolahan data dan analisis data serta langkah terakhir adalah membuat kesimpulan dan saran. Aktivitas penelitian tidak akan terlepas dari keberadaan data yang merupakan bahan baku informasi untuk memberikan gambaran spesifik mengenai obyek penelitian. Data adalah fakta empirik yang dikumpulkan oleh peneliti untuk kepentingan memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan penelitian. Data penelitian dapat berasal dari berbagai sumber yang dikumpulkan dengan menggunakan berbagai teknik selama kegiatan penelitian berlangsung. Berdasarkan sumbernya, data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah kedua jenis data tersebut. Pengumpulan data primer dilakukan melalui observasi langsung dengan melakukan pekerjaan sebagai dokumen kontrol ISO di PT. BiRU Construction. Data sekunder diambil dari jurnal ilmiah sebagai referensi dan melalui website pertamina yang digunakan sebagai pembanding untuk melihat perbedaan dari perusahaan yang sudah benar-benar menerapkan sistem manajemen yang terintegrasi. 80
81 Jenis-jenis metode penelitian diantaranya : a. Studi Pustaka : Semua bahan diperoleh dari buku-buku dan/atau jurnal. b. Studi Lapangan : Data diambil langsung di lokasi penelitian. c. Eksperimen : Data diambil berdasarkan hasil suatu eksperimen atau percobaan di laboratorium d. Gabungan : Menggunakan gabungan kedua metode di atas. Berikut ini penjelasan untuk metode penelitian yang dipakai pada penelitian ini : 1. Identifikasi Masalah Sistem manajemen internal PT. BiRU Construction yang disesuaikan dengan Sistem Manajemen ISO 9001:2008, ISO 1400:2004 dan OHSAS 18001:2007. Masalah yang ada adalah Bagaimana ketiga sistem manajemen tersebut dapat diimplementasikan secara efektif dan diperlihara secara terus menerus agar terjadinya perbaikan yang berkesinambungan (Continous Improvement). 2. Alternatif Solusi Alternatif solusi berupa startegi yang telah disiapkan oleh manajemen perusahaan. Strategi-strategi utama berupa business process mapping (peta proses bisnis), identifikasi bahaya dengan membuat HIRA (Hazard Identification Risk Assessment) yang mengacu pada OHSAS 18001:2007, aspek dan dampak lingkungan mengacu pada ISO 14001:2004, melaksanakan kebijakan QHSE, pencapaian sasaran QHSE, program tahun 2014, sosialisasi kepada seluruh bagian terkait, sistem dokumentasi yang sesuai dengan persyaratan ISO 9001:2008 dan kesiapan sumber daya manusia melalui training. 3. Sintesa Strategi-strategi yang telah dibuat dan dilaksanakan kemudian diuji kinerjanya dengan audit internal dan eksternal. Audit internal dilakukan terlebih dahulu sebelum dilakukan audit eksternal. Pada pelaksanaannya, audit internal dilakukan sebanyak dua kali, sedangkan audit eksternal dilakukan sebanyak satu kali. Selain itu, akan dilaksanakan tinajauan manajemen oleh top manajemen sebanyak 2 kali dalam setahun dengan dilakukan meeting management review kepada perwakilan
82 dari penanggung jawab bagian terkait. Temuan yang didapat dari hasil audit terbagi menjadi tiga kategori, yaitu temuan mayor, minor dan improvement. Temuan mayor diperoleh apabila ada klausul dalam ISO maupun OHSAS yang tidak dipenuhi. Temuan ini sangat mempengaruhi mutu produk maupun jasa. Temuan minor diperoleh apabila klausul-klausul sudah terpenuhi hanya saja pelaksanaannya tidak efektif, sedangkan temuan improvement berupa temuan yang tidak begitu berpengaruh terhadap mutu produk maupun jasa hanya saja akan lebih baik apabila temuan ini dilakukan sebagaimana semestinya. Dalam pelaksanaan audit, keefektifan implementasi integrasi sistem manajemen diukur dengan tiga hal, yaitu dokumentasi, wawancara dan observasi. Persentasi dokumentasi yang harus dipenuhi adalah 100%, wawancara sebanyak 75% dari target, serta 75% untuk observasi. 4. Studi Pustaka Studi pustaka dilakukan dengan cara mencari referensi dan literatur di perpusatakaan, jurnal ilmiah, serta referensi yang dimiliki oleh perusahaan. Studi pustaka dilakukan untuk mendapatkan informasi, data pelengkap dan pembanding mengenai implementasi 3 Sistem Manajemen (Sistem Manajemen Mutu, Sistem Manajemen Lingkungan dan Sistem Manajemen K3) untuk mengetahui keefektifan dan manfaat yang diperoleh PT. BiRU Construction. 5. Observasi Lapangan Observasi lapangan dilakukan dengan cara mengamati dan merekam seluruh proses serta terlibat langsung kegiatan perusahaan dalam melaksanakan audit internal dan audit eksternal oleh auditor WQA (World Quality Assurance). Informasi yang diperoleh dari hasil observasi lapangan berupa informasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan implementasi 3 Sistem Manajemen (Sistem Manajemen Mutu, Sistem Manajemen Lingkungan dan Sistem Manajemen K3) yang dilaksanakan di PT. BiRU Construction.
83 6. Penyebaran Kuesioner Untuk mengevaluasi keefektifan implementasi 3 Sistem Manajemen (Sistem Manajemen Mutu, Sistem Manajemen Lingkungan dan Sistem Manajemen K3) yang dilakukan oleh PT. BiRU Construction maka peneliti melakukan penyebaran kuesioner yang berisikan 6 pertanyaan dalam lingkup dari ISO 9001:2008 sebagai Sistem Manajemen Mutu; ISO 14001:2004 sebagai Sistem Manajemen Lingkungan dan OHSAS 18001:2007 sebagai Sistem Manajemen K3. Menggunakan Metode Guttman Kuesioner Tertutup. Angket Tertutup yaitu kuesioner dengan jawaban dari setiap pertanyaan telah disediakan dan responden bebas memberikan jawaban untuk setiap pertanyaan sesuai dengan alternatif jawaban yang telah disediakan. Skala Guttman, untuk mengukur secara tegas dan konsisten tentang sikap, pendapat, persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena tertentu yang ingin diketahui. Dalam skala guttman hanya disediakan dua alternatif jawaban(dikotom), misalnya : ya atau tidak; setuju atau tidak setuju; pernah atau tidak pernah. Sehingga datanya jika dikuantitatifkan, nilainya hanya 0 atau 1 saja. Data yang diperoleh dari angket skala guttman dapat dikategorikan skala nominal atau ordinal. 3.2. Populasi dan Sampel Dalam menyebarkan kuesioner untuk mengevaluasi keefektifan dari implementasi 3 Sistem Manajemen (Sistem Manajemen Mutu, Sistem Manajemen Lingkungan dan Sistem Manajemen K3) diperlukan jumlah populasi dan sampel sebagai data dari penyebaran kuesioner tersebut. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang ada di dalam suatu wilayah penelitian (Arikunto, 2006:130). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. BiRU Construction yang berjumlah 72 orang. Sampel adalah sebagian dari keseluruhan obyek yang akan diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoadmojo, 2005). Untuk menghitung minimum besarnya sampel yang dibutuhkan bagi ketepatan (accurancy) penelitian ini menggunakan rumus untuk populasi kecil atau lebih kecil dari 10.000 (Notoatmodjo, 2005).
84 n = N 1 + N (d 2 ) Keterangan : N : Besarnya populasi n : Besarnya sampel d : Penyimpangan terhadap populasi atau derajat ketepatan yang diinginkan yaitu 0,05 n = 72 1 + 72 (0,05 2 ) n = 61 orang Hasil dari penelitian ini berupa data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif yaitu data yang berupa kata-kata atau kalimat, data diperoleh dengan melakukan pekerjaan sebagai dokumen kontrol ISO di PT. BiRU Construction yaitu melakukan pengendalian dokumen, pelaksanaan audit internal oleh auditor internal perusahaan dan audit eksternal oleh auditor WQA (World Quality Assurance). Sedangkan data kuantitatif diperoleh dengan menyebarkan kuesioner yang berisikan 6 pertanyaan mengenai pemahaman dari sistem manajemen yang telah diterapkan. Populasi berjumlah 72 orang yaitu keseluruhan jumlah karyawan dan sampel yang diambil berjumlah 61 orang. 3.3. Flowchart Penelitian Diperlukannya kerangka pemikiran sebelum dilakukannya penelitian yang tergambar dalam sebuah flowchart penelitian. Flowchart penelitian menjelaskan tentang alur dari penelitian yang dilakukan. Berikut ini adalah flowchart penelitian beserta penjelasan dari flowchart penelitian tersebut :
85 Mulai Identifikasi Masalah Studi Pustaka : 1. Persyaratan ISO 9001:2008 2. Persyaratan ISO 14001:2004 3. Persyaratan OHSAS 18001:2007 Tujuan Penelitian Identifikasi Data Observasi Lapangan : 1. Pengendalian Dokumen 2. Audit Internal 3. Audit Eksternal Pengumpulan Data : 1. Profil Perusahaan 2. Peta Proses Bisnis 3. Kebijakan QHSE 4. Prosedur, Instruksi Kerja dan Form 5. Identifikasi Bahaya Potensial 6. Identifikasi Aspek dan Dampak Lingkungan Kerja 7. Peraturan Perundang-Undangan dan Persyaratan Lainnya 8. Pelaksanaan Audit Internal dan Audit Eksternal 9. Penyebaran Kuesioner Tertutup Dengan Metode Guttman Pengolahan Data : 1. Penjelasan Alur Peta Proses Bisnis 2. Sasaran QHSE dan Program Tahunan 3. Kontrol Dokumen QHSE 4. HIRA (Hazard Identification and Risk Assessment) 5.Sasaran, Target dan Program Dalam Aspek dan Dampak Lingkungan 5. Temuan Audit Internal dan Audit Eksternal 6. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Analisa Hasil : 1. Penjabaran Penggunaan 12 Klausul yang Dapat Diintegrasikan Dalam Persyaratan 3 Sistem Manajemen 2. Penggunaan Klausul Pada Ketiga Sistem Manajemen Sebagai Referensi Prosedur 3. Gap Ketidaksesuaian Terhadap Kondisi Aktual 4. Evaluasi Keefektifan Penerapan Integrasi Sistem Manajemen 5. Penjabaran Manfaat Penerapan Integrasi Sistem Manajemen Kesimpulan dan Saran Selesai Gambar 3.1. Flowchart Penelitian
86 Berikut adalah alur proses dari penelitian berdasarkan diagram alir proses yang ditunjukkan oleh gambar : 1. Awal mula penelitian ini didasari dari mengidentifikasi masalah yang akan dilakukan penelitian dan menetapkan tujuan dari penelitian yang akan dilakukan yaitu untuk mengetahui cara pelaksanaan implementasi 3 Sistem Manajemen (Sistem Manajemen Mutu, Sistem Manajemen Lingkungan dan Sistem Manajemen K3) dengan memenuhi klausul yang terdapat di dalam persyaratan masing-masing sistem manajemen tersebut dan mengetahui keefektifan dari penerapan integrasi 3 sistem manajemen tersebut dengan menyebarkan kuisioner. 2. Studi kepustakaan terhadap buku acuan dan jurnal ilmiah mengenai materi yang berkaitan dengan ISO 9001:2008 sebagai Sistem Manajemen Mutu, ISO 14001:2004 sebagai Sistem Manajemen Lingkungan dan OHSAS 18001:2007 sebagai Sistem Manajemen K3. Melakukan observasi dengan terlibat langsung dalam pengendalian dokumen, pelaksanaan audit internal dan audit eksternal. 3. Melakukan pengumpulan data yang diperlukan seperti profil perusahaan; peta proses bisnis perusahaan; kebijakan QHSE; prosedur, instruksi kerja dan form; identifikasi bahaya potensial; identifikasi aspek dan dampak lingkungan kerja; peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya; pelaksanaan audit internal dan audit eksternal; dan penyebaran kuesioner. 4. Melakukan pengolahan data yaitu penjelasan alur peta proses bisnis; sasaran QHSE dan program tahunan; kontrol dokumen QHSE; HIRA (Hazard Identification and Risk Assessment); sasaran, target dan program dalam aspek dan dampak lingkungan; temuan audit internal dan eksternal; uji validitas dan reliabilitas kuesioner. 5. Dilakukan analisa terhadap keefektifan implementasi 3 Sistem Manajemen (Sistem Manajemen Mutu, Sistem Manajemen Lingkungan dan Sistem Manajemen K3) di PT. BiRU Construction diantaranya penjabaran penggunaan 12 klausul yang dapat diintegrasikan dalam persyaratan 3 sistem manajemen; penggunaan klausul dari ketiga sistem manajemen pada prosedur; gap ketidaksesuaian terhadap kondisi aktual; evaluasi keefektifan implementasi 3 Sistem Manajemen (Sistem Manajemen Mutu, Sistem Manajemen Lingkungan dan Sistem Manajemen K3) dari hasil penyebaran kuesioner tertutup dengan
87 metode Guttman; dan penjabaran manfaat dari penerapan integrasi sistem manajemen. 6. Kemudian diakhiri dengan membuat kesimpulan dari rumusan masalah yang telah dijabarkan pada Bab 1 beserta pemecahan masalah dari analisa hasil dan saran untuk kemajuan perusahaan.