41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan metode penelitian deskriptif (Descriptive Research) karena pembahasannya disusun secara sistematis dan akurat mengenai fakta-fakta perusahaan, yang kemudian diolah menjadi data untuk disajikan dan selanjutnya dianalisa, sehingga pada akhirnya dapat diambil kesimpulan. Penulis dalam menganalisa data akan menggunakan metode studi kasus yang dilakukan pada Restoran Dimsum Festival. Penulis memilih metode ini karena penulis ingin melihat perbedaan perhitungan biaya overhead dengan metode Volume Based Costing dan perhitungan biaya overhead dengan metode Activity Based Costing serta membandingkan teori dan fakta yang ada dilapangan. B. Variabel Pengukuran Penelitian Variabel merupakan konsep yang memiliki variasi nilai yang dapat diukur. Pada penelitian ini penulis menggunakan metode Activity Based Costing sebagai variabel pengukuran untuk mengukur beban yang dikeluarkan Restoran Dimsum Festival diluar dari beban bahan baku dan tenaga kerja langsung. Langkah-langkah yang ditempuh dalam upaya mengetahui analisis penerapan metode Activity Based Costing yang terdapat pada Restoran Dimsum Festival antara lain :
42 1. Mengetahui jam operasional, data operator, jam mesin, jumlah pesanan, jam desain dan luas Restoran Dimsum Festival. 2. Mengetahui laporan biaya-biaya. 3. Mengetahui metode penghitungan yang dilakukan oleh restoran. C. Definisi Variabel Operasional Variabel merupakan konsep yang mempunyai variasi nilai yang dapat didefinisikan, adapun variabel-variabel yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah : 1. Biaya Berdasarkan Aktivitas (Activity Based Costing) Biaya berdasarkan aktivitas adalah pendekatan penentuan biaya produk yang membebankan biaya ke produk atau jasa berdasarkan konsumsi sumber daya yang disebabkan karena dalam usia yang relatif tidak terlalu lama Restoran Dimsum Festival telah berkembang dengan pesat. Dimana sistem ini terdapat dua tahap dalam menghitung biaya dengan metode Activity Based Costing, yaitu : a). Tahap Pertama Pada tahap pertama penentuan biaya produksi berdasarkan aktivitas meliputi empat langkah sebagai berikut : langkah pertama penggolongan berbagai aktivitas adalah berbagai aktivitas diklasifikasikan ke dalam beberapa kelompok yang mempunyai suatu interpretasi fisik yang mudah dan jelas serta cocok dengan segmen-segmen proses produksi yang dapat dikelola. Setelah menggolongkan berbagai aktivitas, maka langkah kedua menghubungkan berbagai biaya dengan setiap kelompok aktivitas. Setelah itu, langkah ketiga adalah penentuan kelompok-
43 kelompok biaya (cost pool) yang homogen ditentukan. Kelompok biaya homogen adalah sekumpulan biaya overhead yang terhubung secara logis dengan tugas-tugas yang dilaksanakan dan berbagai macam biaya tersebut dapat diterangkan oleh cost driver tunggal. Jadi, agar dapat dimasukkan ke dalam suatu kelompok biaya homogen, aktivitas-aktivitas overhead harus dihubungkan secara logis dan mempunyai rasio yang sama untuk semua produk. Rasio konsumsi yang sama menunjukkan eksistensi dari sebuah cost driver. Jika kelompok-kelompok homogen telah dilakukan, maka langkah keempat adalah penentuan tarif kelompok (pool rate). b). Tahap Kedua Dalam tahap dua, biaya untuk setiap kelompok biaya overhead dilacak ke berbagai jenis produk. Hal ini dilaksankan dengan menggunakan tarif kelompok yang dikonsumsi oleh setiap produk. Ukuran ini merupakan penyederhanaan kuantitas cost driver yang digunakan untuk setiap produk. Jadi, overhead ditentukan dari setiap kelompok biaya ke setiap produk dengan perhitungan sebagai berikut : BOP yang dibebankan = Tarif Kelompok X unit-unit cost driver yang digunakan 2. Cost Driver Cost Driver merupakan faktor yang dapat menerangkan konsumsi biayabiaya overhead. Faktor ini menunjukkan suatu penyebab utama tingkat aktivitas yang akan menyebabkan biaya dalam aktivitas. Cost driver juga merupakan faktor untuk mengidentifikasikan jumlah overhead yang ditimbulkan oleh masing-masing jenis produk.
44 3. Tarif Kelompok (Pool Rate) Tarif kelompok adalah tarif biaya overhead per-unit cost driver yang dihitung untuk suatu kelompok aktivitas. Tarif kelompok dihitung dengan rumus total biaya overhead untuk kelompok aktivitas tertentu dibagi dasar pengukur aktivitas kelompok tertentu. 4. Biaya Overhead Biaya overhead merupakan biaya bahan baku tidak langsung, biaya tenaga kerja tidak langsung dan semua biaya pabrik yang tidak dapat dibebankan secara langsung ke produk. Dalam perhitungan biaya overhead diperlukan tarif perkiraan cara menggunakan tarif biaya overhead yaitu dengan mencatat atau membukukan biaya-biaya overhead ke perkiraan biaya overhead departemen, mengalokasikan biaya-biaya overhead departemen penunjang ke departemen produksi dan membebankan biaya-biaya overhead produksi ke produk. Dalam pembebanan ini biasanya dilakukan dengan menggunakan suatu tarif pembebanan biaya-biaya overhead produksi yang disingkat tarif overhead. Dimana tarif overhead tersebut diterapkan kepada suatu alat pengukur kegiatan atau aktivitas. Alat pengukur yang digunakan bergantung pada situasi dan sifat usaha atau kegiatan, sehingga ada dua cara dalam menghitung tarif biaya overhead pabrik yaitu dengan menggunakan tarif overhead tunggal dan tarif overhead departemen. Contoh untuk menghitung tarif biaya overhead dengan menggunakan jam kerja mesin. Dengan rumus :
45 Tarif Overhead Pabrik : Total Biaya Overhead Pabrik Tarif Jam Mesin D. Teknik Pengumpulan dan Jenis Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam mengumpulkan data dan informasi sehubungan dengan penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut : 1. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Penulis melakukan studi pustaka dengan membaca berbagai buku panduan (literature), jurnal-jurnal penelitian yang sebelumnya pernah dikembangkan yang sejenis dengan penelitian yang dikembangkan oleh penulis dan membaca artikelartikel yang bersumber dari internet yang berhubungan dengan penelitian ini. 2. Penelitian Lapangan (Field Research) Penulis melakukan peninjauan langsung ke restoran dan melakukan wawancara dengan pihak-pihak yang bersangkutan dalam restoran yang dapat memberikan informasi tambahan yang tidak tertulis bagi penulisan ini. Wawancara dilakukan oleh Sagita Junrizki selaku pemilik restoran yang mengetahui informasi yang berhubungan dengan aktivitas operasional restoran. Pada penilitian ini jenis data yang dilakukan sehubungan dengan penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:
46 a). Data Primer Pada penelitian ini penulis menggunakan data primer berupa wawancara, yakni pengumpulan data dimana peneliti melakukan tanya-jawab langsung dengan pihak restoran atau sumber data, mengenai data yang berhubungan dengan masalah yang dibahas. b). Data sekunder Hasil dari kunjungan ke Restoran Dimsum Festival serta tulisan-tulisan dari penelitian sebelumnya, yang menunjang landasan teoritis penelitian. E. Metode Analisa Data Dalam melakukan penelitian yang bertujuan untuk menyusun skripsi ini, maka penulis mengadakan survey ke Restoran Dimsum Festival sebagai objek penelitian. Untuk menganalisis data tersebut penulis menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif digunakan dalam menganalisa data yang diperoleh untuk mendapatkan pemahaman atau makna yang lebih luas dengan cara menganalisis teori-teori yang ada dan kemudian menarik kesimpulan. Kedua, analisis kuantitatif, analisa ini menggunakan perhitungan angka-angka dalam kemungkinan penerapan metode Activity Based Costing pada data yang tersedia guna meningkatkan efisiensi biaya pada Restoran Dimsum Festival. 1. Metode analisa kualitatif a. Mengidentifikasi biaya-biaya sumber daya yang berhubungan dengan operasional dan aktivitas restoran.
47 b. Mengklasifikasikan dan menggolongkan biaya-biaya operasional sesuai dengan penggolongannya. c. Menentukan pemicu biaya (cost driver) tiap pusat aktivitas. d. Menentukan tarif pembebanan biaya per pemicu biaya. 2. Metode analisa kuantitatif a. Memperhitungkan biaya-biaya yang berhubungan dengan operasional perusahaan. b. Memperhitungkan biaya-biaya yang berhubungan dengan analisa Activity Based Costing.