JTRISTE, Vol.1, No.1, Februari 2014, pp. 67~73 ISSN: 2355-3677 IMPLEMENTASI TATA KELOLA TI UNTUK PROSES MEMASTIKAN LAYANAN TI TERSEDIA SESUAI YANG DIHARAPKAN PADA SISTEM RESERVASI HOTEL ONLINE BERDASARKAN COBIT 4.0 IRFAN AP STMIK KHARISMA Makassar irfan@kharisma.ac.id Abstrak Pengoptimalan pengelolan Teknologi Informasi baik terkait aspek internal seperti software maupun eksternal seperti jaringan, tidak dapat dilakukan sesuai selera manajemen maupun pemilik perusahaan. Permasalahan pengelolaan TI telah mengalami peralihan dari permasalahan teknologi menjadi permasalahan manajemen dan pengelolaan. Ketergantungan akan tersedianya layanan Teknologi Informasi sesuai dengan yang dibutuhkan menyebabkan hotel wajib menyiapkan Standard Operational Procedure (SOP), serta pemetaan kondisi implementasi Teknologi Informasi untuk mengetahui/ menilai kondisi pengelolaan Teknologi Informasi saat ini (as-is) dan kondisi pengelolaan yang diharapkan (tobe) sehingga langkah untuk perbaikan memiliki dasar. Penelitian ini menghasilkan informasi mengenai kondisi Tata Kelola TI hotel Coklat Makassar saat ini (as-is) umumnya berada pada tingkatan initial/adhoc keculai pada atribut RA dan GSM yang berada pada tingkatan repeatable but intuitive. Adapun kondisi Tata Kelola TI yang diharapkan (to-be) terbagi atas 2 (dua) kelompok yaitu kelompok yang berada di tingkatan defined meliputi atribut PPP, TA, dan RA. Kelompok lainnya berada pada kondisi yang diharapkan pada tingkatan managed and measurable meliputi atribut AC, SE, dan GSM. Dengan diketahuinya kondisi serta tingkat kematangan tata kelola TI hotel coklat, selanjutnya akan dirumuskan dan menghasilkan dokumen perbaikan serta dokumen kebijakan tata kelola TI mengenai memastikan ketersediaan layanan TI Hotel Coklat Makassar untuk diimplementasikan.. Kata kunci: IT Governance, CobIT, Reservasi Hotel Online 1. Pendahuluan Beragamnya pelanggan suatu hotel khususnya pelanggan yang memanfaatkan layanan reservasi online hotel, jelas memiliki harapan yang tinggi akan ketersediaan dan kehandalan layanan online yang di tawarkan. Hal ini jelas membutuhkan jaminan layanan yang optimal baik dari sisi infrastruktur maupun layanan reservasi onlinennya. Hotel Coklat Makassar adalah salah satu hotel yang menerapkan layanan reservasi online yang menunjang operasional hotel, dalam upaya meningkatkan Tata Kelola Teknologi Informasi untuk mendukung kelancaran operasional serta layanan yang diberikan kepada pelanggan, juga merumuskan dan menetapkan kebijakan strategis dalam melakukan identifikasi serta evaluasi kinerja Teknologi Informasi sebagai pertanggung jawaban atas layanan yang ditawarkan/ diberikan terfokus pada ketersediaan layanan sesuai dengan yang diharapkan. Ketergantungan akan tersedianya layanan Teknologi Informasi sesuai dengan yang dibutuhkan menyebabkan hotel dituntut untuk menyiapkan Standard Operational Procedure (SOP), serta pemetaan kondisi implementasi Teknologi Informasi untuk mengetahui/ menilai kondisi pengelolaan Teknologi Informasi saat ini (as-is) dan kondisi pengelolaan yang diharapkan (to-be) sehingga langkah untuk perbaikan memiliki dasar. Received May 9 th, 2010; Revised August 3 rd, 2010; Accepted August 16 th, 2010
68 ISSN: 2355-3677 2. Metode Penelitian Adapun tahapan pelaksanaan penelitian mengacu pada langkah-langkah berikut: Gambar 1. Alur Penelitian Keseluruhan tahapan tersebut dilakukan melalui proses yang saling mendukung sesuai urutan yang telah ditentukan. 3. Hasil Penelitian dan Pembahasan Dari langkah-langkah penelitian berikut ini diuraikan hasil dan pembahasan penelitian yang telah dilaksanakan. 3.1. Survey Kuesioner Metode ini merupakan pengumpulan data yang dilakukan tanpa membutuhkan proses komunikasi secara langsung. Pada metode ini, penulis membuat kuesioner untuk diisi oleh responden, sehingga diperoleh data kuantitatif mengenai tingkat kematangan Teknologi Informasi perusahaan. Dari kondisi yang ada saat ini (as-is) hingga kondisi yang diharapkan (tobe). Kuesioner diolah dan dikembangkan melalui tahapan-tahapan pernyataan tingkat kematangan. Pengukuran dilakukan berdasarkan enam tingkat kematangan yang nantinya akan dipilih oleh responden, mulai dari non-existen (0) hingga optimized (5). Data hasil kuesioner akan diolah untuk olah data, uji validasi dan realibilitas yang akan dibahas pada subbab selanjutnya. JTRISTE Vol. 1, No. 1, 2014
JTRISTE ISSN: 2355-3677 69 3.2. Wawancara Pada metode ini data diperoleh dengan cara mengajukan pertanyaan pada sesi tatap muka dengan tiap responden. Penyusunan pertanyaan akan disesuaikan dengan topik yang diperlukan dalam penelitian ini. Responden yang akan diwawancarai adalah pihak yang terkait dengan perencanaan Teknologi Informasi, setingkat dengan level manajerial dalam organisasi perusahaan. Pihakpihak terkait responden untuk diwawancarai disesuaikan dengan tabel RACI (Responsible, Accountable, Consulted, Informed). Berikut daftar responden yang akan diwawancarai sebagai narasumber. Tabel 1. Tabel RACI Sesuai Peran Organisasi di Hotel Coklat Makassar RACI Roles Organization Roles Number of Chief Executive Officer (CEO General Manager 1 Chief Information Officer (CIO) IT Support & Enginer 2 Head Development (H.D) Dept. Sales Manager 5 Head Operations (H.O) Front Office / FB.HK 5 Project Manajemen Officer (P.M.O) Kasir 2 Administrasi 1 Jumlah Staf Terkait 16 3.3. Pembahasan Kuesioner yang diperoleh selanjutnya direkapitulasi setelah sebelumnya dilakukan wawancara secara singkat terhadap responden mengenai alasan-alasan logisnya ketika menentukan jawaban kuesioner. Alasan-alasan ini selanjutnya digunakan sebagai bahan analisa lebih mendalam pada saat peneliti berusaha menjelaskan kesenjangan (gap) yang terjadi antara kondisi saat ini dan yang diharapkan. Adapun hasil rekapitulasi data kuesioner menunjukkan distribusi jawaban setiap atribut seperti tercantum pada Tabel 2. Tabel 2. Rekapitulasi kuesioner tingkat kematangan Sumber: data primer Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
70 ISSN: 2355-3677 Rekapitulasi jawaban kuesioner selanjutnya diuji reliabilitas dan validitasnya terlebih dahulu sebelum diolah lebih lanjut untuk memperoleh gambaran mengenai kesenjangan (gap) yang terjadi. 3.3.1 Uji Validitas Uji validitas dapat menggunakan 2 (dua) teknik yaitu teknik bivariate person dan teknik corrected item-total correlation, pada uji kali ini teknik bivariate person digunakan untuk mengukur valid tidaknya suatu kuesioner dengan pertimbangan menggunakan teknik lain yang berbeda dengan pernah peneliti lakukan untuk penelitian sebelumnya. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan dalam kuesioner benar-benar mampu mengukur indikator variabel yang kita inginkan. Nilai yang diperoleh pada Pearson correlation harus diuji signifikasinya. Bila nilai pada kolom tersebut signifikan pada alpha 5% sesuai tabel r hitung, maka dapat dinyatakan bahwa data yang terkandung dalam variabel tersebut valid (Kaiser dan Rice, 1976), (Aswar.1999). Tabel 3. Hasil uji validasi kondisi As-is Tabel 4. Hasil uji validasi kondisi To-Be JTRISTE Vol. 1, No. 1, 2014
JTRISTE ISSN: 2355-3677 71 Dari hasil uji validasi berdasarkan teknik Bivariate Pearson, baik kondisi As-Is maupun To-Be semua hasil skor total melebihi nilai signifikan 0,05 tabel r hitung yaitu diatas 0,497 untuk total skor Perason Correlation uji 2 sisi (2-tailed). Hal ini menunjukkan bahwa pertanyaan masing-masing variabel dinyatakan valid. 3.3.2 Uji Reliabilitas Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur kehandalan suatu kuesioner yang merupakan indikator dari suatu variabel. Kuesioner dinyatakan handal/ reliabel jika jawaban responden konsisten dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas kuesioner pada penelitian ini menggunakan metode one-shot (pengukuran sekali saja) dimana hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain kuesioner. Intinya adalah mengukur korelasi antar jawaban dan pertanyaan. Hasil observasi di uji dengan memanfaatkan software GNU/Linux PSPP dengan uji statistik Cronbach Alpha. Suatu kuesioner dinyatakan reliabel jika menghasilkan perhitungan cronbach alpha > 0.60 (osterhof,2001). Tabel 4. Hasil uji validasi reliabilitas Kondisi As-Is dan To-Be Output yang dihasilkan oleh Software PSPP GNU/Linux diatas menunjukkan bahwa nilai cronbach alpha untuk kondisi as-is dan to-be masing-masing adalah 0,89. Capaian nilai cronbach alpha yang lebih besar dari 0,6 mengindikasikan bahwa data kuesioner baik untuk kondisi as-is maupun to-be termasuk handal/ reliabel. 4. Penyusunan Hasil Pengukuran Dengan valid dan reliabelnya data kuesioner, langkah selanjutnya yaitu menentukan nilai rerata untuk setiap atribut kematangan untuk kondisi as-is maupun to-be. Penentuan nilai rerata ini dapat kita peroleh dari hasil pengolahan software PSPP GNU/Linux pada saat dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan metode cronbach alpha, nilai rerata tersebut kita peroleh dari nilai mean hasil pengujian tersebut, atau bisa kita lakukan perhitungan berdasarkan rumus berikut. Nilai Indeks Kematangan diperoleh dari Total jawaban x bobot di bagi jumlah responden, yang hasilnya digunakan untuk menentukan tingkat kematangan dimana Nilai indeks kematangan dibagi 6 (atribut). Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
72 ISSN: 2355-3677 AS-IS 30 6 11,25 1,88 31 6 11,63 AS-IS 1,94 AC 67 6 25,13 TOBE 4,19 SE 65 6 24,38 TOBE 4,06 29 6 10,88 AS-IS 1,81 33 6 12,38 AS-IS 2,06 PPP 62 6 23,25 TOBE 3,88 RA 71 6 22,42 TOBE 3,74 19 6 30 6 11,25 AS-IS 1,88 39 6 14,63 AS-IS 2,44 TA 61 6 19,26 TOBE 3,21 19 6 GSM 69 6 25,88 TOBE 4,31 Gambar 2 Hasil Perhitungn Tingkat Kematangan Selanjutnya nilai rerata hasil perhitungan tersebut di konversi berdasarkan pembobotan nilai kematangan seperti pada Tabel 5. Tabel 5.7 Pembobotan Nilai Kematangan RANGE KEMATANGAN TINGKAT DESKRIPSI 0,00-0,99 0 Non-Existent 1,00-1,99 1 Initial/AdHoc 2,00-2,99 2 Repeatable but Intuitive 3,00-3,99 3 Defined 4,00-4,99 4 Manage and Measurable 5 5 Optimised Hasil konversi sesuai nilai pembobotan seperti tampilan berikut. Tabel 5. Tingkat Kematangan Tata Kelola TI Hotel Coklat Makassar NILAI KEMATANGAN TINGKAT KEMATANGAN No. ATRIBUT AS-IS TO-BE AS-IS TO-BE 1 AC 1,88 4,19 1 4 2 PPP 1,81 3,88 1 3 3 TA 1,88 3,21 1 3 4 SE 1,94 4,06 1 4 5 RA 2,06 3,74 2 3 6 GSM 2,44 4,31 2 4 Tingkat kematangan saat ini dan yang diharapkan pada proses DS 4 akan menentukan tingkat kematangan pengelolaan TI di Hotel Coklat Makassar, yang dapat dipresentasikan dalam bentuk grafik laba-laba/ spider chart (ISACA, reporting techniques, 2007) sebagaimana Gambar 3. JTRISTE Vol. 1, No. 1, 2014
JTRISTE ISSN: 2355-3677 73 5. Kesimpulan sebagai berikut: Gambar 3 Representasi Tingkat Kematangan pada Proses DS 4 Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan 1. Pada kondisi as-is tingkat kematangan sebagian besar berada pada tingkat kematangan 1 (initial/ Adhoc) yaitu pada atribut AC, PPP, TA, dan SE, adapun atribut RA serta GSM berada pada tingkat kematangan 2 (repeatable but intuitive). 2. Kondisi tata kelola TI yang diharapkan berdasarkan penelitian ini sebagai mana yang ditampilkan oleh spider chart menunjukkan bahwa kondisi yang diharapkan terbagi atas 2 (dua) kelompok yaitu kondisi yang defined pada atribut PPP, TA, dan RA. Serta kondisi managed and measurable pada atribut AC, SE, dan GSM. DAFTAR PUSTAKA [1] IT Governance Institute / ITGI (2007), Framework Control Objectives Management Guidelines, Illinois [2] IT Governance Institute / ITGI (2007), CobIT 4.1, Illinois [3] IT Governance Institute/ ITGI (2007), IT Governance Implementation Guide, Using CobIT and Val IT, Illinois [4] IT Governance Institute/ ITGI (2008), Understanding How Business Goals Drive IT Goals, Executive Briefing, Illinois [5] Moeller, Robert R, (2010), IT Audit, Control and security, Jon Wiley & Sons, Inc., Hoboken, New Jersey. [6] Moeller, Robert R, (2008), Sarbanes-Oxley, Internal Control, Efective auditing with AS5, Cobit and Itil, Jon Wiley & Sons, Inc., Hoboken, New Jersey. [7] Sarno, Riyanarto, (2009), Audit Sistem dan Teknologi Informasi, ITS Press, Surabaya. [8] Triyadi, 2006, Teknologi Informasi dan Komunikasi, Solo, PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri [9] Van Grembergen, Wim, (2008), Implementing Information Technology Governance: Model, practice and cases, IGI Publishing, Chocolate Avenue, Hershey PA. [10] AP, Irfan, Buliali Lianto, Joko, (2012), Tata Kelola TI untuk Proses Pengelolaan Layanan Pihak Ketiga pada Penyedia web Hosting MakassarTECH Dotcom menggunakan CobIT 4.1. Proseeding Semnas MMT-XV, MMT-ITS. [11] AP, Irfan (2013) Penyelarasan Tujuan Bisnis dan Tujuan Teknologi Informasi Untuk Pemilihan Proses Evaluasi dalam Internal Kontrol TI Berdasarkan Control Objective for Information and Related Technology (CobIT). Semantik 2013, 3 (1). pp. 169-175. ISSN 979-26-0266-6 Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)