BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kepentingan dan kebutuhannya. Agar kebutuhan dan kepentingan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi sekarang

BAB I PENDAHULUAN. IM3, Mentari, XL, Axis, 3, Matrix, dll. Masing masing provider telepon seluler

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat hanya menggunakan surat, yang berkembang dengan telepon rumah,

BAB I PENDAHULUAN. informasi terbaru. Seiring dengan meningkatnya pengguna telepon seluler (smart

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah pesat. Sebagai contoh, di Indonesia, perkembangan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dampak pada dunia perbankan secara elektronik. Salah satu

Bab I. Pendahuluan. atraktif, hal senada ditunjukkan di industri telekomunikasi dengan perluasan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB III PRAKTEK PEMASARAN PULSA DI SN CENTER SIDOARJO. penjualan pulsa, secara partai (grosir). Distributor ini berdiri sejak tahun

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan lingkungan bisnis akhir-akhir ini muncul suatu gejala dimana

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi telekomunikasi yang sangat pesat memberikan

BAB I PENDAHULUAN. penting, tidak sedikit industri yang bergerak di bidang telekomunikasi berlomba-lomba

PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, keberadaan telekomunikasi sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Industri Telekomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. ini sangatlah pesat. Seiring dengan kemajuan dan kecanggihan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya di segala bidang. Penyebab kondisi ini karena Indonesia sedang

BAB 1 PENDAHULUAN. industri telekomunikasi yang menjadi cermin dari ketat dan tingginya

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakannya, ini tentu dilandasi asumsi bahwa segala tindakannya secara sadar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Telkom Flexi

BAB I PENDAHULUAN. menjadi begitu kompleks dan begitu penuh dengan istilah-istilahnya. Pemasaran

Pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan mahasiswa program studi pendidikan ekonomi UNS dalam membeli produk IM3

I. PENDAHULUAN. pendapatan masyarakat di Indonesia. Adanya pembangunan selain. dalam menopang perekonomian masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. I.1. LatarBelakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kebutuhan masyarakat akan alat komunikasi pada saat ini sangat

I. PENDAHULUAN. pendapatan masyarakat di Indonesia. Adanya pembangunan selain. memberikan dampak positif juga memberikan dampak negatif terutama

I. PENDAHULUAN. yang semakin kecil. Demikian pula para vendor pembuat telepon selular bersaing

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan alat komunikasi yang disebut Handphone (HP) atau telepon

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu dampak adanya globalisasi adalah perkembangan teknologi dibidang

BAB I PENDAHULUAN. terhadap telekomunikasi menjadi semakin meningkat. Mobilitas masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. penting yang perlu diperhatikan dan dilakukan adalah mempertahankan pelanggan

I. PENDAHULUAN. memunculkan persaingan yang semakin ketat. Ketatnya persaingan menuntut

Nama : Nabillah Habsyiah NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Reni Anggraini, SE, MMSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2013

BAB I PENDAHULUAN. dipermudah pengadaannya, salah satunya bidang teknologi komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini telepon seluler sebagai alat komunikasi modern dan manfaatnya

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Perkembangan bisnis kartu perdana seluler GSM akhir-akhir ini telah

Bisnis Modal Kecil Penjualan Pulsa Handphone

BAB 1 PENDAHULUAN. peradaban manusia masih ada teknologi akan selalu menjadi hal penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi di Indonesia yang telah memiliki banyak kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak pada dunia usaha. Dengan adanya perkembangan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Konsumen dicecar dengan banyaknya iklan dan promosi penurunan tarif, kini

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan lingkungan bisnis yang cepat dan sangat dinamis telah membawa

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, sedang mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan bagi masyarakat, tidak hanya masyarakat kalangan menengah ke atas, bahkan

BAB I PENDAHULUAN. Di era digital seperti sekarang ini setiap orang pasti mempunyai handphone.

BAB I PENDAHULUAN. cara berfikir kita dituntut untuk mengikuti kemajuan teknologi tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat pada berbagai aspek

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi seluler di Indonesia sekarang ini sangatlah pesat.

Pasar pengguna ponsel yang diperkirakan mencapai juta pada

BAB I PENDAHULUAN. banyak menghadapi masalah masalah dalam menjual produk khususnya. masa depan cerah dimasa mendatang sebagai zamannya komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pertumbuhan pengguna telefon selular yang tinggi. Maka, untuk

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi, dalam bentuk informasi maupun komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. dan menentukan bagi kelangsungan hidup perusahaan, baik dalam jangka pendek

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Pengaruh switching..., Adhitya Buwono, FE UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai macam alat komunikasi yang semakin memudahkan penggunanya

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia bahkan di dunia ini dapat diakui banyak menarik minat para pelaku

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Salah satu kebutuhan masyarakat modern adalah kebutuhan sarana

BAB I PENDAHULUAN. kepada persoalan subyektifitas pribadi masing-masing.terkadang perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi. Keberadaan teknologi selular pertama kali masuk ke

BAB I PENDAHULUAN. Merek dan segala sesuatu yang diwakilinya merupakan aset yang paling penting,

BAB I PENDAHULUAN. mencari suatu informasi. Berkembangnya teknologi komunikasi di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. yang mudah, mengingat perubahan-perubahan dapat terjadi setiap saat, baik

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. saling berkomunikasi. Dewasa ini kebutuhan akan komunikasi menjadi sesuatu

FAQ MEGA MOBILE Apa itu layanan Mega Mobile? Apa saja syarat untuk memperoleh atau menggunakan layanan Mega Mobile?

BAB I PENDAHULUAN. besar masyarakat memiliki Handphone atau telepon genggam sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. Individu sebagai makhluk sosial memiliki berbagai macam kebutuhan,

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan yang sebelumnya menguasai pasar. Bermacam-macam

BAB I PENDAHULUAN. PT Industri Telekomunikasi Indonesia ( INTI ) sebagai Badan Usaha Milik

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi sekarang ini menjadi trend di masyarakat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Market Share Operator Selular GSM Q

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi profit tentunya mempunyai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. pada fungsi utama handphone sebagai alat komunikasi, tetapi fitur tambahan serta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, kebutuhan manusia akan telekomunikasi menjadi semakin

BAB I PENDAHULUAN. seluler besar yang menggunakan teknologi berbasis GSM yaitu PT.

BAB I PENDAHULUAN. Dari tahun ke tahun teknologi semakin canggih dan terus berkembang

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya terbatas dikalangan bisnis saja tetapi juga merambah dikalangan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, perkembangan jaman telah mencapai titik dimana semua aspek

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan media teknologi komunikasi di Indonesia saat ini

BAB I PENDAHULUAN. informasi-informasi mengenai konsumen secara keseluruhan agar perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan. Hal ini ditandai dengan banyak munculnya perusahaan-perusahaan

FAQ MEGA INTERNET 1 / 5

Panduan Registrasi & Penggunaan bjb SMS. Registrasi bjb SMS. Penggunaan bjb SMS

BAB III. penjualan pulsa, jual-beli handphone baik baru ataupun bekas, accessoris

SISTEM PENGISI PULSA TELEPON GENGGAM PRABAYAR

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. telekomunikasi seluler. Mobilitas serta meningkatnya kebutuhan masyarakat dalam

I. PENDAHULUAN. tetapi juga menjadi ladang bisnis yang menjanjikan. Dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dari tahun ke tahun terus meningkat seiring perkembangan zaman. Selain itu

BAB I PENDAHULUAN. macam variasi barang maupun jasa. Banyaknya variasi barang maupun jasa

I. PENDAHULUAN. kepemilikan. Kebutuhan adalah keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar dan

Table of Contents FREQUENTLY ASKED QUESTIONS (FAQ)

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan bermunculannya operator-operator jasa telekomunikasi baik lokal maupun

BAB I PENDAHULUAN. cepat dirasakan telah membawa pengaruh yang signifikan terhadap. lingkunagan baik secara langsung maupun tidak langsung telah

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial tidak mungkin dapat hidup sendiri tanpa manusia lain. Hanya dalam kehidupan bersamalah manusia dimungkinkan untuk memenuhi kepentingan dan kebutuhannya. Agar kebutuhan dan kepentingan tersebut dapat terlindungi dan terpenuhi, maka manusia hidup secara berkelompok di dalam masyarakat. Di era globalisasi saat ini, meningkatnya kebutuhan manusia yang semakin beragam antara satu sama lain dengan didukungnya kemajuan teknologi dan telekomunikasi akan mempermudah manusia dalam memenuhi kebutuhannya secara efisien dan efektif. Dalam rangka memenuhi kebutuhan dan kepentingannya, manusia membutuhkan komunikasi dengan orang lain. Seiring dengan perkembangan zaman, salah satu cara berkomunikasi adalah dengan menggunakan handphone/ telepon seluler. Di Indonesia, ponsel tidak lagi menjadi barang mewah karena hampir semua kalangan masyarakat mempunyai handphone/ telepon seluler walaupun dengan berbagai jenis atau merek yang berbeda. Banyaknya permintaan konsumen terhadap bidang teknologi dan telekomunikasi, membuat produsen berlomba-lomba menciptakan berbagai macam produk handphone/ telepon seluler dengan fasilitas yang semakin canggih tidak hanya untuk telepon dan SMS (Short Message Service), namun dilengkapi

2 dengan fitur-fitur yang mendukung aktifitas hidup manusia diantaranya adalah multimedia, game, email dan layanan internet lainnya. Saat ini layanan multimedia juga telah merambah ke dalam layanan ponsel. Hal ini tentunya tidak terlepas dari hasil kemajuan teknologi telekomunikasi dengan teknologi informasi. Tidak mengherankan jika kebutuhan akan pulsa handphone telah menjelma menjadi kebutuhan pokok manusia modern saat ini yang diwujudkan dalam bentuk perjanjian jual beli. Pengertian perjanjian menurut Pasal 1313 KUHPerdata Suatu perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang atau lebih. Sedangkan yang dimaksud jual beli menurut Pasal 1457 KUHPerdata Jual beli adalah suatu persetujuan dengan mana pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk menyerahkan suatu kebendaan dan pihak yang lain untuk membayar harga yang telah dijanjikan. Perjanjian jual beli merupakan salah satu jenis perjanjian yang digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya. Salah satu jenis perjanjian adalah perjanjian secara timbal balik. Saat ini semakin terbuka lebar kebebasan konsumen untuk memilih metode pengisian pulsa sesuai keinginan dan kemampuan konsumen. Kondisi dan fenomena tersebut di sisi lainnya mengakibatkan kedudukan pelaku usaha dan konsumen menjadi tidak seimbang, dimana konsumen berada di posisi yang lemah. Konsumen menjadi objek aktivitas oleh pelaku usaha (penjual) melalui promosi, cara penjualan, serta penerapan perjanjian standar yang dapat merugikan konsumen.

3 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, dalam tatanan hukum positif Indonesia telah resmi menjadi sumber hukum yang mempunyai kekuatan hukum mengikat bagi semua warga negara Indonesia. Lahirnya Undang-Undang Perlindungan Konsumen (UUPK) menjadi harapan banyak pihak untuk mampu mewujudkan tujuan perlindungan konsumen, utamanya memberikan kemanfaatan, keadilan, dan kepastian hukum dalam persoalan konsumen. Dengan UUPK diharapkan dapat diberikan kemanfaatan, keadilan dan kepastian hukum dalam melakukan perjanjian jual beli agar kelak tidak ada permasalahan atau sengketa yang timbul, baik dipihak konsumen maupun penjual. Di Indonesia terdapat banyak provider yang menyediakan produk sim card baik yang berteknologi GSM (Global System for Mobile Communication) maupun yang berteknologi CDMA (Code Division Multiple Access). Produk provider GSM yang terdapat di Indonesia adalah AS, Simpati, IM3, Mentari, XL, Three, dan Axis. Sedangkan untuk produk provider CDMA yang terdapat di Indonesia adalah Smartfren. Di Indonesia, terdapat 2 (dua) sistem pembayaran pulsa handphone/ telepon seluler yang dimiliki oleh provider, yaitu pascabayar dan prabayar. Dengan sistem pascabayar, konsumen dapat menggunakan fasilitas telekomunikasi terlebih dahulu. Konsumen membayar pemakaian pulsa berdasarkan tagihan yang dibebankan setiap akhir bulan. Dengan sistem prabayar, konsumen harus terlebih dahulu mendepositkan uangnya dalam bentuk pulsa. Pulsa tersebut akan berkurang sesuai dengan pemakaian tarif yang telah ditentukan oleh masing-masing provider.

4 Pengisian pulsa prabayar dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu sistem voucher, sistem elektronik, dan sistem transfer pulsa. Dengan sistem voucher, konsumen harus memasukkan sendiri kode voucher pulsanya, pengisian dengan cara ini sudah jarang digunakan jika tidak dalam kondisi mendesak seperti halnya operator provider sedang dalam kondisi error. Sistem elektronik dan sistem transfer pulsa lebih praktis, cepat, dan murah harganya. Konsumen hanya cukup memberikan informasi nomor SIM Card dan nominal pulsa, sedangkan proses pengisian pulsa dilakukan oleh penjual pulsa. Namun dengan sistem transfer pulsa hanya menambah sedikit masa aktifnya, bahkan ada provider yang tidak menambahkan masa aktifnya. Sistem voucher dan sistem elektronik sudah lama dikenal masyarakat serta sudah merebak di seluruh Indonesia. Masyarakat Indonesia pada umumnya lebih menyukai pengisian pulsa elektronik. Sistem pengisian pulsa elektronik ini dilakukan dengan chip khusus yang disediakan provider, misalnya chip M-kios milik Telkomsel, M-tronik milik Indosat, dan dompet pulsa milik XL. Server pulsa yang membuat sistem pengisian pulsa untuk semua operator mempermudah para penjual pulsa untuk tidak lagi menggunakan banyak handphone/telepon seluler dan banyak chip. Penjual cukup memiliki 1 (satu) handphone/telepon seluler dan 1 chip saja untuk melakukan transaksi pengisian pulsa ke semua provider. Saat ini, terdapat tiga jenis sistem pengadaan persediaan pulsa, yaitu sistem value, sistem stok, dan sistem host to host. Masing-masing nominal produk pulsa hanya memiliki 1 sistem, yaitu sistem value atau sistem stok saja yang sudah ditetapkan oleh masing-masing provider. Produk XL

5 nominal 5 dan 10 sudah ditetapkan provider menggunakan sistem stok, sedangkan untuk nominal 25, 50, dan 100 menggunakan sistem value. Pada sistem value, Graha Pulsa tidak perlu menentukan banyaknya unit yang harus diorder setiap minggunya, hanya menyimpan sejumlah deposit uang dan deposit itu dapat digunakan untuk pengisian pulsa semua nominal dan dapat melakukan deposit uang sewaktu-waktu saat jam kerja. Sistem stok, Graha Pulsa harus menentukan banyaknya unit yang harus dibeli pada saat order. Jadwal order sudah ditetapkan masing-masing provider, ada yang seminggu sekali order dan ada juga yang seminggu dua kali order. Untuk sistem host to host prinsipnya sama seperti sistem value. Sistem ini hanya digunakan oleh Graha Pulsa kecil yang melakukan transaksi pulsa ke server host. Jenis pengadaan persediaan pulsanya, server pulsa menggunakan 2 (dua) sistem, yaitu sistem value dan sistem stok. Dengan sistem stok, server pulsa harus menyediakan stok pulsa yang secukupnya agar tidak banyak terjadi kekurangan stok maupun tidak terjadi penumpukan stok. Kekurangan stok menyebabkan perusahaan tidak mendapatkan laba sedangkan penumpukan stok menyebabkan modal tertahan, dengan demikian laba yang didapat berkurang. Belum lagi terjadi pendepositan pulsa yang semakin marak, sehingga jual beli pulsa tidak hanya dilakukan di counter tetapi siapaun yang memenuhi ketentuan dapat melaksanakan pengisian pulsa, baik untuk diri sendiri maupun orang lain. 1 Pada saat ini pulsa sudah menjadi kebutuhan pelengkap bagi sebagian masyarakat. Hal ini menjadikan bisnis jual beli pulsa tidak pernah sepi dari 1 Hasil wawancara oleh Bapak Dani, pada tanggal 2 Februari 2016

6 pembeli. Tidak hanya digunakan untuk menjalankan fitur handphone/ telepon seluler, PLN (Perusahaan Listrik Negara) juga berinovasi dengan penyediaan listrik dengan menggunakan pulsa (token). Kebutuhan pulsa yang semakin meningkat, mengakibatkan muncul usaha-usaha yang bergerak di bidang jual beli pulsa. Dengan demikian setiap saat selalu saja terjadi perjanjian jual beli pulsa antara pembeli dan penjual. Konsumen yang memiliki handphone/telepon seluler dan telah memenuhi persyaratan yang berlaku dapat melakukan pengisian pulsa kapan dan dimana pun. Berdasarkan hal tersebut perjanjian jual beli deposit pulsa melibatkan banyak pihak, baik pembeli dan penjual, operator seluler dari nomor yang digunakan untuk melakukan transaksi pulsa. Banyak permasalahan yang dapat terjadi dalam jual beli deposit pulsa, misalnya jaringan provider sedang down atau eror, komputer hang, SMS pending dan sebagainya yang menyebabkan adanya complain dari konsumen, setelah SMS dikirim dan sedang diproses oleh sistem, SMS tersebut tidak dapat dibatalkan sampai terdapat laporan dari sistem yang menyatakan bahwa transaksi telah gagal, sehingga selama belum terdapat konfirmasi dari sistem pembeli belum mendapatkan kepastiaan kapan pulsa yang dibeli tersebut akan masuk. Atas dasar uraian di atas, Penulis memilih judul Perlindungan Hukum Terhadap Para Pihak Dalam Perjanjian Jual Beli Deposit Pulsa Di Kecamatan Godean, Kecamatan Gamping Dan Kecamatan Depok.

7 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis ingin meneliti sesuai dengan rumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimanakah pelaksanaan perjanjian jual beli deposit pulsa antara downline dengan penjual pulsa di Kecamatan Godean, Kecamatan Gamping dan Kecamatan Depok? 2. Bagaimanakah perlindungan hukum terhadap para pihak dalam perjanjian jual beli deposit pulsa antara downline dan penjual pulsa apabila salah satu pihak melakukan wanprestasi? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Obyektif Tujuan diadakannya penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Untuk mengetahui dan mengkaji pelaksanaan perjanjian jual beli deposit pulsa antara konsumen dan penjual pulsa di di Kecamatan Godean, Kecamatan Gamping dan Kecamatan Depok. b. Untuk menganalisis perlindungan hukum bagi para pihak dalam perjanjian jual beli deposit pulsa antara konsumen dan penjual pulsa apabila salah satu pihak melakukan wanprestasi. 2. Tujuan Subjektif Penelitian ini bertujuan untuk menyusun Penulisan Hukum sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada.

8 D. Keaslian Penelitian Berkaitan dengan judul penelitian dan penulisan hukum ini telah terdapat beberapa penelitian yang terkait dengan penelitian hukum yang dilakukan oleh penulis, namun terdapat beberapa substansi yang berbeda dan jika terdapat kesamaan, maka bukanlah menjadi suatu kesengajaan dari penulis. Berdasarkan penelusuran kepustakaan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, tidak ditemukan beberapa. Adapun penulisan hukum yang sejenis penelitian yang dilakukan penulis antara lain : 1. Perlindungan Hukum Dalam Perjanjian Jual Beli Pakaian Antara Penjual dengan Pembeli Melalui Media Blackberry Messenger yang dibuat oleh Christa Adiratna Ritonga, pada tahun 2013 Universitas Gadjah Mada. Rumusan masalah dalam penelitian tersebut menyangkut bagaimana bentuk dan pelaksanaan perjanjian jual beli pakaian antara pihak pembeli dengan pihak penjual melalui media Blackberry Messenger serta bagaimana perlindungan hukum bagi pihak penjual dan pihak pembeli serta penyelesaian jika terjadi wanprestasi dalam perjanjian jual beli pakaian melalui media Blackberry Messenger. 2. Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Dalam Perjanjian Jual Beli Nomor Cantik Kartu Perdana Seluler Di Gejayan Kabupaten Sleman yang dibuat oleh Indra Rukman Hison Safi, pada tahun 2012 Universitas Gadjah Mada. Rumusan masalah dalam penelitian tersebut menyangkut bagaimana pelaksanaan perlindungan hukum terhadap konsumen dalam perjanjian jual beli nomor cantik kartu perdana seluler

9 di Gejayan, Kabupaten Sleman serta bagaimana praktik penyelesaian sengketa antara penjual/pelaku usaha dan pembeli/konsumen nomor cantik kartu perdana seluler di Gejayan, Kabupaten Sleman. Penulis tidak menemukan penelitian yang membahas secara khusus tentang perlindungan hukum terhadap para pihak dalam perjanjian jual beli deposit pulsa. Kekhususan semacam ini sekaligus menjadi keaslian dari penelitian ini jika dibandingkan dengan penelitian dan penulisan hukum yang sudah dilakukan sebelumnya berkenan dengan perlindugan hukum terhadap konsumen dalam perjanjian jual beli deposit pulsa. Jika ternyata terdapat penelitian serupa di luar sepengetahuan penulis, diharapkan penelitian ini dapat saling melengkapi dan bersifat membangun. E. Manfaat Penelitian 1. Secara teoritis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang ilmu hukum, terutama yang berkaitan dengan pelaksanaan perjanjian jual beli deposiit pulsa dan bagaimana perlindungan hukum bagi para pihak. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian-penelitian yang sejenis dan berkaitan. 2. Secara praktis a. Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu hukum, serta menambah pengetahuan dan berlatih dalam

10 menganalisis, sehingga dapat memecahkan masalah tentang pejanjian jual beli dan perlindungan hukum. b. Bagi masyarakat, hasil penelitian ini diharapkan dapat memeberikan informasi mengenai proses jual beli deposit pulsa dan perlindungan hukum bagi para pihak serta kendala yang mungkin dihadapi oleh konsumen, sehingga konsumen dapat lebih berhati-hati. c. Bagi instansi/pemerintah, diharapkan pemerintah agar lebih melakukan pengawasan terhadap segala aktivitas jual beli di masyarakat dan lebih menggencarkan sosialisasi dan pengawasan agar Undang-Undang Perlindungan Konsumen dapat diimplementasikan sebagaimana mestinya.