BAB 6 PENUTUP. 6.1 Kesimpulan. Penelitian mengenai profesionalitas aparatur pemerintah Dinas

dokumen-dokumen yang mirip
A. LATAR BELAKANG...1 B. LANDASAN HUKUM...1 C. TUJUAN...2 D. KERANGKA PROGRAM...2

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan. Sejak dikeluarkannya UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan

PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME DANA TRANSFER DAERAH

Buku pedoman ini disusun sebagai acuan bagi semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan penyaluran tunjangan profesi guru.

penduduknya bekerja sebagai petani dan tingkat pendidikan relatif rendah, dengan

Pembiayaan Pendidikan Perspektif PP 48 Tahun 2008 dengan Perpres 87 Tahun Bahan Kajian

I. PENDAHULUAN. suatu kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antar seseorang dengan

WALIKOTA MAKASSAR PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 145 TAHUN 2017 TENTANG

BAB V PENUTUP. 1. Adapun hal-hal yang telah dilaksanakan oleh Badan Pelayanan Perijinan. dan cepat serta biaya ringan, meliputi:

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

2017, No Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); M

komite sekolah Maksimal 50% Orangtua/Wali Murid Jumlah Anggota orang

BAB I PENDAHULUAN. Menyusun laporan keuangan merupakan sebuah kewajiban bagi setiap

PERSYARATAN SERTIFIKASI GURU

BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PEMBEBASAN BIAYA PENDIDIKAN DASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Pedoman Pelaksanaan Penyaluran Tunjangan Profesi Pendidik Melalui Dana Dekonsentrasi

BAB I PENDAHULUAN. Konsep Good governance atau tata kepemerintahan yang baik merupakan

BAB 5 PENUTUP. 5.1 Simpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang berkaitan dengan

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG WAJIB KERJA DOKTER SPESIALIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG

BAB V PENUTUP. keistimewaan bidang kebudayaan di Daerah Istimewa Yogyakarta, maka dapat. yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan DIY.

BAB I PENDAHULUAN. Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) telah menegaskan bahwa dalam

JAKSA PERIKSA UANG LEMBUR RSUD ARGA MAKMUR

2017, No Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072); 4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lem

BAB I PENDAHULUAN. melalui Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah

BAB 5 PENUTUP. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Dinas Kebersihan dan Pertamanan selaku. Kota Surabaya sudah cukup baik. Meskipun belum maksimal, namun

BAB I PENDAHULUAN. dari terwujudnya prinsip-prinsip yang terkandung dalam Good Governance

~ 1 ~ BUPATI KAYONG UTARA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENDIDIKAN GRATIS

PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 21 TAHUN 2009

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 1994 TENTANG PENGANGKATAN BIDAN SEBAGAI PEGAWAI TIDAK TETAP PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KERANGKA ACUAN KEGIATAN SOSIALISASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2017

PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME TRANSFER KE DAERAH

2 Mengingat e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu membentuk Undang-Undang tentang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari uraian program dan kegiatan DAK pada Dinas Kehutanan Pasaman

RP 159,6 MILIAR TUNJANGAN GURU TIDAK CAIR

GUBERNUR SULAWESI BARAT PERATURAN GUBERNUR SULAWESI BARAT NOMOR 03 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 107 Tahun : 2016

BAB I PENDAHULUAN. Nasional mengamanatkan bahwa setiap warga negara berusia 7-15 tahun. Sekolah) yang menyediakan bantuan bagi Sekolah dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan publik berbasis e-government di Indonesia belum banyak

BAB V PENUTUP. Olahraga dalam program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Sekolah. Menengah Pertama Negeri tahun anggaran 2015 di kota Surakarta yang

2 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok- Pokok Kepegawaian Timur ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan

SUBSTANSI DAN KONTEN NILAI DASAR, KODE ETIK DAN KODE PERILAKU ASN

KOMPILASI POIN-POIN PENTING ATURAN TENTANG PEMBIAYAAN PENDIDIKAN

BabV PENUTUP. Setelah semua tahap penelitian dilakukan, mulai dari pembuatan. proposal penelitian, kemudian pengkajian teori, penggalian informasi

DASAR & FUNGSI. PENDIDIKAN NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

Press Release KMSTP : Revisi Permendikbud No. 75 Tahun !!! Lepas Dari Mulut Harimau Masuk Mulut Buaya

- 1 - PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PROGRAM KULIAH GRATIS

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Identifikasi Permasalahan Berdasar Tugas Dan Fungsi Pelayanan SKPD

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL

DRAFT PETUNJUK TEKNIS

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pembahasan mengenai kualitas pelayanan perizinan

KESIMPULAN DAN SARAN. Kelurahan Kota Bandar Lampung adalah tidak efektif karena:

DASAR & FUNGSI. Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas maka

2017, No Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 3. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN PEMERINTAH PROVINSI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN

UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN KABUPATEN WONOSOBO

BAB VI PENUTUP. siswa di SMAN se Kabupaten Tulungagung yang ditunjukkan dari t hitung

PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI GURU DAN GURU YANG DIANGKAT JABATAN PENGAWAS SATUAN PENDIDIKAN MELALUI DANA DEKONSENTRASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan Implementasi Sertifikasi Keahlian dalam Bidang Industri Jasa

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Negara Republik Indonesia adalah negara kesatuan, dalam penyelenggaraan

BAB 14 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI

PROVINSI BANTEN BUPATI TANGERANG PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 72 TAHUN 2015 TENTANG

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

BAB IV. A. Upaya yang Dilakukan Pemerintah dan Masyarakat dalam Mencegah dan. Menanggulangi Pencemaran Air Akibat Limbah Industri Rumahan sesuai

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI POLEWALI MANDAR

BAB IV PENUTUP. Berdasarkan gambaran pelaksanaan UU KIP oleh Pemkab Kediri selama

E:\PERBUP ULP_2013\PerbupULP2013.doc

: Sekretaris Daerah Kota Medan

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 110 TAHUN 2017 TENTANG BADAN PENGELOLA KEUANGAN HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM SEKOLAH GRATIS DI PROVINSI SUMATERA SELATAN

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI. yang penulis lakukan terhadap responden dan informan tentang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek sosial dari program pembangunan

Seksi Informasi Hukum Ditama Binbangkum

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN INSENTIF BAGI GURU BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT KRISTEN,

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik In

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG,

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS PADJADJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman dan era globalisasi yang begitu pesat menjadi suatu

Tahun), sampai saat ini pemerintah masih dihadapkan pada berbagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam rangka melaksanakan pembangunan desa, pembinaan

LAMPIRAN 82

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG

A. PENGANTAR Sekolah merupakan salah satu instansi tempat perwujudan cita-cita bangsa dalam rangka mencerdaskan anak bangsa sesuai amanat UUD 1945.

KEBIJAKAN PENDANAAN KEUANGAN DAERAH Oleh: Ahmad Muam

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN SUBSIDI TUNJANGAN FUNGSIONAL BAGI GURU BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL JENJANG PENDIDIKAN DASAR

BAB I PENDAHULUAN. Negeri Nomor 13 Tahun 2006, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun

PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 60 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH PROVINSI JAMBI

Transkripsi:

BAB 6 PENUTUP 6.1 Kesimpulan Penelitian mengenai profesionalitas aparatur pemerintah Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung dalam implementasi kebijakan sertifikasi guru diperoleh melalui pengkajian beberapa aspek antara lain kualifikasi, responsibilitas, transparansi, dan responsivitas. Hasil penelitiannya dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Kualifikasi aparatur Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung dalam pelaksanaan sertifikasi guru terbilang kurang. Sebagian guru mengalami keterlambatan dalam mengikuti UKG dikarenakan adanya kendala teknis pada saat pelaksanaan ujian. Aparat tidak menunjukkan kapasitasnya dalam mempersiapkan pelaksanaan UKG. Syarat pengajuan NUPTK yang pada mulanya adalah minimal 2 tahun mengajar diubah menjadi minimal 5 tahun mengajar, aparat tidak memberikan informasi maupun upaya sosialisasi mengenai hal tersebut sehingga guru merasa kebingungan. Disini terlihat bahwa aparat tidak cukup kompeten dalam mempersiapkan pelaksanaan sertifikasi dan melayani kebutuhan informasi bagi peserta sertifikasi. 2. Responsibilitas aparatur Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung dalam pelaksanaan sertifikasi guru terbilang buruk. 95

Terjadi suatu tindak pelanggaran dilakukan oleh aparat terhadap peraturan perundangan-undangan yakni adanya pungutan liar (pungli) terhadap guru penerima tunjangan sertifikasi. Diakui oleh guru bahwa aparat dari Cabang Dinas Pendidikan meminta uang sebesar Rp 200.000,00 apabila tunjangan profesional cair. Namun tindakan aparat ini tidak mendapat sanksi atau teguran dari Dinas Pendidikan dikarenakan tidak adanya upaya guru sebagai korban pungutan liar untuk memprotes tindak pelanggaran tersebut. Pihak Dinas Pendidikan tidak merasa perlu untuk mengusut permasalahan tersebut selama belum ada laporan dari guru yang menjadi korban pungutan liar. 3. Transparansi aparat Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung dalam pelaksanaan sertifikasi guru dapat dikatakan kurang. Diakui bahwa penggunaan anggaran untuk pelaksanaan sertifikasi dilaporkan melalui SPJ yang dibuat setiap bulan tanpa ada keterlambatan. Akan tetapi aparat tidak bersedia menunjukkan secara detail laporan pertanggungjawaban anggaran yang digunakan untuk pelaksanaan sertifikasi dengan berbagai alasan. Dinas Pendidikan juga tidak menyediakan sarana lain untuk mengakses informasi terkait anggaran yang digunakan sebagai biaya operasional sertifikasi. Padahal dana tersebut bersumber dari APBD Kabupaten Tulungagung yang sudah sepatutnya publik 96

mempunyai berhak tahu dan ikut serta dalam mengawasi penggunaannya. 4. Responsivitas aparatur Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung dalam pelaksanaan sertifikasi terbilang cukup. Diakui oleh wali murid bahwa kebijakan sertifikasi guru merupakan suatu langkah maju yang dapat meningkatkan kualitas mengajar guru. Melalui sertifikasi, guru diberikan pembelajaran dan pelatihan yang kemudian diterapkan di kelas sehingga dapat menjadikan proses belajar mengajar lebih menarik. Ini diharapkan akan berdampak pada peningkatan prestasi murid. Namun, dari pihak guru tampaknya tidak sepenuhnya diartikan demikian karena keinginan untuk mendapatkan tambahan penghasilan yang justru lebih menonjol. Meskipun demikian, tidak semua guru berhak mendapatkan tunjangan profesi, hanya guru yang telah memenuhi persyaratan tertentu serta berhasil lulus ujian dalam proses sertifikasi. Kebijakan sertifikasi nyatanya memang bermanfaat dalam membantu perekonomian guru. Artinya sertifikasi telah menjawab kebutuhan guru terkait pengakuan profesionalitas guru dan adanya tambahan penghasilan melalui pembayaran tunjangan profesional. Yang masih perlu dipertegas adalah pengertian bahwa sertifikasi bukanlah semata-mata terkait tunjangan profesional melainkan lebih kepada peningkatan kualitas mengajar dari guru itu sendiri. 97

6.2 Saran Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dipaparkan sebelumnya, peneliti memiliki beberapa saran sebagai berikut : 1. Aparat Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung harus lebih aktif menjalin komunikasi dengan pusat untuk mempersiapkan kebutuhan sertifikasi, khususnya pada saat pelaksanaan UKG. Persiapan UKG harus dilakukan lebih awal. Aparat harus berkoordinasi dengan pusat terkait pendistribusian soal-soal UKG agar tidak terjadi keterlambatan. Dan mengenai perubahan syarat pengajuan NUPTK, aparat harus lebih tanggap terhadap perubahan kebijakan yang terjadi secara mendadak. Ketika pusat memutuskan adanya perubahan syarat dalam pengajuan NUPTK, maka aparat Dinas Pendidikan harus segera mensosialisasikannya kepada guru peserta sertifikasi agar tidak terjadi kebingungan. 2. Aparatur Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung harus bertindak cepat dalam mengusut pelaku pungutan liar kepada guru penerima tunjangan profesi tanpa harus menunggu adanya laporan. Guru sudah menyampaikan keluhan terkait adanya pungutan liar kepada publik bahkan sudah sejak lama, akan tetapi memang tidak ada pengaduan secara resmi kepada pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung. Aparat harus mempunyai insiatif untuk mengusut pelaku pungutan liar tersebut dan memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 98

3. Aparat Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung harus memberikan kemudahan kepada publik untuk dapat mengakses informasi terkait pelaksanaan sertifikasi guru. Khususnya mengenai alokasi dana APBD yang digunakan untuk membiayai operasional pelaksanaan sertifikasi guru di Kabupaten Tulungagung. Salah satu cara yang dapat dilakukan aparat adalah memanfaatkan website resmi Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung untuk memberikan update seputar proses sertifikasi guru di Kabupaten Tulungagung. Termasuk memberikan informasi mengenai alokasi anggaran yang digunakan untuk biaya operasional pelaksanaan sertifikasi. Aparat Dinas Pendidikan (aparat di tingkat kabupaten/kota) harus lebih terbuka kepada publik agar publik dapat ikut serta mengawal jalannya proses sertifikasi sehingga kemungkinan adanya tindakan pelanggaran dapat diminimalkan. 4. Aparat Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung harus berperan dalam menjadikan kebijakan sertifikasi sebagai kebijakan yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat, khususnya kebutuhan guru dan anak didiknya. Aparat harus berupaya mempertegas kepada guru-guru bahwa tujuan sertifikasi adalah peningkatan kualitas guru, bukan sekedar mendapatkan tambahan penghasilan. Artinya, guru yang berhak disertifikasi adalah guru yang benarbenar memenuhi segala persyaratan dan kriteria tertentu. Apabila 99

tidak memenuhi syarat dan kriteria guru profesional maka tidak perlu diluluskan. Tidak boleh ada manipulasi data, nilai, kongkalikong dengan aparat, dan sebagainya. Dengan demikian, hasil yang dapat dicapai dari kebijakan sertifikasi ini adalah keberadaan guru yang benar-benar profesional sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat. Oleh karena itu, kebijakan sertifikasi perlu dipertahankan dan diteruskan dalam jangka panjang disertai dengan upaya-upaya perbaikan tersebut. 100