PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS AKAD MURABAHAH DALAM PEMBIAYAAN KEPEMILIKAN EMAS PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU PASAR ATOM ARTIKEL ILMIAH

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PENUTUP. kepemilikan emas dengan menggunakan akad Murabahah. Produk kepemilikan

PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS AKAD MURABAHAH DALAM PEMBIAYAAN KEPEMILIKAN EMAS PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU PASAR ATOM S K R I P S I

BAB I PENDAHULUAN. Muamalat Indonesia pada 1 November 1991 (Antonio, 2011:25). Pada mulanya,

BAGIAN III AKAD JUAL BELI

ANALISIS PENERAPAN PSAK 102 ATAS MURABAHAH PADA PT. BANK BRI SYARIAH, TBK.

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Penerapan Pembiayaan Murabahah Pada PT. Bank Muamalat Indonesia,

ANALISIS PSAK 102 (REVISI 2013) TERHADAP PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA PRODUK KEPEMILIKAN KENDARAAN BERMOTOR (KKB) BRISYARIAH IB

Menurut Antonio (2001) ada beberapa syarat khusus yang mengatur. 1) Penjual memberitahukan modal kepada nasabah

ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, DAN MUSYARAKAH PADA BANK KALTIM SYARIAH DI SAMARINDA

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah diuraikan pada bab. sebelumnya maka peneliti menyimpulkan sebagai berikut :

AKUNTANSI MURABAHAH. Materi: 5-6. Afifudin, SE., M.SA., Ak.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan Wardi dan Putri (2011) tentang Analisis

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 5 PENUTUP. 5.1 Simpulan. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada PT. BPR Syariah Karya Mugi

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version) BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

AKUNTANSI MURABAHAH. Materi: 6. Afifudin, SE., M.SA., Ak.

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 102 AKUNTANSI MURABAHAH

PERBANKAN SYARIAH MUDHARABAH AFRIZON. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. keuangan bukanlah sebuah pabrik atau produsen yang menghasilkan uang

PSAK No Juni 2007 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN AKUNTANSI MURABAHAH IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Rizky Andrianto. Evony Silvino Violita. Program Studi Akuntansi. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Abstrak

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian bank menurut Undang-Undang No. 10 tahun 1998 tentang

Muhammad et al, Perlakuan Akuntansi Pembiayaan Murabahah Pada BMT UGT Sidogiri Capem Asembagus...

Kartika dan Nur, Analisis Penerapan Akuntansi Gadai Syariah (Rahn) Pada Pegadaian Syariah Cabang Jember

Pembandingan PSAK No. 102 Dengan Fatwa MUI No. 04/DSN-MUI/IV/2000 1

BAB 1 PENDAHULUAN. hidupnya. Untuk melakukan kegiatan bisnis tersebut para pelaku usaha

BAB II LANDASAN TEORI. BPRS atau yang dulu dikenal sebagai Bank Perkreditan Rakyat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENYELESAIAN DENDA PENUNDAAN PEMBAYARAN KPR PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK. KANTOR CABANG SURABAYA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV. Seperti di perbankan syari ah Internasional, transaksi mura>bah}ah merupakan

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PEMBIAYAAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH ib PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA SYARIAH CABANG SURABAYA

BAB IV IMPLEMENTASI AKAD MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN EMAS DI BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN (STUDY KASUS)

ED PSAK 102. akuntansi murabahah. exposure draft

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Akuntansi Akad Murabahah pada KJKS BMT Al Fath

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Produk-poduk Gadai Syariah berdasarkan PSAK 102, 105, dan 107. berdasarkan PSAK 105 : Akuntansi Mudharabah.

ANALISIS PENERAPAN PSAK 102 ATAS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA BNI SYARIAH CABANG BEKASI. Ita Isnaini EB17

BAB IV. IMPLEMENTASI FATWA DSN-MUI No.23/DSN-MUI/III/2002 PADA POTONGAN PELUNASAN DALAM MURABAHAH DI BNI SYRIAH CABANG PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia sangatlah kompleks, diantaranya adalah kebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi hasil, bahkan memungkinkan bank untuk menggunakan dual system,

BAB I PENDAHULUAN. diarahkan untuk mencapai sasaran pembangunan. Oleh karena itu peranan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS AKUNTANSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH WAL IJARAH MUNTAHIYA BITTAMLIK DI BMI CABANG PEKALONGAN

AKUNTANSI SALAM psak 103

DAFTAR PUSTAKA. Antonio, Muhammad Syafi i, 2002, Bank Syariah, Dari Teori ke Praktek, Gema Insani Press, Jakarta.

BAB III LUMAJANG. berbeda beda untuk jangka waktu cicilan yang berbeda. Penerapan keuntungan transaksi pembiayaan mura>bah{ah ditetapkan

BAB IV ANALISIS PENETAPAN MARGIN PADA PEMBIAYAAN MURA>BAH{AH DI BSM LUMAJANG DALAM TINJAUAN FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MUI

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi syariah yang berlandaskan nilai Al-Qur an dan Al-Hadis. ditugaskan oleh Allah SWT untuk mengelola bumi secara amanah.

BAB IV ANALISA HASIL PEMBAHASAN. saya akan membahas perlakuan akuntansi pendapatan atas pembiayaan murabahah

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sistem perbankan ganda (sistem konvensional dan sistem syariah) yang

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan semakin bertambahnya kebutuhan hidup, terutama kebutuhan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

AKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN ISLAM

MURA>BAH}AH DAN FATWA DSN-MUI

BAB II REGULASI PERBANKAN SYARI AH DAN CARA PENYELESAIANNYA. kerangka dual-banking system atau sistem perbankan ganda dalam kerangka

mura<bahah saja, namun sebetulnya terdapat akad wadi ah dan akad istishna,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat memiliki kebutuhankebutuhan. yang harus dipenuhi. Seluruh aktivitas ekonomi yang mengandung

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) PADA PT. BANK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MURABAHAH ANUITAS DAN PENERAPANNYA MENURUT STANDAR AKUNTANSI SYARIAH

STUDI IMPLEMENTASI AKUNTANSI PRODUK EMAS MENURUT PSAK 107 DAN 102 PADA PT BANK SYARIAH MANDIRI TBK CABANG JEMBER

Prinsip Sistem Keuangan Syariah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV. A. Analisis Aplikasi Akad Mura>bah}ah di BMT Mandiri Sejahtera Jl. Raya Sekapuk Kecamatan Ujung Pangkah Kabupaten Gresik.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dunia modern, peran bank sangat besar dalam mendorong pertumbuhan

Analisis Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Syariah Terhadap Piutang Murabahah

No. 14/ 16 /DPbS Jakarta, 31 Mei 2012 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

Dealin Mahaputri Leonika

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan Al-Qur an dan Hadist Nabi Muhammad SAW. Al-Qur an dan

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan tantangan besar. Para pakar syariah Islam dan akuntansi harus

IMPLEMENTASI AKAD MURABAHAH

BAB I PENDAHULUAN. modal, reksa dana, dana pensiun dan lain-lain). Pengertian bank menurut UU No.

BAB VI PENUTUP. (Akuntansi Murabahah) dan fikih muamalah. Dalam rangka meningkatkan dan

RANGKUMAN TUGAS AKHIR

Murabahah adalah salah satu bentuk jual beli yang bersifat amanah.

III.2. ISTISHNA. B. Dasar Pengaturan 01. SAK Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. 02. PSAK 104 tentang Akuntansi Istishna.

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN 29 /SEOJK.05/2015 TENTANG LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Oleh sebab itu, diperlukan sumber daya manusia yang memiliki

KARAKTERISTIK TRANSAKSI PERBANKAN SYARIAH DIRINGKAS DARI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO.59

PENERAPAN PSAK 102 UNTUK PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA BANK MUAMALAT INDONESIA CABANG GORONTALO

BAB IV ANALISIS. Ny.Indah yang beralamat di JL. Beruang Raya No. 102 Kecamatan. Gayamsari Semarang Timur ingin membeli sepeda motor Supra X 125 yang

BAB I PENDAHULUAN. bank-bank konvensional. Esensi bank Islam tidak hanya dilihat dari

ANALISIS PENERAPAN PEMBIAYAAN MURABAHAH BERDASARKAN PESANAN DAN TANPA PESANAN SERTA KESESUAIAN DENGAN PSAK 102

Daftar Pertanyaan Wawancara

(Studi Kasus Pada Pegadaian Syariah Cabang Gunung Sari Balikpapan) Masita

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

IV.2. PEMBIAYAAN MUSYARAKAH

Bab 10 AKUNTANSI TRANSAKSI SALAM DAN SALAM PARALEL

BAB I PENDAHULUAN. keberlanjutan entitas bisnis dan untuk mengukur kemampuan bersaing dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terhadap perekonomian dalam masyarakat di suatu Negara, bank sebagai lembaga

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya perekonomian suatu negara, semakin meningkat pula

BAB II LANDASAN TEORITIS. seluruh perkiraan dilakukan berdasarkan prinsip akuntansi syariah yang

PERBANKAN SYARIAH AKUNTANSI MUSYARAKAH RESKINO. SUMBER Yaya R., Martawiredja A.E., Abdurahim A. (2009). Salemba Empat. Modul ke: Fakultas FEB

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era modern ini perbankan syariah telah menjadi fenomena global,

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1 Penerapan dan Perhitungan Akad Sewa-Menyewa Ijarah Pada Bank DKI

Transkripsi:

PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS AKAD MURABAHAH DALAM PEMBIAYAAN KEPEMILIKAN EMAS PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU PASAR ATOM ARTIKEL ILMIAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Sarjana Jurusan Akuntansi Oleh : STEVIE FRANSISKA 2010310260 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOM PERBANAS SURABAYA 2015 1

PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH Nama : Stevie Fransiska Tempat, Tanggal lahir : Jakarta, 27 September 1992 N.I.M : 2010310260 Jurusan : Akuntansi Progam Pendidikan : Srata 1 Konsentrasi : Perbankan Judul : Perlakuan Akuntansi Atas Akad Murabahah Dalam Pembiyaan Kepemilikan Emas Pada Bank Danamon Syariah Cabang Bratang Disetujui dan diterima baik oleh :

PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS AKAD MURABAHAH DALAM PEMBIAYAAN KEPEMILIKAN EMAS PADA BANK MANDIRI SYARIAH KANTOR CABANG PEMBANTU PASAR ATOM Stevie Fransiska STIE Perbanas Surabaya Email: steviefransiska@yahoo.com ABSTRACT The purpose of this research is to know or analyze the Accounting implementation of Murabahah inside financing gold ownership include the financing procedure, as well as its relevance with PAPSI 2013 and Fatwa DSN MUI No.4 in Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Pasar Atom. The research approach used is descriptive qualitative by adopting paradigma fenomenologi to describe about accounting implementation of Murabahah financing gold ownership and procedure of that product to compare observation result with analysis tool to give interpretation and make conclusion. The informants in this research are marketing of Bank Syariah Mandiri, customer service and back office. The data was collected by observation, interview, recording, and documentation. The result of this research shows that accounting implementation of Murabahah inside financing gold ownership is consistence between Murabahah financing policy PAPSI 2013, and procedure of Murabahah financing gold ownership consistence with te policy Fatwa DSN MUI No.4. Keyword : Murabahah Financing PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara dengan mayoritas muslim yang sangat besar dan ditengah perkembangan ekonomi yang semakin beragam tentu perlu adanya suatu lembaga yang memobilisasi dana dari pihak surplus ke pihak defisit dengan berpegang teguh pada kaidah kaidah islam. Salah satu lembaga yang beroperasi dengan menggunakan kaidah kaidah islam adalah Bank Syariah dimana kemunculannya yang relatif baru menimbulkan tantangan besar bagi para pakar syariah dan akuntansi untuk mencari dasar penerapan dan pengembangan standart akuntansi yang berbeda dengan standart bank konvensional seperti yang selama ini dikenal. Hal ini dikarenakan kaidah-kaidah syariah islam memberikan keseimbangan antara kepentingan individu dan masyarakat. (Antonio, 2011:198). Berdasarkan data statistik perbankan syariah oleh Bank Indonesia (www.bi.go.id), salah satu pembiayaan yang paling diminati adalah pembiayaan dengan akad Murabahah. Hal ini dikarenakan didalam akad Murabahah tidak mengenal bagi rugi sebab hubungan nasabah dan pihak bank hanya sebatas penjual dan pembeli bukan hubungan kemitraan. Akad Murabahah sendiri dijelaskan sebagai akad jual beli dimana penjual akan mengungkapkan harga perolehan ditambah dengan keuntungan yang diharapkan oleh penjual (PAPSI 2013). 1

Seiring dengan perkembangan zaman yang makin maju kebanyakan orang sudah mulai menggunakan lembaga bank untuk berinvestasi. Berinvestasi dengan menggunakan emas sudah sangat popular sejak dulu, banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya investasi emas atau menabung dengan emas. Hal ini dikarenakan karakteristik emas yang kebal akan inflasi dan guncangan ekonomi serta sangat mudah dijual. Berinvetasi emas batangan sangat berbeda dengan invetasi lainnya seperti properti. Bank Syariah Mandiri pada tanggal 25 Maret 2013 meluncurkan produk baru yang dinamakan dengan BSM cicil emas (www.syariahmandiri.co.id). Produk cicil emas tersebut merupakan produk kepemilikan emas kepada masyarakat yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk memiliki emas batangan dengan cara mengangsur. Akad yang akan digunakan adalah akad Murabahah. Produk kepemilikan emas dengan menggunakan akad Murabahah ini termaksud inovasi baru dalam Bank Syariah Mandiri dimana pihak Bank Syariah Mandiri menjalankan konsep pembiayaan emas dengan prinsip dasar syariah yang mengacu pada PAPSI 2013. KERANGKA TEORITIS YANG DIPAKAI Prerpektif Investment Theory Jhon Maynard Keynes pencetus teori investasi mendasarkan teori permintaan investasi atas konsep efisiensi merjinal kapital atau MEC sebagai suatu definisi kerja. MEC dapat didefinisikan sebagai tingkat perolehan bersih yang diharapkan atas pengeluaran kapital tambahan. Tepatnya MEC adalah tingkat diskonto yang menyamakan aliran perolehan yang diharapkan dimasa yang akan datang dengan biaya sekarang dari kapital tambahan. (www.wisegeek.org) Menurut Jogiyanto (2010:5), investasi adalah penundaan kosumsi sekarang untuk digunakan dalam produksi yang efisien selam periode waktu tertentu. Perbankan Syariah dalam teori investasi diharapkan dapat memberikan keuntungan bagi nasabah dimasa yang akan datang namun tetap berpegang teguh dalam kaidahkaidah islam yang berlaku. Produk Kepemilikan Emas dengan Akad Murabahah berkaitan dengan teori investasi dimana dalam produk kepemilikan emas nasabah akan menunda kosumsi sekarang demi produksi yang efisien, dalam kasus ini adalah emas batangan yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan nasabah dimana emas dapat disimpan sebagai aset. Hal tersebut dapat diukur dengan penjumlahaan pendapatan saat ini ditambah dengan nilai saat ini dan pendapatan masa datang. (Enduradus Tandeilin, 2010:7) Pembiayaan Murabahah Menurut Nurhayati (2008:160), Murabahah adalah transaksi penjualaan barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli. Hal ini yang membedakan Murabahah dengan penjualan yang biasa kita kenal, dimana dalam akad Murabahah penjual akan memberitahukan secara jelas berapa harga pokok baranf tersebut dan berapa besar keuntungan yang diinginkan. Penjual dan pembeli dapat melakukan tawar menawar atas besarab margin keuntungan sehingga akhirnya diperoleh kesepakatan. Penjual dapat meminta uang muka kepada pembeli. Uang muka tersebut menjadi bagian dari pelunasan jika akad Murabahah disepakati.apabila penjual mendapatkan diskon sebelum akad Murabahah maka diskon tersebut merupakan hak bagi pembeli. Adapun 2

diskon atas pembelian barang yang diterima setelah akad Murabahah disepakati diperlakukan sesuai dengan kesepakatan akad tersebut. Murabahah dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: 1. Murabahah berdasarkan pesanan Dalam jenis ini pengadaan barang yang merupakan objek jual beli dilakukan atas dasar pesanan yang diterima. (Wiroso, 2009:166) 2. Murabahah tanpa pesanan Dalam jenis ini pengadaan barang yang merupakan objek jual beli dilakukan tanpa memperhatikan adanya pesanan atau tidak. (Wiroso, 2009:164) Sedangkan Rukun dan ketentuan akad Murabahah yang harus dipenuhi dalam transaksi ada beberapa yaitu : (a) Pelaku. (b) Objek jual beli. (c) Ijab Kabul. Perlakuan Akuntansi Murabahah (PAPSI 2013) 1. Pegakuan dan Pengukuran a. Pada saat perolehan aset Murabahah (emas batangan) diakui sebagai aset sebesar biaya perolehan maka pencatatannya adalah sebagai berikut: Aset Murabahah Kas b. Pada saat pencatatan uang muka maka pihak bank akan mencatatat dengan mendebit akun liabilitas lainnya, uang muka yang diberikan nasabah nantinya akan dipotongkan dengan harga pokok sehingga nasabah hanya akan mengangsur sisa dari harga pokok setelah dikurangi uang muka. Pencatatannya adalah sebagai berikut: Liablitas lainnya Piutang Murabahah c. Pada saat pembayaran angsuran setiap bulan maka pihak bank akan mendebit secara otomatis rekening tabungan nasabah, pencatatannya adalah sebagai berikut: Rekening Nasabah Piutang Pendapatan Margin d. Apabila nasabah lalai dalam melakukan pembayaran atau dalam kasus ini adalah angsuran maka pihak bank akan memberikan denda kepada nasabah. Pecatatannya adalah sebagai berikut: Rekening Nasabah Dana kebajikan e. Apabila terjadi pembatalan dalam akad Murabahah maka pihak Bank akan mengembalikan uang muka sebesar selisih antara uang muka dengan beban rill. Apabila terdapat selisih antara lebih besar antara uang muka dan harga jual emas maka pihak bank akan mengembalikan sisanya namun apabila kurang maka nasabah harus melunasi sisanya karena dianggap bank sebagai suatu kerugian. Pencatatannya adalah sebagai berikut: i. Apabila uang muka lebih besar. Liabilitas lainnya Kerugian penjualan Kas/Rekening Nasabah ii. Abila uang muka sama dengan kerugian. Liabilitas lainnya iii. Kerugian penjualan Apabila uang muka lebih kecil daripada kerugian dan beban lain. Tagihan kepada nasabah 3

2. Penyajian Liabilitas lainnya Kerugian Penjualan Penyajian dalam kaitannya dengan piutang Murabahah oleh BSM disajikan pada neraca bagian aset dengan nama rekening piutang Murabahah sebesar jumlah piutang setelah dikurangi dengan pendapatan yang ditangguhkan. Uang muka Murabahah dari nasabah disajikan sebagai liabilitas lain lain pada bagian liabilitas. Rekening nasabah disajikan dalam neraca dibagian pasiva, rekening ini terpengaruh karena dalam prakteknya BSM melakukan penerimaan pembayaraan angsuran dengan cara mendebet otomatis tabungan nasabah setiap bulannya. Denda atau ta zir yang terjadi karena kelalaian dalam pembayaran angsuran maka akan disajikan sebagai komponen dari sumber dana kebajikan. Komponen laba rugi disajikan dalam bentuk pengelompokan pendapatan dan beban menurut karakteristik transaksi. Keuntungan Murabahah disajikan pada laporan laba rugi pada bagian pendapatan dengan nama rekening pendapatan keuntungan Murabahah. 3. Pengungkapan Piutang Murabahah dinyatakan sebesar jumlah piutang setelah dikurangi margin yang ditangguhkan yang dapat direalisasikan dan penyisihan kerugian piutang. BSM menetapkan penyisihan kerugian sesuai dengan kualitas piutang Murabahah berdasarkan penelaahan atas masing masing saldo piutang Murabahah. BSM mengungkapkan rincian terkait piutang Murabahah berdasarkan jumlah, jangka waktu, jenis valuta, kualitas piutang, sektor ekonomi dan cadangan kerugian penurunan nilai. Kerangka Berfikir Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitati dengan pendekatan fenomenologi. Menurut Arikunto (2010:172), penelitian kualitatif adalah teknis analisis data yang digunakan dengan cara menggambarkan tentang objek penelitian serta menguraikan dalam bentuk kalimat atau pernyataan-pernyataan berdasarkan data yang dikumpulkan dengan tujuan untuk menciptakan suatu kesimpulan dan rumusan masalah. Fenomenologi merupakan strategi penelitian dimana peneliti 4

mengidentifikasikan hakikat pengalaman manusia tentang suatu fenomena tertentu. Dalam penelitian ini peneliti berusaha menggambarkan dan menguraikan produk kepemilikan emas dimana produk kepemilikan emas dengan akad Murabahah merupakan suatu inovasi baru BSM sehingga dapat dikatakan sebagai suatu fenomena. Jenis data dalam penelitian ini adalah: 1. Data Primer Pada penelitian ini digunakan data primer berupa data yang berupa data yang diperoleh dari hasil wawancara secara langsung dengan informan kunci yang berkaitan langsung dengan produk kepemilikan emas atas akad Murabahah. 2. Data Sekunder Pada penelitian ini digunakan juga data sekunder yang diperoleh melalui perantara atau pihak lain (a) Sejarah singkat BSM. (b) Struktur Organisasi. (c) Jurnal yang berkaitan dengan pembiyaan Murabahah. (d) Laporan keuangan perusahaan dan literature yang digunakan seperti PAPSI 2013. (e) Data-data internal lainnya seperti perlakukan akuntansi yang terkait dengan pembiayaan Murabahah. Metode Pengumpulan Data Langkah-langkah dalam tehnik pengumpulan data tersebut adalah: 1. Interview Guide Peneliti melakukan wawancara langsung secara lisan dengan informan kunci yang terlibat atau berkaitan langsung dengan pembiayaan Murabahah dalam kepemilikan emas mulai dari perlakuan akuntansi dan prosedur yang terkait. Peneliti akan terlebih dahulu menyiapkan beberapa pokok pertanyaan yang kemudian pada saat wawancara secara langsung akan lebih dikembangkan secara alami. Sumber pertanyaan didapatkan peneliti dari regulasi yang ada yaitu PAPSI 2013 dan Fatwa DSN MUI No.4 sehingga nantinya dapat ditarik kesimpulan mengenai kesesuaian jawaban informan. 2. Observasi Partisipan Peneliti melihat secara langsung praktik dan prosedur dalam akad Murabahah dalam kepemilikan emas pada BSM. 3. Dokumentasi Peneliti menyalin data yang bersifat kepustakaan yang diperoleh melalui buku-buku, peraturan-peraturan, laporan yang relevan yang ada pada objek penelitian. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti dalam kurun waktu tertentu pada BSM Kantor Cabang Pembantu Pasar Atom dapat mengambil suatu esensi yaitu berkaitan dengan prosedur akad Murabahah kepemilikan emas tersebut merupakan transaksi non tunai dimana dalam pelunasan pembayaran dilakukan dengan cara mengangsur tiap bulannya. BSM bekerjasama dengan PT.Antam sebagai supplier dalam pengadaan objek yaitu emas batangan, sehingga akad Murabahah dalam produk kepemilikan emas tersebut merupakan akad Murabahah pesanan. Perlakuan akuntansi terkait dengan akad Murabahah dalam pembiayaan kepemilikan emas merujuk pada PAPSI 2013 dimana bagi pengakuan pendapatan dan bebannya pada praktiknya menggunakan metode proposional namun dalam kebijakan akuntansinya dijelaskan menggunakan metode anuitas. Penyajian akad Murabahah dalam produk kepemilikan 5

emas disajikan dalam laporan keuangan dimana dalam neraca bagian aset dengan nama rekening piutang Murabahah yang disajikan sebesar saldo pembiyaan Murabahah, uang muka untuk transaksi Murabahah dalam produk kepemilikan emas dapat dilihat dalam laporan laba rugi bagian pendapatan dengan nama rekening pendapatan keuntungan Murabahah. Pengungkapan akad Murabahah dalam produk kepemilikan emas yang dapat dilihat dalam laporan keuangan yaitu catatan atas laporan keuangan yang mengungkapkan piutang Murabahah berdasarkan jumlah, jangka waktu, jenis valuta, kualitas piutang jenis penggunaan, sektor ekonomi, cadangan kerugian penurunan nilai dan jumlah piutang yang diberikan kepada pihak berelasi. Hasil yang didapatkan peneliti berdasarkan observasi yang dilakukan sebagai berikut: 1. Prosedur yang dilakukan oleh BSM kantor Cabang Pemabntu Pasar Atom dalam produk kepemilikan emas dengan menggunakan akad Murabahah telah sesuai dengan Fatwa DSN MUI No.4 Tahun 2008. Secara garis besar dapat digambarkan bahwa produk berupa emas batangan adalah barang halal dan dilakukan tanpa adanya ketidakpastian atau gharar, prosedur yang dilakukan BSM Kantor Cabang Pembantu Pasar Atom dengan menyatakan harga perolehan ditambah dengan keuntugan yang diinginkan serta pengadaan emas batangan yang terlebih dahulu dibeli oleh pihak BSM telah mengikuti aturan yang ada. 2. Perlakuan Akuntansi yang terjadi pada BSM Kantor Cabang Pembantu Pasar Atom yang berkaitan dengan akad Murabahah dalam produk kepemilikan emas telah sesuai dengan pedoman akuntansi perbankan syariah atau PAPSI 2013. Secara keseluruhan perlakuan akuntansi dalam akad Murabahah dalam pembiayaan kepemilikan emas dilihat dari pengakuan dan pengukuran pendapatan dan beban yang terkait secara langsung dengan transaksi Murabahah diakui secara terpisah dari piutang Murabahah sebesar pendapatan yang diterima dan beban yang dikeluarkan. 3. Kebijakan akuntansi BSM Kantor Cabang Pembantu Pasar Atom menetapkan bahwa pendapatan diakui berdasarkan metode anuitas namun pada prakteknya pendapatan Murabahah diakui berdasarkan jumlah pembayaran oleh nasabah secara proposional berdasarkan margin Murabahah terhadap piutang Murabahah pada saat akad Murabahah ditandatangani. Penyajian yang terjadi dalam akad Murabahah dapat dilihat dalam laporan keuangan yang telah diterbitkan oleh BSM, piutang Murabahah disajikan sebesar saldo pembiyaan Murabahah nasabah kepada BSM pada neraca bagian aset dengan nama rekening piutang Murabahah. Keuntungan yang didapatkan dari akad Murabahah berdasarkan pada laporan laba rugi bagian pnedapatan dengan nama rekening pendapatan keuntungan Murabahah. Pengungkapan yang terjadi dapat dilihat dalam catatan atas laporan keuangan dimana terdapat rincian piutang Murabahah berdasarkan jumlah, jangka waktu, jenis valuta, kualitas piutang, jenis penggunaan, sektor ekonomi dan cadangan kerugian penurunan nilai. 6

KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Pasar Atom dalam pembiayaan kepemilikan emas dengan menggunakan akad Murabahah dilihat dari perlakuan akuntansi dan prosedurnya telah sesuai dengan PAPSI 2013 dan Fatwa DSN MUI no.4 Tahun 2008. Keterbatasan dalam Penelitian ini adalah, perlakuan akuntansi akad Murabahah yang berhubungan dengan pengungkapan dan penyajian kurang mendapatkan informasi yang jelas dari informan, hal ini dikarenakan pihak back office dalam kantor cabang pembantu tidak berwenang dalam membuat laporan keuangan nanmun hanya sebatas pencatatatn transaksi saja. Terbatasnya informan dari pihak BSM kantor cabang pemabntu pasar atom sehingga pernyataan yang diterima dari informan kunci berkaitan dengan akad Murabahah dalam pembiayaan kepemilikan emas tidak memiliki pernyataan pendukung lainnya. Saran yang dapat diberikan peneliti dalam penelitian selanjutnya adalah: 1. Peneliti selanjutnya diharapkan melakukan penelitian pada kantor pusat sehingga dapat mengupas dan mendiskusikan secara lebih terperinci mengenai pengungkapan dan penyajian yang terkait dengan produk Murabahah. 2. Penelitian selanjutnya disarankan untuk fokus pada Murabahah secara kesuluruhan. 3. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah informasi seperti nasabah sehingga dapat menyesuaikan pelayanan yang diungkapkan oleh pihak Bank dengan pengalaman nasabah dimana dapat digunakan sebagai data pendukung pernyataan pihak Bank. 4. Peneliti selanjutnya disarankan untuk menambah informasi dari pihak internal bank sehingga terdapat pendukung pernyataan dari suatu informan kepada informan lain yang memiliki jobdesk yang sama dimana hal ini akan memperkaya informasi yang didapat juga saling melengkapi beberapa pernyataan yang telah diberikan. DAFTAR PUSTAKA Antonio. (2011). Bank Syariah Dari Teori Ke Praktek. Jakarta: Gemas Insani. Arikunto, S. (2010). Metodologi Penelitian. Jakarta : PT.Rineka Cipta. Enduradus, K. (2010). Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi. Yogyakarta : Kansius. Jogiyanto. (2010). Teori Portofolio dan Analisisi Investasi. Yogyakarta: BPFEUGM. Nurhayati, W. D. (2008). Akuntasi Syariah di Indonesia. Jakarta : Salemba Empat. Wiroso. (2009). Penghimpunan Dana dan Hasil Distribusi Hasil Usaha Bank Syariah. Jakarta : PT Gasindo. Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor 4/DSN-MUI/IX?2008 PAPSI 2013 (www.drive.google.com) www.syariah mandiri.co.id www.bi.go.id 7