BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. pengaruh model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan Eksperimen Kontrol Jumlah Seluruhnya 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Minimu Maximum Mean

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitiam. Variabel-variabel yang

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti melakukan dokumentasi berupa foto-foto selama penelitian berlangsung.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada materi Himpunan MTs Aswaja

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Al Huda Bandung Kabupaten Tulungagung.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. lingkaran, dan dilanjutkan dengan langkah-langkah berikut ini: siswa, setiap siswa mendapatkan 1 kartu.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan

BAB IV HASIL PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe tutor sebaya. sedangkan di kelas kontrol tidak diberi perlakuan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri Salatiga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Heni Rachmawati NPM:

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. pengaruh metode pembelajaran kooperatif Team Assisted

SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPLE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Validitas & Reliabilitas (Sert)

Total Aktiva Perusahaan Perbankan (dalam rupiah) NAMA PERUSAHAAAN Rata-rata

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

an SDN Giyanti Kelompok Kontrol SDN 01 Mungseng Kelompok Eksperimen Jumlah sampel penelitaian 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Cilegon yang berlokasi di Jl.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBEHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan Make a Match

BAB IV HASIL PENELITIAN. hanya pada ranah kognitif. Tes hasil belajar sebelum diperlakukan diberi

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMKN 1 Bandung Tulungagung dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. matematika siswa kelas VIII MTs Ma arif NU Bacem Tahun Ajaran

Tabel 6 Hasil Uji Coba validitas Butir Soal Posttest

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah. Jumlah Seluruhnya 60. Tabel 10.

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan menggunakan dua subyek penelitian yaitu pertama sebagai kelompok eksperimen atau kelompok yang dikenakan perlakuan dengan model pembelajaran cooperative learning tipe make a match dan kelompok kedua atau kelompok kontrol yang menerima pembelajaran dengan model pembelajaran ekspositori. Pada kelompok eksperimen dipilih siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 04 dengan jumlah siswa sebanyak 42 siswa. Sedangkan untuk kelompok kontrol dipilih siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 07 dengan jumlah siswa sebanyak 47 siswa. 4.2. Analisis Data 4.2.1. Uji Normalitas Data Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas Pretest dan Posttest dengan One Sample Kolmogorov-Smirnov Test Pretest Eksperimen Posttest Eksperimen Pretest Kontrol Posttest Kontrol N 42 42 47 47 Normal Mean 63.9286 80.4762 54.8936 63.1915 Parameters a Std. Deviation 7.85041 9.35802 9.35353 7.25510 Most Extreme Absolute.134.149.154.152 Differences Positive.134.149.104.117 Negative -.126 -.131 -.154 -.152 Kolmogorov-Smirnov Z.870.968 1.057 1.039 Asymp. Sig. (2-tailed).436.306.213.230 a. Test distribution is Normal. 53

Berdasarkan hasil uji normalitas dengan One-Sample-Kolmogorov- Smirnov Test, jika hasilnya p < 0,05 data dikatakan tidak signifikan atau tidak normal, dan jika hasilnya p > 0,05 maka data dikatakan signifikan atau data normal. Sehingga dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa: 1. Nilai pretest kelas eksperimen tingkat signifikansi yaitu 0,436 yang artinya 0,436 > 0,05, maka data dari nilai pretest kelas eksperimen adalah berdistribusi normal. 2. Nilai posttest kelas eksperimen tingkat signifikansi yaitu 0,306 yang artinya 0,306 > 0,05, maka data dari nilai pretest kelas eksperimen adalah berdistribusi normal. 3. Nilai pretest kelas kontrol tingkat signifikansi yaitu 0,213 yang artinya 0,213 > 0,05, maka data dari nilai pretest kelas eksperimen adalah berdistribusi normal. 4. Nilai posttest kelas kontrol tingkat signifikansi yaitu 0,230 yang artinya 0,230 > 0,05, maka data dari nilai pretest kelas eksperimen adalah berdistribusi normal. 4.2.2. Uji Homogenitas Uji homogenitas ini digunakan untuk mengetahui kesamaan varian dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tabel 4.2 Hasil Uji Homogenitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol Nilai Levene Statistic df1 df2 Sig. 2.979 1 87.088 Berdasarkan hasil uji homogenitas di atas bahwa nilai signifikansi yang diperoleh sebesar 0,088 (0,088 lebih besar dari 0,05). Hal tersebut berarti bahwa data yang diperoleh dari populasi memiliki varian yang sama atau homogeny. 54

4.2.3. Analisis Deskriptif Tabel 4.3 Hasil Analisis Deskriptif Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol N Minimum Maximum Mean Std. Deviation PretestEksperimen 42 50.00 80.00 63.9286 7.85041 PosttestEksperimen 42 60.00 95.00 80.4762 9.35802 PretestKontrol 47 40.00 70.00 54.8936 9.35353 PosttestKontrol 47 45.00 75.00 63.1915 7.25510 Valid N (listwise) 42 Berdasarkan hasil analisis deskriptif untuk nilai pretest dan posttest dari kelas eksperimen dan kelas kontrol di atas dapat disimpulkan bahwa: 1. Nilai pretest kelas eksperimen dengan jumlah 42 siswa nilai terendah yaitu 50 dan nilai tertinggi 80 dengan nilai rata-rata (mean) 63,92, serta Std. Deviation (SD) sebesar 7,85. 2. Nilai posttest kelas eksperimen dengan jumlah 42 siswa nilai terendah yaitu 60 dan nilai tertinggi 95 dengan nilai rata-rata (mean) 80,47, serta Std. Deviation (SD) sebesar 9,35. 3. Nilai pretest kelas kontrol dengan jumlah 47 siswa nilai terendah yaitu 40 dan nilai tertinggi 70 dengan nilai rata-rata (mean) 54,89, serta Std. Deviation (SD) sebesar 9,35. 4. Nilai posttest kelas kontrol dengan jumlah 47 siswa nilai terendah yaitu 45 dan nilai tertinggi 75 dengan nilai rata-rata (mean) 63,19, serta Std. Deviation (SD) sebesar 7,25. 4.2.4. Uji Hipotesis Untuk pengujian hipotesis, dilakukan dengan Uji t. Untuk menguji hipotesis yaitu dengan cara melihat nilai signifikansi dalam tabel Independent- Sample T Test. Uji t ini dilakukan dengan membandingkan nilai t hitung dengan t 55

tabel pada tingkat Alpha 5%. Jika t hitung > t tabel, maka H o ditolak dan akan menerima H a dan sebaliknya. Tabel 4.4 Hasil Uji Hipotesis Berdasarkan Group Statitics Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean Nilai eksperimen 42 80.4762 9.35802 1.44397 Kontrol 47 63.1915 7.25510 1.05826 Berdasarkan tabel di atas hasil rata-rata (mean) menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas eksperimen sebesar 80,47, sedangkan siswa kelas kontrol sebesar 63,19. Hal tersebut menyatakan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tabel 4.5 Hasil Uji Hipotesis Berdasarkan Independent Sampel Test Nilai Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means Equal variances assumed F 2.979 Sig..088 Equal variances not assumed t 9.793 9.655 df 87 77.058 Sig. (2-tailed).000.000 Mean Difference 17.28470 17.28470 Std. Error Difference 1.76507 1.79025 95% Confidence Interval of the Difference Lower 13.77643 13.71991 Upper 20.79297 20.84950 56

Berdasarkan tabel Independent Samples Test di atas dapat dilihat bahwa hasil nilai t sebesar 9,793, df 87 dan tingkat signifikansi 0,000 yang berarti perlakuan dengan metode make a match terhadap kelas eksperimen sangat signifikan. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode make a match pada kelas eksperimen dan penggunaan metode ekspositori pada kelas kontrol terdapat perbedaan hasil belajar siswa. Hal itu dapat dilihat pada tabel Independent Samples Test di atas dengan nilai signifikansi (0,000) < 0,05, jadi hipotesis yang menyatakan Ada perbedaan Hasil Belajar IPS Dengan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Make a Match dan Metode Ekspositori Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 04 Salatiga diterima. H a : µı µ 2 (berbeda) hasil belajar IPS dengan model cooperative learning tipe make a match tidak sama dengan metode ekspositori. 4.3. Analisis Deskriptif Variabel Penggunaan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Make a Match dan Metode Ekspositori Dalam Pembelajaran Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua metode yaitu make a match dan ekspositori. Langkah-langkah pembelajaran dalam dua metode ini yaitu terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Namun yang membedakan dua metode ini adalah terletak pada kegiatan inti. Dalam make a match pembelajaran menggunakan kartu, di mana kartu-kartu tersebut dibagi menjadi dua bagian yang terdiri dari kartu jawaban dan kartu pertanyaan. Sedangkan dalam pembelajaran ekspositori kegiatan seperti pembelajaran seperti biasa yang mengkombinasikan antara metode ceramah, tanya jawab, penugasan dan demonstrasi. Pelaksanaan penelitian ini, peneliti yang menangani langsung pembelajaran di dalam kelas. Dikarenakan guru kelas yang bersangkutan langsung menyerahkan semuanya kepada peneliti dengan alasan peneliti yang akan melakukan penelitian, sehingga peneliti bisa secara langsung melaksanakan pembelajaran atau mengajar sendiri di kelas tersebut. Langkah-langkah 57

pembelajaran penggunaan metode make a match dan ekspositori dapat dilihat pada lembar observasi di lampiran 6 dan 7. Lembar observasi dengan memberi tanda centang pada kolom ada/tidak, penggunaan lembar observasi tersebut untuk mengetahui tindakan atau kegiatan yang dilakukan guru maupun siswa dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi yang diisi oleh observer selama peneliti mengajar baik menggunakan metode make a match maupun ekspositori tanda centang terdapat pada kolom ada, sehingga dapat disimpulkan bahwa selama proses pembelajaran peneliti melakukan semua langkah-langkah pembelajaran. Penggunaan metode make a match dapat mempermudah guru dalam proses pembelajaran karena dengan penggunaan kartu-kartu, dimana siswa dapat diajak bermain sambil belajar. Proses seperti inilah yang dapat mempermudah siswa dalam menangkap pelajaran dan membuat mereka merasa betah selama proses pembelajaran berlangsung. Seperti dikatakan oleh Lie (2008: 55), bahwa salah satu keunggulan teknik make a match adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana menyenangkan. Sedangkan penggunaan metode ekspositori yang merupakan kombinasi dari beberapa metode yang sering digunakan dalam pembelajaran seperti biasa. Namun dalam metode ini guru tidak terus bicara seperti metode ceramah dan siswa dapat aktif saat guru memberikan pertanyaan, kemudian siswa yang menjawab dengan tepat dapat diberi hadiah dan guru juga menjelaskan materi dengan menunjukkan gambar sebagai contoh sehingga dengan itu dapat menarik perhatian siswa. Menurut Herman Hudoyo (1998: 133), metode ekspositori dapat meliputi gabungan metode ceramah, metode drill, metode tanya jawab, metode penemuan dan metode peragaan. Kegiatan guru berbicara pada metode ekspositori hanya dilakukan pada saat-saat tertentu saja, seperti pada awal pembelajaran, menerangkan materi, dan memberikan contoh soal. 4.4. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian Hasil Belajar Peneliti menggunakan teknik tes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, keduanya diberi pretest dengan jumlah soal 20 butir pilihan ganda. 58

Sedangkan posttest diberikan setelah pembelajaran yang dilakukan. Kelas eksperimen dalam pembelajaran diberi perlakuan dengan menggunakan make a match, sedangkan kelas kontrol dengan menggunakan metode ekspositori. Posttest digunakan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa dalam penggunaan metode make a match dan ekspositori. Berikut ini merupakan hasil rata-rata nilai pretest dan posttest dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas Tabel 4.6 Rata-rata Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen Dan Kontrol Rata-rata nilai Pretest Posttest Eksperimen 63,92 80,47 Kontrol 54,89 63,19 Berdasarkan hasil rata-rata nilai pretest dan posttest di atas dapat dilihat bahwa adanya kenaikan nilai siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen dengan nilai rata-rata pretest 63,92, kemudian diberi perlakuan dengan menggunakan metode make a match dalam pembelajaran dengan hasil rata-rata nilai posttest 80,47. Sedangkan kelas kontrol dengan nilai rata-rata pretest yaitu 54,89, setelah diberi perlakuan dengan metode ekspositori dalam pembelajaran terdapat hasil rata-rata nilai posttest yaitu 63,19. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar dalam menggunakan metode make a match dan metode ekspositori. 4.5. Pembahasan Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen semu karena adanya pemberian perlakuan. Dalam penelitian ini terdapat kelas eksperimen dan kelas kontrol, kedua kelas tersebut diberi perlakuan yang berbeda. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 04 sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 07 sebagai kelas kontrol. Peneliti juga menggunakan siswa kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 05 untuk uji 59

validitas dan reliabilitas instrumen. Dalam pelaksanaan penelitian, pokok bahasan yang disampaikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sama yaitu alat-alat transportasi (IPS). Perlakuan yang berbeda hanya terletak pada metode yang digunakan, dengan perbedaan perlakuan metode tersebut untuk mengetahui hasil belajar siswa baik di kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Kedua kelas diberi perlakuan, kelas eksperimen menggunakan metode make a match dengan menggunakan kartu-kartu yang terdiri dari kartu pertanyaan dan kartu jawaban, kemudian kartu-kartu tersebut dikocok dan dibagikan kepada masing-masing siswa. Siswa diberi waktu untuk mencari pasangannya sesuai dengan kartu jawaban atau kartu pertanyaan yang dimilikinya. Bagi siswa yang menemukan pasangannya sebelum waktu yang ditentukan berakhir, guru memberikan reward atau hadiah kepada pasangan tersebut. Setelah semua siswa menemukan pasangannya, setiap pasangan maju di depan untuk membacakan pertanyaan dan jawabannya, sedangkan siswa yang lain mendengarkan dan memberi tanggapan. Pada kelas kontrol menggunakan metode ekpositori, metode ini merupakan metode sering digunakan dalam pembelajaran seperti biasa. Metode ini mengkombinasikan antara metode ceramah, tanya jawab, demonstrasi dan penugasan. Hasil analisis persyaratan kedua kelas adalah homogen, karena nilai sig adalah 0,088 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa kedua varian tersebut (kelas eksperimen dan kelas kontrol) homogen, sehingga kelompok tersebut dapat dilakukan penelitian. Dari uji normalitas untuk nilai pretest kelas eksperimen yaitu 0,436 > 0,05, sedangkan kelas kontrol yaitu 0,213 > 0,05, maka diambil kesimpulan nilai pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal. Nilai rata-rata pretest dari kedua kelas tersebut yaitu kelas eksperimen sebesar 63,92 dan kelas kontrol sebesar 54,89. Perhitungan nilai pretest kelas eskperimen dengan nilai terendah 50 dan nilai tertinggi 80, sedangkan kelas kontrol nilai terendah 40 dan tertinggi 70. Setelah melakukan pretest terhadap kelas eksperimen dan kelas kontrol, peneliti melakukan posttest setelah memberi perlakuan terhadap kedua kelas tersebut sebagaimana telah dijelaskan di atas. Dari hasil uji normalitas untuk nilai 60

posttest kelas eksperimen yaitu 0,306 > 0,05, sedangkan kelas kontrol 0,230 > 0,05, maka kedua kelas tersebut berdistribusi normal. Nilai rata-rata posttest dari kedua kelas tersebut yaitu kelas eksperimen 80,47 dan kelas kontrol 63,19. Perhitungan nilai posttest kelas eksperimen dengan nilai terendah 60 dan tertinggi 95, sedangkan kelas kontrol terendah 45 dan teringgi 75. Berdasarkan penjelasan di atas terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara kelas eksperimen yang menggunakan metode make a match dan kelas kontrol yang menggunakan metode ekspositori. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Siti Umamik (2007), berdasarkan hasil penelitiannya bahwa pembelajaran matematika pada sub materi pokok keliling dan luas daerah lingkaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD melalui pemanfaatan alat peraga lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Meskipun metode penelitiannya berbeda namun hasil yang diperoleh menunjukkan hasil penelitian yang sejalan. Kemudian berdasarkan hasil uji hipotesis yang dilakukan dengan teknik uji t-tes diketahui bahwa nilai t adalah 9,793 dengan signifikan sebesar 0,000. Berdasarkan hasil uji-t dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05, maka terdapat perbedaan signifikan pada pembelajaran dengan metode make a match dari pada pembelajaran dengan metode ekspositori. Bahwa ada perbedaan hasil belajar IPS dengan model pembelajaran cooperative learning tipe make a match dan metode ekspositori pada siswa kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 04 Salatiga. 61