BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORI. dibahas arti dari proses yaitu : Proses adalah suatu cara, metode maupun

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Menurut Sofjan Assauri (2008 : 5) perkembangan produksi terdiri dari. a. Adanya pembagian kerja dan spesialisasi

Makalah Kewirausahaan. Ketegasan dalam Aspek Produksi. Disusun oleh: Ambar Dwi Wuladari. Irfan Priabodo

MANAGEMEN PRODUKSI BAGI PERUSAHAAN Oleh: Endra Murti Sagoro

completed efficiently and effetively with and through other people.

Proses pengolahan merupakan metode yang digunakan untuk pengolahan masukan

BAB III LANDASAN TEORI. sesungguhnya sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada

PERENCANAAN & PENGENDALIAN OPERASI

Ratih Wulandari, ST., MT

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang, yang biasanya memiliki salah satu ciri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Manajemen Produksi dan Operasi Definisi Manajemen Produksi dan Operasi

Operasional. Disampaikan Oleh : Kristian Suhartadi WN, SE., MM

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENDAHULUAN DEFINISI, RUANG LINGKUP, TUJUAN, DAN PROSEDUR PERANCANGAN FASILITAS

PERENCANAAN TEKNOLOGI OLEH: MEGA INAYATI RIF AH, ST., M.SC.

BAB XIII MANAJEMEN OPERASI/PRODUKSI. PAB -Manajemen Operasi dan Persediaan. M.Judi Mukzam

BAB II BAHAN RUJUKAN

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Peranan Pengendalian

BAB VI MANAJEMEN OPERASI

KEWIRAUSAHAAN III. Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III. Endang Duparman. Modul ke: Arissetyanto. Fakultas SISTIM INFORMASI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. secara efektif dan efisien. Dalam rangka ini dikembangkan pemikiran-pemikiran dan

BAB II LANDASAN TEORI. miliki kepada bangsa lain atau negara asing dengan mengharapkan

BAB II LANDASAN TEORI

Pengantar Manajemen Produksi & Operasi

Sistem Penggajian Karyawan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen produksi dan operasi tidak terlepas dari pengertian manajemen.

PERENCANAAN PRODUKSI

Sistem Produksi. Produksi. Sistem Produksi. Sistem Produksi

MATERI 4 ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGIS. e. Spesfifikasi Bahan Baku dan Hasil c. Tenaga Kerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini ditandai dengan menjamurnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Jenis-Jenis Proses Produksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang begitu cepat di era Globalisai ini baik di

PENGANTAR SISTEM PRODUKSI (MANUFAKTURING) 1. KONSEP DASAR SISTEM PRODUSKSI

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS PRODUK DAN PROSES MANUFAKTURING

BAB I PENDAHULUAN. B. Rumusan masalah 1. Pengertian manajemen produksi 2. Ruang lingkup manajemen produksi 3. Fungsi dan tujuan manajemen produksi

1. Profil Sistem Grenda Bakery Lianli merupakan salah satu jenis UMKM yang bergerak di bidang agribisnis, yang kegiatan utamanya adalah memproduksi

Manajemen Operasional PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan pengendalian persediaan. Render dan Heizer (2001:314) merencanakan untuk persediaan bahan baku pada perusa haan.

Manajemen Industri. Pengantar Teknologi Pertanian Mas ud Effendi, S.TP., MP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengantar Sistem Produksi Lanjut. BY Mohammad Okki Hardian Reedit Nurjannah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dengan hadirnya persaingan global di bidang bisnis sekarang ini, dunia

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perekonomian Indonesia menghadapi perdagangan bebas dituntut untuk lebih giat dan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi dan perdagangan bebas, persaingan usaha

BAB II LANDASAN TEORI

SISTEM PENANGANAN MATERIAL

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II. organisasi mulai dari perencanaan sistim operasi, perancangan sistim operasi hingga

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. menolong manusia dalam melaksanakan tugas tertentu. Aplikasi software yang. dirancang untuk menjalankan tugas tertentu.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berdasarkan beberapa ahli manajemen, pengertian manajemen operasi yaitu:

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (STUDI KASUS: PT.

BAB II BAHAN RUJUKAN

MEMPRODUKSI BARANG DAN JASA (PRODUCING GOODS AND SERVICES) Gambar 11.1 Proses Transformasi Sumber Daya

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelum penggunaan MRP biaya yang dikeluarkan Rp ,55,- dan. MRP biaya menjadi Rp ,-.

Aplikasi Manajemen Operasi Dalam Lingkungan Kerja

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

BAHAN AJAR Jurusan : Administrasi Bisnis Konsentrasi : Mata Kuliah : Pengantar Bisnis

BAB III LANDASAN TEORI. baik investasi kecil maupun besar dalam skala proyek memerlukan suatu

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V ASPEK TEKNIS / OPERASI

PERENCANAAN FASILITAS

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi memaksa setiap orang dan organisasi untuk segera melakukan

2 BAB II LANDASAN TEORI

MANAJEMEN PERSEDIAAN

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 2

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN. penggerakan, dan pengendalian aktivitas organisasi atau perusahaan bisnis atau jasa

Ragam Sistem Informasi 1

Manajemen Persediaan. Material Handling. Dinar Nur Affini, SE., MM. Modul ke: 14Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen

BAB II LANDASAN TEORI

Addr : : Contact No :

Proces Design. Bentuk Mutu. Volume Type. Bentuk. Volume. Bahan. Mutu. Type. Bahan. Plant. Plant

ANALISIS PRODUKSI MIE INSTANT PADA PT. INDOFOOD CABANG PEKANBARU SKRIPSI

BAB II LANDASAN TEORI

Bab 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan industri di Indonesia sekarang ini semakin pesat. Hal ini

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Produksi 2.1.1 Pengertian Manajemen Kata manajemen sudah sangat dikenal di masyarakat. Manajemen juga mempunyai peranan penting dalam pelaksanaan sistem produksi yaitu agar tujuan yang diharapkan dapat dicapai. Manajemen yang baik dalam sebuah sistem produksi akan menciptakan produksi yang baik juga, begitu juga dengan sebaliknya. Pengertian Manajemen menurut beberapa ahli manajemen, yaitu : Menurut T. Hani Handoko ( 2000; 8 ) Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Menurut Drs. H. Malayu S. P. Hasibuan ( 2003 ; 1,2 ) Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. 2.1.2 Pengertian Produksi dan Operasi Agar pengertian manajemen produksi dan operasi ini lebih jelas, di bawah ini dirumuskan dan dikutip definisi Produksi dan Operasi yang dikemukakan oleh para ahli, yaitu : 7

8 Menurut Ernie Tisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah dalam bukunya Pengantar Manajemen edisi pertama ( 2006; 342 ) mendefinisikan Produksi sebagai berikut : Produksi adalah suatu proses penyediaan barang atau jasa yang diinginkan oleh konsumen. Menurut James A.F Stoner dalam bukunya Manajemen jilid 2 (2003;274) mendefinisikan Operasi sebagai berikut : Operasi merupakan cara anggota organisasi mengubah input, tenaga kerja, uang, pasokan, peralatan menjadi output, barang dan jasa. 2.1.3 Pengertian Manajemen Produksi dan Operasi Menurut Ernie Tisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah dalam bukunya Pengantar Manajemen edisi pertama ( 2006;14 ) mendefinisikan Manajemen Produksi sebagai berikut : Manajemen Produksi adalah penerapan manajemen berdasarkan fungsinya untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan standar yang ditetapkan berdasarkan keinginan konsumen, dengan teknik produksi yang seefisien mungkin. Menurut Pontas M dan Pardede dalam bukunya Manajemen Operasi dan Produksi ( Teori, Model, dan Kebijakan ) ( 2003, 13 ) mendefinisikan Manajemen Operasi sebagai berikut : Manajemen Operasi adalah pengarahan dan pengendalian berbagai kegiatan yang mengolah berbagai jenis sumber daya untuk membuat barang atau jasa tertentu.

9 2.2 Proses Produksi 2.2.1 Pengertian Proses Produksi Menurut Prof. Dr. Sofjan Assauri ( 2004, 75 ) dalam bukunya Manajemen Produksi dan Operasi edisi revisi Proses Produksi dapat diartikan sebagai cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber ( tenaga kerja, mesin, bahanbahan dan dana ) yang ada. 2.2.2 Jenis jenis Proses Produksi Menurut Prof. Dr. Sofjan Assauri ( 2004, 75 ) dalam bukunya Manajemen Produksi dan Operasi edisi revisi menjelaskan bahwa jenis Proses Produksi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu : 1. Proses produksi yang terus menerus ( Continuous processes ), dimana peralatan produksi yang digunakan disusun dan diatur dengan memperhatikan urut-urutan kegiatan atau routing dalam menghasilkan produk tersebut, serta arus bahan dalam proses telah distandardisir. Ciri-ciri proses produksi yang terus menerus adalah : a. Biasanya produk yang dihasilkan dalam jumlah yang besar ( produksi massa ) dengan variasi yang sangat kecil dan sudah distandardisir. b. Proses seperti ini biasanya menggunakan sistem atau cara penyusunan peralatan berdasarkan urutan pengerjaan dari produk yang dihasilkan, yang disebut product lay out atau departmentation by product.

10 c. Mesin-mesin yang dipakai dalam proses produksi seperti ini adalah mesin-mesin yang bersifat khusus untuk menghasilkan produk tersebut, yang dikenal dengan nama Special Purpose Machines. d. Apabila terjadi salah satu mesin/peralatan terhenti atau rusak, maka seluruh proses produksi akan terhenti e. Oleh karena mesin-mesin yang dipakai bersifat khusus maka proses seperti ini membutuhkan maintenance specialist yang mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang banyak. f. Oleh karena mesin-mesin bersifat khusus dan biasanya agak otomatis, maka pengaruh individual operator terhadap produk yang dihasilkan kecil sekali, sehingga operatornya tidak perlu mempunyai keahlian atau skill yang tinggi untuk pengerjaan produk tersebut. g. Oleh karena mesin-mesinnya bersifat khusus dan variasi dari produknya kecil maka job structurenya sedikit dan jumlah tenaga kerjanya tidak perlu banyak. h. Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses adalah lebih rendah daripada intermitten process/manufacturing. 2. Proses Produksi yang terputus-putus ( Intermitten processes ), dimana kegiatan produksi dilakukan tidak standar, tetapi didasarkan pada produk yang dikerjakan, sehingga peralatan produksi yang digunakan disusun dan diatur dapat bersifat lebih luwes ( fleksible ) untuk dapat dipergunakan bagi menghasilkan berbagai produk dan berbagai ukuran. Ciri-ciri proses produksi yang terputus-putus adalah :

11 a. Biasanya produk yang dihasilkan dalam jumlah yang sangat kecil dengan variasi yang sangat besar ( berbeda ) dan didasarkan atas pesanan. b. Proses seperti ini biasanya menggunakan sistem, atau cara penyusunan peralatan berdasarkan atas fungsi dalam proses produksi atau peralatan yang sama dikelompokkan pada tempat yang sama, yang disebut dengan process lay out atau departmentation by equipment. c. Mesin-mesin yang dipakai dalam proses produksi seperti ini adalah mesin-mesin yang bersifat umum yang dapat digunakan untuk menghasilkan bermacam-macam produk dengan variasi yang hampir sama, mesin mana dikenal dengan nama General Purpose Machines. d. Oleh karena mesin-mesinnya bersifat umum dan biasanya kurang otomatis, maka pengaruh individual operator terhadap produk yang dihasilkan sangat besar, sehingga operatornya perlu mempunyai keahlian atau skill yang tinggi dalam pengerjaan produk tersebut. e. Proses produksi tidak mudah/akan terhenti walaupun terjadi kerusakan atau terhentinya salah satu mesin atau peralatan. f. Oleh karena mesin-mesinnya bersifat umum dan variasi dari produknya besar, maka terhadap pekerjaan (job) yang bermacammacam menimbulkan pengawasan (control)nya lebih sukar.

12 g. Persediaan bahan mentah biasanya tinggi, karena tidak dapat ditentukan pesanan apa yang akan dipesan oleh pembeli dan juga persediaan bahan dalam proses lebih tinggi daripada continuous process/manufacturing, karena prosesnya terputus-putus/ terhentihenti. h. Biasanya bahan-bahan dipindahkan dengan peralatan handling yang dapat fleksible yang menggunakan tenaga manusia seperti kereta dorong atau forklift. i. Dalam proses seperti ini sering dilakukan pemindahan bahan yang bolak-balik sehingga perlu adanya ruangan gerak (aisle) yang besar dan ruangan tempat bahan-bahan dalam proses yang besar. 2.2.3 Sistem Produksi Seperti telah diketahui bahwa Manajemen Produksi dan Operasi merupakan manajemen dari suatu sistem transformasi yang mengubah masukan (input) menjadi keluaran (output) yang berupa barang dan jasa. Hal ini berkaitan dengan pelaksanaan fungsi produksi dan operasi memerlukan serangkaian kegiatan yang merupakan suatu sistem. Sistem produksi mempunyai unsurunsurnya adalah masukan, pentransformasian dan keluaran. Sedangkan produksi dan operasi sebenarnya adalah merupakan suatu sistem untuk menyediakan barang-barang dan jasa-jasa yang dibutuhkan dan akan dikonsumsi oleh anggota masyarakat.

13 Yang dimaksudkan dengan sistem adalah merupakan suatu rangkaian unsur-unsur yang saling terkait dan tergantung, serta saling pengaruh mempengaruhi satu dengan yang lainnya, yang keseluruhannya merupakan suatu kesatuan bagi pelaksanaan kegiatan bagi pencapaian suatu tujuan tertentu. Sedangkan yang dimaksudkan dengan sistem Produksi dan Operasi adalah suatu keterkaitan unsurunsur yang berbeda secara terpadu, menyatu dan menyeluruh dalam pentransformasian masukan menjadi keluaran. Sistem produksi mengkombinasikan atau menggabungkan dalam proses transformasi, komponen-komponen masukan tersebut yang berupa bahan, tenaga kerja, modal dan lainnya, dengan suatu cara pengorganisasian yang bertujuan untuk mencapai tujuan akhir yang sama. Gambar 1. Sistem Produksi dan Operasi Masukan : - Bahan - Tenaga Kerja - Mesin - Energi - Modal - Informasi Transformasi : Proses Konversi Keluaran : Barang atau Jasa Informasi Umpan Balik Sumber : Pengantar Manajemen oleh Ernie Tisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah

14 Dari Gambar 1 terlihat bahwa masukan-masukan tersebut dikonversikan ke dalam barang dan atau jasa yang menjadi keluaran dengan menggunakan teknologi proses tertentu yang merupakan metode tertentu yang digunakan untuk mentransformasikan berbagai masukan menjadi keluaran. Dalam gambar tersebut juga terlihat bahwa informasi umpan balik dipergunakan untuk mengendalikan teknologi proses atau masukan. Hal ini merupakan hal yang mendasar dalam produksi dan operasi, yang mana umpan balik (feedback) dipergunakan untuk mengendalikan masukan dalam menghasilkan keluaran yang diinginkan. Sistem produksi yang sering dipergunakan dapat dibedakan atas dua macam, yaitu : 1. Sistem seri, dimana dua atau lebih sistem merupakan satu sistem yang lebih besar. 2. Sistem Paralel, dimana perusahaan memproduksi barang-barang yang serupa di beberapa pabrik dengan lokasi yang berbeda tetapi dalam saat pengerjaan yang sama, sehingga dapat berproduksi dengan jumlah yang lebih besar. Fungsi Produksi dan Operasi Penekanan dalam Manajemen Produksi dan Operasi adalah kerangka pengambilan keputusan dalam pelaksanaan fungsi produksi dan operasi. Dalam pelaksanaan fungsi produksi dan operasi ada lima tanggung jawab keputusan utama yang harus dilakukan, yaitu proses, kapasitas, persediaan, tenaga kerja dan mutu atau kualitas.

15 Disamping itu juga terdapat keputusan-keputusan yang harus diambil terutama dalm kebijakan dan strategi produksi dan operasi, dimana kelima bidang pelaksanaan fungsi dari produksi dan operasi tersebut di atas terpadu dan sekalian dengan kebijakan dasar perusahaan serta menekankan pada hal yang strategis. Menurut Prof. Dr. Sofjan Assauri ( 2004, 23 ) dalam bukunya Manajemen Produksi dan Operasi edisi revisi mengatakan bahwa produksi dan operasi mempunyai 4 fungsi penting, yaitu : a. Proses pengolahan, merupakan metode atau teknik yang digunakan untuk pengolahan masukan ( inputs ). b. Jasa-jasa penunjang, merupakan sarana yang berupa pengorganisasian yang perlu untuk penetapan teknik dan metode yang akan dijalankan, sehingga proses pengolahan dapat dilaksanakan secra efektif dan efisien. c. Perencanaan, merupakan penetapan keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan produksi dan operasi yang akan dilakukan dalam suatu dasar waktu atau periode tertentu. d. Pengendalian atau pengawasan, merupakan fungsi untuk menjamin terlaksananya kegiatan sesuai dengan yang direncanakan, sehingga maksud dan tujuan untuk penggunaan dan pengolahan masukan ( inputs ) pada kenyataannya dapat dilaksanakan. 2.2.4.1 Proses Produksi dan Operasi Proses produksi dan operasi merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan dengan menggunakan peralatan, sehingga masukan atau inputs dapat

16 diolah menjadi keluaran yang berupa barang atau jasa, yang akhirnya dapat dijual kepada pelanggan untuk memungkinkan perusahaan memperoleh hasil keuntungan yang diharapkan. Proses produksi dan operasi yang dilakukan terkait dengan suatu sistem, sehingga pengolahan atau pentransformasian dapat dilakukan dengan peralatan yang dimiliki. Proses pengolahan yang dilakukan dapat berupa : a. Produksi secara kelompok besar atau batch production, dimana pengolahan dilakukan untuk suatu kelompok yang bervariasi dengan kelompok produk yang dihasilkan yang lain, terutama variasi terlihat dari bahan-bahan yang terbatas. Batch production ini bersifat lebih sulit, terutama dalm perencanaannya dan pemanfaatan peralatan serta penggunaan bahn-bahan secar lebih efektif. b. Sistem Proses dari produksi dan operasi, dimana dihasilkan secara terusmenerus dalam suatu pola atau rancangan tertentu, seperti penyulingan minyak atau produksi pupuk. Umumnya sistem proses ini banyak digunakan untuk pengolahan bahan baku menjadi bahan sementara atau barang setengah jadi bagi industri lainnya. c. Produksi Massa satu produk, dimana produksi dilakukan dalam jumlah banyak dan diperuntukkan bagi pasar melalui pengadaan persediaan barang jadi, dan umumnya terdapat dalam industri pengolahan dan rekayasa (assembling).

17 Dalam proses pengolahan atau produksi seperti ini terdapat aliran bahan yang sangat rumit dalam menghasilkan suatu produk akhir, seperti pada perusahaan pabrik atau assembling mobil atau barang-barang elektronik d. Produksi Massa Banyak/multi produk, dimana produksi dilakukan untuk suatu seri dari komponen atau artikel yang sangat bervariasi, dengan menghasilkan serangkaian produk dalam berbagai variasi. Proses produksi atau operasi seperti ini terdapat dalam industri automotif dan perbankan. e. Proses Konstruksi, dimana produksi dilakukan dengan membangun suatu produk dengan menggunakan bahan-bahan atau barang serta komponen-komponen yang dikumpulkan pada suatu tempat pengerjaan konstruksinya. Proses produksi atau operasi seperti ini terdapat pada pabrik kapal atau industri pesawat terbang. Peralatan-peralatan yang dipergunakan dalam proses produksi dan operasi terdiri dari peralatan keras seperti mesin-mesin dan peralatan lainnya, serta peralatan perangkat lunak seperti program produksi atau pengolahannya. Disamping itu dibutuhkan sarana dan prasarana penunjang atau pelayanan supplies, seperti air, listrik, gas dan lain sebagainya. 2.2.4.2 Jasa-jasa Penunjang Jasa-jasa pelayanan produksi meliputi pengetahuan dan teknologi yang dibutuhkan untuk digunakan dan diorganisir serta dikomunikasikan agar proses produksi dapat dilaksanakan secar efektif dan efisien.

18 Jasa-jasa pelayanan ini dibutuhkan agar proses produksi atau teknologi dapat dilakukan untuk pengolahan bahan baku menjadi produk akhir berupa barang jadi atau jasa yang disampaikan kepada pemakai atau konsumen. Jasa-jasa pelayanan produksi itu dapat berupa : 1. 1. Desain produk, dimana banyak terjadi perubahan atau variasi dari produk yang dihasilkan atau yang dibutuhkan/diinginkan oleh konsumen. Oleh karena itu untuk desain produk ini dibutuhkan kegiatan penelitian, penetapan spesifikasi produk yang mencakup mutu atau kualitas, fasilitas dan pelaksanaan inspeksi, perancangan atau desainnya sendiri serta seni arsitektur atau penampilannya. 2. Teknologi, dimana perusahaan atau industri harus dapat mengikuti perkembangan teknologi. Untuk ini dibutuhkan pengetahuan dan latihan serta usaha-usaha agar teknologi yang dipergunakan tidak ketinggalan dan tetap masih mutakhir. Dalam fungsi produksi dan operasi, pengembangan teknologi mempunyai dampak dalam bidang : a. Peralatan yang digunakan, yang dapat menimbulkan dibutuhkannya tambahan dana untuk investasi, dan biaya produksi atau pengolahan yang lebih murah. b. Bahan yang diolah, sehingga dapat menimbulkan penggantian bahan yang dibutuhkan atau jumlah pemakaian bahan yang lebih hemat c. Cara pengolahan yang lebih sederhana, sehingga menimbulkan biaya produksi atau operasi yang lebih murah.

19 d. Mutu atau kualitas produk yang dihasilkan lebih baik, sehingga inspeksi atau pengendalian dilakukan lebih intensif. 3. Cara penggunaan sumber-sumber daya ( use of resources ), dimana mesin dan peralatan serta tenaga kerja dan bahan-bahan perlu diupayakan agar dapat dipergunakan secar optimal dan dapat lebih hemat atau lebih efisien. Dalam upaya ini dikembangkanlah berbagai ilmu pengetahuan untuk dapat optimalnya penggunaan sumber-sumber daya tersebut, yaitu : a. Studi kerja (work study), yang mengkaji dan menganalisis pengukuran yang hati-hati atas seluruh pekerjaan (jobs) dan kegiatan perusahaan secara keseluruhan. Work study ini mencakup tiga hal, yaitu metode kerja, pengukuran kerja (work measurement) dan motivasi kerja. b. Manajemen bahan (material management), yang berkaitan dengan proses penentuan pengadaan bahan, prosedur permintaan bahan, perencanaan persediaan, pengaturan penyimpanan bahan dan pengendalian atau pengawasan persediaan. c. Riset operasional (operational research), yang menggunakan pendekatan model matematis dalam pengoptimalisasian penggunaan bahan bagi upaya memaksimalisasikan hasil yang akan dicapai atau meminimalisasikan biaya produksi atau operasi.

20 2.2.4.3 Perencanaan Perencanan berfungsi agar kegiatan produksi dan operasi yang akan dilakukan dapat terarah bagi pencapaian tujuan produksi dan operasi, serta fungsi produksi dapat terlaksana secara efektif dan efisien. Perencanaan dapat dilakukan dalam hubungannya dengan fungsi produksi dan operasi adalah : 1. Perencanaan operasi atau proses produksi. Perencanaan ini mencakup perencanaan jalur pengerjaan (routing), jadwal kegiatan (scheduling), perencanaan beban pengerjaan (loading), pengiriman perintah (dispatching) dan follow up serta finishing. 2. Perencanaan persediaan dan pengadaan. Perencanaan ini berkaitan dengan penetapan besarnya persediaan atau stock yang harus diadakan untuk menjamin kelancaran operasi produksi perusahaan, serta penetapan jadwal pengadaan dan jumlah pemesanan yang akan dilakukan. 3. Perencanaan mutu. Dalam perencanaan ini ditetapkan standar mutu produk yang dihasilkan yang harus menjadi acuan dari kegiatan proses produksi yang dijalankan. 3. Perencanaan penggunaan kapasitas mesin. Berdasarkan rencana produksi dan operasi, maka ditetapkanlah beban kerja mesin dan jadwal waktu penggunaan mesin, sehingga dapat ditentukan alokasi penggunaan kapasitas mesin.

21 5. Perencanaan pemanfaatan sumber daya manusia. Dari rencana produksi dan operasi maka dapatlah ditentukan banyaknya sumber daya manusia yang dibutuhkan, dan kapan waktu dibutuhkannya, serta berapa lama tenaga kerja tersebut dibutuhkan, sehingga hal ini tercakup dalam rencana pemanfaatan sumber daya manusia. 2.2.4.4 Pengendalian dan Pengawasan Pengendalian dan pengawasan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menjamin agar kegiatan produksi dan operasi yang dilaksanakan sesuai dengan apa yang telah direncanakan, dan apabila terjadi penyimpangan, maka penyimpangan tersebut dapat dikoreksi, sehingga apa yang diharapkan dapat tercapai. Kegiatan pengendalian dan pengawasan yang dilakukan dalam pelaksanaan fungsi dan operasi adalah : 1. Pengendalian produksi dan operasi. Kegiatan ini dilakukan untuk menjamin apa yang telah ditetapkan dalam rencana produksi dan operasi dapat terlaksana, dan bila terjadi penyimpangan dapat segera dikoreksi sehingga tidak mengganggu pencapaian target produksi dan operasi. 2. Pengendalian dan pengawasan persediaan. Kegiatan pengendalian dan pengawasan ini ditunjukkan agar persediaan atau stock yang ada tidak akan mengalami kekurangan dan dapat dijaga tingkat yang optimal sehingga biaya persediaan dapat minimal.

22 3. Pengendalian dan pengawasan mutu. Kegiatan ini untuk menjamin agar mutu produk yang dihasilkan sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan, sehingga dapat dihindari adanya ketidakpuasan atau claim dari pembeli atau pelanggan atas produk yang dibeli atau dikonsumsinya. 4. Pengendalian dan pengawasan biaya. Kegiatan ini dilakukan atas beban penggunaan bahan dan waktu dari utilisasi mesin dan tenaga kerja atau sumber daya manusia, serta tingkat keefektifan pemanfaatannya. Atas dasar hasil pengendalian dan pengawasan inilah diperoleh hasil peningkatan efisiensi dari bidang produksi dan operasi. Secara praktek, fungsi pengawasan dan pengendalian dapat dibagi tiga dari segi prosesnya, yaitu : - Pengawasan di awal kegiatan - Pengawasan di saat proses kegiatan berlangsung - Pengawasan di akhir kegiatan.