digunakan paling banyak pada kedua fungsi ilokusi tersebut adalah padanan mapan. Sebanyak 26 data dengan teknik padanan mapan ditemukan pada fungsi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Adapun urutan penyajiannya adalah sebagai berikut. Pada bagian awal disajikan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. internasional seakan menjadi hal yang tidak dapat dihindarkan lagi. Dalam proses

Tabel: Jenis dan fungsi tindak ilokusi, teknik penerjemahan, serta kualitas terjemahan (keakuratan dan keberterimaan)

BAB I PENDAHULUAN. mendalam adalah pragmatik. Pragmatik merupakan ilmu yang mempelajari

Oleh: Endah Yuli Kurniawati FakultasKeguruandanIlmuPendidikan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

ANALISIS TUTURAN TOKOH TINKER BELL DALAM FILM TINKER BELL AND THE LOST TREASURE DAN TERJEMAHANNYA DALAM BAHASA INDONESIA

TINDAK TUTUR ILOKUSI TOKOH KAKEK DALAM FILM TANAH SURGA

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DAN

BAB I PENDAHULUAN. Tindak tutur merupakan tind yang dilakukan oleh penutur terhadap

Lesson 30: will, will not. Pelajaran 30: Akan, Tidak Akan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan, mulai dari sarana untuk menyampaikan informasi, memberi perintah, meminta

BAB V PENUTUP. hasil evaluasi peneliti dari penelitian ini. menyimpulkan, yang pertama, jenis- jenis dan fungsi tindak tutur yang

BAB I PENDAHULUAN. secara eksternal, yakni bagaimana satuan kebahasaan digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Mereka saling berinteraksi dengan orang di sekitarnya maupun

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini membahas strategi komunikasi guru BK (konselor) dalam

Lesson 27: Prepositions of Direction. (from, to, into, onto, away from) Pelajaran 27: Kata Depan untuk Arah

BAB I PENDAHULUAN. langsung antar penutur dan mitratutur. Penutur dan mitra tutur berintraksi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian penerjemahan yang bersifat deskriptif-kualitatif

Septianingrum Kartika Nugraha Universitas Sebelas Maret Surakarta

KAPASITAS LENTUR BALOK BETON TULANGAN BAMBU

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi mereka membentuk sebuah komunikasi yang bertujuan untuk

Lesson 63: Reported speech. Pelajaran 63: Pidato Laporan

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Penggunaan bahasa

Lesson 66: Indirect questions. Pelajaran 66: Pertanyaan Tidak Langsung

BAB I PENDAHULUAN. Film adalah media komunikasi yang bersifat audio visual untuk

BAB I PENDAHULUAN. Membaca buku bermanfaat bagi manusia, mulai dari anak-anak hingga

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

E VA D A E L U M M A H K H O I R, M. A B. P E R T E M U A N 2 A N A

BAB I PENDAHULUAN. penting guna menyimpan uang serta barang-barang berharga yang dianggap

Kura-kura dan Sepasang Itik

TINJAUAN PRAGMATIK TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA WACANA OPERA VAN JAVA DI TRANS 7

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai

I. PENDAHULUAN. dalamnya terdapat pengilustrasian, pelukisan, atau penggambaran kehidupan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Bab ini terdiri dari dua bagian, yaitu simpulan dan saran. Simpulan

BAB I PENDAHULUAN. berupasistemlambangbunyiujaranyang kompleks dan aktif. Kompleks,

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada di luar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Menurut Chaer (2007) tuturan dapat diekspresikan melalui dua

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 TINDAK TUTUR DAN SLOGAN IKLAN. Pandangan Austin (Cummings, 2007:8) tentang bahasa telah menimbulkan

Lesson 64: Modal verbs Pelajaran 64: Kata Kerja Bantu

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kemampuan dan keterampilan berpikir siswa. atau kaidah kebahasaan. Selain itu, Mahsun (2014:97) berpendapat:

English for Tourism Lesson 19 At the festival

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan film di Indonesia akhir-akhir ini membuat sikap

English for Tourism Lesson 21 Dealing with a situation

Lesson 24: Prepositions of Time. (in, on, at, for, during, before, after) Pelajaran 24: Kata Depan untuk Keterangan Waktu

BAB 5. KESIMPULAN dan SARAN. pemakaiannya. Bahasa juga kerap dijadikan media dalam mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Tuturan performative merupakan tuturan yang muncul pada saat

BAB I PENDAHULUAN. merupakan media komunikasi massa yang membawa pesan yang berisi gagasan

Lesson 22: Why. Pelajaran 22: Mengapa

Seorang pembaca teks drama tanpa menyaksikan pementasan drama tersebut, maka mau tidak mau sang pembaca harus membayangkan peristiwa yang terjadi di

I've learned so much from you. "Number One For Me" Now I'm trying to do it too. Love my kid the way you do. I was a foolish little child

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan manusia, karena melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan

I. PENDAHULUAN. Suatu kenyataan bahwa manusia mempergunakan bahasa sebagai sarana

I. PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran penting bagi kehidupan manusia karena bahasa adalah milik

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah ciri utama manusia dan merupakan alat komunikasi paling

TINDAK TUTUR DIREKTIF PADA IKLAN SEPEDA MOTOR DI BOYOLALI. Naskah Publikasi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN. terbantu oleh situasi tutur. Searle (dalam Wijana dan Rohmadi, 2009: 20)

Bayu Dewa Murti Universitas Sebelas Maret

English for Tourism Lesson 10 Giving directions (continued)

BAB I PENDAHULUAN. karena adanya kepentingan untuk menjalin hubungan interaksi sosial.

BAB I PENDAHULUAN. pokok di dalam pragmatik. Tindak tutur merupakan dasar bagi analisis topik-topik

TERJEMAHAN UJARAN YANG MEMUAT MAKNA IMPLIKATUR DARI BAHASA INGGRIS KE BAHASA INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Melihat perkembangan dan kemajuan ilmu teknologi yang semakin

BAB IV ANALISIS DATA. dianalisis maka ada beberapa hal yang ditemukan yaitu : panca indra. Dalam iklan oreo versi oreo dan handphone ayah terdapat

untuk aktif berbicara mengemukakan pendapatnya berkaitan dengan gambar yang diamatinya. 5

Lesson 36: Infinitive 1. Lesson 36: Kata Kerja Infinitif 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan sebuah alat komunikasi. Alat komunikasi tersebut digunakan

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. kelas VIII-3, VIII-7, VIII-8, VIII-10, maka diperoleh data mengenai siswa

A. Rita. Penerbit. Karya Cinta

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar (SD) saja, tetapi masyarakat mulai mengenal PAUD. Dalam hal

Jika aku pernah melakukan itu, saya pikir saya akan mendapat serangan jantung! Tidak pernah mengalami kesulitan mendapatkan apa yang saya inginkan,

TINDAK UJAR EKSPRESIF DALAM FILM FREEDOM WRITER KARYA ERIN GRUWELL SUATU KAJIAN PRAGMATIK JURNAL

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Tindak tutur adalah bagian dari pragmatik yang digagasi oleh Austin

SEMINAR NASIONAL PRASASTI (Pragmatik: Sastra dan Linguistik)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam perkembangan dan

TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM DIALOG NASKAH DRAMA NYARIS

BAB I PENDAHULUAN. adalah alat komunikasi, manusia dapat saling memahami satu sama lain sebagai

Pertemuan ke : 9 Tujuan : Mahasiswa mampu memahami etika dan ekspresi-ekspresi berbicara melalui telepon dalam bahasa Inggris

BAB I PENDAHULUAN. sekolah, sidang di pengadilan, seminar proposal dan sebagainya.

English for Tourism Lesson 22 Dealing with a situation (continued)

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Salah satu ciri penelitian kualitatif itu

ANALISIS TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS. Kata kunci: Tindak tutur, ilokusi, respons, kalimat, dan pembelajaran bahasa Inggris

English for Tourism Lesson 13 The Tour Guide

BAB I PENDAHULUAN. dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. semakin beragam dan kreatif. Keanekaragaman penggunaan bahasa di masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. karena bahasa merupakan sistem suara, kata-kata serta pola yang digunakan oleh

ETIKA BERKOMUNIKASI. ALREFI, M.Pd UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

IMPLIKATUR, TEKNIK PENERJEMAHAN, DAN PENGARUHNYA TERHADAP KUALITAS TERJEMAHAN (Suatu Kajian Pragmatik Dalam Teks penerjemahan)

1.1 Download Software Yahoo Messenger

BAB I PENDAHULUAN. ucap yang bersifat arbiter dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi

TERJEMAHAN EKSPRESI PERMINTAAN (REQUEST EXPRESSION) DALAM PERCAKAPAN FILM THE LAST SONG. Oleh: Sumardiono FKIP Universitas Slamet Riyadi Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. Faktor sebuah film dapat dikatakan berhasil, berawal dari pencitraan sebuah

Transkripsi:

digilib.uns.ac.id 174 Berdasarkan tabel tersebut diatas, dapat diketahui bahwa data dengan jenis tuturan asertif merupakan jenis tuturan yang paling sering muncul. Sedangkan pada jenis tuturan ini, fungsi ilokusi mengatakan dan memberitahu merupakan fungsi yang paling banyak muncul. Teknik penerjemahan yang digunakan paling banyak pada kedua fungsi ilokusi tersebut adalah padanan mapan. Sebanyak 26 data dengan teknik padanan mapan ditemukan pada fungsi ilokusi mengatakan, dengan data akurat berjumlah 25, sedangkan data yang kurang akurat hanya berjumlah 1. 25 data dengan teknik padanan mapan ditemukan pada tuturan dengan fungsi ilokusi memberitahu, dengan kategori 24 data akurat dan sebuah data kurang akurat. Teknik penerjemahan yang paling banyak digunakan setelah teknik padanan mapan adalah teknik duplet. Teknik penerjemahan duplet ini, paling banyak tetap pada jenis tuturan asertif dengan fungsi ilokusi memberitahu dan mengatakan. Teknik penerjemahan duplet pada fungsi ilokusi memberitahu sebanyak 30 teknik dengan hanya 4 buah data yang diterjemahkan kurang akurat. Sedangkan pada fungsi ilokusi mengatakan, ditemukan sebanyak 18 teknik duplet dengan sebuah data yang kurang akurat. Secara keseluruhan terdapat 100 tuturan yang menggunakan teknik padanan mapan dengan data kurang akurat sebanyak 6 data. Sedangkan data yang menggunakan teknik duplet sebanyak 98 tuturan dengan 11 data yang kurang akurat. Berdasarkan keterangan dari tabel tersebut, dapat diketahui bahwa teknik padanan mapan dan teknik duplet adalah teknik yang paling banyak digunakan. Penggunaan teknik tersebut menunjukkan tingkat keakuratan yang tinggi. Dari

digilib.uns.ac.id 175 198 data yang menggunakan teknik literal dan duplet, 181 data dengan presentase sebesar 91,4% termasuk kedalam kategori akurat. Kedua teknik tersebut merupakan teknik penerjemahan yang dalam sudut pandang penerjemah mampu menyampaikan pesan kepada pemirsa dengan akurat. Di dalam teknik duplet pun, penggunaan teknik padanan mapan merupakan bagian kombinasi yang paling banyak digunakan. Dari 98 data yang menggunakan teknik duplet, kombinasi penggunaan teknik padanan mapan muncul sebanyak 83 kali. Dengan demikian teknik duplet merupakan teknik yang digunakan untuk mensiasati terjemahan agar pesan yang ada dapat tersampaikan dengan baik. Meskipun demikian, penggunaan teknik penerjemahan duplet hendaklah juga diperhatikan. Hal ini dikarenakan data kurang akurat yang ditemukan dalam penelitian ini, kebanyakan muncul pada data-data yang diterjemahkan menggunakan teknik duplet. Dengan melihat tabel tersebut, dapat diketahui bahwa dari 279 data yang ada, hanya 11 data yang termasuk kedalam kategori kurang berterima. Dengan demikian penggunaan teknik-teknik terjemahan yang ada terasa alamiah dan sesuai dengan kaidah dalam bahasa sasaran sehuingga tidak menimbulkan kejanggalan informasi terhadap pemirsa. Penggunaan teknik padanan mapan dan teknik duplet mampu menjadikan terjemahan dalam bahasa sasaran terasa wajar. Berdasarkan tabel tersebut, dari 11 data yang termasuk kedalam kategori kurang berterima, teknik duplet dan triplet mempunyai sebaran data kurang berterima yang paling banyak. Penggunaan dua atau lebih kombinasi teknik penerjemahan, tidak selalu menjadikan terjemahan menjadi lebih berterima, bahkan sebaliknya.

digilib.uns.ac.id 176 Dengan melihat tabel tersebut, dapat dilihat bahwa terdapat fungsi ilokusi yang mengalami pergeseran. Tuturan tersebut termasuk kedalam kategori jenis tuturan ekspresif dengan fungsi memuji. Fungsi ilokusi memuji berubah menjadi memberitahu. Teknik penerjemahan yang digunakan pada tuturan tersebut adalah teknik modulasi. Meskipun terdapat pergeseran, tetapi pesan tuturan dapat tersampaikan dengan baik begitupun pilihan kata maupun kaidah kebahasaannya tidak menimbulkan permasalahan. Permasalahannya terletak pada tuturan yang mempunyai makna implisit diterjemahkan menjadi tuturan dengan makna yang eksplisit. Secara umum, terjemahan tuturan Tinker Bell dalam film Tinker Bell And The Lost Treasure mempunyai tingkat keakuratan dan keberterimaan yang tinggi. 4. Analisis Tema Budaya Analisis tema budaya digunakan untuk melihat dan menentukan hubungan antar domain serta hubungan antar domain yang ada dengan nuansa budayanya. Hal ini dilakukan dengan cara menganalisis secara berulang-ulang domain, taksonomi, dan komponen penelitian. Analisis tema budaya dalam penelitian ini bertujuan untuk melihat dan membandingkan karakter terjemahan tuturan Tinker Bell dalam film Tinker Bell Dan Harta Karun Yang Hilang dengan karakter tokoh Tinker Bell dalam film Tinker Bell And The Lost Treasure. Dengan membandingkan keduanya, akan dapat diketahui apakah terjemahannya tetap mencerminkan karakter tokoh Tinker Bell (seperti dalam bahasa sumber) atau tidak. Tinker Bell merupakan tokoh yang memiliki karakter ekspresif.

digilib.uns.ac.id 177 Karakter ekspresif tercermin dari sikap yang sepert anak-anak, diantaranya control emosi yang kurang. Selain itu jenis tuturan ekspresif dalam penelitian ini merupakan jenis tuturan yang memiliki keragaman fungsi ilokusi paling banyak jika dibandingkan dengan jenis tuturan yang lainnya. Didalam penelitian ini ditemukan beberapa karakter Tinker Bell yaitu mudah marah, bertanggung jawab, tidak mudah mengakui kesalahan, kreatif, tidak mudah menyerah atau putus asa, dan pekerja keras Karakter mudah marah tercermin pada beberapa data tuturan, diantaranya tuturan pada data no.22 yaitu Jingles dan diterjemahkan menjadi Sebal. Gambar 48-IV: Visualisasi karakter Tinker Bell yang mudah marah Tinker Bell marah sebab perahu yang diujicobanya malah melaju terlalu kencang dan menabrak pohon. Tinker Bell marah dan untuk mengekspresikan kemarahannya tersebut dia menendang tanah dan mengungkapkan tuturan

digilib.uns.ac.id 178 tersebut diatas. Tuturan tersebut termasuk kedalam kategori akurat dan berterima. Karena terjemahan Sebal dapat menyampaikan pesan yang ada dengan baik dan ungkapan atau pilihan katanya terasa wajar serta dapat diterima oleh pemirsa. Contoh tuturan yang mencerminkan kemarahan Tinker Bell juga tercermin pada data no.78 yaitu Go away! Just leave me alone! yang diterjemahkan menjadi Pergi! Jangan ganggu aku! Dengan nada marah, Tinker Bell menyuruh Terence pergi. Ekspresi kemarahan Tinker Bell juga didukung dengan visualisasi yang baik. Hal ini tampak pada raut muka tokoh Tinker Bell yang menjadi merah, yang menunjukkan kondisi emosi dirinya menjadi naik. Tuturan tersebut termasuk kedalam kategori berterima dan akurat. Berikut dibawah ini adalah tampilan visualisasi kemarahan Tinker Bell. Gambar 49-IV:Visualisasi karakter Tinker Bell yang mudah marah

digilib.uns.ac.id 179 Di awal dari suatu permasalahan, Tinker Bell merupakan tokoh yang tidak mudah mengakui kesalahannya, sebelum akhirnya dia menyadari. Salah satu contoh tuturan Tinker Bell yang mecerminkan karakter tidak mudah mengakui kesalahannya adalah data no.225, yaitu This mirror was my last chance. This is all your fault. Tuturan tersebut diterjemahkan menjadi Cermin ini peluang terakhirku. Ini semua kesalahanmu. Tuturan tersebut jelas merupakan ungkapan Tinker Bell yang menyalahkan temannya, Blaze. Konteks kejadiannya adalah ketika itu Tinker Bell sedang berada di depan cermin Incanta untuk meminta sebuah permintaan. Tapi Tinker Bell menganggap aktivitas Blaze mengganggunya dan dia meminta Blaze untuk diam sejenak. Dia berbicara kepada Blaze didepan cermin Incanta. Tanpa disadarinya, cermin Incanta mengabulkan ucapannya terhadap Blaze. Mengetahui hal tersebut, dirinya menjadi marah dan menyalahkan Blaze. Padahal kejadian ini merupakan kesalahan dirinya sendiri yang tidak hati-hati. Tuturan tersebut termasuk kedalam kategori akurat dan berterima. Karakter berikutnya adalah bertanggung jawab. Karakter ini tercermin salah satunya pada data no.115 melalui tuturan Got it. Don t worry, Fairy Mary. I ll make you proud, all of you yang diterjemahkan menjadi Mengerti. Jangan cemas, Peri Mary. Akan aku buat kalian bangga, semuanya. Tuturan tersebut termasuk kedalam jenis tuturan komisif dengan fungsi ilokusi berjanji. Tinker Bell diberi amanat untuk membuat tongkat musim gugur. Dari tuturan tersebut, Tinker Bell berjanji untuk melaksanakan tugas tersebut dan membuat Peri Mary, Ratu Clarion, Menteri Musim Gugur, commit dan to semua user peri menjadi bangga. Tinker Bell

digilib.uns.ac.id 180 yakin mampu melaksanakan tugas tersebut dan akan bertanggung jawab terhadap janji dan amanatnya. Terjemahan tersebut termasuk kedalam kategori kurag berterima. Hal ini tampak pada terjemahan yang kurang sesuai dengan kaidah bahasa sasaran. Meskipun demikian, tuturan tersebut memberikan gambaran karakter Tinker Bell yang bertanggung jawab, baik terhadap amanat atau tugas yang diembannya dan terhadap janji ataupun ucapannya. Karakter kreatif tercermin pada tuturan no.264 yaitu If I turn this, then this can go in here yang diterjemahkan menjadi Jika aku memutar ini, ini bisa masuk kedalam sini. Konteks tuturan ini adalah setelah berhasil melewati bahaya yang ada di kapal, selanjutnya mereka bertiga (Tinker Bell, Terence, dan Blaze) terbang kembali menuju Neverland (negeri peri). Di atas balon udara, dengan beberapa peralatan untuk membuat tongkat musim gugur, pecahan-pecahan batu bulan, dan pantulan sinar dari ekor Blaze, akhirnya Tinker Bell mendapat ide untuk membuat tongkat musim gugur yang baru. Tuturan tersebut merupakan salah satu bagian dari tuturan-tuturan Tinker Bell untuk mengakali dalam membuat tongkat musim gugur. Tuturan tersebut termasuk kedalam kategori akurat dan berterima. Dengan demikian Tinker Bell merupakan tokoh yang kreatif, dari pecahan-pecahan batu bulan dan peralatan untuk membuat tongkat musim gugur, dia mendapat ide untuk membuat tongkat musim gugur yang baru dan lebih baik (untuk dapat menghasilkan serbuk peri yang lebih banyak). Karakter tidak mudah menyerah salah satunya tercermin pada data no.172. Tinker Bell menuturkan Okay, okay. We ll get back to that later. We gotta find that ballon dan diterjemahkan menjadi commit Baiklah. to user Itu kita bahasa nanti. Kita harus

digilib.uns.ac.id 181 mencari balon itu. Dengan melihat konteksny, tuturan tersebut muncul saat Tinker Bell kehilangan balon terbang yang berisi peralatan-peralatannya. Tinker Bell meminta bantuan Blaze untuk menjaga balon tersebut, sebab Tinker Bell hendak memastikan apakah sesuatu yang dia lihat adalah gerbang bebatuan seperti yang diceritakan dalam teater dongeng. Saat Blaze sedang menjaga balon terbang tersebut, anging kencang lewat dan menghempaskan balon tersebut. Seluruh peralatan dan perbekalan yang ada ikut raib. Dengan melihat tuturan tersebut, diketahui bahwa meskipun Tinker Bell telah kehilangan balon udaranya, tapi dia tidak menjadi putus asa dalam usahanya mencari cermin ajaib (cermin Incanta). Dia berusaha mencari balon terbangnya untuk melanjutkan misinya dalam mencari cermin tersebut. Penggunaan teknik reduksi pada tuturan tersebut tidak menyebabkan terjemahan menjadi kurang akurat ataupun kurang berterima. Karakter terakhir yang mencerminkan kepribadian Tinker Bell adalah pekerja keras. Salah satu pencerminan karakter tersebut adalah data no.139. Tinker Bell menuturkan No, I don t need any help yang diterjemahkan menjadi Aku tidak perlu bantuan. Ketika memulai perjalanan menggunakan balon terbang dalam upaya mencari cermin Incanta, Tinker Bell secara tidak sengaja bertemu dengan seekor kunang-kunang (Blaze). Kunang-kunang tersebut ingin mengikuti Tinker Bell dan berfikir bahwa Tinker Bell membutuhkan bantuannya. Melalui tuturan tersebut diatas, Tinker Bell menolah keberadaan Blaze. Tinker Bell merasa, bahwa dia mampu melakukan pekerjaannya sendiri dan tidak memerlukan bantuan siapapun. Dengan demikian tuturan tersebut mencerminkan karaakter Tinker Bell yang mandiri dan pekerja commit keras to user sehingga berpandangan bahwa dia

digilib.uns.ac.id 182 mampu menyelesaikan permasalahan atau pekerjaannya sendiri. Dengan menganalisis domain, taksonomi dan komponen penelitian, dapat diketahui bahwa secara umum, terjemahan tuturan Tinker Bell mencerminkan karakter dari tokoh Tinker Bell.