Kontribusi Social Comparison Terhadap Body Image pada Wanita Dewasa Awal Disusun oleh : Rani Pratiwi Istifarah 17513285 Dosen pembimbing : Desi Susianti, S. Psi., M.Si. Universitas Gunadarma Jakarta 2016
BAB I. PENDAHULUAN Wanita dewasa awal Tugas perkembangan usia dewasa awal Social comparison Body image Manfaat Teoritis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran pada berbagai bidang psikologi, khususnya dalam psikologi sosial dan psikologi klinis tentang gambaran Social Comparison dan Body Image Manfaat Praktis Bagi subjek penelitian : Memperoleh informasi dan masukan bagi wanita dewasa awal agar mampu mempunyai pandangan positif terhadap body image nya. Bagi Masyarakat : Memperoleh informasi dan masukan, ketika hendak melakukan social comparison maka pilih objek pembanding yang tepat. Bagi penelitian selanjutnya : Memperoleh gambaran dan referensi untuk diteliti lebih jauh Tujuan Penelitian Mengetahui seberapa besar kontribusi social comparison terhadap body image pada wanita dewasa awal
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Body Image Menurut Rice (dalam Melliana 2006) Body image (citra tubuh) adalah suatu pengalaman individual tentang tubuhnya, suatu gambaran mental seseorang yang mencakup pikiran, persepsi, perasaan, emosi, imajinasi, penilaian, sensasi fisik, kesadaran, dan perilaku mengenai penampilan dan bentuk tubuhnya yang dipengaruhi oleh idealisasi pencitraan tubuh di masyarakat, dan hal ini terbentuk dari interaksi sosial seseorang sepanjang waktu dalam lingkungannya, yang berubah sepanjang rentang kehidupan dalam responnya terhadap umpanbalik (feedback) dari lingkungan. Nash (1978) Body image adalah gambaran bahwa individu memandang fisiknya sendiri dengan cara memperkirakan dengan pikirannya apakah individu tersebut seseorang yang kuat atau lemah, atau seseorang yang cantik atau jelek. Cash (2002), adapun aspek-aspek tersebut antara lain : Appearance evaluation Appearance orientation Body area satisfaction overweight preoccupation self-classified weight
B. Social Comparison Stangor (2004) mengatakan bahwa social comparison merupakan suatu proses membandingkan sikap diri sendiri, keyakinan, dan perilaku diri sendiri dengan orang lain. salah satu kegunaan penting dari social comparison adalah untuk melihat bagaimana individu seharusnya, namun banyak dari individu hanya berfokus pada keyakinan diri sendiri yang tidak didasarkan pada nilai-nilai tertentu, individu berfokus pada norma yang ditetapkan hanya melalui konvensi sosial. Social comparison merupakan suatu keyakinan-keyakinan, pendirianpendirian dan nilai-nilai individual yang hanya dapat diuji melalui perbandingan dengan keyakinan-keyakinan, pendirian-pendirian dan nilai-nilai yang dimiliki oleh orang lain (Kartono & Gulo, 1987). Festinger dalam Aronson, Wilson dan Akert (2013) membagi social comparison menjadi dua jenis, antara lain : Upward social comparison Downward social comparison
Hipotesis Penelitian Terdapat kontribusi social comparison terhadap body image pada wanita dewasa awal. Keterkaitan Variabel X dan Y Hurlock dalam Melliana (2006) mengatakan bahwa body image merupakan cara seseorang mempersepsikan tubuhnya dengan konsep ideal yang dimilikinya pada pola kehidupan setempat dan dalam hubungannya dengan cara orang lain menilai tubuhnya. Body image bukan sesuatu yang statis, tetapi selalu berubah. Pembentukannya dipengaruhi oleh persepsi, imajinasi, emosi, suasana hati, lingkungan, dan pengalaman fisik (Amalia, dalam Na imah & Rahardjo 2008). Setiap individu memiliki gambaran diri ideal yang selalu diinginkannya, termasuk bentuk tubuh yang ideal seperti yang ingin dimilikinya. Individu cenderung melakukan social comparison agar mendapatkan penilaian yang subjektif mengenai body image-nya.
Lanjutan... Menurut Melliana (2006) body image atau citra tubuh yang terbentuk sangat tergantung pada bagaimana cara individu membandingkan dirinya dengan orang lain, biasanya pada orang-orang yang hampir serupa dengan dirinya. Misalnya, individu yang sering kali membandingkan dirinya dengan saudaranya yang lebih menarik penampilannya secara terus-menerus akan mengalami suatu kondisi, di mana ia menganggap dirinya tidak memiliki daya tarik fisik. Tylka dan Sabik (dalam Husni & Indrijati, 2014) menyebutkan bahwa semakin sering seorang wanita membandingkan tubuhnya dengan tubuh wanita lain menyebabkan mereka semakin tidak puas dengan tubuhnya. Pada hasil penelitian Nisa (2015) menunjukan bahwa ada hubungan positif antara social comparison dengan body image, hal ini social comparison yang dimiliki remaja putri mempunyai hubungan positif dengan body image. Artinya hubungan kedua variabel yaitu social comparison dengan body image adalah hubungan yang searah, artinya hubungan kedua variabel adalah berbanding lurus. Semakin tinggi social comparison akan diikuti dengan semakin tinggi pula body image.
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN Variabel Prediktor Social Comparison Variabel Kriterium Body Image Skala social comparison berdasarkan jenis-jenis social comparison menurut Festinger (2013) Skala Body Image diadaptasi dari penelitian Husna (2013) berdasarkan aspek-aspek body image menurut Cash (2002) Social Comparison Adalah suatu perilaku di mana individu melakukan perbandingan terhadap individu lain guna mendapatkan suatu penilaian terhadap atribut tertentu yang kemudian penilaian tersebut akan dijadikan acuan bagi individu tersebut Body Image Adalah suatu sikap yang dimiliki setiap individu dalam bagaimana individu tersebut melihat gambaran tubuhnya, seperti ukuran tubuh, bentuk tubuh, dan fungsi tubuhnya, hal tersebut diperoleh secara bertahap selama rentang kehidupan seseorang
Partisipan Penelitian Populasi Wanita dewasa awal Sampel 100 orang wanita yang termasuk usia dewasa awal, yaitu usia 20-40 tahun dan dengan tingkat pendidikan minimal SMA Teknik Sampling Purposive Sampling Teknik Pengumpulan Data Questionnaire Skala Likert 6 tingkat Validitas Validitas Isi Reliabilitas Alpha Cronbach Daya Diskriminasi Aitem Teknik aitem total correlation Teknik Analisis Data analisis regresi linier sederhana