BAB I PENDAHULUAN. (USRDS) menunjukkan prevalens rate penderita penyakit ginjal di Amerika

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. citra dilakukan analisis pada kontras. Kerangka konsep ditunjukkan pada

Jurnal Riset Kesehatan OPTIMALISASI CITRA MSCT TRAKTUS URINARIUS MENGGUNAKAN TRACKING DENGAN VARIASI SLICE THICKNESS DAN WINDOW SETTING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Urolithiasis adalah pembentukan batu di saluran kemih, biasanya terjadi

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. yang menggunakan sinar-x dengan melakukan suntikan bahan

BAB 1 PENDAHULUAN. bedah pada anak yang paling sering ditemukan. Kurang lebih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah. maupun ganas atau disebut dengan kanker paru. Tumor paru dapat bersifat primer

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemeriksaan Computed Tomography (CT scan) merupakan salah salah

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat yang dapat dilakukan adalah pengendalian penyakit tidak menular. 2

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. kuman dapat tumbuh dan berkembang-biak di dalam saluran kemih (Hasan dan

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian Ilmu Penyakit Dalam.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB. I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Penelitian. bersinggungan dengan sinar gamma. Sinar-X (Roentgen) mempunyai kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kanker merupakan penyebab kematian nomor dua setelah penyakit

Implementasi Intensity Transfer Function(ITF) Untuk Peningkatan Intensitas Citra Medis Hasil Pemeriksaan MRI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. umum disebabkan peningkatan enzim liver. Penyebab yang mendasari fatty liver

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. massanya, maka radiasi dapat dibagi menjadi radiasi elektromagnetik dan radiasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Meningioma merupakan neoplasma intracranial extraaxial yang paling banyak

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah. Osteoarthritis (OA), atau yang biasa dikenal. dengan penyakit sendi degeneratif, merupakan penyakit

TEKNIK RADIOGRAFI INTRA VENOUS PYELOGRAPHY

DAFTAR TABEL. Halaman. Tabel 1 Tabel 2 Tabel 3 Tabel 4 Tabel 5 Tabel 6 Tabel 7 Tabel 8 Tabel 9 Tabel 10

ABSTRAK

PERTEMUAN KE 1 (50 MENIT)

Sejarah X-Ray. Wilheim Conrad Roentgen

PENENTUAN NILAI NOISE BERDASARKAN SLICE THICKNESS PADA CITRA CT SCAN SKRIPSI HEDIANA SIHOMBING NIM :

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Apendisitis akut merupakan penyebab akut abdomen yang paling sering memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menghasilkan gambaran bagian-bagian tubuh dengan rinci. Pemeriksaan CT

PERBEDAAN PENYEBAB GAGAL GINJAL ANTARA USIA TUA DAN MUDA PADA PENDERITA PENYAKIT GINJAL KRONIK STADIUM V YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RSUD

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. jumlah kebutuhan akan pelayanan radiologi yang berkualitas dengan jumlah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penyakit perlemakan hati non alkohol atau Non-alcoholic Fatty Liver

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

The Opacity of Kidney in Nephrogram Phase with Different Urea and Creatinine levels in Patients Who Undergoing Intravenous Pyelography Examination

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Benign Prostatic Hyperplasia atau lebih dikenal dengan singkatan BPH

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Traktus Gastro Instestinal Traktus Urogenital dan organ reproduksi Traktus Respiratorius Sistem Syaraf Mamae dan organ-organ superfisial

TATALAKSANA PELAYANAN KESEHATAN BAGI PESERTA PT ASKES (PERSERO) BAB I PERSYARATAN UMUM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu keadaan dengan akumulasi lemak yang tidak normal atau. meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan serebrovaskular

PENGARUH TEGANGAN TABUNG (KV) TERHADAP KUALITAS CITRA RADIOGRAFI PESAWAT SINAR-X DIGITAL RADIOGRAPHY (DR) PADA PHANTOM ABDOMEN

OPTIMALISASI CITRA MSCT TRAKTUS URINARIUS MENGGUNAKAN TRACKING DAN ANALISIS CITRA DENGAN VARIASI SLICE THICKNESS DAN WINDOW SETTING TESIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang muncul membingungkan (Axelsson et al., 1978). Kebingungan ini tampaknya

PERBANDINGAN KUALITAS CITRA CT SCAN PADA PROTOKOL DOSIS TINGGI DAN DOSIS RENDAH UNTUK PEMERIKSAAN KEPALA PASIEN DEWASA DAN ANAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana S-1. Disusun oleh : ELYOS MEGA PUTRA J FAKULTAS KEDOKTERAN

Samsun, Legia Prananto, Asep Awan Gunawan, Novita Wulandari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker payudara merupakan diagnosis kanker yang paling sering terjadi pada

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Gagal ginjal kronik (Chronic Kidney Disease) merupakan salah satu penyakit

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Citra (image) istilah lain untuk gambar sebagai salah satu komponen

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sulit untuk menyelesaikan diagnosa dalam waktu yang singkat.

Pengenalan perangkat lunak untuk survei data dosis pasien dalam rangka penyusunan Indonesia Diagnostic Reference Level (I-DRL) P2STPFRZR BAPETEN 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemeriksaan Computed Tomography (CT scan) merupakan salah salah

SKEMA SERTIFIKASI RADIOGRAFER LSP BIDANG KETEKNISIAN MEDIK SNI ISO/IEC : 2012

BAB I PENDAHULUAN. besar oleh karena insidensinya yang semakin meningkat di seluruh dunia

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. mendadak dan hampir lengkap akibat kegagalan sirkulasi renal atau disfungsi

BAB I PENDAHULUAN. Osteoporosis merupakan penyakit tulang yang pada tahap awal belum

ilmu radiologi yang berhubungan dengan penggunaan modalitas untuk keperluan

DETEKSI DINI DAN PENCEGAHAN PENYAKIT GAGAL GINJAL KRONIK. Oleh: Yuyun Rindiastuti Mahasiswa Fakultas Kedokteran UNS BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Bahan Ajar (Hand Out) PENCITRAAN (IMEJING) PADA BIDANG ONKOLOGI

SATUAN ACARA PERKULIAHAN BLOK UROPOETIKA

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalaminya. Akan tetapi usia tidak selalu menjadi faktor penentu dalam perolehan

UJI KESESUAIAN PESAWAT CT-SCAN MEREK PHILIPS BRILIANCE 6 DENGAN PERATURAN KEPALA BAPETEN NOMOR 9 TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Apendisitis adalah salah satu penyebab akut abdomen paling banyak pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 3,4

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pembangunan kesehatan merupakan bagian dari pembangunan

RONTGEN Rontgen sinar X

BAB I PENDAHULUAN. insulin, atau kedua-duanya. Diagnosis DM umumnya dikaitkan dengan adanya gejala

BAB. I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Hubungan Kadar Gula Darah dengan Glukosuria pada Pasien Diabetes Mellitus di RSUD Al-Ihsan Periode Januari Desember 2014

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Epidemiologi ISK pada anak bervariasi tergantung usia, jenis kelamin, dan

Tomografi Resonansi Magnetik Inti; Teori Dasar, Pembentukan Gambar dan Instrumentasi Perangkat Kerasnya, oleh Daniel Kartawiguna Hak Cipta 2015 pada

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sinus Paranasalis (SPN) terdiri dari empat sinus yaitu sinus maxillaris,

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENOLAKAN EVALUASI RADIOGRAF BLASS NIER OVERZICHT-INTRAVENOUS PYELOGRAFI

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. organ dalam tubuh seperti Computed Tomography (CT) scan, Digital

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sepsis terbanyak setelah infeksi saluran nafas (Mangatas, 2004). Sedangkan

ANALISIS NOISE LEVEL HASIL CITRA CT SCAN PADA TEGANGAN TABUNG 120 kv DAN 135 kv DENGAN VARIASI KETEBALAN IRISAN (SLICE THICKNESS)

Pilihan Karier di Dunia Medis selain jadi Dokter

Bab I. Pendahuluan. dibutuhkan. Tidak hanya untuk memudahkan proses penyimpanan dan

Metode Segmentasi Paru-Paru dan Jantung Pada Citra X-Ray Thorax

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1

TINGKAT PENGGUNAAN CT-SCAN PADA PEMERIKSAAN FRAKTUR MAKSILLA DI RS. Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO

BAB I PENDAHULUAN. adalah diabetes melitus (DM). Diabetes melitus ditandai oleh adanya

I. PENDAHULUAN. keluhan maupun gejala klinis kecuali sudah terjun pada stadium terminal (gagal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang ditandai oleh peningkatan kadar glukosa darah kronik (Asdi, 2000).

Ketetapan resmi terkini ISCD tahun 2013 (pasien anak-anak) Dibawah ini adalah ketetapan resmi ISCD yang telah diperbaruhi tahun 2013

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang World Health Organization (WHO,2010) melaporkan bahwa 57 juta kematian di dunia, dimana tingkat kematian penyakit tidak menular di dunia adalah sebesar 36 juta. 1 Laporan The United States Renal Data System (USRDS) menunjukkan prevalens rate penderita penyakit ginjal di Amerika Serikat pada tahun 2012 sebesar 114.813. 2 Pada negara Amerika dan Eropa sekitar 0,1-0,4% dari populasi setiap tahunnya terdapat batu ginjal dengan rasio laki-laki dan perempuan 3:1 3,4, sedangkan diindonesia penderita yang mengalami penyakit ginjal dari survei yang dilakukan oleh Perhimpunan Nefrologi Indonesia terdapat 16.040 orang, Jawa Tengah mendominasi urutan kedua terbanyak se Indonesia setelah Jawa Barat. 5 Penyakit ginjal merupakan suatu keadaan klinis yang ditandai dengan penurunan fungsi ginjal, ini dapat dilihat dengan nilai kreatinin. Penyebab penyakit ginjal terbanyak adalah glomerulonefritis, di beberapa negara berkembang penyakit ginjal juga diakibatkan oleh gangguan himodinamika (hipertensi), metabolik (diabetes melitus), infeksi atau inflamasi (pielonefritis), kongenital (polikistik), atau obstruksi (tumor, nefrolitiasis). Batu di sepanjang saluran kencing atau disebut urolithiasis dengan ukuran yang bervariasi, ada berbentuk pasir seperti partikel dan batu bulat besar, apabila dibiarkan akan menyebabkan gagal ginjal. 4.6 1

Ada beberapa cara untuk memeriksa kelainan-kelainan pada traktus urinarius secara radiologis. Cara-cara tersebut yaitu : foto polos abdomen, pielografi intravena, retrogad pyelografi, antegrad pyelografi, cistografi, ultrasonografi, computed tomography (CT-Scan), dan nuclear magnetic resonance (NMR)/magnetic resonance imaging (MRI). 7 Sejak ditemukannya sinar-x pada tanggal 8 November 1895 oleh W.C Roentgen, bidang radiologi terus mengalami kemajuan. Berbagai macam teknik telah ditemukan dalam melakukan bermacam-macam pemeriksaan dengan sinar-x ini. Seiring dengan perkembangan alat diagnostik diantaranya CT scan saat ini, CT Scan (MSCT) merupakan salah satu modalitas untuk mengevaluasi dan mendiagnosa kelainan saluran kemih terutama pada urolithiasis, sehingga CT Scan Urography digunakan sebagai alternatif pengganti pemeriksaan IVP (intra vena Pyelography) karena tidak dapat memberikan diagnostik kualitatif, 4,8,9 namun pemeriksaan CT Scan Urography biayanya lebih mahal dibandingkan IVP. 10 Kelebihan modalitas CT scan dapat menghasilkan gambaran volumetric (kemampuan membuat potongan tipis secara spiral) sehingga mampu mendeteksi kelainan-kelainan organ intra abdominalis pada umumnya dan saluran kemih pada khususnya secara cross-sectional dan dengan proses pemeriksaan yang cepat. 11 Pada pemeriksaan CT Scan Urography ada beberapa parameter yang digunakan, diantaranya slice thickness, pitch, FOV, kv, mas, window setting (window width, window level). Pemanfaatan parameter slice thickness dan window setting sangat mempengaruhi hasil citra 2

yang didapat, slice thickness merupakan tebalnya irisan atau potongan dari objek yang diperiksa, tebal tipisnya irisan berpengaruh pada tingkat detail citra. Sedangkan window setting merupakan menentukan densitas (derajat kehitaman) gambar yang dihasilkan. 12 Pemeriksaan CT Scan Urography dilakukan dengan pemberian media kontras intravena untuk mendeteksi berbagai kelainan yang ada di daerah saluran kemih (traktus urinarius). Teknik dan hasil gambaran pemeriksaan MSCT (multi slice computed tomography) urography yang lebih informatif, detail, lengkap (mendapatkan gambaran 3D), dan dapat menilai derajat obstruksi serta lebih sensitif terhadap massa parenkim dalam ginjal ini memungkinkan menggantikan modalitas yang lainnya. 11 MSCT Urography dapat menilai fungsi ginjal, ureter, dan vesika urinaria sekaligus untuk evaluasi kasus urolithiasis, nefrolithiasis deteksi adanya batu ataupun tumor pada traktus urinarius, infeksi saluran kemih berulang, trauma dan evaluasi kelainan-kelainan kongenital serta untuk persiapan transplantasi ginjal. 11 CT Scan Urography merupakan pemeriksaan dengan menggunakan media kontras positif. Dengan penggunaan media kontras yang ditingkatkan pada modalitas CT Scan bertujuan membantu mendiagnosa kelainan traktus urinarius agar kelihatan jelas, namun hal ini tidak sesuai dengan standar yang ada, keadaan yang membatasi penggunaan kontras intra vena yang dapat menimbulkan kontra indikasi yaitu alergi terhadap yodium/media kontras dan gangguan fungsi ginjal/ureum kreatinin tidak normal. 9,13 Pemaksaan 3

pemberian media kontras positif lebih batas normal dapat meningkatkan creatinin dan kerusakan pada tubuler ginjal (necrosis tubuler acut). 14 Rumah Sakit Umum Salatiga merupakan salah satu rumah sakit yang terdapat di Jawah Tengah, tingginya penderita penyakit ginjal di daerah Salatiga dengan banyaknya pasien urologi yang dilakukan pemeriksaan diagnostik. Pada umumnya pasien urologi yang alergi terhadap media kontras positif atau kreatinin tinggi tidak dapat menggunakan media kontras positif, apabila tetap dilakukan hanya sebatas pemeriksaan CT-Scan abdomen tanpa menggunakan media kontras positif, sehingga hasil radiograf yang didapat kurang representatif dan tidak informatif, 15 apabila dilakukan tindakan pemeriksaan MSCT abdomen akan sia-sia. 8 Ini membuat spesialis urologi kesulitan melakukan tindakan lanjutan ke pasien berupa ESWL, URS, atau operasi. Beberapa aplikasi software rekonstruksi tiga dimensi yang terdapat pada modalitas CT Scan diantaranya, nerve marking, autobone, CT perfusi, smartcore, bone mineral densitometry, koreksi noise dan artefak, denta scan, CT dose profil, multi planar volume rendering, maksimum intensity projection, volume rendering, shaded surface display, multi planar rekonstruksi dan tracking. Pada pemeriksaan CT Scan pada traktus urinarius penggunaan software tracking bertujuan melacak alur suatu organ yang mau dinilai, 16 sehingga dapat memperlihatkan sistem yang terdiri dari organ-organ yang memproduksi urin dan mengeluarkannya dari tubuh, diantaranya ginjal ureter dan kandung kencing. 17 4

Untuk mendapatkan kualitas citra radiograf CT Scan Urography yang optimal perlu dilakukan pengolahan gambar (image processing). Pengolahan gambar dilakukan pada citra medis yang masih obyektif, ini bertujuan mendapatkan nilai kontras spatial yang tinggi dengan noise yang rendah, sehingga dapat menghasilkan citra yang informatif dari struktur fungsi tubuh pada citra CT-scan. Kualitas gambar (image quality) yang optimal dengan citra kuantitatif membantu keakuratan dalam mendiagnosa, sehingga dapat menghindari kesalahan dalam diagnosa. 18 Dari permasalahan tersebut akan dilakukan penelitian optimalisasi informasi citra traktus urinarius menggunakan tracking dan processing image digital dengan variasi slice thickness dan window seting. B. Perumusan Masalah Pemeriksaan MSCT Urography pada umumnya dilakukan dengan media kontras positif, namun pada pasien alergi media kontras positif dan kadar kreatinin tinggi pemeriksaan MSCT Urography tidak dapat dilakukan menggunakan media kontras positif, hal tersebut dapat menimbulkan kontra indikasi, citra yang didapat kurang informatif sehingga diagnosa tidak dapat ditegakkan, bahkan seringkali tidak dapat dilakukan pemeriksaan diagnostik karena akan sia-sia, padahal informasi diagnostik MSCT Urologi sangat dibutuhkan dokter spesialis urologi dalam melakukan tindakan selanjutnya ke pasien baik itu tindakan ESWL, operasi, maupun URS. Berdasarkan halhal tersebut di atas dapat dirumuskan permasalahan bagaimana menegakkan 5

diagnosa dengan MSCT Urografi pada pemeriksaan ginjal tanpa kontras positif dengan rekontruksi tracking dan analisis kualitas citra MSCT traktus urinarius. 1. Apakah informasi citra MSCT abdomen dengan recontruksi tracking dapat digunakan untuk pemeriksaan traktus urinarius? 2. Apakah ada perbedaan informasi citra MSCT abdomen setelah dilakukan analisis kontras pada hasil citra dengan berbagai jenis variasi slice thickness 1 mm, 2 mm, 3 mm dan window setting abdomen, mediastinum? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum Membuktikan penggunaan rekontruksi tracking pada MSCT abdomen tanpa menggunakan media kontras positif mampu menghasilkan citra traktus urinarius yang optimal. 2. Tujuan khusus a. Mengindentifikasi adanya perbedaan informasi citra traktus urinarius yang optimal pada MSCT abdomen tanpa menggunakan media kontras positif setelah dilakukan rekontruksi tracking dengan variasi slice thickness 1 mm, 2 mm, 3 mm dan window setting abdomen, mediastinum. b. Mengindentifikasi adanya perbedaan informasi citra traktus urinarius yang optimal pada MSCT abdomen dengan kasus urolithiasis tanpa 6

menggunakan media kontras positif setelah dilakukan analisis kontras pada hasil citra. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya bidang radiologi. a. Dapat menekan biaya dan efek dari media kontras positif. b. Memberikan pemanfaatan pada sistem ALARA dengan penggunaan rekontruksi tracking pada MSCT abdomen dalam meningkatkan informasi citra traktus urinarius. c. Meningkatkan efektifitas dalam pemanfaatan pesawat MSCT di rumah sakit. d. Membantu penegakan diagnosa dengan meningkatkan kualitas citra MSCT untuk pemeriksaan traktus urinarius. e. Menurunkan resiko penggunaan kontras media terutama pada pasien urologi dengan creatin tinggi. f. Memberi kontribusi pengetahuan di bidang radiologi, sebagai bahan referensi bagi penelitian lebih lanjut dan menerapkan konsep penelitian ini sebagai suatu bentuk penerapan ilmu secara aplikatif. 2. Memberikan masukan bagi para praktisi MSCT tentang penggunaan rekontruksi tracking pada pemeriksaan MSCT abdomen tanpa menggunakan media kontras positif. Memberikan informasi citra 7

diagnostik dalam pelayanan radiologi di rumah sakit atau tempat lainya khususnya bagian CT-Scan. E. Keaslian Penelitian Beberapa penelitian tentang pemeriksaan MSCT traktus urinarius telah dilakukan, namum belum pernah dilakukan penelitian tentang tracking sebagai alternatif pemeriksaan traktus urinarius tanpa menggunakan media kontras positif. Dengan hasil citra dianalisis kontras dengan menggunakan perangkat lunak Matlab untuk mendapatkan citra traktus urinarius yang optimal. Penelitian yang terkait dengan pemeriksaan MSCT Urography ditunjukkan pada Tabel 1. Tabel 1. Daftar publikasi sebelumnya yang pernah diambil penelitian No Peneliti Judul Metodologi Hasil 1 Washbum, et.al.2009 COMPUTED TOMOGRAPH Y UPDATE: AN EVOLVING URINARY TRACT IMAGING MODALITY Uji Diagnostik Terdapat teknik pemeriksaan CT Scan yang tepat guna mengidentifikasi kelainan pada ginjal dan saluran kemih dengan mengupayakan meminimalisir efek radiasi 8

2 Niemann, et.al. 2010 DETECTION OF UROLITHIASI S USING LOW-DOSE SIMULATION STUDY Eksperimen Ada perbedaan hasil dosis yang lebih rendah pada pemeriksaan CT Scan untuk mendeteksi urolithiasis dengan mengurangi tegangan pada ma, namun pada citra terdapat nois. 3 Akbar, et.al. 2004 MULTIDETEC TOR CT UROGRAPHY: TECNIQUES, CLINICAL APPLICATION S, AND PITFALLS Uji Diagnostik MSCT menjadikan pilihan pemeriksaan intrarenal (ginjal, Ureter, kandung kemih. Protokol MSCT Urography umumnya dilakukan dua kali scan. 4 Nikolić O, et.al. (2011) MULTISLICE COMPUTED TOMOGRAPH Y UROGRAPHY IN THE DIAGNOSIS OF URINARY TRACT DISEASES Eksperimen MSCT Urography lebih sensitif dari pada IVU untuk mendiagnosa saliran kemih 5 Roy, et,al. (2007) ACCURACY OF INTERMEDIA TE DOSE OF FUROSEMIDE INJECTION TO IMPROVE MULTIDETEK TOR ROW CT UROGRAPH Eksperimen Intermediate-dose furosemide (20 mg) MSCTU adalah penggambaran yang akurat dapat memperlihatkan pelvicocalices dan tanpa artefak. Dan dapat memvisualisasi ureter secara jelas. 9

6 Mariki, (2012) PEMERIKSAA N CT SCAN ABDOMEN DENGAN KLINIS NEFROLITHI ASIS DI INSTALASI RADIOLOGI RSI SULTAN AGUNG SEMARANG Uji Diagnostik Teknik Pemeriksaan Urography dengan klinis nefrolithiasis F. Ruang Lingkup 1) Ruang lingkup waktu Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Mei-Juli 2015 2) Ruang lingkup tempat Bertempat di Rumah Sakit Umum Salatiga. 3) Ruang lingkup materi Penelitian ini akan berfokus pada intervensi penggunaan rekontruksi tracking dan hasil citra dianalisis kontras dengan variasi slice thicknes dan window seting, di Rumah Sakit Umum Salatiga periode waktu Mei-Juli 2015. 10