KINERJA GURU PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN DI SD SE-KECAMATAN PERAK KABUPATEN JOMBANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

dokumen-dokumen yang mirip
2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik 2 dari 14

KOMPETENSI DAN INDIKATOR DALAM PENILAIAN KINERJA GURU BAGI GURU MATA PELAJARAN/GURU KELAS

LAPORAN DAN EVALUASI PENILAIAN KINERJA GURU KELAS / GURU MATA PELAJARAN. NIP/Nomor Seri Karpeg. Pangkat /Golongan Ruang Terhitung Mulai Tanggal

Format 1: Evaluasi Diri Guru untuk Rencana Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (diisi oleh Guru)

Sebelum Pengamatan. Selama Pengamatan. Setelah Pengamatan

INSTRUMEN MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM KERJA PENGAWAS PENDIDIKAN ISLAM DI SEKOLAH KABUPATEN BOGOR PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2015

LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PK GURU KELAS/MATA PELAJARAN

BAB III METODE PENELITIAN. Orientasi utama dari evaluasi konteks adalah:

1. Menguasai karakteristik peserta didik. Pengamatan & Pemantauan. 2. Menguasasi teori belajar dan prinsip- prinsip pembelajaran yang Pengamatan

ATASAN PEJABAT PENILAI

LAMPIRAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU

Kompetensi 1 : Mengenal karakteristik peserta didik. : Horale Tua Simanullang, S.Pd

INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU MATA PELAJARAN / KELAS PERMENNEGPAN dan RB No:16/2009 Dipersembahkan oleh: St. Rudi Muryanta, S.

BAB III METODE PENELITIAN. model CIPP. Komponen evaluasi yang digunakan adalah sebagai berikut:

MATERI UKG Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU 2 PERANGKAT PKG

Kompetensi 1 : Mengenal karakteristik peserta didik Jenis dan cara penilaian : Kompetensi Pedagogik (Pengamatan dan Pemantauan)

INSTRUMEN PENILAIAN KEPRIBADIAN DAN SOSIAL GURU MATA PELAJARAN/KELAS

EDISI : 5. KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU. Modul : Kompetensi Pedagogik Guru Soal-soal tentang Kompetensi Guru

INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI GURU MI*) (SEBELUM UJI VARLIDITAS DAN RELIABILITAS)

Instrumen Penilaian Kinerja Guru

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Aspek dan Indikator Kompetensi Pedagogik Guru

Kompetensi Dasar Indikator Esensial

FORMAT PENGHITUNGAN ANGKA KREDIT PK GURU KELAS/MATA

Guru mencoba mengetahui penyebab penyimpangan perilaku peserta didik untuk mencegah agar perilaku tersebut tidak merugikan peserta didik lainnya,

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PENGELOLAAN PROSES DI SD NEGERI 10 MANDONGA JURNAL PENELITIAN OLEH: DEWI HERNIA NENGSIH G2G

KISI UJI KOMPETENSI 2013 PROGRAM STUDI KEAHLIAN PARIWISATA

PENINGKATAN KINERJA GURU PAUD PAUD DALAM RANGKA PENGEMBANGAN KARAKTER PESERTA DIDIK. Oleh: Dwi Prasetiyawati Diyah Hariyanti

PEMENUHAN PENILAIAN KINERJA GURU (PKG) BAGI GURU SDN DAN SDN KECAMATAN DELI TUA KABUPATEN DELI SERDANG

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

LAPORAN HASIL PENILAIAN KINERJA GURU

KINERJA GURU DI SD KECAMATAN DELI TUA KABUPATEN DELI SERDANG. Halimatussakdiah dan Khairul Anwar Surel :

Catatan hasil Pengamatan dan/atau/ monitoring

BAB III METODE PENELITIAN

PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

KISI-KISI UJI KOMPETENSI GURU ( UKG ) tentang karakteristik peserta peserta didik dalam setiap. Distribusi Tenaga Listrik

Paket 1. Pengamatan terhadap guru SD Islam Al-Azhar Cianjur. Kompetensi yang dinilai: Kompetensi 1 dan 5

PROFIL KOMPETENSI PEDAGOGIK PENDIDIK ANAK USIA DINI. Indra Zultiar Dosen Pendidikan Guru PAUD FKIP UMMI

KISI-KISI UJI KOMPETENSI AWAL SERGUR 2012

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN GURU BK MELALUI PENILAIAN KINERJA DAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN. Siti Fitriana

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN No. 85 Kota Tengah yang akan dijelaskan sebagai berikut.

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN DAN PENILAIAN PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA. NOVI IHWANNUDIN,S.Pd NIP

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 41 SERI E

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

EVALUASI PENDIDIKAN DAN KINERJA GURU PAI

BAB III METODE PENELITIAN

AMANAT KONSTITUSI PEMBUKAAN UUD 1945:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kountur (Wiwid, 2006:48) Penelitian deskriftif adalah jenis penelitian yang

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU 2 PEDOMAN PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA GURU (PK GURU)

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah baik yang diselenggarakan pemerintah maupun masyarakat

PEDOMAN PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA GURU (PK GURU)

KESULITAN MAHASISWA PPG PENDIDIKAN FISIKA FKIP UNSYIAH DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN DI BANDA ACEH

KRITERIA PENILAIAN KINERJA GURU PEMULA PADA PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA (PIGP)

JURNAL. Profil Kompetensi Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Matematika UN PGRI Kediri

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG

kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.

Permendiknas No.16 Tahun 2007 Standar Kualifikasi Akademik Dan Kopetensi Guru

LAPORAN PENELITIAN. Oleh M. Djazari, M.Pd Drs. Pardiman Sukanti, M.Pd Siswanto, M.Pd Arga Lacopa

EVALUASI PENDIDIKAN DAN KINERJA GURU PAI

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 48 TAHUN 2013 TENTANG

REFLEKSI RESPON GURU TERHADAP PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SMP NEGERI 1 NGAGLIK E-JOURNAL

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG

1. PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting dalam pembentukan generasi muda penerus bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

TINGKAT KEAKTIFAN SISWA KELAS V DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN TONNIS DI SD N 01 REJOSARI KABUPATEN KUDUS TAHUN AJARAN 2015/2016

STANDAR KOMPETENSI GURU (Permendiknas No. 16 Tahun 2007)

IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENJASORKES TINGKAT SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN MEGALUH TAHUN PELAJARAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU 2 PEDOMAN PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA GURU

Wangan Indriyani Hendyat Soetopo Desi Eri Kusumaningrum. Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang 5 Malang 65145

PETA KOMPETENSI UNTUK PENGEMBANGAN KARIER BERBASIS PENILAIAN KINERJA GURU

BAB I PENDAHULUAN. perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai dan diwujudkan oleh guru dalam

BAB IV STANDAR KOMPETENSI GURU. Setelah membaca materi ini mahasiswa diharapkan memahami standar

Inilah yang perlu bapak/ibu guru persiapkan,tunjukkan bukti (jika ada) yang diperlukan untuk penilaian kinerja Guru pada assesor

KINERJA GURU PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN PASCA PENERAPAN KURIKULUM 2013 PADA GURU SMP NEGERI SE-KECAMATAN JOMBANG TAHUN 2016/2017

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Pada Siswa Kelas V SDN No. 2 Sikara Kecamatan Sindue Tobata

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Muhammad Khoerudin, 2016

BAB III METODE PENELITIAN

KISI UJI KOMPETENSI 2013 PROGRAM STUDI KEAHLIAN KESEHATAN

ISKANDAR HASAN Pengawas Sekolah Menengah Dinas Pendidikan Kota Gorontalo

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN DALAM PENILAIAN PRESTASI KERJA GURU

THE EFFCT OF TEACHERS PROFESSIONAL COMPETENCE CIVIC EDUCATION TO INTEREST STUDEN LEARNING SMPN IN KECAMATAN BONJOL

DAFTAR EVALUASI DIRI KERJA GURU

BAB I PENDAHULUAN. Mutu pendidikan di Indonesia saat ini belum tercapai seperti yang

PERAN KEGIATAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) DALAM MENUNJANG KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN JASMANI SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN DLINGO BANTUL YOGYAKARTA

Panduan PENILAIAN KINERJA GURU PAI TIM PENGEMBANG PKB-GPAI DIREKTORAT PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM TAHUN 2017

MINAT SISWA DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMP NEGERI 2 TEMPEL KAB. SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

STRATA PELAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH SE KECAMATAN MOYUDAN KABUPATEN SLEMAN DIY TAHUN 2016

PEMBINAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU OLEH KEPALA SEKOLAH DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN JATINOM KABUPATEN KLATEN

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

KOMPILASI TAGIHAN INDIVIDU (WAJIB DAN PILIHAN)

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. karena belajar merupakan kunci untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SKJ DENGAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF. Masdin SD Negeri 02 Tlogopakis, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan

QUANTUM, Jurnal Inovasi Pendidikan Sains, Vol.5, No.1, April 2014, hlm

KARTU BIMBINGAN PPL DI SEKOLAH MITRA TAHUN AKADEMIK 2014/2015

PEMETAAN PROFIL DAN KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN TINGKAT SEKOLAH DASAR DI KOTA BENGKULU

Transkripsi:

KINERJA GURU PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN DI SD SE-KECAMATAN PERAK KABUPATEN JOMBANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Febri Pramudya Sutikno Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Subjek dari penelitian ini adalah guru penjasorkes seluruh kecamatan perak kabupataen jombang dengan jumlah total semula 14 menjadi 8 dikarenakan yang 4 guru pindah sekolah diluar kecamatan perak dan yang 2 guru tidak bersedia untuk dijadikan subjek penelitian. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi (angket) yang sesuai dengan pedoman PKG yang sudah diterbitkan oleh Kementrian Pendidikan Nasional Dan Direktorat Jendral Peningkatan Mutu Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Tahun 2010. Berdasarkan hasil analisis data yang didapat bahwa secara keseluruhan nilai rata-rata PKG guru penjasorkes SD Sekecamatan Perak dengan jumlah guru 8 dengan nilai tertinggi adalah 50 atau memperoleh nilai 89 (dalam skala 100) dalam kategori baik sedangkan nilai PKG terendah dengan total nilai 47 atau memperoleh nilai 84 (dalam skala 100) dengan kategori baik. Kata Kunci: Penilaian kinerja guru, Guru Penjasorkes, Kinerja This research use quantitative research type with descriptive approach. Subjek of this research is teacher of penjasorkes entire/all district of silver of jombang sub province full scale initially 14 becoming 8 because of which is 4 teacher move school outside and which is 2 teacher not ready to be made by research subject. Instrument the used observation sheet ( quesioner) matching with guidance of ATP which have been published by Ministry Education of National and Directorate General of is Excalation of Quality of Educator and Non-Educator 2010. Based on the result of got data analysis that as a whole average value of PKG PESH of elementary school district Perak with amount of teacher 8 with highest value 50 or obtain ; get value 89 (in scale 100) in good category while value of ATP low totally value 47 or obtain ; get value 84 (in scale 100) with good category. Keywords: Assessment of Teacher Performance, Teacher PESH, Performance PENDAHULUAN Dalam Undang-Undang No 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional dijelaskan bahwa pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, Kebudayaan nasional Indonesia, dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. Untuk itu pada era ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, organisasi pendidikan yaitu sekolah dituntut memiliki kekuatan yang bukan hanya sekedar bertahan agar tidak mengalami gulung tikar melainkan sekolah dituntut juga mampu tumbuh, produktif dan mempunyai daya saing atau mampu berkompetisi, yang nantinya diharapkan dapat mewujudkan sekolah yang memiliki keunggulan, kemampuan dan daya saing serta mampu mengadaptasi dirinya dengan perkembangan dunia pendidikan yang berjalan dinamis Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh pertumbuhan jamani, kesehatan dan kesegaran jasmani, kemampuan dan ketrampilan, kecerdasan dan perkembangan watak serta kepribadian yang harmonis dalam rangka pembentukan manusia indonesia berkualitas berdasarkan pancasila (M utohir, 1992: 2). Pendidikan jasmani sebagai komponen 145

Bravo s Jurnal pendidikan secara keseluruhan telah disadari oleh banyak kalangan. Namun, dalam pelaksanan pengajaran pendidikan jasmani cenderung tradisional. Model pembelajaran pendidikan jasmani tidak harus terpusat pada guru, tetapi pada siswa. Orientasi pembelajaran disesuaikan, dengan perkembangan anak, isi dan urusan materi serta cara penyamapian harus disesuaikan sehingga menarik dan menyenangkan, sasaran pembelajaran ditujukan bukan hanya mengembangkan ketrampilan olahraga, tetapi pada perkembangan pribadi anak seutuhnya. Konsep dasar pendidikan jasmani dan model pengajaran pendidikan jasmani yang efektif perlu dipahami oleh mereka yang hendak mengajar pendidikan jasmani. Sistem penilaian kinerja guru adalah sebuah sistem pengelolaan kinerja berbasis guru yang didesain untuk mengevaluasi tingkatan kinerja guru secara individu dalam rangka mencapai kinerja sekolah secara maksimal yang berdampak pada peningkatan prestasi peserta didik. Ini merupakan bentuk penilaian yang sangat penting untuk mengukur kinerja guru dalam melaksanakan pekerjaannya sebagai bentuk akuntabilitas sekolah. Pada dasarnya sistem penilaian kinerja guru bertujuan: 1) menentukan tingkat kompetensi seorang guru, 2) meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja guru dan sekolah, 3) menyajikan suatu landasan untuk pengambilan keputusan dalam mekanisme penetapan efektif atau kurang efektifnya kinerja guru, 4) menyediakan landasan untuk program pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi guru, 5) menjamin bahwa guru melaksanakan tugas dan tanggung-jawabnya serta mempertahankan sikap-sikap yang positif dalam mendukung pembelajaran peserta didik untuk mencapai prestasinya menyediakan dasar dalam sistem peningkatan promosi dan karir guru serta bentuk penghargaan lainnya. Konsep Kinerja Pengertian PK Guru menurut Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009, PK GURU adalah penilaian dari tiap butir kegiatan tugas utama guru dalam rangka pembinaan karir, kepangkatan, dan jabatannya. Hasil PK GURU diharapkan dapat bermanfaat untuk menentukan berbagai kebijakan yang terkait dengan peningkatan mutu dan kinerja guru sebagai ujung tombak pelaksanaan proses pendidikan dalam menciptakan insan yang cerdas, komprehensif, dan berdaya saing tinggi. Persyaratann penting dalam sistem PK GURU yaitu: 1) Valid, 2) Reliabel, 3) Praktis Kompetensi Guru PJOK Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen menyatakan bahwa kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Menurut Finch & Crunkilton, (1992: 220) Menyatakan Kompetencies are those taks, skills, attitudes, values, and appreciation thet are deemed critical to successful employment. Pernyataan ini mengandung makna bahwa kompetensi meliputi tugas, keterampilan, sikap, nilai, apresiasi diberikan dalam rangka keberhasilan hidup/penghasilan hidup. Hal tersebut dapat diartikan bahwa kompetensi merupakan perpaduan antara pengetahuan, kemampuan, dan penerapan dalam melaksanakan tugas di lapangan kerja. Macam-macam kompetensi yang harus dimiliki oleh tenaga guru sebagai berikut 1) Kompetensi Pedagogik, 2) Kompetensi Kepribadian, 3) Kompetensi Sosial, 4) Kompetensi Profesional. METODE Jenis penelitian ini sesuai dengan tujuan yang akan dicapai yaitu menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian ini akan mendeskripsikan bagaimana kinerja Guru Pendidikan Jasmani Olaharaga dan Kesehatan SD se-kecamatan 146

Perak, Kab. Jombang. Sampel adalah sebagian dari populasi untuk dijadikan wakil dari seluruh jumlah populasi dan digunakan sebagai subjek penelitian (Arikunto, 2010:174). Adapun sampel dari penelitian ini adalah Guru PJOK di SD Se-kecamatan perak Kabupaten Jombang yang berjumlah 8 guru. Penelitian ini menggunakan Instrument yang berbentuk kuesioner (angket). Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data penelitian kinerja guru yang sudah dikumpulkan melalui lembar observasi yang sesuai dengan pedoman penilaian kinerja guru yang sudah diterbitkan oleh kementrian pendidikan nasional dan direktorat jendral peningkatan mutu pendidik tahun 2010 (PKG, 2010: 43). Pada tahap ini pemberian nilai untuk setiap kompetensi adalah skala nilai 1 sampai 4. Tapi sebelum pemberian nilai tersebut, terlebih dahulu memberikan nilai 0, 1, atau 2 pada masing-masing indikator untuk setiap kompetensi. Pemberian nilai ini harus didasarkan pada fakta-fakta yang ada tanpa harus mengurangi ataupun melebihkan. Skor 0 menyatakan indikator tidak dilaksanakan, skor 1 indikator dilaksanakan sebagian, skor 2 indikator dilaksanakan sepenuhnya. Perolehan skor untuk setiap kompetensi itu selanjutnya dijumlahkan dan dihitung prosentasenya dengan cara membagi total skor yank diperoleh dengan total skor maksimum kompetensi kemudian dikalikan dengan seratus persen. Perolehan prosentase skor pada setiap kompetensi ini kemudian dikonversikan ke skala nilai 1, 2, 3, atau 4. Konversi skor 0, 1, atau 2 dalam nilai kompetensi dilakukan sesuai dengan table 3.4 dibawah ini: Tabel 1. Konversi Skor Nilai Kompetensi (PedomanPelaksanaan PKG 2010) Rentang Total Skor Nilai Kompetensi 0% < X 25% 1 26% < X 50% 2 51% < X 75% 3 76% < X 100% 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Secara umum hasil PKG PJOK se-kec Perak Kab-Jombang adalah pada kompetensi satu yaitu mengenal karakteristik peserta didik ada enam indikator yaitu, 1) Guru dapat mengidentifikasi karakteristik belajar setiap peserta didik dikelasnya. 2) Guru memastikan bahwa semua peserta didik mendapatkan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran. 3) Guru dapat mengatur kelas untuk memberikan kesempatan belajar yang sama pada semua peserta didik dengan kelainan fisik dan kemampuan belajar yang berbeda. 4) Guru mencoba mengetahui penyebab penyimpangan perilaku peserta didik untuk mencegah agar perilaku tersebut tidak merugikan peserta didi lainnya. 5) Guru membantu mengembangkan potensi dan mengatasi kekurangan peserta didik. 6) Guru memperhatikan peserta didik dengan kelemahan fisik tertentu agar dapat mengikuti aktifitas pembelajaran, sehingga peserta didik tersebut tidak termarginalkan ( tersisihkan, diolok-olok, minder, dsb.). Hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator yang memperoleh ketercapain nilai tertinggi adalah pada indikator ke 6 dengan skor 1,25%sedangkan indikator yang memperoleh nilai terendah adalah indikator 4 dengan skor 0,83%. Dari hasil penelitian tersebut diperoleh hasil perhitungan Penilain Kinerja Guru PJOK yang dilakukan dengan cara menyebarkan angket keseluruh SDN se- kecamatan perak kabupaten Jombang. Secara umum hasil PKG PJOK se-kec Perak Kab-Jombang adalah pada kompetensi satu yaitu mengenal karakteristik peserta didik ada enam indikator yaitu, 1) Guru dapat mengidentifikasi karakteristik belajar setiap peserta didik dikelasnya. 147

Bravo s Jurnal 2) Guru memastikan bahwa semua peserta didik mendapatkan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran. 3) Guru dapat mengatur kelas untuk memberikan kesempatan belajar yang sama pada semua peserta didik dengan kelainan fisik dan kemampuan belajar yang berbeda. 4) Guru mencoba mengetahui penyebab penyimpangan perilaku peserta didik untuk mencegah agar perilaku tersebut tidak merugikan peserta didi lainnya. 5) Guru membantu mengembangkan potensi dan mengatasi kekurangan peserta didik. 6) Guru memperhatikan peserta didik dengan kelemahan fisik tertentu agar dapat mengikuti aktifitas pembelajaran, sehingga peserta didik tersebut tidak termarginalkan ( tersisihkan, diolok -olok, minder, dsb.). Hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator yang memperoleh ketercapain nilai tertinggi adalah pada indikator ke 6 dengan skor 1,25%sedangkan indikator yang memperoleh nilai terendah adalah indikator 4 dengan skor 0,83%. Pada komptensi 2 yaitu menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik terdapat ada 6 indikator : 1) Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menguasai materi pembelajaran sesuai usia dan kemampuan belajaranya melalui pengaturan proses pembelajaran dan aktifitas yang bervariasi. 2) Guru selalu memastikan tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran tertentu dan menyesuaikan aktifitas pembelajaran berikutnya berdasarkan tingkat pemahaman tersebut. 3) Guru dapat menjelaskan alasan pelaksanaan kegiatan / aktifitas yang dilakukannya, baik yang sesuai maupun yang berbeda dengan rencana, terkait keberhasilan pembelajaran, 4) Guru menggunakan berbagai teknik untuk memotivasi kemauan belajar peserta didik. 5) Guru merencanakan kegiatan pembelajaran yang saling terkait satu sama lain, dengan memperhatikan tujuan pembelajaran maupun proses belajar peserta didik.6) Guru memperhatikan respon peserta didik yang belum / kurang memahami materi pembelajaran yang diajarkan dan menggunakannya untuk memperbaiki rancangan pembelajaran berikutnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator yang memperoleh nilai tertinggi adalah indikator 5 dengan skor 1,08% sedangkan yang memperoleh nilai terendah adalah indikator 3 dengan skor 0,83%. Pada kompetensi 3 adalah pengembangan kurikulum terdapat 4 indikator yaitu: 1) Guru dapat menyusun silabus yang sesuai dengan kurikulum. 2) Guru merancang rencana Pembelajaran yang sesuai dengan silabus untuk membahas materi ajar tertentu agar peserta didik dapat mencapai kompetensi dasar yang ditetapkan. 3) Guru mengikuti urutan materi pembelajaran dengan memperhatikan tujuan pembelajaran. 4) Guru memilih materi pembelajaran yang sesuai tujuan pembelajaran, tepat dan mutakhir sesuai dengan usia dan tingkat kemampuan belajar peserta didik dapat dilaksanakan di kelas sesuai dengan konteks kehidupan sehari-hari peserta didik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa indikator yang memperoleh nilai tertinggi adalah indikator 1 dengan skor 1,88% sedangkan yang memperoleh nilai indikator terendah adalah indikator 4 dengan skor 1,50% Pada kompetensi 4 yaitu kegiatan pembelajaran yang mendidik terdapat sebelas indikator : 1) Guru melaksanakan aktifitas pembelajaran sesuai dengan rancangan yang telah disusun secara lengkap dan pelaksanaan aktifitas tersebut mengindikasikan bahwa guru mengerti tentang tujuannya. 2) Guru melaksanakan aktifitas pembelajaran yang bertujuan untuk membantu proses belajar peserta didik. 3) Guru mengkomunikasikan informasi baru (misalnya materi tambahan) sesuai dengan usia dan tingkat kemampuan belajar peserta didik. 4) Guru menyikapi kesalahan yang dilakukan peserta didik sebagai tahapan proses pembelajaran, bukan semata-mata kesalahan yang harus dikoreksi, misalnya dengan mengetahui terlebih dahulu peserta didik lain yang setuju atau tidak setuju dengan jawaban tersebut, sebelum memberikan jawaban yang benar. 5) Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan isi kurikulum dan mengaitkannya dengan konteks kehidupan sehari-hari peserta didik. 6) Guru melakukan aktifitas 148

pembelajaran secara bervariasi dengan waktu yang cukup untuk kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan usia dan tingkat kemampuan belajar dan mempertahankan perhatian peserta didik. 7) Guru mengelola kelas dengan efektif tanpa mendominasi atau sibuk dengan kegiatannya sendiri agar semua waktu peserta dapat termamfatkan secara produktif. 8) Guru mampu menyesuaikan aktifitas pembelajaran yang dirancang dengan kondisi kelas. 9) Guru memberikan banyak kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya, mempratekkan dan berinteraksi dengan peserta didik lain. 10) Guru mengatur pelaksanaan aktifitas pembelajaran secara sistematis untuk membantu proses belajar peserta didik sebagai contoh: guru manambah informasi baru setelah mengevaluasi pemahaman peserta didik terhadap materi sebelumnya. 11) Guru menggunakan alat bantu mengajar atau audio visual (termasuk tik) untuk meningk atkan motivasi belajar peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa yang memperoleh nilai indikator tertinggi adalah indikator 1 dengan skor 0,70% sedangkan indikator yang memiliki nilai terendah adalah indikator 10 dan 11 dengan skor yang sama yaitu 0,40% Pada kompetensi 5 adalah memahami dan mengembangkan potensi terdapat tujuh indikator: 1) Guru menganalisis hasil belajar berdasarkan segala bentuk penilaian terhadap setiap peserta didik untuk mengetahui tingkat kemajuan masing-masing. 2) Guru merancang dan melaksanakan aktifitas pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk belajar sesuai dengan kecakapan dan pola belajar masing-masing. 3) Guru merancang dan melaksanakan aktifitas pembelajaran untuk memunculkan daya kreatifitas dan kemampuan berfikir kritis peserta didik. 4) Guru secara aktif membantu peserta didik dalam proses pembelajaran dengan memberikan perhatian kepada setiap individu. 5) Guru dapat mengidentifikasi dengan benar tentang bakat, minat, potensi, dan kesulitan masingmasing peserta didik. 6) Guru memberikan kesempatan belajar kepada peserta didik sesuai dengan cara belajarnya masing-masing. 7) Guru memusatkan perhatian pada interaksi dengan peserta didik dan mendorongnya untuk memahami dan menggunakan informasi yang disampaikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator yang memperoleh ketercapain tertinggi adalah indikator 1, 3, 4 dengan ketercapaian indikator sebesar 1,00% sedangkan indikator untuk ketercapaian terendah adalah indikator 5 dengan ketercapaian indikator sebesar0,71% Pada kompetensi 6 adalah komunikasi dengan peserta didik terdapat 6 indikator yaitu adalah sebagai berikut: 1) Guru menggunakan pertanyaan untuk mengetahui pemahaman dan menjaga partisipasi peserta didik, termasuk memberikan pertanyaan terbuka yang menuntut peserta didik untuk menjawab dengan ide dan pengetauan mereka. 2) Guru memberikan perhatian dan mendengarkan semua pertanyaan dan tanggapan pesrta didik, tanpa menginterupsi, kecuali jika diperlukan untuk membantu atau mengklarifikasi pertanyaan atau tanggapan tersebut. 3) Guru menanggapi pertanyaan peserta didik secara tepat, benar, dan mutakhir, sesuai tujuan pembelajaran dan isi kurikulum, tanpa mempermalukannya. 4) Guru menyajikan kegiatan pembelajaran yang dapat menumbuhkan kerja sama yang baik antar peserta didik. 5) Guru mendengarkan dan memberikan perhatian terhadap semua jawaban peserta didik baik yang benar maupun yang dianggap salah untuk mengukur tingkat pemahaman peserta didik. 6) Guru memberikan perhatian terhadap pertanyaan peserta didik dan meresponnya secara lengkap dan relevan untuk menghilangkan kebingungan peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator yang memperoleh nilai tertinggi adalah indikator 5 dengan ketercapaian nilai sebesar 1,25% sedangkan indikator yang mempunyai nilai terendah adalah indikator 4 dan 6 dengan nilai sebesar 0,91%, Pada kompetensi 7 adalah penilaian dan evaluasi terdapat 5 indikator yaitu: 1) Guru menyusun alat penilaian sesuai dengan tujuan pembelajaran untuk mencapai kompetensi 149

Bravo s Jurnal tertentu seperti yang tertulis dalam RPP. 2) Guru melaksanakan penilaian dengan berbagai teknik dan jenis penilaian, selain penelaian formal yang dilaksanakan sekolah, dan mengumumkan hasil serta implikasinya kepada peserta didik, tentang tingkat pemahaman terhadap materi pembelajaran yang telah dan akan dipelajari. 3) Guru menganalisis hasil penilaian untuk mengidentifikasi topik atau kompetensi dasar yang sulit sehingga diketahui kekuatan dan kelemahan masing-masing peserta didik untuk keperluan remedial dan pengayaan. 4) Guru memamfaatkan masukan dari peserta didik dan merefleksikannya untuk meningkatakan pembelajaran selanjutnya, dan dapat membuktikannya melalui catatan, jurnal pembelajaran, rancangan pembelajaran, materi tambahan, dan sebagainya. 5) Guru memamfaatkan hasil penilaian sebagai bahan penyusunan rancangan pembelajaran yang akan dilakukan selanjutnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator yang memperoleh nilai tertinggi adalah indikator 1 dengan ketercapaian nilai sebesar 1,40% sedangkan indikator yang mempunyai nilai terendah adalah indikator 3 dan 5 dengan nilai yang sama sebesar 0,90% Pada kompetensi 8 yaitu bertindak sesuai dengan norma, agama,hukum, sosial, dan kebudayaan nasional indonesia terdapat lima indikator yaitu: 1) Guru menghargai dan mempromosikan prinsip-prinsip pancasila sebagai dasar idiologi dan etika bagi semua warga indonesia. 2) Guru mengembangkan kerjasama dan kebersamaan dengan teman sejawat tanpa memperhatikan perbedaan yang ada (misalnya: suku, agama, dan gender). 3) Guru saling menghormati dan menghargai teman sejawat sesuai dengan kondisi dan keberadaan masing-masing. 4) Guru memiliki rasa persatuan dan kesatuan sebagai bangsa indonesia. 5) Guru mempunyai pandangan yang luas tentang keberagaman bangsa indonesia (misalnya: budaya, suku, dan agama). Hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator yang memperoleh nilai tertinggi adalah indikator 3 dan 4 dengan ketercapaian nilai yang sama sebesar 1,60% sedangkan indikator yang mempunyai nilai terendah adalah indikator 1 dengan nilai sebesar 1,10% Pada kompetensi 9 yaitu menunjukkan pribadi yang dewasa dan teladan terdapat 5 indikator yaitu: 1) Guru bertingkah laku sopan dalam berbicara, berpenampilan, dan berbuat baik terhadap semua peserta didik, orang tua, dan teman sejawat. 2) Guru membagi pengalamannya dengan teman sejawat, termasuk mengundang mereka untuk mengobservasi cara mengajarnya dan memberikan masukan. 3) Guru mampu mengelola pembelajaran yang membuktikan bahwa guru dihormati oleh peserta didik, sehingga semua peserta didik selalu memperhatikan guru dan berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. 4) Guru bersikap dewasa dalam menerima masukan dari peserta didik dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berpartisipasi dalam proses pembelajaran. 5) Guru berperilaku baik untuk mencitrakan nama baik sekolah. ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator yang memperoleh nilai tertinggi adalah indikator 4 dan 5 dengan ketercapaian nilai sebesar 1,60%.sedangkan indikator yang mempunyai nilai terendah adalah indikator 2 dengan nilai sebesar 1,00%, Pada kompetensi 10 yaitu etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, dan rasa bangga menjadi guru terdapat 8 indikator yaitu: 1) Guru mengawali dan mengakhiri pembelajaran dengan tepat waktu. 2) Jika guru harus meninggalkan kelas, guru mengaktifkan siswa dengan hal-hal produktif terkait dengan mata pelajaran, dan meminta guru piket atau guru lain untuk mengawali kelas. 3) Guru memenuhi jam mengajar dan dapat melakukan semua kegiatan lain diluar jam mengajar berdasarkan ijin dan persetujuan pengelola sekolah. 4) Guru meminta ijin dan memberitahu lebh awal, dengan memberikan alasan dan bukti yang sah jika tidak menghadiri kegiatan yang telah direncanakan, termasuk proses pembelajaran di kelas. 5) Guru mengerjakan tugas administratif dan non-pembelajaran dengan tepat waktu sesuai standart yang ditetapkan. 6) Guru memanfaatkan waktu luang selain mengajar untuk kegiatan yang produktif terkait dengan tugasnya. 7) Guru memberikan 150

kontribusi terhadap pengembangan sekolah dan mempunyai prestasi yang berdampak positif terhadap nama baik sekolah. 8) Guru merasa bangga dengan profesinya sebagai guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator yang memperoleh nilai tertinggi adalah indikator 8 dengan ketercapaian nilai sebesar 1% sedangkan indikator yang mempunyai nilai terendah adalah indikator 5 dengan ketercapaian nilai sebesar 0,56%, seperti Pada kompetensi 11 yaitu bersikap inklusif, bertindak obyektif, serta tidak deskriminatif terdapat tiga indikator; 1) Guru memperlakukan semua peserta didik secara adil, memberikan perhatian dan bantuan sesuai kebutuhan masing-masing, tanpa memperdulikan faktor personal. 2) Guru menjaga hubungan baik dan peduli dengan teman sejawat (bersikap inklusi f), serta berkontribusi positif terhadap semua diskusi formal dan informal terkait dengan pekerjaanya. 3) Guru sering berinteraksi dengan peserta didik dan tidak membatasi perhatiannya hanya pada kelompok tertentu (misalnya: peserta didik yang pandai, kaya, bersal dari daerah yang sama dengan guru). Hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator yang memperoleh nilai tertinggi adalah indikator 2 dengan ketercapaian nilai sebesar 2,70% sedangkan indikator yang mempunyai nilai terendah adalah indikator 1 dan 3 dengan ketercapaian nilai yang sama sebesar 2,33% Pada kompetensi 12 yaitu komunikasi dengan sesama guru, tenaga pendidikan, orang tua peserta didik, dan masyarakat terdapat 3 indikator yaitu: 1) Guru menyampaikan informasi tentang kemajuan, kesulitan, dan potensi peserta didik kepada orang tuanya, baik dalam pertemuan formal maupun tidak formal antara guru dan orang tua, teman sejawat, dan dapat menunjukkan buktinya. 2) Guru ikut berperan aktif dalam kegiatan diluar pembelajaran yang diselenggarakan oleh sekolah dan masyarakat dan dapat memberikan bukti ke ikut sertaannya. 3) Guru memperhatikan sekolah sebagai bagaian dari masyarakat, berkomunikasi dengan masyarakat sekitar, serta berperan dalam kegiatan sosial di masyarakat. ). Hasil penelitian menunj ukkan bahwa indikator yang memperoleh nilai tertinggi adalah indikator 3 dengan ketercapaian nilai sebesar 2,33% sedangkan indikator yang mempunyai nilai terendah adalah indikator 1 dan 2 dengan nilai yang sama sebesar 1,70%, Pada kompetensi 13 yaitu penggunaan materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu terdapat tiga indikator yaitu; 1) Guru melakukan pemetaan standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk mata pelajaran yang diampunya, untuk mengidentifikasi materi pembelajaran yang dianggap sulit, melakukan pembelajaran, dan memperkirakan alokasi waktu yang diperlukan. 2) Guru menyertakan informasi yang tepat dan mutakhir di dalam perencanaan dan pelaksana pembelajaran. 3) Guru menyusun materi, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang berisi informasi yang tepat, mutakhir, dan yang membantu peserta didik untuk memahami konsep materi pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator yang memperoleh nilai tertinggi adalah indikator 1 dan 2 dengan ketercapaian nilai yang sama sebesar 2% sedangkan indikator yang mempunyai nilai terendah adalah indikator 3 dengan nilai sebesar 1,70% Pada kompetensi 14 adalah mengembangkan keprofesian melalui tindakan reflektif terdapat 6 indikator yaitu: 1) Guru melakukan evaluasi secara spesifik, lengkap, dan di dukung dengan contoh pengalaman diri sendiri. 2) Guru memiliki jurnal pembelajaran sebagai bukti yang menggambarkan kinerjanya. 3) Guru memamfaatkan bukti gambaran kinerjanya untuk mengembangkan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran selanjutnya dalam program pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB). 4) Guru dapat mengimplikasikan pengalaman PKB dalam perencanaan, pelaksanaan, penilaian pembelajaran, dan tindak lanjutnya, 5) Guru melakukan penelitian, mengembangkan karya inovasi, mengikuti kegiatan ilmiah (misalnya: seminar dan konferensi) dan aktif dalam 151

Bravo s Jurnal melaksanakan PKB. 6) Guru dapat memamfaatkan TIK dalam berkomunikasi dan pelaksanaan PKB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator yang memperoleh nilai tertinggi adalah indikator 2 dengan ketercapaian nilai sebesar 1,00% sedangkan indikator yang mempunyai nilai terendah adalah indikator 5 dengan nilai ketercapaian sebesar 0,50%. Setelah diketahui nilai setiap kompetensinya yang di dapatkan, maka selanjutnya melakukan rekapitulasi nilai dari masing-masing kompetensi sehingga pada akhirnya didapatkan nilai PKG. Berikut ini adalah rekapitulasi nilai masing-masing kompetensi dan nilai PKG Penjasorkes SDN Kecamatan perak, Kab. Jombang sehingga dapat diketahui bagaimana kondisi kinerjanya. SIMPULAN Penilaian Kinerja Guru dilakukan untuk melihat kinerja guru dalam melaksanakan tugas utamanya, yaitu melaksanakan pembelajaran, pembimbingan dan/atau pelaksanaan tugas lain yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah. Hasil penilaian kinerja guru selanjutnya digunakan untuk membantu guru dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya pada kompetensi tertentu sesuai keperluan. Dengan demikian diharapkan guru akan mampu berkontribusi secara optimal dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran peserta didik dan sekaligus membantu guru dalam pengembangan karirnya sebagai seorang yang profesional. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. Dalton, W, 2009 Guru Pendidikan Jasmani Dan Profesional. (Online) http://wiliandalton.blogspot.com/2009/02/guru-pendidikan-jasmani-profesional.html Depdiknas. 2003. Efektifitas Diklat Struktural. (Online), http://www.bkn.go.id/penelitian/2003,diakses pada 2 November 2014 Fajar, I. 2011. Kompetensi Yang Harus Dimiliki Seorang Guru Profesional (Online) (http://ibnufajar75.wordpress.com/2012/12/27/empat-kompetensi-yang-harusdimiliki-seorang-guru-profesional/). Faqih, A. 2011. Kompetensi Dasar Guru Penjaskes (Online) (http//alfiyanfaqih.blogspot.com/2011/06/kompetensi-dasar-gurupenjaskes.html#ixzz3hrdtzseb/, diakses pada tanggal 28 oktober 2014). Gultom, S. 2012. Pedoman Pelaksanaan Penelitian Kinerja Guru. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Maksum, A. 2011. Metodelogi Penelitian Dalam Olahraga. Surubaya: Unesa University Press. Nanik, B. 2010. Peranan dan Kompetensi Guru Penjas Olahraga dan Kesehatan di Sekolah, (Online) https://smpgandunsari 1. Wordpress.com/2010/08/21/peranan-dankompetensi-guru-pen-jas-olahraga-dan-kesehatan-di-sekolah/ Pedoman dan Instrumen Penilaian Kinerja Guru, (Online) http://www.sekolahdasar.net/2012/10/pedoman-dan-instrumen-penilaian-kinerja.html Pedoman Pelaksaan Penilaian Kinerja Guru, (Online) http://www.slideshare.net/susukambingbubuk/penilaian-kinerja-guru-29727383 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standart Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 Tentang Standart Kualifikasi Akedemik dan Kompetensi Konselor. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 152

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Samsudin, 2008. Pemebelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan SD/MI. Jakarta: Litera Suharsaputra, Uhar. 2011. Pengembangan Kinerja Guru. (Online), http://www.uharsaputra.wordpress.com/pendidikan/pengembangan-kinerja-guru 153