3.2.1 Alat dan Teknik Scaling Alat/instrument periodontal yang dibutuhkan dalam perawatan scaling umumnya terdiri dari 3 bagian, yakni handle

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 4 ALAT PERIODONTAL KLASIFIKASI ALAT PERIODONTAL

KLASIFIKASI ALAT PERIODONTAL

INSTRUMENTASI PERIODONTAL HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN PADA WAKTU INSTRUMENTASI

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. periodontal terdahulu dicapai dengan adanya instrumen tangan (sickle, curret, chisel,

INSTRUMENTASI PERIODONTAL

PERAWATAN INISIAL. Perawatan Fase I Perawatan fase higienik

Alat yang tangkainya dari logam / non logamdengan diujungnya terdapat kaca berbentuk bulat.

TUGAS PERIODONSIA 1. Nama : Rahayu Sukma Dewi NIM :

KONTROL PLAK. Kontrol plak adalah prosedur yang dilakukan oleh pasien di rumah dengan tujuan untuk:

BAB I PENDAHULUAN. prevalensi jaringan periodontal yang tidak sehat sebesar 95,21% atau

BPSL BLOK BUKU PANDUAN SKILLS LAB PENYAKIT PERIODONTAL DAN MUKOSA MULUT NAMA : NIM : KLP SEMESTER IV TAHUN AKADEMIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pentingnya Menjaga Oral Hygiene Pada Perawatan Ortodonti.

Nama : Fatimah Setiyo Ningrum NIM : 05/187381/KG/7916

PERBEDAAN INTENSITAS NYERI SAAT SKELING DENGAN MENGGUNAKAN SKELER MANUAL DAN SKELER ULTRASONIK

KURETASE GINGIVAL & KURETASE SUBGINGIVAL

Bab I PENDAHULUAN. Penyakit gigi dan mulut merupakan penyakit yang bersifat progresif dan

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat, apalagi di kalangan anak-anak dan remaja. Hal ini disebabkan karena

BAB 1 PENDAHULUAN. perawatan gigi dan mulut. Ketika klinik tersebut dipergunakan, personil yang

BAB 2 DESKRIPSI SIKAT GIGI ELEKTRIK. Secara umum sikat gigi elektrik telah dikenal lebih efektif dalam

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut.

BAB 1 PENDAHULUAN. Fixed orthodontic atau disebut juga dengan pesawat cekat ortodonti

INSTRUMENTASI OPERATIVE DENTISTRY

BAB 11 KURETASE GINGIVAL

INSTRUMEN ENDODONTIK (PERALATAN PERAWATAN S.A)

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menopause merupakan bagian dari siklus kehidupan alami yang akan

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan cara selalu menjaga kebersihan gigi dan

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN

CIRI-CIRI : Alat penjepit dari stainless steel dengan ujung jepitan melengkung/membentuk sudut.

BAB 2 DESKRIPSI SIKAT GIGI POWER DRIVEN

FAKTOR PREDISPOSISI PENYAKIT PERIODONTAL

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS PADJADJARAN TEKNIK PENGECORAN DAN PEMBUATAN SEGI TUJUH

BAB 1 : PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Keberadaan penyakit-penyakit ini seringkali diabaikan oleh masyarakat

II. KEADAAN ANATOMIS SEBAGAI FAKTOR PREDISPOSISI PENYAKIT PERIODONTAL

Dental Health Education

A. Anatomi dan morfologi Gigi Permanen 1. Gigi Incisivus Tetap Pertama Atas

IX. Faktor-Faktor Penyebab Kegagalan Gigi Tiruan Cekat

CROSSBITE ANTERIOR. gigi anterior rahang atas yang lebih ke lingual daripada gigi anterior rahang

BAB 4 METODE PENELITIAN

Odontektomi. Evaluasi data radiografi dan klinis dari kondisi pasien

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Perawatan pendahuluan 4.2 Perawatan utama Rahang atas

BAB IV POSISI KERJA DALAM FOUR HA DED DE TISTRY

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia masih merupakan hal yang

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 1

DEPARTEMEN KEDOKTERAN GIGI PENCEGAHAN/ PENYULUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA PENDERITA TUNANETRA USIA TAHUN ( KUESIONER )

BAB 4 METODE PENELITIAN

Penetapan Gigit pada Pembuatan Gigi Tiruan Lengkap

1. Jelaskan cara pembuatan activator secara direct dan indirect. Melakukan pencetakan pada rahang atas dan rahang bawah.

BAB I PENDAHULUAN. mikroba pada gigi dan permukaan gingiva yang berdekatan. 1,2

PERAWATAN PERIODONTAL

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan rongga mulut merupakan salah satu bagian yang tidak dapat

III RANCANGAN DAN PROFIL GIG! GERGAJI A. Tipe Gigi

PERAWATAN KURETASE GINGIVA PADA GIGI INCISIVUS LATERAL RAHANG BAWAH

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung pada bulan Mei s/d juni Penelitian ini termasuk dalam lingkup Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut.

PEMILIHAN DAN PENYUSUNAN ANASIR GIGITIRUAN PADA GIGITIRUAN SEBAGIAN LEPASAN (GTSL)

BAB 4 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan kepada Odapus yang bergabung dan berkunjung di YLI.

BAB I PENDAHULUAN. ultrasonik digunakan sebagai dasar ultrasonic scaler (Newman dkk.,

IMPAKSI MAKANAN. Definisi: Masuknya makanan secara paksa ke dalam jaringan periodonsium.

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. akar terbagi menjadi tiga tahapan utama yang disebut Triad Endodontic yang

TEKNIK GAMBAR DASAR A. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN GAMBAR

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Prosedur ( salah satu atau lebih ) Pengasahan Pembuatan restorasi Pencabutan gigi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

MODUL 6 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGI KI R) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. cepat berkembang. Masyarakat makin menyadari kebutuhan pelayanan

GINGIVEKTOMI DAN GINGIVO V PL P A L STI T K

DIAGNOSIS DAN RENCANA PERAWATAN Prosedur penegakan diagnosis merupakan tahap paling penting dalam suatu perawatan Diagnosis tidak boleh ditegakkan tan

BEDAH TULANG RESECTIVE

BAB I PENDAHULUAN. Pembuangan jaringan yang tidak sehat secara mekanik dan kimiawi merupakan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

JENIS-JENIS GARIS DAN ALAT-ALAT GAMBAR. Jenis-jenis Garis

ANATOMI GIGI. Drg Gemini Sari

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mungkin di dalam mulut dengan cara pengambilan semua jaringan pulpa

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam perawatan saluran akar. Menghilangkan jaringan pulpa, mikroorganisme

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. semua orang tidak mengenal usia, golongan dan jenis kelamin. Orang yang sehat

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

OLEH: Prof. Dr.Sudibyo, drg. Sp. Per. SU.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Karies gigi merupakan suatu penyakit pada jaringan keras gigi yaitu ,

BAB 4 METODE PENELITIAN. 4.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan studi observasional analitik potong lintang (crosssectional).

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. karena mengalami perubahan-perubahan fisiologis dalam rongga mulut termasuk

Kenali Penyakit Periodontal Pada Anjing

Oleh NURADILLAH.BURHAN. Politehnik kesehatan kemenkes makassar jurusan keperawatan gigi

Definisi Yaitu keausan gigi yang disebabkan oleh kontaknya gigi.makin sering kontak terjadi, makin besar keausannya.

VI. PREPARASI GIGI PEGANGAN (ABUTMENT)

1. PENGENALAN ALAT KERJA BANGKU

Panduan Kerja PENATALAKSANAAN PENDERITA MALOKLUSI MENGGUNAKAN ALAT LEPASAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. diterapkan dalam bidang kedokteran gigi sejak ratusan tahun yang lalu. Pierre

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Batasan dan karakteristik Ketunanetraan

III. RENCANA PERAWATAN

Rawati Siregar, Jessi Sihotang Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Definisi Gigi Tiruan Sebagian Lepasan. satu atau lebih gigi asli, tetapi tidak seluruh gigi asli dan atau struktur

MODUL 7 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGGERGAJI ) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

3.2.1 Alat dan Teknik Scaling Alat/instrument periodontal yang dibutuhkan dalam perawatan scaling umumnya terdiri dari 3 bagian, yakni handle (pegangan), shank (penghubung antra handle dan blade), serta blade (ujung kerja). Berikut macam instrument yang biasa dipergunakan beserta teknik pemakaiannya : 1. Alat Scaling (manual) a. Kuret Untuk mengambil kalkulus subgingiva,root planing dan menghilangkan jaringan lunak pada dinding poket. Desainnya berbenuk seperti sendok dengan ujung membulat,dari potongan melintang blade semisirkuler dengan dasar cembung, cutting edge dibentuk oleh bagian muka blade dengan sisi/pinggir blade dibandingkan sickle kuret lebih tipis. b. Sickle Untuk mengambil kalkulus supra gingival. Dimana permukaan dari sickle datar dan mempunyai 2 cutting edge yang bertemu pada satu ujung yang tajam. Shank yang lurus untuk gigi anterior dan premolar sedangan shank yang bersudut untuk gigi posterior. Teknik dari penggunaan sickle yaitu cara memegangnya dengan cara modified pen grasp,blade diadaptasikan didasar kalkulus dengan sudut antara blade dengan gigi 450-900, aktifasi alat dengan gerakan tarikan (pull stroke)kea rah vertical dan oblique. c. Hoe scaler Untuk mengambil dan meratakan permukaan akar dari sisa kalkulus dan semetum yang rusak. Desain dari hoe scaller yaitu blade membentuk sudut 990-1000, cutting edge dibentuk oleh pertemua permuka ujung yang datar dengan aspek dalam blade,cutting edge dibevel 450,blade agak bengkok terdiri dari dua titik kontak dengan gigi,bagian belakang blade bulat sehingga mudah masuk dalam poket. Cara pengunaan dari hoe scaler yaitu blade diinsersikan pada dasar poket sehingga terdapat dua kontak dengan gigi,alat diaktivasi dengan pull stroke arah mahkota dengan tetap mempertahankan dua titik kontak. d. File scaler Untuk mengambil dan meratakan permukaan akar dari sisa kalkulus dan semetum yang rusak selain itu dapat digunakan untuk membuang margin gingival yang

overhanging. File scaler jarang digunakanpada permukaan akar karena membuat permukaan akar menjadi kasar. e. Chisel scaler Untuk menghilangknan kalkulus di daerah proksimal yang sempit. Penggunaannya yaitu alat diinsersikan dari fasial ke lingual diaktifasi dengan push motion. Chisel scaler merupakan instrument double ended dengan shank lurusdan bengkok. Blade sedikit melengkung dengan cutting edge yang lurus dan dibevel 450. 2. Ultrasonic dan Sonic instrument a. Ultrasonic instrument Digunakan untuk scaling, kuret, dan menghilangkan stain. Cara kerjanya menggunakan vibrasi atau getaran fisik (frek. 20.000 jutaan get/detik) dengan ultrasonic tip berbentuk beragam. Efektif untuk menghilangkan kalkulus, membersihkan dinding poket, serta pembersihan selama operasi. Penggunaannya cukup dengan sentuhan ringan dan jumlah gerakan terbatas. Ada 2 tipe ultrasonic unit: o Magnetostrictive unit: - pola vibrasi elips - semua sisi tip aktif o Piezoelecrtric unit: - pola vibrasi linear - hanya dua sisi tip yang aktif b. Sonic instrument Dengan frekuensi : 2000 650 get/dtk, memiliki kekuatan untuk menghilangkan kalkulus lebih kecil. Tambahan irigasi bertujuan agar panas dapat diminimalkan serta dapat membersihkan debris. 3. Instrumen pembersih dan pemoles a. Rubber cup Berupa beberapa selongsong karet dengan atau tanpa bentukan. Digunakan pada handpiece dengan sudut propilaksis khusus. Rubber cup bertujuan untuk menghilangkan plak, stain, dan menghaluskan akar yang terbuka, juga untuk massage

gingival. Penggunaannya cukup dengan tekanan ringan dan intermitten. Biasanya dilengkai dengan pasta pembersih yang bertujuan untuk mengurangi panas b. Bristle brush Digunakan pada mahkota saja oleh karena bulu sikatnya keras. Penggunaannya dengan handpiece dan pasta. c. Porte polisher Berfungsi untuk menghaluskan permukaan gigi setelah instrumentasi. Porte polisher merupakan hand instrument dengan ujung dari kayu yang digunakan dengan gerakan memulas yang keras dan hanya digunakan jika system polishing dengan mesin tidak ada. d. Dental tape Digunakn pada daerah proksimal, dengan cara memasukkan pita ke daerah interproksimal dengan arah sesuai sumbu gigi. Diaktivasi dengan gerakan labial lingual. Kemudian dibersihkan dengan menggunakan air hangat Secara umum prosedur yang dilakukan dalam perawatan scaling, antara lain: Pekerjaan harus dilakukan secara sistematik pada seluruh rongga mulut dan sekitar gigi secara berurutan. Harus mengggunakan peralatan yang tepat dengan permukaan gigi yang akan dibersihkan. Setiap gerakan alat harus bermakna dan efektif. Penggunaan alat yang tidak tepat sering menimbulkan luka goresan atau kerusakan permukaan gigi Jari-jari harus bertumpu pada gigi dengan kuat agar penggunaan alat dapat terkontrol. Gerakan alat dapat dibagi menjadi 2 fase : a) Eksplorasi dimana batas apikal deposit dapat ditentukan. Dalam membersihkan kalkulus subgingiva, prosedur ini adalah perkiraan dan hanya dilakukan berdasarkan sensasi taktil. b) Pencungkilan untuk membersihkan deposit. Dengan aksi ini ujung alat yang tajam akan tertekan pada permukaan gigi dan alat digerakkan perlahan ke arah koronal dengan membawa serta depositnya bersamaan. Permukaan gigi harus dibersihkan sehingga benar-benar bersih dan halus. Permukaan dapat diperiksa dengan alat yang cocok misalnya sonde kalkulus cross untuk mendeteksi sisa deposit. Kadang-kadang tepi gingiva teretraksi dan permukaan subgingiva gigi dapat dilihat dengan mengalirkan udara hangat ke dalam leher gingiva

Pemolesan gigi dilakukan setelah skaling agar daerah yang kasar tidak mudah untuk retensi plak dan kalkulus. Pemolesan ini mengggunakan rubber cup dan strip poles linen yang biasanya digunakan untuk daerah interproksimal. Sedangkan teknik pada perawatan scaling, terbagi menjadi 2, yaitu teknik scaling supragingiva dan subgingiva. Penjelasannya sebagai berikut : 1. Teknik scaling supragingiva Sickel atau kuret dipegang dengan cara modified pen grasp. Tumpuan jari pada gigi dekat daerah yang akan di scaling. Blade diadaptasikan dengan sudut kurang 900. Cutting edge menghadap kalkulus,digerakkan pendek dan kuat dari apical ke coronal dengan arah vertical. 2. Teknik scaling subgingiva dan root planing Kuret dipegang dengan cara modified pen grasp. Tumpuan jari pada gigi dekat daerah yang di scaling. Blade diinsersikan pada dasar poket. Cutting edge pada dasar poket membentuk sudut 450-900 dan dilakukan penekanan kearah lateral gigi. Kalkulus dihilangkan dengan gerakan terkontrol pendek dan kuat. Gerakan cutting edge diteruskan sampai sedikit daerah kasar tersisa. Gerakan root planing lebih halus dilakukan dengan tekanan lateral yang lebih kecil sampai didapat permukaan akar yang halus dan keras. Karena alat ultrasonic ini baru, operator harus memanipulasi rasa perabaannya karena tidak adanya kemampuan taktil, juga karena cord yang berada pada ujung alat merupakan suatu sensasi. Operator harus mampu untuk merasakan daerah-daerah yang tidak rata dari permukaan gigi dan meletakkan alat pada daerah ini, barulah instrumentasi dapat dilakukan. Alat ultrasonic dapat digunakan dengan cara sebagai berikut: a. Alat harus distel untuk medapatkan semprotan air yang sedikit pada ujung kerja. Aspirasi yang adekuat perlu untuk menghilangkan air ini bila terkumpul dalam mulut. Power settingnya jangan terlalu besar dari yang diperlukan untuk menghilangkan kalkulus. Operator seharusnya menggunakan masker untuk mengurangi inkulasi dari aerosol yang dilakukan karena terkontaminasi yang dihasilkan selama instrumentasi. b. Alat dipegang dengan cara hand rest yang dimodifikasi dengan finger rest atau fulcrum harus diperoleh seperti pada instrumentasi manual atau konvensional. Gagang alat disejajarkan dengan panjang aksis gigi dan working end disesuaikan dengan lengkung permukaan gigi. c. Alat dinyatakan dengan menginjak pedal kaki dengan gerakan ringan, pendek, dan vertikal, maka working end melewati deposit itu. Tekanan lateral yang besar tidak perlu

dilakukan karena alat ini dapat melepaskan kalkulus. Namun working end harus mengenai deposit supaya kalkulus dapat terlepas. d. Working end harus tetap dilakukan dengan gerakan yang konstan dan ujungnya jangan dipegang secara prepedikuler pada permukaan gigi karena hal ini akan mengores atau membuat lekukan pada permukaan. e. Pedal kai harus dilepaskan sekali-kali supaya dapat dilaukan aspirasi air dan permukaan gigi harus diperiksa secara teratur dengan explorer.