PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 28 PADANG Oleh: Sri Widiawati * ), Delsi K ** ), Yulyanti Harisman ** ) *) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR **) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR ABSTRACT This research background by students comprehension of mathematical concepts that were still low. The students didn t want to express their own idea, so they didn t want to ask about the unknown concepts. This research s purpose is to make sure that students comprehension of mathematical concepts using active learning strategy by Giving Question and Getting Answer is better than students comprehension of mathematical concepts using conventional learning for grade VIII students of SMP 28 Padang. This method of research was experiment research with random to the subject. The population research is grade VIII students of SMPN 28 Padang except class VIII.1 that was the superior class. Analysis technique used was t test one party by MINITAB and the result was P- value less than, so it can conclude that students comprehension of mathematical concepts using active learning strategi by Giving Question and Getting Answer was better than using conventional learning for grade VIII of SMPN 28 Padang. Key Word: math concept comprehension, Giving Question and Getting Answer. PENDAHULUAN Matematika adalah mata pelajaran yang wajib diajarkan pada setiap jenjang pendidikan. Tujuan dari pembelajaran matematika adalah siswa mampu memahami konsep dari matematika. Pemahaman konsep yang sudah dipahami, akan melatih cara berpikir dan bernalar siswa sehingga mampu menyelesaikan suatu persoalan yang diberikan. Berdasarkan observasi di SMPN 28 Padang pada tanggal 29 Januari 2013, proses pembelajaran berlangsung cenderung berpusat pada guru, akibatnya siswa hanya menunggu, mendengarkan dan mencatat sajian materi dari guru tanpa berusaha untuk memahami sendiri. Selain itu guru kurang mampu memilih strategi pembelajaran yang dapat menarik siswa. Minat yang rendah terhadap pemahaman konsep juga mengakibatkan siswa kurang terbiasa 1
untuk mengemukakan ide-ide kreatif yang dimiliki. Permasalah lain yang ditemui adalah jika guru memberikan contoh soal yang berbeda tentang konsep yang sama dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyelesaikan soal tersebut hanya beberapa orang yang bisa mengerjakan sedangkan siswa yang lain mengalami kesulitan untuk mengerjakan latihan yang diberikan. Ini menunjukkan kebanyakan siswa masih banyak yang menghapal akan konsep yang diberikan, karena jika siswa sudah paham dan mengerti maka apapun bentuk soal yang diberikan tentu akan bisa mengerjakan. Berdasarkan permasalahan di atas, guru harus mencoba suatu cara yang dapat mengatasi permasalahan tersebut. Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menerapkan strategi Giving Question and Getting Answer. Strategi Giving Question and Getting Answer merupakan strategi pengulangan materi, dimana tipe ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal yang tidak dimengerti dan menjawab pertanyaan yang dimengerti dengan menggunakan kartu indeks. Strategi ini juga memberi kesempatan kepada siswa yang sudah mengerti untuk menjelaskan kepada siswa lainnya atau berbagi jawaban. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan apakah pemahaman konsep matematis siswa yang menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe Giving Question and Getting Answer lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa dengan pembelajaran konvensional di kelas VIII SMPN 28 Padang. Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian Riri Oktaviani ( 2009) dengan judul Penerapan Strategi Giving Question and Getting Answer dalam Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VII SMPN Sutera Pesisir Selatan tahun pelajaran 2008/2009. Adapun perbedaan yang terlihat adalah dalam penerapan strategi yang digunakan. Pada penelitian yang akan dilakukan melihat aspek pemahaman konsep matematis siswa, dimana pada kartu 2
1 akan diisi dengan pertanyaan atau materi yang belum dipahami sedangkan pada kartu 2 akan diisi dengan pertanyaan yang bisa dijawab. METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan rancangan Random terhadap Subjek. Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 19 November 2013 sampai dengan tanggal 7 Desember 2013 pada semester I kelas VIII Tahun Pelajaran 2013/2014 di SMPN 28 Padang. Target atau sasaran penelitian ini yaitu siswa mampu memahami konsep dengan baik. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 28 Padang kecuali kelas VIII.1, karena merupakan kelas unggul. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara acak dengan kelas VIII.8 sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII.7 sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan adalah tes akhir yang berbentuk essai. Sebelum dilaksanakan tes akhir, soal terlebih dahulu diuji cobakan di sekolah yang berbeda yang memiliki KKM yang sama yaitu di SMPN 14 Padang pada hari Kamis tanggal 28 November 2013 yang diikuti oleh 30 siswa. Berdasarkan perhitungan yang diperoleh, tes tersebut mempunyai reliabilitas = 0,897 yang lebih besar dari r tabel sehingga dapat disimpulkan tes reliabel. Penskoran tersebut berpedoman pada Iryanti (2004: 13), yaitu rubrik analitik. Analisis data hasil penelitian dilakukan dengan uji t satu pihak dengan bantuan MINITAB. HASIL dan PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian yang dilakukan terlihat siswa di kelas eksperimen lebih semangat dan mau mengungkapkan ide atau pendapat yang dimiliki sehingga mau bertanya mengenai materi yang tidak dipahami daripada siswa di kelas kontrol. Hal ini dapat terlihat dari pertemuan pertama sampai pertemuan keempat yang mengalami peningkatan. Peningkatan ini tidak terlepas dari prosedur strategi Giving Question and Getting Answer. Strategi ini menuntut siswa untuk mampu mengungkapkan hal apa saja yang tidak dimengerti dan hal apa 3
saja yang sudah dimengerti sehingga mereka dapat berbagi jawaban atau pengetahuan dengan masing-masing kelompok. Dampak lain adalah siswa lebih paham dengan materi yang dipelajari, sedangkan siswa di kelas kontrol masih menunggu segala sesuatu dari guru sehingga pemahaman siswa tidak dapat dipenuhi dengan baik. Tes pemahaman konsep matematis siswa di kelas eksperimen diikuti oieh 27 siswa dan di kelas kontrol diikuti oleh 29 siswa. Dari skor tes pemahaman konsep matematis siswa, didapatkan hasil perhitungan yang dapat dilihat pada Tabel : Tabel 1.Analisis Hasil Tes Pemahaman Konsep Siswa Kelas Sampel Kelas Sampel S Eksperimen 71,39 15,33 96,05 44,29 Kontrol 51,24 13,30 77,63 34,21 Berdasarkan Tabel 1 di atas dapat dilihat skor rata-rata siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dari skor rata-rata siswa pada kelas kontrol. Simpangan baku kelas eksperimen lebih tinggi daripada simpangan baku kelas kontrol, artinya nilai siswa pada kelas eksperimen lebih menyebar dari pada kelas kontrol. Untuk mengetahui apakah hipotesis diterima atau ditolak maka sebelum melakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas dengan bantuan MINITAB, kriteria uji berpedoman pada Syafriandi (2001:23-24). Hasil uji tersebut menunjukkan bahwa kedua kelas sampel berdistribusi normal dan mempunyai variansi yang homogen. Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan uji t satu pihak dengan bantuan MINITAB sehingga diperoleh P-value = 0,000, karena P- value < = 0,05 maka tolak H 0, artinya hipotesis penelitian diterima. Untuk pemahaman konsep matematis siswa dapat dilihat dari hasil tes akhir antara siswa eksperimen dengan siswa kontrol. Hasil tes akhir menunjukkan bahwa secara umum siswa di kelas eksperimen telah mampu memahami konsep matematis jika dibandingkan dengan siswa di kelas kontrol yang lebih banyak melakukan kesalahan. Berikut ini adalah hasil kerja siswa 4
pada tes akhir di kelas eksperimen dan kontrol : Kelas Ekperimen Gambar 1. Lembar jawaban soal nomor 3 siswa kelas eksperimen Berdasarkan Gambar di atas, siswa telah mampu menyajikan konsep ke dalam berbagai representasi matematis dengan menulis jawaban dengan benar sesuai perintah soal, dimana siswa mampu mengubah setiap persamaan ke dalam grafik dan menentukan titiktitiknya serta titik potong dari kedua persamaan yang diketahui. Adapun jawaban dari siswa kelas kontrol terlihat pada Gambar 2. Kelas Kontrol Gambar 2. Lembar jawaban soal nomor 3 siswa kelas kontrol Berdasarkan Gambar di atas, siswa masih kurang paham untuk menyajikan konsep ke dalam representasi matematis. Siswa telah mampu untuk menentukan titik-titik dari setiap persamaan. Namun kenyataannya, terlihat siswa belum dapat menghubungkan titik-titik dari setiap persamaan sehingga siswa tidak dapat menentukan titik potong dari persamaan tersebut. Hal ini berarti siswa mampu menyatakan ulang sebuah konsep namun siswa kurang mampu menyajikan konsep dalam bentuk representasi matematis. Berdasarkan uraian hasil pengamatan dan analisis data yang dilakukan dari jawaban kedua kelas sampel bahwa pemahaman terhadap konsep matematis siswa kelas eksprimen lebih baik daripada siswa kelas kontrol. Sehingga hasilnya terlihat bahwa nilai tertinggi yang diperoleh kelas eksperimen lebih tinggi daripada nilai tertinggi kelas kontrol. Hal ini dapat dilihat dari hasil tes akhir pemahaman konsep matematis siswa, yaitu nilai rata-rata pada kelas eksperimen 71,39 sedangkan pada kelas kontrol 51,24. 5
SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa dalam pembelajaran matematika yang menggunakan strategi belajar aktif tipe Giving Question and Getting Answer lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional siswa kelas VIII SMP Negeri 28 Padang. DAFTAR KEPUSTAKAAN Iryanti, Puji. 2004. Penilaian Unjuk Kerja. Yogyakarta: Depdiknas. Oktafiani, Riri. 2009. Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Giving Question and Getting Answer Dalam Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VII SMPN 2 Sutera Pesisir Selatan. Padang: STKIP PGRI Sumatera Barat. Syafriandi. (2001). Analisis Statistika Inferensial Dengan Menggunakan Minitab. Padang:Universitas Negeri Padang. 6