ANALISIS PERCEIVED EASE OF USE LAYANAN INTERNET BANKING (Studi kasus Universitas Gunadarma)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN UKDW. teknologi adalah munculnya internet. Walaupun internet tidak dapat dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. media layanan elektronik (e-channel) saat ini telah jauh berkembang. Bahkan

BAB I PENDAHULUAN. dengan mengadopsi Teknologi Informasi terutama Internet. Internet telah

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam e-business, e-commerce, dan usaha teknologi informasi lainnya yang

BAB V. Kesimpulan dan Saran

BAB I PENDAHULUAN. sekali mengalami perubahan (Jogiyanto, 2008: 1). Hal ini terjadi karena

BAB V PENUTUP. maka dapat diambil kesimpulan yang diuraikan sebagai berikut: diketahui bahwa variabel Kepercayaan berpengaruh tidak signifikan

BAB V KESIMPULAN. sebelumnya. Pada bab ini juga terdapat implikasi penelitian secara manajerial, serta

BAB 1 PENDAHULUAN. Automatic Teller Machine (ATM) dan electronic banking (e-banking)

BAB I PENDAHULUAN. bisnis di setiap perusahaan. Pada masa ini, praktik pemasaran telah berkembang

BAB I PENDAHULUAN. oleh bisnis. Salah satu teknologi yang benar-benar membawa revolusi informasi

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ini didukung dengan berkembangnya jaringan internet di Indonesia

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix

BAB 1 PENDAHULUAN. pandai-pandai menganalisis pasar dengan menggunakan handphone sebagai salah

Daftar Ulang Online. Daftar Ulang Mahasiswa PENS secara ONLINE dilakukan dengan 2 Langkah yaitu:

BAB 1 PENDAHULUAN. Maraknya bisnis di Indonesia akhir-akhir ini via Internet diyakini memiliki

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat sehari-hari. Kebutuhan untuk memperoleh informasi secara

BAB I PENDAHULUAN. strategi bisnis dunia usaha termasuk perbankan dengan menempatkan teknologi

A-PDF Manual Split Demo. Purchase from to remove the watermark BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. fungsi standar menjadi hadirnya sebuah telepon seluler pintar atau smartphone

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Kita telah menghadapi suatu era dimana keberhasilan strategi pemasaran suatu

BAB II LANDASAN TEORI. portal internet yang memungkinkan nasabah untuk menggunakan berbagai

KUESIONER ANALISIS PENGARUH ELEKTRONIK BANKING TERHADAP LOYALITAS DAN TINGKAT KEPUASAN NASABAH

Analisis Kenyamanan Peletakan Fitur Menu Antar Muka Automated Teller Machine (ATM) Bank

BAB I. PENDAHULUAN. Saat ini teknologi informasi semakin berkembang dengan pesat. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. kreatif memicu kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan akselerasi yang

BAB III METODE PENELITIAN. kuisioner. Kriteria sampel pada penelitian ini adalah pengguna e-banking baik m-

BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang Masalah. Dengan bertambah pesatnya industri perbankan membuat persaingan

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perbankan memiliki peranan yang sangat penting guna. tersebut dapat berupa peningkatan kualitas produk jasa dan fasilitas

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

ANALISA DAN PERANCANGAN STRATEGI E-MARKETING PADA PT. RAJAWALI MEGAH SEJAHTERA

Syarat dan Ketentuan. Syarat dan ketentuan mandiri call. Untuk Nasabah Perorangan dan Badan (pemilik rekening TBM)

BAB I PENDAHULUAN. dampak positif bagi pertumbuhan e-commerce. Menurut Asosiasi. Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII, 2013), jumlah pengguna

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. muka. Fenomena ini yang kemudian dapat dilihat dalam bisnis e-commerce yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada pengaruh persepsi manfaat, persepsi kemudahan penggunaan, dan persepsi

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai produk layanan perbankan yang ditawarkan kepada nasabah muncul dengan

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi komunikasi mengalami kemajuan yang pesat seiring

Analisis Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Konsep. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Cabang Kebon Jeruk. Yhana Kusuma Respati 3EB

BAB I PENDAHULUAN. faktor penting, salah satunya adalah kepuasan pelanggan yang merupakan isu

BAB XI TEKNOLOGI PERBANKAN

ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA LAYANAN: STUDI KASUS PADA BANK MANDIRI DAN BANK BCA

Lampiran 1. Wawancara perancangan sistem penjualan PT. Master Centranusa Cemerlang

BAB 5 SIMPULAN & SARAN

BAB I PENDAHULUAN. house) dalam berbagai kegiatan e-business, e-commerce dan usaha teknologi

PENGGUNAAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL SEBAGAI DASAR USULAN PERBAIKAN FASILITAS PADA LAYANAN MOBILE INTERNET

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang semakin

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. jasa t-bank dan variabel-variabel yang mempengaruhi kemauan nasabah tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh stakeholder sebagai. dasar untuk pengambilan keputusan dalam organisasi.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KARYAWAN TERHADAP SOFTWARE CLIPPER PADA PT. PRIMAJASA

10 c. Persepsi sikap terhadap penggunaan (attitude) d. Persepsi minat perilaku (behavioral intention to use) Persepsi pengguna terhadap manfaat teknol

BAB 1 PENDAHULUAN. (Handayani, 2010 dalam Ratnaningsih, 2014). Teknologi informasi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. sehingga hal utama yang perlu diperhatikan adalah kepercayaan dan kepuasan

PENDAHULUAN. Era globalisasi telah menuntut segala informasi dapat diakses secara cepat dan

STUDENT PAYMENT CENTRE (SPC) BNI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. 1. Teori Technology Acceptance Model (TAM)

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun untuk membantu tercapainya tujuan perusahaan. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan perbankan dan situasi bisnis di pasar saat ini berubah dengan

mandiri virtual account

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang keuangan. Pengertian bank menurut Undang-Undang Nomor

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan di bidang teknologi informasi dan komunikasi,

KUESIONER SURVEY ANALISIS FAKTOR KEAMANAN BERTRANSAKSI DAN KUALITAS PELAYANAN SISTEM INFORMASI PERBANKAN TERHADAP PENINGKATAN KEPUASAN NASABAH:

Analisa Minat Masyarakat Surabaya Dalam Melakukan Online Booking Hotel Berdasarkan TAM (Technology Acceptance Model)

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung. Pemasaran dan edukasi pelayanan jasa perbankan berawal dari

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan dana kepada masyarakat serta memberikan jasa-jasa pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi saat ini berdampak ke segala aspek

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PADA PROSES PEMESANAN, PEMBAYARAN DAN PENGIRIMAN BERBASIS WEB PADA CV. MULTI SURYA MANUNGGAL

BAB I PENDAHULUAN. giro, deposito maupun investasi. Bank juga menjadi lembaga peminjaman dana. pinjaman rumah hingga untuk modal usaha perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. membuat dunia seolah tanpa batas dan berdampak juga dengan kegiatan. yang dibutuhkannya dan pemasar juga memiliki berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat kita terutama yang hidup di perkotaan atau kota-kota besar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada akhir tahun 2008 terjadi krisis kepercayaan terhadap industri

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi saat ini semakin berkembang seiring dengan perkembangan

PEMBAYARAN REGISTRASI MAHASISWA BARU UIN MALIKI MALANG. Flow Pembayaran Registrasi Mahasiswa Baru UIN MALIKI MALANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Unit Rengel Tuban, semoga menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang.

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil pengujian hipotesis dan pembahasan, maka kesimpulan yang dapat dijelaskan dalam penelitian ini

I. PENDAHULUAN. Persaingan industri perbankan saat ini semakin ketat,sehingga diperlukan berbagai

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perparkiran di Stikom Surabaya yang menggunakan teknologi RFID (Radio

e-banking STUDI TENTANG e-banking PADA BANK BNI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN LAYANAN (STUDI KASUS DI PT BANK OCBC NISP CABANG PEMUDA SURABAYA)

Cara Baru Bayar Pajak Lebih Mudah, Lebih Cepat

KUESIONER. Pertama-tama kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas partisipasi

BAB III LANDASAN TEORI

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Aristoteles Leopold Cornellis Djara Choudhury, ST

BAB 5 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Judul : Penerapan Model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 untuk Menjelaskan Minat dan Penggunaan Mobile Banking

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN DAN LOYALITAS NASABAH

BAB 1 PENDAHULUAN. memanfaatkan teknologi yang sudah di modernisasi dan juga dapat

Kajian Mengenai Penerimaan Teknologi dan Informasi Menggunakan Technology Accaptance Model (TAM)

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN E-LEARNING TERHADAP MAHASISWA KELAS KARYAWAN (Studi kasus: E-learning Teknik Informatika Universitas Pasundan)

JURNAL TUGAS AKHIR. SISTEM INFORMASI BERBASIS WEB UNTUK MENUNJANG PROMOSI JASA FOTO PADA GBU18studio

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang sangat besar. Berbagai alasan yang menjadi dasar

Transkripsi:

MAKALAH ANALISIS PERCEIVED EASE OF USE LAYANAN INTERNET BANKING (Studi kasus Universitas Gunadarma) Penulis : Kartika Sari Email : kartika@staff.gunadarma.ac.id Fakultas Ekonomi - Universitas Gunadarma 2002

ANALISIS PERCEIVED EASE OF USE LAYANAN INTERNET BANKING (Studi kasus Universitas Gunadarma) Kartika Sari Universitas Gunadarma 1. PENDAHULUAN Kebijakan pemerintah untuk mendorong perkembangan dunia perbankan Indonesia dimulai pada dekade tahun 1980-an, yang mengakibatkan pihak bank dalam menghimpun dana dari masyarakat, tidak bisa lagi hanya bersikap pasif / menunggu akan tetapi harus bersikap lebih aktif / memburu sumber dana tersebut. Persaingan yang meningkat tajam seiring dengan bertambahnya jumlah bank menuntut bank untuk semakin agresif dalam memberikan yang terbaik bagi setiap nasabahnya, hal tersebut menunjukkan adanya pergeseran misi perbankan dari Banking oriented menjadi Customer oriented. Berbagai cara dilakukan oleh masing-masing bank untuk merebut, mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasarnya agar dapat meningkatkan kegiatan usahanya, baik melalui penciptaan produk-produk baru maupun dengan penggunaan teknologi. Masing-masing bank berusaha memberikan pelayanan yang terbaik bagi nasabahnya, tidak hanya pelayanan dari front office (Teller dan customer sevice) tapi juga dari Back office. Karena menurut beberapa bank kepuasan nasabah harus didukung oleh seluruh karyawan ( dari level saptam sampai direksi). Selain pelayanan face to face di kantor-kantor bank, pemanfaatan teknologi informasi juga mempunyai andil yang cukup besar bagi pelayanan pada nasabah. Komputerisasi dalam bidang perbankan sudah dirasakan menjadi suatu kebutuhan penting bagi bank yang ingin berkembang, ditambah lagi adanya fasilitas pelayanan 1

interaktif yang diberikan selama 24 jam seperti phone banking, Automated Teller Machie (ATM) dan Internet Banking. Saat ini Bank yang menggunakan internet sebagai salah satu sarana pelayanan bagi nasabahnya terdiri dari beberapa tingkatan. Ada yang sekedar memberikan layanan informasi profil bank dan produknya serta hal-hal lain yang berhubungan dengan keuangan melalui website, ada juga website yang memberikan kemungkinan bagi nasabah untuk berkomunikasi dengan bank dan bahkan beberapa bank sudah mulai berani menawarkan fasilitas transaksi perbankan yang lebih dikenal dengan sebutan internet banking. Keuntungan bagi pihak bank yang meluncurkan fasilitas internet banking adalah lebih efisien dan efektif. Efisien di sini dilihat dari sisi pemasaran, tenaga kerja dan overhead cost. Sebagai contoh mengurangi pencetakan dan pengiriman katalog atau brosur kepada setiap nasabah, karena setiap nasabah yang menggunakan internet dapat melihat langsung di website mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan perluncuran produk baru. Sedangkan yang dimaksud dengan efektif adalah bahwa dengan internet banking dapat menjangkau nasabah secara lebih luas dan cepat dengan waktu akses 24 jam dalam sehari. Selain itu ada beberapa keuntungan yang cukup besar, diantaranya memberikan kenyamanan bagi nasabah yang mempunyai aktifitas berpindah-pindah tanpa harus membuka rekening pada bank di tempat yang berbeda, dengan demikian nasabah dapat dipertahankan. Bagi nasabah yang sering bergerak (mobilitas tinggi) adanya internet banking diperlukan karena dapat melakukan aktivitas perbankan dengan nyaman tanpa harus membuka account (rekening) di bank yang berbeda di lain tempat. Namun dibalik kemudahan dan kenyamanan tersebut terdapat beberapa hal yang masih diragukan oleh sebagian nasabah. Sejumlah bank telah meluncurkan dan mengoperasikan internet banking sebagai salah satu fasilitas yang disediakan oleh bank bagi nasabahnya. Berdasarkan hasil survei dan wawancara diperoleh informasi bahwa pemanfaatan teknologi internet banking belum sepenuhnya digunakan oleh para nasabah. Berdasarkan hal 2

tersebut penulis melihat adanya hubungan antara pandangan nasabah terhadap internet banking dengan pemanfaatnnya. Melihat padangan nasabah terhadap internet banking pada dasarnya dapat dilihat dari aspek manfaat untuk peningkatan kinerja (usefulness) dan kemudahan penggunaan (ease of use), serta tingkat kepentingan transaksi. Pada pembahasan kali ini hanya dibatasi pada aspek manfaat ease of use. Variabel yang dipakai untuk menilai dimensi ease of use, meliputi kemudahan transaksi, prosedur keamanan, prosedur pengoperasian, keahlian khusus, dan kemudahan interaksi dengan pihak bank. Penelitian ini akan dilakukan terhadap responden di lingkungan Universitas Gunadarma, baik dosen, staff, asisten maupun mahasiswanya, selanjutnya disebut sebagai responden, sebagai pengguna internet personal berdasarkan preferensi, gaya hidup dan tingkah laku. Tujuan utama yang diharapkan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa sejauh mana pandangan responden dalam hal ini dosen, staff, asisten maupun mahasiswanya, sebagai nasabah, terhadap internet banking. 2. PEMBAHASAN Gambaran sikap yang dimiliki oleh responden yang pernah menggunakan internet banking akan dihitung nilainya dimana setiap frekuensi jawaban akan dikalikan dengan bobot yang telah ditetapkan untuk setiap komponen pertanyaan sehingga diperoleh gambaran sikap yang ada. Selanjutnya gambaran itu diproyeksikan ke dalam garis kecenderungan sedemikan rupa sehingga diharapkan mampu memberikan gambaran yang jelas. Nilai yang digunakan dalam garis kecenderungan tersebut adalah sebagai berikut : Nilai tertinggi (Maks) merupakan hasil perkalian antara bobot SS (5) dengan jumlah responden (33). 3

Nilai kuartil 3 (Q3) merupakan hasil perkalian antara bobot S (4) dengan jumlah responden (33). Nilai tengah (Median) merupakan hasil perkalian antara bobot N (3) dengan jumlah responden (33). Nilai kuartil 1 (Q1) merupakan hasil perkalian antara bobot TS (2) dengan jumlah responden (33). Nilai terendah (Min) merupakan hasil perkalian antara bobot STS (1) dengan jumlah responden (33). 33 66 99 132 165 Min Q1 Median Q3 Maks Gambar 1. Garis kecenderungan setiap variabel perceived usefulness Interpretasi dari jumlah nilai adalah Q3 < Nilai < Maks, artinya sikap positif Median < Nilai < Q3, artinya sikap positif Q1 < Nilai < Median, artinya sikap negatif Min < Nilai < Q1, artinya sikap negatif Maksud dari sikap positif adalah responden menilai bahwa variabel yang dinilai baik. positif dapat diartikan bahwa responden menilai cukup baik terhadap variabelnya. Nilai negatif diartikan responden menilai kurang baik terhadap variabelnya dan sikap negatif dapat diartikan responden benar-benar menilai tidak baik variabelnya. Pada bagian sebelumnya telah diuraikan hasil penilaian responden terhadap setiap variabel yang digunakan untuk mengukur sikap perceived usefulness 4

responden. Variabel yang akan dijadikan penilaian adalah kemudahan menggunakan, prosedure keamanan, prosedure pengoperasian, keahlian khusus dan kemudahan interaktif. Gambaran hasil penelitian ini, 33 responden yang telah menggunakan internet banking, dapat dilihat pada tabel berikut Variabel Tabel 1. perceived ease of use responden terhadap internet banking Sangat Setuju (5) Setuju (4) Netral (3) Tidak Setuju (2) Sangat Tidak Setuju (1) BOBOT 1. Kemudahan 12,12% 57,58% 30,30% 0,00% 0,00% 126 2. Prosedur keamanan 27,27% 45,46% 21,21% 6,06% 0,00% 130 3. Prosedur operasi 27,27% 54,55% 18,18% 0,00% 0,00% 135 4. Keahlian khusus 15,15% 51,52% 18,18% 15,15% 0,00% 121 5. Mudah interaksi 6,06% 42,43% 33,33% 18,18% 0,00% 111 Rata-rata 17,57% 50,30% 24,24% 7,88% 0,00% 623 Sumber : Hasil kuesioner Secara umum responden menilai bahwa transaksi dengan internet banking tidak sulit, hal tersebut dapat dilihat dari jumlah responden yang menilai setuju dan setuju berjumlah 69,70%. Sementara itu yang bersikap netral 30,30% responden dan tidak ada responden yang menunjukkan sikap tidak setuju atau bahkan tidak setuju. Transaksi dengan menggunakan internet banking dirasa mudah oleh responden karena prosedure untuk transaksi cukup sederhana dan mudah dimengerti. Segala informasi yang berkaitan dengan transaksi telah dijelaskan dengan cukup detail dan biasanya responden telah terbiasa dengan menu yang terdapat pada fasilitas ATM, dimana biasanya menu pada internet banking dibuat sedemikian rupa menyerupai menu yang ada pada ATM. Prosedure keamanan pada bagian ini, dilihat dari penggunaan user ID dan Personal Identification Number (PIN) atau password. Bagaimana sikap responden terhadap prosedur keamanan dengan menggunakan user ID dan (PIN) saja. 5

positif ditunjukkan oleh sebagian besar responden (72,73%), yang artinya responden merasa prosedur keamanan dengan menggunakan User ID dan PIN jelas dan mudah dimengerti. Hanya sebagian kecil responden bersikap netral yang menandakan responden masih ragu dengan prosedure keamanan yang hanya menggunakan user ID dan PIN. Prosedure pengoperasian yang mudah dan jelas akan membantu untuk menarik nasabah menggunakan fasilitas internet banking. Dalam hal kemudahan prosedur pengoperasian internet banking 81,82% responden mempunyai sikap positif. Responden ini menilai bahwa prosedur pengoperasian internet banking tidak sulit dan cukup jelas. Pada dasarnya tidak diperlukan adanya keahlian khusus untuk dapat mengoperasikan internet banking. Nasabah hanya perlu mengikuti prosedur yang telah disediakan. Sebagian besar responden menilai bahwa keahlian khusus untuk menggunakan internet banking tidak diperlukan. Terlihat dari hasil kuesioner 66,67% responden menyatakan sikap positif pada hal tersebut dan 18,18% responden yang bersikap netral, sementara yang bersikap negatif hanya 15,15% responden. Salah satu kemudahan yang diharapkan dalam menggunakan internet banking adalah mudahnya berinteraksi dengan pihak bank, walaupun hanya melalui e-mail. Hasil perhitungan nilai skala menyatakan bahwa 48,49% responden yang bersikap positif, sementara 33,33% responden bersikap netral. Pada kenyataannya responden merasa ragu untuk menyatakan bahwa interaksi dengan pihak bank adalah mudah. Interaksi yang dimaksud disini adalah melakukan tanya jawab dengan pihak bank. Melalui layanan internet banking memang dapat dilakukan interaksi dengan pihak bank, namun terkadang jawaban dari pihak bank dirasa cukup lama diperoleh. 6

1. Kemudahan 33 66 99 132 165 2. Prosedur Keamanan 33 66 99 132 165 3. Prosedur operasi 33 66 99 132 165 4. Keahlian khusus 33 66 99 132 165 5. Mudah interaksi 33 66 99 132 165 Gambar 2. Grafik sikap responden terhadap perceived ease of use Hasil perhitungan total nilai skala secara keseluruhan menyatakan bahwa responden memberikan sikap cukup positif. positif ini menandakan bahwa melakukan transaksi dengan internet banking cukup mudah dan tidak berbelit-belit. Hasil perhitungan nilai kemudahan menunjukkan angka 130, yang dapat diartikan bahwa secara umum sikap responden cukup positif terhadap prosedur keamanan internet banking dengan user ID dan PIN diraca cukup dan mudah dimerti serta jelas. Responden mengerti bahwa pengamanan pertama dalam menggunakan internet banking adalah menggunakan user ID dan PIN. Secara keseluruhan hasil perhitungan nilai diperoleh hasil 135, dimana hasil tersebut berada pada kisaran nilai positif. Responden bersikap positif yang artinya prosedur penggunaan internet banking mudah untuk di ikuti dan jelas. Jika dihitung total nilai, diperoleh hasil yang menyatakan bahwa responden bersikap cukup positif. Menurut responden secara keseluruhan tidak diperlukan adanya keahlian khusus untuk menggunakan internet banking. Secara umum responden adalah bersikap positif, namun lebih cenderung pada sikap ragu-ragu. positif itu karena banyak hal yang memang sudah dijelaskan oleh pihak bank dalam websitenya, namun keraguan yang ada dikarenakan jika ada 7

masalah yang memang harus ditanyakan terkadang jawabannya tidak dapat langsung diperoleh. Nasabah harus menunggu lebih dari satu hari untuk mendapatkan jawaban yaag diharapkan dan hal tersebut jauh lebih lama dibanding jika nasabah melakukan interaksi melalui telephone atau mendatangi kantor cabang. Secara keseluruhan sikap responden berada pada sikap yang cukup positif pada perceived ease of use internet banking. 165 330 495 660 825 Gambar 3. Garis kecenderungan sikap responden terhadap perceived ease of use 623 Jika seluruh variabel dari perceived ease of use dihitung totalnya, maka diperoleh hasil yang cukup positif. Angka yang dihasilkan dari perhitungan total dari responden terhadap 5 komponennya adalah 623 dan angka tersebut berada pada kisaran nilai tengah (495) dan nilai q1 (660). Secara menyeluruh responden menilai cukup positif layanan internet banking dilihat dari sisi kemudahan penggunaannya. 3. PENUTUP Berdasarkan uraian dan analisis yang telah dikemukaan pada bab terdahulu, maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa lingkungan Universitas Gunadarma merupakan suatu lingkungan dimana penggunaan teknologi internet menjadi salah satu hal penting mengingat hampir seluruh responden menggunakan teknologi tersebut. Fasilitas sering digunakan adalah surat elektronik 8

(e-mail), membuka situs informasi dan berita, situs hiburan dan situs yang berisi jurnal dan pendidikan. Hasil analisis sikap perceived ease of use responden menunjukkan sikap cukup positif. Variabel yang menunjukkan sikap positif adalah prosedur pengoperasian internet banking mudah untuk di ikuti dan jelas. Variabel perceived ease of use yang menunjukkan sikap cukup positif adalah kemudahan transaksi, prosedure keamanan internet banking dengan menggunakan user ID dan PIN dinilai cukup jelas, tidak diperlukan keahlian khusus dan kemudahan interaksi dengan pihak bank dinilai masih cukup positif, namun cenderung ragu mengingat jawaban yang diberikan terkadang membutuhkan waktu lama. 9

DAFTAR PUSTAKA Anonim, Comptroller's Handbook Internet Banking, 1999 http://www.occ.treas.gov/handbook/intbank.pdf Davis, F.D., A technology acceptance model for empirically testing new end-user information systems: theory and results, Doctoral dissertation, MIT Sloan School of Management, Cambridge, MA, 1986., User acceptance of information technology: system characteristics, user perceptions and behavioral impacts, International Journal of Man- Machine Studies, 38: 475 487, 1993. Davis, F.D. and V. Venkatesh, A critical assessment of potential measurement biases in the technology acceptance model: three experiments, International Journal of Human Computer Studies, 45: 19 45, 1996. Ellsworth, Jill H. and Matthew V. Ellsworth, Marketing on The Internet, John Wiley & Sons, Inc., Canada, 1997 Kotler, Philip., Marketing Management : Analysis, Planning, Implementation, and Control, Seven Edition, Prentice Hall International, Inc, 1991, Principles of Marketing, fifth Edition, Prentice Hall International, Inc., 1991 Kotler, Philip and Gary Armstrong, Dasar-dasar Pemasaran, terjemahan, Prehallindo, Jakarta, 1997. Kustituanto, Bambang dan Badrudin, Rudy, Statistika 1 (Deskriptif), Seri Diktat Kuliah, Gunadarma, Jakarta, 1994 Purwadi, Dahniel A., Belajar Sendiri Mengenal Internet Jaringan Informasi Dunia, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 1996 10