I. METODE PENELITIAN. Pasca Panen Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.

dokumen-dokumen yang mirip
III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

III. METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan September - November 2012 di Laboratorium

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pasca Panen

III. METODE PENELITIAN. dan di Ruang Gudang Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pasca Panen

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG [1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini

III. METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April hingga bulan September 2013 di

MESIN PENGGORENG VAKUM (VACUUM FRYER)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pasca Panen

METODOLOGI PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November Desember 2013 di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat. B. Alat dan Bahan. C. Parameter Pengeringan dan Mutu Irisan Mangga

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni hingga Juli 2015 di Laboratorium

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada proses penggolahan stick singkong, singkong yang digunakan yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2011 sampai bulan Mei 2011 bertempat

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2014 di TPH yang ada di Bandar

METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat Penelitian

3. METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Mei 2015, bertempat di

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari Juni 2013 sampai dengan Agustus 2013.

RENCANA OPERASIONAL PENGKAJIAN PERTANIAN (ROPP)

III. METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS SIFAT FISIK DAN ORGANOLEPTIK KERIPIK BUAH MANGGA (Mangifera indica L.) PRODUK OLAHAN VACUUM FRYING

Meningkatkan Nilai Tambah Bawang Merah Oleh: Farid R. Abadi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

PENGOLAHAN BUAH-BUAHAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. A. JENIS PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian eksperimen di bidang teknologi pangan.

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei Juni 2014 di Desa Lehan Kecamatan

III. METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH WAKTU PENGGORENGAN VAKUM TERHADAP KANDUNGAN KADAR AIR DAN ORGANOLEPTIK KERIPIK UBI CILEMBU

METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini diantaranya : 1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung yang berasal dari

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama bulan Juni Agustus 2014 di Laboratorium

LAPORAN KEGIATAN OBSERVASI PEMBUATAN KRIPIK SALAK

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Pasca Panen Universitas

III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI 3.1 BAHAN DAN ALAT Ketel Suling

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014 April 2014 pada areal lahan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini sampel tanah yang digunakan adalah jenis tanah organik

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian,

BAHAN DAN METODOLOGI Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Penelitian Pendahuluan

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan

METODOLOGI PENELITIAN

MANISAN KERING JAHE 1. PENDAHULUAN 2. BAHAN

BAB III METODOLOGI. A. Waktu dan Tempat. B. Alat dan Bahan. C. Prosedur Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

METODE PENELITIAN. Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Batch Dryer, timbangan, stopwatch, moisturemeter,dan thermometer.

III. METODOLOGI PENELITIAN. ini seperti mengumpulkan hasil dari penelitian terdahulu yang berkaitan

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pangan

METODE. 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan. 3.2 Alat dan Bahan Bahan Alat

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah lanau

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Penelitian Pada penelitian ini langkah-langkah pengujian mengacu pada diagram alir pada Gambar 3.1.

METODE PENELITIAN. 3. Zat additif yaitu berupa larutan ISS 2500 (ionic soil stabilizer).

METODE PENELITIAN. Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pasca Panen Jurusan Teknik Pertanian

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2014 sampai dengan Juni 2014

MANISAN BASAH JAHE 1. PENDAHULUAN 2. BAHAN

BAB III RANCANGAN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

2016 ACARA I. BLANCHING A. Pendahuluan Proses thermal merupakan proses pengawetan bahan pangan dengan menggunakan energi panas. Proses thermal digunak

CONTOH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN PADA KELOMPOK BAHAN PANGAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Rangkaian penelitian kualitas selai alpukat ( Persea americana Mill)

III. METODE PENELITIAN. 2. Air yang berasal dari Laboratorium Mekanika Tanah Fakultas Teknik

HASIL DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 PERHITUNGAN JUMLAH UAP AIR YANG DI KELUARKAN

III. METODE PENELITIAN

PENGOLAHAN TALAS. Ir. Sutrisno Koswara, MSi. Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan dan Seafast Center IPB 2013

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan November Desember 2016 di

III. METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Lampung Timur, Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik Negeri

BAB III METODOLOGI. Laporan Tugas Akhir Pembuatan Mie Berbahan Dasar Gembili

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis pelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Buah pisang mempunyai kandungan gizi yang baik, antara lain menyediakan

METODE PENELITIAN. Budidaya rumput laut K. alvarezii dilakukan di Desa Ketapang Kecamatan

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III MATERI DAN METODE. putus, derajat kecerahan, kadar serat kasar dan sifat organoleptik dilaksanakan

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan terhitung sejak bulan Desember 2014 sampai dengan Mei

Transkripsi:

I. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2012 sampai April 2012 di Laboratorium Teknologi Industri Hasil Pertanian, dan Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pasca Panen Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. 3.2. Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah satu unit penggorengan vakum kapasitas 20 liter minyak, unit pengukuran ultrasonik (MB840-B Orix AC FAN) dapat dilihat pada Gambar 22 (lampiran), stopwatch, wadah kedap udara, mikroskop (Prior England) dapat dilihat pada Gambar 24 (lampiran), timbangan digital (Adventurer OHAUS) dapat dilihat pada Gambar 25 (lampiran), oven, kaca preparat, Refraktometer (Atago PR 201α), sedangkan bahan yang digunakan adalah buah nanas. 3.3. Metodologi Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan 3 taraf waktu lamanya sampel dalam pengaruh gelombang ultrasonik yaitu 10 menit, 20 menit, dan 30 menit. Jumlah sampel untuk setiap perlakuan adalah ± 1/2 kg buah nanas dalam bentuk chips dapat dilihat pada Gambar 26 (lampiran), dengan tiga kali ulangan untuk setiap taraf perlakuan.

P1 : penggorengan keripik nanas tanpa perlakuan ultrasonik. P2 : penggorengan keripik nanas dengan perlakuan ultrasonik waktu 10 menit P3 : penggorengan keripik nanas dengan perlakuan ultrasonik waktu 20 menit P4 : penggorengan keripik nanas dengan perlakuan ultrasonik waktu 30 menit. 3.4. Prosedur Penelitian 1. Persiapan Alat dan Bahan Pada tahap persiapan alat dan bahan ada beberapa tahapan yaitu : a. Tahap persiapan ditujukan untuk memilih nanas yang memiliki tingkat kematangan yang optimum dengan tekstur yang baik. b. Buah nanas dikupas menggunakan pisau stainlees steel, kemudian dibelah menjadi empat bagian. Nanas diiris dengan ketebalan 0,5 cm. Kemudian chip nanas basah ditimbang. Bentuk dan dimensi chip nanas sampel yang dihasilkan diilustrasikan sebagaimana Gambar 8. 0,5 cm Gambar 1. Dimensi chip nanas basah. c. Mengatur generator gelombang ultrasonik pada daya eksitasi 10 Watt. d. Memasukkan minyak goreng sebanyak 20 liter ke dalam wadah penggoreng vakum dapat dilihat pada gambar 23 (lampiran).

e. Mengkondisikan bahwa terdapat air yang cukup pada bak air sirkulasi, dan telah terpasangnya selang tabung LPG. 2. Pelaksanaan Penelitian Setelah semua bahan dan peralatan siap, dilakukan penyalaan mesin ultrasonik. Kemudian memasukan bahan ke wadah mesin ultrasonik untuk digetarkan sehingga air yang terikat pada bahan berdifusi. Tahap pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan cara : a. Pertama, memasukkan bahan ke dalam measurement chamber ultrasonik. Kemudian generator ultrasonik diatur pada daya 10 watt, kemudian chips nanas digetarkan dengan ultrasonik masing-masing dengan lama pancaran gelombang 10 menit, 20 menit, dan 30 menit. Pada perlakuan ini juga dilakukan pengujian struktur jaringan chips sebelum dan sesudah perlakuan ultrasonik, dengan cara membuat preparat chips nanas diamati di bawah mikroskop (Prior England), kemudian diambil gambarnya. Selanjutnya mengukur padatan terlarut menggunakan refraktometer sebelum dan sesudah ultrasonik. Tranduser ultrasonik Pancaran air chips Gambar 2. Gambar chips dalam ultrasonik.

b. Setelah perlakuan dengan mesin ultrasonik selesai, meniriskan bahan ke dalam wadah. Kemudian menimbang menggunakan timbangan secara manual untuk membandingkan berat sebelum dan sesudah perlakuan ultrasonik terhadap bahan. c. Menghidupkan sumber pemanas dengan suhu 85 0 C. Ruang penggoreng vakum ditutup rapat setelah bahan dimasukkan, kemudian pompa vakum dihidupkan sehingga tekanan pada ruang penggoreng vakum mencapai -70 cmhg. d. Lama penggorengan dalam penelitian ini dilihat pada saat bahan masuk sampai bahan selesai digoreng. Setelah mencapai waktu 30 menit memutar tuas pengaduk ke atas untuk meniriskan minyak, kemudian membuka keran udara yang berada di atas ruang penggoreng vakum untuk memasukkan udara ke dalam ruang penggorengan vakum sehingga tekanan udara menjadi normal. e. Membuka penutup wadah penggoreng dan membiarkan keripik nanas di dalam wadah penggorengan untuk ditiriskan. Setelah itu, mengangkat keripik nanas dan memasukkan ke dalam keranjang, diamkan sampai keripik tidak panas. f. Tahapan yang terakhir yaitu pengatusan minyak dengan menggunakan sentrifugal ( spinner). Fungsinya untuk pengatusan minyak pada keripik nanas dengan memisahkan bahan dari sisa minyak dari penggorengan. Kemudian keripik nanas ditimbang untuk melihat susut bobot bahan sebelum divakum dan setelah divakum. Diagram alir proses pembuatan

keripik nanas dari perlakuan ultrasonik sampai penggorengan (Gambar 10). Nanas Pengupasan buah nanas Pengirisan / pembentukan chips nanas (penghitungan KA awal) Perlakuan ultrasonik dengan daya 10 W dengan taraf waktu 10 menit, 20 menit dan 30 menit (penimbangan berat sebelum dan sesudah perlakuan ultrasonik, melihat struktur molekular chips dengan pembuatan preparat dan mengukur kematangan buah dengan refraktometer) Penggorengan ( suhu 85 0 C ) Pengatusan Minyak (Pemutar Sentrifugal) Keripik nanas (Bobot KA) Pengamatan Analisis Data Seles Gambar 3. Bagan alir proses pembuatan keripik nanas.

3.5. Pengamatan Pengamatan yang dilakukan pada penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi berupa data yang akan diolah pada analisis data. Pengamatan dilakukan terhadap: 1. Berat bahan masukan sebelum dan sesudah menjadi keripik nanas 2. Struktur jaringan chips nanas Pengamatan ini dilakukan dengan cara membuat preparat chips nanas sebelum dan sesudah perlakuan ultrasonik. Chips nanas sebelum dan sesudah ultrasonik diiris tipis dan diletakkan di preparat, kemudian pengambilan foto/gambar struktur dari kamera di mikroskop (Prior England) yang disambungkan ke komputer. 3. Kadar gula Pengamatan ini dilakukan dengan cara pengambilan sari pada chips nanas yang sudah dan sebelum diberi perlakuan ultrasonik. Chips dimasukkan dalam kain tipis kemudian diperas untuk meneteskan sari bahan ke alat refraktometer (Atago PR 201α) yang sudah dibersihkan dan dinetralkan dengan aquades. 4. Uji Sensori / Uji Organoleptik Uji organoleptik ini dilakukan dengan menggunakan 20 panelis semi terlatih (orang yang telah diberikan pengetahuan tentang mutu produk pangan) dengan skor penilaian pada pengujian organoleptik seperti pada Tabel 4. Data skor yang didapat dari hasil uji organoleptik dianalisis dan disajikan dalam bentuk tabel.

Tabel 1. Skor angka pada pengujian organoleptik keripik nanas Uji Konversi Angka ( Skor ) 1 2 3 4 Kerenyahan Tidak renyah Agak renyah Renyah Sangat renyah Rasa Tidak asam Agak asam Asam Sangat asam Penerima keseluruhan Tidak suka Agak suka Suka Sangat suka 3.6. Analisis Data 1. Perhitungan Kadar Air Kadar air dihitung sebelum dan sesudah penggorengan keripik nanas. Langkah ini bertujuan untuk mengetahui jumlah air yang teruapkan dari bahan selama proses penggorengan vakum. Perhitungan kadar air dilakukan dengan mengetahui kadar air dari nanas sebelum dan sesudah penggorengan. Kadar air sebelum penggorengan dapat dihitung dengan cara memasukkan sampel nanas ke dalam timbangan yang ditimbang secara manual, kemudian dilakukan pemanasan di dalam oven selama 24 jam dengan suhu 105 0 C. Setelah itu dilakukan perhitungan kadar air. Setelah penggorengan (keripik nanas) dihitung juga kadar airnya dengan cara yang sama menggunakan timbangan manual. Pengurangan berat awal bahan dengan berat akhir bahan merupakan banyaknya air dalam bahan yang teruapkan. Perhitungan kadar air menggunakan basis basah. Perhitungannya dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:... (1)

Keterangan : Ka = % kadar air basis basah Mo = Massa sampel awal (gram) Me = Massa sampel berat kering (gram) Untuk menghitung perubahan berat bahan sehingga dapat mengetahui banyaknya air yang diuapkan dalam proses penggorengan, digunakan persamaan sebagai berikut :... (2) Keterangan : G = Air yang teruapkan (gram) Mo = Berat sebelum penggorengan (gram) Me = Berat setelah penggorengan (gram)