BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perusahaan yang terus berada pada indeks LQ45 periode

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 45 pada tahun , maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Metode Single Indeks Saham. Presented By : Slamet Hidayatulloh

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saham didefinisikan sebagai tanda pernyataan atau kepemilikan seseorang

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki

Daftar Perusahaan-perusahaan Sampel

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai

BAB III METODE PENELITIAN

Daftar Perusahaan Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia Tahun

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Kuncoro (2013: 145). Data kuantitatif adalah data yang

BAB III METODE PENELITIAN. Gajayana No. 50 Malang Penelitian ini meneliti indeks saham Jakarta

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mempermudah dalam pemecahan masalah, data diklasifikasikan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dijalankan sesuai prinsip syariah. Prinsip-prinsip syariah tersebut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuan-satuan / individu-individu) yang

Lampiran 1. Perhitungan Koefisien Laba Tahun

I. PENDAHULUAN. seiring dengan pemerataan pendapatan dan pemerataan hasil pembangunan.

I. PENDAHULUAN. Perusahaan pada umumnya didirikan untuk mencari keuntungan agar tetap

Fuji Nurdiani

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pengertian LQ Kriteria Indeks LQ Daftar Perusahaan Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang penelitian. Pasar modal Indonesia telah menjadi perhatian banyak pihak,

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Analisa penilaian kinerja saham Jakarta Islamic Index dalam penelitian ini,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini masuk dalam jenis penelitian asosiatif (hubungan), yaitu

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan nilai investasi. Investasi pada umumnya dilakukan untuk mendapatkan

BAB III PEMBAHASAN. goal programming dan lexicographic goal programming pada empat saham yang

I. PENDAHULUAN. terhadap harga saham dan return saham. Pengumuman dividen juga merupakan. (Miller dan Rock, 1985 dalam Kusuma, 2004: 102).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penentuan tempat pada penelitian ini ditentukan dengan sengaja

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v

Anggi Mustika Sari / Pembimbing : Aji Sukarno SE., MM

BAB IV PEMBAHASAN. dengan yang digunakan untuk menghitung IHSG yaitu berdasarkan indeks yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan perekonomian Indonesia saat ini sedang dihadapkan pada. dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). MEA terdiri dari 10 negara

IMPLEMENTASI METODE ZMIJEWSKI X-SCORE UNTUK MEMPREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN

BAB III PEMBAHASAN. Discriminant pada model Black-Litterman dan penerapan pendekatan Least

BAB III METODE PENELITIAN. menyangkut aplikasi teori untuk memecahkan permasalahan tertentu.

STATISTIK PASAR MODAL

ANALISIS RETURN ON INVESTMENT DAN ECONOMI VALUE ADDED UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN YANG TERGABUNG DALAM LQ 45

BAB IV HASIL PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan go public yang terdaftar di Bursa

Lampiran 1. Diagram Alir Pembentukan Return Portofolio Model Black- Litterman (Saham LQ-45 Periode Juli 2015-Desember 2015)

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE),

I. PENDAHULUAN. ikut serta dalam pasar modal. Pasar modal merupakan pasar tempat diperjualbelikannya

BAB III METODE PENELITIAN. metode statistik yang digunakan kemudian diinterprestasikan.

BAB III METODE PENELITIAN. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maliki Malang. Penelitian ini

BAB 2 INDEKS KOMPAS 100. cerminan pergerakan harga saham. Indeks-indeks tersebut adalah (Idx, 2014) : 1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

BAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. efektif, dan ekonomis untuk kelangsungan perusahaan, maka dibutuhkan

3. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memakmurkan pemilik. perusahaan atau pemegang saham. Tujuan ini dapat diwujudkan dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian diambil dari keseluruhan populasi pada Jakarta Islamic

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan LQ 45 dari bulan Januari 2012 sampai dengan bulan Januari 2016.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif

BAB I PENDAHULUAN. dan Komite Audit Pada Audit delay, E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 12.3, 2015, hal. 482.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. (Jogiyanto, 2007). Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai

: Amelia Pujaastuti Npm : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Ati Harmoni, SSi., MM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian eksplanasi (explanatory research). Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat kuantitatif mengenai harga saham bulanan. Pada penilitian kuantitatif data

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif. dimaksudkan untuk digunakan sebagai tolak ukur (benchmark)

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan nasional dan internasional. Untuk mewujudkan perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. yang akan datang. Investasi dilakukan dengan tujuan agar memperoleh return

III. METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Silalahi dalam Eliyawati (2012) penelitian kuantitatif yaitu

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Pada penelitian ini, yang dijadikan sampel adalah saham-saham yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tambahan modal kerja, ekspansi dan lain-lain dan sebagai tempat bagi investor

BAB III METODE PENELITIAN

Penerapan Algoritma Program Dinamis dalam Diversifikasi Investasi Saham

PENGARUH LABA TERHADAP HARGA SAHAM PADA INDEKS HARGA SAHAM LQ 45. Oleh: Zainal Arifin H. Masri 1 Rudy Susanto 2 Mohammad Romadona 3

BAB III METODE PENELITIAN

SKRIPSI. KOMPARASI KINERJA PERUSAHAAN YANG BERBASIS SYARIAH DENGAN PERUSAHAAN YANG BERBASIS NON-SYARIAH (Studi Empiris BEI)

RD - Saham. REKSA DANA AAA Blue Chip Value. Fund. RD - Mixed

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. suatu penelitian. Menurut Jogiyanto (2011) objek penelitian adalah suatu entitas

BAB I PENDAHULUAN. memberikan informasi atas hasil yang diperoleh dari seluruh aktivitas perusahaan

ABSTRAK. Kata-kata kunci: struktur modal, profitabilitas, kebijakan dividen, nilai perusahaan. viii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia sejak tahun 1987 tidak bergantung lagi pada pendanaan dari sumber

BAB I PENDAHULUAN. maupun dengan tujuan mengembangkan perusahaannya. Perusahaan-perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN

Bank Tabungan Negara (Persero) Bank

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan penelitian penjelasan (explanation

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. usahanya. Pasar modal perusahaan real estate and property di Indonesia

PENGARUH EARNING PER SHARE

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Namun pemisahan ini mengakibatkan keleluasaan manajemen perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. dan IDX.com yang memberikan laporan harga harian saham di Bursa Efek

Lampiran 1. Daftar Perusahaan Sampel dan Data Perhitungan Tahun 2009

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya. Undang-Undang Pasar Modal No.8 tahun 1995 tentang Pasar Modal mendefinisikan pasar modal sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pada Bursa Efek Indonesia terdapat beberapa indeks, salah satunya yaitu Indeks LQ45. Indeks LQ45 terdiri dari 45 emiten dengan likuiditas (LiQuid) tinggi, yang diseleksi melalui beberapa kriteria pemilihan. Selain penilaian atau likuiditas, seleksi atas emiten-emiten tersebut juga mempertimbangkan kapitalisasi pasar. Sehingga kriteria suatu emiten untuk dapat masuk dalam perhitungan indeks LQ45 adalah mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut: 1) Telah tercatat di BEI minimal 3 bulan 2) Aktivitas transaksi di pasar reguler yaitu nilai, volume dan frekuensi transaksi 3) Jumlah hari perdagangan di pasar reguler 4) Kapitalisasi pasar pada periode waktu tertentu Selain mempertimbangkan kriteria likuiditas dan kapitalisasi pasar tersebut di atas, akan dilihat juga keadaan keuangan dan prospek pertumbuhan perusahaan tersebut. Bursa Efek Indonesia secara rutin memantau perkembangan kinerja emiten-emiten yang masuk dalam penghitungan indeks LQ45. Setiap tiga bulan sekali dilakukan evaluasi atas pergerakan urutan saham-saham tersebut. Penggantian saham akan dilakukan setiap enam bulan sekali, yaitu pada awal Februari dan Agustus. Tujuan indeks LQ45 adalah sebagai pelengkap IHSG dan khususnya untuk menyediakan sarana yang objektif dan terpercaya 1

bagi analis keuangan, manajer investasi, investor dan pemerhati pasar modal lainnya dalam memonitor pergerakan harga dari saham-saham yang aktif diperdagangkan. Dalam penelitian ini penulis mengambil objek penelitian yaitu perusahaanperusahaan dalam indeks LQ45 selama periode 2013-2015 yang memenuhi syarat penelitian yaitu sebanyak 24 perusahaan. Berikut daftar dari ke 24 perusahaan tersebut: Tabel 1.1 Perusahaan yang Digunakan sebagai Objek Penelitian No. Kode Kode Nama Emiten No. Efek Efek Nama Emiten 1 AALI Astra Agro Lestari Tbk 13 INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk 2 ADRO Adaro Energy Tbk 14 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk 3 AKRA AKR Corporindo Tbk 15 JSMR Jasa Marga (Persero) Tbk 4 ASII Astra International Tbk 16 KLBF Kalbe Farma Tbk 5 ASRI Alam Sutra Realty Tbk 17 LPKR Lippo Karawaci Tbk 6 BMTR Global Mediacom Tbk 18 MNCN Media Nusantara Citra Tbk 7 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk 19 PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk 8 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk 20 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk 9 EXCL XL Axiata Tbk 21 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk 10 GGRM Gudang Garam Tbk 22 TLKM Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk 11 ICBP Indofood CBP Sukses 23 UNTR United Tractors Tbk Makmur Tbk 12 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 24 UNVR Unilever Indonesia Tbk Sumber : www.idx.co.id (Data diolah) 2

1.2. Latar Belakang Suatu perusahaan membutuhkan dana operasional untuk mendanai segala kebutuhan aktivitas operasional perusahaan seperti membayar gaji karyawan, gaji buruh, membayar listrik dan telepon, pembelian bahan mentah, dan lainnya (Fahmi, 2014:102). Dana operasional tersebut biasa disebut dengan pendanaan oleh perusahaan dan dapat diperoleh dari berbagai sumber. Menurut Riyanto (dalam Fauzia, et.al, n.d) pendanaan dapat diperoleh dari dua alternatif sumber dana yaitu sumber dana intern dan ekstern. Menurut Franco Modigliani dan M.H. Miller dalam Darsono (2010:141) disebutkan dalil Modigliani-Miller bahwa perusahaan yang menggunakan utang dapat meningkatkan nilai perusahaan dan dapat menurunkan biaya modal rata-rata tertimbang, karena pengaruh pajak perseroan. Berdasarkan data dari OJK (2016), tren penyaluran kredit perbankan juga mengalami kenaikan dalam satu tahun terakhir. 4500000 4000000 3500000 3000000 2500000 2000000 1500000 1000000 500000 0 Kredit yang diberikan Gambar 1.1 Grafik Penyaluran Kredit Perbankan Agustus 2015 Juli 2016 (Dalam Milyar Rupiah) (Sumber : OJK, 2016) Berdasarkan gambar 1.1 dapat dilihat bahwa pendanaan perusahaan yang berasal dari aktivitas utang ke bank masih cukup tinggi dengan tren naik, dengan begitu bank masih menjadi salah satu sumber pendanaan bagi perusahaan. 3

Miliar 20.00 18.00 16.00 14.00 12.00 10.00 8.00 6.00 4.00 2.00 0 Jumlah 18.551,4 10 9 9 8 7 11.111, 6 5 4 4 3 2 1 Jan Feb Mar Apr Apr May Juni 0 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Nilai Jumlah Sukuk Nilai Akumulasi Akumulasi Jumlah Penerbitan Gambar 1.2 Grafik Perkembangan Sukuk Korporasi Tahun 2010 Juni 2016 (Sumber : OJK, 2016) Berdasarkan gambar 1.2 dapat dilihat bahwa perkembangan sukuk korporasi di Indonesia cenderung mengalami tren kenaikan. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa sumber pendanaan eksternal yaitu dari menerbitkan surat utang masih diminati oleh perusahaan. 350 300 250 200 150 100 50 0 *Dalam Triliun Rupiah Aset Lokal Aset Asing Gambar 1.3 Grafik Perkembangan Nilai Obligasi Juli 2015-September 2016 (Sumber : KSEI, 2016) Berdasarkan gambar 1.3 dapat dilihat bahwa perkembangan nilai obligasi di Indonesia sedang mengalami tren kenaikan. Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa 4

pendanaan oleh perusahaan dengan surat hutang jangka panjang (obligasi) masih sangat diperlukan. Salah satu faktor yang harus diperhatikan ketika berutang adalah biaya utang (cost of debt). Biaya utang adalah tingkat pengembalian yang diharapkan oleh investor atas utang yang merupakan pengembalian yang dituntut oleh kreditor ketika mereka meminjamkan uang kepada perusahaan (Keown et. al, 2010:5). Biaya utang tersebut harus diperhatikan karena dapat menurunkan nilai perusahaan. Menurut Fahmi (2014:175) utang yang terus tumbuh tanpa adanya pengendalian hanya akan menimbulkan penurunan nilai perusahaan, jika utang perusahaan memiliki kondisi extreme leverage maka akan berdampak pada keraguan publik terhadap perusahaan. Jika hal tersebut terus berlanjut tanpa adanya pengendalian maka perusahaan akan mengalami masalah dalam likuiditas yang sangat memungkinkan perusahaan mulai memasuki masa kesulitan keuangan (financial distress). Untuk itulah pengendalian biaya utang sangat penting dilakukan perusahaan. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi biaya utang adalah mekanisme corporate governance. Corporate governance adalah seperangkat pelaksanaan yang dirancang untuk mengoptimalkan kinerja perusahaan, melindungi stakeholders (investor, karyawan, dan kreditor) dan sebagai fasilitas akses ke modal (Chehab, 2010:3). Mekanisme dalam corporate governance yang dapat dijadikan tolak ukur menurut Yunita (2012) adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, proporsi komisaris independen dan komite audit. Menurut Juniarti dan Sentosa (2009) menunjukkan bahwa mekanisme corporate governance berpengaruh terhadap biaya utang perusahaan. Hal itu didukung oleh Blom dan Schauten (2006) bahwa kualitas corporate governance memiliki pengaruh terhadap cost of debt dan Gomes (2014) yang menunjukkan bahwa tata kelola perusahaan (corporate governance) memiliki dampak yang statistik dan relevan terhadap biaya utang. Struktur corporate governance merupakan salah satu indikator penting yang dipertimbangkan kreditur untuk menentukan risk premium perusahaan (Chen dan Jiang, dalam Kurniawati dan Marfuah : 2014). Selain mekanisme corporate governance, pengungkapan informasi oleh perusahaan juga ikut andil dalam mempengaruhi biaya utang (cost of debt). Berdasarkan penelitian dari Guidara et.al (2014) menunjukkan bahwa pengungkapan informasi 5

berhubungan negatif dengan biaya utang. Kreditor atau pemberi utang merupakan pihak luar perusahaan dan mereka tidak memiliki akses bebas ke informasi perusahaan untuk mengevaluasi risiko yang sebenarnya (Amstrong et.al, dalam Guidara et.al, 2014) dengan demikian informasi yang diungkapkan perusahaan menjadi faktor yang diperhitungkan dalam menentukan risiko bagi kreditor. Menurut Yunita (2012) perusahaan yang memiliki risiko tinggi cenderung memiliki biaya utang yang tinggi pula, oleh karena itu pengungkapan informasi sukarela yang dilakukan oleh perusahaan memiliki pengaruh terhadap tingkat utang yang diberikan oleh kreditor dan akan menimbulkan biaya utang bagi perusahaan. Perusahaan yang memiliki kepemilikan manajerial yang tinggi relatif beresiko terhadap potensi konflik akibat isu yield spreads dan debt holder khawatir akan hal tersebut sehingga membutuhkan hasil yang lebih besar ketika membiayai perusahaan tersebut (Tanaka, 2014). Selain itu Tanaka (2014) menjelaskan lebih lanjut bahwa pemantauan kegiatan yang dilakukan oleh pemegang saham terhadap kinerja perusahaan secara tidak langsung dapat berperan sebagai perlindungan yang efektif terhadap kepentingan debt holder. Menurut Susiana dan Herawaty (2007) jika perusahaan memiliki komisaris independen maka laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen cenderung lebih berintegritas, karena di dalam perusahaan terdapat badan yang mengawasi dan melindungi hak dari pihak-pihak di luar manajemen perusahaan. Kualitas komite audit memastikan tingkat kesehatan dan kualitas praktik akuntansi dan pengendalian internal serta memonitor independensi auditor eksternal dari manajemen senior yang membuat debt holder percaya terhadap informasi keuangan yang disediakan, sehingga premi yang ditawarkan dapat dikurangi dan menurunkan biaya utang (Hashim dan Amrah, 2016). Mekanisme corporate governance ternyata juga mempengaruhi pengungkapan informasi perusahaan tersebut. Menurut Rafifah (2015) dalam mewujudkan pengungkapan sukarela yang memadai untuk kepentingan pemegang saham dan perusahaan, peran manajemen sangat penting karena pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan diungkapkan oleh akuntan perusahaan dengan persetujuan manajemen puncak perusahaan. Jika suatu perusahaan memiliki sistem corporate governance yang baik, maka kualitas pengungkapan sukarela perusahaan menjadi lebih baik. Hal itu juga 6

didukung oleh Khomsiyah (dalam Meilani, 2016) bahwa terdapat kaitan antara corporate governance dengan pengungkapan informasi yang dilakukan perusahaan. Penelitian ini melanjutkan dan mereplikasi penelitian dari Juniarti (2009) dan Yunita (2012). Studi kasus pada penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang tercatat dalam indeks LQ45 pada Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015. Indeks LQ45 dipilih sebagai studi kasus pada penelitian ini dikarenakan perusahaan-perusahaan yang tercatat dalam indeks LQ45 memiliki tingkat likuiditas yang tinggi dan kapitalisasi pasar yang besar. Menurut Tuerah (2013) indeks LQ45 dibentuk dari 45 saham yang paling memberikan pengaruh terhadap pergerakan IHSG. Oleh karena itu, indeks LQ45 dirasa dapat dijadikan studi kasus dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan objek yang lebih luas dan data yang lebih baru. Mengingat adanya peran dari pengungkapan sukarela dan pentingnya mekanisme tata kelola perusahaan (corporate governance) atas biaya utang, maka peneliti bermaksud untuk meneliti pengaruh mekanisme corporate governance terhadap biaya utang (cost of debt) dengan voluntary disclosure sebagai variabel mediasi. Beberapa penelitian terdahulu berusaha menjelaskan pengaruh mekanisme corporate governance terhadap biaya utang (cost of debt) dengan voluntary disclosure sebagai variabel mediasi, tetapi penelitian tersebut tidak mengambil objek keseluruhan dari industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) namun lebih terfokus kepada industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 1.3. Perumusan Masalah Pengendalian biaya utang sangat penting dilakukan oleh suatu perusahaan karena jika utang yang terus tumbuh tanpa adanya pengendalian hanya akan menimbulkan penurunan nilai perusahaan, jika utang perusahaan memiliki kondisi extreme leverage maka akan berdampak pada keraguan publik terhadap perusahaan. Jika hal tersebut terus berlanjut tanpa adanya pengendalian maka perusahaan akan mengalami masalah dalam likuiditas yang sangat memungkinkan perusahaan mulai memasuki masa kesulitan keuangan (financial distress). Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi biaya utang adalah mekanisme corporate governance dan pegungkapan informasi sukarela (voluntary disclosure) dari perusahaan. Mekanisme corporate governance meliputi kepemilikan manajerial, 7

kepemilikan institusional, proporsi komisaris independen dan komite audit. Mekanisme corporate governance dan pengungkapan informasi diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan kreditor terhadap perusahaan sehingga dapat menurunkan tingkat biaya utang. Hal yang unik juga ternyata terdapat hubungan antara mekanisme corporate governance dan voluntary disclosure. Beberapa penelitian terdahulu terkait dengan mekanisme corporate governance, voluntary disclosure dan biaya utang (cost of debt) hanya mengambil sektor manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai objek penelitian, sehingga penelitian tersebut dirasa kurang. Sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut. 1.4. Pertanyaan Penelitian 1) Apakah kepemilikan manajerial berpengaruh langsung terhadap biaya utang (cost of debt)? 2) Apakah kepemilikan institusional berpengaruh langsung terhadap biaya utang (cost of debt)? 3) Apakah proporsi komisaris independen berpengaruh langsung terhadap biaya utang (cost of debt)? 4) Apakah komite audit berpengaruh langsung terhadap biaya utang (cost of debt)? 5) Apakah kepemilikan manajerial berpengaruh secara tidak langsung terhadap biaya utang (cost of debt) dengan voluntary disclosure sebagai variabel mediasi? 6) Apakah kepemilikan institusional berpengaruh secara tidak langsung terhadap biaya utang (cost of debt) dengan voluntary disclosure sebagai variabel mediasi? 7) Apakah proporsi komisaris independen berpengaruh secara tidak langsung terhadap biaya utang (cost of debt) dengan voluntary disclosure sebagai variabel mediasi? 8) Apakah komite audit berpengaruh secara tidak langsung terhadap biaya utang (cost of debt) dengan voluntary disclosure sebagai variabel mediasi? 9) Apakah voluntary disclosure berpengaruh terhadap biaya utang (cost of debt)? 8

1.5. Tujuan Penelitian 1) Untuk mengetahui adanya pengaruh langsung kepemilikan manajerial terhadap biaya utang (cost of debt). 2) Untuk mengetahui adanya pengaruh langsung kepemilikan institusional terhadap biaya utang (cost of debt). 3) Untuk mengetahui adanya pengaruh langsung proporsi komisaris independen terhadap biaya utang (cost of debt). 4) Untuk mengetahui adanya pengaruh langsung komite audit terhadap biaya utang (cost of debt). 5) Untuk mengetahui adanya pengaruh secara tidak langsung antara kepemilikan manajerial terhadap biaya utang (cost of debt) dengan voluntary disclosure sebagai variabel mediasi. 6) Untuk mengetahui adanya pengaruh secara tidak langsung antara kepemilikan institusional terhadap biaya utang (cost of debt) dengan voluntary disclosure sebagai variabel mediasi. 7) Untuk mengetahui adanya pengaruh secara tidak langsung antara proporsi komisaris independen terhadap biaya utang (cost of debt) dengan voluntary disclosure sebagai variabel mediasi. 8) Untuk mengetahui adanya pengaruh secara tidak langsung antara komite audit terhadap biaya utang (cost of debt) dengan voluntary disclosure sebagai variabel mediasi. 9) Untuk mengetahui pengaruh voluntary disclosure terhadap biaya utang (cost of debt). 1.6. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan dan manfaat sebagai berikut : a. Bagi Perguruan Tinggi Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi Universitas Telkom untuk menambah kualitas pengajaran melalui penambahan mata kuliah, seminar, maupun pelatihan mengenai pengetahuan keuangan bagi mahasiswa S1 di Universitas Telkom. 9

b. Bagi Praktisi dan Akademisi Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu ekonomi dan diharapkan dapat menjadi tambahan informasi bagi para pembaca serta menjadi rujukan bagi peneliti yang akan mengembangkan penelitian sejenis. 1.7. Ruang Lingkup Penelitian 1.7.1. Variabel Penelitian Variabel independen penelitian ini adalah mekanisme corporate governance, variabel dependen adalah biaya utang (cost of debt), dan variabel mediasinya adalah voluntary disclosure. 1.7.2. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan perusahaan yang tercatat di indeks LQ45 pada Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2013-2015. 10

1.8. Sistematika Penulisan Tugas Akhir BAB I : PENDAHULUAN BAB II : TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN Bab ini berisikan penjelasan dari literatur penelitian yang berkaitan dengan teori penelitian yang mendukung solusi permasalahan, penelitian terdahulu dan kerangka pemikiran BAB III : METODE PENELITIAN Pada bab ini dipaparkan tentang metode penelitian yang meliputi jenis penelitian yang dilakukan, variabel, jenis dan sumber data, populasi dan sampel, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data. BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang analisis data yang menitikberatkan pada hasil olahan data sesuai dengan metode yang digunakan. Interpretasi hasil analisis dari objek penelitian sesuai dengan pengujian yang digunakan. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisikan kesimpulan dari analisis dan pembahasan dari bab-bab sebelumnya dan saran yang dapat diterapkan oleh objek penelitian. 11