dan/atau huruf g untuk Peng gunaan Secara Komer sial di pidana dengan

dokumen-dokumen yang mirip
Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta

(3) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta. Secara Komer sial di pidana dengan pidana penjara

AndaiKita Haldep_AndaiKita.indd 1 6/22/2017 9:22:58 AM

Buku ini adalah persembahan saya untuk Kampus Bisnis Umar Usman, Kuliah 1 Tahun Jadi Pengusaha. Kampus dari umat, untuk umat, dan oleh umat yang

Jangan Jadi Muslimah Dekil. Tips Perawatan Mudah dari Ujung Rambut hingga Kaki

BELAJAR MUDAH MEMAHAMI HIKMAH

The Power. Digital Marketing

Super Vision, Super Action!

Kutemukan Diriku. pada Dirimu

Jiwa yang sukses adalah jiwa yang selalu siap menghadapi semua hal yang akan menghadangnya di dalam belantara kehidupannya.

Dipersembahkan. Pada Tanggal

SUTRADARAI DIRI SENDIRI Sukses Karena Networking

Beat The Market Haldep. Beat the Market.indd 1 6/21/ :39:09 AM

Membentuk. Akhlak Anak. Cara Mendidik Akhlak Anak Menurut Islam. Roidah

MANUSIA MILITAN. Programming Your Mind for Success

Menyelami. Makna Bacaan. Shalat. Edisi Panduan

Mendesain 3 Dimensi Secara Cepat dengan AutoCAD 2008

KOMUNIKASI CERDAS. Panduan Berkomunikasi di Dunia Kerja (NEW EDITION)

(1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara

Serba Otomatis Membuat Laporan Tugas Akhir dan Skripsi di Word 2013

Wedding With Converse

Buku 37 i i KARIAGEKUN 37.indd 1 4/28/2017 2:52:30 PM _KARIAGE K37(TU)_T indd 1 02/05/ :18:42

ASEAN JOURNEY. 14 Hari Eksplorasi ASEAN Singapura Malaysia Thailand

Excel Rekening Tagihan

UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYA [LN 2010/130, TLN 5168]

LIVE SIMPLY GIVE LOVE MAKE HISTORY

Always Proper, Suddenly Scandalous

Website Canggih dan Praktis dengan Blogspot

Practical Problem Solving

THE DARKEST RAY hal depan.indd 1 8/3/2017 3:53:47 PM

Oei Hui Lan. Kisah putri Sang Raja Gula dari Semarang

3. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau

Hanya Lima. Penulis: Boy Candra, Dkk Copyright 2012 by Boy Candra. Desain Sampul: (Nuzula Fildzah) Editor: (Nuzula Fildzah)

Buku Workshop Desain Grafis dan Digital Imaging

Muslim Produktif i _Haldep_Muslim Produktif.indd 1 1/20/2017 2:25:51 PM

Langkah Mudah Belajar Struktur Data Menggunakan C/C++

Dr. Yansen T.P., M.Si

Jangan Berhenti Mencoba

CREDIT UNION. KOPERASI How to Grow and Sustain

Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta

KAU YANG HIDUP DALAM KATA-KATA

Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta

Scandal and the Duchess

Segala sesuatu yang harus diketahui tentang. Home. schooling INDAH HANACO

Mudah Membuat Siaran Televisi Berbasis Internet dan Peluang Finansialnya

Mengenal Pemrograman PHP7 Database untuk Pemula

AutoCAD. untuk. Desain dan Finishing Rancang Bangun 3D

Membuat Aplikasi Point of Sale dengan Laravel dan AJAX

3. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau

Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta

Merancang Aplikasi dengan Metodologi Extreme Programmings

Membuat Aplikasi Penjualan dengan Macro Excel

No Ordinary. Billionaire

Ways To Love WAYS haldep p3.indd i WAYS haldep p3.indd i 17-Feb-17 09:30:47 17-Feb-17 09:30:47

Sanksi Pelanggaran Pasal 22: Undang Undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta

UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA [LN 2009/4, TLN 4959]

Arian Sahidi. a novel Tuhan, Aku Kembali. Nulisbuku.com

Perfect Romance Perfect Romance.indd 1 6/7/2017 8:46:28 AM

Untukmu Wahai Pejuang Ilmu

Musim Semi Merah. Dyaz Afryanto

GREATEST RAIDS. Kisah-Kisah Operasi Pembebasan Sandera

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

Pemrograman PHP7 untuk Pemula

Adobe Premiere Komplet

UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN [LN 2004/96, TLN 4420]

berani ikut pameran industri rumahan, raih banyak keuntungan Lusiana Trisnasari

Beginilah Cara Tuhan Mengubah Nasibku. (New Edition)

Seni Berperang Sun Tzu

Muda Berinvestasi Tua Menikmati Mati Masuk Surga

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Ketika Tuhan Tak Lagi Dibutuhkan

KUMPULAN PUISI KAHLIL GIBRAN

Pemrograman Delphi untuk Pemula

Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta 1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak

PENUNJUK UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2011

Sanksi Pelanggaran Pasal 22: Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta

DIAN TRIA YUNITA TULISAN HATI. Penerbit Nulisbuku

HOT DE ALS! Haldep. Hot Deals..indd 1 3/31/ :44:16 AM

Sofi Meloni. Penerbit PT Elex Media Komputindo

Penerbit Lintang Fajar

The Untamed Mackenzie

Biarkan JODOH yang. Mamba us Sa adah. Penerbit PT Elex Media Komputindo

Persahabatan Ayam dan Elang: Cerita Dongeng

Tip dan Trik Membuat Laporan Menggunakan Excel

Metode Penelitian Kualitatif METODE PENELITIAN KUALITATIF

SEPASANG KAUS KAKI HITAM

Muslimah Keren _MUSLIMAH KEREN_RM pdf 1 5/17/2017 5:29:17 PM

Originally published as Runaway Groom 2014 Fiona Lowe. Translation by PT Elex Media Komputindo as Runaway Groom 2017

UNDANG UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

LUKISAN JIWA PEREMPUAN

BAB 1 BISNIS DAN LAPORAN KEUANGAN FINANCIAL MANAGEMENT CANVAS

Doakan, Jangan Duakan. Rofiq Hudawiy

RISET SUMBER DAYA MANUSIA. Cara Praktis Mengukur Stres, Kepuasan Kerja, Komitmen, Loyalitas, Motivasi Kerja dan Aspek-Aspek Kerja Karyawan Lainnya

Ketika mimpi menjadi sebuah bayangan, aku menanyakan "kapan ini akan terwujud?" Mungkin nanti, ketika aku telah siap dalam segalagalanya

CARA TERBAIK MENDIDIK ANAK SENDIRI. Adalah dengan Mendidik Anak Orang Lain. Heru Kurniawan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2002 PASAL 72

KELUARGAKU. Etty S. Kawilarang

KELOMPOK, ORGANISASI & KEPEMIMPINAN

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

LUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Transkripsi:

Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak eko nomi sebagai mana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling ba nyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah). (2) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Peng gunaan Secara Komer sial dipidana dengan pidana penjara pa ling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). (3) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk Peng gunaan Secara Komer sial di pidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda pa ling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah). (4) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang dilakukan dalam bentuk pembajakan, di pidana de ngan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).

Rahasiamu Rahasia-Ku Ditulis oleh W. Mustika 2017 W. Mustika Hak Cipta dilindungi Undang-undang Diterbitkan pertama kali oleh Penerbit PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia-Jakarta Anggota IKAPI, Jakarta Editor: Meria@elexmedia.id 717061462 ISBN: 978-602-04-4511-3 Dilarang mengutip, memperbanyak, dan menerjemahkan sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit Dicetak oleh Percetakan PT Gramedia, Jakarta Isi di luar tanggung jawab percetakan

Ruang-Ruang Penyelaman Cerita Perjalanan Bahasa Jiwa Pembaca Saat Ujung Menjadi Pangkal vii xi xvii Kegelapan di Dalam 1 Manu 7 Keajaiban 13 Di Awal Kekosongan 25 Semesta Kecil 35 Kehidupan Sempurna 47 Sang Dalang 57 Lingkaran Abadi 65 Jejak-Jejak Jalan Pulang 73 Kebahagiaan Semesta 81 Ketulusan dalam Tindakan 93

Ruang-Ruang Penyelamatan xxiii Kepasrahan dalam Berproses 101 Kesabaran dalam Penantian 109 Keikhlasan dalam Penerimaan 117 Kesadaran Tubuh 125 Kesadaran Pikiran 137 Kesadaran Jiwa 151 Pembebasan Jiwa 163 Kasunyatan 177 Empat Jalan Kematian 187 Rahasiamu Rahasia-Ku 199 Ungkapan hati 213 Tentang Penulis 215

Kegelapan di Dalam Nasrudin Hoja tampak bersungut-sungut, berjalan ber keliling di halaman rumahnya sambil sesekali menunduk, mencoba mengambil sesuatu di tanah, lalu menggeleng kecewa, menegakkan punggung yang rupanya mulai pe gal, berjalan kembali berputar-putar tanpa henti di halaman tanah rumahnya. Apa yang kau cari Nasrudin? sapa orang-orang lewat yang terseret rasa penasaran melihat tingkah lakunya. Aku mencari jarumku. Ia terjatuh, memantul dan hilang, Nasrudin menjawab sambil tetap menundukkan kepala mencaricari kilatan logam di tanah. Dan orang-orang pun satu per satu ikut mencari, tergoda hasrat untuk menjadi penemunya. Jarum kecil itu kini serupa butiran emas di dalam lumpur, serupa piala yang dikejar banyak pe lomba. Lama mereka mencari, tak satu pun menemukannya hingga hari menjelang siang, satu di antaranya menyelisik. Tampaknya jarummu tidak akan mudah ditemukan di halaman ini, Nasrudin. Di mana terakhir kali kau memakainya, di sebelah mana kau menjatuhkannya? Dulu sekali aku pernah menjatuhkan jarum di halaman. Namun untuk jarum yang kucari saat ini, terakhir aku memakainya dalam kamar. Jarum itu terjatuh di dalam sana. 1

2 Rahasiamu Rahasia-Ku Jika jarum terakhirmu jatuh di dalam kamar, kenapa kau sibuk mencarinya di halaman rumah ini, Nasrudin si polan?! gusar mereka membentak Nasrudin karena merasa dipermain kan. Bagaimana mungkin aku mencarinya di dalam kamar. Bagaimana bisa menemukannya di sana? Bahkan melihat pun susah. Kamarku sungguh gelap, aku tak punya lampu. Sedangkan, di luar sini cahayanya lebih terang, dengan datar Nasrudin menjawab tanpa rasa bersalah, membuat orang-orang menatapnya keheranan sembari berlalu satu per satu. Kisah Nasrudin mirip kisah kebanyakan kita. Memilih tempat pencarian semata-mata karena melihat ada kemudahan yang lebih menjanjikan di sana. Termasuk saat Jiwa kita berhasrat melakukan pencarian Tuhan, kebanyakan kita memilih mencari-nya di luar diri. Sebab mencari-nya di dalam diri seperti memasuki kota mati yang jalan-jalannya begitu gelap dan berliku. Mencari-Ku di luar diri, tempatnya jauh namun waktunya dekat. Mencari-Ku di dalam diri, tempatnya dekat namun waktunya jauh. Namun ia yang telah mengenal-ku, akan menemukan-ku di tempat dan waktu yang sedekat dirinya; di sini, saat ini. Demikian semesta pernah mengalirkan pesan ketika benak ini terjebak dalam persimpangan jalan penuh dilema. Ketika semua ritual menjadi persembahan kering, ketika setiap sujud hanya terasa seperti barisan anak-anak yang melakukan upacara bendera, ketika semua nyanyian puja puji dan doa hanya terasa berteriak dalam kesenyapan gua yang gelap. Memang tak ada yang salah ketika rasa lapar sudah cukup terpuaskan hanya dengan sesuap makanan, tak penting apa pun jenis makanan itu. Setidaknya itu mampu mengganjal untuk sementara kekosongan di lambung, melegakan rasa perihnya di

Kegelapan di Dalam 3 saat begitu sulit menemukan sesuatu yang lebih nikmat untuk dimakan. Namun bilamana makanan menjadi begitu mudah diperoleh, sering kali tubuh meminta lebih. Ia ingin makanan yang lebih bernutrisi baginya, agar ia bisa bertumbuh menjadi lebih kokoh, lebih segar dan bugar saat menjalani kehidupan penuh tantangan dan suka duka. Maka tak ada yang salah, ketika banyak orang merasa sudah cukup terpuaskan lewat pengalaman sederhana dalam ritual, untuk sekadar bisa merasa dekat dengan Tuhan. Meski mereka tak sungguh mengenal Tuhannya, entah di luar atau pun dalam diri nya. Namun akan tiba suatu masa, manakala Jiwa telah merasa haus untuk mengenal dirinya sendiri sebagai percikan kecil dari Sesuatu Yang Tak Terbatas. Itulah saat kehausan Jiwa akan pemahaman diri mulai menyeret langkahnya untuk berjalan menyusuri jejak-jejak asal dan tujuan diri. Dengan apa mesti mencari jejak asal diri di masa lalu, bila semua ingatan hanya bertahan segar sampai beberapa masa di usia kecil yang telah berlalu. Bahkan ingatan ini sering kali melupakan apa yang kita ingin ia mengingatnya, walau belum begitu lama ia menyimpannya. Ingatan kita tak seperti burung merpati, yang mudah mencari jalan pulang di mana pun ia dilepaskan. Tak juga serupa ikan-ikan salmon yang selalu mampu mengikuti jejak leluhur untuk kembali ke danau di mana ia pernah dilahirkan, atau kembali ke samudra dari mana induknya pernah berasal. Jadi, sulit bagi kita mencari jejak asal perjalanan Jiwa di masa lalu karena ingatan ini begitu terbatas. Susah pula bagi kita mencari ujung perjalanan Jiwa di masa depan, karena daya pikiran ini begitu terbatas untuk menjelajah ke sana. Bahkan jejak-jejak

4 Rahasiamu Rahasia-Ku perjalanan-nya esok hari pun masih menyimpan misteri yang tak mampu kita pecahkan dengan tuntas. Ruang masa lalu tak bisa kita jamah, ruang masa depan tak bisa kita jangkau. Waktu di masa lalu tak mudah kita ingat, waktu di masa depan pun tak mudah kita baca. Kita hanya memiliki ruang dan waktu terbatas; di sini, saat ini. Bersama tubuh saat ini, bersama pikiran kali ini, bersama Jiwa ini. Kenapa kita tidak membaca saja semuanya di sini. Karena Dia pernah bertutur: Dirimu adalah kesatuan masa lalu, masa kini, dan masa depan. Tubuhmu adalah kumpulan materi awal alam semesta dan kelak menjadi bagian dari materi akhir alam semesta. Pikiranmu adalah percikan benih kecerdasan alam semesta, bertumbuh dari masa lalu, kini dan bertumbuh ke masa depan. Semua tersimpan dalam dirimu. Bacalah dirimu sebagai sastra tertua yang ditulis semesta itu sendiri. Maka biarlah ruang dalam diri ini tetap gelap, menyimpan rapi misterinya untuk dibuka hanya oleh mereka yang sungguhsungguh ingin mengenal dirinya sendiri. Biarlah Nasrudin memilih mencari di luar karena merasa di sana lebih terang. Biarlah kita memilih menyalakan cahaya pengetahuan, menjadikan nya obor penuntun, hingga perjalanan ke dalam diri bisa dilalui dengan lebih mudah dan terang. Kegelapan tak bisa kau atasi dengan melarikan diri darinya. Nyalakanlah cahaya, kau akan mengatasi kegelapan itu.