BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Profil PT. Pesona Gerbang Karawang (Grand Taruma) Sumber : PT. Pesona Gerbang Karawang (Grand Taruma)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dalam jangka panjang setiap perusahaan harus menciptakan suatu produk dan

BAB I PENDAHULUAN. Mamduh dan Abdul (2007:159) menyatakan bahwa Return on Investment

BAB I PENDAHULUAN. bahwa sektor property dan real estate merupakan sektor bisnis yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi Indonesia perlahan menjadi lebih baik dan stabil

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sangat tajam pada dekade terakhir ini. Banyak indikator yang dapat dilihat

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri properti merupakan salah satu bidang yang tidak akan mati.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kondisi perekonomian yang semakin berkembang pada saat ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. selama tahun tersebut. Menurunnya daya beli masyarakat yang dipicu dari

BAB I PENDAHULUAN. PT. Gowa Makassar Tourism Development, Tbk merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan bertujuan untuk memperoleh keuntungan atau laba yang

BAB 3 OBYEK PENELITIAN. pengelola real estate terpadu dan terdiversifikasi yang berkedudukan di

BAB 1 PENDAHULUAN. menengah, dan panjang sebuah perusahaan. Tujuan jangka pendek umumnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan akan sektor properti dan real estate juga mengalami kenaikan sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus mulai

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. yang pada masa itu mendukung Indonesia menjadi bagian dari perdagangan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. pengelola real estat terpadu dalam bidang ritel, komersial dan pemukiman real

BAB I PENDAHULUAN. dan pangan adalah papan berupa rumah tempat tinggal. Sebagaimana yang

BAB I PENDAHULUAN. barang jadi, dan menjualnya kepada konsumen (perusahaan manufaktur).

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB I PENDAHULUAN. menjadi alternatif masyarakat. Hal ini terlihat dari banyaknya masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. sektor rill dan sektor keuangan. Salah satu sektor yang cukup baik untuk dicermati

B A B I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN. maupun organisasi. Diterima maupun tidak diterimanya suatu produksi. tergantung hasil karya PR dari perusahaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja keuangan perusahaan merupakan salah satu faktor yang dilihat

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan untuk mendapatkan keuntungan (Meidera, 2013). Modal juga

BAB I PENDAHULUAN. Kota Tangerang Selatan merupakan salah satu kota di Provinsi Banten yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era komunikasi interaktif merupakan salah satu bentuk dari

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakatnya melalui pembinaan pilar

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dan

BAB I PENDAHULUAN. tempat usaha serta rekreasi di kota-kota besar di Indonesia. Hal ini membuka

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara tersebut. Untuk itu banyak para ahli keuangan yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis properti di Indonesia saat ini sedang berkembang karena. ditandai dengan semakin gencarnya ekspansi pembangunan properti dan

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi pada dasarnya terjadi dalam setiap aspek kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan ekonomi negara menjadi isu hangat yang sering diperbincangkan. Perkembangan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang, kebutuhan akan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. beralamat Jl. HR. Soebrantas Blok A No. 38 Komplek Ruko Mertopolitan

BAB I PENDAHULUAN. di suatu negara, tidak terkecuali di Indonesia. Kinerja perekonomian Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dunia ini membutuhkan tempat tinggal. Tanpa bisa di pungkiri berapun harga

BAB I PENDAHULUAN. dianggap investasi tersebut menguntungkan. Menurut Tandelilin (2010) investasi

BAB I PENDAHULUAN. berkembang sangat luas. Manusia di dalam hidupnya harus berkomunikasi, karena

BAB I. Menurut Brigham dan Houstan (2006:7) peningkatan kekayaan pemegang saham

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi yang lebih baik demi tercapainya tujuan pembangunan nasional melalui

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan ekonomi yang memegang peranan penting dalam menopang. pertumbuhan perekonomian di Indonesia. Penilaian kinerja keuangan

Company Profile. Visi

2015 PENGARUH FAKTOR FUND AMENTAL TERHAD AP HARGA SAHAM PAD A EMITEN SEKTOR PROPERTI D AN REAL ESTATE D I BURSA EFEK IND ONESIA

BAB I PENDAHULUAN. mana hal ini menimbulkan persaingan yang sangat ketat antar perusahaanperusahaan

Bab I PENDAHULUAN. Sumber : ALAM RAYA GROUP tahun 2011

STUDI MANAJEMEN ESTAT PADA KAWASAN SUPERBLOK MEGA KUNINGAN, JAKARTA (Studi Kasus: Menara Anugrah dan Bellagio Residences) TUGAS AKHIR

BAB II PROFIL PT. LAMPIRI DJAYA ABADI

BAB I PENDAHULUAN. Realtindo GROUP untuk membangkitkan kembali citra perumahan Grand

BAB II EKSPLORASI ISU BISNIS. Dalam proyek akhir ini, dasar pemikiran awal mengacu kepada tantangan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam pembangunan nasional, industri jasa konstruksi mempunyai peran

BAB I PENDAHULUAN. mendatang. MEA adalah kepanjangan dari Masyarakat Ekonomi Asean. MEA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah (Wibowo, 2011) (The president post indonesia)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II DESKRIPSI INDUSTRI PROPERTY DAN REAL ESTATE DI INDONESIA Sejarah Perusahaan Sub Sektor Property dan Real Estate

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi Sejarah dan Perkembangan PT Leoco Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan properti di Bursa Efek Indonesia dalam kurun waktu

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peranan yang cukup besar bagi perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. dalam tujuannya yaitu mengentaskan kemiskinan dan juga menjadi industry yang

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang prospektif dan semakin diminati para pengembang properti di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perekonomian Indonesia terlihat sangat membaik. Menteri Keuangan Sri

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan pilar penting dalam suatu perekonomian di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT Jasa Marga (persero) Tbk. A. Sejarah PT. Jasa Marga (Persero) Tbk.

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan terdiri dari lima sub bab. Pada bab ini akan dibahas

BAB I PENDAHULUAN. Sejak terjadinya peristiwa jatuhnya Enron Corporation yang bangkrut

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi angka kekurangan rumah tersebut. memberikan produk, promosi, lokasi, pelayanan dan harga yang menarik

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan daya saing di era perdagangan bebas menjadi salah satu kunci ketahanan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. akhir-akhir ini mengalami pertumbuhan yang sangat besar apalagi terhadap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. setiap perusahaan harus bersaing dengan perusahaan perusahaan dari seluruh dunia.

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun lebih dari itu, kegiatan mengelola

BAB I. PENDAHULUAN. mempercepat terciptanya ASEAN Economic Community (AEC) di tahun 2015,

N. AMBARDHI P

BAB I PENDAHULUAN. TIKI, JNE, PT.INTRASCO dan yang lainnya. tetapi juga melibatkan kurir

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi dunia yang semakin mengarah pada daerah Asia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Industri jasa pengiriman barang di Indonesia, saat ini dihadapkan pada

BAB I PENGANTAR. Pertumbuhan pengembangan properti dapat dibuktikan dengan semakin banyak alih

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan harganya yang cenderung selalu naik. Kenaikan harga properti

BAB I PENDAHULUAN. tahun, mendorong timbulnya industri komunikasi secara menyeluruh. Di

BAB I PENDAHULUAN. yang lain dibandingkan dengan nilai saham ( Book Value ) selama satu

PERAN DEVELOPER DALAM PENYEDIAAN RUMAH SEDERHANA DI KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR. Oleh: IKE ISNAWATI L2D

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah PT Pos Indonesia (Persero)

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum 1.1.1 Profil PT. Pesona Gerbang Karawang (Grand Taruma) Gambar 1.1 Logo PT. Pesona Gerbang Karawang (Grand Taruma) Sumber : PT. Pesona Gerbang Karawang (Grand Taruma) PT. Pesona Gerbang Karawang (Grand Taruma) adalah anak perusahaan dan merupakan pelaksana proyek dari Agung Podomoro Land. Hadir di kota Karawang di tengah-tengah kota industri yang memerlukan khunian khusus dan eklusif. PT. Agung Podomoro Land Tbk adalah pengembang properti terbesar di Indonesia berpengalaman dalam membaca berbagai peluang bisnis investasi terutama dalam bidang properti. Setelah sukses menjadi developer terbesar di Indonesia, PT. Agung Podomoro Land mulai berekspansi bisnis ke berbagai kotakota berkembang di Indonesia, diantaranya Pulau Jawa, Kalimantan dan berbagai kota besar lainnya. Salah satu kota yang memiliki perkembangan paling pesat adalah kota Karawang. Karawang adalah kota yang memiliki potensi paling besar untuk menjadi kota yang mandiri, dengan berekspansinya berbagai macam industri dan perdagangan di Karawang, kini Karawang menjadi pilihan utama bagi para 1

investor lokal maupun Asing. Karawang memiliki lokasi yang strategis untuk pendistribusian dari atau ke berbagai kota besar di Pulau Jawa maupun dari atau ke luar Pulau Jawa. Dalam tiga tahun terakhir tercatat bahwa Kota Karawang telah mengalami lonjakan perekonomian yang sangat signifikan, hal ini dapat dilihat dari volume pembangunan berbagai infrastruktur industri. Dengan melihat berbagai faktor diatas, maka PT. Agung Podomoro Land membuat keputusan untuk mengembangkan bisnis propertinya di kota Karawang dengan diberi nama GRAND TARUMA. Kawasan tersebut merupakan area perdangan dengan disediakannya Ruko dan hunian yang eklusif dengan berbagai type rumah yang disediakan. 1.1.2 Visi dan Misi PT. Pesona Gerbang Karawang (Grand Taruma) a. Visi : Terus bertumbuh menjadi pengembang terpadu dalam bisnis properti dan berkomitmen penuh untuk memberikan nilai yang optimal bagi pelanggan, rekan usaha, pemegang saham, dan masyarakat. b. Misi : 1. Memenuhi kebutuhan masyarakat akan perumahan dan area komersial yang berkualitas. 2. Mengoptimalkan pengembalian investasi dari rekan usaha dan pemegang saham. 3. Menjadi perusahaan pengembang yang mampu memberikan nilai lebih bagi para karyawan. 4. Berperan aktif untuk mendukung program pemerintah dalam rangka mendorong pembangunan perkotaan dan dalam meningkatkan indeks pengembangan manusia. 2

1.1.3 Struktur Organisasi 1.1.3.1 Struktur Organisasi PT. Pesona Gerbang Karawang (Grand Taruma) Gambar 1.2 Struktur Organisasi PT. Pesona Gerbang Karawang (Grand Taruma) 1.1.3.2 Struktur Organisasi Divisi Marketing PT. Pesona Gerbang Karawang (Grand Taruma) Gambar 1.3 Struktur Organisasi Divisi Marketing PT. Pesona Gerbang Karawang (Grand Taruma) 3

1.2 Latar Belakang Penelitian Asosiasi Real Estate Indonesia (REI) memperkirakan pertumbuhan bisnis properti di Indonesia masih terus mengalami peningkatan, mencapai 20-30 persen. Hal ini tentunya menunjukkan siklus sektor properti belum mencapai klimaks. REI pun memprediksikan bila bisnis properti akan terus meningkat dan tidak perlu dikhawatirkan (Direktori Training Indonesia, 2015). Karawang, kabupaten yang terletak di Jawa Barat dari tahun ke tahun terus menampilkan perkembangan di industri properti. Berawal dari 2008 saat krisis ekonomi menimpa Indonesia, banyak masyarakat kota yang beralih mencari hunian lebih murah di pinggir Jakarta, salah satu tujuannya Karawang. Sejak tahun itulah karawang mulai membenahi diri guna menyuplai kebutuhan masyarakat akan hunian yang layak, berikut sarana dan prasarana umumnya. Sektor properti pun terangkat oleh beberapa pengembang lokal yang rela mengeluarkan dana pribadi mereka untuk membangun sebuah kawasan perumahan. Saat itu levelnya masih menengah kebawah (Liputan6.com, 2015). PT. Pesona Gerbang Karawang (Grand Taruma) adalah anak perusahaan dan merupakan pelaksana proyek dari Agung Podomoro Land. PT. Agung Podomoro Land Tbk adalah pengembang properti terbesar di Indonesia yang berpengalaman dalam menciptakan berbagai peluang bisnis investasi terutama dalam bidang properti. Karawang merupakan salah satunya kota yang menjadi tujuan bisnis yang dilakukan oleh PT. Agung Podomoro Land. Karawang merupakan kota yang mengalami pertumbuhan yang sangat tinggi dibidang properti. Menurut Aking selaku CEO PT. Pesona Gerbang Karawang menyatakan potensi pertumbuhan ekonomi di Karawang sangat pesat, karena merupakan salah satu kota yang berkembang. PT. Pesona Gerbang Karawang bertujuan untuk memberikan 4

fasilitas hunian yang layak dan menjalin hubungan yang baik antara perusahaan dengan konsumen. Namun, untuk meraih tujuan tersebut tidaklah mudah. Komunikasi yang baik antar perusahaan dan konsumen sangat dibutuhkan. Komunikasi tersebut diawali dari lingkungan perusahaan terlebih dahulu. Berlangsungnya efektivitas perusahaan yang baik didasari pada komunikasi yang terjadi di internal perusahaan tersebut. Menurut Wibowo(2013:35) setiap perusahaan maupun organisasi baik swasta maupun pemerintah memiliki pola komunikasi yang berbeda. Pola komunikasi ini berkaitan erat dengan bagaimana setiap organisasi berinteraksi baik secara horisontal maupun vertikal, baik secara internal maupun eksternal. Lancarnya arus produksi maupun maksimalnya kinerja karyawan tergantung pada bagaimana cara perusahaan tersebut melakukan komunikasi internal yang berdampak terhadap terpenuhinya motivasi kerja karyawan. Menurut Katz dan Khan dalam Perbawa(2013:37) komunikasi organisasi meliputi aliran informasi organisasi. Kelancaran aliran informasi organisasi menyebabkan karyawan bisa dengan mudah memahami perintah dan tanggung jawab kerja, tanpa harus bersusah-susah menemui atasan untuk sekedar minta penjelasan mengenai perintah yang diberikan. Aliran komunikasi yang lancar jelas dan sampai sesuai dengan kebutuhan berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan Perbawa(2013:37) Motivasi adalah proses yang memperhitungkan intensitas, arah dan kekuatan usaha individual terhadap pencapaian tujuan (Wibowo,2013:109). Motivasi pada umumnya berkaitan dengan setiap tujuan,sedangkan tujuan organisasional memfokus pada perilaku yang berkaitan dengan pekerjaan. Pendapat ini dikemukakan oleh Robbins dan Judge(Wibowo,2013:110). Hasil wawancara dengan karyawan divisi marketing PT. Pesona Gerbang Karawang masalah yang sering terjadi dalam perusahan adalah komunikasi yang terjadi antara atasan dan bawahan. Misalnya pada proses penyampaian informasi, 5

dimana penyampaian informasi mengenai tugas untuk melakukan serah terima unit terjadi perselisihan karena terjadi perbedaan keputusan untuk melakukan serah terima. Atasan memerintahkan serah terima dipercepat sedangkan prosedur serah terima belum bisa dinyatakan untuk dilakukan. Hal tersebut mengakibatkan naik turunnya jumlah serah terima unit yang dilakukan. Data mengenai serah terima unit dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 1.1 Data Jumlah Serah Terima Unit Bulan No Unit Mei Juni Juli 1 Rumah 10 7 9 2 Ruko 5 3 4 Jumlah 15 10 13 Sumber : data internal divisi marketing Dari tabel di atas menggambarkan terjadi nya naik turunnya jumlah serah terima yang dilakukan. Penulis berasumsi hal tersebut dikarenakan motivasi karyawan yang dipengaruhi oleh komunikasi yang dilakukan oleh atasan. Apabila atasan memberikan komunikasi yang baik, arahan yang jelas maka akan memicu naiknya motivasi karyawan tersebut. Atasan yang tidak mau membuka diri dalam menerima masukan dari bawahan berakibat kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan mempersulit dan membuat bawahan kurang memahami tugas yang diberikan. Terjadi kendala dalam melakukan komunikasi antara atasan dan bawahan. Pada saat manager mengirimkan pesan tentang target yang harus dicapai dengan tujuan memberikan motivasi pada karyawan dalam rangka meningkatkan produktivitas. Masalah lain yang terjadi adalah atasan 6

sering tidak menyelesaikan permasalahan komunikasi yang terjadi dengan bawahan sehingga hal tersebut berlanjut di kemudian hari, yang membuat karyawan sering tidak berada dikantor pada saat jam kerja dengan alasan mengecek unit dilapang. Hal yang lebih besar lagi adalah karyawan tidak mengisi daftar hadir saat jam pulang kerja karena karyawan berada diluar kantor dan tidak kembali lagi ke kantor. Data mengenai karyawan yang tidak mengisi daftar hadir dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 1.2 Data Jumlah Karyawan Yang Tidak Mengisi Daftar Hadir (Mei sampai dengan Juli 2016) Jumlah Karyawan Yang Tidak Mengisi Daftar Hadir Jumlah Status Mei Juni Juli Anggota Jumlah % Jumlah % Jumlah % Karyawan 31 6 19 9 29 7 22 Total 31 6 19 9 29 7 22 Sumber : data internal divisi marketing. Meningkatnya jumlah karyawan yang tidak melakukan pengisian daftar hadir menggambarkan menurunnya motivasi karyawan. Penulis beramsumsi bahwa peran komunikasi dalam konteks ini sangat besar karena acuannya adalah bagaimana kenyamanan bekerja para karyawannya. Disinilah komunikasi organisasi menjadi penting dalam sebuah perusahaan karena komunikasi dalam organisasi menjadi sistem aliran yang menghubungkan dan membangkitkan kinerja antara bagian dalam organisasi sehingga tercapai mutual understanding. Apabila hal tersebut sudah tercapai karyawan akan nyaman bekerja dan termotivasi untuk mencapai target yang ada. 7

Berdasarkan uraian diatas, penelitian ini diarahkan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh komunikasi organisasi terhadap motivasi kerja karyawan Divisi Marketing PT. Pesona Gerbang Karawang. Dengan demikian penelitian ini diberi judul Pengaruh Komunikasi Organisasi Terhadap Motivasi Kerja (Survey Pada Karyawan Divisi Marketing PT. Pesona Gerbang Karawang) 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dijelaskan pada sub bab sebelumnya, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana komunikasi di Divisi Marketing PT. Pesona Gerbang Karawang? 2. Bagaimana motivasi karyawan di Divisi Marketing PT. Pesona Gerbang Karawang? 3. Bagaimana pengaruh komunikasi organisasi terhadap motivasi kerja karyawan Divisi Marketing PT. Pesona Gerbang Karawang? 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah yang telah dijelaskan maka tujuan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui pengaruh komunikasi organisasi terhadap motivasi kerja karyawan Divisi Marketing PT. Pesona Gerbang Karawang. 1.5 Kegunaan Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dijelaskan maka diharapkan penelitian ini dapat memberikan kegunaan. Kegunaan yang diharapkan dari hasil penelitian ini dapat ditinjau dari dua aspek yaitu aspek praktis dan aspek teoritis. 1.5.1 Aspek Praktis Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan bagi manager marketing untuk meningkatkan motivasi karyawan dengan menciptakan lingkungan kerja yang efektif. Dengan adanya peningkatan motivasi karyawan 8

diharapkan dapat meningkatkan kefektifan kinerja dan meningkatkan pencapaian target penjualan dan tujuan perusahaan. 1.5.2 Aspek Teoritis Diharapkan penelitian ini dapat membandingkan teori-teori mengenai Perilaku Organisasi yang selama ini didapatkan di perkuliahan dengan yang terjadi sebenarnya dilapangan. Selain itu, diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya. 1.6 Sistematika Penulisan Untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai penelitian yang dilakukan, maka disusun suatu sistematika penulisan yang berisi informasi yang akan dibahas pada setiap bab. Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi penjelasan umum, ringkas, dan padat untuk menggambarkan isi penelitian. Bab ini terdiri dari gambaran umum objek penelitian, latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, serta sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menjelaskan mengenai teori-teori mengenai konsep komunikasi dan motivasi yang berkaitan dengan masalah yang dibahas, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, hipotesis penelitian dan ruang lingkup penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini membahas metode penelitian yang digunakan, jenis penelitian, variabel operasional, tahapan penelitian, populasi dan sampel, pengumpulan data dan teknik analisis data. 9

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas analisa data-data yang telah penulis dapatkan dari penelitian dengan menggunakan metode analisis yang telah ditetapkan sebelumnya. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan akhir penelitian serta saran-saran untuk objek penelitian ataupun pihak-pihak terkait lainnya. 10