KTSP & K-13 Kelas X geografi PENGETAHUAN DASAR GEOGRAFI I Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami pengertian geografi dan lingkungan pada permukaan Bumi. 2. Memahami landasan kajian geografi, ilmu geografi, dan struktur ilmu geografi. 3. Memahami ruang lingkup geografi dan objek formal geografi. A. PENGERTIAN GEOGRAFI Pengertian geografi menurut para ahli antara lain sebagai berikut. a. Eratosthenes Geografi adalah ilmu yang melukiskan (menggambarkan) keadaan bumi. Eratosthenes dikenal sebagai bapak geografi dan dianggap sebagai peletak dasar pengetahuan geografi. Saat itu geografi hanya didominasi oleh cerita-cerita tentang perjalanan dari berbagai penjuru dunia (logogafi). b. Ptolomeus Geografi adalah ilmu yang menyajikan sebagian atau seluruh permukaan bumi. Ptolomeus dikenal sebagai penemu dan pembuat peta serta atlas. 1
Gambar peta buatan Ptolomeus tahun 1503 yang menyajikan kenampakan umum sebagian permukaan bumi. (sumber: https://www.lib.umn.edu) c. Preston E. James Geografi dapat dianggap sebagai induk ilmu pengetahuan karena banyak bidang ilmu pengetahuan yang diawali dengan pengamatan permukaan bumi kemudian beralih pada studinya masing-masing. d. Fred K. Schaefer Geografi adalah ilmu yang berkaitan dengan perumusan hukum-hukum yang mengatur distribusi keruangan. e. Yi Fu Tuan Geografi adalah kajian tentang bumi sebagai tempat tinggal manusia. f. Karl Ritter Geografi adalah ilmu yang mempelajari bumi sebagai tempat tinggal manusia. g. I Made Sandy Geografi adalah ilmu yang berusaha menemukan dan memahami persamaan dan perbedaan yang ada dalam ruang muka bumi. h. Bintarto Geografi adalah ilmu pengetahuan yang mencitra, menerangkan sifat bumi, menganalisis keadaan alam dan penduduk, serta mempelajari corak khas mengenai kehidupan dan berusaha mencari fungsi dari unsur bumi dalam ruang dan waktu. 2
i. Strabo Geografi erat kaitannya dengan karakteristik tertentu suatu tempat dan memperhatikan juga hubungan antara berbagai tempat secara keseluruhan. j. P. Hagget Geografi memberikan perhatian terutama pada sistem ekologi dan sistem keruangan. Pada sistem ekologi berkaitan dengan manusia dan lingkungannya, sedangkan pada sistem keruangan berkaitan dengan hubungan antarwilayah. k. Hasil Seminar dan Lokakarya Ikatan Geografi Indonesia (IGI) Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena di geosfer (lapisan bumi) dengan sudut pandang kelingkungan (ekologis) dan kewilayahan (regional) dalam konteks keruangan (space). B. LINGKUNGAN PADA PERMUKAAN BUMI Lingkungan pada permukaan bumi ada tiga, yaitu sebagai berikut. a. Lingkungan Fisik (Abiotik) Berupa benda mati yang ada di sekitar manusia. Contoh: udara, air tanah, air hujan, sungai, danau, rawa, laut, gunung, bukit, tanah, batuan, dan barang tambang. b. Lingkungan Biologis (Biotik) Berupa makhluk hidup yang ada di sekitar manusia. Contoh: tumbuhan, hewan, dan penduduk. c. Lingkungan Sosial Berupa aktivitas manusia dan tindakan manusia, baik yang berhubungan dengan lingkungan fisik maupun lingkungan biologis. Contoh: perdagangan, industri, pertanian, hubungan kemasyarakatan, adat istiadat dan tradisi, pendidikan, dan bahasa. 3
lingkungan biotik lingkungan sosial lingkungan abiotik Gambar ilustrasi lingkungan pada permukaan bumi. (Sumber: Metode Analisa Geografi, 1991) C. LANDASAN KAJIAN GEOGRAFI a. Holistik Mempelajari permukaan bumi secara menyeluruh. b. Analisis dan Sintesis Mempelajari interaksi antara lingkungan alam dengan lingkungan manusia. c. Wilayah Mempelajari sumber daya wilayah secara komprehensif. D. KAJIAN ILMU GEOGRAFI Berdasarkan kajiannya ilmu geografi terdiri dari tiga jenis. a. Geografi Absolut Mengkaji berbagai fakta matematika yang berkaitan dengan bumi, bentuk, dimensi, gerak, ukuran, dan berbagai fakta lainnya. b. Geografi Relatif Mengkaji pengaruh matahari, bintang, iklim, perbedaan waktu dan panjang hari. c. Geografi Komparatif Mengkaji letak relatif, pembuatan peta, globe, dan navigasi. 4
E. STRUKTUR ILMU GEOGRAFI Struktur ilmu geografi terdiri dari tiga cabang utama. a. Geografi Fisik Membahas tentang lapisan udara, lapisan air, lapisan tanah dan batuan, serta lapisan tumbuhan dan hewan. b. Geografi Manusia Membahas tentang lapisan kehidupan manusia dengan segala aktivitasnya yang memengaruhi lingkungannya. c. Geografi Teknik Membahas tentang teknik geografi, seperti pemetaan, penginderaan jauh, dan sistem informasi geografi. F. RUANG LINGKUP GEOGRAFI Secara garis besar, ruang lingkup geografi mencakup dua aspek. a. Aspek Fisik (Bentang Alam) Berupa benda-benda dan makhluk hidup ciptaan Tuhan. b. Aspek Sosial (Bentang Budaya) Berupa benda-benda buatan manusia dan aktivitas (kegiatan) manusia. 5
G. STRUKTUR LINGKUNGAN GEOGRAFI Lingkungan geografi tersusun dari dua lingkungan yang terdiri dari tujuh aspek secara terperinci sebagai berikut. Aspek topologi Letak, Luas, Bentuk, Batas Lingkungan fisik Aspek nonbiotik Tanah, Air, Iklim Aspek biotik Manusia, Hewan, Tanaman Lingkungan geografi Aspek sosial Tradisi, Adat, Kelompok masyarakat, Lembaga sosial Aspek ekonomi Industri, Perdagangan, Perkebunan, Transportasi, Pasar Lingkungan nonfisik Aspek budaya Pendidikan, Agama, Bahasa, Kesenian Aspek politik Pemerintahan, Partai politik Bagan struktur lingkungan geografi (Sumber: Metode Analisa Geografi, 1991) H. OBJEK MATERIAL GEOGRAFI Objek material geografi berupa fenomena geosfer (lapisan bumi). Lapisan bumi terdiri dari lapisan berikut. 1. Lapisan udara (atmosfer) 2. Lapisan air (hidrosfer) 3. Lapisan tanah dan batuan (litosfer) 4. Lapisan tumbuhan dan hewan (biosfer) 5. Lapisan budidaya manusia (antroposfer) I. OBJEK FORMAL GEOGRAFI Objek formal geografi berupa metode atau pendekatan untuk menganalisis objek material. Objek formal terdiri dari pendekatan keruangan, kelingkungan, dan kompleks wilayah. 6
a. Pendekatan Keruangan (Spasial) Pendekatan keruangan adalah analisis terhadap keberadaan ruang, berkaitan dengan pertanyaan where (di mana) fenomena geosfer itu terjadi. Pendekatan keruangan menekankan pada aspek fisik, atau hubungan antarwilayah, tanpa sebab akibat atau dengan sebab akibat, terjadi di suatu wilayah atau lebih dari satu wilayah. Contoh: 1. Daerah pegunungan berhawa sejuk. 2. Daerah Puncak longsor setiap awal musim hujan. 3. Tanah subur terdapat di lereng gunung api dan di lembah-lembah sungai. 4. Daerah Puncak longsor akibat gempa. 5. Banjir di Jakarta tidak lepas dari fakta bahwa 40% topografi Jakarta berada pada di bawah permukaan air laut. 6. Jakarta banjir akibat hujan seharian. 7. Akibat tingginya erosi di hulu Ciliwung menyebabkan pendangkalan di bagian hilirnya sehingga Jakarta rawan banjir. 8. Gempa tektonik di Aceh dan Bengkulu disebabkan oleh tabrakan lempeng Indo- Australia dengan lempeng Eurasia. b. Pendekatan Kelingkungan (Ekologi) Pendekatan kelingkungan adalah analisis terhadap interaksi (keterkaitan) antara manusia dan lingkungannya, baik lingkungan fisik (alam) maupun lingkungan sosial di suatu wilayah. Contoh: 1. Jakarta banjir akibat banyaknya sampah yang menyumbat tempat-tempat yang seharusnya dialiri air. 2. Pembangunan jalan aspal dan permukiman di daerah Tanjung Priok menyebabkan hilangnya daerah resapan air, bertambahnya run off, dan banjir. 3. Pencemaran udara di Cikarang semakin meningkat seiring bertambahnya pusat industri dan industri rumahan. 4. Pembangunan permukiman secara terus-menerus menimbulkan dampak alih fungsi lahan di Kota Bogor. 5. Akibat perilaku perladangan menimbulkan kerusakan pada permukiman dan persawahan di bawahnya. 6. Kemajuan bidang transportasi suatu kota memicu peningkatan mobilitas barang dan jasa. 7
c. Pedekatan Kompleks Wilayah (Regional) Pendekatan regional adalah analisis terhadap permasalahan suatu wilayah terkait dengan wilayah lain, atau analisis terhadap karakteristik suatu wilayah yang berbeda dengan wilayah lain. Pendekatan kompleks wilayah merupakan integrasi pendekatan keruangan dengan pendekatan kelingkungan. Contoh: 1. Penebangan hutan di wilayah Depok memicu terjadinya banjir di DKI Jakarta. 2. Rutinitas banjir di Jakarta juga disebabkan oleh adanya alih fungsi lahan di wilayah Bogor, Puncak, dan sekitarnya. 3. Salah satu alasan diadakannya program transmigrasi adalah kepadatan penduduk di Pulau Jawa. 4. Sulitnya penataan ruang di wilayah kota disebabkan oleh banyaknya kaum urbanis. 5. Wilayah kapur memiliki ciri khas berupa goa kapur, stalaktit, dan stalakmit. 6. Pedesaan adalah suatu lingkungan yang khas di mana corak masyarakatnya ditandai dengan kebersamaan dan ketergantungan pada alam. 8