BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jakarta dengan objek pada salah satu perusahaan yang bergerak di bidang alat berat, pertambangan dan energi yang sudah GO Publik dan ingin menjadi perusahaan kelas dunia, sesuai dengan visi perusahaan yaitu PT United Tractors Tbk. Sekilas Tentang Perusahaan PT. United Tractors Tbk (UT/Perseroan) didirikan pada 13 Oktober 1972 sebagai distributor tunggal alat berat Komatsu di Indonesia. Pada 19 September 1989, perseroan mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya, dengan kode perdagangan UNTR, dimana PT Astra International Tbk menjadi pemegang saham mayoritas. Selain menjadi distributor alat berat terkemuka di Indonesia, perusahaan juga aktif bergerak di bidang penambangan dan bidang pertambangan batu bara. Ketiga unit usaha ini dikenal dengan sebutan Mesin Kontruksi, Kontraktor Penambangan dan Pertambangan. Unit usaha Mesin Kontruksi menjalankan peran sebagai distributor tunggal alat berat Komatsu, Nissan Diesel, Scania, Bomag, Valmet dan Tadano. Dengan rentang ragam produk yang diageninya, perusahaan mampu memenuhi kebutuhan alat berat di sektor-sektor utama di dalam negeri, yakni pertambangan, perkebunan, kontruksi, kehutanan, material handling dan transportasi. Layanan 40
41 purna jual kepada seluruh pelanggan di dalam negeri tersedia melalui jaringan distribusi pada 18 kantor cabang, 15 kantor site-support dan 12 kantor perwakilan. Unit usaha ini juga didukung oleh anak-anak perusahaan yang menyediakan produk dan jasa terkait, yaitu PT United Tractors Pandu Engineering (UTPE), UT Heavy Industries (S) Pte Ltd (UTHI), PT Komatsu Remanufacturing Asia (KRA), PT Bina Pertiwi (BP), PT Multi Prima Universal (MPU). Unit usaha Kontraktor Penambangan dijalankan melalui anak perusahaan perseroan, PT Pama Persada Nusantara (Pama). Didirikan pada tahun 1988, Pama Persada Nusantara memberikan jasa penambangan kelas dunia yang mencakup rancang tambang, eksplorasi, penambangan, pengangkutan, barging dan loading. Dengan wilayah kerja terbentang di seluruh kawasan pertambangan batu bara terkemuka dalam negeri, Pama dikenal sebagai kontraktor penambangan terbesar dan terpercaya di Indonesia. Unit usaha Pertambangan mengacu pada kegiatan perseroan sebagai operator tambang batu bara melalui PT Dasa Eka Jasatama (DEJ), anak perusahaan Pama. Berlokasi di rantau, Kalimantan Selatan, PT DEJ memiliki kandungan batu bara berrkualitas tinggi dengan kalori 6.700 kcal, serta kapasitas produksi sebesar 3 juta ton per tahun. Selain PT DEJ, kegiatan pertambangan batu bara perseroan bertambah dengan selesainya pembangunan infrastruktur konsesi pertambangan batu bara PT Tuah Turangga Agung (TTA) yang berada di kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, yang diakuisisi tahun 2008. PT TTA memiliki hak konsesi batu bara selama 30 tahun dengan wilayah tambang seluas 4.897 hektar dan
42 estimasi cadangan sekitar 40 juta ton. PT TTA telah melalui tahap produksi percobaan sejak Oktober 2009. Visi dan Misi Perusahaan Visi Perusahaan Menjadi perusahaan kelas dunia berbasis solusi di bidang alat berat, pertambangan dan energi untuk menciptakan manfaat bagi para pemangku kepentingan. Misi Perusahaan Menjadi perusahaan yang : o Bertekad membantu pelanggan meraih keberhasilan melalui pemahaman usaha yang komprehensif dan interaksi berkelanjutan. o Menciptakan peluang bagi insan perusahaan untuk dapat meningkatkan status sosial dan aktualisasi diri melalui kinerjanya. o Menghasilkan nilai tambah yang berkelanjutan bagi para pemangku kepentingan melalui tiga aspek berimbang dalam hal ekonomi, sosial dan lingkungan. o Memberi sumbangan yang bermakna bagi kesejahteraan bangsa.
43 Struktur Organisasi Susunan personalia Dewan Komisaris PT. United Tractors : Komisaris : Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen : Prijono Sugiarto : Benjamin William Keswick : Michael D.Ruslim : Simon John Mawson : Hagianto Kumala : Letjen (Purn) Soegito : Stephen Z.Satyahadi : Anugerah Pekerti Direktur : Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur : Djoko Pranoto : Bambang Widjanarko E.S. : Gidion Hasan : Arya N. Soemali : Hendrik Kusnadi Hadiwinata : Iman Nurwahyu : Edhie Sarwono
44 3.2 Desain Penelitian Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriftif kuantitatif. Penelitian deskriftif adalah penelitian yang menguraikan dan menggambarkan secara mendalam mengenai kinerja keuangan PT. United Tractors Tbk, berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap data-data yang dikumpulkan. 3.3 Variabel dan Skala Pengukuran Dalam melakukan penelitian variabel-variabel yang digunakan adalah Nett Operating Profit After Tax (NOPAT), Invested Capital (IC), Weighted Average Cost of Capital), Capital Charges (CC) dan Economic Value Added (EVA), untuk mengukur kinerja keuangan. Dimana variabel ini akan dianalisis dengan menggunakan metode Economic Value Added (EVA). Untuk memperoleh data yang valid digunakan alat yang menggunakan skala pengukuran. Dalam penelitian ini penulis menggunakan skala pengukuran rasio karena data ini merupakan data yang paling diteliti. a. Nett Operating Profit After Tax (NOPAT) Menurut Tunggal (2008:5) Nett Operating Profit After Tax (NOPAT) adalah laba yang diperoleh dari operasi perusahaan setelah dikurangi pajak penghasilan, tetapi termasuk biaya keuangan (financial cost) dan non cash bookkeeping entries. Nett Operating Profit After Tax (NOPAT) dapat dihitung dengan cara yaitu hasil penjumlahan dari laba usaha, pendapatan bunga, beban (manfaat pajak penghasilan, tax shield atas beban bunga, bagian rugi/laba
45 bersih anak perusahaan, rugi laba kurs, dan rugi/laba lain, tidak mengikutkan faktor-faktor non operasional dan rugi/laba luar biasa seperti halnya laba/rugi karena penghentian usaha. b. Invested Capital (IC) Menurut Tunggal (2008:5) Invested Capital (IC) adalah jumlah seluruh pinjaman perusahaan diluar pinjaman jangka pendek tanpa bunga, seperti hutang dagang, biaya yang masih harus dibayar, hutang pajak uang muka pelanggan, dan sebagainya. Invested Capital (IC) adalah total hutang dan ekuitas menunjukkan beberapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan utang. Pinjaman jangka pendek tanpa bunga merupakan pinjaman yang digunakan perusahaan yang pelunasan maupun pembayarannya akan dilakukan dalam jangka pendek (satu tahun sejak tanggal neraca) dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, dan atas pinjaman itu tidak dikenai bunga. c. Weighted Average Cost of Capital (WACC) Weighted Average Cost of Capital (WACC) yaitu biaya modal rata-rata tertimbang biaya hutang dan biaya modal sendiri, menggambarkan tingkat pengembalian investasi minimum untuk mendapatkan tingkat pengembalian yang diharapkan oleh investor, yaitu kreditor dan pemegang saham.
46 d. Capital Charges (CC) Capital Charges (CC) merupakan aspek penting dalam penentuan Economic Value Added. Hal ini dikarenakan capital charges tidak hanya memperhitungkan berapa besarnya biaya bunga yang harus dibayar kepada kreditur, tetapi juga biaya-biaya yang seharusnya dibayarkan kepada pemegang saham, yang selama ini tidak tercermin dalam laporan akuntansi. e. Economic Value Added Economic Value Added diperoleh dari laba operasi setelah pajak dikurangi biaya-biaya (charges) atas modal yang telah diinvestasikan yang disebut juga capital charges. 3.4 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah library research yaitu dilakukan dengan cara mengumpulkan, memilih, dan mempelajari serta memahami bacaan seperti, buku-buku artikel-artikel, dan sumber lainnya seperti internet yang berhubungan dengan objek penelitian. 3.5 Jenis Data Jenis data yang dilakukan adalah data sekunder. Dikarenakan bersumber dari laporan keuangan tahunan PT United Tractors Tbk yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2005 sampai dengan tahun 2009 dan data penunjang lainnya yang terkait dengan objek penelitian.
47 3.6 Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriftif kuantitatif yaitu analisa data dengan berdasarkan angka-angka, presentase-presentase, frekuensi, rata-rata diagram atau grafik dimana untuk dapat mengolahnya dapat dilakukan dengan statistik deskriftif. Adapun langkah-langkah yang dilakukan di dalam menentukan Economic Value Added menurut Tunggal (2008) dan dari sumber http://www.blog.trihastutie adalah sebagai berikut : 1) Menghitung laba bersih setelah pajak (NOPAT) Nett Operating Profit After Tax (NOPAT) dapat dihitung dengan cara yaitu hasil penjumlahan dari laba usaha, pendapatan bunga, beban (manfaat pajak penghasilan, tax shield atas beban bunga, bagian rugi/laba bersih anak perusahaan, rugi laba kurs, dan rugi/laba lain, tidak mengikutkan faktor-faktor non operasional dan rugi/laba luar biasa seperti halnya laba/rugi karena penghentian usaha. Rumus NOPAT : NOPAT = { a + b + (-) c (-) d +/ (-) e +/ (-) f } Dimana : a = laba operasi b = pendapatan bunga c = manfaat (beban pajak) penghasilan d = pembebasan pajak terhadap biaya bunga e = laba (rugi) bersih perusahaan f = laba (rugi) kurs
48 2) Menghitung Invested Capital (IC) Invested capital digunakan untuk melihat seberapa besar modal yang diinvestasikan dalam aktivitas operasional perusahaan dan non operasional lainnya. Baik itu yang dilakukan oleh kreditur maupun pihak yang mempunyai modal (investor). Invested capital juga digunakan untuk melihat seberapa besar modal yang diinvestasikan dalam aktivitas operasional dan non operasional lainnya. Perhitungannya menggunakan rumus sebagai berikut : Invested Capital (IC) = Total Hutang & Ekuitas Hutang Jangka Pendek 3) Menghitung Weighted Average Cost of Capital (WACC) Biaya modal rata-rata tertimbang biaya hutang dan biaya modal sendiri, menggambarkan tingkat pengembalian investasi minimum untuk mendapatkan tingkat pengembalian yang diharapkan oleh investor, yaitu kreditor dan pemegang saham. Rumus untuk menghitung WACC yaitu : Rumus : WACC = { (D x rd) (1 Tax) + (E x re) Tingkat Modal (D) = Total Hutang Total Hutang dan Ekuitas Cost of Debt (rd) = Beban bunga Total Hutang Total Ekuitas Tingkat Modal dan Ekuitas (E) = Total Hutang dan Ekuitas
49 Cost of Equity (re) = Laba bersih setelah pajak Total Ekuitas Tingkat Pajak (Tax) = Beban Pajak Laba bersih sebelum pajak 4) Menghitung Capital Charges (CC) Capital Charges (CC) merupakan aspek penting dalam penentuan Economic Value Added. Hal ini dikarenakan capital charges tidak hanya memperhitungkan berapa besarnya biaya bunga yang harus dibayar kepada kreditur, tetapi juga biaya-biaya yang seharusnya dibayarkan kepada pemegang saham, yang selama ini tidak tercermin dalam laporan akuntansi. Rumus : Capital Charges (CC) = WACC x Invested Capital 5) Menghitung Economic Value Added Secara sederhana, nilai Economic Value Added diperoleh dari laba operasi setelah pajak dikurangi biaya-biaya (charges) atau modal yang telah diinvestasikan atau disebut juga Capital Charges. Pendekatan ini telah memasukkan semua unsur dalam laporan keuangan laba rugi dan neraca perusahaan. Rumus : EVA = NOPAT Capital Charges atau EVA = NOPAT (WACC x Invested Capital)