BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
Daftar Isi. Kata Pengantar... i Daftar Isi... iii Daftar Gambar... vi Daftar Tabel... ix Daftar Diagram... x

HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR

BAB III METODE PERANCANGAN

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i. Daftar Isi... iii. Daftar Gambar... vii. Daftar Tabel...x

Halaman Judul... i Abstrak... ii Kata Pengantar... iii Daftar Isi... iv Daftar Gambar... viii Daftar Tabel... x Daftar Diagram...

Wisata Alam di Kawasan Danau Buyan,Buleleng, Bali. BAB 1 PENDAHULUAN

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... vii

BAB 3 METODE PERANCANGAN. khas, serta banyaknya kelelawar yang menghuni gua, menjadi ciri khas dari obyek

KATA PENGANTAR REDESAIN PASAR TAMPAKSIRING

ABSTRAK. Kata Kunci: pendidikan, Pasraman, pengetahuan, agama Hindu

Re - DesainTerminal Pelabuhan Penyebrangan Padangbai, Kab. Karangasem

KATA PENGANTAR. Denpasar, Juni 2016 Penulis. Perdana Putra NIM

BAB III. Metode Perancangan. Perancangan sentra industri batu marmer di Kabupaten Tulungagung

KATA PENGANTAR. Denpasar, Agustus 2016 Penulis, Indra Prananda

WISATA ALAM DI KAWASAN DANAU BUYAN, BULELENG, BALI

BAB III. Metode Perancangan. sarana atau tempat untuk refreshing. Hal ini tidak terlepas dari metode

BAB III METODELOGI PERANCANGAN. Dalam Perancangan Hotel Resort Wisata Organik ini terdapat kerangka

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang.

DAFTAR ISI EAT) HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... ix

BAB III METODE PERANCANGAN. pengumpulan data, analisis, dan proses sintesis atau konsep perancangan.

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai luas daratan ± 5.632,86 Km². Bali dibagi menjadi 8 kabupaten dan 1 Kota

KATA PENGANTAR. 1. Bapak Prof. Ir. Ngakan Putu Gede Suardana,MT,Ph.D selaku Dekan Fakultas Teknik, Universitas Udayana.

TEMA. menikmati alam Bali. Lengkap dengan berbagai fasilitas pendukung yang ada di dalamnya. LEGAL

BAB III METODE PERANCANGAN. teori-teori dan data-data yang di dapat dari studi literatur maupun studi lapangan, sehingga dari

BAB 3 METODA PERANCANGAN. Lingkup metoda penyusunan rencana Pembangunan Pusat Sains dan Teknologi di

PENGEMBANGAN PASAR HEWAN BEBANDEM

BAB III METODE PERANCANGAN. di Kota Malang dibutuhkan suatu metode yang merupakan penjelas tentang

KATA PENGANTAR Galeri Seni Kriya Logam, Kulit dan Rotan di Denpasar

BAB III METODE PERANCANGAN

DAFTAR ISI Halaman Judul Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Gambar... Daftar Tabel...

KATA PENGANTAR. Seminar Tugas Akhir Pusat Olahraga Tenis Meja di Denpasar

DAFTAR ISI Judul... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iv Daftar Gambar... viii Daftar Tabel... xi Lampiran... xii

HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG

BAB III METODE PERANCANGAN

PUSAT PENGEMBANGAN BAKAT ANAK DALAM BIDANG SENI TRADISIONAL BALI DI DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Seminar Tugas Akhir 1

BAB III METODE PERANCANGAN. dengan objek perancangan. Kerangka rancangan yang digunakan dalam proses

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN

Sekolah Fotografi di Denpasar

BAB I PENDAHULUAN. City Hotel di Denpasar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode perancangan ini merupakan langkah perancang dalam merancang

RESTORAN ANEKA BOGA BALI DI DENPASAR

Scanned by CamScanner

BAB I PENDAHULUAN. sudah selayaknya kawasan-kawasan yang berbatasan dengan laut lebih menekankan

PERENCANAAN FASILITAS SISTEM RESI GUDANG DI GI

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR TABEL...viii

BAB I PENDAHULUAN 1.7 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Penelitian dan Pengembangan Ternak Sapi Bali di Kabupaten Tabanan 1

BAB 3 METODE PERANCANGAN. Metode perancangan yang digunakan dalam perancangan Convention and

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perencanaan

KATA PENGANTAR. Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana dan Penguji II.

BAB III METODE PERANCANGAN. dilakukan berbagai metode perancangan yang bersifat analisa yang

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode tersebut berisi tentang penjelasan atas fenomena-fenomena yang terjadi dan

BAB III METODE PERANCANGAN. ingin dibuat sebelum kita membuatnya, berkali-kali sehingga memungkinkan kita

DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ± LEMBAR PENGESAHAN ±± LEMBAR PERSEMBAHAN LEMBAR MOTTO ABSTRAKSI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

Kantor Produksi Iklan di Badung

WISATA DESA TENUN RANGRANG DI NUSA PENIDA

BAB III METODE PERANCANGAN. perancangan merupakan paparan deskriptif mengenai langkah-langkah di dalam

SEMINAR TUGAS AKHIR ARSITEKTUR (KBA 12117) ALUR DESAIN HOSTEL DI TANAH LOT TABANAN MADE NURJAYA PERMANA NIM

BAB I PENDAHULUAN. Seminar Tugas Akhir

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif, karena penelitian ini bertujuan membuat deskripsi, gambaran atau

BAB III METODELOGI PERANCANGAN. 2) Isu global warming yang semakin meningkat di bumi.

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. Dalam kajian perancangan ini berisi tentang penjelasan dari proses atau

REDESAIN SMA NEGERI 1 SERIRIT

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode perancangan ini banyak penelitian yang dilakukan, baik

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PERANCANGAN

PENGEMBANGAN GOA MARIA PALASARI DI JEMBRANA SEBAGAI TEMPAT ZIARAH DAN RUMAH RETRET

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR III DESTI RAHMIATI, ST, MT

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB III METODE PERANCANGAN

Wahana Wisata Biota Akuatik BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. tempat ini ramai dikunjung oleh wisatawan baik dari dalam maupun dari luar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kasus Proyek

BAB III METODE PERANCANGAN. untuk mencapai tujuan penelitian dilaksanakan untuk menemukan,

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Kondisi Kepariwisataan Daerah Bali. satu Kotamadya, yang diantaranya: Kabupaten Badung, Kabupaten Buleleng,

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN. diskriptif yang mengenai pada langkah-langkah proses perancangan. Metode

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PROYEK Gagasan Awal. Dalam judul ini strategi perancangan yang di pilih adalah

BAB III GEDUNG PERTUNJUKAN MUSIK ROCK DI DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN. metode penelitian ini akan menguraikan secara terperinci bagaimana proses

PENGEMBANGAN HUNIAN SEBAGAI AKOMODASI WISATA DI DESA PANGSAN,BADUNG

BAB III METODE PERANCANGAN. Ide perancangan ini muncul dikarenakan tidak adanya suatu tempat untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

GALERI KERAJINAN PATUNG BATU DI GIANYAR

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... ii. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan...

Tengah berasal dari sebuah kota kecil yang banyak menyimpan peninggalan. situs-situs kepurbakalaan dalam bentuk bangunan-bangunan candi pada masa

Rumah Susun Sederhana Sewa di Denpasar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

LANDASAN KONSEPTUAL PERANCANGAN GREEN HOTEL DI DESA PEMUTERAN KABUPATEN BULELENG

Sekolah Fotografi di Denpasar

BAB III METODE PERANCANGAN. masalah hal selanjutnya yang dilakukan ialah melakukan studi atau mencari data,

BAB I PENDAHULUAN. npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat

TEMPAT PENITIPAN ANAK USIA DINI DI DENPASAR

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN Bab ini mengemukakan mengenai alasan yang melatarbelakangi pengambilan judul serta dilengkapi dengan fakta fakta pendukung. Pada bab in ijuga menjelaskan mengenai tujuan dan metoda penelitian. 1.1 Latar Belakang Bali merupakan salah satu daerah tujuan wisata internasional yang sangat terkenal di dunia. Sektor kepariwisataan telah menjadi motor penggerak perekonomian dan pembangunan di Bali sejak tahun 1970-an. Oleh karena itu kepariwisataan merupakan bagian yang sangat erat dan tidak dapat dipisahkan lagi dalam kehidupan masyarakat dan pembangunan di Bali.(Pitana, 2003). Keindahan alam dan kebudayaan Bali yang unik dan beranekaragam yang dituntun atau berpedoman pada falsafah Hindu dan keindahan alam menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan, baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara. Untuk menjaga keberlanjutan pariwisata di Bali, Pembangunan pariwisata di Bali selalu berdasarkan pada penerapan konsep Tri Hita Karana. Konsep ini 1

bertujuan untuk menyeimbangkan hubungan antara manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan manusia, dan hubungan manusia dengan alam. Diharapkan dengan keharmonisan ini, manusia (orang yang tinggal di Bali) dapat memperoleh manfaat dalam bentuk kesejastraan, kemakmuran, kebahagiaan dan kedamaian dalam hidupnya (Darmayuda, dkk. 1991 : 6-8). Kabupaten Buleleng terletak di bagian paling utara Pulau Bali yang mempunyai wilayah terluas diantara 9 kabupaten dan kota di Bali/ yaitu hampir 1/3 luas Pulau Bali (± 1365,88 hektar) dengan batas/sebelah barat Kabupaten Negara; sebelah selatan Kabupaten Tabanan, Badung, dan Bangli; sebelah timur Kabupaten Karangasem dan sebelah utara Laut Jawa dan Bali. Seperti halnya dengan Bali pada umumnya, Buleleng beriklimtropis dengan curah hujan rata-rata 1365 mm pertahun, musim hujan berkisar atara bulan Oktober s/d April sedangkan kemarau antara bulan April s/d Oktober. (http://paketwisatakebali.com/tempatwisata/buleleng.html). Kabupaten Buleleng, memilki potensi wisata yang tinggi. Namun sayang, kawasan objek wisata itu belum terlalu dikenal. Selain wisata pantai, Buleleng juga memiliki wisata pegunungan yang identik dengan air terjun, air terjun yang sudah popular terdapat di Buleleng yaitu air terjun Gitgit. Dan juga terdapat beberapa air terjun yang tidak kalah bagus dari air terjun Gitgit adalah air terjun sekumpul. Air terjun ini terletak di Desa Sekumpul, Kecamatan Sawan Kabupaten Buleleng, berajarak sekitar 76 km dari Kota Denpasar, dan 20 km dari Kota Singaraja. Tepatnya terletak di antara perbatasan Desa Lemukuh, Desa Sekumpul dan Desa Sudaji. Air terjun sekumpul dibuka atau diperkenalkan kepada publik sejak tahun 2004 oleh masayarakat sekumpul. Ramainya wisatawan lokal maupun wisatawan asing yang mengunjungi air terjun ini sejak tahun 2012. Wisatawan lokal biasanya ramai pada hari liburan dan untuk wisatawan asing biasanya ramai saat akhir tahun. ( Data Surfe lapangan 22 September 2015 ). Untuk melihat air terjun Sekumpul dari dekat memang membutuhkan usaha dan perjuangan, para wisatawan yang ingin melihat dari dekat harus menuruni ratusan anak tangga yang curam di sisi tebing, namun perjalanan ini tidak akan melelahkan dikarenakan Suasana pedesaan, udara yang sejuk pepohonan yang hijau yang terdapat di sepanjang perjalanan menuju air terjun yang sangat menyejukan mata. Perbedaan air terjun sekumpul dengan air terjun lainnya yaitu, air terjun ini memiliki tujuh air terjun yang tersebar di sisi tebing yang tinggi, yang dikelilingi pepohonan hijau dan juga memiliki ketinggian yang 2

berbeda - beda. Untuk melihat air terjun ini secara utuh para wisatawan bisa melihat dari atas tebing sepanjang perjalanan turun untuk medekati air terjun. Tetapi untuk meningkatkan kunjungan parawisatawan ke Air Terjun Sekumpul ini perlu dikembangkanlagi. Hal hal yang perlu ditata kembali pada kawasan air terjun ini adalah, parkir yang belum memadai, selama ini parawisatawan yang berkunjung ke air terjun sekumpul hanya bisa parkir di area halaman rumah penduduk. Maka dari itu perlunya dibuatkan area parker khusus yang dikelola oleh pengelola air terjun. Dan juga perlunya di sediakan pasilitas pasilitas pendukung seperti restaurant, tempat beristirahat di sepanjang jalan menuju air terjun dan juga artshop. ( Data surfe lapangan 22 September 2015 ). Untuk pemerataan kunjungan wisatawan yang datang ke Bali, tanpa merusak tatanan alam. secara tidak langsung dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat dan meningkatkan pendapatan asli daerah tersebut serta untuk menjaga kelestarian alam yang belakangan ini sudah mulai terabaikan. Salah satu usaha tersebut adalah membuat suatu sarana prasarana yang medukung untuk kawasan air terjun tersebut. Sehingga diharapkan mampu memenuhi semua tujuan yang ingin dicapainya itu tujuan dari segi ekonomi, social budaya, dan ekologi dapat terpenuhi dengan baik, karena jika ketiga tujuan itu bisa terwujud dengan baik maka keseimbangan alam dapat terjaga, seperti yang terdapat dalam konsep Tri Hita Karana yaitu Palemahan, Pawongan dan juga Parahayangan. Ketiga konsep itu mengajarkan manusia selalu menjaga keharmonisan dengan alam, dengan manusia danjuga dengan Tuhan. 1.2 RumusanMasalah Adapun rumusan masalah yang didapat berdasarkan latar belakang diatas adalah sebagai berikut : 1. Bagaimanakah penetapan spesifikasi umumdan spesifiksi khusus serta tema perancangan yang sesuai padapenataankawasan Air TerjunSekumpul? 2. Bagaimanakah program fungsional, performansi, arsitektural dan program tapak yang sesuai dan dapat mendukung kelancaran aktivitas pada penataan Kawasan Air Terjun Sekumpul Di Buleleng, sehingga Kawasan Air Terjun Sekumpul akan semakin berkembang dan maju? 3. Fasilitas pelayanan apa saja yang diperlukan serta seberapa besar kapasitas yang akan direncanakan dalam mewadahi semua aktifitas yang dilakukan? 4. Konsep yang di perlukan untuk perancangan Penataan Kawasan Air Terjun Desa Sekumpul? 3

1.3 Tujuan Adapun tujuan yang ingin dicapai dari Kawasan Air Terjun Sekumpul ini adalah : 1. Untuk meratakan kunjungan wisatawan di Bali, dan pennabahan pendapatan daerah Kabupaten Buleleng 2. Untuk membentuk lapangan pekerjaan agar mayarakat yang mengagur di Desa sekumpul berkurang. 3. Untuk menambah tempat rekreasi baru di Buleleng dan menambah kunjungan para wisatwan ke Buleleng. 1.4 Proses Perancangan Makalah ini merupakan suatu bagian dari proses perancangan Penataan Kawasan Air Terjun Desa Sekumpul, adapun proses yang dilalui dalam membahas persoalan ataupun masalah yang terdapat pada makalah ini menggunakan proses perancangan lima langkah, (Snyder,1984:225) mengingat secara substansi apa yang tercantum pada buku pengantar Arsitektur merupakan bagian yang tidak bisa terpisahkan dari proses perancangan Penataan Kawasan air Terjun Desa Sekumpul,Kecamatan sawan, Buleleng, prosesnya diuraikan sebagai berikut : a. Permulaan Pada tahapan ini merupakan tahapan awal, meliputi identifikasi pengenalan dan pembatasan masalah yang akan dipecahkan, pada makalah ini tahap permulaan dituangkan dalam perumusan masalah pokok, tujuan dan sasaran pembahasan dan latar belakang sampai dengan pengkajian proses perancangan yang akan digunakan, b. Persiapan Langkah kedua dalam proses perancangan, yaitu persiapan meliputi pengumpulan dan menganalisa data informasi mengenai masalah yang akan dipecahkan teknik pengumpulan data yang digunakan ialah : Observasi yaitu pencarian data langsung ke objek wisata air terjun, yang adadan sudah terkenal dan beberapa tempat yang sangat berhubungan dan terkait dengan wisata alam, supaya mendapat informasi dan data yang dijadikan dasar perencanaan dan perancangan perancangan Penataan Kawasan Air Terjun Desa Sekumpul dan beberapa tempat yang sudah di kunjungi adalah air terjun Desa Gitgit, air terjun aling aling Sambangan dan juga air terjun tegenungan Gianyar. Wawancara Pencarian data dengan pihak pengelola air terjun, sanggar penyedia jasa, dan melakukan wawancara terhadap pihak terkait lain guna mendapatkan informasi maupun 4

data-data yang diperlukan yang dapat digunakan dalam konsep perancangan Penataan Kawasan Air Terjun Desa Sekumpul, pihak yang diwawancari ialah orang yang sangat mengetahui sejarah dan manajemen dari lokasi obeservasi, Sedangkan jenis data dapat dibedakan menjadi dua, yaitu data primer dan data skunder, data sekunder merupakan data yang didapat melalui studi literatur dengan mencari dan mengumpulkan data yang diperlukan dengan mencari teori teori melalui buku ataupun internet untuk rumusan masalah yang dapat menunjang proses penataan kawasan air terjun dan lain-lain yang dapat membantu dalam pengenalan dan pendalaman terhadap design konsep perancangan Penataan Kawasan Air Terjun Desa Sekumpul. menggali potensi dan permasalahan yang ada dalam perancangan penataan kawasan, mencari keterkaitan antar masalah sehingga diperoleh gambaran sebab timbulnya masalah tersebut, tahapan analisa didasari oleh landasan teoritis, seperti pemahaman yang didasari oleh perngertian penataan kawasa, bentuk, jenis fungsi penataan kawasan air terjun Desa Sekumpul, teknik penyajian sampai dengan kebutuhan ruang pengelola dan pengujung. pemahaman terhadap penataan kawasan, pemahaman proyek sejenis, hingga spesifikasi secara umum dari perancangan Penataan Kawasan Air Terjun Desa Sekumpul. c. Pengajuan Usul Proses mengajukan usul-usul rancangan yang sesungguhnya sering disebut sintesis, yaitu usul-usul rancangan harus menghimpun berbagai pertimbangan dari konteks (social, ekonomi, fisik), program, tapak, klien, teknologi yang berlaku, estetika, dan nilai-nilai perancangan pada pengadaan perancangan Penataan Kawasan Air Terjun Desa Sekumpul, dimulai dari tinjauan umum lokasi yang akan dipilih, analisa SWOT, hingga mendapatkan spesifikasi secara khusus perancangan Penataan Kawasan Air Terjun Desa Sekumpul sehingga mampu menentukan sebuah tema yang akan digunakan, serta program perancangan yang akan menentukan kebutuhan luas tapak yang akan diperlukan, dan menerapkan konsep perancangan baik pada tapak maupun pada bangunan, pada proses ini juga akan dilakukan penerapan konsep perancangan dan transformasi konsep perancangan yang akan dilanjutkan pada Studio Tugas Akhir. d. Evaluasi Pembahasan ini berpusat pada evaluasi usul-usul alternative yang diajukan perancang. e. Tindakan Tahap tindakan pada proses perancangan meliputi kegiatan-kegiatan yang di pertautkan dengan mempersiapkan dan melaksanakan suatu proyek Dari proses perancangan lima langkah di atas, pada makalah ini hanya mencakup point satu sampai sebagian point tiga, pada sebagian lain dari point tiga akan dilanjutkan pada mata kuliah Studio Tugas Akhir. 5

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR DIAGRAM... i iii vii ix x BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 3 1.3 Tujuan... 3 1.4 Proses Perancangan... 4 BAB II IDENTIFIKASI KAWASAN AIR TERJUN DESA SEKUMPUL 2.1 Kondisi Fisik Kawasan Air Terjun Desa Sekumpul... 6 2.1.1 Letak Geografis... 6 2.1.2 Topografi... 10 2.1.3 Giologi... 10 2.1.2 Klimatologi... 10 2.1.2 Vegetasi... 10 2.1.2 Tata Guna Lahan... 10 2.2 Kondisi Non Fisik Kawasan Air Terjun Desa Sekumpul... 11 2.2.1 Sejarah Singkat Desa Sekumpul... 11 2.2.2 Data Kependudukan... 12 2.2.3 Kelembagaan... 13 2.2.4 Ekonomi... 13 2.2.5 Kepariwisatan... 13 2.3 Karakteristik Lingkungan Binaan... 15 2.3.1 Tata Guna Lahan... 15 iii

2.3.2 Aktifitas pertanian... 16 2.3.3 Aktivitas perdagangan... 17 2.3.4 Tata Bangunan... 18 2.3.5 Ruang Terbuka hijau... 19 2.3.6 Asebilitas dan trasportasi... 20 2.3.7 Keadaan exsisting air terjun... 21 2.4 Potensi Dan Permasalahan... 22 2.4.1 Sirkulasi Dan Parkir... 22 2.4.2 Jalan setapak... 23 2.4.3 Restauran... 24 2.4.4 Sistem Penanda... 25 2.4.5 Tempat Peristirahatan... 25 2.4.6 Pertanian... 26 2.4.7 Kendala dan permasalahan... 27 2.4.8 kesimpulan... 27 BAB III PEMAHAMAN TENTANG PENATAAN KAWASAN AIR TERJUN 3.1 Pemahaman Teori Penataan... 28 3.1.1 Pemahaman Penataan Kawasan... 29 3.1.2 Elemen Penataan Kawasan... 30 3.2 Pemahaman Objek Wisata Air Terjun... 32 3.2.1 Pengertian Objek Wisata Air Terjun... 32 3.2.2 Karakteristik Wisata... 33 3.2.3 Katagori Wisata... 34 3.2.4 Kreteria Objek Wisata... 34 3.2.5 Syarat Sapta Pesona Kawasan Pariwisata... 37 3.3 Tinjauan Fasilitas Wisata... 39 3.3.1 Pengertian Fsilitas Wisata... 39 3.3.2 Jenis Fasilitas Wisata... 39 3.3.3 Fasilita Penunjang Wisata... 39 3.4 Pemahaman Terhadap Projek Sejenis... 41 iv

3.4.1 Air Terjun Desa Gitgit... 42 3.4.2 Air Terjun Aling- Aling... 44 3.5 Simpulan/Spesifikasi Proyek... 48 3.5.1 Pengertian Penataan Kawasan... 48 3.5.2 Landasan... 49 3.5.3 Fungsi Proyek... 49 3.5.4 Tujuan Penataan Kawasan Air Tejun Desa Sekumpul... 49 3.5.5 Arah Penataan kawasan air terjun... 50 3.5.6 Lingkup Pelayanan... 51 BAB IV TEMA DAN PROGRAM 4.1 Tema Perancangan... 51 4.1.1 Pengertian Tema... 51 4.1.2 Pendekatan Pemilihan Tema... 52 4.1.3 Pertimbangan Pemilihan Tema... 52 4.1.4 Penerapan Tema... 53 4.2 Program Ruang... 53 4.2.1 Program Fungsional... 53 4.2.2Program Perfomansi... 62 4.2.3 Perogram Arsitektural... 67 4.3 Perogram Tapak... 83 4.3.1 Analisa Kebutuhan Luas Tapak... 83 4.3.2 Pemilihan Tapak... 83 BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Perancangan Tapak... 95 5.1.1 Konsep Entrance Tapak... 95 5.1.2 Konsep Zoning Tapak... 99 5.1.3 Konsep Bentuk Masa... 102 5.1.4 Konsep Pola masa Dan orientasi Masa... 103 5.1.5 Konsep Sirkulasi Dalam Tapak... 105 5.1.6 Konsep Parkir... 107 v

5.1.7 Konsep Ruang Luar... 108 5.1.8 Konsep Utilitas Dalam Tapak... 114 5.1.9 Konsep Pemilihan Sistem Struktur Bangunan... 117 5.1.10 Konsep Pemilihan Sistem Utilitas Bangunan... 120 Daftar Pustaka... 126 vi

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Peta Pulau Bali... 6 Gambar 2.2 Peta Kecamatan Sawan... 6 Gambar 2.3 Peta Desa Sekumpul... 7 Gambar 2.4 Peta lokasi Air Terjun... 7 Gambar 2.5 Peta kawasan Air Terjun Sekumpul... 14 Gambar 2.6 Tanaman Cengkeh... 15 Gambar 2.7 Tata Bangunan... 17 Gambar 2.8 Ruang Terbuka Hijau... 18 Gambar 2.9 Parkir... 19 Gambar 2.10 Parkir kedaraan... 21 Gambar 2.11 Jalan Setapak... 22 Gambar 2.12 Warung Makan... 23 Gambar 2.13 Tempat Peristirahatan... 24 Gambar 2.14 Pertanian Yang Ada Di Kawasan... 25 Gambar 3.1 Peta Lokasi Air Terjun Gitgit... 42 Gambar 3.2 Parkir Air Terjun Gitgit... 43 Gambar 3.3 Restaurant Air Terjun Gitgit... 43 Gambar 3.4 Peta lokasi Air Terjun Aling-Aling... 44 Gambar 3.5 Parkir Air Terjun Aling-Aling... 44 Gambar 3.6 Lobby Air Terjun Aling-Aling... 44 Gambar 3.7 Restaurant Air Terjun Aling-Aling... 45 Gambar 3.8 Galeri Oleh-oleh Air Terjun Aling-Aling... 45 Gambar 3.9 Wahana flying Fox Air Terjun Aling-Aling... 46 Gambar 4.1 Peta Pulau Bali... 83 Gambar 4.2 Peta Kecamatan Sawan... 83 Gambar 4.3 Peta Desa Sekumpul... 84 vii

Gambar 4.4 Peta Lokasi Air Terjun... 84 Gambar 4.5 Intensitas Pemanfaatan Lahan... 84 Gambar 4.6 Analisa Buil Up Area... 87 Gambar 4.7 Analisa View Keluar Site... 88 Gambar 4.8 Analisa Topografi... 89 Gambar 4.9 Analisa Kebisingan... 91 Gambar 4.10 Analisa Klimatologi... 92 Gambar 4.11 Analisa Vegetasi... 93 Gambar 5.1 Dimensi Kendaraan... 94 Gambar 5.2 Konsep Peletakan Entrance... 95 Gambar 5.3 Konsep Enterance... 99 Gambar 5.4 Konsep Pendekatan Bentuk Enterance... 100 Gambar 5.5 Konsep Zoning... 101 Gambar 5.6 Konsep Penzoningan Tapak Pengembangan... 102 Gambar 5.7 Konsep Bentuk Masa... 104 Gambar 5.8 Konsep Pola Massa dan Orientasi... 105 Gambar 5.9 Konsep Sirkulasi Dalam Tapak... 107 Gambar 5.10 Konsep Parkir... 109 Gambar 5.11 Konsep Parkir Sepeda Motor... 110 Gambar 5.12 Konsep Parkir Mobil Dan Bus... 111 Gambar 5.13 Denah Konsep Jalan Setapak... 113 Gambar 5.14 Tampak Konsep Jalan Setapak... 113 Gambar 5.15 Denah Konsep Gazebo... 114 Gambar 5.16 Tampak Konsep Gazebo... 114 Gambar 5.17 Pondasi Setempat dengan Sistem Foot Plat... 120 Gambar 5.18 Pondasi Menerus... 120 Gambar 5.19 Super Struktur... 120 viii

DAFTAR TABEL Tabel 4.1 Perkembangan Jumlah Kunjungan... 58 Tabel 4.2 Pendekatan Jumlah Pengelola... 60 Tabel 4.3 Kebutuhan Ruang Utama Pengunjung... 63 Tabel 4.4 Kebutuhan Ruang Utama Pengunjung... 64 Tabel 4.6 Kebutuhan Ruang Utama Penglola... 65 Tabel 4.7 Kebutuhan Ruang Utama Pegunjung... 65 Tabel 4.8 Sigfat Dan Susunan Ruang... 66 Tabel 4.9 Rekapitiulasi Besaran Ruang Yang di Rencanakan... 67 ix

DAFTAR DIAGRAM Diagram 4.1 Proses Kegiatan Utama... 55 Diagram 4.2 Proses Kegiatan Penunjang, Pengelola Dan Service.. 55 Diagram 4.3 Proses Kegiatan Pada Rekreasi Alam... 56 Diagram 4.4 Proses Kegiatan Mandi Di Air Terjun... 56 Diagram 4.5 Proses Kegiatan Pada Fasilitas Restaurant... 57 Diagram 4.6 Proses Kegiatan Pada Toko Sovenir... 57 Diagram 4.7 Struktur Organisasi... 61 Diagram 4.8 Hubungan Ruang Makro... 80 Diagram 4.9 Hubungan Ruang Kegiatan Utama... 81 Diagram 4.10 Hubungan Ruang Penunjang Wisata... 82 Diagram 4.11 Hubungan Ruang Pengelola... 83 Diagram 4.12 Hubungan Ruang Makro... 90 Diagram 4.13 Sirkulasi Ruang... 90 Diagram 5.1 Sekema Jaringan Air Bersih Dalam Tapak... 112 Diagram 5.2 Konsep Jaringan Air Kotor... 112 Diagram 4.3 Konsep Jaringan Air Bekas... 115 Diagram 5.4 Konsep Jaringan Air Buangan... 115 Diagram 5.5 Konsep Jaringan Listrik Pada Tapak... 115 Diagram 5.6 Konsep Jaringan Telepon Pada Tapak... 115 Diagram 5.7 Kosep Pemadam Kebakaran Pada Tapak... 117 Diagram 5.8 Sistem Jaringan Listrik Pada Bangunan... 120 Diagram 5.9 Sistem CCTV... 123 Diagram 5.8 Konsep Sistem Pembuanga Sampah... 124 x