i t. ( y $t '- / ' r"l /s- KONDISI EKOLOGI PERAIRAN MUARA SUNGAI BADUNG 01 TELUK BENOA DlTlNlAU DARl PARAMETER FISIKA, KlMlA DAN BlOLOGl Oleh IDA BAGUS KADE SUGIRAWAIY C 24.1144 JURUSAM MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERIKAN AN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1992
Ida Bagus Kade Sugirawan. C24.1144. Kondisi Ekologi Perairan Muara Sungai Badung Di Teluk Benoa Ditinjau Dari Parameter Fisika, Kimia Dan Biologi. Dibawah bimbingan Koesoebiono, MSc dan Ir. 1.N.N Suryadiputra. RINGKASAN Pesatnya pembangunan di Indonesia saat ini, menimbulkan beberapa pengaruh terhadap lingkungan. Salah satu pengaruh pesatnya kegiatan pembangunan tersebut adalah makin banyaknya bahan sisa yang dibuang ke lingkungan perairan. Muara sungai merupakan salah satu lingkungan perairan yang,sering dimanfaatkan sebagai tempat pembuangan bahan sisa tersebut. Keadaan ini dapat mempengaruhi kondisi ekologi perairan muara sungai tersebut. Pengaruh tersebut dapat dilihat dari kondisi parameter fisika, kimia dan biologi perairan muara sungai. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi perairan muara sungai Badung dengan melihat kondisi parameter fisika, kimia dan didukung oleh parameter biologi yaitu makrozoobenthos. Penelitian ini dilakukan di muara Sungai Badung (Teluk Benaa), Denpasar yaitu dari bulan Nopember 1991 sampai dengan Desember 1991. Pengambilan contoh dilakukan dalam selang waktu 2 minggu sekali, pada 12 stasiun. Sebelas stasiun terletak pada Muara sungai Bandung dan sebuah stasiun pada Sungai Badung. Pengambilan contoh pada muara Sungai Badung berdasarkan metoda kipas. Parameter kualitas air yang di analisa adalah DO, BOD, COD, TOM, minyak, ammonia, nitrat, phosphat, kecerahan, suhu, ph, salinitas, dan substrat. Parameter biologi yang diamati adalah makrozoobenthos. Kondisi perairan muara Sungai Badung dapat dipengaruhi oleh adanya masukan dari Sungai Badung.maupun adanya kegiatan yang terdapat di Teluk Benoa. Tinggi rendahnya pengaruh tersebut akan dapat dilihat dari keadaan parameter kualitas air, baik itu parameter fisika, kimia dan biologi. Dari analisa kualitas air, nilai parameter fisika dan kimia seperti suhu, salinitas, ph, kecerahan, DO, BOD, nitrat, ammonia dan phosphat, masih berada dalam batas yang normal untuk kelangsungan hidup biota perairan. Berdasarkan nilai' BOD yang berkisar antara 1,6-4,8 ppm dapat dinyatakan bahwa muara Sungai Badung belum tercemar oleh bahan organik. Akan tetapi dari nilai COD dan TOM, diperoleh hasil cukup tinggi, yaitu untuk COD berkisar antara 13,92-104,04 ppm dan TOM berkisar antara 9,74-76,33 ppm. Ini
menunjukkan bahwa muara Sungai Badung mulai di pengaruhi oleh bahan organik yang hanya dapat diuraikan secara kimiawi. Bila perairan tersebut digunakan untuk budidaya, nilai COD tersebut harus diperhatikan karena berdasarkan baku mutu yang juga dikeluarkan oleh Menteri KLH, nilai COD yang diperbolehkan untuk keperluan budidaya adalah kurang atau sama dengan 80 ppm. Parameter lain yang nilainya tergolong tinggi adalah minyak. Kandungan minyak yang terukur berkisar antara 8,l-18,2 ppm. Berdasarkan perhitungan beberapa parameter kualitas air yang diformulasikan kedalam persamaan Indek Kualitas Lingkungan (IKL), (Ott, 1978), diperoleh nilai IKL yang berkisar antara 70,65-80,83. Hal ini berarti kondisi lingkungan muara Sungai Badung tergolong masih baik bila ditinjau dari parameter kualitas airnya. Namun karena adanya kandungan minyak yang melebihi baku mutu yang ditetapkan oleh Menteri KLH maka nilai IKL akan menjadi buruk, yaitu -24,89, -23,14 dan -23,60 (pada stasiun 1,8 dan 9). Dalam Ott (1978) juga dinyatakan apabila sampel mengandung bahan yang toxic maka nilai IKL dikurangi 100. Untuk parameter biologi, makrozoobenthos yang ditemukan selama penelitian di muara Sungai Badung sebanyak 4 Klas dan 15 jenis makrozoobenthos. Keempat Klas tersebut yaitu Polychaeta (Nereis sp), Branchyura (Scylla serrata), Moluska (Tellina sp) dan Crustacea (Palaemonetes ) Keempat Klas makrozoobenthos tersebut Klas Polychaeta jenisnya terbanyak yaitu 8 jenis dan kelimpahannya juga terbesar. Kondisi makrozoobenthos bila dilihat dari indek keragaman, keseragaman, dan dominansi tergolong masih baik. Keragaman yang diperoleh cenderung moderat, keseragaman tinggi dan belum terlihat adanya dominansi dari salah satu jenis makrozoobenthos. Kondisi perairan muara Sungai Badung saat ini sudah mulai menurun. Hal ini dapat dilihat dari nilai COD dan TOM yang diperoleh cukup tinggi. Demikian juga makrozoobenthos yang diperoleh secara visual sudah mulai mengarah adanya dominansi, walaupun secara kwantitatif belum ada dominansi. Hal ini terlihat dengan adanya Nereis sp hampir terdapat pada setiap stasiun dalam jumlah yang besar. Yang perlu mendapat perhatian adalah kandungan minyak yang tergolong tinggi, lambat laun dapat mengganggu kondisi perairan muara Sungai Badung.
KONDISl EKOLOGI PEIZAIRAN MUARA SUNGAI BADUNG Dl TELUK BENOA DITINJAU DARI PARAMETER FISIIGZ, KIMIA DAN UIOLOGI SKRIPSI ' Sehagai S;~lah Satu Syarat Untuk Mrrnperoleh Grlar SARJANA I'ERILiNAN Bidany Kcahlian Manajemen Surnberdaya Perairan Pada Fakultas Perikanan, Institut Pcrtanian Bogor Olrh IDA BAGUS 1GiDE SUGIRAWAN K(1rnisi Pendidikan Ir. I.N.N. Suryadiputra 11 Juli 1992 Tangal lulus Angota. -h
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Tabanan, Bali pada tanggal 20 Oktober 1967, merupakan putra kedua dari lima bersaudara, dari ayah Almarhum Ida Bagus Kade Suetha dan ibu Ida Ayu Gde sukmawati. Pada tahun 1975 penulis memulai pendidikan dasar di SD No 4 Senganan, Penebel, Tabanan, Bali. Pada Tahun 1981, penulis menamatkan sekolah dasar dan melanjutkan ke sekolah menengah tingkat pertama di SMP Negeri 1 Penebel hingga tahun 1984. Pada tahun itu juga penulis melanjutkan ke sekolah menengah tingkat atas di SMA Negeri 1 Tabanan. Pada tahun 1987, penulis di terima menjadi mahasiswa Institut Pertanian Bogor melalui Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK). Setahun kemudian, setelah penulis melewati Tingkat Persiapan Pertama (TPB), penulis memilih Fakultas Perikanan dan Manajemen Sumberdaya Perairan sebagai bidang keahlian. Selama menjadi mahasiswa di Fakultas Perikanan, penulis pernah menjadi Asisten Luar Biasa pada mata kuliah ~kologi Sumberdaya Perairan I (1989-1991), mata kuliah ~iologi Laut (1989-1992) dan mata kuliah Produktivitas Perairan (1992) Penulis dinyatakan lulus sebagai Sarjana Perikanan pada sidang ujian yang dilaksanakan pada tanggal 11 Juli 1992. Untuk memperoleh gelar Sarjana Perikanan ini penulis melakukan penelitian yang berjudul Kondisi Ekologi Perairan
Muara Sungai Badung Di Teluk Benoa Ditinjau Dari Parameter Fisika., Kimia Dan Biologi, dibawah bimbingan Bapak Koesoebiono, MSc dan Bapak Ir. 1.N.N Suryadiputra.
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala karunianya, sehingga ini dapat diselesaikan. Skpripsi Skripsi ini berjudul Kondisi Ekologi Perairan Muara Sungai Badung Di Teluk Benoa Ditinjau Dari Parameter Fisika, Kimia Dan Biologi. Penelitian ini dilakukan di muara Sungai Badung, Denpasar dari bulan Nopember sampai dengan Desember 1991. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Skripsi ini masih banyak kekurangannya, sehingga penulis mengaharapkan saran dan kritik demi kesempurnaannya. Akhir kata penulis berharap semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya. Bogor, Oktober 1991 Penulis
UCAPAN TERIMAICASM - Tersusunnya Skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada : 1. Bapak Koesoebiono, MSc, dan Bapak Ir 1.N.N Suryadiputra selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan pengarahan kepada penulis sejak penyusunan penelitian hingga penulisan Skripsi ini selesai. usulan 2. Bapak Ir R. Widodo selaku dosen penguji tamu yang telah banyak memberikan masukan dan saran. 3. Pihak Laboratorium Kualitas Air di Sub Balai Penelitian Budidaya Pantai Gondol atas bantuannya dalam analisa kualitas air. 4. Ibunda I A Gde Sukmawati, Aji dan Ibu Jus, Bli de, Gus Mang, Ayu tut, Gus tu, serta seluruh keluarga di Subamia atas dorongan dan motivasinya pada penulis selama penelitian dan penyusunan Skripsi ini. 5,. Rekan ~ esi atas bantuannya saat penelitian di lapangan. 6. Rekan-rekan di I' Puri Bali" (C2) atas dorongan semangatnya. 7. Semua rekan seperjuangan di MSP "Crenkr1 yang tidak dapat disebutkan satu persatu:
KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMAKASIH... DAFTW IS1... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... I. PENDAHULUAN... 1.1 Latar Belakang... 1.2 Tujuan... I1. TINJAUAN PUSTAKA... 2.1 Keadaan Umum Estuaria... 2.2 Komunitas Makrozoobenthos... 2.3 Faktor Fisika. Kimia Pembatas Komunitas Makrozoobenthos... 2.3.1 Faktor Fisika... 2.3.1.1 Salinitas... 2.3.1.2 Suhu... 2.3.1.3 Arus... 2.3.1.4 Substrat... 2.3.2 Faktor Kimia... 2.3.2.1 Oksigen Terlarut... 2.3.2.2 BOD5 dan COD... 2.3.2.4 Bahan Organik Total.. 2.3.2.5 Kandungan Organik da - lam Substrat... 111. METODOLOGI... 3.1 Waktu dan Lokasi... 3.2. Penentuan Stasiun Penelitian... 3.3 Pengambilan Contoh Benthos... 3.4 Pengukuran Parameter Fisika dan Kimia 3.5 Analisa Data... 3.5.1 Kelimpahan Jenis Makrozooben - thos... Halaman i i i iii