63r. LL/ TELAAH EKOLOGI KOMUNITAS RUMPUT LAUT Dl PANTAI TIMUR PULAU SERANGAN DENPASAR, BALl. -t! KARYA ILMIAH. Oleh ETY NADIAH C

Transkripsi

1

2 63r. LL/ JL;Lfi4 -t! TELAAH EKOLOGI KOMUNITAS RUMPUT LAUT Dl PANTAI TIMUR PULAU SERANGAN DENPASAR, BALl KARYA ILMIAH Oleh ETY NADIAH C INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS PERIKANAN 1987

3 ETY NADIAH, C /M~~. Telaah Ekologi Kowunitas Rumput Laut Di Pantai Timur Pulau Seranqan Denpasar, Bali. ( ~ bawah i bimbinqan Dr. Ir. Joko Purwanto dan Dr. H. Muhammad Eidman, M. Sc.). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Aqustus sampai bulan November 1986 dan bertujuan untuk menqetahui dampak kegiatan di sekitar pantai terhadap komunitas rumput laut. Pengambilan contoh rumput laut dilakukan secara sistematik dengan menqqunakan binqkai kuadrat 1 x 1 meter perseqi pada setiap stasiun penelitian yang dibuat tegak lurus pantai (di luar areal budidaya) ke arah tubir. Ba- nyaknya plot (satuan contoh) pada setiap stasiun tidak sama, terqantung jarak dari pantai ke arah tubir. Para- neter fisika dan kimia yang diukur adalah : suhu udara, suhu air, kedalaman, pergerakan air, salinitas dan ph. Untuk menqhitung keragaman dan keseragaman spasial diqunakan indeks nilai pentinq, keinudian dihitung denqan indeks Shannon-Weaver (Brower dan Zar, 1977). Pola pemencaran spasial dinitung berdasarkan indeks morisita (Brouer dan Zar, 1977). Struktur organisasi komunitas dihitunq dengan keragarnan dan keseragaman berdasarkan tipe substrat mengquna- kan indeks Shannon-Weaver dan grafik Frontier.

4 Untuk pengelompokan habitat digunakan indeks keti.- daksamaan Canberra (Lance dan Williams dalam Clifford dan - Stephenson, 1975), diperjelas dengan dendrogram yang di- buat berdasarkan metoda rata-rata ikatan dalam kelompok.. Sedangkan pengelompokan spesies digunakan indeks ketidak- samaan Bray-Curtis Stephenson, 1975). (Bray dan Curtis dalam Clifford dan Kemudian diperjelas dengan dendrogram. Untuk mengetahui afinitas antara spesies dan habitat, digunakan 'Nodal Analysis' (Stephenson dan Boesch dalam Murphy dan Edwards, 1982). Zona habitat rumput laut di Pantai Timur Pulau Serangan secara umum dapat dibedakan menurut profil perairan dan jenis dasar perairan yaitu pasir, karang dan pasir berkarang. Berdasarkan pengukuran pergerakan air pada berbagai tipe substrat, terlihat bahwa pada wilayah karang,?ergerakan airnya lebih besar dibandingkan tipe substrat lainnya dan pada substrat pasir lebih berflukt~asi. Komposisi jenis rumput laut terdiri atas 26 genera dengan perincian : 12 genera Rhodophyceae, 6 genera Cnlorophyceae, 3 genera Phaeophyceae dan 5 genera 'sea- grass'. Proporsi jenis tertinggi adalah Rhodophyceae, sedangkan proporsi jumlah tegaltan individu dan bcrat ke- ring diduduki oleh 'seagrass'. Rumput laut yang dominan adalah Thalassia sp. Kekayaan jenis terbesar adalah sta- siun V (24 jenis) dan terendah stasiun I (18 jenis).

5 Jumlah tegakan dan berat kering tertinggi adalah stasiun I dan terendah stasiun IV. Pola pemencaran rumput laut sebagian besar mengelompok. Berdasarkan perhitungan keragaman dan keseragaman spasial didapatkan nilai 3,898 dan 0,732. Sedangkan berdasarkan tipe substrat, habitat pasir merupakan wilayah yang lebih baik komunitasnya dibandingkan habitat karang dan pasir berkarang. Analisa grafik Frontier menunjukkan taraf stadium I1 (kondisi moderat) pada stasiun 11, V, 111, I V dan taraf stadium I (kondisi buruk) pada stasiun I. Serdasarkan perhitungan afinitas spesies terhadap habitat, ternyata wilayah yang mempunyai cekungan yang banyak ditumbuhi oleh rumput laut.

6 TELAAH EKOLOGI KONUNITAS RUNPUT LAUT DI PANTAI TINUR PULAU SERANGAN DENPASAR, BALI KARYA ILNIAN Oalarn Bidang Manajcmen Surnberdaya Perairan Scbagai Salah Satu Syarat Untul< Memperoleh Gelar Sarjana Pada Fakultas Perikanan Institut pertanian Bogor Oleh ETY NADIAH Nengetahui Kornisi pendi dj.k Dr. Is. Enan W. Adiwilaga 17 Juni 1987 Tanggal lulus

7 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Jakarta, tanggal 8 Nei 1963 dari ayah bernama H. A. Baidowi dan ibu H. Ratu Chulaiyyah, sebagai anak kelima dari 10 bersaudara. Tahun 1970, penulis menjadi siswa SO Matraman Raya 115 Pagi, Jakarta Timur dan lulus tahun Tahun 1979 lulus dari SMP Negeri XXL' Jakarta. Tahun 1982 penulis lulus dari SNA Negeri 8 Jakarta dan rnelanjutkan sekolah di Institut Pertanian Bogor melalui Proyek Perintis 11. Tahun 1983 penulis memilih Fakultas Perikanan dengan bidang keahlian Nanajemen Sumberdaya Perairan. Tahun 1985 penulis diangkat sebagai asisten luar biasa untuk mata ajaran Ekologi Umum dan Biologi Laut, Fakultas Perikanan Institut pertanian Bogor. Dinyatakan lulus sebagai Sar- jana Perikanan dalam sidanq ujian tanggal 17 Juni 1987.

8 KHTA PENGANTAR Membuat karya besar tidaklah mudah. Pada tahap awal penulis hanya bisa menyelesaikan suatu karya kecil, narnun dengan perjuangan yang tidak kecil. Kebahagiaan terasa dalam jiwa, penulis ungkapkan de- ngan.rasa syukur ke hadirat Ilahi Rabbi. Dengan harapan, semoga tulisan ini bermanfaat dan merupakan salah satu sumber informasi yang baik saat ini dan di masa yang akan datang. Bogor, Juni 1387 Penulis

9

10