Keywords: Agam regency, contribution, fisheries sector, Tiku fishing port

dokumen-dokumen yang mirip
URNAL kuppstudy on utilization of Tiku fishing port facilities, Agam Regency, West Sumatera Province. Abstract

THE EFFICIENCY OF SUPPLIES CHARGING TIME GILL NET AT FISHING PORT DUMAI CITY RIAU PROVINCE ABSTRACT.

EFISIENSI WAKTU PENGISIAN PERBEKALAN TERHADAP WAKTU TAMBAT KAPAL PERIKANAN SONDONG DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) DUMAI PROVINSI RIAU

Time Efficiency Of Fish Landing Toward Mooring Time Sondong Fishing Boats In Pangkalan Pendaratan Ikan Dumai City Riau Province ABSTRACT

Management of Artisanal Fishing Port: a case study on Labuhanhaji fishing port, South Aceh Regency, Aceh Province. Abstract

EFISIENSI PEMANFAATAN FASILITAS DI TANGKAHAN PERIKANAN KOTA SIBOLGA ABSTRACT. Keywords: Efficiency, facilities, fishing port, utilization.

STUDI PEMANFAATAN FASILITAS PANGKALAN PENDARATAN IKAN PAGURAWAN DI DESA NENASSIAM KECAMATAN MEDANG DERAS KABUPATEN BATUBARA PROVINSI SUMATERA UTARA.

JOM. VOL 3. 2) Lecture of Fisheries and Marine Science Faculty, Riau University

Berkala Perikanan Terubuk, Februari 2009, hlm 1 14 ISSN

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pelabuhan Perikanan 2.2 Fungsi dan Peran Pelabuhan Perikanan

Berkala Perikanan Terubuk, Februari 2013, hlm ISSN

PENGEMBANGAN TEMPAT PENDARATAN IKAN KURAU DI KECAMATAN BANTAN KABUPATEN BENGKALIS, RIAU Oleh: Jonny Zain dan Syaifuddin

EFISIENSI WAKTU PENDARATAN IKAN TERHADAP WAKTU TAMBAT KAPAL PERIKANAN JARING INSANG DI PPI DUMAI. Fitri Novianti 1) Jonny Zain 2) dan Syaifuddin 2)

JURNAL STUDI PEMANFAATAN FASILITAS FUNGSIONAL PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA PALABUHANRATU KABUPATEN SUKABUMI PROVINSI JAWA BARAT

6 KINERJA OPERASIONAL PPN PALABUHANRATU

THE CONDITION OF MAIN FACILITY IN THE VILLAGE OF FISH MARKETING PAKNINGASAL BUKITBATU DISTRICT OF BENGKALIS REGENCY IN RIAU PROVINCE

ABSTRACT. Keywords: private port, purse seine, efficiency charging time supplies

Ayodhyoa, Lokasi dan Fasilitas Pelabuhan Perikanan. Bagian Penangkapan Ikan Fakultas Perikanan Institut Pertanian Bogor. 29 halaman.

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Management of fishing port at Tiku, Agam regency, west Sumatra province. Abstract

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pelabuhan Perikanan Pengertian, klasifikasi dan fungsi pelabuhan perikanan

4. GAMBARAN UMUM WILAYAH

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Oleh Linois D Simarmata 1), Jonny Zain 2), Syaifuddin 2) Student of Fisheries and Marine Science Faculty, Riau University ABSTRACT

HUBUNGAN FREKUENSI KEBERANGKATAN KAPAL 3 GT DENGAN JUMLAH LOGISTIK MELAUTNYA DI PPI DUMAI PADA MUSIM BARAT DAN MUSIM TIMUR ABSTRAK

Yohannes A Banjarnahor 1), Eni Yulinda 2), Viktor Amrifo 2) ABSTRACT

THE DISTRIBUTION OF FISHING PORT FISHERIES NIZAM ZACHMAN IN THE FISHERY SECTOR OF JAKARTA PROVINCE By Fuji Kharisma 1) Syaifuddin 2) and Jonny Zain 2)

PENGEMBANGAN TEMPAT PENDARATAN IKAN (TPI) DI KECAMATAN BANTAN KABUPATEN BENGKALIS PROVINSI RIAU

Pelabuhan secara umum adalah daerah yang terlindung

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi dan Kriteria Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) 2.2 Fungsi dan Peranan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI)

STUDI PEMANFAATAN FASILITAS TEMPAT PENDARATAN IKAN DI KECAMATAN BANTAN KABUPATEN BENGKALIS PROVINSI RIAU

(Studi Tata Letak Fasilitas di Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong Kabupaten Lamongan Propinsi Jawa Timur) Jonny Zain

melakukan kegiatan-kegiatan produksinya, mulai dari memenuhi kebutuhan perbekalan untuk menangkap ikan di

EVALUATION UTILIZATION FACILITIES FISH LANDING BASE (PPI) DUMAI OF DUMAI CITY RIAU PROVINCE

PRODUKSI PERIKANAN 1. Produksi Perikanan Tangkap No. Kecamatan Produksi (Ton) Ket. Jumlah 12,154.14

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BERITA NEGARA. No.955, 2011 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN. Juknis. DAK. Tahun 2012 PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA

5 PPI MEULABOH DAN KONDISI OPERASIONALNYA

PEMANFAATAN DAN PENGELOLAAN AIR BERSIH DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA BUNGUS SUMATERA BARAT RULLI KURNIAWAN

Study On Time Efficiency of Unloading Time of The Purse Seiner at Fishing Port of PT. Hasil Laut Sejati, Riau Islands Province.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK

6 KEBUTUHAN FASILITAS TERKAIT PENANGANAN HASIL TANGKAPAN DI PPI MUARA ANGKE

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PENDAPATAN NELAYAN JARING INSANG TETAP DAN BUBU DI KECAMATAN MEMBALONG KABUPATEN BELITUNG

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Pelabuhan Perikanan Pengertian pelabuhan perikanan

ANALISIS USAHA PURSE SEINE DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA SIBOLGA KABUPATEN TAPANULI TENGAH PROVINSI SUMATERA UTARA

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pelabuhan Perikanan

4. KEADAAN UMUM 4.1 Kedaan Umum Kabupaten Banyuwangi Kedaan geografis, topografi daerah dan penduduk 1) Letak dan luas

STUDI TATA LETAK FASILITAS DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA BRONDONG KABUPATEN LAMONGAN PROPINSI JAWATIMUR. Jonny Zain

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pelabuhan Perikanan Nusantara 2.2 Kegiatan Operasional di Pelabuhan Perikanan

JURNAL MANAJEMEN PENDARATAN IKAN PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA PALABUHANRATU KABUPATEN SUKABUMI PROVINSI JAWA BARAT

Fish Debarkation Time Efficiency Toward Fishery Tether Time Of Ship Draft In Tangkahan Bunga Karang Sibolga City North Sumatera

KONDISI DAN ANALISIS KEMUNGKINAN PENGEMBANGAN FASILITAS PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA (PPN) TERNATE

KOMPARASI EFISIENSI WAKTU BONGKAR DAN WAKTU PENGISIAN PERBEKALAN MELAUT KAPAL PERIKANAN SONDONG DI PPI DUMAI PROPINSI RIAU

BAB III DESKRIPSI AREA

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PENGELOLAAN PPI CAROCOK TARUSAN

4 KEADAAN UMUM. 4.1 Letak dan Kondisi Geografis

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

6. KINERJA OPERASIONAL PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA NIZAM ZACHMAN JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan prasarana perikanan yang berupa Pelabuhan Perikanan (PP)

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER. 16/MEN/2006 TENTANG PELABUHAN PERIKANAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN,

V. DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Morowali merupakan salah satu daerah otonom yang baru

4 KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. terhadap sektor perikanan dan kelautan terus ditingkatkan, karena sektor

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

7 KAPASITAS FASILITAS

34 laki dan 49,51% perempuan. Jumlah ini mengalami kenaikan sebesar 0,98% dibanding tahun 2008, yang berjumlah jiwa. Peningkatan penduduk ini

STUDY OF DEVELOPMENT TRADITIONAL FISH LANDING PLACE BAGAN HULU VILLAGES, SUBDISTRICT OF BANGKO, DISTRICT OF ROKAN HILIR PROVINCE OF RIAU

Oleh: Diterima: 18 Februari 2009; Disetujui: 1 September 2009 ABSTRACT

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

ABSTRACT. Keyword : contribution, coal, income

STUDI TENTANG TINGKAT PEMANFAATAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN DUMAI DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGANNYA DI KECAMATAN DUMAI BARAT KOTA DUMAI PROVINSI RIAU

PERANCANGAN PROGRAM. 6.5 Visi, Misi dan Tujuan Pembangunan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lampung Barat

GUBERNUR SUMATERA BARAT

STUDY ON FUNCTIONAL FACILITIES UTILIZATION OF BUNGUS FISHING PORT AT WEST SUMATERA PROVINCE ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Propinsi Sumatera Utara yang terdiri dari daerah perairan yang mengandung

THE FEASIBILITY ANALYSIS OF SEINE NET THE MOORING AT PORT OF BELAWAN NORTH SUMATRA PROVINCE

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi dan Klasifikasi Pelabuhan Perikanan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 2 KONDISI GEOGRAFIS DAERAH PENELITIAN DAN INFORMASI MENGENAI MASYARAKAT PESISIR DI PPP CILAUTEUREUN

4.2 Keadaan Umum Perikanan Tangkap Kabupaten Lamongan

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 07 TAHUN 2009

Indonesia merupakan negara kepulauan dan maritim yang. menyimpan kekayaan sumber daya alam laut yang besar dan. belum di manfaatkan secara optimal.

4 KONDISI UMUM PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA NIZAM ZACHMAN JAKARTA

PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I. PENDAHULUAN. Pelabuhan perikanan merupakan pelabuhan yang secara khusus menampung

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN. Dana Alokasi Khusus. Tahun Penggunaan Petunjuk Teknis.

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 3 METODE PENELITIAN

THE SYSTEM OF REVENUE ON FISHERMEN USING BEACH SEINE IN PADANG COASTAL OF WEST SUMATERA PROVINCE

Yoel Suranta Bangun, Abdul Rosyid *), Herry Boesono

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pelabuhan Perikanan 2.2 Fungsi Pelabuhan Perikanan

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Transkripsi:

Contributions of Tiku Fishing Port (PPI Tiku) for fisheries sector at Agam regency, West Sumatera province, Indonesia Erly Novida Dongoran 1), Jonny Zain 2), Syaifuddin 2) 1) Student of Fisheries and Marine Science Faculty, Riau University. 2) Lecture of Fisheries and Marine Science Faculty, Riau University. by Purpose of this research is to know the role of fishing port for giving contribution at fisheries sector in Agam regency, west Sumatera province. A series survey activitywas conducted to evaluate the development of fisheries sector at Tiku regency with the presence a fishing port at Tiku village. The data was analyzed by percentage (%) calculation of fish production at tiku fishing port, further to compare with fish production data at Agam regency. The result shows that the Tiku fishing port was given an incremental number of fishing boat at Agam regency as 43.92-54.69%. The number of fishermen was increased as 53.75-69.84%, and the number of fishing gear was given contribution as 46.20-68.79%. The total fish production was given small contributionas 28.33-7.58% or smaller than 50%. Keywords: Agam regency, contribution, fisheries sector, Tiku fishing port Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2013 yang bertujuan untuk mengetahui kontribusi Pangkalan Pendaratan Ikan Tiku bagi sektor perikanan di Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat dengan menggunakan metode survey. Besarnya kontribusi PPI Tiku ditentukan dengan menghitung besarnya nilai persentase (%) data di PPI Tiku dibandingkan dengan data yang sama di Kabupaten Agam. Hasil penelitian ditinjau dari jumlah armada penangkapan, jumlah alat tangkap, jumlah nelayan dan jumlah produksi. Dimana jumlah armada penangkapan di PPI Tiku memberikan kontribusi 43,92% - 54,69%, jumlah alat tangkap 46,20% - 68,79%, jumlah nelayan 53,75% - 69,84%. Sedangkan jumlah produksi di PPI Tiku memberikan kontribusi berkisar 28,33% - 7,58% Kata Kunci : Provinsi Agam, kontribusi, PPI, sektor perikanan PENDAHULUAN Pelabuhan perikanan merupakan prasarana yang sangat dibutuhkan oleh nelayan untuk melakukan aktivitas penangkapan yang dimulai dari pengisian perbekalan melaut hingga pendaratan ikan. Untuk menunjang kegiatan pemanfaatan potensi perikanan dan kelautan di Kabupaten Agam maka pemerintah membangun prasarana penunjang berupa Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tiku. PPI Tiku yang terletak di Kecamatan Tanjung Mutiara tersebut diharapkan memberikan kontribusi yang

besar bagi sektor perikanan di Kabupaten agam karena merupakan pelabuhan perikanan satu-satunya di kabupaten tersebut. Hingga saat ini kontribusi PPI Tiku bagi sektor perikanan di Kabupaten Agam belum diketahui sehingga perlu diteliti. TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi PPI Tiku bagi sektor perikanan Kabupaten Agam yang terdiri dari jumlah produksi, armada penangkapan, jumlah alat tangkap, dan jumlah nelayan. METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2013 dengan menggunakan peralatan berupa alat tulis, daftar kuisioner dan kamera tangan. Prosedur penelitian Penelitian dilakukan dengan dua tahap yaitu pengumpulan data dan analisis data: Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan terdiri dari data utama dan data penunjang. Data utama terdiri dari jumlah armada, jumlah alat tangkap, jumlah nelayan dan jumlah produksi. Data penunjang terdiri jenis, ukuran dan kondisi fasilitas serta aktivitas di PPI Tiku dan jumlah TPI di Kab.Agam, Analisis Data Untuk melihat besarnya kontribusi PPI Tiku terhadap perikanan di Kabupaten Agam ditentukan dengan menghitung besarnya nilai persentase (%) data di PPI Tiku dibandingkan dengan data di Kabupaten Agam. Perhitungan tersebut dilakukan dengan cara sebagai berikut: Pa = (A/B) x 100% Dimana: Pa : nilai besarnya kontribusi PPI Tiku terhadap perikanan di Kab.Agam A : besarnya data utama penelitian di PPI Tiku B : besarnya data utama penelitian di Kabupaten Agam Selain analisis di atas juga digunakan analisis SWOT yang berfungsi untuk melihat kemungkinan pengembangan kontribusi PPI Tiku bagi sektor perikanan di Kabupaten Agam. HASIL DAN PEMBAHASAN Fasilitas PPI Tiku Fasilitas pokok yang ada di PPI Tiku terdiri dari : tanah, kolam pelabuhan, jalan dalam kompleks. Fasilitas fungsional terdiri dari : TPI, pabrik es, cold storage, SPDN, tangki air tawar, dan perbengkelan. Sedangkan fasilitas penunjang yang terdapat di PPI Tiku antara lain Kantor UPTD, mess karyawan, tempat ibadah, MCK, KOPPEMP, dan gedung polisi air. Aktifitas PPI Tiku Pendaratan Hasil Tangkapan Pendaratan hasil tangkapan dilakukan oleh nelayan di pinggir pantai. Hasil tangkapan nelayan dipindahkan ke sampan kecil untuk diangkut ke daratan karena kapal perikanan tidak bisa secara langsung berlabuh dekat dengan daratan. Ikan hasil tangkapan di masukkan ke dalam keranjang yang telah disiapkan. Proses pendaratan dilakukan oleh nelayan dibantu oleh buruh pengangkut menggunakan sampan. Ikan yang telah dimasukkan ke keranjang akan di bawa ke pinggir pantai menggunakan sampan kecil. Pemasaran Ikan Hasil Tangkapan Nelayan melakukan transaksi jual beli di pinggir pantai dengan pedagang pengumpul maupun pedagang pengecer. Setelah transaksi jual beli ikan, pedagang melaporkan jumlah ikan yang dibeli dari nelayan ke pihak PPI

Tiku. Selanjutnya pedagang akan membawa ikan hasil tangkapan menggunakan sepeda motor yang dilengkapi gerobak, becak dan juga mobil.. Ikan yang didaratkan di PPI Tiku dipasarkan ke berbagai daerah di Kabupaten Agam, dan bahkan di pasarkan ke luar provinsi. Ikan yang di pasarkan terbagi dalam 2 kelompok yaitu : 1) ikan segar dan 2) ikan olahan. Ikan olahan berupa ikan asin yang dipasarkan ke luar Provinsi seperti Provinsi Riau. Tambat Labuh Setelah pembongkaran hasil tangkapan selesai nelayan akan melakukan pengisian perbekalan dan menuju ke Pulau Tengah dan Pulau Ujung yang berada di perairan PPI Tiku untuk tambat labuh. Kapal berlabuh disekitar kedua pulau bagi kapal Bagan sedangkan bagi kapal yang lebih kecil seperti kapal tonda dan gillnet berlabuh di pantai. Pengisian Perbekalan Kapal Perikanan Pengisian perbekalan dilakukan setelah proses pembongkaran hasil tangkapan selesai. Semua kebutuhan melaut diangkut dari daratan ke kapal perikanan menggunakan sampan. Pengisian perbekalan ini dilakukan oleh awak kapal. Perbekalan yang di dibutuhkan nelayan seperti es batang, garam, air tawar, bahan bakar dan juga makanan. Semua kebutuhan melaut diperoleh nelayan dari koperasi masyarakat pesisir yang ada di PPI Tiku dan juga dari kedai yang ada di sekitar PPI, sedangkan untuk kebutuhan air tawar diperoleh dari rumah nelayan sendiri. Pengisian perbekalan dilakukan pada jam 09.00 11.00 dan jam 13.00 kapal mulai berangkat menuju fishing ground. Perawatan Armada Perawatan dan perbaikan kapal dilakukan nelayan di perbengkelan. Perawatan dan perbaikan yang dilakukan berupa pengecetan 1x dalam 3 bulan. Kerusakan pada bagian kapal seperti lambung kapal di perbaiki di perbengkelan, sedangkan kerusakan bagian mesin yang cukup parah dilakukan di luar PPI di bengkel yang terletak di Tiku. Unit Penangkapan Nelayan Berdasarkan data jumlah nelayan yang diperoleh dari pihak PPI Tiku pada tahun 2008 2012 dapat di lihat pada tabel 4 dibawah ini Tabel 4. Jumlah Nelayan di PPI Tiku No Tahun Jumlah Nelayan (Jiwa) Pertumbuhan (%) 1 2007 1.624-2 2008 1.795 10,34 3 2009 1.852 3,17 4 2010 1.715-7,39 5 2011 1.328-22,56 6 2012 1.436 8,13 Sumber : PPI Tiku dan Dinas Perikanan Kabupaten Agam Armada Penangkapan Terdapat 2 jenis armada yang ada di PPI Tiku yakni : perahu tanpa motor dan perahu/kapal motor. Perahu /Kapal motor perikanan yang ada di PPI Tiku terdiri dari kapal yang berukuran <3 GT, 5-10 GT, dan 10-15 GT. Pertumbuhan armada penangkpan dapat dilihat pada tabel dibawah ini

Tabel 5. Jumlah Armada Penangkapan di PPI Tiku No Tahun Armada Penangkapan ( Unit) Pertumbuhan (%) 1 2007 640-2 2008 682 6,56 3 2009 749 9,82 4 2010 722-3,60 5 2011 597-17,31 6 2012 630 5,52 Sumber : PPI Tiku dan Dinas Perikanan Kabupaten Agam Alat Tangkap Di PPI Tiku terdapat beberapa jenis alat tangkap seperti : bagan perahu, tonda, payang, gillnet, bubu, pancing, trammel net dan purse seine. Setiap tahun terjadi penurunan alat tangkap di PPI Tiku. Untuk lebih jelas pertumbuhan alat penangkapan ikan di PPI Tiku dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 6. Jumlah Alat Tangkap di PPI Tiku Jenis Alat Tangkap Tahun 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Bagan Perahu 31 31 31 31 18 15 Tonda 39 41 39 39 37 42 Payang 38 49 49 47 33 35 Gilnet 240 236 234 234 235 235 Bubu 35 39 41 42 38 40 Pancing 204 215 226 204 207 207 Trammel Net 152 152 159 156 81 81 Purse seine 1 1 Total 730 754 769 743 619 655 Sumber : PPI Tiku dan Dinas Perikanan Kabupaten Agam Produksi Berdasarkan data yang diperoleh dari UPTD PPI Tiku jumlah produksi yang dihasilkan dari PPI Tiku dapat dilihat dari tabel dibawah ini : Tabel 7. Jumlah Hasil Produksi Di PPI Tiku No Tahun Produksi ( Ton) Pertumbuhan (%) 1 2007 5181,02-2 2008 6057,10 16,90 3 2009 6325,30 4,42 4 2010 6167,78-2,49 5 2011 4124,51-33,13 6 2012 4895,96 18,70 Sumber : PPI Tiku dan Dinas Perikanan Kabupaten Agam Kontribusi PPI Tiku Bagi Sektor Perikanan Kabupaten Agam Armada Penangkapan Kontribusi PPI Tiku dilihat dari pertumbuhan armada penangkapan Kabupaten Agam dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 9. Kontribusi PPI Tiku Berdasarkan Jumlah Armada Penangkapan di Kabupaten Agam. No Tahun PPI Tiku (Unit) Kab. Agam (Unit) Kontribusi PPI (%) 1 2007 640 1457 43,92 2 2008 682 1344 50,74 3 2009 749 1405 53,30 4 2010 722 1320 54,69 5 2011 597 1290 46,27 6 2012 630 1287 48,95 Sumber : PPI Tiku dan Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Agam Berdasarkan data perkembangan armada di PPI Tiku saat ini memberikan kontribusi sebesar 43,92% - 54,69%. Peningkatan terbesar terjadi pada tahun 2009 dan 2010 yang memberikan kontribusi sebesar 53,30% dan 54,69 %. Kontribusi PPI Tiku dilihat dari jumlah alat tangkap yang ada di PPI Tiku dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 10. Kontribusi PPI Tiku Berdasarkan Alat Tangkap di Kabupaten Agam No Tahun PPI Tiku (Unit) Kab. Agam (Unit) Kontribusi PPI (%) 1 2007 730 1580 46,20 2 2008 754 1322 57,03 3 2009 769 1231 62,46 4 2010 743 1080 68,79 5 2011 619 995 62,21 6 2012 655 988 66,29 Sumber : PPI Tiku dan Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Agam Saat ini dari data yang diperoleh PPI Tiku memberikan kontribusi sebesar 46,20% - 68,79% yang menandakan kontribusi PPI Tiku dilihat dari pertumbuhan jumlah alat tangkap adalah besar. Kontribusi yang terbesar terjadi pada tahun 2010 yang memberikan kontribusi sebesar 68,79%. Kontribusi PPI Tiku terhadap jumlah alat tangkap di Kabupaten Agam adalah besar karena nilainya >50%. (Gambar 1). Kontribusi PPI Tiku berdasarkan jumlah nelayan dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 11. Kontribusi PPI Tiku Berdasarkan Jumlah Nelayan di Kabupaten Agam. No Tahun PPI Tiku Kab. Agam Kontribusi PPI Tiku 1 2007 1.624 3021 53,75 2 2008 1.795 2570 69,84 3 2009 1.852 2680 69,10 4 2010 1.715 2581 66,44 5 2011 1.328 2180 60,91 6 2012 1.436 2400 59,83 Sumber : PPI Tiku dan Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Agam

Kontribusi (%) Pada tabel diatas kontribusi PPI Tiku dilihat dari perkembangan jumlah nelayan memberikan kontribusi sebesar 53,75% - 69,84%. Tahun 2008 memberikan kontribusi terbesar yaitu sebesar 69,84%. Penurunan jumlah nelayan terjadi dari tahun 2010. (Gambar1) 4.3.4. Jumlah Produksi Kontribusi PPI Tiku terhadap sektor perikanan Kabupaten Agam di lihat dari jumlah produksi dapat dilihat pada tabel dibaah ini : Tabel 12. Kontribusi PPI Tiku Berdasarkan Jumlah Produksi di Kabupaten Agam. No Tahun PPI Tiku ( TON) Kab. Agam ( TON) Kontribusi PPI (%) 1 2007 5181,02 18282,18 28,33 2 2008 6057,1 22482,24 26,94 3 2009 6325,3 31234,26 20,25 4 2010 6167,78 45360,69 13,59 5 2011 4124,51 54366,9 7,58 6 2012 4895,96 57644,08 8,49 Sumber : PPI Tiku dan Dinas Perikanan dan Kelautan Kab. Agam Dari tabel diatas dapat dilihat pertumbuhan produksi di PPI Tiku cenderung menurun dari 6 tahun terakhir. Kontribusi PPI Tiku dalam 6 tahun terakhir mengalami penurunan berkisar 28,33% - 7,58% masih dalam kategori kecil. Sektor perikanan Kabupaten Agam lebih besar dihasilkan dari Budidaya perikanan. untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini: 70 60 50 40 30 20 10 0 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Tahun Armada Alat Tangkap Nelayan Produksi Gambar: Kontribusi PPI Tiku Berdasarkan Armada Penangkapan, Alat Tangkap, Jumlah Nelayan, dan Jumlah Produksi Strategi Pengembangan Penganalisaan faktor-faktor internal dan eksternal maka diperoleh strategi pengembangan PPI Tiku yang terdiri dari SO, WO, ST, WT.

Tabel 15. Matriks Analisis SWOT Strategi Pengembangan PPI Tiku Internal Kekuatan (S) 1.Kemudahan keurusan keuangan. 2. Tersedianya lahan yang luas untuk pengembangan PPI Tiku Kelemahan (W) 1. Kerusakan fasilitas/ tidak berfungsi 2. Pemanfaatan fasilitas tidak sesuai fungsi 3. Kurangnya fasilitas Eksternal 3. Fasilitas cukup lengkap seperti dermaga dan breakwater 4. Kurangnya tenaga kerja Peluang ( O) 1. Dukungan dari pemerintah dalam menggali PAD. 2.Peluang pasar masih terbuka Ancaman (T) 1. Tempat Pendaratan Ikan Tradisional Strategi SO 1. Pengembangan sarana dan prasarana untuk keperluan nelayan. 2. Peningkatan Pemanfaatan fasilitas. 3. Memberikan arahan kepada nelayan untuk terealisasinya PAD Strategi ST 1. Peningkatan kualitas Pelayanan oleh pegawai PPI. di PPI Tiku Strategi WO 1. Memperbaiki fasilitas yang rusak serta melakukan pengadaan fasilitas yang belum ada. 2. Melakukan pelatihan dan peningkatan kapasitas Pegawai PPI dalam menjalankan tugasnya. 3. Pihak PPI, instansi terkait, pemerintah serta nelayan bekerja sama dalam pemasaran ikan. 4. Penyuluhan penggunaan Fasilitas. Strategi WT 1. Memberikan arahan kepada nelayan pentingnya mendaratkan ikan di PPI untuk kelancaran pemasaran ikan dan pendataan produksi. 2. Pihak PPI menjalin komunikasi dan pemberian arahan kepada nelayan tentang kegiatan yang berhubungan dengan perikanan. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Kontribusi PPI Tiku bagi sektor perikanan Kabupaten Agam berdasarkan data jumlah armada penangkapan, jumlah alat tangkap,dan jumlah nelayan menunjukkan nilai >50% atau dikatakan besar. Dimana jumlah armada penangkapan memberikan kontribusi PPI Tiku berkisar 43,92% - 54,69%, jumlah alat tangkap memberikan kontribusi berkisar 46,20% - 68,79%,

sedangkan jumlah nelayan memberikan kontribusi berkisar 53,75% - 69,84% dan jumlah produksi memberikan kontribusi <50% atau dikatakan kecil yaitu berkisar berkisar 28,33% - 7,58%, hal ini karena jumlah produksi sektor perikanan di Kabupaten Agam terbesar di peroleh dari sektor perikanan budidaya. Berdasarkan analisis SWOT, posisi PPI Tiku berada pada kuadran 1 yang berarti memiliki kekuatan dan peluang. Maka diperoleh strategi pengembangan PPI Tiku yaitu dengan peningkatan sarana dan prasarana, peningkatan pemanfaatan fasilitas PPI, perbaikan fasilitas yang ada serta pengadaan fasilitas yang belum ada, dan meningkatkan koordinasi sosialisasi pada semua pihak instansi terkait. Saran Kontribusi PPI Tiku akan lebih baik apabila dilakukan pengembangan dan peningkatan sarana dan prasarana yang sudah ada dan yang belum tersedia berdasarkan program pengembangan dalam SWOT yang sudah dilakukan. Selain itu perlu diperhatikan perawatan dan peningkatan fasilitas yang ada di PPI Tiku. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis sangat berterima kasih kepada Bapak Ir. Jonny Zain, M.Si selaku pembimbing I, Bapak Ir. Syaifuddin, M.Si selaku pembimbing II yang telah banyak memberi masukan dalam penelitian ini. Dan juga kepada pengelola, karyawan, dan nelayan di PPI Tiku yang telah melayani dengan ramah, memberikan informasi dan mengizinkan penulis melakukan penelitian. DAFTAR PUSTAKA Ayodhyoa, A. U., 1975. Lokasi dan Fasilitas Pelabuhan. Bahagian Penangkapan Ikan. Fakultas Perikanan Institut Pertanian Bogor. Bogor. 126 hal. Batubara, N. 2011. Peranan Pelabuhan Perikanan Pantai Lempasing Bagi Sektor Perikanan Bandar Lampung. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau. Pekanbaru 53 hal. (tidak diterbitkan) Daryati., 1999. Peranan Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan dan Pendaratan Ikan Tegal Sari Dalam Menunjang Perkembangan Perikanan di Provinsi Jawa Tengah. Skripsi Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor. Bogor 63 hal (tidak diterbitkan). Direktorat Bina Prasarana. 1994. Petunjuk Teknis Pengelolaan Pelabuhan Perikanan. Direktorat Bina Prasarana. Jakarta. 162 hal. Dirjen Perikanan 1991. Standar Rencana Induk dan Pokok- Pokok Desain untuk Pelabuhan Perikanan dan Pangkalan Pendaratan Ikan. PT. Inconeb. Jakarta. 169 hal. Kharisma. F. 2013. Kontribusi Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta dalam Sektor Perikanan di Provinsi DKI Jakarta. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau. Pekanbaru 79 hal. (tidak diterbitkan) Lubis, E. 2000. Pengantar Pelabuhan Perikanan. Laboratorium Pelabuhan Perikanan Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor, Bogor. 72 hal.

.1997. Pola Pengelolaan Pelabuhan Perikanan yang Efisien dan Efektif di WilayahPperairan Laut Jawa dan Laut Cina Selatan. Laporan Penelitian RUT Tahun Ke-2. Bogor Murdiyanto, B., 2002. Peranan Pelabuhan Vol. 1 Tentang Peranan, Fungsi dan Fasilitas. 41 hal. Nomura, M. dan Yamazaki, T. 1977. Fishing Techniques. Part 1. Japan International Cooperation Agency. Tokyo. 47 Part. Pane, A. 2004. Manajemen fasilitas Pelabuhan Perikanan Samudera Jakarta. Laporan Praktek Magang. Fakultas Perikanan dan ilmu Kelautan Universitas Riau.Pekanbaru 65 hal. (tidak diterbitkan). Peraturan Mentri Kelautan dan Perikanan Nomor : PER.MEN/16/2006. Peraturan Pemerintah RI No.69 Tahun 2001 mengatur tentang pelabuhan dan fungsi serta penyelengaraannya. Jakarta. Putri, M. 2006. Peranan Pelabuhan Perikanan Pantai Air Bangis Bagi Sektor Perikanan di Kabupaten Pasaman Barat propinsi Sumatera Barat. Fakultas Perikanan dan ilmu Kelautan Universitas Riau. Pekanbaru hal 72. (tidak diterbitkan). Rangkuti, F. 1997. Analisis SWOT Teknis Menbedakan Kasus Bisnis. Gramedia. Jakarta 77 hal. Ritonga, B. 2006. Peranan PPI Dumai Bagi Sektor Perikanan Kota Dumai. Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Univesitas Riau. Pekanbaru 48 hal. (tidak diterbitkan) Sahadi. 2010. Peranan PPI Pulau Baai Bagi Sektor Perikanan Kota Bengkulu. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau, Pekanbaru 50 hal.(tidak diterbitkan) Triatmodjo, B. 2003. Pelabuhan. Beta Ofset. Yogyakarta. 003 hal. UUD No 45 Pasal 41A Tahun 2009. Perubahan Atas Undang- Undang 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan. Wawat. 2004. Peranan Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus dalam Perkembangan Perikanan di Propinsi Sumatera Barat. Fakultas Perikanan dan ilmu Kelautan Universitas Riau. Pekanbaru 58 hal.(tidak diterbitkan). Zain, J. Syaifuddin, A.H, Yani. 2011. Buku Ajar Pelabuhan Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau. Pekanbaru 157 hal.