BAB IV PEMBAHASAN. pustaka, representasi masalah, evaluasi himpunan fuzzy, seleksi alternatif yang

dokumen-dokumen yang mirip
APLIKASI FUZZY DECISION MAKING UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT TROPIS

3. Fungsi Keanggotaan Himpunan Fuzzy Operator Operator Fuzzy Logika Fuzzy D. Sistem Pendukung Keputusan

BAB III METODE PENELITIAN. terdiri dari teknik pengumpulan data, teknik analisis data dan perencanaan layar

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Defenisi Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System)

PENERAPAN FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING (FMCDM) UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT TROPIS

Metode Tsukamoto untuk Mendiagnosa Penyakit Infeksi pada Manusia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR DINAS KESEHATAN PUSKESMAS LENEK Jln. Raya Mataram Lb. Lombok KM. 50 Desa Lenek Kec. Aikmel

PENERAPAN METODE CERTAINTY FACTOR DALAM MENDETEKSI DINI PENYAKIT TROPIS PADA BALITA

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR. yang ahli dalam bidang tertentu dan mempunyai pengetahuan atau keahlian

Penyebab, gejala dan cara mencegah polio Friday, 04 March :26. Pengertian Polio

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 2 PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. dan E (jarang) sering muncul sebagai kejadian luar biasa, ditularkan secara fecal

PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

KEDARURATAN LAIN DIABETES HIPOGLIKEMIA

MACAM-MACAM PENYAKIT. Nama : Ardian Nugraheni ( C) Nifariani ( C)

PENYAKIT MENULAR. Website:

Virus herpes merupakan virus ADN dengan rantai ganda yang kemudian disalin menjadi marn.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Tabel 2.1 Perbandingan Tinjauan Pustaka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENYAKIT-PENYAKIT DITULARKAN VEKTOR

Kesehatan Anak - Aneka penyakit anak yg perlu diketahui semua ortu

cita-cita UUD Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini mempunyai beban ganda (double burden). Penyakit menular masih merupakan

Temanggung. Persetujuan Studi Pendahuluan RSUD Kabupaten

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

P14 FMADM Dengan Pengembangan. A. Sidiq P.

FORMAT 2 A BAHAN KUESIONER PERSONAL UNTUK ANAK / REMAJA (USIA 18) Harus ditanyakan oleh dokter

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia pernah mengalami sakit. Penyakit yang diderita oleh setiap

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE PENELUSURAN FORWARD CHAINNING-DEPTH FIRST SEARCH

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT REGULER

SATUAN ACARA PENYULUHAN IMUNISASI

Dokumentasi Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Anjing

Materi 13 KEDARURATAN MEDIS

TEORI PENYEBAB PENYAKIT 2. By: Syariffudin

Materi Penyuluhan Konsep Tuberkulosis Paru

KEDARURATAN LINGKUNGAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Modul ke: Pedologi. Cedera Otak dan Penyakit Kronis. Fakultas Psikologi. Yenny, M.Psi., Psikolog. Program Studi Psikologi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Penyakit demam berdarah adalah penyakit menular yang di

Penularan DBD terjadi melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti betina yang telah membawa virus Dengue dari penderita lainnya. Nyamuk ini biasanya aktif

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

NYAMUK SI PEMBAWA PENYAKIT Selasa,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pusat Hiperked dan KK

DEFINISI KASUS MALARIA

FUZZY MULTI-CRITERIA DECISION MAKING

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh kuman TBC ( Mycobacterium tuberculosis). Sebagian besar kuman. lainnya seprti ginjal, tulang dan usus.

Gejala Penyakit CAMPAK Hari 1-3 : Demam tinggi. Mata merah dan sakit bila kena cahaya. Anak batuk pilek Mungkin dengan muntah atau diare.

BAB III TINJAUAN KASUS. Jenis kelamin : Laki-laki Suku bangsa : Jawa, Indonesia

ASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TIFOID

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Paru-Paru Menggunakan Metode Forward Chaining

Jurnal Riset Sains dan Teknologi Volume 1 No. 1 Maret 2017

BAB I KONSEP DASAR. Berdarah Dengue (DBD). (Aziz Alimul, 2006: 123). oleh nyamuk spesies Aedes (IKA- FKUI, 2005: 607 )

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III BAHAN DAN METODE

Lembar Persetujuan Responden

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penyakit DBD adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue

Muhammad Imran Hasanuddin Mahasiswa Prodi Matematika FST-UINAM

Jika ciprofloxacin tidak sesuai, Anda akan harus minum antibiotik lain untuk menghapuskan kuman meningokokus.

Lampiran 1. Denah Rumah Tahanan Negara Kelas I Tanjung Gusta Medan


BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS AWAL PENYAKIT KAMBING MENGGUNAKAN FUZZY INFERENCE TSUKAMOTO

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT

Budaya Hidup Sehat. Pola hidup sehat harus ditekankan sejak dini. Tentu kamu pernah mendengar peribahasa Kebersihan Pangkal

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Penentuan Penanganan Kasus Terhadap Penyakit...

KUESIONER PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Malaria merupakan penyakit kronik yang mengancam keselamatan jiwa yang

Jika tidak terjadi komplikasi, penyembuhan memakan waktu 2 5 hari dimana pasien sembuh dalam 1 minggu.

INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA)

SURVEILANS DAN PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR PASKA BENCANA

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER. 1. Jenis Kelamin : 2. Usia : Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A)

TATALAKSANA MALARIA. No. Dokumen. : No. Revisi : Tanggal Terbit. Halaman :

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

MANAJEMEN TERPADU UMUR 1 HARI SAMPAI 2 BULAN

Identifikasi Penyakit Sistem Pernafasan Pada Manusia Menggunakan Metode Certainty Factor Berbasis WEB

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEMAM CHIKUNGUNYA Oleh DEDEH SUHARTINI

Media tertentu 1. udara (TBC, Influenza dll), 2. tempat makan dan minum yang kurang bersih pencuciannya (Hepatitis, Typhoid/Tifus dll), 3.

IMUNISASI SWIM 2017 FK UII Sabtu, 14 Oktober 2017

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

LAPORAN JAGA 24 Maret 2013

Jurnal JARTEL (ISSN (print): ISSN (online): ) Vol: 1, Nomor: 1, Mei 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

IMPLEMENTASI METODE CERTAINTY FACTOR UNTUK PENENTUAN KEPASTIAN ATURAN PENYAKIT PADA ANAK

BAB I PENDAHULUAN. Penanganan terhadap beberapa penyakit yang terjadi di Kota Yogyakarta

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PATOFISIOLOGI, DIAGNOSIS, DAN KLASIFIKASI TUBERKULOSIS. Retno Asti Werdhani Dept. Ilmu Kedokteran Komunitas, Okupasi, dan Keluarga FKUI

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT INFEKSI VIRUS PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

Transkripsi:

BAB IV PEMBAHASAN BAB IV merupakan pembahasan yang meliputi proses penelitian yaitu studi pustaka, representasi masalah, evaluasi himpunan fuzzy, seleksi alternatif yang optimal, implementasi antarmuka menggunakan PHP, validasi dokter, serta posting ke web. 1. Studi pustaka mengenai penyakit tropis dan gejalanya Penyakit tropis merupaan penyakit yang biasa terjadi di daerah tropis. Penyakit tropis bersifat menular. Penyakit ini disebabkan oleh adanya infeksi. Penularan penyakit dapat melalui berbagai perantara seperti bakteri, hewan, udara, air, juga sesama manusia. Penyakit tropis terbagi menjadi 4 macam yaitu infeksi oleh bakteri seperti deman tifoid, infeksi yang disebabkan oleh virus seperti DBD, infeksi yang disebabkan oleh parasite seperti malaria, dan sindrom penyakit menular seperti ISPA (Sudiono, 2003). Berikut adalah beberapa contoh penyakit tropis dan gejalanya yang disajikan dalam tabel 4.1. 63

Tabel 4. 1 Contoh Penyakit Tropis dan Gejalanya DBD Gejala: a. Demam tinggi yang mendadak b. Diare c. Feses bercampur darah d. Gangguan kesadaran e. Hepatomegali f. Kejang g. Lelah h. Mata memerah i. Menggigil j. Mialgia k. Mimisan l. Muncul bintik merah pada badan m. Nadi lemah n. Nyeri sendi o. Nyeri tulang p. Peningkatan Hematokrit sampai 20% dari keadaan normal pasien q. Penurunan trombosit (<100.000/ul) r. Ruam kulit s. Sakit kepala t. Sakit perut u. Splenomegali v. Tekanan darah menurun w. Tidak Nafsu makan (Anoreksia) TIPES Gejala: a. Batuk b. Bradikardia relative/denyut jantung lambat c. Demam tinggi pada sore dan malam hari. d. Diare e. Hepatomegali f. Lidah berselaput g. Malaise h. Meteroismus / kembung i. Mimisan/ Epistaksis j. Mual k. Mutah l. Nyeri kepala m. Nyeri otot / mialgia n. Pusing o. Splenomegali p. Tidak nafsu makan (Anoreksia) POLIO Gejala: a. lemah pada tungkai b. paresthesia c. kekakuan leher dan punggung d. myalgia e. nyeri kepala f. demam g. konstipasi h. anoreksia i. mual j. muntah 64

Daftar penyakit beserta gejalanya secara lengkap terdapat pada lampiran 1 dan 2. 2. Representasi Masalah a. Tujuan pengambilan keputusan ini adalah menentukan diagnosis terbaik untuk penyakit tropis berdasarkan kriteria atau gejala yang dirasakan. Terdapat 26 jenis penyakit yang akan menjadi alternatif, yaitu: AIDS (A1), cacar air (A2), campak (A3), cikungunya A4), demam berdarah dengue (A5), diare (A6), difteri (A7), disentri (A8), filariasis (A9), flu burung (A10), hepatitis (A11), herpes (A12), influenza (A13), ISPA (A14), kolera (A15), leptospirosis (A16), malaria (A17), PES (A18), pneumonia (A19), polio (A20), rabies (A21), SARS (A22), tetanus (A23), typhus (A24), TBC (A25), serta taeniasis (A26), b. Terdapat 118 atribut kriteria (gejala) diagnosis penyakit tropis dalam penelitian ini, yaitu: ALT (C1), BAB (C2), intensitas defekasi (C3), volume defekasi(c4), kondisi feses (C5), badan panas dingin (C6), batuk (C7), batuk berdahak (C8), batuk berdarah (C9), benjolan leher (C10), ukuran benjolan (C11), benjolan merah berisi air (C12), benjolan berair terasa panas(c13), berat badan (C14), berkeringat (C15), bersin bersin (C16), kondisi bibir (C17), bintik merah/perdarahan (C18), cuping hidung bergerak ketika bernafas (C19), dehidrasi (C20), denyut jantung (C21), denyut nadi (C22), disorientasi (C23), fotophobi (C24), frekwensi nafas (C25), gangguan kesadaran (C26), gangguan pernafasan atas (C27), gatal di sekitar anus (C28), gigitan hewan/anjing (C29), gigitan pinjal tikus (C30), halusinasi (C31), hematokrit (C32), hepatomegali (C33), hidrokel (C34), hidrophobia (C35), hidung kering (C36), hidung panas (C37), hidung tersumbat (C38), hiperaktif (C39), ikterus (C40), ingus (C41), 65

kaki bengkak (C42), kaku leher (C43), kaku punggung (C44), kejang (C45), kejang otot (C46), keluar cacing dalam tinja (C47), kiluria (C48), kondisi dada (C49), kondisi jari (C50), kondisi kelopak mata (C51), kondisi perut (C52), kontak dengan unggas mati mendadak (C53), kulit ruam (C54), lelah (C55), lemah (C56), lemah tungkai (C57), lemas (C58), leukosit (C59), lidah berselaput (C60), limfedema daerah ingunial (C61), limfedema di leher/ketiak (C62), linu di persendian (C63), luka di anus (C64), makan daging babi/hati sapi (C65), malaise (C66), mata berair (C67), mata merah/meradang (C68), menggigil (C69), mengigau (C70), meteroismus (C71), mialgia (C72), mimisan (C73), mual (C74), muntah (C75), nafsu makan (C76), nanah keluar dari limfedema (C77), nyeri dada (C78), nyeri dada saat bernafas (C79), nyeri leher (C80), nyeri menelan (C81), nyeri punggung (C82), nyeri sendi (C83), paresthesia (C84), pegal pegal (C85), perut melilit (C86), pseudomembran (C87), pingsan (C88), sulit pernafas (C89), pusing (C90), sakit badan (C91), sakit kepala (C92), sakit pada tulang (C93), sakit perut (C94), sakit perut bagian kiri (C95), sakit tenggorokan (C96), sesak ketika batuk (C97), sesak nafas (C98), splenomegali (C99), suara parau (C100), suara serak (C101), suhu kulit (C102), suhu limfedema (C103), suhu punggung (C104), suhu tubuh (C105), suhu tubuh pada sore/malam hari (C106), frekwensi demam (C107), tekanan darah (C108), frekwensi tekanan darah (C109), tekstur limfedema (C110), terjadi luka dan susah kering (C111), tingkah laku aneh (C112), trismus (C113), trombosit (C114), jari kurus (C115), volume urin (C116), wajah (C117), dan warna urin (C118). 66

c. Struktur hirarki masalah dapat digambarkan seperti berikut Diagnosis Penyakit Tropis C1 C2 C3 C4 C122 A1 A3 A26 A2 Gambar 4. 1 Struktur Hirarki Diagnosis Penyakit Tropis 3. Evaluasi Himpunan Fuzzy dari Alternatif Alternatif Pilihan Pada tahap evaluasi himpunan fuzzy terdapat 3 proses yang perlu dilakukan, yaitu: a. Memilih himpunan rating untuk kepentingan kriteria dan derajat kecocokan setiap alternatif dengan kriterianya. Secara umum, himpunan rating terdiri atas 3 elemen, yaitu variabel linguistik, derajat kecocokan T(x) dan fungsi keanggotaan. i. Variabel variabel Linguistik yang merepresentasikan bobot kepentingan untuk setiap kriteria adalah T(kepentingan) W= {SR, R, N, Ti, Kt, Lm, En, TP, P, J, S, A,SA, Kro, Se, L, SL, TA, ASb, Sb, SSb, Sd, Sdg, By, TD, T, Ko, Nk, ABy, SS, Ke, Pe, Pt, Ri, Bt, TDe, Ks, NTu, SLb, Lb, Cp, Pr, TB, AB, B, SB, Kg, Ti, TG, AG, G, SGt, R, ST, TK, Ker, SKr, TPa, APa, Pa, Spa, TH, AH, H, SH, AKi, Ki, Ski, AKl, Kl, ACk, Ck, SCk, Bl, BD, Abu, Bu, TKo, Ta, TL, TLm, SSd,Tp, ATb, Tb, TLi, AL, Li, SLi, TKm, AKm, Km, SKm, 67

TN, AN, Ny, SNy, Me, AS, ASl, SSl, TS, AS, ASt, SSt, D, Ha, DR, DS, DT, Rd, AT, Jh, AKh, Kh, Gp}. ii. Derajat kecocokan alternatif alternatif dengan kriteria keputusan adalah T(kecocokan) S=(SKC, KC, AC, C, SC,N) dengan SKC = Sangat Kurang Cocok, KC = Kurang Cocok, AC = Agak Cocok, C = Cocok, SC = Sangat Cocok, N=Normal. iii. Fungsi keanggotaan untuk setiap elemen direpresentasikan dengan menggunakan bilangan fuzzy segitiga sebagai berikut: SKC = (0;0;0,25), KC = (0;0,25;0,5), AC = (0,25;0,5;0,75), C = (0,5;0,75;1), SC = (0,75;1;1), N= (0;0;0). Fungsi keanggotaan dari setiap kepentingan kriteria tersaji pada tabel 4.1: Tabel 4. 1 Fungsi keanggotaan dari setiap kepentingan kriteria KRITERIA ALT (C1) BAB (C2) Warna urin (C118) Variabel linguistic Bilangan fuzzy segitiga SR (0,0,20) R (5,20,40) N (33,40,45) Ti (40,55,55) Kt (0,0,0.3) N (0,0.3,0.8) Lm (0.3,0.8,1) En (0.8,1,1)) Jh (0;0;0,3) AKh (0;0,30,5) Kh (0,3;0,5;1) Gp (0,5;1;1) 68

Fungsi keanggotaan dari setiap kepentingan kriteria selengkapnya terdapat pada Lampiran 3. b. Mengevaluasi kepentingan - kepentingan kriteria dan derajat kecocokan setiap alternatif dengan kriterianya. Rating untuk setiap kriteria keputusan dengan derajat kecocokan kriteria keputusan terhadap alternatif terdapat pada Lampiran 4. c. Mengagregasikan kepentingan kepentingan kriteria dan derajat kecocokan setiap alternatif dengan kriterianya. Terdapat beberapa macam metode yang dapat digunakan untuk melakukan agregasi terhadap hasil keputusan para pengambil keputusan, antara lain: mean, median, max, min, dan operator campuran. Dengan mensubstitusikan bilangan fuzzy segitiga ke setiap variabel linguistik ke dalam persamaan 3.2, 3.3, 3.4, dan 3.5 maka akan diperoleh nilai kecocokan fuzzy. 4. Seleksi Alternatif yang Optimal Dengan mensubstitusikan indeks kecocokan fuzzy yang diperoleh pada langkah sebelumnya ke dalam persamaan 3.7 dan dengan mengambil 3 nilai derajat keoptimisan, yaitu α = 0 (tidak optimis), α = 0,5, dan α = 1 (sangat optimis) maka akan diperoleh nilai total integral untuk setiap alternatif. 5. Sistem Diagnosis Menggunakan antarmuka PHP Proses terakhir dalam penelitian ini adalah mengimplementasikan sistem fuzzy decision making dengan menggunakan antar muka PHP. Tujuan dari langkah ini adalah mempermudah pengguna dalam mengaplikasikan sistem fuzzy decision making yang telah dibangun. Adapun hasil implementasi pada 69

antarmuka PHP dari sistem fuzzy decision making tersebut terlihat pada gambar 4. Sedangkan script pembuatan tampilan antarmuka diagnosis penyakit tropis dengan antarmuka PHP dijelaskan pada lampiran 5. 70

Gambar 4. 2 Tampilan antarmuka Sistem antarmuka PHP seperti yang ditunjukkan pada gambar di atas dimulai dengan mengisi setiap kriteria (gejala) berdasarkan yang dirasakan. 6. Contoh Kasus a. Kasus Misal terdapat pasien dengan gejala yang dialami berupa benjolan merah berair di seluruh tubuh (C12), suhu tubuh 37.5 C (C105), menggigil ringan (C69), nyeri sendi(c83), lelah ringan (C55), pusing ringan (C90), dan sakit kepala ringan (C92). Ini berarti bahwa kriteria yang lain berada pada kondisi normal. b. Penyelesaian kasus Berdasarkan gejala yang dialami pasien maka diperoleh tabel kepentingan seperti pada lampiran 6 serta kecocokan alternatif terhadap kriteria pada lampiran 7. 71

Selanjutnya dengan mensubstitusikan bilangan fuzzy segitiga setiap variabel linguistik kepentingan S it = (o it, p it, q it ) dan bobotnya W t = (a t, b t, c t ) ke persamaan 3.2 maka diperoleh: Y 1 =[(33x0) + (0x0) + (0x0) + + (1x0)] : 118 =0 Q 1 =[(40x0) + (0,3x0) + (2x0) + + (1x0)]:118=0.080942623 Z 1 =[(45x0) + (0,8x0) + (4x0) + + (3x0)]:118=0.17704918 Y 26 =[(33x0) + (0x0) + (0x0) + + (1x0)]:118 =0 Q 26 =[(40x0) + (0,3x0) + (2x0) + + (1x)]:118= 0.082991803 Z 26 =[(45x0) + (0,8x0) + (4x0) + + (3x0)]:118= 0.181967213 Perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran 8 Sehingga diperoleh nilai kecocokan fuzzy seperti pada Tabel 4.2: Tabel 4. 2 Indeks kecocokan setiap alternatif Y Q Z 1 0 0.080942623 0.17704918 2 0.152663934 0.249795082 0.356557377 3 0.075819672 0.164754098 0.266803279 4 0.149590164 0.238934426 0.345081967 5 0.075819672 0.166188525 0.270081967 6 0 0.080942623 0.17704918 7 0.149590164 0.23954918 0.345901639 8 0.074795082 0.161270492 0.263934426 9 0.074795082 0.161270492 0.263934426 72

Y Q Z 10 0.149590164 0.238934426 0.344672131 11 0.149590164 0.240163934 0.347131148 12 0.151639344 0.245696721 0.35204918 13 0.149590164 0.241188525 0.349590164 14 0.149590164 0.23954918 0.345901639 15 0 0.080942623 0.17704918 16 0.149590164 0.240368852 0.34795082 17 0.074795082 0.162090164 0.265983607 18 0.074795082 0.16147541 0.264754098 19 0.074795082 0.161270492 0.263934426 20 0.149590164 0.239139344 0.344672131 21 0.149590164 0.240368852 0.34795082 22 0.149590164 0.240368852 0.34795082 23 0.149590164 0.23954918 0.345901639 24 0.149590164 0.23954918 0.345901639 25 0 0.003688525 0.097540984 26 0 0.082991803 0.181967213 Berikutnya dicari nilai total integral dengan mensubstitusikan indeks kecocokan yang diperoleh dalam tabel 4.3 ke dalam persamaan 3.7 dan mengambil nilai keoptimisan α = 0, α = 0.5 dan α = 1 yang disubstitusi ke persamaan 3.7 maka diperoleh hasil seperti pada tabel 4.3: 73

Tabel 4. 3 Nilai total integral setiap alternatif Nama Penyakit α=1 Nama Penyakit α =0.5 Nama Penyakit α =0 AIDS 0.128995902 AIDS 0.084733607 AIDS 0.040061475 Cacar Air 0.30317623 Cacar Air 0.252202869 Cacar Air 0.200409836 Campak 0.215778689 Campak 0.168032787 Campak 0.119877049 Cikungunya 0.292008197 Cikungunya 0.243135246 Cikungunya 0.193647541 DBD 0.218135246 DBD 0.169569672 DBD 0.120594262 Diare 0.128995902 Diare 0.084733607 Diare 0.040061475 Difteri 0.29272541 Difteri 0.243647541 Difteri 0.194159836 Disentri 0.212602459 Disentri 0.165317623 Disentri 0.117622951 Filariasis 0.212602459 Filariasis 0.165317623 Filariasis 0.118032787 Flu Burung 0.291803279 Flu Burung 0.243032787 Flu Burung 0.193852459 Hepatitis 0.293647541 Hepatitis 0.244262295 Hepatitis 0.194262295 Herpes 0.298872951 Herpes 0.248770492 Herpes 0.198258197 Influenza 0.295389344 Influenza 0.245389344 Influenza 0.194569672 ISPA 0.29272541 ISPA 0.243647541 ISPA 0.194159836 Kolera 0.128995902 Kolera 0.084733607 Kolera 0.040061475 Leptospirosis Malaria PES Pneumonia Polio Rabies SARS Tetanus Typhus TBC Taeniasis 0.294159836 0.214036885 0.213114754 0.212602459 0.291905738 0.294159836 0.294159836 0.29272541 0.29272541 0.050614754 0.132479508 Leptospirosis Malaria PES Pneumonia Polio Rabies SARS Tetanus Typhus TBC Taeniasis 0.244569672 0.166239754 0.165625 0.165317623 0.243135246 0.244569672 0.244569672 0.243647541 0.243647541 0.026229508 0.086987705 Leptospirosis 0.194569672 Malaria 0.118032787 PES 0.11772541 Pneumonia 0.117622951 Polio 0.193954918 Rabies 0.194569672 SARS 0.194569672 Tetanus 0.194159836 Typhus 0.194159836 TBC 0.001434426 Taeniasis 0.041086066 74

Kemudian dari nilai total integral tersebut dilakukan perankingan Tabel 4.4: Tabel 4. 4 Ranking penyakit yang mungkin α=1 Nama Penyakit α=0,5 Nama Penyakit α=0 Nama Penyakit 0.30317623 Cacar Air 0.252202869 Cacar Air 0.201229508 Cacar Air 0.298872951 Herpes 0.248770492 Herpes 0.198668033 Herpes 0.295389344 Influenza 0.245389344 Influenza 0.195389344 Influenza 0.294159836 Leptospirosis 0.244569672 Leptospirosis 0.194979508 Leptospirosis 0.294159836 Rabies 0.244569672 Rabies 0.194979508 Rabies 0.294159836 SARS 0.244569672 SARS 0.194979508 SARS 0.293647541 Hepatitis 0.244262295 Hepatitis 0.194877049 Hepatitis 0.29272541 Difteri 0.243647541 Difteri 0.194569672 Difteri 0.29272541 ISPA 0.243647541 ISPA 0.194569672 ISPA 0.29272541 Tetanus 0.243647541 Tetanus 0.194569672 Tetanus 0.29272541 Typhus 0.243647541 Typhus 0.194569672 Typhus 0.292008197 Cikungunya 0.243135246 Cikungunya 0.194262295 Cikungunya 0.291905738 Polio 0.243135246 Polio 0.194364754 Polio 0.291803279 Flu Burung 0.243032787 Flu Burung 0.194262295 Flu Burung 0.218135246 DBD 0.169569672 DBD 0.121004098 DBD 0.215778689 Campak 0.168032787 Campak 0.120286885 Campak 0.214036885 Malaria 0.166239754 Malaria 0.118442623 Malaria 0.213114754 PES 0.165625 PES 0.118135246 PES 0.212602459 Disentri 0.165317623 Disentri 0.118032787 Disentri 0.212602459 Filariasis 0.165317623 Filariasis 0.118032787 Filariasis 0.212602459 Pneumonia 0.165317623 Pneumonia 0.118032787 Pneumonia 0.132479508 Taeniasis 0.086987705 Taeniasis 0.041495902 Taeniasis 75

Nama Nama Nama α=1 Penyakit α=0,5 Penyakit α=0 Penyakit 0.128995902 AIDS 0.084733607 AIDS 0.040471311 AIDS 0.128995902 Diare 0.084733607 Diare 0.040471311 Diare 0.128995902 Kolera 0.084733607 Kolera 0.040471311 Kolera 0.050614754 TBC 0.026229508 TBC 0.001844262 TBC Dari tabel 4.4 dapat dilihat bahwa dengan menggunakan derajat keoptimisan yang berbeda diperoleh hasil diagnosis bahwa pasien kemungkinan besar menderita penyakit cacar air. Berikut adalah gambar tampilan sistem user interface dari kasus tersebut seperti pada Gambar 4.3: 76

77

Gambar 4. 3 Form Hasil Diagnosis Penyakit Tropis 7. Validasi Dokter Tahap ini dilakukan dengan dua tujuan yaitu validasi program dan untuk memperoleh hasil diagnosis dari dokter. Validasi program dilakukan dengan tujuan mengetahui kelayakan program. Hasil diagnosis dokter digunakan untuk memperoleh keakurasian dari hasil penelitian ini. Berdasarkan arahan dan revisi dari validator, program yang dibuat dalam penelitian ini yaitu implementasi diagnosis penyakit tropis dengan metode FMCDM yang dibangun menggunakan PHP dalam sebuah user interface layak digunakan. Berdasarkan hasil validasi, hasil diagnosis menggunakan metode FMCDM telah sama dengan hasil diagnosis oleh dokter. Keakurasiannya mencapai 100%. Berikut adalah tabel perbandingan hasil diagnosis menggunakan FMCDM dengan hasil diagnosis dokter. 78

Tabel 4.5 Perbandingan Hasil Diagnosis FMCDM dengan Hasil Diagnosis Dokter Gejala: a. Suhu Tubuh 39.6 derajat C b. Diare c. Feses bercampur darah d. Gangguan kesadaran (pernah) e. Hepatomegali (AB) f. Kejang(pernah) g. Lelah(sedang) h. Mata memerah (sedang) i. Menggigil (sedang) j. Mialgia(nyeri) k. Pernah mimisan l. Muncul bintik merah pada badan m. Mual (pernah) n. Muntah (pernah) o. Nadi lemah (59) p. Nyeri sendi (AN) q. Nyeri tulang(sedang) r. Peningkatan Hematokrit (naik ringan) s. Penurunan trombosit (turun drastis) t. Ruam kulit (ringan) u. Sakit kepala (sedang) v. Sakit perut (ringan) w. Splenomegali (agak bengkak) x. Tekanan darah menurun y. Tidak Nafsu makan (Anoreksia) Output program : DBD Diagnosis dokter : DBD/DHF Gejala: a. Batuk sudah 8 hari b. Bradikardia relatif/denyut jantung lambat (58/menit) c. Demam tinggi pada sore dan malam hari (40 derajat) d. Diare (feses lembek, intensitas 5 kali sehari) e. Hepatomegali (agak bengkak) f. Lidah berselaput tebal g. Malaise (sedang) Output program : Demam tifoid/ Typhus h. Perut sangat kembung i. Mimisan/ Epistaksis (pernah) j. Mual (jarang) k. Mutah (pernah) l. Nyeri kepala (sedang) m. Nyeri otot / mialgia n. Pusing sedang o. Splenomegali (agak bengkak) p. Tidak nafsu makan (Anoreksia) Diagnosis dokter : Typhus Gejala: a. lemah pada tungkai b. paresthesia f. demam g. konstipasi 79

c. kekakuan leher dan punggung d. myalgia e. nyeri kepala h. anoreksia i. mual j. muntah Output program : POLIO Diagnosis dokter : POLIO Perbandingan hasil diagnosis FMCDM dengn hasil diagnosis dokter selengkapnya terdapat pada lampiran 7. 8. Posting Ke Web Tampilan antarmuka yang telah dibangun menggunakan bahasa pemrograman PHP di atas akan diunggah agar dapat digunakan secara online oleh orang banyak. Pada penelitian ini dipilih salah satu hosting gratis yaitu idhostinger 80