Identifikasi Penyakit Sistem Pernafasan Pada Manusia Menggunakan Metode Certainty Factor Berbasis WEB

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Identifikasi Penyakit Sistem Pernafasan Pada Manusia Menggunakan Metode Certainty Factor Berbasis WEB"

Transkripsi

1 Identifikasi Penyakit Sistem Pernafasan Pada Manusia Menggunakan Metode Certainty Factor Berbasis WEB Aris Setiawan, Soewarto Hardhienata, Prihastuti Harsani Program Studi Ilmu Komputer FMIPA Universitas Pakuan J.Pakuan PO BOX 452, Bogor Telp/Fax (0251) ABSTRAK Sistem pernafasan pada manusia bertujuan untuk memperoleh oksigen dari udara dan mengeluarkan karbondioksida. Sistem pernafasan amatlah penting bagi manusia, karena faktor utama manusia adalah bernafas. Terganggunya pernafasan maka manusia akan kesulitan untuk melakukan kegiatan. Anggapan bahwa penyakit yang diawali dengan gejala batuk atau flu biasa tidak akan membahayakan, tetapi orang awam tidak tahu apakah gejala awal tersebut merupakan gejala awal pada penyakit berat lainnya seperti TBC atau kanker paru-paru. Mengacu pada permasalahan diatas, maka dibangun identifikasi penyakit sistem pernafasan pada manusia menggunakan metode certainty factor berbasis web. Metode yang digunakan adalah metode System Development Life Cycle (SDLC). Identifikasi penyakit sistem pernafasan ini, terdapat 17 penyakit, 48 gejala beserta pengobatannya. Untuk mengidentifikasi penyakit, seorang user di haruskan memberikan input berupa gejala yang dialami kemudian output yang diberikan berupa hasil diagnosa gejala penyakit yang dialami beserta pengobatannya. Sistem ini dapat dijadikan alternatif solusi bagi user (pengguna) dalam mencari referensi penyakit sistem pernafasan pada manusia. Kata Kunci : Penyakit sistem pernafasan, Sistem Pakar, Certainty Factor PENDAHULUAN Latar Belakang Sistem Pakar (Expert System) adalah suatu bidang dari ilmu kecerdasan buatan dalam kaitannya dengan sistem pendukung keputusan yang dirancang dengan memasukkan unsur-unsur keahlian dari satu konsep terprogram (Code Base Concept) dalam pengambilan keputusan. Implementasi sistem pakar dapat diterapkan dalam dunia kesehatan selain sebagai media informasi bagi masyarakat terutama penderita penyakit untuk mengetahui jenis penyakit yang diderita sebagai diagnosa awal, juga sebagai alat bantu bagi dokter untuk dapat mengambil keputusan secara cepat dan lebih akurat. Sistem pernapasan pada manusia bertujuan untuk memperoleh oksigen dari udara dan mengeluarkan gas sisa pembakaran (karbondioksida). Oksigen diperlukan untuk membakar makanan dari hasil pencernaan yang diubah menjadi energi. Sistem pernapasan pada manusia terdiri dari hidung, laring (pangkal tenggorokan), trakea (batang tenggorokan), bronkus (cabang batang tenggorokan), dan pulmo (paru-paru). Sistem pernapasan amatlah penting bagi manusia, karena faktor utama bagi kehidupan manusia adalah dengan menghirup oksigen dan oksigen didapat dengan bernafas. Terganggunya sistem pernapasan maka manusia akan kesulitan untuk melakukan kegiatan atau pekerjaan. Penyakit yang terdapat pada sistem pernapasan manusia amatlah komplek. Anggapan bahwa penyakit yang diawali 1

2 dengan gejala batuk atau flu biasa tidak akan membahayakan, tetapi orang awam tidak tahu apakah gejala awal tersebut merupakan gejala awal pada penyakit berat lainnya seperti TBC atau kanker paru-paru. Mengacu pada permasalahan diatas, untuk memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berfokus pada sistem pernafasan agar dapat memberikan suatu kemudahan dalam mengidentifikasi penyakit. Oleh karena itu, dalam penyusunan penelitian ini penulis mengambil judul Identifikasi Penyakit Sitem Pernafasan pada Manusia menggunakan Metode Certainty Factor Berbasis web. Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membangun sistem pakar identifikasi penyakit sistem pernapasan pada manusia menggunakan metode certainty factor berbasis web. Ruang Lingkup Adapun ruang lingkup ini mencakup 17 penyakit, menggunakan metode certainty factor, pembuatan sistem pakar ini hanya berdasarkan gejala-gejala spesifik dari ketujuh belas jenis penyakit yang akan dibahas, output yang diberikan berupa hasil diagnosa gejala penyakit yang dialami beserta pengobatannya, perancangan program aplikasi sistem pakar menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL sebagai databasenya. Manfaat Manfaat dari penelitian ini adalah menjadi media perantara bagi pengguna aplikasi (masyarakat/ user non-expert) untuk membantu mengidentifikasi jenis penyakit sistem pernafasan dan mendapat alternatif solusinya berupa penanganan awal dari penyakit, Referensi dalam mencari jenis penyakit sistem pernafasan dan gejala-gejala yang dialami penderita, Membantu pakar kedokteran terutama spesialis penyakit sistem pernafasan melestarikan kepakarannya, dan Sebagai dokumentasi kepakaran. TINJAUAN PUSTAKA Sistem Pakar (Expert System) Sistem pakar diambil dari istilah knowledge base expert system yang merupakan hasil dari proses knowledge engineering. Sistem pakar pertama kali dikembangkan oleh komunitas artificial intelligent pada pertengahan tahun Sistem pakar yang muncul pertama kali adalah General Purpose Problem Solver (GPS) yang dikembangkan oleh Newel dan Simon. (Giarratano dan Rilley, 2004). Sistem pakar dapat didefinisikan sebagai sebuah program komputer yang mencoba meniru atau mensimulasikan pengetahuan (knowledge) dan ketrampilan (skill) dari seorang pakar pada area tertentu. Selanjutnya sistem ini akan mencoba memecahkan suatu permasalahan sesuai dengan kepakarannya. (Jusak, 2007). Kemampuannya untuk memberikan keputusan seperti seorang pakar didalam bidang tertentu merupakan salah satu hal yang diperlukan oleh manusia dalam berbagai aspek kehidupan. Certainty Factor (CF) Awal mula Teori certainty factor (CF) diusulkan oleh Shortlife dan Buchanan pada tahun 1975 untuk mengakomodasi ketidakpastian pemikiran seorang pakar. Seorang pakar/ahli dalam hal ini biasanya dokter sering kali menganalisis informasi yang sudah ada dengan ungkapan seperti mungkin, kemungkinan besar, hampir pasti. Untuk mengakomodasi hal ini kita menggunakan certainty factor guna menggambarkan tingkat keyakinan pakar terhadap masalah yang sedang dihadapi.(sutojo,dkk, 2010). Ada dua cara dalam mendapatkan Certainty Factor (CF) dari sebuah rule, yaitu: 2

3 1. Metode Net Belief yang diusulkan oleh E.H Shortlife dan B.G. Buchaman CF (Rule) = MB (H,E)-MD(H,E) MB(H,E) = { max[p(h E),P(H)] P(H) max[1,0] P(H) MD(H,E) = { min[p(h E),P(H)] P(H) min[1,0] P(H) P(H)=1, lainnya P(H)=0, lainnya Dimana : CF (Rule) = Faktor kepastian MB(H,E) = Measure of Belief (ukuran kepercayaan) terhadap hipotesis H, jika diberikan evidence E (antara 0 dan 1) MD(H,E) = Measure of Disbelief (ukuran ketidakpercayaan) terhadap evidence H, jika diberikan evidence E (antara 0 dan 1) P(H) = Probabilitas kebenaran hipotesis H P(H E) = Probabilitas bahwa H benar karena fakta E 2. Dengan cara mewawancarai seorang pakar/ahli Nilai CF (Rule) didapat dari interpretasi term dari pakar, yang dirubah menjadi nilai CF tertentu. Sebagai contoh dapat dilihat pada Tabel 1, yakni uncertain term dari seorang pakar dikonversi menjadi sebuah nilai CF. Tabel 1. Nilai evidence tingat keyakinan pakar Uncertain Term Pasti Tidak Hampir pasti Tidak Kemungkinan Besar Tidak Mungkin Tidak Tidak Tahu Mungkin Kemungkinan Besar Hampir Pasti Pasti CF to Sumber : Buku Kecerdasan Buatan (Sutojo, dkk. 2010: ) Pengertian Sistem Pernafasan Sistem pernafasan atau sistem respirasi adalah sistem organ yang digunakan untuk pertukaran gas. Pada hewan berkaki empat, sistem pernafasan pada umumnya termasuk saluran yang digunakan untuk membawa udara kedalam paru-paru dimana terjadi pertukaran gas. Diafragma menarik udara masuk dan juga mengeluarkannya. Berbagai variasi sistem pernafasan ditemukan pada berbagai jenis makhluk hidup. Bahkan pohon pun memiliki sistem pernafasan. Organ-organ pernafasan meliputi hidung, faring, laring, trakea, bronkus, paru-paru, alveolus Sumber: n-sistem-pernafasan -pada-manusialengkap/ Penyakit Sistem Pernafasan Penyakit (disease) adalah penyimpangan pelaksanaan fungsi normal proses fisiologi yang mengganggu, merusak, atau bahkan menghentikan kegiatan vital makhluk hidup. Pernapasan manusia dapat saja mengalami gangguan karena terjadinya kelainan pada organ atau akibat penyakit tertentu. Gangguan tersebut dapat disebabkan oleh kuman, bakteri, polusi udara, atau faktor keturunan (genetik). Alat-alat pernapasan pada sistem pernapasan ini merupakan organ-organ tubuh yang sangat penting. Jika alat-alat ini terganggu karena penyakit atau kelainan, proses akan terganggu, bahkan dapat menyebabkan kematian. Beberapa macam penyakit yang umum terjadi pada saluran pernapasan manusia, antara lain : Faringitis, Asma, Influenza (Flu), Emfisema, Bronkitis, Asbestosis, Sinusitis, Tuberculosis (TBC), Pneumonia, Dipteri, Renitis, Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA), Kanker paru-paru, SARS, Rinitis, Laringitis, Tonsilitis. Sumber: kelainan-dan-penyakit-padapernafasan.html?m=1 METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan System Development Life Cycle (SDLC). Dalam tahapan-tahapan ini dijelaskan proses pembuatan sistem serta 3

4 langkah-langkah yang sesuai dengan tahapan sistem yang berlaku pada SDLC termasuk pengumpulan data. Tahapantahapan tersebut disajikan dalam skema seperti pada gambar 1. Gambar 1. Diagram Alir Metodologi Penelitian Perencanaan Sistem Tahap perencanaan merupakan suatu tahap pengumpulan data yang dilakukan dengan mencari informasi yang berkaitan dengan penelitian yang akan dibuat. Dalam mencari informasi dapat dilakukan dengan memanfaatkan referensi dari buku-buku maupun internet, serta observasi. Tabel 2. Tabel jenis penyakit sistem pernafasan KODE SP001 SP002 SP003 SP004 SP005 SP006 SP007 SP008 SP009 SP010 SP011 Faringitis Asma NAMA PENYAKIT SISTEM PERNAFASAN Influenza (Flu) Emfisema Bronkitis Asbestosis Sinusitis Tuberculosis (TBC) Pneumonia Dipteri Renitis KODE SP012 SP013 SP014 SP015 SP016 SP017 NAMA PENYAKIT SISTEM PERNAFASAN Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) Kanker Paru-Paru SARS Rinitis Laringitis Tonsilitis Sedangkan pada tabel 3. Berikut ini berisi tentang semua gejala penyakit sistem pernafasan pada manusia. Tabel 3. Tabel jenis gejala penyakit sistem pernafasan KODE G001 G002 G003 G004 G005 G006 G007 G008 G009 G010 G011 G012 G013 G014 G015 G016 G017 G018 G019 G020 G021 G022 G023 G024 G025 G026 G027 GEJALA PENYAKIT Tenggorokan sakit saat menelan Kerongkongan terasa kering Sesak nafas Mudah Lelah Rasa sesak dan berat di dada Nafas berbunyi ngiiik ngiiik (wezink) Kesulitan tidur dengan nyenyak minimal 3 kali dalam seminggu Batuk setiap hari di malam dan cuaca dingin Serangan asma yang hebat sehingga tidak dapat berbicara Hidung tersumbat Bersin-bersin Pilek Tenggorokan gatal Nafsu makan dan berat badan menurun Batuk kronis lebih dari 3 bulan Kepala terasa sakit Batuk berdahak Flu berkepanjangan selama 1 minggu Timbul warna kemerahan pada wajah, telapak tangan, dan selaput lendir Penglihatan kabur Batuk Hidung gatal Hidung berair (ingus encer) Tercium bau tidak sedap pada hidung ketika bernafas Hidung mengeluarkan ingus kental yang berwarna putih/ kekuning-kuningan Batuk berdahak selama 3 minggu atau lebih Dalam dahak bercak darah 4

5 KODE G028 G029 G030 G031 G032 G033 G034 G035 G036 G037 G038 G039 G040 G041 G042 G043 G044 G045 G046 G047 G048 GEJALA PENYAKIT Demam selama 1 bulan terutama siang dan sore Berkeringat setiap hari dimalam hari tampa melakukan aktivitas Sakit pada dada Kesulitan bernafas Bengkak pada leher (bulneck) Adanya selaput wana putih ke abu-abuan ditenggorokan Demam tinggi lebih dari 38 celcius Tenggorokan merah Kulit bercak merah menyerupai campak Telinga sakit Pernafasan berbunyi berdecit Pembengkakan wajah / leher Batuk terus menerus lebih dari 6 bulan Pusing Muntah-muntah 2-3 kali seminggu Peradangan pada rongga hidung oleh virus Produksi lendir/ingus meningkat Serak / parau/ kehilangan suara Demam 38 celcius Bau tidak sedap pada mulut Nyeri sekitar otot Pada Tabel 4 berikut ini berisi nilai CF rule dari penyakit sistem pernafasan, yaitu nilai yang menunjukkan tingkat keyakinan seorang pakar terhadap besarnya kontribusi dari gejala terhadap suatu penyakit sistem pernafasan pada manusia. Tabel 4. Tabel nilai CF rule penyakit sistem pernafasan No 1 2 Penyakit Sistem Pernafasan Faringitis (SP001) Asma (SP002) Jenis Gejala Tenggorokan sakit saat menelan (G001) Tenggorokan terasa kering (G002) Sesak nafas (G003) Mudah Lelah (G004) Rasa sesak dan berat di dada (G005) Nafas berbunyi ngiiik ngiiik (wezink) (G006) MB CF Rule MD No Penyakit Sistem Pernafasan Asma (SP002) Influenza (Flu) (SP003) Emfisema (SP004) Bronkitis (SP005) Asbestosis (SP006) Sinusitis (SP007) Jenis Gejala Kesulitan tidur dengan nyenyak minimal 3 kali dalam seminggu (G007) Batuk setiap hari di malam dan cuaca dingin (G008) Serangan asma yang hebat sehingga tidak dapat berbicara (G009) Hidung tersumbat (G010) Bersin-bersin (G011) Pilek (G012) Tenggorokan (G013) gatal Mudah Lelah (G004) Rasa sesak dan berat di dada (G005) Nafsu makan dan berat badan menurun (G014) Batuk terus menerus lebih dari 6 bulan (G015) Sesak nafas (G003) Mudah Lelah (G004) Kepala terasa sakit (G016) Batuk berdahak (G017) Flu berkepanjangan selama 1 minggu (G018) Timbul warna kemerahan pada wajah, telapak tangan, dan selaput lendir (G019) Penglihatan kabur (G020) Sesak nafas (G003) Batuk (G021) Hidung tersumbat (G010) Bersin-bersin (G011) Kepala terasa sakit (G016) Hidung gatal (G022) Tercium bau tidak sedap pada hidung ketika bernafas (G024) Hidung mengeluarkan ingus kental yang berwarna putih/ kekuning-kuningan (G025) CF Rule MB MD

6 No Penyakit Sistem Pernafasan TBC (SP008) Pneomunia (SP009) Dipteri (SP010) Renitis (SP011) ISPA (SP012) Kanker paru-paru (SP013) Jenis Gejala Sesak nafas (G003) Nafsu makan dan berat badan menurun (G014) Batuk berdahak selama 3 minggu atau lebih (G026) Dalam dahak bercak darah (G027) Demam selama 1 bulan terutama siang dan sore (G028) Berkeringat setiap hari dimalam hari tampa melakukan aktivitas (G029) Batuk (G021) Sakit pada dada (G030) Kesulitan bernafas (G031) Demam 38 celcius (G046) Tenggorokan sakit saat menelan (G001) Sesak nafas (G003) Bengkak pada leher (bulneck) (G032) Adanya selaput wana putih ke abuabuan ditenggorokan (G033) Demam 38 celcius (G046) Hidung tersumbat (G010) Bersin-bersin (G011) Hidung berair (ingus encer) (G023) Demam tinggi lebih dari 38 celcius (G034) Tenggorokan merah (G035) Kulit bercak merah menyerupai campak (G036) Telinga sakit (G037) Pernafasan berbunyi berdecit (G038) Sesak nafas (G003) Mudah Lelah (G004) Nafsu makan dan berat badan menurun (G014) Kepala terasa sakit (G016) Dalam dahak bercak darah (G027) Pembengkakan wajah / leher (G039) CF Rule MB MD No Penyakit Sistem Pernafasan Kanker paru-paru (SP013) SARS (SP014) Rinitis (SP015) Laringitis (SP016) Tonsilitis (SP017) Jenis Gejala Batuk terus menerus lebih dari 6 bulan (G040) Serak / parau/ kehilangan suara (G045) Batuk (G021) Demam tinggi lebih dari 38 celcius (G034) Pusing (G041) Muntah-muntah 2-3 kali seminggu (G042) Peradangan pada rongga hidung oleh virus (G043) Produksi lendir/ingus meningkat (G044) Tenggorokan sakit saat menelan (G001) Serak / parau/ kehilangan suara (G045) Demam 38 celcius (G046) Tenggorokan sakit saat menelan (G001) Nafsu makan dan berat badan menurun (G014) Kesulitan bernafas (G031) Demam tinggi lebih dari 38 celcius (G034) Muntah-muntah 2-3 kali seminggu (G042) Bau tidak sedap pada mulut (G047) Nyeri sekitar otot (G048) MB CF Rule MD Analisis Sistem Tahap analisis sistem merupakan suatu tahap pencarian masalah terhadap suatu hal yang berkaitan dengan penelitian yang dilaksakan. Tahap analisis dilakukan dengan melakukan pengamatan pada penelitian terdahulu seperti satu jenis penyakit pada sistem pernafasan saja, sehingga tidak menyeluruh untuk semua jenis penyakit yang terdapat pada sistem pernafasan. 6

7 Perancangan Sistem Tahap perancangan sistem adalah tahapan yang meliputi proses pembuatan sistem yang sudah dianalisis sebelumnya. Perancangan Basis Data Perancangan ini digunakan untuk mempermudah pada pengolahan data satu dengan data lainnya. Dalam perancangan basis data ini dibuat agar tidak terjadi penggandaan pada data-data yang ada pada saat penginputan data pada sistem yang akan dibuat. Perancangan ini dilakukan dengan menggunakan Entity Entity Relationship Diagram (ERD) Entity Relationship Diagram adalah diagram yang menggambarkan hubungan antara obyek data. Model ER- Diagram menjadi salah satu pemodelan data konseptual yang paling sering digunakan dalam proses pengembangan basis data bertipe relasional. Gambar 2. Entity Relationship Diagram (ERD) Perancangan Sistem Secara Umum Perancangan ini dibuat dengan mengunakan Data Flow Diagram (DFD), flowchart. Data Flow Diagram dibuat untuk menggambarkan alur proses informasi dan transformasi pada saat data bergerak dari input ke output. Flowchart dibuat untuk menggambarkan alur sistem yang dibuat kedalam sebuah diagram menggunakan simbol, gambar, dan keterangan untuk menjelaskan informasi tersebut dimulai dari (start) untuk awal hingga selesai (end). Diagram Konteks Diagram konteks merupakan gambaran secara umum mengenai sebuah sistem yang dirancang secara global, yaitu suatu diagram yang menggambarkan hubungan antara sistem dengan lingkaran luar sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Sistem ditunjukan dalam satu lingkungan yang mengambarkan keseluruhan proses dalam sistem dan hubungannya dengan entitas. Terdapat dua entitas yang terhubung langsung dengan sistem yaitu pengguna (user) dan pakar (admin). Adapun Diagram konteks pada sistem pakar ini dapat dilihat pada gambar 3. Gambar 3. Diagram Konteks Flowchart Flowchart dibuat guna mempermudah menentukan alur sistem yang akan dibangun sehingga sistem dapat berjalan secara terstruktur. Berikut Flowchart identifikasi penyakit sistem pernafasan pada manusia ini menampilkan hirarki dari sistem pada saat berjalan. Dapat dilihat pada gambar 4. Gambar 4. Flowchart Sistem 7

8 Perancangan Sistem Secara Detail Perancangan ini dimulai dari perancangan struktur navigasi dari perancangan form-form yang digunakan sebagai media komunikasi sistem dengan pengguna. Perancangan ini dimaksudkan agar sistem dapat mudah dimengerti oleh penggunanya. Perancangan Halaman Menu Utama User (pengguna) Gambar 5. Halaman Utama User (Pengguna) Perancangan Halaman Login User (Pengguna) Gambar 6. Halaman Login User (Pengguna) Perancangan Halaman Menu Utama Pakar (Admin) Gambar 7. Halaman Utama Pakar (Admin) Implementasi Tahap implementasi merupakan proses pembuatan sebuah sistem yang telah dirancang sebelumnya. Proses implementasi yang dilakukan dalam perancangan sistem pakar identifikasi penyakit sistem pernafasan pada manusia berbasis web dengan menggunakan Adobe Dreamweaver CS5 dengan bahasa pemrograman PHP dan MYSQL sebagai database-nya. Uji Coba Sistem Uji coba sistem dilakukan melalui 3 (tiga) tahap uji coba, yakni uji coba struktural, fungsional dan validitas data. a. Uji Coba Struktural Uji coba struktural adalah uji coba yang dilakukan untuk mengetahui apakah struktur atau alur program yang dibuat sudah sesuai dengan rancangannya. b. Uji Coba Fungsional Uji coba fungsional adalah uji coba yang dilakukan untuk mengetahui apakah sistem yang dibuat sudah dapat berfungsi dengan baik. c. Uji Coba Validasi Uji coba validasi adalah uji coba yang dilakukan untuk mengetahui apakah sistem yang dibuat sesuai dengan benar. 8

9 Penggunaan Tahap ini adalah tahapan dimana sistem sudah selesai diimplementasikan dan lulus uji coba serta sistem sudah dapat digunakan. Pemeliharaan sistem juga merupakan salah satu dari tahap penggunaan. ingin memanipulasi data maka harus melakukan login admin. Berikut tampilan halaman data penyakit user, seperti gambar 9. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pada tahap ini dilakukan penerapan hasil dari proses analisa, proses perancangan, dan tahap implementasi yang sudah dilakukan. Berikut ini penjelasan hasil dari tampilan beserta uraian mengenai sistem identifikasi penyakit sistem pernafasan pada manusia menggunakan metode certainty factor. Halaman Utama User (Pengguna) Pada tampilan halaman utama user (pengguna) akan terdapat beberapa menu, yaitu home, data penyakit, konsultasi, dan login admin. Berikut merupakan tampilan halaman utama user, seperti gambar 8. Gambar 9. Tampilan Halaman Data Penyakit User (Pengguna) Halaman Konsultasi Pada tampilan halaman konsultasi akan menampilkan pertanyaan gejala yang harus dijawab oleh user (pengguna). Berikut tampilan halaman konsultasi, seperti gambar 10. Gambar 10. Tampilan Halaman Konsultasi Gambar 8. Tampilan Halaman Utama User (Pengguna) Halaman Data Penyakit User (Pengguna) Pada tampilan halaman data penyakit user (pengguna) akan menampilkan table data penyakit yang didalamnya terdapat kode penyakit, nama penyakit, gejala dari setiap penyakit, dan pengobatan dari penyakit tersebut. Pada data penyakit seorang user (pengguna) tidak dapat merubah/ memanipulasi data karena tidak diberikan hak akses, apabila Halaman Hasil Konsultasi Pada tampilan halaman hasil konsultasi akan menampilkan hasil dari pertanyaan yang sudah dijawab sebelumnya oleh user (pengguna), tabel penyakit yang di indikasikan menjadi penyakit yang diderita dengan persentase keyakinan, nama penyakit yang diderita dan pengobatan penyakit, serta terdapat button untuk kembali melakukan konsultasi dan untuk mencetak hasil konsultasi menjadi laporan. 9

10 Gambar 11. Tampilan Hasil Konsultasi Pembahasan Uji Coba Struktural Uji coba structural adalah ntuk menguji setiap form atau halam yang telah dirancang untuk memastikan apakah sistem yang dibuat sudah terstruktur dengan baik sesuai dengan yang diharapkan atau tidakdengan cara menjalankan program tersebut. Adapun pengujian struktural dapat dilihat pada tabel 5 berikut. Tabel 5. Tabel Uji Coba Struktural No Halaman Hasil Halaman utama data penyakit detail halaman detail penyakit Halaman utama konsultasi jawab pertanyaan submit diagnosa halaman hasil konsultasi Login admin valid halaman pakar Login admin tidak valid halaman login Halaman data penyakit tambah data penyakit simpan tersimpan di database data tampil pada halaman data penyakit Halaman data penyakit ubah data penyakit simpan tersimpan di database data tampil pada halaman data penyakit Halaman data gejala tambah data gejala simpan tersimpan di database data tampil pada halaman data gejala Halaman data gejala ubah data gejala simpan tersimpan di database data tampil pada halaman data gejala Halaman basis pengetahuan tambah basis pengetahuan simpan tersimpan di database data tampil pada halaman basis pengetahuan Halaman basis pengetahuan ubah basis pengetahuan simpan tersimpan di database data tampil pada halaman basis pengetahuan Halaman ubah password valid halaman ubah password Halaman ubah password tidak valid halaman pakar Logout ok halaman utama Logout cancel halaman pakar Uji Coba Fungsional Uji coba fungsional merupakan pengujian yang bertujuan untuk mengetahui apakah bagian proses (button, form, fungsi) pada sistem telah berfngsi dengan baik atau tidak. Adapun pengujian fungsional dapat dilihat pada tabel 6 berikut. Tabel 6. Tabel Uji Coba Fungsional No Proses Halaman Fungsional Hasil 1 Detail 2 Submit diagnosa 3 Cetak Halaman data penyakit user (pengguna ) Halaman konsultasi user (pengguna ) Halaman hasil konsultasi user (pengguna ) Button menampilkan detail data penyakit pada halaman utama user (pengguna) Button menampilkan hasil konsultasi Button menampilkan laporan konsultasi Berfungsi Berfungsi Berfungsi 10

11 4 Login 5 Tambah 6 Edit 7 Hapus Halaman Login Halaman pakar Halaman pakar Halaman pakar Button validasi untuk masuk ke halaman pakar Button menambahkan data penyakit, data gejala, dan basis pengetahuan ke database Button mengubah data penyakit, data gejala, basis pengetahuan, dan data admin ke database Button menghapus data penyakit, data gejala, dan basis pengetahuan Berfungsi Berfungsi Berfungsi Berfungsi Uji Coba Validasi Uji coba validasi merupakan suatu proses pengujian sistem untuk membandingkan sistem yang dibangun dengan pengujian perhitungan manual dapat bekerja sesuai yang dibuat. Pada menu konsultasi, sistem ini menggunakan perhitungan certainty factor dalam mengidentifikasi penyakit. Berikut merupakan pengujian sistem dengan membandingkan antara perhitungan manual dengan perhitungan yang telah diterapkan pada sistem. 1. Pengujian Manual Contoh kasus user (pengguna) memilih gejala yang dialami yaitu : Tabel 7. Tabel gejala yang dipilih user Id gejala Nama Gejala 3 Sesak nafas 4 Mudah lelah 5 Rasa sesak dan berat di dada 10 Hidung tersumbat 11 Bersin-bersin Setelah gejala yang yang dialami telah dipilih maka akan muncul beberapa penyakit yang memiliki kesesuaian dengan masukan gejala dari pertanyaan dengan nilai ukuran MB dan MD tiap relasi id penyakit danid gejala yang didapat. Tabel 8. Tabel relasi dari gejala yang telah dipilih Kode Penyakit Kode gejala Ukuran MB MD SP002 G SP002 G004 SP002 G005 SP003 G SP003 G011 SP004 G004 SP004 G SP005 G003 SP005 G004 SP006 G SP007 G010 SP007 G SP008 G003 SP010 G SP011 G SP011 G SP013 G003 SP013 G Setelah diketahui daftar penyakit yang memiliki gejala yang dipilih, maka akan duhitung nilai CF dari setiap penyakit. Apabila nilai CF dari setiap penyakit telah diketahui maka akan dicari nilai CF yang paling besar untuk menentukan penyakit mana yang mendekati dan menjadi hasil akhir dari konsultasi. 1. Penyakit Asma a. Ukuran MB MB(A) = MB(1) + MB(2)*[1-MB(1)] = *(1-0.8) = 0.92 MB(B) = MB(3) + MB(A)*[1- MB(3)] = *(1-0.92) = b. Ukuran MD MD(A) = MD(1) + MD(2)*[1-MD(1)] = *(1-0.2) = 0.6 MD(B) = MD(3) + MD(A)*[1- MD(3)] = *(1-0.6) = 0.76 CF = MB - MD = = Penyakit Influenza (Flu) a. Ukuran MB MB(A) = MB(1) + MB(2)*[1-MB(1)] = *(1-0.8) = 0.98 b. Ukuran MD MD(A) = MD(1) + MD(2)*[1-MD(1)] = *(1-0.3) = 0.37 CF = MB - MD = =

12 Untuk perhitungan id penyakit yang lain yang terdapat di dalam tabel, dapat dihitung sesuai contoh perhitungan di atas. Dibawah ini adalah hasil nilai CF setelah dihitung berdasarkan id penyakitnya. Dapat dilihat pada tabel 9. Tabel 9. Penyakit Kode Penyakit SP002 SP003 SP004 SP005 SP006 SP007 SP008 SP010 SP011 SP013 Tabel Perhitungan Nilai CF Kode Gejala G003, G004, G005 G010, G011 G004, G005 G003, G004 G003 G010, G011 G003 G003 G010, G011 G003, G004 Nilai CF Berdasarkan hasil perhitungan CF secara manual, maka nilai yang tertinggi yaitu pada penyakit Kanker paru-paru dengan nilai 0.79 atau 79%. Dari hasil yang diperoleh maka sistem mendiagnosa bahwa user tersebut terkena gejala penyakit Kanker Paru-paru. 2. Pengujian Sistem Untuk menguji apakah hasil pengujian manual dengan pengujian sistem sesuai atau valid, maka kita masukkan gejala yang dipilih tadi kedalam halaman konsultasi dan lihat hasil identifikasinya. Berikut ini merupakan hasil pengujian sistem. Gambar 12. Hasil Pengujian Sistem Setelah melihat hasil pengujian secara manual dengan pengujian sistem maka kedua pengujian memiliki kesesuaian dan hasil yang sama. Maka dapat dikatakan bahwa dalam uji coba validasi ini telah sesuai Uji Coba Akurasi Uji coba Akurasi merupakan pengujian yang bertujuan untuk mengetahuai apakah jawaban dari sistem sama dengan jawaban yang diberikan dokter. Pengujian ini dilakukan dengan 10 sample pertanyaan. Adapun pengujian akurasi dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 10. Tabel Pengujian Akurasi No Gejala 1 G001, G007, G013, G016 2 G003, G006, G008, G021, G030 3 G008, G013, G028, G033, G041 4 G007, G016, G020, Sistem Tonsilitis Kanker Paruparu Dipteri Sinusiris Jawaban Dokter Tonsilitis Asma Dipteri Pneumonia 12

13 G025, G036 5 G009, G016, G026, G038 6 G018, G022, G023, G041, G046 7 G014, G026, G034, G043, G048 8 G016, G028, G040, G041, G044 9 G019, G034, G037, G045, G G017, G027, G041, G046 Tuberculosis (TBC) Renitis ISPA Rinitis Laringitis Tuberculosis (TBC) Tuberculosis (TBC) Renitis SARS Rinitis Laringitis Tuberculosis (TBC) Dari pengujian diatas, hasil jawaban sistem dengan dokter didapatkan hasil yang baik. Sebanyak 10 sample pertanyaan yang di uji, didapat 7 hasil yang sama. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa tingkat akurasi sistem ini adalah 70 %. SIMPULAN DAN SARAN Pengembangan sistem identifikasi penyakit sistem pernafasan telah dibangun sesuai dengan analisis dan perancangan sistem. Sistem ini bersifat dinamis sehingga data yang ada dalam sistem ini dapat ditambah, diubah, dan dihapus. Sistem ini telah berjalan sesuai dengan metode certainty factor yang diprogram sebelumnya sehingga dapat mengidentifikasi penyakit sistem pernafasan yang telah dijawab oleh user (pengguna). Penyakit sistem pernafasan pada manusia yang diambil hanya 17 penyakit, 48 jenis gejala beserta pengobatannya. Penyakit yang dibahas merupakan penyakit yang biasanya dialami oleh manusia yang menyerang pada saluran pernafasan. Sistem yang disajikan berbasis website yang dapat diakses dimanapun selama masih terintegrasi dengan jaringan internet sehingga lebih efisien. Hasil identifikasi ini menampilkan nama gejala yang dipilih, penyakit yang diderita, cara pengobatannya. Hasil identifikasi dapat dicetak sebagai laporan identifikasi. Hasil dari pengujian akurasi yang diuji berdasarkan jawaban dokter dan jawaban sistem didapatkan tingkat akurasi 70%. Sistem ini dapat dijadikan alternatif solusi bagi user (pengguna) dalam mencari referensi penyakit sistem pernafasan pada manusia. Penelitian ini tentu saja masih terdapat banyak kekurangan dan kelemahan, mengingat keterbatasan yang dimiliki penulis terutama masalah pemikiran dan waktu. Penulis menyarankan untuk menutupi kekurangan serta meningkatkan kemampuan kepakaran sistem ini yaitu dengan melakukan pengembangan penelitian dimasa yang akan datang. Adapun saran dari penelitian ini adalah perlu adanya perawatan dan penambahan basis pengetahuan data penyakit, gejala penyakit, dan pengobatannya sehingga sistem ini dapat mengidentifikasi jenis penyakit lebih umum lagi dan diperlukan pengembangan kearah aplikasi mobile, karena hampir semua orang menggunakan gadget dan lebih mudah mengoperasikan sistem ini. 13

14 DAFTAR PUSTAKA Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pakuan Bogor Buku Panduan Skripsi dan Tugas Akhir, Program Studi Ilmu Komputer FMIPA UNPAK, Bogor. Giarratano, J. & Riley, G. D Expert System : Priciples and Programming, Fourth Edition 4 th, USA. Jusak Sistem Pakar : Buku Pegangan Kuliah. Surabaya : STIKOM. Komteu, A Kelainan dan penyakit pada pernafasan /10/kelainan-dan-penyakitpada-pernafasan.html?m=1 12 Agustus 2015, 19:30 WIB. Sutojo, T., Mulyanto, E. dan Suhartono, V Kecerdasan Buatan. Andi, Yogyakarta. Tohir, A. R., A. Sukmaaji & J. Lemantara Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pakar Untuk Diagnosis Penyakit Asma dan Gangguan Pernafasan. Skripsi. Jurusan Sistem Informatika STIKOM, Surabaya. Wiweka, E. P Sistem Pakar Diagnosa Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Menggunakan Logika Fuzzy. Skripsi. Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Informatika Universitas Tanjungpura, Pontianak. Kurniawan, A Pengertian Sistem Pernafasan Pada Manusia Lengkap. engertian-sistem-pernafasan -padamanusia-lengkap/ 21 Desember 2015, 19:00 WIB. Perwira, R. I. & A. Aziz Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Infeksi TBC Paru. Tesis. Jurusan Teknik Informatika Universitas Pembangunan Nasional Veteran dan Jurusan Ilmu Komputer Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Putra, Firmansyah Perancangan Sistem Pakar Identifikasi Penyakit Paru-Paru Menggunakan Metode Forward Chaining. Skripsi. Jurusan Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta. 14

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi

Lebih terperinci

DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT INFEKSI VIRUS PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT INFEKSI VIRUS PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT INFEKSI VIRUS PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR Heri, Helfi Nasution, Helen Sasty Pratiwi Program Studi Teknik Infornatika Universitas Tanjungpura e-mail: heri.afung@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB III ANALISIS SISTEM BAB III ANALISIS SISTEM 3.1 Analisis Permasalahan Kesehatan merupakan hal yang berharga bagi setiap manusia karena jika terserang penyakit akan berpengaruh buruk untuk aktifitas yang dilakukan. Suatu penyakit

Lebih terperinci

SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM

SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM PRASETYO ADHY PRABOWO Program Studi Ilmu Komputer, FIK Universitas Dian Nuswantoro Jl. Nakula I No. 5-11, Semarang, 50131 Abstrak : Seiring perkembangan tekhnologi,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil program dan pembahasan dari Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Dalam Dan Penyobatannya Menggunakan Obat

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Seseorang yang ingin memeriksa kesehatannya cenderung untuk berkonsultasi ke dokter ahli, namun terkadang hal ini dapat menyulitkan seseorang

Lebih terperinci

APLIKASI DIAGNOSA PENYAKIT INFEKSI PADA IKAN PATIN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

APLIKASI DIAGNOSA PENYAKIT INFEKSI PADA IKAN PATIN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR APLIKASI DIAGNOSA PENYAKIT INFEKSI PADA IKAN PATIN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR Seny Hidabiyah, Prihastuti Harsani, Aries Maesya Email: senychan92@gmail.com Program Studi Ilmu Komputer Fakultas

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU DENGAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU DENGAN METODE FORWARD CHAINING SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU DENGAN METODE FORWARD CHAINING Anugerah Jaya Aziz Amrullah 1, Ekojono 2 Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Malang

Lebih terperinci

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN IX (SEMBILAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM PERNAPASAN MANUSIA. A. Organ-Organ Pernapasan

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN IX (SEMBILAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM PERNAPASAN MANUSIA. A. Organ-Organ Pernapasan JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMP IX (SEMBILAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM PERNAPASAN MANUSIA A. Organ-Organ Pernapasan Bernapas merupakan proses yang sangat penting bagi manusia.

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA GEJALA DEMAM UTAMA PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA GEJALA DEMAM UTAMA PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA GEJALA DEMAM UTAMA PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Putri Endah Sulistya Rini 1, Yuri Ariyanto Teknologi Informasi, Teknologi Informatika, Politeknik Negeri Malang

Lebih terperinci

Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Paru-Paru Menggunakan Metode Forward Chaining

Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Paru-Paru Menggunakan Metode Forward Chaining Juli Desember 2016 ISSN 1411 0059 Sistem Pakar Diagnosis ParuParu Menggunakan Metode Forward Chaining Esti Rahmawati 1 dan Hari Wibawanto 2 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit THT merupakan salah satu jenis penyakit yang sering ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit THT merupakan salah satu jenis penyakit yang sering ditemukan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi semakin berkembang seiring dengan meningkatnya kebutuhan setiap individu di berbagai bidang, seperti di bidang bisnis, pendidikan, psikologi, dan tentu saja

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT INFEKSI SALURAN PERNAFASAN BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN FORWARD CHAINING PADA RULE-BASED EXPERT SYSTEM

SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT INFEKSI SALURAN PERNAFASAN BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN FORWARD CHAINING PADA RULE-BASED EXPERT SYSTEM SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT INFEKSI SALURAN PERNAFASAN BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN FORWARD CHAINING PADA RULE-BASED EXPERT SYSTEM LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Syarat Untuk Memenuhi TugasAkhir

Lebih terperinci

1.3 Batasan Masalah Adapun batasan masalahnya adalah sebagai berikut: 1. Uji coba perangkat lunak

1.3 Batasan Masalah Adapun batasan masalahnya adalah sebagai berikut: 1. Uji coba perangkat lunak 1 1.1 penyakit. Selain itu, ikan nila memiliki toleransi yang luas terhadap kondisi lingkungan serta memiliki kemampuan yang efesien dalam membentuk protein dari bahan organik, limbah domestik, dan pertanian.

Lebih terperinci

Aplikasi untuk Diagnosis Penyakit pada Anak dan Balita Menggunakan Faktor Kepastian

Aplikasi untuk Diagnosis Penyakit pada Anak dan Balita Menggunakan Faktor Kepastian Aplikasi untuk Diagnosis Penyakit pada Anak dan Balita Menggunakan Faktor Kepastian Helen Sastypratiwi 1, Fatma Agus Setyaningsih 2 Program Studi Teknik Informatika Universitas Tanjungpura Jl. Ahmad Yani,

Lebih terperinci

Sistem pernapasan adalah sistem tubuh manusia yang menghasilkan energi yang diperlukan untuk proses kehidupan.

Sistem pernapasan adalah sistem tubuh manusia yang menghasilkan energi yang diperlukan untuk proses kehidupan. Sistem pernapasan adalah sistem tubuh manusia yang menghasilkan energi yang diperlukan untuk proses kehidupan. Energi ini dihasilkan oleh dipatahkannya molekul glukosa dalam semua sel hidup tubuh manusia.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM 25 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem pakar mendiagnosa herpes

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR M. Zainal Arifin 1, Siti Nurhayati 2, Adri Raidyarto 3 Program Studi Sistem Informasi Universitas Yapis Papua Jl. DR. Samratulangi,

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT UMUM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT UMUM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT UMUM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL Putri Nila Septina, Dwi Wahyu Prabowo Juruasan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Darwan Ali, Sampit Email:

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK DIAGNOSA AWAL PENYAKIT THT

SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK DIAGNOSA AWAL PENYAKIT THT SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK DIAGNOSA AWAL PENYAKIT THT Wahyu Prabowo 1), Muhammad Arief Widyananda 2), Bagus Santoso 3) Laboratorium Komputasi dan Sistem Cerdas, Jurusan Teknologi Informatika Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Waktu penelitian dilakukan

Lebih terperinci

Jurnal Coding, Sistem Komputer Untan Volume 04, No.03(2016), Hal ISSN : X

Jurnal Coding, Sistem Komputer Untan Volume 04, No.03(2016), Hal ISSN : X SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT PADA SISTEM PERNAFASAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD DAN BACKWARD CHAINING [1] Ade Mutia, [2] Dedi Triyanto, [3] Ilhamsyah [1][2] Jurusan Sistem Komputer, Fakultas

Lebih terperinci

TAKARIR. : kumpulan file atau tabel yang saling berhubungan. secara logika. : penalaran yang dimulai dari fakta menuju konklusi

TAKARIR. : kumpulan file atau tabel yang saling berhubungan. secara logika. : penalaran yang dimulai dari fakta menuju konklusi TAKARIR Admin Analysis Database : administrator : analisis : kumpulan file atau tabel yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis Data flow diagram Delete Design Edit Expert

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pakar Sistem pakar merupakan salah satu cabang kecerdasan buatan yang mempelajari bagaimana mengadopsi cara seorang pakar berfikir dan bernalar dalam menyelesaikan suatu

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. identifikasi penyakit pada tanaman buah naga dengan menggunakan metode

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. identifikasi penyakit pada tanaman buah naga dengan menggunakan metode BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini penulis akan membahas mengenai perancangan sistem pakar identifikasi penyakit pada tanaman buah naga dengan menggunakan metode certainty Factor yang meliputi

Lebih terperinci

Implementasi Metode Certainty Factor Dalam Mendiagnosa Penyakit Kulit

Implementasi Metode Certainty Factor Dalam Mendiagnosa Penyakit Kulit Implementasi Metode Certainty Factor Dalam Mendiagnosa Penyakit Kulit Suharjono, Tursina 2, Helen Sastypratiwi 3 Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Teknik Elektro, Universitas Tanjungpura Pontianak,2,3

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KANKER PAYUDARA MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KANKER PAYUDARA MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KANKER PAYUDARA MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR Aswita Andini Dea Fani Aneke Putri Jurusan Sistem Informasi STMIK PALCOMTECH Palembang Abstrak Sistem pakar untuk diagnosa penyakit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dengan suatu media konsultasi yang bersifat online. mengemukakan pesoalan-persoalan yang terjadi kemudian pakar akan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dengan suatu media konsultasi yang bersifat online. mengemukakan pesoalan-persoalan yang terjadi kemudian pakar akan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Media konsultasi merupakan sebuah media atau sarana untuk berkomunikasi atau berinteraksi antara seorang pakar dengan pengguna. Dalam bidang medis kegiatan konsultasi

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan akan dimulai setelah tahap analisis terhadap sistem selesai dilakukan. Perancangan dapat didenifisikan sebagai penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil program dan pembahasan dari Sistem Pakar Mendeteksi Penyakit Burung Puyuh Dan cara pengobatannya. Tampilan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. dan perancangan pembuatan Sistem Pakar Sistem Pakar Pengolahan Data Hadits

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. dan perancangan pembuatan Sistem Pakar Sistem Pakar Pengolahan Data Hadits BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Pada pembahasan bab ini, akan dilakukan penganalisaan mengenai analisa dan perancangan pembuatan Sistem Pakar Sistem Pakar Pengolahan Data Hadits

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kanker Paru Paru yang dapat dilihat sebagai berikut : 1. Form login. Form

Lebih terperinci

Organ yang Berperan dalam Sistem Pernapasan Manusia. Hidung. Faring. Laring. Trakea. Bronkus. Bronkiolus. Alveolus. Paru-paru

Organ yang Berperan dalam Sistem Pernapasan Manusia. Hidung. Faring. Laring. Trakea. Bronkus. Bronkiolus. Alveolus. Paru-paru Exit Hidung Faring Organ yang Berperan dalam Sistem Pernapasan Manusia Laring Trakea Bronkus Bronkiolus Alveolus Paru-paru Hidung Hidung berfungsi sebagai alat pernapasan dan indra pembau. Pada hidung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini, metode kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) banyak digunakan dalam berbagai bidang seperti: bisnis, militer, pendidikan, psikologi, permainan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE CERTAINTY FACTOR DALAM MENDETEKSI DINI PENYAKIT TROPIS PADA BALITA

PENERAPAN METODE CERTAINTY FACTOR DALAM MENDETEKSI DINI PENYAKIT TROPIS PADA BALITA Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 8 No. 1 Edisi Februari 2013 20 PENERAPAN METODE CERTAINTY FACTOR DALAM MENDETEKSI DINI PENYAKIT TROPIS PADA BALITA Septya Maharani Program Studi Ilmu Komputer FMIPA Universitas

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Pakar Mendiagnosa Perkembangan Dan Kesehatan Pada Anak yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem. III.1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Health Organization memperkirakan secara kasar bahwa di dunia terdapat ±120

BAB I PENDAHULUAN. Health Organization memperkirakan secara kasar bahwa di dunia terdapat ±120 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ilmu yang mempelajari cara membuat komputer dapat bertindak dan memiliki kecerdasan seperti manusia disebut kecerdasan buatan. Sistem Pakar adalah salah satu cabang

Lebih terperinci

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penyakit Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh beberapa jenis

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penyakit Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh beberapa jenis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyakit Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh beberapa jenis virus yang menyerang dan menyebabkan peradangan serta merusak sel-sel organ hati manusia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komputer adalah internet atau International Networking merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. komputer adalah internet atau International Networking merupakan sarana 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, perkembangan teknologi komputer mengalami kemajuan yang sangat pesat. Salah satu sarana pendukung dalam kemajuan teknologi komputer adalah internet

Lebih terperinci

SISTEM PERNAFASAN PADA MANUSIA. Drs. Refli., MSc

SISTEM PERNAFASAN PADA MANUSIA. Drs. Refli., MSc SISTEM PERNAFASAN PADA MANUSIA Drs. Refli., MSc PENDAHULUAN HIDUNG CO2 O 2 SISTEM PERNAFASAN PARU-PARU Respirasi Eksternal O 2 CO2 SISTEM PEREDARAN DARAH SEL ENERGI Respirasi Internal ALAT PERNAFASAN Hidung/rongga

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH VIRUS INFLUENZA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH VIRUS INFLUENZA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH VIRUS INFLUENZA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES CLASSIFIER

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES CLASSIFIER SISTEM AKAR DIAGNOSIS ENYAKIT INFEKSI SALURAN ERNAASAN AKUT ADA ANAK MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES CLASSIFIER Hendra Effendi Teknik Informatika STMIK alcomtech Jl. Basuki Rahmat No. 05, alembang 30129,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerapan ilmu komputer semakin meluas ke berbagai bidang, salah satunya di bidang kesehatan. Hal ini mendorong para ahli untuk semakin mengembangkan komputer agar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Hasil rancangan sistem pakar mendiagnosa penyakit kucing yang telah selesai di buat dimana tampilan hasil terdiri dari dua bagian yaitu tampilan untuk pengguna dan

Lebih terperinci

JURNAL IMPLEMENTASI NET BELIEF CERTAINTY FACTOR PADA SELEKSI PENERIMA BERAS MISKIN

JURNAL IMPLEMENTASI NET BELIEF CERTAINTY FACTOR PADA SELEKSI PENERIMA BERAS MISKIN JURNAL IMPLEMENTASI NET BELIEF CERTAINTY FACTOR PADA SELEKSI PENERIMA BERAS MISKIN IMPLEMENTATION OF NET BELIEF CERTAINTY FACTOR ON SELECTION POOR RICE RECEIVER Oleh: VENNY WIDYANIK NPM : 12.1.03.02.0123

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALatihan Soal 5.2 TBC. Bronkitis. Asfiksi. Pneumonia

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALatihan Soal 5.2 TBC. Bronkitis. Asfiksi. Pneumonia SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALatihan Soal 5.2 1. Berikut ini penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberuolosis adalah... TBC Bronkitis Kunci Jawaban : A TBC

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT MATA MANUSIA

PENERAPAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT MATA MANUSIA PENERAPAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT MATA MANUSIA Meilisa Roslina Simamora Jurusan Sistem Informasi STMIK PalComTech Palembang Abstrak Mata sebagai jendela dunia

Lebih terperinci

Aplikasi Diagnosis Penyakit Sapi Menggunakan Metode Certainty Factors Berbasis Android

Aplikasi Diagnosis Penyakit Sapi Menggunakan Metode Certainty Factors Berbasis Android 84 KOMPUTASI, Vol.13, No 2, Juli 2016, pp. 84-93 ISSN: 1693-7554 Aplikasi Diagnosis Penyakit Sapi Menggunakan Metode Certainty Factors Berbasis Android Indra Fauz i Rohman 1, Prihastuti Harsani 2, Arie

Lebih terperinci

SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA

SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA Pernapasan manusia meliputi proses inspirasi dan ekspirasi Inspirasi : pemasukan udara luar ke dalam tubuh melalui alat pernapasan Ekspirasi :pengeluaran udara pernapasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJICOBA. pakar mendeteksi penyakit pada Kanker Servik ( Kanker Mulut Rahim).

BAB IV HASIL DAN UJICOBA. pakar mendeteksi penyakit pada Kanker Servik ( Kanker Mulut Rahim). BAB IV HASIL DAN UJICOBA IV.1 Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari perancangan sistem pakar mendeteksi penyakit pada Kanker Servik ( Kanker Mulut Rahim). IV.1.1 Tampilan Menu

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah INOVASI, Vol.14 No.2 Hal , Mei-September 2014, ISSN

Jurnal Ilmiah INOVASI, Vol.14 No.2 Hal , Mei-September 2014, ISSN SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PULPITIS PADA GIGI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR Oleh : Elly Antika, I Putu Dody Lesmana*), dan Annisaa Sri Hindayati**) ABSTRAK adalah peradangan pada pulpa

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. diagnosa penyakit pada Kanker Rahim dengan menggunakan metode certainty

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. diagnosa penyakit pada Kanker Rahim dengan menggunakan metode certainty BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini penulis akan membahas mengenai perancangan sistem pakar diagnosa penyakit pada Kanker Rahim dengan menggunakan metode certainty Factor yang meliputi analisa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJICOBA

BAB IV HASIL DAN UJICOBA BAB IV HASIL DAN UJICOBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan mengenai tampilan hasil dari perancangan Sistem pakar mendiagnosisi penyakit Artritis Reumatoid Menggunakan Metode Certainty factor

Lebih terperinci

Analisa Dan Pembuatan Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Pernapasan Organ Paru Khususnya TB Paru Berbasis Website Dan Android

Analisa Dan Pembuatan Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Pernapasan Organ Paru Khususnya TB Paru Berbasis Website Dan Android Analisa Dan Pembuatan Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Pernapasan Organ Paru Khususnya TB Paru Berbasis Website Dan Android Nama: Risti Mustika Brilianti NPM: 50408732 Jurusan:Teknik Informatika

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Tahapan implementasi bertujuan untuk menerapkan sistem yang telah dibangun berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan. Pengujian diawali dengan proses integrasi antara

Lebih terperinci

Aplikasi Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Gangguan Pernafasan pada Anak Menggunakan Metode CF (Certainty Factor)

Aplikasi Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Gangguan Pernafasan pada Anak Menggunakan Metode CF (Certainty Factor) Jurnal Komputer Terapan Vol. 2, No. 2, November 2016, 159-168 159 Jurnal Politeknik Caltex Riau http://jurnal.pcr.ac.id Aplikasi Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Gangguan Pernafasan pada Anak Menggunakan

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Sry Yunarti Program Studi Sistem Informasi STMIK Profesional Makassar yeye_rumbu@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu seorang pakar/ahli dalam mendiagnosa berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu seorang pakar/ahli dalam mendiagnosa berbagai macam BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Seiring perkembangan teknologi yang sangat pesat, pada bidang kedokteran saat ini juga telah memanfatkan teknologi untuk membantu peningkatan pelayanan yang lebih

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dipaparkan teori-teori yang melandasi di dalam pembangunan sistem pakar yang penulis akan buat.

BAB III LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dipaparkan teori-teori yang melandasi di dalam pembangunan sistem pakar yang penulis akan buat. BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dipaparkan teori-teori yang melandasi di dalam pembangunan sistem pakar yang penulis akan buat. 3.1. Sistem Pakar Sistem pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi

Lebih terperinci

MERANCANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB SKRIPSI

MERANCANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB SKRIPSI MERANCANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Jenjang Strata Satu (S1) Pada Program

Lebih terperinci

Berdasarkan sistem yang sedang berjalan, tahapan-tahapan proses. deteksi adanya viskositas darah dalam tubuh adalah sebagai berikut :

Berdasarkan sistem yang sedang berjalan, tahapan-tahapan proses. deteksi adanya viskositas darah dalam tubuh adalah sebagai berikut : 37 3. Jenis Kelamin Contoh input data jenis kelamin adalah : Jenis Kelamin : Laki-Laki III.1.2. Analisa Proses Berdasarkan sistem yang sedang berjalan, tahapan-tahapan proses deteksi adanya viskositas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pengetahuan Alam dan Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas

BAB III METODE PENELITIAN. Pengetahuan Alam dan Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dan Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT HEWAN PELIHARAAN. Arina Pramudita

APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT HEWAN PELIHARAAN. Arina Pramudita APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT HEWAN PELIHARAAN Arina Pramudita Program Studi Teknik Informatika Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura arina.d03108029@gmail.com Abstract

Lebih terperinci

DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE PENELUSURAN FORWARD CHAINNING-DEPTH FIRST SEARCH

DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE PENELUSURAN FORWARD CHAINNING-DEPTH FIRST SEARCH DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE PENELUSURAN FORWARD CHAINNING-DEPTH FIRST SEARCH Putri Kurnia Handayani Jurusan Sistem Informasi Universitas Muria Kudus PO BOX 53 Gondangmanis Kudus e-mail : pu3_kurnia@yahoo.com

Lebih terperinci

Pertukaran gas antara sel dengan lingkungannya

Pertukaran gas antara sel dengan lingkungannya Rahmy Sari S.Pd PERNAPASAN/RESPIRASI Proses pengambilan oksigen, pengeluaran karbondioksida (CO 2 ), dan menghasilkan energi yang dibutuhkan tubuh) Pertukaran gas antara sel dengan lingkungannya Pernapasan

Lebih terperinci

KISI KISI SOAL PRETEST DAN POST TEST. Ranah Kognitif Deskripsi Soal Jawaban

KISI KISI SOAL PRETEST DAN POST TEST. Ranah Kognitif Deskripsi Soal Jawaban KISI KISI SOAL PRETEST DAN POST TEST No Tujuan Pembelajaran 1 1. Menjelaskan pengertian sistem. 2. Menuliskan organ-organ 3. Menjelaskan fungsi organorgan yang terlibat dalam sistem Ranah Kognitif Deskripsi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Tabel 2.1 Perbandingan Tinjauan Pustaka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Tabel 2.1 Perbandingan Tinjauan Pustaka BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tunjauan Pustaka Tabel 2.1 Perbandingan Tinjauan Pustaka NO Penulis Objek Metode Hasil Penelitian Perbandingan dengan Penelitian Sebelumnya 1 Christine Natalia

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Pakar Pendiagnosa Penyakit Demam Typhoid dan Demam Berdarah Dengue dengan Metode Forward Chaining

Rancang Bangun Sistem Pakar Pendiagnosa Penyakit Demam Typhoid dan Demam Berdarah Dengue dengan Metode Forward Chaining Rancang Bangun Sistem Pakar Pendiagnosa Penyakit Demam Typhoid dan Demam Berdarah Dengue dengan Metode Forward Chaining Benny Wijaya, Maria Irmina Prasetiyowati Program Studi Teknik Informatika, Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari Sistem Pakar Mendiagnosa Perkembangan Dan Kesehatan Pada Anak. IV.1.1 Tampilan Menu Utama Tampilan ini

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE FUZZY LOGIC UNTUK PENENTUAN CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE FUZZY LOGIC UNTUK PENENTUAN CERTAINTY FACTOR SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE FUZZY LOGIC UNTUK PENENTUAN CERTAINTY FACTOR Nurul Azka 1, Andi Farmadi 2, Dwi Kartini 3 123 Prodi Ilmu Komputer FMIPA ULM Jl. A. Yani Km 36 Banjarbaru,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE CERTAINTY FACTOR UNTUK PENENTUAN KEPASTIAN ATURAN PENYAKIT PADA ANAK

IMPLEMENTASI METODE CERTAINTY FACTOR UNTUK PENENTUAN KEPASTIAN ATURAN PENYAKIT PADA ANAK IMPLEMENTASI METODE CERTAINTY FACTOR UNTUK PENENTUAN KEPASTIAN ATURAN PENYAKIT PADA ANAK 1) Aldi Rifaldi, 2) Yusni Nyura 1), 2) Program Studi Teknik Informatika Politeknik Negeri Samarinda Samarinda Email:

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU PADA MANUSIA BERBASIS WEB

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU PADA MANUSIA BERBASIS WEB SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU PADA MANUSIA BERBASIS WEB Indri Mansyur 1, Wawan Kurniawan 2 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Satya Negara Indonesia Email: waonek@rocketmail.com

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT SYARAF PADA WAJAH BERBASIS WEB

PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT SYARAF PADA WAJAH BERBASIS WEB PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT SYARAF PADA WAJAH BERBASIS WEB Encep Fuad Aziz 1, Dhami Johar Damiri 2, Dini Destiani 3 Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamsu No.

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER

APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER Aprilia Sulistyohati, Taufiq Hidayat Laboratorium Sistem Informasi dan Perangkat Lunak Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

SKRIPSI PENERAPAN METODE CERTAINTY FACTOR PADA APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT PERNAPASAN PADA MANUSIA

SKRIPSI PENERAPAN METODE CERTAINTY FACTOR PADA APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT PERNAPASAN PADA MANUSIA SKRIPSI PENERAPAN METODE CERTAINTY FACTOR PADA APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT PERNAPASAN PADA MANUSIA Oleh : MUHAMMAD ULIN NUHA 2011-51-241 SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU SYARAT

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem pakar mendiagnosa penyakit paru-paru berbasis client server yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem.

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DEMAM PADA BALITA MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR DAN FORWARD CHAINING BERBASIS VISUAL BASIC

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DEMAM PADA BALITA MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR DAN FORWARD CHAINING BERBASIS VISUAL BASIC SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DEMAM PADA BALITA MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR DAN FORWARD CHAINING BERBASIS VISUAL BASIC Heny Pratiwi 1), Siti Qomariah 2), Azahary 3) 1), 2) Teknik Informatika STMIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks. Hal ini yang

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks. Hal ini yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan komputer dewasa ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks. Hal ini yang

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : sistem pakar, forward chaining, dempster shafer.

ABSTRAK. Kata kunci : sistem pakar, forward chaining, dempster shafer. ABSTRAK Sistem pakar merupakan sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang

Lebih terperinci

Diagnosis Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan pada Anak Menggunakan Forward Chaining dan Certainty Factor

Diagnosis Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan pada Anak Menggunakan Forward Chaining dan Certainty Factor Diagnosis Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan pada Anak Menggunakan Forward Chaining dan Certainty Factor Ida Wahyuni 1), Chynthia Kusumawati 2) 1 Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya Malang 1,2

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT SAPI DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR BERBASIS ANDROID

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT SAPI DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR BERBASIS ANDROID SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT SAPI DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR BERBASIS ANDROID Swono Sibagariang Universitas Sumatera Utara Jl. dr. Mansur No. 9 Padang Bulan Medan e-mail : bagariangswono@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 107 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari analisa dan rancang bangun aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosa gangguan menstruasi dengan metode

Lebih terperinci

Sistem Pakar Untuk Diagnosa Penyakit ISPA Menggunakan Metode Faktor Kepastian

Sistem Pakar Untuk Diagnosa Penyakit ISPA Menggunakan Metode Faktor Kepastian Sistem Pakar Untuk Diagnosa Penyakit ISPA Menggunakan Metode Faktor Kepastian Edi Iskandar STMIK EL RAHMA Yogyakarta beeyku@yahoo.com Abstrak : Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi beserta aplikasinya

Lebih terperinci

PEMBUATAN SITUS SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA. Yuanita Dwi Indah Wardhani 1 Dr. Onny Marleen, SKom.

PEMBUATAN SITUS SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA. Yuanita Dwi Indah Wardhani 1 Dr. Onny Marleen, SKom. PEMBUATAN SITUS SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA Yuanita Dwi Indah Wardhani 1 Dr. Onny Marleen, SKom., MMSI 2 1,2 Jurusan Sistem Informasi, FIKTI, Universitas Gunadarma

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI VOGEL S APPROXIMATION METHOD (VAM) MENGGUNAKAN PHP UNTUK PENENTUAN BIAYA DISTRIBUSI PISANG

IMPLEMENTASI VOGEL S APPROXIMATION METHOD (VAM) MENGGUNAKAN PHP UNTUK PENENTUAN BIAYA DISTRIBUSI PISANG IMPLEMENTASI VOGEL S APPROXIMATION METHOD (VAM) MENGGUNAKAN PHP UNTUK PENENTUAN BIAYA DISTRIBUSI PISANG Armawati Silalahi, Prihastuti Harsani, Soewarto Hardhienata Email: Armacantik18@gmail.com Program

Lebih terperinci

PENERAPAN NAIVE BAYES CLASSIFIER DALAM IDENTIFIKASI PENYAKIT ANTRAKS PADA SAPI ABSTRAK

PENERAPAN NAIVE BAYES CLASSIFIER DALAM IDENTIFIKASI PENYAKIT ANTRAKS PADA SAPI ABSTRAK PENERAPAN NAIVE BAYES CLASSIFIER DALAM IDENTIFIKASI PENYAKIT ANTRAKS PADA SAPI,, Program Studi Ilmu Komputer, F-MIPA Universitas Pakuan Email : hassolthine@gmail.com Program Studi Ilmu Komputer, F-MIPA

Lebih terperinci

Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Lambung dengan Metode Forward Chaining Berbasis Android

Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Lambung dengan Metode Forward Chaining Berbasis Android Sistem Pakar Diagnosa Lambung dengan Metode Forward Chaining Berbasis Android Joko S Dwi Raharjo 1, Damdam Damiyana 2, Miftach Hidayatullah 3 1,2 Dosen STMIK Bina Sarana Global, 3 Mahasiswa STMIK Bina

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Seiring dengan berkembangnya zaman begitu banyak masalah dalam kesehatan yang timbul pada wanita, khususnya pada bagian rahim. Rahim merupakan suatu organ muscular

Lebih terperinci

Feresi Daeli ( )

Feresi Daeli ( ) SISTEM PAKAR DALAM MENENTUKAN TINGKAT IQ ANAK YANG MENGALAMI RETERDASI MENTAL DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR (STUDI KASUS: PENDIDIKAN SLB/B KARYA MURNI) Feresi Daeli (0911526) Mahasiswa Program Studi Teknik

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KELAMIN PADA PRIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR BERBASIS WEB

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KELAMIN PADA PRIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR BERBASIS WEB SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KELAMIN PADA PRIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR BERBASIS WEB Bima Dwi Kurnianto 1), Dawam Zainul Husna 2), Ziyan Basyarah Mansyur 3) 1), 2), 3)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan mengenai tampilan hasil dari perancangan Sistem Pakar Identifikasi Penyakit pada Tanaman Tomat dengan Metode Teorema Bayes yang dapat

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Pakar Untuk Diagnosa Penyakit Sistem Pernafasan dengan Menggunakan Penalaran Bayes Munirah Muslim 1, Dr. Retantyo Wardoyo, MSc 2 Program Studi Doktor Ilmu Komputer, Fakultas Matematika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar yang harus benar-benar diperhatikan oleh setiap orang tua.

BAB I PENDAHULUAN. besar yang harus benar-benar diperhatikan oleh setiap orang tua. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan kesehatan di Indonesia, khususnya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sigli, masih belum cukup tenaga ahli kesehatan (spesialis), padahal orang tua sangat membutuhkan

Lebih terperinci

APLIKASI DIAGNOSIS PENYAKIT HEPATITIS UNTUK MOBILE DEVICES MENGGUNAKAN J2ME

APLIKASI DIAGNOSIS PENYAKIT HEPATITIS UNTUK MOBILE DEVICES MENGGUNAKAN J2ME Media Informatika, Vol. 5, No. 2, Desember 2007, 87-98 ISSN: 0854-4743 APLIKASI DIAGNOSIS PENYAKIT HEPATITIS UNTUK MOBILE DEVICES MENGGUNAKAN J2ME Chandra Putra Pradana, Sri Kusumadewi Jurusan Teknik Informatika,

Lebih terperinci

Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Menular Pada Klinik Umum Kebon Jahe Berbasis Web Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining

Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Menular Pada Klinik Umum Kebon Jahe Berbasis Web Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Menular Pada Klinik Umum Kebon Jahe Berbasis Web Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining Rahmat Tullah 1, Syaipul Ramdhan 2, Nasrullah Mubarak Padang 3 1,2 Dosen STMIK

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR BERBASIS MOBILE UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT PADA GINJAL

SISTEM PAKAR BERBASIS MOBILE UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT PADA GINJAL SISTEM PAKAR BERBASIS MOBILE UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT PADA GINJAL Achmad Solichin Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Budi Luhur Jl. Ciledug Raya, Petukangan Utara, Jakarta Selatan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serta terkadang sulit untuk menemui seorang ahli/pakar dalam keadaan

BAB I PENDAHULUAN. serta terkadang sulit untuk menemui seorang ahli/pakar dalam keadaan 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Penyakit pada kucing, seringkali membuat pemiliknya merasa bingung karena kurangnya pengetahuan pemilik tentang penyakit binatang tersebut. Permasalahan yang sering

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelaksana diagnosa digantikan oleh sebuah sistem pakar, maka sistem pakar

BAB I PENDAHULUAN. pelaksana diagnosa digantikan oleh sebuah sistem pakar, maka sistem pakar BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem pakar menirukan perilaku seorang pakar dalam menangani suatu persoalan. Pada suatu kasus seorang pasien mendatangi dokter untuk memeriksa badannya yang mengalami

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pakar Sistem pakar adalah sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan

Lebih terperinci