Sharif Cicip Ajak Mahasiswa Wirausaha Perikanan

dokumen-dokumen yang mirip
KETAHANAN PANGAN: KKP Bekali Aparatur Daerah Dengan Pelatihan Perikanan

PUBLIKASI MEDIA PADA ACARA KERJASAMA BADAN PENGEMBANGAN SDM KP DENGAN ASOSIASI BUDIDAYA MUTIARA INDONESIA

PUBLIKASI MEDIA PADA ACARA GELAR PELATIHAN NASIONAL 2013 BALAI SUDIRMAN, JAKARTA

Rakernis BPSDM KP dihadiri oleh 162 orang peserta. Bertindak sebagai narasumber antara

PUBLIKASI MEDIA PADA ACARA WISUDA SEKOLAH TINGGI PERIKANAN JAKARTA ANGKATAN XLV TAHUN AJARAN 2013

Menteri KKP Salurkan Bantuan untuk Penyuluh Indramayu

PUBLIKASI MEDIA PADA ACARA FORUM PENDIDIKAN MENENGAH KELAUTAN DAN PERIKANAN TANGGAL 2-4 OKTOBER 2013

PUBLIKASI MEDIA PADA ACARA KULIAH UMUM MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN DI UNIVERSITAS VETERAN NASIONAL JAKARTA

2012, No.59. JENIS PELAYANAN PUBLIK DAN PENYELENGGARA PELAYANAN PUBLIK. No. Jenis Pelayanan Publik 1 Pelayanan Barang Publik

PROSIDING ISSN: E-ISSN:

KEBIJAKAN PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN, DAN SINERGI PENYELENGGARAN PENYULUHAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38/PERMEN-KP/2013 TENTANG KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENYULUHAN PERIKANAN

PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DALAM KONSEP MINAPOLITAN

MEMUPUK SEMANGAT ENTERPRENEUR KEBAHARIAN GENERASI MUDA MENUJU GENERASI YANG MANDIRI DAN CINTA BAHARI

Perikanan Non Konsumsi Indonesia, Punya Potensi Besar

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.11/MEN/2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LOKA RISET BUDIDAYA IKAN HIAS AIR TAWAR

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. pembangunan di berbagai sektor. Pemuda, sebagian besar memiliki kesempatan

RUMUSAN RAPAT KOORDINASI TERPADU PERIKANAN BUDIDAYA 2017 Banten, 7-10 Mei 2017

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KEBIJAKAN PENGUATAN SDM KP DALAM UU DESA SEBAGAI PENGGERAK EKONOMI MASYARAKAT

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013

2015/06/08 07:12 WIB - Kategori : Artikel Penyuluhan PENTINGNYA SERTIFIKASI PROFESI PENYULUH PERIKANAN DI ERA MEA 2015

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

I. PENDAHULUAN. dari penangkapan ikan di laut. Akan tetapi, pemanfaatan sumberdaya tersebut di

BAB I PENDAHULUAN. cukup besar, terutama tentang jenis-jenis ikan. Menurut Khairuman & Amri

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki sumber daya alam yang

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lemb

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11/KEPMEN-KP/2013 TENTANG JEJARING PAKAN IKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KKP Tingkatkan Peran Penyuluh Perikanan

I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Saat ini perikanan tangkap di Indonesia telah mengalami gejala padat tangkap

PUBLIKASI MEDIA PADA ACARA PELATIHAN INTERNASIONAL KAWASAN KONSERVASI BAGI NEGARA NEGARA ASIA PASIFIK

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KEBIJAKAN TUNJANGAN PROFESI UNTUK PENYULUH PNS PERTANIAN, PERIKANAN, DAN KEHUTANAN

BAB X PROGRAM PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN SDM KUMKM

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28/KEPMEN-KP/2013 TENTANG

PENDAHULUAN. Paska krisis global tahun 2008, perekonomian Indonesia mampu. tumbuh tinggi disertai dengan stabilitas yang terjaga.

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11/KEPMEN-KP/2014 TENTANG JEJARING PAKAN IKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENGEMBANGAN PENYULUHAN PERIKANAN DI KABUPATEN SLEMAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PUBLIKASI MEDIA PADA ACARA KUNJUNGAN MENTERI PETERNAKAN DAN PERIKANAN SUDAN KE STP JAKARTA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

ADHI PUTRA ALFIAN DIREKTUR PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UKM BATAM, 18 JUNI 2014

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I PENDAHULUAN. terhadap PDB Indonesia membuat sektor perikanan dijadikan penggerak utama (prime mover)

KERANGKA ACUAN KERJA PESERTA DIDIK DAN LULUSAN PENDIDIKAN TAHUN 2017

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Publikasi Media Pada Kegiatan KKP Kerjasama Dengan Kabupaten Bone

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.01/MEN/2011 TENTANG

PERTEMUAN KOORDINASI DALAM RANGKA PERCONTOHAN PENYULUH MENDUKUNG INDUSTRIALISASI PERIKANAN BERBASIS EKONOMI BIRU PADA DI POS PENYULUHAN PERIKANAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

KKP: Unair Pelopori "Blue Economy"

BAB I PENDAHULUAN. komparatif karena tersedia dalam jumlah yang besar dan beraneka ragam serta dapat

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Pemantapan Sistem Penyuluhan Perikanan Menunjang lndustrialisasi Kelautan dan Perikanan: Isu dan Permasalahannya serta Saran Pemecahannya 1

BAB I. PENDAHULUAN. pencaharian di sektor pertanian. Menurut BPS (2013) jumlah penduduk yang

Penguatan Minapolitan dan Merebut Perikanan Selatan Jawa

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai Undang-Undang No. 20 tahun 2003 Bab 1 Pasal 1 menyatakan. bahwa:

LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR: KEP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor Kep.32/Men/2010 Tentang Penetapan Kawasan Minapolitan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.454, 2014 KEMENTAN. Penilaian. Pusat Pelatihan. Pertanian. Pedesaan. Berprestasi. Pedoman.

I. PENDAHULUAN. bisnis ikan air tawar di dunia (Kordi, 2010). Ikan nila memiliki keunggulan yaitu

SEMUA HAL YANG TERKAIT DENGAN KODE ETIK BPSDMKP, SILAHKAN BERKOMUNIKASI MELALUI ALAMAT

DUKUNGAN PENYULUHAN TERHADAP PENGEMBANGAN IKAN HIAS

U R A I A N JUMLAH PENDAPATAN 1,916,000, BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG 26,226,212, BELANJA LANGSUNG 87,663,236,000.00

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. organisasi perusahaan maupun suatu instansi pemerintahan. Ketersediaan

PUBLIKASI MEDIA KERJASAMA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN BADAN PUSAT STATISTIK

PEDOMAN UMUM INDUSTRIALISASI KELAUTAN DAN PERIKANAN

SISTEM PENYULUHAN PERIKANAN MENUNJANG INDUSTRIALISASI KP SEJUMLAH MASUKAN PEMIKIRAN

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

kumulatif sebanyak 10,24 juta orang (Renstra DKP, 2009) ikan atau lebih dikenal dengan istilah tangkap lebih (over fishing).

PROGRAM DAN KEGIATAN DANA DEKONSENTRASI TAHUN 2016

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB VI INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

PEDOMAN UMUM MONITORING, EVALUASI, DAN PELAPORAN MINAPOLITAN BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.27/MEN/2012 TENTANG PEDOMAN UMUM INDUSTRIALISASI KELAUTAN DAN PERIKANAN

PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT KABUPATEN BOGOR DALAM MENDUKUNG KABUPATEN BOGOR TERMAJU DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

1. PENDAHULUAN. sangat tinggi. Jumlah penduduk Indonesia di tahun 2008 diperkirakan sebesar

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Sektor UMKM adalah salah satu jalan untuk

BAB I PENDAHULUAN. sebagian pihak yang menjadikan kewirausahaan ini sebagai trend-trend-an. enggannya lulusan perguruan tinggi untuk berwirausaha.

KKP Gelar FGD Implementasi Blue Economy di Bali

BAB I PENDAHULUAN. memiliki prospek cerah untuk dikembangkan, karena ikan lele merupakan. air tawar yang sangat digemari oleh masyarakat.

PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakekatnya setiap perusahaan di dalam menjalankan usahanya

Pembenahan Pasokan Daging Sapi Melalui Sistem Logistik Nasional Senin, 10 Juni 2013

ARAH KEBIJAKAN PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM RANCANGAN RPJMN BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negar

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

http://www.politikindonesia.com Sharif Cicip Ajak Mahasiswa Wirausaha Perikanan Politikindonesia - Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo, mengajak para mahasiswa untuk menjadi pewirausaha baru di bidang perikanan. Ajakan tersebut disampaikan Sharif pada sambutannya saat pembukaan dan pembekalan Training Dasar Advokasi dan Kepemimpinan Nasional (Tridiknas) Himpunan Mahasiswa Perikanan Indonesia (Himapikani) di Universitas Djuanda, Bogor, Senin (11/03). Salah satu rangkaian pada kegiatan tersebut adalah pelatihan pembenihan ikan air tawar dan pembuatan pakan ikan bagi mahasiswa. Ajakan Menteri tersebut selain untuk mendukung industrialisasi kelautan dan perikanan yang dicanangkan KKP, juga untuk mengurangi angka pengangguran. Pelatih yang didatangkan untuk membantu peningkatan kapasitas mahasiswa merupakan para pelaku usaha pengelola Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) Dejefish Sukabumi dan P2MKP Koperasi Budidaya Air Tawar (KABITA) Bogor. Kepala Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan (BPSDM KP) Suseno, dalam paparannya menjelaskan, P2MKP adalah lembaga pelatihan/permagangan yang didirikan, dimiliki, dan dikelola oleh pelaku utama/usaha secara swadaya, baik perorangan maupun kelompok. P2MKP merupakan Diklat yang tumbuh di masyarakat yang secara sukarela membantu masyarakat terutama di wilayah sekitarnya untuk dapat berusaha mengikuti kegiatan usaha yang dilakukan oleh P2MKP tersebut, kata Suseno seperti dalam siaran pers yang diterima politikindonesia.com. Menurut Suseno, latar belakang pendirian P2MKP adalah untuk memberikan dukungan pada Eselon I Teknis KKP dalam rangka peningkatan kualitas SDM KP melalui pelatihan, eningkatkan akses masyarakat KP untuk memperoleh pelatihan dan permodalan. Kemudian, ujar Suseno, tersedianya sumber pembiayaan di luar APBN- BPSDMKP yang dapat dimanfaatkan. Selain itu juga perlunya membangun jaringan bisnis di antara para pelaku usaha dan utama. Serta perlunya pembinaan sesuai standar-standar yang berlaku di mana para pelaku usaha telah melakukan pelatihan, magang, dan praktik kerja. P2MKP Dejeefish berawal dari kegiatan produksi benih ikan gurame sederhana pada tahun 2006 yang kini telah menjadi perusahaan perikanan air tawar yang terintegrasi. Mulai dari pembenihan, pendederan, pembesaran, jasa pengiriman ikan domestik dan internasional sampai jasa pelatihan budidaya perikanan air tawar. Dengan SDM yang mumpuni dan team work yang kuat, fasilitas yang memadai serta bimbingan dari instansi perikanan. (ril/rin/wan)

www.obornews.com Bogor, ON: Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif C. Sutardjo, mengajak para mahasiswa untuk menjadi pewirausaha baru di bidang perikanan. Ajakan tersebut disampaikan Sharif pada sambutannya saat pembukaan dan pembekalan Training Dasar Advokasi dan Kepemimpinan Nasional (TRIDAKNAS) Himpunan Mahasiswa Perikanan Indonesia (HIMAPIKANI), Senin (11/3/2013), di Universitas Djuanda, Bogor. Salah satu rangkaian pada kegiatan tersebut adalah pelatihan pembenihan ikan air tawar dan pembuatan pakan ikan bagi mahasiswa. Ajakan Menteri tersebut selain untuk mendukung industrialisasi kelautan dan perikanan yang dicanangkan KKP, juga untuk mengurangi angka pengangguran. Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan tingkat pengangguran di Indonesia per Agustus 2012 turun menjadi 6,14% atau 7,24 juta orang dibandingkan pada Agustus 2011 sebesar 6,56%. Meski telah mengalami penurunan, pemerintah menargetkan angka pengangguran untuk dapat turun lagi menjadi 5,1% pada 2014 yang dilakukan melalui peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dengan membangun kompetensi, pembangunan sistem pendidikan, memfasilitasi tumbuh dan berfungsinya mekanisme bursa kerja dan memprakarsai program pengembangan kewirausahaan. Dengan pelaksanaan program kewirausahaan diharapkan jumlah wirausaha dapat mencapai 1% dari populasi penduduk pada 2014. Menurut catatan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KUKM), proporsi wirausaha Indonesia baru sekitar 0,24% dari populasi. Padahal untuk membangun ekonomi bangsa yang maju menurut sosiolog, David Mc Cleiland, dibutuhkan minimal 2% atau 4,8 juta wirausaha dari populasi penduduk Indonesia saat ini. Sebagai perbandingan, Singapura memiliki wirausaha 7,2%; Malaysia 2,1%; Thailand 4,1%; Korea Selatan 4,0%; dan Amerika Serikat 11,5 % dari seluruh populasi penduduknya. Bagi Indonesia diperlukan waktu hingga tahun 2030 untuk memiliki jumlah wirausaha sebanyak 4,8 juta orang atau sekitar 2% dari total jumlah penduduknya saat ini. Karena itu diperlukan upaya-upaya percepatan penciptaan wirausaha baru untuk meningkatkan kesempatan kerja serta mendorong pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Salah satu langkah konkrit yang dilakukan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) adalah mendorong kepada mahasiswa dengan memberikan pembekalan kemampuan berwirausaha di bidang perikanan melalui pelatihan-pelatihan kewirausahaan yang pada kesempatan tersebut dilakukan melalui pelatihan pembenihan ikan air tawar dan pembuatan pakan ikan. Pelatihan diberikan kepada 50 mahasiswa HIMAPIKANI, yang beranggotakan mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia. Mahasiswa diyakni merupakan komponen penting dan sangat strategis di masyakat yang diharapkan dapat menjadi motor penggerak pembangunan kelautan dan perikanan. Pelatih yang didatangkan untuk membantu peningkatan kapasitas mahasiswa merupakan para pelaku usaha pengelola Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) Dejefish Sukabumi dan P2MKP Koperasi Budidaya Air Tawar (KABITA) Bogor. Menurut Kepala Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan (BPSDM KP), Suseno, dalam paparannya pada kegiatan pelatihan tersebut, P2MKP adalah lembaga pelatihan/permagangan yang didirikan, dimiliki, dan dikelola oleh pelaku utama/usaha secara swadaya, baik perorangan maupun kelompok. P2MKP merupakan Diklat yang tumbuh di masyarakat yang secara sukarela membantu masyarakat terutama di wilayah sekitarnya untuk dapat berusaha mengikuti kegiatan usaha yang dilakukan oleh P2MKP tersebut. Latar belakang pendirian P2MKP adalah untuk memberikan dukungan pada Eselon I Teknis KKP dalam rangka peningkatan kualitas SDM KP melalui pelatihan; meningkatkan akses masyarakat KP untuk memperoleh pelatihan dan permodalan; tersedianya sumber pembiayaan di luar APBN-BPSDMKP yang dapat dimanfaatkan; perlunya membangun jaringan bisnis di antara para pelaku usaha dan utama; serta perlunya pembinaan sesuai standar-standar yang berlaku di mana para pelaku usaha telah melakukan pelatihan, magang, praktek kerja, dan lainlain ujar Suseno. P2MKP Dejeefish berawal dari kegiatan produksi benih ikan gurame sederhana pada tahun 2006 yang kini telah menjadi perusahaan perikanan air tawar yang terintegrasi. Mulai dari pembenihan, pendederan, pembesaran, jasa pengiriman ikan domestik dan internasional sampai jasa pelatihan budidaya perikanan air tawar. Dengan SDM yang mumpuni dan team work yang kuat, fasilitas yang memadai serta bimbingan dari instansi perikanan, Dejeefish telah mampu memproduksi benih ikan air tawar dalam jumlah jutaan ekor per tahun. Beberapa jenis ikan yang diproduksinya adalah gurame, patin, lele, nila, baung, mas, bawal dan berbagai jenis ikan hias. Sistem Produksi yang dijalankan Dejeefish telah mendapatkan pengakuan dari pemerintah, hal ini dibuktikan dengan diberikannya 4 sertifikat Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB) dari Dirjen Perikanan Budidaya KKP, yaitu Sertifikat benih gurame (sangat baik), patin (sangat baik), lele (sangat baik) dan nila (cukup). Sementara itu, P2MKP KABITA Bogor merupakan unit usaha yang bergerak pada usaha pembenihan dan budidaya ikan tawar, terutama komoditas ikan lele. Kemampuan para pelatih P2MKP yang merupakan pelaku utama diharapkan dalam memotivasi mahasiswa untuk terjun sebagai pewirausaha baru dengan melihat keberhasilan para pengelola P2MKP. Saat ini P2MKP merupakan perpanjangan tangan pemerintah dalam membantu meningkatkan sasaran masyarakat yang dibantu peningkatan kapasitasnya dalam meningkatkan usaha dan pendapatannya.

HIMAPIKANI sebagai salah satu organisasi mahasiswa yang bertujuan menggalang persatuan dan kerja sama untuk meningkatkan profesionalisme dalam rangka meningkatkan masyarakat yang berkeadilan dan berkemakmuran guna menunjang pelaksanaan pembangunan nasional yang berbasis kerakyatan, diharapkan dapat memanfaatkan peluang baik ini agar mereka dapat mempersiapkan diri mereka sebagai calon pemimpin masa depan yang memiliki visior. Diawali dengan pelaksanaan jangka pendek, membantu mempercepat kebijakan ekonomi biru yang diusung oleh KKP melalui rangkaian kegiatan di dalamnya, sebagai mahasiswa yang dikenal sebagai agent of change seyogya mengawal kebijakan pemerintah serta membangun SDM yang kontributif dalam pembangunan perikanan di Indonesia. Melalui kegiatan pelatihan perikanan bagi mahasiswa ini, diharapkan dapat dilahirkan para trainer/pelatih yang akan menularkan kemampuan dan keberhasilan mereka sebagai pewirausaha baru. Sebagai pewirausaha baru para mahasiwa diharapkan menjadi seseorang yang percaya diri, mampu memanfaatkan sumber daya menjadi peluang, dan dengan kreativitasnya mampu mengubah sesuatu menjadi lebih bermanfaat sekaligus meningkatkan kesejahteraan diri, masyarakat, dan lingkungannya.

http://www.rri.co.id/ KBRN, Cirebon : Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif C. Sutardjo, mengajak para mahasiswa untuk menjadi pewirausaha baru di bidang perikanan. KBRN, Cirebon : Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif C. Sutardjo, mengajak para mahasiswa untuk menjadi pewirausaha baru di bidang perikanan. Ajakan tersebut disampaikan Sharif pada sambutannya saat pembukaan dan pembekalan Training Dasar Advokasi dan Kepemimpinan Nasional (TRIDAKNAS) Himpunan Mahasiswa Perikanan Indonesia (HIMAPIKANI), di Universitas Djuanda, Bogor, Senin (11/3/2013). Ajakan Menteri tersebut selain untuk mendukung industrialisasi kelautan dan perikanan yang dicanangkan KKP, juga untuk mengurangi angka pengangguran. Salah satu rangkaian pada kegiatan tersebut adalah pelatihan pembenihan ikan air tawar dan pembuatan pakan ikan bagi mahasiswa. Pelatihan diberikan kepada 50 mahasiswa HIMAPIKANI, yang beranggotakan mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia. Mahasiswa diyakni merupakan komponen penting dan sangat strategis di masyakat yang diharapkan dapat menjadi motor penggerak pembangunan kelautan dan perikanan. Pelatih yang didatangkan untuk membantu peningkatan kapasitas mahasiswa merupakan para pelaku usaha pengelola Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) Dejefish Sukabumi dan P2MKP Koperasi Budidaya Air Tawar (KABITA) Bogor. Menurut Kepala Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan (BPSDM KP), Suseno, dalam paparannya pada kegiatan pelatihan tersebut, P2MKP adalah lembaga pelatihan/permagangan yang didirikan, dimiliki, dan dikelola oleh pelaku utama/usaha secara swadaya, baik perorangan maupun kelompok. P2MKP merupakan Diklat yang tumbuh di masyarakat yang secara sukarela membantu masyarakat terutama di wilayah sekitarnya untuk dapat berusaha mengikuti kegiatan usaha yang dilakukan oleh P2MKP tersebut. Latar belakang pendirian P2MKP adalah untuk memberikan dukungan pada Eselon I Teknis KKP dalam rangka peningkatan kualitas SDM KP melalui pelatihan; meningkatkan akses masyarakat KP untuk memperoleh pelatihan dan permodalan; tersedianya sumber pembiayaan di luar APBN-BPSDMKP yang dapat dimanfaatkan; perlunya membangun jaringan bisnis di antara para pelaku usaha dan utama; serta perlunya pembinaan sesuai standar-standar yang berlaku di mana para pelaku usaha telah melakukan pelatihan, magang, praktek kerja, dan lain-lain, jelas Suseno. HIMAPIKANI sebagai salah satu organisasi mahasiswa yang bertujuan menggalang persatuan dan kerja sama untuk meningkatkan profesionalisme dalam rangka

meningkatkan masyarakat yang berkeadilan dan berkemakmuran guna menunjang pelaksanaan pembangunan nasional yang berbasis kerakyatan, diharapkan dapat memanfaatkan peluang baik ini agar mereka dapat mempersiapkan diri mereka sebagai calon pemimpin masa depan yang memiliki visior. Diawali dengan pelaksanaan jangka pendek, membantu mempercepat kebijakan ekonomi biru yang diusung oleh KKP melalui rangkaian kegiatan di dalamnya, sebagai mahasiswa yang dikenal sebagai agent of change seyogya mengawal kebijakan pemerintah serta membangun SDM yang kontributif dalam pembangunan perikanan di Indonesia. Melalui kegiatan pelatihan perikanan bagi mahasiswa ini, diharapkan dapat dilahirkan para trainer/pelatih yang akan menularkan kemampuan dan keberhasilan mereka sebagai pewirausaha baru. Sebagai pewirausaha baru para mahasiwa diharapkan menjadi seseorang yang percaya diri, mampu memanfaatkan sumber daya menjadi peluang, dan dengan kreativitasnya mampu mengubah sesuatu menjadi lebih bermanfaat sekaligus meningkatkan kesejahteraan diri, masyarakat, dan lingkungannya. (Azi/DS/WDA)