BAB II LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II DASAR TEORI. diperlukan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak pihak

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. untuk mengarahkan pada pokok bahasan yang telah dikemukakan pada bab I.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dan berfungsi dengan tujuan yang sama. saling berintegritas satu sama lain.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian, prinsip dan fungsi Sistem Informasi Akuntansi

BAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan yang terjadi secara berulang-ulang, sedangkan Nafarin (2009: 9)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan maka dirancang sistem akuntansi pokok dan sistem akuntansi

BAB II LANDASAN TEORI. mencapai tujuan tertentu (Wing Wahyu Winarno; 1994: 8).

BAB II LANDASAN TEORI. sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman operasional. perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem.

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perlu kita ketahui tentang perbedaan sistem dengan prosedur. Sistem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

Bab II Dasar Teori 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi 2.2 Pengertian Penjualan Kredit 2.3 Pengertian Sistem Penjualan Kredit

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. mengarahkan pada pokok bahasan yang telah dikemukakan pada bab I.

BAB III TINJAUAN TEORI DAN PRAKTEK

BAB II LANDASAN TEORI. kegiatan, baik kegiatan dalam usaha maupun dalam pendidikan. Setiap

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian sistem menurut Anastasia dan Lilis (2010:3), sistem merupakan

BAB II LANDASAN TEORI. masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dan agar dapat. umumnya. Yang dimaksud dengan hukum ekonomi disini bahwa

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Suatu Informasi dari suatu perusahaan terutama informasi keuangan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut tim KKS (2007), pada kondisi tertentu kendaraan bermotor

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Penerimaan kas adalah kas yang diterima oleh perusahaan baik berupa uang tunai maupun

BAB II LANDASAN TEORI. informasi disajikan dalam laporan keuangan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN TEORI. mengolah atau mengorganisir dokumen dokumen yang ada tujuannnya untuk

BAB II KAJIAN TEORI. Sistem akuntansi terdiri dari dokumen bunti transaksi, alat-alat pencatatan,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Judul Penelitian

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori Definisi Sistem Akuntansi, Prosedur dan Penjualan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut

BAB II TINJAUN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama untuk

Sistem akuntansi penjualan, terdiri dari kegiatan-kegiatan transaksi penjualan: kredit dan tunai

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dengan suatu skema yang menyeluruh untuk. sedangkan objectives meliputi ruang lingkup yang sempit.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kriteria Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM) menurut UU ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT PADA CV. TRI MANUNGGAL SAKATO. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dharma Andalas

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pada dasarnya yang ditetapkan pada perusahaan negara maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak di luar perusahaan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan. Adanya

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Universitas Sumatera Utara

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berikut ini adalah pengertian sistem menurut beberapa ahli :

BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Kas. Pengertian Penendalian Intern

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS UNTUK MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERN PADA BENGKEL PUMP JAYA DIESEL PEMATANGSIANTAR

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Fungsi dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi. Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. lebih komponen-komponen yang saling berkaitan dengan subsistem-subsitem yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.

Dalam proses pengumpulan data-data perusahaan terdapat beberapa metode yang digunakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. untuk menyelesaikan suatu aktivitas. Menurut Mulyadi (2001 : 5), Prosedur adalah suatu urutan

BAB II LANDASAN TEORI

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berjudul Accounting Information System yang diterjemahkan oleh Kikin. terkait dan berinteraksi untuk mencapai tujuan.

BAB II LANDASAN TEORI. untuk melaksanakan pokok perusahaan. (Mulyadi (2001:5))

BAB II LANDASAN TEORI. penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi dan Akuntansi Kas. Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu

1. Jumlah penjualan menurut jenis produk dan keseluruhan, baik secara harian maupun periodik.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pihak intern perusahaan. Secara klasik, akuntansi merupakan proses pencatatan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009)

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem dan Prosedur Pengertian system dan prosedur menurut Mulyadi (2001 : 5) adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Sedangkan prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang. Pengertian system menurut Marshal Romney dan Paul John Steinbart (2006 : 2) adalah sebagai berikut: Sistem adalah merupakan rangkaian dari dua atau lebih komponenkomponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. berikut: Pengertian system menurut James A. Hall (2007 : 6) adalah sebagai Sistem adalah sekelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang sama. 2.2 Jenis-Jenis Sistem Beberapa jenis sistem yang dikelompokkan menjadi empat kelompok, seperti yang dikemukakan Krismiaji, (2005 : 4) adalah sebagai berikut: 1. Sistem tertutup (Closed systems), yaitu sistem yang secara total terisolasi dari lingkungannya. Tidak ada penghubung dengan pihak 7

8 eksternal, sehingga sistem ini tidak memiliki pengaruh terhadap dan dipengaruhi oleh lingkungan yang berada di luar batas sistem. 2. Sistem relative tertutup (Relatively closed systems), yaitu sistem yang berinteraksi dengan lingkungannya secara terkendali. Sistem semacam ini memiliki penghubung yang menghubungkan sistem dengan lingkungannya dan mengendalikan pengaruh lingkungan terhadap proses yang dilakukan oleh sistem. 3. Sistem terbuka (Open systems), yaitu sistem yang berinteraksi dengan lingkungan secara tidak terkendali. Disamping memperoleh input dari lingkungan, dan memberikan output bagi lingkungan, sistem ini juga memperoleh gangguan, atau input yang tidak terkendali akan mempengaruhi proses dalam sistem. 4. Sistem umpan balik (Feedback control systemz), yaitu sistem yang menggunakan sebagian output menjadi salah satu input untuk proses yang sama di masa berikutnya. 2.3 Sistem Informasi Akuntansi 2.3.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Pengertian system informasi akuntansi menurut Krismiaji (2005: 4) memberikan pengertian sebagai berikut: Sistem informasi akuntansi adalah adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengoperasikan bisnis.

9 Untuk dapat menghasilkan informasi yang diperlukan oleh para pembuat keputusan, sistem informasi akuntansi harus melaksanakan tugas-tugas sebagai berikut: 1. Mengumpulkan transaksi dan data lain dan memasukkannya ke dalam sistem. 2. Memproses data transaksi. 3. Menyimpan data untuk keperluan di masa mendatang. 4. Menghasilkan informasi yang diperlukan dengan memproduksi laporan, atau memungkinkan para pemakai untuk melihat sendiri data yang tersimpan dalam computer. 5. Mengendalikan seluruh proses sedemikian rupa sehingga informasi yang dihasilkan akurat dan dapat dipercaya. 2.3.2 Subsistem dari Sistem Informasi Akuntansi Menurut Krismiaji (2005 : 5), sistem informasi akuntansi dapat diselenggarakan secara manual, dapat seluruhnya memanfaatkan teknologi computer dan teknologi informasi terbaru, atau dapat berupa kombinasi antara keduanya. Meskipun demikian, proses yang dilakukan oleh sistem informasi akuntansi pada dasarnya adalah sama, yaitu mengumpulkan, memasukkan, memproses, menyimpan, dan melaporkan data dan informasi. Sistem informasi akuntansi terbagi atas lima subsistem, yaitu siklus pendapatan, siklus pengeluaran, siklus konversi, dan siklus buku besar dan pelaporan.

10 Gambar 2.1 Siklus Transaksi Perusahaan Siklus Pengeluar an Persediaa n Siklus Konversi Kas Aktiva tetap Persediaa n Siklus Buku Besar dan Pelaporan Kas Siklus Pendapata n Sumber: Krismiaji, Sistem Informasi Akuntansi (2005 : 6) 2.3.3 Komponen Sistem Informasi Secara garis besar, sebuah sistem informasi memiliki delapan komponen sebagai berikut: 1. Tujuan 2. Input 3. Output 4. Penyimpan data 5. Pemroses 6. Instruksi dan Prosedur 7. Pemakai 8. Pengamanan dan pengawasan

11 Gambar 2.2 Komponen Sebuah Sistem Informasi Akuntansi Instruksi dan Prosedur Input Pemroses Output Umpan Balik Penyimpan Data Sumber: Krismiaji, Sistem Informasi Akuntansi (2005 : 16) 2.4 Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai 2.4.1 Pengertian Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Sistem penerimaan kas dari penjualan tunai merupakan bagian dari siklus pendapatan. Siklus pendapatan adalah serangkaian kegiatan bisnis yang terjadi secara berulang dan kegiatan pengolahan informasi, yang berhuungan dengan penyerahan barang dan jasa tersebut. Siklus ini mencatat emapt aktivitas, yaitu: 1. Penerimaan pesanan barang atau jasa dari pelanggan. 2. Pengiriman barang atau jasa kepada pelanggan. 3. Penagihan kepada pelanggan.

12 4. Penerimaan kas dari pembeli (baik penjualan tuai maupun pelunasan piutang). Penjualan tunai dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli melakukan pembayaran harga barang lebih dahulu sebelum barang diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli. Setelah uang diterima oleh perusahaan, barang kemudian diserahkan kepada pembeli dan transaksi penjualan tunai kemudian dicatat oleh perusahaan. Dalam pelaksanaan system penerimaan kas dari penjualan tunai, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu informasi yang diperlukan oleh manajemen, dokumen yang digunakan, catatan akuntansi yang diperlukan oleh manajemen, fungsi-fungsi yang terkait, jaringan prosedur yang membentuk system, serta system pengendalian intern perusahaan. 2.4.2 Informasi Yang Diperlukan Oleh Manajemen Dalam suatu perusahaan, informasi tentang keuangan merupakan suatu hal yang sangatlah penting dan dibutuhkan oleh banyak pemakai terutama pihak manajemen. Informasi yang umumnya diperlukan oleh manajemen dari penerimaan kas dari penjualan tunai adalah sebagai berikut: 1. Jumlah pendapatan penjualan menurut jenis produk atau kelompok produk selama jangka waktu tertentu. 2. Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai. 3. Jumlah harga pokokproduk yang dijual selama jangka waktu tertentu.

13 4. Informasi pelanggan atau pembeli. 5. Kuantitas produk yang dijual. 6. Otorisasi pejabat yang berwenang. 2.4.3 Dokumen yang Digunakan Dokumen-dokumen yang digunakan atau dibutuhkan dalam system penerimaan kas dari penjualan tunai adalah sebagai berikut: 1. Faktur Penjualan Tunai Dokumen ini digunakan untuk merekam berbagai informasi yang diperlukan oleh manajemen mengenai transaksi penjualan tunai. Tembusan faktur ini dikirimkan oleh fungsi penjualan ke fungsi pengiriman sebagai perintah penyerahan barang kepada pembeli yang telah melakukan pembayaran. 2. Bukti Setor Bank Dokumen ini digunakan oleh fungsi kas sebagai bukti penyetoran kas ke bank. Bukti setor dibuat tiga lembar dan diserahkan oleh fungsi kas ke bank, bersamaan dengan penyetoran kas dari hasil penjualan tunai ke bank. Selanjutnya bukti setor bank diserahkan ke fungsi akuntansi, dan dipakai oleh fungsi akuntansi dokumen sumber untuk pencatatan transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai ke dalam jurnal penerimaan kas. 3. Rekap Harga Pokok Penjualan Dokumen ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk meringkas harga pokok produk yang dijual selama satu periode (misalnya satu bulan).

14 2.4.4 Catatan Akuntansi yang Digunakan dan Fungsi yang Terkait Dalam sistem penerimaan kas dari penjualan tunai, catatan akuntansi yang diperlukan adalah sebagai berikut: 1. Jurnal Penjualan Digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat dan meringkas data penjualan. 2. Jurnal Penerimaan Kas Catatan ini digunakan untuk mencatat penerimaan kas dari berbagai sumber, diantaranya dari penjualan tunai. 3. Jurnal Umum Catatan ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat harga pokok produk yang dijual. 4. Kartu Persediaan Dokumen ini digunakan untuk mencatat berkurangnya harga pokok produk yang dijual dan untuk mengetahui dan mengawasi mutasi dan persediaan barang yang ada di gudang. 5. Kartu Gudang Catatan ini diselenggarakan oleh fungsi gudang untuk mencatat mutasi dan persediaan barang tersimpan di gudang. Dalam transaksi penjualan tunai, kartu gudang digunakan untuk mencatat berkurangnya kuantitas produk yang dijual.

15 2.4.5 Fungsi yang Terkait Fungsi-fungsi yang terkait dalam sistem penerimaan kas dari penjualan tunai adalah sebagai berikut: 1. Fungsi Penjualan Fungsi ini bertanggungjawab untuk menerima order dari pembeli, mengisi faktur penjualan tunai, dan menyerahkan faktur tersebut kepada pembeli untuk pembayaran barang ke fungsi kas. 2. Fungsi Kas Fungsi ini bertanggungjawab untuk menerima kas dari pembeli. 3. Fungsi Gudang Fungsi ini bertanggungjawab untuk menyiapkan barang dipesan oleh pembeli, serta menyerahkannya ke fungsi pengiriman. 4. Fungsi Pengiriman Fungsi ini bertanggungjawab untuk membungkus barang dan menyerahkan barang yang telah dibayar harganya kepada pembeli. 5. Fungsi Akuntansi Fungsi ini bertanggungjawab untuk mencatat transaksi penjualan dan penerimaan kas dan membuat laporan penjualan. 2.4.6 Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Dalam sistem penerimaan kas dari penjualan tunai, jaringan prosedur yang membentuk adalah sebagai berikut:

16 1. Prosedur order penjualan Dalam prosedur ini fungsi penjualan menerima order dari pembeli dan membuat faktur penjualan tunai untuk memungkinkan pembeli melakukan pembayaran harga barang ke fungsi kas dan untuk memungkinkan fungsi gudang dan fungsi pengiriman menyiapkan barang yang akan diserahkan kepada pembeli. 2. Prosedur penerimaan kas Dalam prosedur ini fungsi kas menerima pembayaran harga barang dari pembeli dan memberikan tanda pembayaran kepada pembeli untuk memungkinkan pembeli tersebut melakukan pengambilan barang yang dbelinya. 3. Prosedur penyerahan barang Dalam prosedur ini fungsi pengiriman menyerahkan barang kepada pembeli. 4. Prosedur pencatatan penjualan tunai Dalam prosedur ini fungsi akuntansi melakukan pencatatan transaksi penjualan tunai dalam jurnal penjualan dan jurnal penerimaan kas. 5. Prosedur penyetoran kas ke bank Sistem pengendalian intern terhadap kas mengharuskan penyetoran dengan segera ke bank semua kas yang diterima pada suatu hari. Dalam prosedur ini fungsi kas menyetorkan kas yang diterima dari penjualan tunai ke bank dalam jumlah penuh.

17 6. Prosedur pencatatan penerimaan kas Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mencatat penerimaan kas ke dalam jurnal penerimaan kas berdasar bukti setor bank yang diterima dari bank melalui fungsi kas. 7. Prosedur pencatatan harga pokok penjualan Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi membuat rekapitulasi harga pokok penjualan berdasarkan data yang dicatat dalam kartu persediaan. 2.4.7 Prosedur Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai Prosedur penerimaan kas dari penjualan tunai, sesuai yang dikemukakan oleh Krismiaji, (2005 : 281) adalah sebagai berikut: a. Petugas Penjualan Mula-mula petugas penjualan menerima permintaan penjualan dari konsumen. Setalh terjadi kesepakatan transaksi membuat tiket atau nota penjualan sebanyak dua lembar dan menyerahkan nota tersebut kepada pembeli untuk pembayaran ke kasir. b. Kasir Menerima kas dan tiga lembar nota penjualan dari pembeli. Selanjutnya nota penjualan didistribusikan sebagai berikut: - Lembar ke-1 diserahkan ke pelanggan (untuk pengambilan barang) - Lembar ke-2 diserahkan ke bagian audit - Lembar ke-3 diserahkan ke bagian pemegang buku jurnal

18 Selanjutnya, kasir membuat bukti setor bank sebanyak dua lembar, kemudia menyetorkan kas tersebut ke bank. c. Pemegang Buku Besar Setelah lembar ke-3 nota penjualan, bagian ini mencatat penerimaan kas ke dalam jurnal penerimaan kas. Secara periodic, bagian ini membuat rekapitulasi jurnal penerimaan kas ke bagian buku besar untuk diproses. d. Bagian Buku besar Secara periodic bagian ini menerima rekapitulasi jurnal penerimaan kas dari pemegang buku jurnal, kemudian melakukan proses posting dari jurnal tersebut ke rekening-rekening buku besar yang bersangkutan e. Bagian Audit Atas dasar tembusan tiket penjualan yang diterima dari petugas penjualan, bagian ini memeriksa nomor urut dokumen. Setiap akhir bulan bagian ini akan menerima laporan bank bulanan beserta tembusan bukti setor dari bank. Setelah seluruh dokumen diterima secara lengkap, bagian ini membandingkan tiket penjualan dan bukti seetor bank, kemudian membuat rekonsiliasi bank setiap bulan

19 2.5 Sistem Pengendalian Intern 2.5.1 Pengertian Sistem Pengendalian Intern Pengertian pengendalian intern menurut Marshall B. Romney, Paul John Steinbart (2006 : 229) adalah sebagai berikut: Pengendalian intern adalah merupakan rencana organisasi dan metode bisnis handal, mendorong dan memperbaiki efisiensi jalannya organisasi serta mendorong kesesuaian dengan kebijakan yang telah ditetapkan. Menurut Haryono Yusuf (2001 : 252) definisi dari pengendalian intern adalah: Pengendalian intern ialah suatu proses yang dipengaruhi olehdewan komisaris, manajemen dan personil satuan usaha lainnya,yang dirancang untuk mendapat keyakinan memadai tentang pencapaian tujuan dalam hal-hal berikut: 1. Keandalan pelaporan keuangan. 2. Kesesuaian dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku. 3. Efektifitas dan efisiensi operasi. 2.5.2 Aktivitas Pengendalian Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan aturan yang memberikan jaminan cukup bahwa tujuan pengendalian manajemen dicapai. Umumnya, aktivitas pengendalian dapat dikelompokkan menjadi lima kelompok sebagai berikut: 1. Otorisasi yang tepat terhadap aktivitas dan transaksi Otorisasi dilakukan oleh bagian yang berwewenang dan setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut.

20 2. Pemisahan tugas Pemisahan fungsi dan wewenang yang jelas harus dilaksanakan untuk pengendalian setiap unit atau bagian dari pelaksanaan tugas dan tanggungjawabnya. 3. Perancangan dan penggunaan dokumen dan catatan yang memadai Penggunaan dokumen yang sesuai dan catatan yang memadai harus dilaksanakan sebagai bukti yang sahih dalam pertanggungjawaban dan pembuatan laporan kepada pihak internal maupun eksternal. 4. Perlindungan yang memadai terhadap akses dan penggunaan aktiva dan catatan Perlindungan terhadap penggunaan aktiva dan data dapat dilakukan dengan pembatasan akses dan pengawasan terhadap para pemakai. Hal ini bertujuan untuk pengamanan data dari kecurangan-kecurangan dan penyalahgunaan data. 5. Pengecekan independen terhadap kinerja Pengecekan independen terhadap kinerja dilakukan secara periodic untuk mengetahui kinerja setiap karyawan atau unit dalam mencapai tujuan perusahaan.

21 2.5.3 Sistem Pengendalian Intern dalam Sistem Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai Aktivitas pengendalian untuk penerimaan kas menurut Krismiaji, (2005 : 285) adalah sebagai berikut: Tabel 2.1 Aktivitas Pengendalian untukpenerimaan Kas Aktivitas Penjualan Tunai Otorisasi Transaksi Pengamanan Harga jual diberi tanda otorisasi Penerimaan kas Aktiva (Kas) Disetorkan ke bank setiap hari Blangko bukti setor bank diamankan Pemisahan Tugas Fungsi pelayanan penjualan dan kasir Fungsi kasir dan buku besar Dokumen dan catatan yang memadai Nota Penjualan Dibuat sebelum meminta konsumen untuk membayar Bernomor urut tercetak Penjumlahan data dilakukan setiap shift Penjualan Penjumlahan data dilakukan setiap hari Buku Besar Digunakan jurnal voucher standar Total control dibandingkan setiap hari Jurnal transaksi dibuat setiap hari Sedangkan menurut Mulyadi, (2001 : 470-471) sistem pengendalian intern atas sistem penerimaan kas adalah sebagai berikut: Organisasi 1. Fungsi penjualan harus terpisah dari fungsi kas 2. Fungsi kas harus terpisah dari fungsi akuntansi 3. Transaksi penjualan tunai harus dilaksanakan oleh fungsi penjualan, fungsi kas, fungsi pengiriman dan fungsi akuntansi

22 Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan 4. Penerimaan order dari pembeli diotorisasi oleh fungsi penjualan dengan menggunakan formulir faktur penjualan tunai. 5. Penerimaan kas diotorisasi oleh fungsi kas dengan cara membubuhkan cap lunas pada faktur penjualan tunai dan penempelan pita register kas pada faktur tersebut. 6. Penjualan dengan kartu kredit bank didahului dengan permintaan otorisasi dari bank penerbit kartu kredit. 7. Penyerahan barang diotorisasi oleh fungsi pengiriman dengan cara membubuhkan cap sudah diserahkan pada faktur penjualan tunai. 8. Pencatatan ke dalam buku jurnal diotorisasi oleh fungsi akuntansi dengan cara memberikan tanda pada faktur penjualan tunai. Praktik yang Sehat 9. Faktur penjualan tunai bernomor urut tercetak dan pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi penjualan. 10. Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai disetor seluruhnya ke bank pada hari yang sama dengan transaksi penjualan tunai atau hari kerja berikutnya.

23 11. Penghitungan saldo kas yang ada di tangan fungsi kas secara periodik dan secara mendadak oleh fungsi pemeriksa intern.