BAB III STRATEGI PROMOSI DAN KERJASAMA DINAS PARIWISATA KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN SRAGEN

dokumen-dokumen yang mirip
STRATEGI PROMOSI DAN KERJASAMA DINAS PARIWISATA KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN SRAGEN DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD)

BAB I PENDAHULUAN. menghilangkan kejenuhan kerja, relaksasi, berbelanja, bisnis, mengetahui. Wiyasa, 1997 dalam Budisusetio, 2004).

BAB 1 PENDAHULUAN. Sragen Convention Centre. : Kabupaten yang berada di bagian Timur Provinsi Jawa Tengah. (id.wikipedia.org/wiki/kabupaten_sragen)

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG TARIF RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA

BUPATI KLATEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN KABUPATEN KLATEN TAHUN

URUSAN PILIHAN PARIWISATA KONDISI UMUM

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Undang tersebut terkandung syarat teknis meliputi faktor yang menjadi dasar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pariwisata merupakan industri yang banyak dikembangkan di negaranegara

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

U R A I A N JUMLAH PENDAPATAN 391,000, BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG 31,911,581, BELANJA LANGSUNG 91,604,159,680.00

I. PENDAHULUAN. salah satunya didorong oleh pertumbuhan sektor pariwisata. Sektor pariwisata

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. alternatif utama media pembelajaran, hiburan dan kesenangan. Sudah sulit

RENCANA AKSI DINAS PARIWISATA KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN KERINCI

BAB I PENDAHULUAN. berdaulat, memiliki wilayah (daerah) tertentu, adanya rakyat yang hidup teratur,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 17

RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH PER KEMENTERIAN/LEMBAGA II.L.040.1

BAB I PENDAHULUAN. untuk perusahaan yang menjual jasa kepada wisatawan. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN. tahun ke tahun. Dari tahun wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta

I. PENDAHULUAN. Keterangan : * Angka sementara ** Angka sangat sementara Sumber : [BPS] Badan Pusat Statistik (2009)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PARIWISATA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Bab i PENDAHULUAN. Tingkat II yaitu Kabupaten dan Kota dimulai dengan adanya penyerahan

BAB I PENDAHULUAN. penghasil devisa terbesar di bawah minyak dan gas bumi, batu bara, minyak

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Seperti halnya di Indonesia, sektor pariwisata diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RENCANA UMUM PENGADAAN. Melalui Swakelola. Jasa Lainnya 3 unit roda empat, 5 unit roda dua Rp ,00 APBD awal: akhir:

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kontribusi Pajak Dan Retribusi Sektor Pariwisata Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD)

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kemajuan ekonomi masyarakat baik lokal maupun global. Tidak

STUDI PERAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN SARANA PRASARANA REKREASI DAN WISATA DI ROWO JOMBOR KABUPATEN KLATEN TUGAS AKHIR. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN ± 153 % ( ) ± 33 % ( ) ± 14 % ( ) ± 6 % ( )

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG

BAB VIII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 8.1 Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian mengenai peran pemerintah daerah dalam

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Tegal merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. 2007). Indonesia merupakan salah satu Negara kepulauan terbesar yang memiliki

BAB II URAIAN TEORITIS. yaitu : pari dan wisata. Pari artinya banyak, berkali-kali atau berkeliling.

BAB II DESKRIPSI LOKASI OBJEK PENELITIAN. Batang Hari. Candi ini merupakan peninggalan abad ke-11, di mana Kerajaan

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 6.1 Kesimpulan. 1. Rendahnya tingkat kunjungan wisatawan ke Kabupaten Kulon Progo dapat

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Dengan semakin meningkatnya penyelenggaraan pariwisata yang

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak mungkin hanya memproduksi sebuah destinasi saja. Kegiatan pariwisata juga

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan sosial. Menurut definisi pada Undang-undang no 10 tahun 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tempat objek wisata itu berada, akan mendapatkan pemasukan dari pendapatan

BAB I PENDAHULUAN I. 1 LATAR BELAKANG

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB IV PENUTUP. Bobung dikunjungi oleh wisatawan laki-laki maupun perempuan, sebagian besar

Pertumbuhan pariwisata nusantara dipengaruhi oleh mulai meningkatnya. kebutuhan masyarakat untuk berekreasi serta semakin banyaknya pelaku bisnis di

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG KEPARIWISATAAN

Halaman : 1 URUSAN PEMERINTAHAN. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Prov. Jatim ORGANISASI. Bertambah/(Berkurang) DASAR HUKUM KODE REKENING

TUGAS MATA KULIAH LINGKUNGAN BISNIS POTENSI PARIWISATA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SEBAGAI PELUANG BISNIS

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pendekatan biaya perjalanan (Travel Cost Method) sebesar

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris, memiliki banyak keunggulan-keunggulan UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak potensi dan Sumber Daya Alam (SDA) yang belum dikembangkan secara maksimal, termasuk di dalamnya adalah

PENGEMBANGAN KEPARIWISATAAN PROVINSI LAMPUNG

Presentasi SAKIP. Kabupaten Magetan SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

RENCANA STRATEGIS TAHUN DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN LAMONGAN

BAB. I PENDAHULUAN. wilayah III (Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan) serta dikenal dengan

BAB I PENDAHULUAN. berdiri dimasing-masing daerah yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebagai

17. URUSAN WAJIB KEBUDAYAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. berbagai cara,misalnya dengan mengadakan pameran seni dan budaya, pertunjukkan

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB V PENUTUP. dalam pengembangan promosi wisata Sidoarjo. melalui media yang terbukti dengan menculnya media tourism atau media

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG DESA WISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENDAHULUAN Latar Belakang

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 31 TAHUN 2006 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN JEMBRANA

Strategi Pengembangan Daya Tarik Wisata dan Pemberdayaan Masyarakat disekitar 15 Danau Prioritas

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menjanjikan dalam hal menambah devisa suatu negara. Menurut WTO/UNWTO

LAMPIRAN. Pertanyaan wawancara untuk Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul. kelebihannya bila dibandingkan dengan pariwisata di daerah lain?

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB III STRATEGI PEMASARAN PAKET WISATA SOLO VILLAGE BIKE DI PT. MANDIRA TOUR AND TRAVEL SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. negara yang menerima kedatangan wisatawan (tourist receiving countries),

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata memiliki multiplayer effect atau efek pengganda yaitu berupa

TUGAS DAN FUNGSI DINAS PARIWISATA, KEBUDAYAAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA DALAM UPAYA PENGEMBANGAN OBYEK WISATA KABUPATEN SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. Surakarta, juga disebut Solo atau Sala, adalah kota yang terletak di provinsi Jawa

BAB I PENDAHULUAN. maupun kelompok di dalam wilayah sendiri atau negara lain dengan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2011 NOMOR 11

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PROFILE DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA

BAB I PENDAHULUAN. Tourism Organization (2005) dalam WTO Tourism 2020 Vision, memperkirakan jumlah kunjungan wisatawan internasional di seluruh dunia

BAB I PENDAHULUAN Alasan Pemilihan Judul. Kebudayaan daerah merupakan aset yang cukup penting bagi pengembangan

PERAN RETRIBUSI OBYEK WISATA DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL NASKAH PUBLIKASI

WALIKOTA SEMARANG - 1 -

I. PENDAHULUAN. Jenis Wisatawan Domestik Asing Jumlah Domestik Asing Jumlah Domestik Asing

BAB I PENDAHULUAN.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN

BUPATI BELITUNG TIMUR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR : 61 TAHUN 2001 TENTANG

PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata adalah suatu kegiatan yang unik, karena sifatnya yang sangat

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Transkripsi:

BAB III STRATEGI PROMOSI DAN KERJASAMA DINAS PARIWISATA KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN SRAGEN DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) A. Strategi Promosi Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sragen Bidang Promosi merupakan salah satu bidang yang ada di Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sragen. Pembangunan kepariwisataan dilakukan atas azas manfaat, keseimbangan, kemandirian, kelestarian, berkelanjutan dengan memperhatikan keanekaragaman, keunikan, kekhasan Budaya dan Alam serta kebutuhan manusia untuk berwisata. Dalam bidang ini pengembangan Kepariwisataan di Kabupaten Sragen tentunya mempunyai tujuan dari Promosi yaitu meliputi : a. Menyampaikan informasi Kepariwisataan b. Meningkatkan kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara c. Meningkatkan penerimaan devisa d. Meningkatkan PAD e. Peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan ekonomi kerakyatan (UKM) f. Memberi kepuasan pada wisatawan Bentuk pemasaran yang dilakukan Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga dengan cara promosi baik melalui media cetak, elektronik atau media informasi web. Promosi yang dilakukan oleh duta-duta wisata yang telah di pilih dalam acara pemilihan Putra-Putri Sukowati. Selain itu Dinas Pariwisata 28

29 Kebudayaan Pemuda dan Olahraga juga berupaya memasarkan potensi pariwisata dengan cara sebagai berikut : 1. Membuat beberapa media informasi yang berisi pesan kepada komunikan sasaran, melalui : a. Brosur yaitu selebaran yang dibuat oleh Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga dengan Lay-out yang disusun menarik dengan segala potensi yang di promosikan. Brosur yang di buat meliputi brosur Wisata Kesehatah Bayanan, Objek Wisata Ziarah Pangeran Samudro di Gunung Kemukus, dan Situs Manusia Purba Sangiran. Semua Brosur diberikan ke beberapa tempat Kantor Dinas di Kabupaten Sragen seperti di Kantor Pemertintah Daerah Kabupaten Sragen, di PTPN Kabupaten Sragen, dan di objek-objek wisata Kabupaten Sragen. Gambar 12. Brosur Sangiran Sumber : Disparbudpor KabupatenSragen, 2014

30 b. Leaflet yaitu selebaran yang di buat oleh Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga dengan mencantumkan macam-macam informasi serba ringkas tentang objek yang di promosikan. Leaflet yang dibuat diberikan ke beberapa tempat Kantor Dinas di Kabupaten Sragen seperti di Kantor Pemertintah Daerah Kabupaten Sragen, di PTPN Kabupaten Sragen, dan di objek-objek wisata Kabupaten Sragen. Gambar 13. Leaflet Objek Wisata Ziarah Makam Pangeran Samudro Gunung Kemukus Sumber : Disparbudpor KabupatenSragen, 2014 c. Tourism Map yaitu Selebaran besar yang di buat Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga berisi peta mengenai informasi letak geografis Daerah Tujuan Wisata (DTW). Semua informasi objekobjek wisata yang ada di Kota Sragen beserta informasi lainnya yang

31 berhubungan dengan pariwisata ada di dalam Tourism Map Kota Sragen. 2. Menggelar event-event pariwisata diantaranya : a. Hari Jadi Kabupaten Sragen Hari jadi Sragen yang jatuh pada tanggal 27 Mei selalu memberikan kebahagiaan tersendiri untuk masyarakat Sragen dengan diadakan berbagai macam acara. Acara-acara yang diselenggarakan Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga setiap tahunnya yang diadakan untuk memperingati hari jadi Sragen meliputi Karnaval Budaya, Upacara Adat Ambal Warsa, Parade Musik, Halte Fashion, Lomba Membatik, Fashion Show tingkat nasional dengan pakaian produk asli Sragen. Gambar 14. Acara Tumpengan Hari Jadi Sragen di Alun-alun Sragen Sumber : http//harijadisragen, 1 Juni 2015

32 b. Pemilihan Duta Wisata Pemilihan Duta Wisata merupakan salah satu kegiatan yang diadakan oleh Dinas Pariwisata Kebudayaan dan Olahraga dalam rangka mencari duta wisata yang akan dikirim sebagai wakil kota Sragen ke tingkat propinsi. Duta wisata ini bertugas memperkenalkan pariwisata, budaya baik nasional maupun internasional. Acara ini diselenggarakan setiap satu tahun sekali dan diselenggarakan setiap pada bulan Agustus. Gambar 15. Brosur Pemilihan Duta Wisata Sukowati 2014 Sumber : http//dutawisatasukowati2014, 1 Juni 2015

33 3. Travel Dialog Pariwisata Kegiatan promosi yang dilakukan Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga di berbagai wilayah diluar Kota Sragen. Kegiatan pariwisata dengan mengundang Kepala Sekolah SMP/SMA di seluruh Kabupaten tujuan Travel Dialog untuk memperkenalkan destinasi wisata di Kabupaten Sragen. Travel dialog telah dilaksanakan sebanyak tiga kali tahun 2013 diadakan di Kabupaten Sleman, tahun 2014 di laksanakan di Kabupaten Kediri dan tahun 2015 diadakan di Kabupaten Pacitan dan Banjarnegara. Promosi yang ditawarkan antara lain tentang Museum Manusia Purba Sangiran dengan memberikan beberapa pilihan paket-paket wisata dan menanyangkan Film Sangiran. Hasil yang diperoleh dari kegiatan Travel Dialog yaitu meningkatnya jumlah kunjungan wisata terutama di Museum Purbakala Sangiran. Gambar 16 : Acara Travel Dialog dengan Pelaku wisata di Kabupaten Kediri Sumber : Disparbudpor Kabupaten Sragen, 2014

34 4. Majapahit Travel Fair Majapahit Travel Fair merupakan event pariwisata yang paling besar untuk promosi dan hiburan. Majapahit Travel Fair diadakan pada bulan Mei bertempat di Kota Surabaya. Dalam acara Majapahit Travel Fair Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sragen mendirikan Stand yang unik dengan menggunakan display fosil yang menarik para pengunjung untuk medekat dan melihat penanyangan film potensi pariwisata Kabupaten Sragen. Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sragen memberikan balon gratis kepada para pengunjung serta juga menyediakan Leaflet, Booklet, Tourism Map Pariwisata dan beberapa kerajinan khas Sragen diantaranya Batu Sangiran, Batik Khas Sragen, Kerajinan Wayang Beber untuk pengunjung. Gambar 17. Stand acara Majapahit Travel Fair Kabupaten Sragen Sumber : Disparbudpor Kabupaten Sragen, 2014

35 5. Java Expo Pameran Nasional yang mengkolaborasikan pariwisata, perdagangan dan investasi. Diikuti peserta dari berbagai wilayah di Indonesia. Java Expo dilaksanakan pada bulan Juni danpada tahun 2015 bertempat di Benteng Vanderbug. Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga membuat stand promosi yang menghadirkan beberapa souvenir khas Sragen diantaranya Kerajinan Batu Sangiran dan Batik Khas Sragen. Memberikan Balon gratis ke pengunjung serta menanyangkan film potensi pariwisata Kabupaten Sragen. Menyediakan informasi lengkap tentang pariwisata Sragen berupa brosur, leaflet, booklet, tourim map pariwisata untuk para pengunjung. Gambar 18. Stand acara Java Expo Kabupaten Sragen Sumber : Disparbudpor Kabupaten Sragen, 2014

36 Dengan strategi Promosi yang telah dilakukan oleh Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sragen khususnya tahun 2009-2014 kepariwisataan kota Sragen telah mengalami peningkatan. Peningkatan pengunjung terjadi karena keberhasilan promosi, peningkatan pelayanan pengunjung, adanya penambahan klaster baru di Museum Sangiran. Hal ini dapat terlihat dari bertambahnya kunjungan wisatawan yang berkunjung ke kota Sragen dalam data kunjungan wisatawan sebagai berikut : Tabel 1. Data pengunjung objek wisata di Sragen NO TAHUN PENGUNJUNG OBJEK WISATA DI SRAGEN 1. 2009 246.046 pengunjung 2. 2010 255.391 pengunjung 3. 2011 289.444 pengunjung 4. 2012 525.488 pengunjung 5. 2013 562.592 pengunjung 6. 2014 356.939 pengunjung Sumber : Disparbudpor Kabupaten Sragen, 2015 B. Strategi Kerjasama Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sragen Pelayanan yang baik bagi masyarakat merupakan salah satu tujuan dari Otonomi Daerah. Oleh karena itu perlu mendapat perhatian yang baik, khususnya bagi pemerintah daerah/satker yang membidangi.kepada semua pihak khususnya pemangku kepentingan di bidang kepariwisataan (Pemerintah, Pemerintah Daerah, Dunia Usaha & masyarakata) dapat terjalin kerjasama yang sinergi dan

37 berkesinambungan dalam membangun citra Indonesia sebagai destinasi pariwisata yang berdaya saing tinggi. Dinas Pariwisata Kabupaten Sragen telah menjalin kerjasama dengan beberapa pihak terkait meliputi : Tabel 2. Perjanjian Kerjasama 1 Disparbudpor Kabupaten Sragen NO KERJASAMA PERIHAL MAKSUD DAN TUJUAN KERJASAMA 1. 1)DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 2) DINAS PENINGKATAN PELAYANAN PENGUNJUNG MUSEUM MANUSIA PURBA SANGIRAN DI KABUPATEN SRAGEN 1) Maksud Perjanjian Kerjasama ini untuk pedoman pelaksanaan pelayanan pengunjung Museum Manusia Purba Sangiran di Kabupaten Sragen. 2) Tujuan Perjanjian Kerjasama ini untuk KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI JAWA peningkatan pelayanan pengunjung. mutu kepada Pelayanan TENGAH Museum Manusia Purba Sangiran di Kabupaten Sragen. Sumber : Disparbudpor Kabupaten Sragen, 2015 Perjanjian kerjasama Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sragen dengan PIHAK SATU DAN PIHAK KEDUA merupakan

38 upaya bersama untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada pengunjung Museum Manusia Purba Sangiran di Kabupaten Sragen. Perjanjian kerjasama dilaksanakan di Kantor Dinas Kebudayaan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah Jl. Pemuda 136 Semarang. Ruang lingkup Perjanjian Kerjasama ini meliputi : a. Meningkatkan pelayanan pengunjung b. Pemeliharaan sarana dan prasarana c. Bagi hasil dari pendapatan retribusi karcis tanda masuk Museum Manusia Purba Sangiran Dari PIHAK SATU, PIHAK KEDUA, PIHAK KETIGA sudah mempunyai Hak dan Kewajiban masing-masing dalam surat Perjanjian Kerjasama yang telah dibuat dan disepakati bersama. Hasil pemungutan retribusi untuk PIHAK SATU, PIHAK KEDUA dan PIHAK KETIGA sesuai dengan yang sudah disepakati dibagi sebagai berikut : a. PIHAK KESATU sebesar 25% (dua puluh lima persen ) b. PIHAK KEDUA sebesar 25% ( dua puluh lima persen ) c. PIHAK KETIGA sebesar 50% ( lima puluh persen ) Perjanjian kerjasama ini mulai berlaku sejak ditandatangani oleh PARA PIHAK pada hari, tanggal, bulan dan tahun sebagaimana guna meningkatkan Pelayanan Pengunjung yang berdampak pada meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Sragen.

39 Tabel 3. Perjanjian Kerjasama 2 Disparbudpor Kabupaten Sragen NO KERJASAMA PERIHAL MAKSUD DAN TUJUAN KERJASAMA 1. KeERJASAMA DENGAN DINAS PARIWISATA SEKARISIDENAN SURAKARTA. KERJASAMA PARIWISATA DAN BUDAYA SOLO RAYA 1 ) Maksud, diadakan Perjanjian Kerjasama Pariwisata dan Budaya Solo Raya adalah untuk mewujudkan progam yang saling sinergis dalam rangka pengembangan Pariwisata dan Budaya se Solo Raya 2 ) Tujuan Perjanjian Kerjasama Pariwisata dan Budaya Solo Raya adalah dalam rangka mengembangkan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pendapatan asli daerah dan devisa Sumber : Disparbudpor Kabupaten Sragen, 2015

40 Perjanjian Kerjasama Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga dengan PIHAK SATU, PIHAK KEDUA, PIHAK KETIGA, PIHAK KEEMPAT, PIHAK KELIMA dan PIHAK KEENAM merupakan pengembangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pendapatan asli daerah dan devisa. Perjanjian kerjasama dilaksanakan di Kantor Dinas Kebudayaan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah Jl. Pemuda 136 Semarang. Ruang lingkup perjanjian kerjasama ini meliputi : a. Pengembangan Destinasi Pariwisata Penyelenggaraan Gelar/Festival Pariwisata dan Budaya secara bergilir, Pengembangan Seni dan Budaya terpadu, Partisipasi pengisian atraksi Seni dan Budaya di Destinasi Pariwisata Solo Raya b. Pengembangan Sarana Prasarana Pariwisata c. Pengembangan Pemasaran Pariwisata Penjajakan dan penyusunan paket wisata terpadu, Pameran bersama di dalam dan di luar Solo Raya, Pengisian Tourist Information Center (TIC) bersama di dalam dan di luar Solo Raya, Pembuatan materi promosi terpadu melalui media cetak dan elektronik, mengadakan kegiatan Roadshow, Travel Dialog di dalam maupun luar Solo Raya d. Pengembangan Sumber Daya Manusia Pariwisata Menyelenggarakan Penyuluhan dan pelatihan bidang Pariwisata Seni dan Budaya, studi banding ke daerah lain. Perjanjian kerjasama ini mulai berlaku sejak ditandatangani oleh PARA PIHAK pada hari, tanggal, bulan dan tahun sebagaimana guna mengembangkan dan meningkatkan Kesejahteraan masyarakat, pendapatan asli daerah dan devisa.

41 C. Rekap Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Rekap Pengunjung Objek Wisata di Kabupaten Sragen dari Tahun 2009-2014 PendapatanAsli Daerah (PAD) adalah pendapatan yang diperoleh daerah yang di pungut berdasarakan Peraturan Daerah sesuai perundang-undangan. Pendapatan Asli Daerah (PAD) bersumber dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain pendapatan daerah yang sah. Kabupaten Sragen merupakan kabupaten yang mengandalkan retribusi daerah untuk mendukung Pendapatan Asli Daerah. Salah satu pendukung Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Sragen adalah retribusi objek-objek wisata di Sragen. Hasil pendapatan retribusi objek-objek wisata setiap bulanya tidak sama, tergantung pengunjung yang datang. Untuk meningkatkan kontribusi retribusi objek-objek wisata dapat dilakukan dengan memperluas promosi dan kerjasama di dalam daerah maupun di luar daerah Sragen. Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari objek wisata di Kabupaten Sragen terdiri dari lima objek yaitu Pemandian Air Panas Bayanan, Gunung Kemukus, Kolam Renang Kartika dan Museum Sangiran. Pendapatan Asli Daerah dari tahun 2009 sampai 2014 mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Sragen sukses dalam meningkatkan jumlah pengunjung dari tahun ke tahun sehingga meningkatkan jumlah pendapatan asli daerah. Kegiatan Promosi dan Kerjasama Dinas Pariwisata Kabupaten Sragen memberikan dampak baik kepada objek-objek wisata di Kabupaten Sragen. Rekap Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Rekap Pengunjung Objek di Kabupaten Sragen dari tahun 2009-2014 sebagai berikut :

42 Tabel 4. Rekap Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Rekap Pengunjung objek wisata di Sragen Tahun 2009-2014 No Tahun Pendapatan Asli Daerah (PAD) objek wisata di Sragen Pengunjung Objek Wisata di Sragen 1 2009 505.386.100,00 246.046 2 2010 699.779.600,00 255.391 3 2011 660.794.500,00 289.444 4 2012 1.319.470.750,00 525.488 5 2013 1.769.431.900,00 562.592 6 2014 1.809.683.000,00 356.939 Sumber : Disparbudpor Kabupaten Sragen, 2015 Dari Rekap Pendapatan Asli Daerah dan Rekap Pengunjung objek wisata Kabupaten Sragen di atas menunjukan bahwa terdapat kenaikan pendapatan dari tahun ke tahun. Pendapatan terbesar objek wisata berasal dari Museum Manusia Purbakala Sangiran dan pendapatan terendah objek wisata berasal dari Pemandian Air Panas Bayanan. Tahun 2009 ke tahun 2010 mengalami peningkatan pendapatan disebabkan oleh keberhasilan Promosi Pariwisata, Peningkatan pelayanan informasi, adanya klaster baru di Museum Purbakala Sangiran sedangkan tahun 2010 ke tahun 2011 mengalami penurunan pendapatan disebabkan adanya kesalahan penulisan jumlah pengunjung oleh petugas karena tiket di Museum Sangiran yang disendirikan tiket masuk dengan tiket nonton film sehingga menyebabkan kesalahan perhitungan, penyebaran kabar negatif di objek wisata Gunung Kemukus dan Pemandian Air Panas Bayanan sehingga jumlah pengunjung mengalami penurunan dan dari tahun 2011 sampai tahun 2014 mengalami

43 kenaikan. Kenaikan pendapatan asli daerah di atas dapat di gambarkan dengan grafik di bawah : Tabel 5. Grafik Pendapatan Asli Daerah 2009-2014 Kabupaten Sragen PAD 2.000.000.000,00 1.500.000.000,00 1.000.000.000,00 500.000.000,00 PAD - Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun Tahun 2013 2014 Sumber : Disparbudpor Kabupaten Sragen, 2015 D. Peranan (kontribusi) Pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Sragen Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga sebagai pengelola objek wisata yang berusaha melayani masyarakat melalui sarana rekreasi telah memperoleh pendapatan atas penyelenggaraan jasa pariwisata yang telah diberikan. Dengan demikian, yang dimaksud pendapatan objek wisata di Sragen adalah jumlah pendapatan yang diperoleh dari hasil penjualan karcis kepada para pengunjung objek wisata. Kenaikan dan penurunan pendapatan disebabkan oleh beberapa faktor yaitu jumlah wisatawan serta besarnya tarif masuk wisatawan. Bila jumlah wisatawan meningkat, maka pendapatan juga cenderung meningkat.

44 Menurut UU No. 34 Tahun 2000 pasal 18 Ayat 3, retribusi tempat rekreasi dan olahraga adalah termasuk dalam retribusi jasa usaha. Sedangkan retribusi jasa usaha merupakan salah satu jenis retribusi daerah. Kriteria yang digunakan untuk mengetahui peranan retribusi daerah dalam membentuk Pendapatan Asli Daerah adalah kroteria peranan menurut Fuad Bawasir (1999: 103) adalah sebagai berikut : 1. Jika persentasenya antara 0% - 1,9%, dinyatakan bahwa retribusi daerah relative tidak berperan terhadap Pendapatan Asli Daerah. 2. Jika persentasenya antara 1% - 1,9%, dinyatakan bahwa retribusi daerah kurang berperan terhadap Pendapatan Asli Daerah. 3. Jika persentasenya antara 2% - 2,95%, dinyatakan bahwa retribusi daerah cukup berperan terhadap Pendapatan Asli Daerah. 4. Jika persentasenya antara 3% - 3,9%, dinyatakan bahwa retribusi daerah berperan terhadap Pendapatan Asli Daerah. 5. Jika persentasenya lebih dari 4%, dinyatakan bahwa retribusi daerah sangat berperan terhadap Pendapatan Asli Daerah. Sedangkan untuk perhitungan persentasenya menggunakan formula : Retribusi Pendapatan Asli Daerah X 100% Peneliti mempunyai tujuan mengetahui seberapa besar kontribusi atau peranan yang diberikan pariwisata yang diwujudkan melalui upayaupaya promosi dan kerjasama oleh Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda

45 dan Olahraga Kabupaten Sragen dalam mendukung atau meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Sragen. Berikut ini adalah tabel Pendapatan Asli Daerah dan Kunjungan wisatawan objek-objek wisata Kabupaten Sragen tahun 2009-2014. Data Pendapatan Asli Daerah (PAD) kabupaten Sragen sejak tahun 2009 sampai dengan tahun 2014 adalah sebagai berikut : Table 6. Perkembangan PAD Kabupaten Sragen Tahun 2009-2014 No Uraian Tahun 2009 2010 2011 2012 2013 2014 1 PAD 768.403.608.000 883.227.171.770 1.094.585.823.239 1.308.940.381.569 1.468.966.588.879 1.761.964.575.927 2 Persentase 0,06% 0,07% 0,06% 0,1% 0,1% 0,1% Sumber : DPPKAD Kabupaten Sragen, 2015 Berdasarkan table di atas kontribusi atau peranan pendapatan pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah sejak tahun 2009 sampai dengan 2014 adalah sebagai berikut : Tahun 2009 = 505.386.100 x 100% 768.403.608.000 = 0,06% Tahun 2010 = 699.779.600 x 100% = 0,07% 883.227.171.770 Tahun 2011 = 660.794.500 x 100% 1.094.585.823.239 = 0,06%

46 Tahun 2012 = 1.319.470.750 x 100% 1.308.940.381.569 = 0,1% Tahun 2013 = 1.769.431.900 x 100% 1.468.966.588.879 = 0,1% Tahun 2014 = 1.809.683.000 x 100% 1.761.964.575.867 = 0,1% Kontribusi yang diberikan pariwisata tahun 2009 adalah sebesar 0,06% tahun 2010 adalah sebesar 0,07% tahun 2011 adalah sebesar 0,06% tahun 2012 adalah sebesar 0,1% tahun 2013 adalah sebesar 0,1% dan tahun 2014 adalah sebesar 0,1%. Berdasarkan persentase tersebut maka dapat di simpulkan bahwa kontribusi yang diberikan oleh pendapatan pariwisata adalah BELUM BERPERAN terhadap PendapatanAsli Daerah (PAD).