BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Suatu perusahaan memiliki tujuan untuk mencapai keunggulan, baik

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia sangat berperan dalam usaha organisasi dalam mencapai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang selalu ditandai dengan terjadinya perubahan. perubahan pesat pada kondisi ekonomi secara keseluruhan, telah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. bergeser dari bekerja secara individual menjadi bekerja secara tim. Efektivitas dan kinerja

semua individu dapat bekerja dalam tim. Penilaian yang diberikan kepada Perilaku sosial dalam organisasi atau Organizational Citizenship Behaviour

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi situasi dan kondisi di era globalisasi ini, perusahaan dituntut

BAB I PENDAHULUAN. untuk berbenah diri untuk bisa menangkap peluang dan menyesuaikan diri dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. SDM merupakan salah satu faktor produksi yang harus dikelola dengan baik,

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi yang selalu ditandai dengan terjadinya perubahanperubahan

BAB 1 PENDAHULUAN. dimiliki, dengan demikian karyawan menjadi aset penting bagi perusahaan. Rasa suka rela

BAB I PENDAHULUAN. peran yang sangat penting disamping sumber-sumber daya lain yang dimiliki

BAB I PENDAHULUAN. merupakan hal yang sangat penting karena faktor manusia sangat berperan dalam

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang ada pada perusahaan tersebut. Sumber daya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dan sasaran melalui sumber daya manusia atau manajemen bakat lainnya. Salah satu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Organizational Citizenship Behavior. Menurut Organ, Podsakoff, & MacKinzie (2006), organizational

BAB I PENDAHULUAN. manusianya. PT. Trisapta Eka Maju telah menetapkan sasarannya menjadi

Abstrak. Kata Kunci: Kepemimpinan Transformasional, Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi dan Organizational Citizenship Behavior.

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia yang baik (SDM), berkualitas dan potensial merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Udayana (Unud) sebagai sebuah lembaga pemerintah yang

Judul : Pengaruh Komitmen Organisasional dan Kepuasan Kerja terhadap Organizational Citizenship Behavior

BAB I PENDAHULUAN. perubahan di semua aspek kehidupan manusia karena berbagai permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang potensial menjadi kebutuhan organisasi atau

BAB I PENDAHULUAN. mampu untuk bekerja sama dan membantu rekan kerja serta melakukan

Judul : Pengaruh Keadilan Organisasional, Komitmen Organisasional, Dan Kepuasan Kerja Terhadap Organizational Citizenship Behavior

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas dengan bermunculannya sekolah-sekolah baru

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Organizational Citizenship Behavior (OCB) Organizational Citizenship Behavior (OCB) pertama kali dipopulerkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. peran karyawannya. Karyawan dalam suatu perusahaan bukan semata-mata obyek

2 nasional dengan baik, maka diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap kemajuan di bidang-bidang lain. Sumber daya manusia merupakan aset yang p

BAB I PENDAHULUAN. banyak hal, selain kualitas SDM, sistem dalam organisasi, prosedur

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan antara job..., Putriani Pradipta Utami Setiawan, FISIP Universitas UI, 2010 Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. untuk menarik para wisatawan agar mau berkunjung. Hal ini penting dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. ketat, karena perusahaan tidak hanya dihadapkan pada persaingan dalam negeri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. SDM merupakan aset penting dalam suatu organisasi, karena merupakan sumber

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia merupakan komponen utama suatu organisasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. akan menghadapi masalah dalam pencapaian tujuan organisasi. Untuk mengurangi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Aldag dan Resckhe (1997), Organizational Citizenship Behavior

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Dalam sebuah organisasi, khususnya organisasi perbankan, semestinya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan kerja (job satisfaction) didefinisikan sebagai suatu perasaan positif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Suatu perusahaan memiliki tujuan untuk mencapai keunggulan, baik

PENDAHULUAN. mampu untuk bekerja sama dan membantu rekan kerja serta melakukan. Orgnizational Citizenship Behavior (OCB) (Steve dan Thomas, 2014)

BAB I PENDAHULUAN. manusia memegang peranan penting dalam melakukan aktivitas untuk

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang bergerak di bidang manufaktur ataupun di bidang jasa, semakin ketat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Organizational Citizenship Behavior (OCB) Schultz (Prihatsanti, 2010) menyatakan bahwa OCB melibatkan

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. diperlukan, maka individu dalam organisasi memerlukan perilaku untuk

I. PENGANTAR Latar Belakang. Kualitas sumber daya manusia yang tinggi sangat dibutuhkan agar manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Organisasi yang berhasil mewujudkan perubahan memiliki ciri-ciri mampu

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan sangat efektif dan efisien. Efektifitas dan efisiensi proses kerja

BAB I PENDAHULUAN. dimainkan oleh orang yaitu karyawan dalam organisasi dapat memberikan sesuatu yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perubahan zaman yang semakin berkembang menuntut manusia untuk

BAB II URAIAN TEORITIS. Pembahasan mengenai Organizational Citizenship Behavior (OCB)

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dituntut menciptakan kinerja karyawan yang tinggi untuk

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aset penting dalam suatu organisasi, karena

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki berbagai tujuan. Untuk mencapai tujuannya,

BAB I PENDAHULUAN. dan sistem-sistem organisasi yang menghasilkan output yang menurutkan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. juga luar negeri. Selain persaingan antar perusahaan dalam meningkatkan

BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan mempengaruhi satu

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS PENELITIAN. melakukan balas budi terhadap organisasi dengan bersikap dan berprilaku lebih

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset yang penting dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki oleh perusahaan sangat

BAB I PENDAHULUAN. merupakan aspek penting yang menentukan keefektifan suatu organisasi.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN. Kepuasan kerja merupakan faktor penting yang memengaruhi kenyamanan

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian OCB dan DOCB

BAB I PENDAHULUAN. atau kelompok orang yang dikenal sebagai bawahan ( Siagian; 2009: 15). menjalankan tugas di dalam organisasi.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. pandangan karyawan ketika mereka telah diperlakukan dengan baik oleh

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Teori pertukaran sosial menurut Staley dan Magner (2003) menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan organisasi dan terdapat orang-orang yang dapat berkomunikasi satu sama

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada jaman era globalisasi seperti sekarang ini yang ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. untuk mengembangkan kemampuan yang dimilikinya dalam melakukan tugastugas

BAB I PENDAHULUAN. siap terhadap perubahan tersebut. Globalisasi ditandai dengan adanya keterbukaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Organisasi merupakan sekumpulan orang-orang yang saling bekerja sama

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan guna menunjang setiap aktivitas organisasi. Sumber daya manusia

2016 PENGARUH KEPUASAN KERJA D AN KOMITMEN ORGANISASI TERHAD AP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB)

BAB I PENDAHULUAN. tujuan tidak perlu ada organisasi. Tujuan organisasi bermacam-macam, tergantung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Organisasi ataupun perusahaan tidak akan dapat bertahan tanpa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. yang tidak berorientasi untuk mencari keuntungan semata. Bahkan reward hampir

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi dibentuk sebagai wadah bagi sekumpulan individu untuk

SKRIPSI. Oleh: ANIK SETYANINGRUM B

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya di dalam negeri namun saat ini sudah merambah ke luar negeri.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mencapai tujuannya. Menurut Waspodo dan Minadaniati (2012),

BAB I PENDAHULUAN. yang sama. Setiap organisasi atau perusahaan beroperasi menggunakan sumber daya

Sumber : (diakses pada tanggal 03 Maret 2015)

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lingkungan organisasi yang semakin kompetitif menuntut setiap karyawan agar mudah menyesuaikan diri dengan tuntutan yang ada serta perubahan yang cepat. Selain itu, pekerjaannya lebih banyak dilakukan dalam tim daripada secara individual. Kinerja yang baik menuntut karyawan untuk berperilaku sesuai yang diharapkan oleh perusahaan. Perilaku yang menjadi tuntutan perusahaan saat ini tidak hanya perilaku in-role yaitu melakukan pekerjaan sesuai dengan tugas yang ada dalam job description, tetapi juga perilaku extra-role yaitu peran ekstra untuk menyelesaikan pekerjaan dari perusahaan. Perilaku extra-role ini disebut juga dengan Organizational Citizenship Behavior (OCB) / Perilaku Kewarganegaraan Organisasional (PKO). Dasar kepribadian untuk PKO merefleksikan ciri karyawan yang kooperatif, suka menolong, perhatian, dan bersungguh sungguh. Badan Arsip dan Perpustakaan adalah sebuah instansi yang bergerak dibidang pengelolaan perpustakaan juga pemeliharaan dan pengembangan arsip yang berupa buku-buku. Pekerjaan yang berhubungan dengan masyarakat ini menuntut seorang karyawan Badan Arsip dan Perpustakaan harus bisa melayani masyarakat dengan baik. Karena pelayanan dilakukan tidak hanya saat ada di kantor namun saat diadakan perpustakaan keliling yang memang harus bertemu masyarakat luas secara langsung. Badan Arsip dan Perpustakaan sering melakukan pekerjaan yang dilakukan diluar kantor seperti pelayanan di perpustakaan sekolah, mengadakan perpustakaan keliling. Dengan adanya pelayanan di luar kantor, pekerjaan kantor karyawan yang sedang bertugas di luar pun harus bisa dikerjakan oleh rekan 1

2 kerjanya. Oleh karena itu karyawan dituntut untuk bisa membantu mengerjakan pekerjaan rekannya. Banyaknya arsip yang berupa buku pun menuntut karyawan harus bisa menjaga arsip-arsip tersebut, baik dalam pemeliharaan maupun dalam katalogisasi. Karyawan juga harus siap dan mau untuk melaksanakan pekerjaan di hari Sabtu yang seharusnya merupakan hari libur. Kunjungan ke perpustakaan lain pun sering dilakukan di luar jam kerja. Keputusan atasan maupun organisasi harus dipatuhi seorang karyawan karena itu merupakan hal yang bertujuan untuk kemajuan organisasi. Komunikasi antar karyawan pun seharusnya berlangsung secara baik dan adanya sikap saling menghargai antar karyawan agar semua itu bisa tercapai. Sehingga penting adanya perilaku kewarganegaraan organisasional (PKO) karyawan di Badan Arsip dan Perpustakaan agar semua tugas karyawan tersebut bisa terlaksana. Menurut Sloat (1999) dalam Soegandhi, et al (2013), organisasi mengharapkan kinerja individual yang semaksimal mungkin untuk dapat mencapai keunggulan perusahaan, karena pada dasarnya kinerja individual atau kelompok kerja adalah yang akhirnya akan mempengaruhi kemajuan perusahaan secara keseluruhan. Kriteria kinerja yang baik menuntut karyawan untuk berperilaku sesuai harapan organisasi. Perilaku ini hanya mencakup in-role yaitu bekerja sesuai dengan job description saja namun juga extra-role yaitu memberikan perusahaan lebih dari pada yang diharapkan atau karyawan yang akan melakukan lebih dari sekedar tugas formal dan mau memberikan kinerja yang melebihi harapan. Pada dasarnya efektifitas suatu perusahaan dapat dilihat dari interaksi kerja pada tingkat individual, kelompok, dan sistem-sistem organisasi yang menghasilkan output manusia yang memiliki tingkat absensi yang rendah, perputaran karyawan yang rendah, minimnya perilaku menyimpang dalam organisasi, tercapainya kepuasan kerja, memiliki

3 komitmen terhadap perusahaan dan juga perilaku kewarganegaraan organisasional (Robbins dan Judge, 2008). Oleh karena itu, kebutuhan dan keinginan dari karyawan sebagai SDM juga harus didukung oleh perusahaan agar karyawan dapat termotivasi untuk berkinerja baik dan merasa puas atas hasil kerjanya. Sehingga dibutuhkan kerjasama perusahaan dalam menciptakan kepuasan kerja bagi karyawan agar kinerja yang dihasilkan juga maksimal. Menurut Robbins dan Judge (2008) komitmen organisasional (organizational commitment) adalah suatu keadaan di mana seorang karyawan memihak organisasi tertentu serta tujuan-tujuan dan keinginannya untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi tersebut. Jadi, keterlibatan pekerjaan yang tinggi berarti memihak pada pekerjaan tertentu seorang individu, sementara komitmen organisasional yang tinggi berarti memihak organisasi yang merekrut individu tersebut. Sedangkan menurut Moorhead dan Griffin (2013) komitmen organisasi onal (organizational commitment) adalah sikap yang mencerminkan sejauh mana seseorang individu mengenal dan terikat pada organisasinya. Seseorang individu yang memiliki komitmen tinggi kemungkinan akan melihat dirinya sebagai anggota sejati organisasi. Badan Arsip dan Perpustakaan sebagai salah satu lembaga negara memiliki berbagai permasalah seperti kurangnya komitmen organisasi, adanya kepentingan lain saat jam kerja, ketidakpuasan terhadap atasan dan organisasi, kurangnya komunikasi antar karyawan dan ketidakcocokan terhadap rekan kerja. Banyak yang merasa jika menjadi PNS maka akan aman karena jika bekerja baik maupun kurang baik akan tetap mendapat gaji yang sama, pola pikir seperti itu membuat kurangnya komitmen organisasi seorang karyawan. Ketika ada peraturan organisasi yang berkaitan dengan pemotongan gaji, seperti kasus sistem presensi sidik jari,

4 mereka hanya mementingkan bagaimana bisa melakukan presensi saat pagi dan sore tepat waktu namun tak peduli saat jam kerja. Adanya kepentingan di luar kantor yang tidak berhubungan dengan pekerjaan seperti pekerjaan rumah tangga juga menjadi alasan mangkirnya karyawan saat jam kerja. Menurut Sutrisno (2009) menyatakan bahwa kepuasan kerja adalah suatu sikap karyawan terhadap pekerjaan yang berhubungan dengan situasi kerja, kerja sama antar karyawan, imbalan yang diterima dalam kerja, dan hal-hal yang menyangkut faktor fisik dan psikologis. Sedangkan menurut Robbins dan Judge (2008) kepuasan kerja adalah perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari evaluasi karakteristiknya. Seseorang dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi memiliki perasaanperasaan positif tentang pekerjaan tersebut, sementara seseorang yang tidak puas memiliki perasaan-perasaan yang negatif tentang pekerjaan. Selain kepuasan kerja ada hal lain yang menjadi perilaku karyawan yang berdampak positif bagi perusahaan yaitu komitmen organisasi. Selain masalah komitmen organisasi yang kurang, beberapa karyawan merasa bahwa mereka tidak puas dengan keputusan maupun tindakan yang dilakukan atasan. Jika ada teguran-teguran karyawan hanya mengindahkan teguran tersebut saat itu juga dan akan melakukan kesalahan lagi dikemudian hari. Ada juga karyawan yang tidak puas karena karyawan tersebut tidak diikut sertakan jika ada proyek, namun hal itu karena memang karyawan tersebut mempunyai kinerja dan kerja sama yang kurang baik. Sena (2011) membuktikan bahwa: (1) komitmen organisasi onal dan kepuasan kerja secara bersama-sama/simultan berpengaruh positif terhadap PKO pegawai, (2) sedangkan secara keseluruhan masing-masing komitmen organisasi dan kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap PKO pegawai. Peneliti lain William dan Setiawan (2013) membuktikan bahwa: (1) komitmen organisasional dan kepuasan kerja karyawan secara simultan

5 berpengaruh positif dan signifikan terhadap PKO, (2) sedangkan secara keseluruhan masing-masing komitmen organisasional dan kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap PKO. Waspodo dan Minadaniati (2012) menjelaskan bahwa PKO merupakan perilaku sukarela dari seorang pekerja untuk mau melakukan tugas dan pekerjaan di luar tanggung jawab atau kewajibannya demi kemajuan atau keuntungan organisasinya. Sedangkan menurut Kreitner dan Kinicki (2014), perilaku kewarganegaraan organisasi (PKO) adalah perilaku perilaku pegawai yang diluar tugas. Secara umum, ada tiga komponen utama PKO. Pertama perilaku tersebut lebih dari ketentuan formal atau deskripsi pekerjaan yang telah ditentukan. Kedua, tindakan tersebut tidak memerlukan latihan (bersifat alami), dengan kata lain, orang melakukan tindakan tersebut dengan sukarela. Ketiga, tindakan tersebut tidak dihargai dengan imbalan formal oleh organisasi. Berdasarkan hasil wawancara kepada pihak personalia Badan Arsip dan Perpustakaan tersebut terdapat beberapa masalah. Masalah yang dianggap sering muncul yaitu masalah yang berkaitan dengan kurangnya perilaku kewarganegaraan organisasional karyawan di Badan Arsip dan Perpustakaan mayoritas pegawai PNS. Diantaranya adalah karyawan yang hanya datang pagi untuk melakukan presensi namun setelah itu karyawan itu meninggalkan pekerjaannya di jam kerja. Mereka juga tidak terlihat ada di meja kerjanya setelah jam istirahat namun kembali saat presensi pada sore hari. Saat akhir pekan karyawan dituntut untuk bekerja secara lembur untuk menyelesaikan pekerjaannya. Namun ada karyawan yang tidak datang meskipun pekerjaannya di kantor masih banyak. Ketika ada proyek yang harus dikerjakan, ada karyawan yang malas-malasan dan kurang aktif dalam pelaksanaannya. Sedangkan dari sisi karyawan, masalah yang di indikasikan akibat rendahnya PKO adalah tidak aktifnya rekan kerja mereka

6 saat bekerja secara lembur atau dalam proyek, kurang membantu rekan kerjanya saat dibutuhkan. Bahkan menurut mereka ada karyawan yang sering merasa tidak puas terhadap atasan maupun organisasi, karyawan tersebut sering melakukan komplain atas pekerjaan. Ketika ditegur atas kesalahannya mereka tidak mengindahkan teguran tersebut. Dapat disimpulkan dari masalah-masalah diatas, di Badan Arsip dan Perpustakaan tersebut diindikasikan bahwa perilaku kewarganegaraan organisasional karyawan disana masih rendah, oleh karena itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk meneliti pengaruh kepuasan kerja terhadap perilaku kewarganegaraan organisasional karyawan Badan arsip dan perpustakaan Surabaya dan pengaruh komitmen organisasional terhadap perilaku kewarganegaraan organisasional karyawan Badan arsip dan perpustakaan Surabaya. Dengan berdasarkan uraian diatas, maka akan dilakukan penelitian dengan judul: Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Perilaku Kewarganegaraan Organisasional Karyawan Badan arsip dan perpustakaan Surabaya. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalah yang ada diatas maka yang menjadi rumusan dari permasalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap perilaku kewarganegaraan organisasional di Badan Arsip dan Perpustakaan Surabaya? 2. Apakah komitmen organisasional berpengaruh positif terhadap perilaku kewarganegaraan organisasional di Badan Arsip dan Perpustakaan Surabaya?

7 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui pengaruh kepuasan kerja terhadap perilaku kewarganegaraan organisasional di Badan Arsip dan Perpustakaan Surabaya. 2. Mengetahui pengaruh komitmen organisasional terhadap perilaku kewarganegaraan organisasional di Badan Arsip dan Perpustakaan Surabaya. 1.4. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat akademis Memberikan tambahan referensi bagi yang ingin melakukan penelitian mengenai kepuasan kerja, komitmen organisasional dan perilaku kewarganegaraan organisasional. 2. Manfaat praktis Memberikan informasi tambahan kepada manajemen sumber daya manusia dalam meningkatkan kepuasan kerja dan komitmen organisasional karyawan untuk meningkatkan perilaku kewarganegaraan organisasional. 1.5. Sistematika Skripsi Sistematika penulisan skripsi ini sebagaimana dijelaskan dalam rincian berikut:

8 BAB 1 : PENDAHULUAN Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, sistematika skripsi. BAB 2 : TINJAUAN KEPUSTAKAAN Bab ini menjelaskan penelitian terdahulu, landasan teori yang relevan dengan permasalahan yang diteliti, model penelitian dan hipotesis penelitian BAB 3 : METODE PENELITIAN Bab ini akan di paparkan mengenai desain penelitian, identifikasi variabel, jenis dan sumber data, pengukuran data, alat dan metode pengumpulan data, populasi, sampel teknik pengambilan data, dan analisis data yang digunakan dalam menganalisis dan memecahkan permasalahan yang telah dirumuskan pada bab sebelumnya. BAB 4 : HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab empat diuraikan tentang gambaran umum obyek penelitian, deskripsi data, analisis data, dan pembahasan hasil. BAB 5 : SIMPULAN DAN SARAN Pada bab terakhir ini akan ditarik kesimpulan mengenai semua pembahasan pada bab-bab sebelumnya dan berisi saran-saran yang mungkin dapat berguna sebagai pertimbangan dalam mengambil langkah selanjutnya.