SERTIFIKASI GURU TAHUN 2016 INFOMASI RINGKAS TENTANG PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU

dokumen-dokumen yang mirip
SERTIFIKASI GURU TAHUN 2016 BAHAN PENYEGARAN INSTRUKTUR PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU

SERTIFIKASI GURU TAHUN 2017 BUKU III RAMBU-RAMBU PELAKSANAAN PLPG

SERTIFIKASI GURU TAHUN 2017 SOSIALISASI DAN PENYEGARAN INSTRUKTUR PANITIA SERTIFIKASI GURU

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2016 PANDUAN INSTRUKTUR PAUD/SD/SMP/SMA/SMK PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU RAYON 116 UNIVERSITAS JEMBER 2016

SERTIFIKASI GURU MELALUI PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2015

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2017 BUKU 3 RAMBU-RAMBU PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU (PLPG)

PANDUAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU PLPG 2017 RAYON 138

SERITIFIKASI GURU TAHUN 2017

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2016 BUKU 3 RAMBU-RAMBU PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU (PLPG)

PANITIA SERTIFIKASI GURU SUBRAYON UNIVERSITAS RIAU

PENETAPAN PESERTA SERTIFIKASI GURU TAHUN 2013

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2017 BUKU 2 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SERTIFIKASI GURU DI LPTK RAYON DAN SUBRAYON

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2016 BUKU 2 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SERTIFIKASI GURU DI LPTK RAYON DAN SUBRAYON

SURAT PERNYATAAN. N a m a :... No. Peserta :... NUPTK :... Mapel :... Instansi :... Alamat :... No. HP. :...

UNIT PENJAMINAN MUTU FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2013

PEDOMAN DAN TATA TERTIB PESERTA PLPG TAHUN 2016 PANITIA SERTIFIKASI GURU SUBRAYON UNIVERSITAS HALU OLEO

SUPLEMEN BAHAN AJAR PLPG 2017 UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG Materi Keprofesionalan Prodi Pendidikan Guru Kelas PAUD / TK

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2016

PROSEDUR OPERASIONAL BAKU (POB) TAILOR-MADE PELAKSANAAN PLPG

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2016

SIMPATIKA Periode 2017/2018

Kebijakan Kemristekdikti untuk Pendidikan Bimbingan dan Konseling

Website :

KURIKULUM NASIONAL PPG SM3T 2014 DAN IMPLEMENTASINYA DI PROGRAM PPG SM-3T UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2014

PROSEDUR SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN BERDASARKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

PANDUAN PESERTA PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU (PLPG) 2015

SERTIFIKASI GURU DAN DOSEN TAHUN 2009: DASAR HUKUM DAN PELAKSANAANNYA 1

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2016

PANDUAN INSTRUKTUR PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU (PLPG) 2015

KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2008

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2014 BUKU 1 PEDOMAN PENETAPAN PESERTA

Buku pedoman ini disusun sebagai acuan bagi semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan penyaluran tunjangan profesi guru.

A. LATAR BELAKANG Panduan Pelaksanaan Pendidikandan Latihan Profesi Guru (PLPG) Tahun 2013

DASAR DAN TEKNIK PENETAPAN KUOTA PESERTA SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2009

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 194, Tambahan Lembaran


SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2014 BUKU 2 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SERTIFIKASI GURU DI RAYON LPTK

SERTIFIKASI GURU MELALUI PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2015 PENETAPAN PESERTA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2013 BUKU 4 RAMBU-RAMBU PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU (PLPG)

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2013 BUKU 1 PEDOMAN PENETAPAN PESERTA

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SERTIFIKASI GURU MADRASAH TAHUN 2017

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2015 BUKU 1 PEDOMAN PENETAPAN PESERTA

PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

A. LATAR BELAKANG Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 48 TAHUN 2013 TENTANG

SERTIFIKASI GURU MELALUI PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2015 BUKU 1 PEDOMAN PENETAPAN PESERTA

Program Pemberian Kesetaraan Jabatan dan Pangkat Bagi Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil (Inpassing) Jenjang Dikdas

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2017

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2009 BUKU 5 RAMBU RAMBU PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU (PLPG)

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2009 BUKU 5 RAMBU-RAMBU PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU (PLPG)

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2013 BUKU 2 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SERTIFIKASI GURU DI RAYON LPTK

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2015 BUKU 4 RAMBU-RAMBU PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU (PLPG)

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2014 BUKU 4 RAMBU-RAMBU PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU (PLPG)

PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME DANA TRANSFER DAERAH

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 41 SERI E

Q u a l i t y i s a d e t a i l s p r o c e s s w h e r e e v e r y s i n g l e s t e p s i s c o u n t e d. j h

PENGEMBANGAN INSTRUMEN UJI KOMPETENSI GURU

PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN LABORAN SEKOLAH BERPRESTASI TAHUN 2018

PROGRAM SERTIFIKASI PENDIDIK DAN SERTIFIKASI KEAHLIAN BAGI GURU SMK/SMA (KEAHLIAN GANDA)

PRAKTEK PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN 8 JP

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU

A. LATAR BELAKANG...1 B. LANDASAN HUKUM...1 C. TUJUAN...2 D. KERANGKA PROGRAM...2

PEDOMAN REKRUTMEN PESERTA PROGRAM SERTIFIKASI KEAHLIAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIK BAGI GURU SMA/SMK (KEAHLIAN GANDA) ANGKATAN 2

DRAFT PETUNJUK TEKNIS

PEDOMAN PENGELOLAAN BERKAS DATA GURU UNTUK PENERBITAN SK DIRJEN PMPTK TENTANG PENERIMA TUNJANGAN PROFESI TAHUN 2009

LAPORAN MENGIKUTI PELATIHAN KURIKULUM 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. A. Latar Belakang. B.

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2007 TENTANG PENYALURAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU

NOMOR REGISTRASI GURU (NRG)

GURU PEMBELAJAR. Budi Kusumawati. Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Dikdasmen Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Panitia Sertifikasi Guru Sub Rayon 149 Universitas Ahmad Dahlan KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PROFESIONALITAS GURU

Tim Sertifikasi Guru

GURU PEMBELAJAR PEDOMAN PENJAMINAN MUTU

- 1 - MEKANISME PENYALURAN DAN KRITERIA PENERIMA TUNJANGAN PROFESI

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 27 TAHUN 2010 TENTANG PROGRAM INDUKSI BAGI GURU PEMULA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU

Page 1 LOKASI : HOTEL NUSA WIJAYA PENANGGUNGJAWAB : RUSTAM, S.PD., M.HUM. Hari Ke-1 : Kamis, 28 September 2017 KELAS : BAHASA INGGRIS 1.

PERATURAN MENTERI RISTEK DAN DIKTI NO 44 TAHUN 2015

2018, No Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia N

PROFESIONAL GURU. Drs.DUDI GUNAWAN,M.Pd.

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENUGASAN GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL SEBAGAI KEPALA SEKOLAH

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2010 BUKU 2 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SERTIFIKASI

, No Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 29 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak

Peran, Tugas, dan Tanggung Jawab Guru

Petunjuk Teknis Pelaksanaan In Service Learning 1 Tahun 2012

PEDOMAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN CALON PENGAWAS SEKOLAH/MADRASAH

APLIKASI PRA KONDISI / PEMBEKALAN AWAL PLPG SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN 2017

MEKANISME PENYALURAN DAN KRITERIA PENERIMA TUNJANGAN KHUSUS

BUPATI MADIUN BUPATI MADIUN,

PEDOMAN SERTIFIKASI BAGI GURU DALAM JABATAN

Standar Kompetensi Lulusan Acuan Standar Lain

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 28 TAHUN 2010 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah/madrasah (LPPKS)

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2011 BUKU 1 PEDOMAN PENETAPAN PESERTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

Transkripsi:

SERTIFIKASI GURU TAHUN 2016 INFOMASI RINGKAS TENTANG PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU Tim Sertifikasi Guru Konsorsim Sertifikasi Guru Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016

I KEBIJAKAN, DASAR HUKUM, DAN TUJUAN

Kebijakan PLPG Tahun 2016 pelaksanaan sertifikasi guru melalui PLPG mengalami perubahan mekanisme: struktur kurikulum, teknis pelaksanaan syarat kelulusan, dan ujian kompetensi yang dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu ujian akhir PLPG, dan Uji Kompetensi Guru (UKG)/Ujian Tulis Nasional (UTN). PAPARAN BUKU 2_2016 3

Sertifikasi Guru Periode 2005-2015 Masa Optimal UU No. 14/2005 Pola PLPG Pelaksanaan PPG bagi calon guru sesuai dengan Peraturan 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Periode penuntasan pola PLPG PPG? 2019 Peserta : +160.000 2018 2017 Peserta : +160.000 Peserta : +160.000 2 1 2016 Peserta : 69.000 Lulus UTN/UKG: > 80.00 Batas Akhir PLPG Tidak lulus UTN/UKG 2019 2020 2021 Batas Akhir UTN/UKG Ikut tahun berikutnya 4

PERSYARATAN PESERTA 1. Guru di bawah pembinaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2. Memiliki Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK). 3. Memiliki kualifikasi akademik sarjana (S-1) atau diploma empat (D-IV) dari perguruan tinggi yang memiliki program studi yang terakreditasi atau minimal memiliki ijin penyelenggaraan.

PERSYARATAN PESERTA 1. Guru di bawah pembinaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2. Memiliki Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK). 3. Memiliki kualifikasi akademik sarjana (S-1) atau diploma empat (D-IV) dari perguruan tinggi yang memiliki program studi yang terakreditasi atau minimal memiliki ijin penyelenggaraan.

PERSYARATAN PESERTA 4. Memiliki status sebagai guru tetap dibuktikan dengan Surat Keputusan sebagai Guru PNS/Guru Tetap (GT). Bagi GT bukan PNS pada sekolah swasta, SK Pengangkatan dari yayasan minimum 2 tahun berturut-turut pada yayasan yang sama dan Akte Notaris pendirian Yayasan dari Kementerian Hukum HAM. Sedangkan GT bukan PNS pada sekolah negeri harus memiliki SK pengangkatan dari pejabat yang berwenang (Bupati/Walikota/Gubernur) minimum 2 tahun berturut-turut. 5. Masih aktif mengajar dibuktikan dengan memiliki SK pembagian tugas mengajar dari kepala sekolah 2 tahun terakhir.

PERSYARATAN PESERTA 6. Guru yang sudah memiliki sertifikat pendidik dengan kondisi sebagai berikut. a. Guru PNS yang sudah dimutasi sebagai tindak lanjut dari Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Menteri Dalam Negeri, Menteri Keuangan, dan Menteri Agama. b. Guru PNS/guru tetap non PNS yang memerlukan penyesuaian sebagai akibat perubahan kurikulum. 7. Pada tanggal 1 Januari 2017 belum memasuki usia 60 tahun. 8. Telah mengikuti Uji Kompetensi Guru (UKG) Tahun 2015.

PERSYARATAN PESERTA 9. Sehat jasmani dan rohani dibuktikan dengan surat keterangan sehat dari dokter pemerintah. 10. Guru yang diangkat dalam jabatan pengawas dengan ketentuandiangkat menjadi pengawas satuan pendidikan sebelum berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru. 11. Memenuhi skor minimal UKG yang ditetapkan oleh Konsorsium Sertifikasi Guru (KSG), khusus bagi guru yang diangkat sejak 31 Desember 2005 sampai dengan 31 Desember 2015 minimal 55.

PENETEPAN PESERTA KETENTUAN UMUM 1. Semua guru yang memenuhi persyaratan sebagaimana tersebut di atas mempunyai kesempatan yang sama untuk ditetapkan sebagai peserta sertifikasi guru Tahun 2016. 2. Guru yang didiskualifikasi pada sertifikasi tahun 2007-2015 karena pemalsuan dokumen, yang bersangkutan kehilangan hak sebagai peserta sertifikasi guru sesuai Pasal 63 ayat (5) Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru. 3. Guru berkualifikasi akademik S-1/D-IV yang tidak lulus sertifikasi guru dalam jabatan pada tahun sebelumnya dapat langsung menjadi calon peserta sertifikasi guru pola PLPG Tahun 2016 sepanjang yang bersangkutan memenuhi persyaratan sebagai peserta sertifikasi guru tahun 2016.

PENETEPAN PESERTA KETENTUAN UMUM 4. Penetapan peserta dilakukan secara berkeadilan dan transparan melalui on-line system dengan menggunakan Aplikasi Penetapan Peserta Sertifikasi Guru (AP2SG). Daftar calon peserta sertifikasi guru diumumkan oleh Ditjen GTK melalui laman gtk.kemdikbud.go.id.

PENETEPAN PESERTA KETENTUAN UMUM 5. Dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota dapatmenghapus calon peserta yang sudah tercantum namanya dalam daftar calon peserta Sertifikasi Guru atas persetujuan LPMP dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan, yaitu: a. meninggal dunia; b. sakit permanen yang menyebabkan tidak dapat melaksanakan tugas sebagai guru; c. melakukan pelanggaran disiplin; d. mutasi ke jabatan selain Guru; e. mutasi ke kabupaten/kota lain; f. mengajar sebagai guru tetap di Kementerian lain; g. pensiun; h. mengundurkan diri dari calon peserta; i. sudah memiliki sertifikat pendidik baik di Kemdikbud maupun di Kementerian lain, kecuali sebagaimana yang dijelaskan pada poin 6 persyaratan peserta di atas; j. Dokumen fisik tidak sesuai atau tidak memenuhi persyaratan.

PENETEPAN PESERTA URUTAN PRIORITAS PENETAPAN Calon peserta sertifikasi guru tahun 2016 diprioritaskan bagi guru yang diangkat sebelum 31 Desember 2005 dan telah memenuhi persyaratan administrasi. Prioritas berikutnya adalah guru yang diangkat sejak 31 Desember 2005 sampai dengan 30 Desember 2015. Urutan prioritas masing-masing kelompok sebagai berikut.

PENETEPAN PESERTA URUTAN PRIORITAS PENETAPAN Guru yang diangkat sebelum 31 Desember 2005 1. Guru yang mengikuti resertifikasi karena perubahan kurikulum. 2. Semua guru yang diangkat dalam jabatan pengawas yang memenuhi persyaratan dan belum memiliki sertifikat pendidik 3. Semua guru yang mengajar di daerah perbatasan, terdepan, terluar yang memenuhi persyaratan. 4. Usia guru dihitung berdasarkan tanggal, bulan, dan tahun kelahiran yang tercantum dalam akta kelahiran atau bukti lain yang sah.masa kerja guru dihitung sejak yang bersangkutan bekerja sebagai guru baik sebagai PNS maupun bukan PNS.

PENETEPAN PESERTA URUTAN PRIORITAS PENETAPAN Guru yang diangkat sejak 31 Desember 2005 sampai dengan 30 Desember 2015. 1. Skor UKG tahun 2015 yang memenuhi batas minimal yang ditetapkan oleh KSG 2. Semua guru yang mengajar di daerah perbatasan, terdepan, terluar yang memenuhi persyaratan. 3. Usia guru dihitung berdasarkan tanggal, bulan, dan tahun kelahiran yang tercantum dalam akta kelahiran atau bukti lain yang sah. 4. Masa kerja guru dihitung sejak yang bersangkutan bekerja sebagai guru baik sebagai PNS maupun bukan PNS.

Dasar Hukum Terbaru Permendikbud Nomor 29 Tahun 2016 tentang Sertifikasi Bagi Guru yang Diangkat Sebelum Tahun 2016.

Dasar Hukum Terbaru Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 296/M/KPT/2016 tentang Penetapan Perguruan Tinggi Penyelenggara Sertifikasi Bagi Guru Dalam Jabatan Melalui Program Pendidikan dan Latihan Profesi Guru

Tujuan 1 Meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru TUJUAN PLPG 2 Memantapkan penguasaan dan kemampuan guru dalam mengimplementasikan kurikulum dalam pembelajaran 3 Menentukan untuk mengikuti UTN/UKG PAPARAN BUKU 2 & 3 Tahun 2016

PAPARAN BUKU 2 & 3 Tahun 2016

1 2 3 Ditjen GKT Kemdikbud mengumumkan daftar calon peserta sertifikasi guru Tahun 2016 melalui laman Aplikasi Penetapan Peserta Sertifikasi Guru (AP2SG) Ditjen GTK Kemdikbud menginformasikan kepada Dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota dan LPMP tentang proses penetapan peserta sertifikasi guru tahun 2016. LPMP menginformasikan kepada Dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota tentang penggunaan Aplikasi penetapan peserta sertifikasi guru 2016. PAPARAN BUKU 2 & 3 Tahun 2016

4 5 Dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota menyampaikan informasi kepada guru yang terdaftar sebagai bakal calon peserta sertifikasi guru pada AP2SG untuk mengumpulkan berkas sertifikasi guru. Berkas yang dikumpulkan sesuai dengan ketentuan pada Buku Pedoman Penetapan Peserta (Buku 1). Bakal calon peserta sertifikasi guru 2016 menyerahkan berkas sertifikasi guru ke dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota sesuai waktu yang telah ditentukan dan dilengkapi dengan pakta integritas. PAPARAN BUKU 2 & 3 Tahun 2016

6 Dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota melakukan perbaikan data guru melalui AP2SG. Dalam hal ini, dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota melakukan usulan penghapusan data calon peserta pada AP2SG. Dengan ketentuan: 1 meninggal dunia 2 sakit permanen, 3 melanggar disiplin 4 mutasi jabatan selain guru 5 mutasi ke provinsi/kab/kota lain 6 mengajar sebagai guru tetap di Kementerian lain 7 pensiun 8 mengundurkan diri (ada surat pengunduran diri) 9 sudah memiliki sertifikat pendidik (kecuali sertifikasi kedua PAPARAN BUKU 2 & 3 Tahun 2016

7 8 9 10 LPMP melakukan verifikasi berkas calon peserta dan memberikan persetujuan peserta sertifikasi guru Tahun 2016 melalui AP2SG. Dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota mencetak Format A1 untuk ditandatangani Kepala Dinas Pendidikan provinsi/kabupaten/kota, kemudian diberikan kepada calon peserta sertifikasi guru untuk diselipkan pada dokumen yang dikumpulkan atau wajib dibawa peserta pada saat datang mengikuti proses pelaksanaan sertifikasi guru di LPTK Rayon dan Subrayon sesuai zona masing-masing. Calon peserta sertifikasi guru menyiapkan berkas sesuai dengan ketentuan dan menyerahkannya kepada dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota Dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota menyerahkan berkas sertifikasi guru kepada LPMP untuk diverifikasi. PAPARAN BUKU 2 & 3 Tahun 2016

Calon peserta sertifikasi guru tahun 2016 yang terdaftar 11 pada AP2SG, harus telah mengikuti UKG. KSG mengolah data hasil UKG menggunakan AP2SG dan menyerahkan data peserta sertifikasi guru yang memenuhi syarat kepada LPTK Rayon dan Subrayon penyelenggara sesuai zona masing-masing dengan cara 12 mengunggah data tersebut melalui Aplikasi Sertifikasi Guru (ASG). 13 14 LPTK Rayon dan Subrayon menerima data peserta sertifikasi guru dari ASG sesuai dengan program studi yang ada. LPMP menyerahkan berkas peserta sertifikasi yang telah diverifikasi kepada LPTK Rayon dan Subrayon sesuai dengan data peserta sertifikasi guru pada zona nya masing-masing. PAPARAN BUKU 2 & 3 Tahun 2016

15 16 17 LPTK Rayon dan Subrayon melaksanakan sertifikasi guru diawali dengan verifikasi ijazah dan melaksanakan PLPG. LPTK Subrayon melaporkan hasil PLPG ke Rayon dan selanjutnya Rayon melaporkan ke KSG. Penyampaian laporan hasil PLPG dilaksanakan secara daring melalui ASG.. Data hasil sertifikasi dari ASG disampaikan oleh KSG ke Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan untuk penerbitan Nomor Registrasi Guru (NRG). LPTK Rayon menyerahkan sertifikat pendidik yang telah ditandatangani oleh Ketua Rayon kepada guru melalui LPTK Subrayon sesuai zona masing-masing. PAPARAN BUKU 2 & 3 Tahun 2016

II ALUR PELAKSANAAN SERTIFIKASI GURU MELALUI PLPG PAPARAN BUKU 2 & 3 Tahun 2016

Alur Pelaksanaan Sertifikasi Guru melalui PLPG Permendikbud No. 29 Th 2016 Kepmenristekdikti No. 296 Th 2016

Alur Pelaksanaan Sertifikasi Guru melalui PLPG RINGKASAN No Kondisi akhir PLPG Tindak Lanjut 1 Skor UKG 2015 80 PLPG minimal BAIK 2 Skor UKG 2015 < 80 PLPG minimal BAIK 3 PLPG Belum mencapai BAIK Tidak perlu UKG/UTN, Langsung mendapat Sertifikat Pendidik UKG/UTN 80 Lulus (Sertifikat) UKG/UTN < 80 Tidak Lulus, mengulang UKG/UTN 4 kali dalam 2 tahun terhitung mulai tahun depan Belum Boleh UKG/UTN 2 kali kesempatan mengulang Ujian akhir PLPG pd tahun berjalan Jika belum lulus, diberi 4 kali kesempatan mengulang dlm 2 tahun pada tahun berikutnya

III PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI GURU MELALUI PLPG PAPARAN BUKU 2 & 3 Tahun 2016

LPTK PENYELENGGARA LPTK Rayon/Subrayon dapat melaksanakan PLPG apabila memiliki: program studi yang relevan dengan mata pelajaran minimal 4 orang instruktur yang ber- NRI PLPG relevan yang ditetapkan oleh Ditjen Belmawa Kemristekdikti.

INSTRUKTUR Syarat: Dosen tetap pada LPTK Rayon, Subrayon, LPTK mitra, dan PT pendukung. Memiliki NIDN/NIDK Lanjut

INSTRUKTUR Syarat: Kualifikasi akademik minimal S2, sekurang kurangnya salah satu jenjang (S1/S2 bidang kependidikan), jika semua S1, S2 dan S3 non kependidikan harus memiliki sertifikat AA atau Pekerti. Lanjut

INSTRUKTUR Syarat: Memiliki sertifikat pendidik. Jabatan akademik sekurang kurangnya Lektor dan atau memiliki pengalaman mengajar sebagai dosen sekurang kurangnya 10 tahun. Lanjut

INSTRUKTUR Syarat: Bersedia mengisi Pakta Integritas. Sehat jasmani/rohani dan memiliki komitmen, kinerja yang baik, serta sanggup melaksanakan tugas.

STRUKTUR KURIKULUM PLPG No Materi PLPG Teori Praktik Jml OJ A B C D E UMUM Kebijakan Pengembangan Profesi Guru 6 6 POKOK 1. Pendalaman Materi Bidang Studi 20 20 2. Pendalaman Materi Pedagogik 12 12 LOKAKARYA Pengemb. Perangkat Pembelajaran/bimbingan 30 60 PRAKTIK PEMBELAJARAN Peerteaching/Peercounseling/praktik bimb. TIK 10 30 UJIAN AKHIR PLPG 1. Uji Tulis LPTK (UTL) 2 2. Uji Kinerja 10 30 Jumlah 40 50 158 UTN/UKG PG 80

SKENARIO PEMBELAJARAN. MATERI: Kebijakan Pengembangan Profesi Guru (KPPG) 6 JP CAKUPAN MATERI guru profesional (Standar Kompetensi Guru) penilaian kinerja guru (PKG) pengembangan diri guru pembelajar Literasi etika profesi wawasan Penelitian Tindakan Kelas.

SKENARIO PEMBELAJARAN. MATERI: Kebijakan Pengembangan Profesi Guru (KPPG) 6 JP SKENARIO Instruktur menyampaikan tujuan pembelajaran, apersepsi dan wacana yang berupa kasus/fenomena untuk merangsang peserta untuk bertanya dan berargumentasi. Instruktur memfasilitasi peserta untuk berdiskusi dan menggali informasi melalui berbagai sumber dan media belajar. Instruktur membimbing peserta dalam mengolah/ menganalisis/mengasosiasi informasi menjadi bermakna dan dapat mengomunikasikannya kepada orang lain.

SKENARIO PEMBELAJARAN. MATERI: Pendalaman Materi Bidang Studi 20 JP SKENARIO Instruktur memfasilitasi peserta untuk mengidentifikasi materi dari kisi-kisi PLPG yang dianggap sulit, baik dalam memahami maupun cara mengajarkannya selama mereka menjadi guru. Instruktur memfasilitasi peserta didik dalam merumuskan permasalahan yang relevan dengan materi yang sulit melalui penayangan video, gambar, diagram, atau objek lain yang relevan.

SKENARIO PEMBELAJARAN. MATERI: Pendalaman Materi Bidang Studi 20 JP SKENARIO Instruktur memfasilitasi dalam menggali informasi untuk menemukan alternatif solusi dalam pemecahan masalah. Instruktur memfasilitasi pembelajaran kolaboratif melalui kerja kelompok dan peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok secara lisan/poster/unjuk kerja/gesture. Instruktur melakukan konfirmasi/penguatan terhadap hasil kerja dan diskusi kelompok.

SKENARIO PEMBELAJARAN. MATERI: Pendalaman Materi Bidang Studi 20 JP SKENARIO Instruktur memberikan tugas-tugas mandiri untuk materi yang memerlukan pendalaman lebih lanjut. Pembelajaran dengan berbagai model pembelajaran antara lain discovery learning, inquiry learning, problem based learning, dan/atau project based learning.

SKENARIO PEMBELAJARAN. MATERI: Pendalaman Materi Pedagogik SKENARIO 12 JP Instruktur memfasilitasi peserta untuk mengidentifikasi problematika pembelajaran yang terkait dengan materi kisi-kisi PLPG yang dianggap sulit, baik dalam memahami maupun cara mengajarkannya selama mereka menjadi guru melalui penayangan video pembelajaran, gambar, wacana atau objek lain yang relevan.

SKENARIO PEMBELAJARAN. MATERI: Pendalaman Materi Pedagogik SKENARIO 12 JP Instruktur memfasilitasi peserta dalam merumuskan permasalahan yang relevan. Instruktur memfasilitasi peserta dalam menggali informasi untuk menemukan alternatif solusi dalam pemecahan masalah.

SKENARIO PEMBELAJARAN. MATERI: WS Pengembangan Perangkat Pembelajaran 30 JP SKENARIO Aktifitas workshop berupa pengembangan perangkat pembelajaran berdasarkan hasil analisis KD tertentu. Dalam pengembangan perangkat tersebut instruktur harus mengarahkan peserta agar merujuk pada sumber belajar. Skenario workshop; WS untuk guru kelas dan guru mata pelajaran WS untuk guru BK WS untuk guru TIK

SKENARIO PEMBELAJARAN. MATERI: WS Pengembangan Perangkat Pembelajaran 30 JP GURU KELAS DAN GURU MATA PELAJARAN 1. Instrukstur memberikan contoh perangkat pembelajaran hasil workhsop PLPG tahun sebelumnya atau hasil kerja mahasiswa sesuai kurikulum yang berlaku dan dilakukan analisis bersama. 2. Peserta difasilitasi instruktur untuk melakukan orientasi dan mendiskusikan komponen dalam format RPP, lembar kerja peserta didik (LKPD), rancangan bahan ajar, media, dan perangkat penilaian. 3. Peserta memilih kompetensi dasar (KD) yang akan dikembangkan menjadi perangkat pembelajaran.

SKENARIO PEMBELAJARAN. MATERI: WS Pengembangan Perangkat Pembelajaran GURU KELAS DAN GRU MATA PELAJARAN 4. Peserta difasilitasi instruktur melakukan analisis KD yang terpilih sesuai dengan sumber belajar. 5. Instruktur harus dapat mensimulasikan atau memberi contoh penerapan prinsip-prinsip pembelajaran sesuai kurikulum yang berlaku. 6. Peserta didampingi instruktur mengembangkan perangkat pembelajaran, yang terdiri atas: a. RPP sesuai format kurikulum yang berlaku b. Rancangan materi ajar c. Media pembelajaran d. LKPD dan perangkat penilaian 30 JP

SKENARIO PEMBELAJARAN. MATERI: WS Pengembangan Perangkat Pembelajaran GURU KELAS DAN MATA PELAJARAN 30 JP 7. Presentasi dan refleksi hasil workshop. Setiap peserta wajib mengembangkan masing masing 2 (dua) set RPP untuk digunakan dalam praktik pembelajaran (peerteaching) dan ujian praktik.

SKENARIO PEMBELAJARAN. MATERI: WS Pengembangan Perangkat Pembelajaran GURU BIMBINGAN DAN KONSELING Instrktur memfasilitasi peserta mengembangkan dan menyusun perangkat pembelajaran berikut dsesuai engan sistimatika yang telah ditentukan. 1. Pengembangan Program Bimbingandan Konseling (PPBK) 2. Pengembangan Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL) 3. Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan dan Konseling 4. Praktik layanan bimbingan dan konseling 30 JP

SKENARIO PEMBELAJARAN. MATERI: WS Pengembangan Perangkat Pembelajaran GURU TIK / KKPI Instrktur memfasilitasi peserta mengembangkan dan menyusun perangkat pembelajaran berikut dsesuai engan sistimatika yang telah ditentukan. 1. Pengembangan Program Bimbingan dan Fasilitasi TIK 2. Pengembangan Rencana Pelaksanaan Bimbingan dan Fasilitasi TIK 3. Praktik bimbingan TIK 4. Praktik fasilitasi TIK Mekanisme perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi bimbingan dan fasilitasi TIK secara lengkap terdapat pada Pedoman Pelaksanaan Tugas Guru TIK dan KPPI yang dikeluarkan Kemdikbud tahun 2014 beserta lampirannya. 30 JP

SKENARIO PEMBELAJARAN. MATERI: Praktik Pembelajaran 10 JP UMUM Praktik pembelajaran dilaksanakan dalam bentuk peer teaching/peer guidance and counseling. Peer teaching/peer guidance and counseling dilaksanakan dalam kelompok yang terdiri atas 10 peserta (dalam kondisi tertentu jumlah kelompok dapat disesuaikan) dengan difasilitasi oleh satu orang instruktur yang memiliki NRI PLPG yang relevan.

SKENARIO PEMBELAJARAN. MATERI: Praktik Pembelajaran 10 JP UMUM 1. Lama waktu untuk setiap peserta melakukan praktik adalah 1 JP atau selama 50 menit. 2. Peserta dalam rombel dibagi menjadi kelompokkelompok kecil, setiap kelompok terdiri dari 10 peserta, selanjutnya setiap kelompok kecil melakukan hal-hal berikut. 3. Setiap peserta tampil dua kali, tampilan pertama merupakan latihan dan pada tampilan kedua merupakan ujian praktik atau ujian kinerja.

SKENARIO PEMBELAJARAN. MATERI: Praktik Pembelajaran 10 JP KHUSUS: GURU KELAS & GURU MAPEL 1. Tampilan pertama untuk menilai kemampuan mengajar peserta dengan tahapan sebagai berikut. a. Untuk 30 menit pertama, peserta melakukan praktik mengajar dengan menggunakan RPP yang disusun pada saat workshop. b. Pada 20 menit berikutnya peserta lain dan instruktur memberi masukan dan menilai dengan menggunakan IPPP (lampiran 12). 2. Tampilan kedua untuk ujian kinerja dilaksanakan dengan durasi waktu 1 JP (50 menit).

SKENARIO PEMBELAJARAN. MATERI: Praktik Pembelajaran 10 JP KHUSUS: GURU BID. KEAHLIAN PRODKTIF SMK 1. Praktik mengajar dilaksanakan di bengkel, studio, laboratorium atau tempat praktik lainnya. 2. Pembelajaran praktik berbentuk demonstrasi atau simulasi untuk menunjukkan kemampuan praktik sesuai dengan bidang keahlian. 3. Praktik dilaksanakan selama 30 menit. 4. Kemudian 20 menit berikutnya digunakan untuk memberi masukan dari teman sejawat dan instruktur. Apabila kondisi tidak memungkinkan, maka praktik mengajar bagi guru bidang keahlian produktif dapat dilakukan sebagaimana pada guru mata pelajaran.

SKENARIO PEMBELAJARAN. MATERI: Praktik Pembelajaran 10 JP KHUSUS: GURU BK/KONSELOR DI SEKOLAH Praktik pembelajaran bagi guru BK berbentuk peer guidance and counseling dan terpadu dengan ujian kinerja. Setiap peserta tampil dua kali dan keduanya merupakan ujian praktik atau ujian kinerja. Tampilan pertama melakukan konseling individual dan tampilan kedua melakukan bimbingan kelompok atau bimbingan klasikal dengan menggunakan RPLKI dan RPLBK yang dibuat pada workshop.

SKENARIO PEMBELAJARAN. MATERI: Praktik Pembelajaran 10 JP KHUSUS: GURU BK/KONSELOR DI SEKOLAH Pelaksanaan praktik dan uji kinerja dengan langkah-langkah sebagai berikut. 1. Peserta mengemukakan tujuan dan mendemonstrasikan layanan bimbingan dan konseling selama 30 menit. 2. Peserta menerima masukan dari peserta lain dan instruktur serta mendapatkan penilaian dari Instruktur selama 20 menit, dengan menggunakan format penilaian pada Lampiran 13 dan Lampiran 14.

SKENARIO PEMBELAJARAN. MATERI: Praktik Pembelajaran 10 JP KHUSUS: GURU TIK dan KKPI Praktik pmbelajaran bagi guru TIK atau KKPI dilaksanakan dalam bentuk praktik bimbingan TIK dan praktik fasilitasi TIK. Secara teknis mengacu pada pada Pedoman Pelaksanaan Tugas Guru TIK dan KPPI yang dikeluarkan Kemdikbud tahun 2014 beserta lampirannya.

UJI KOMPETENSI UJIAN AKHIR PLPG: UMUM Uji kompetensi dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu: ujian akhir PLPG yang meliputi uji kinerja dan uji tulis LPTK (UTL), dan uji kompetensi guru (UKG) dalam bentuk uji tulis nasional (UTN). Kelulusan ujian akhir PLPG merupakan prasyarat untuk mengikuti UTN.

UJI KOMPETENSI UJIAN AKHIR PLPG: UTL 1. Soal UTL dikembangkan oleh LPTK Rayon dalam bentuk soal uraian berbasis masalah dengan mempertimbangkan Higher Order Thinking Skills (HOTS) sekurang-kurangnya level 4. 2. Pengembangan soal mengikuti prosedur baku, sekurang-kurangnya dilaksanakan dengan tahapantahapan: penyusunan butir soal dengan mengacu pada kisi-kisi UTN, validasi pakar sejawat, dan revisi serta perakitan soal. 3. Materi UTL ini harus sesuai dengan materi yang dipelajari pada saat PLPG.

UJI KOMPETENSI UJIAN AKHIR PLPG: UTL 4. Waktu UTL selama 2 JP (100 menit) sehingga jumlah soal mengacu pada durasi waktu tersebut. 5. Waktu pelaksanaan UTL (termasuk ujian ulang) ditetapkan oleh LPTK Rayon/Subrayon. 6. UTL dilaksanakan dengan pengaturan tempat duduk yang layak dan setiap 30 peserta diawasi oleh dua orang pengawas. 7. Koreksi lembar jawaban UTL dilakukan oleh Rayon/Subrayon penyelenggara PLPG. 8. Penilaian UTL harus dilakukan secara sahih, adil, obyektif, dan akuntabel.

UJI KOMPETENSI UJIAN AKHIR PLPG: UJI KINERJA Uji kinerja dilaksanakan pada tampilan kedua praktik pembelajaran (peer teaching/peer guidance and counseling/ bimbingan TIK/fasilitasi TIK) untuk guru kelas dan guru mata pelajaran, sedangkan untuk guru bimbingan dan konseling atau konselor di sekolah uji kinerja dilaksanakan secara terintegrasi pada tampilan pertama dan kedua.

UJI KOMPETENSI UJIAN AKHIR PLPG: UJI KINERJA 1. Penguji pada ujian praktik/uji kinerja harus memiliki NRI yang relevan dengan mata pelajaran peserta yang dinilai. 2. Ujian praktik mengajar dinilai dengan Instrumen Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran atau IPPP (Lampiran 15). 3. Ujian praktik BK dinilai dengan instrumen penilaian konseling individual (Lampiran 13) dan instrumen penilaian bimbingan kelompok atau klasikal (Lampiran 14). 4. Ujian praktik TIK (uji kinerja) dinilai dengan instrumen penilaian dengan menggunakan format penilaian yang tercantum di dalam Buku Pedoman Pelaksanaan Tugas Guru TIK dan KKPI yang diterbitkan tahun 2014.

UJI KOMPETENSI UJIAN AKHIR PLPG: UJI KINERJA 5. Skor Uji Kinerja (SUK) guru mata pelajaran dan guru kelas, diambil dari skor tampilan kedua. 6. Skor akhir ujian praktik (uji kinerja) guru bimbingan dan konseling adalah rata-rata skor tampilan pertama dan kedua.

UJI KOMPETENSI KETENTUAN UJIAN AKHIR PLPG 1. Penentuan kelulusan peserta PLPG dilakukan secara objektif dan didasarkan pada rambu-rambu penilaian yang telah ditentukan. 2. Peserta yang lulus pada ujian akhir PLPG dapat mengikuti UTN, sedangkan peserta yang tidak lulus diberi kesempatan untuk mengikuti 2 (dua) kali ujian ulang pada tahun berjalan. 3. Bagi peserta yang belum lulus pada ujian ulang akhir PLPG kedua, diberi kesempatan mengulang pada tahun berikutnya sebanyak 4 (empat) kali selama dua tahun setelah melaksanakan peningkatan kompetensi secara mandiri.

Penentuan kelulusan ujian akhir PLPG ditentukan dengan rumus dan ketentuan sebagai berikut: SAP = 0,3SUT + 0,4SUK + 0,3SWS Keterangan: SAP : Skor Akhir PLPG SUT : Skor Uji Tulis SUK : Skor Uji Kinerja SWS : Skor Workshop Ketentuan: Menggunakan penilaian acuan kriteria (PAP) SAP minimal 70 SUT minimal 70 SUK minimal 76

Uji Tulis LPTK (2 JP) Uji Kinerja (10 JP) UTN/UKG PAPARAN BUKU 2 & 3 Tahun 2016

UJI TULIS NASIONAL (UTN) 1. UTN dilaksanakan secara daring (dalam jejaring/online) dan diikuti oleh peserta yang telah lulus PLPG. 2. Soal Ujian Tulis Nasional (UTN) dikembangkan secara nasional di bawah kendali KSG. 3. Soal UTN disusun dalam bentuk tes objektif pilihan ganda 4 (empat) opsi dengan mempertimbangkan HOTS minimal level C4 dan mengacu pada kisi-kisi UTN yang telah ditetapkan. 4. Durasi waktu pelaksanaan UTN selama 120 menit dengan jumlah butir menyesuaikan durasi waktu tersebut. 5. UTN dapat dilaksanakan di LPTK Penyelenggara atau tempat uji kompetensi (TUK) setelah peserta dinyatakan lulus ujian akhir PLPG.

UJI TULIS NASIONAL (UTN) 6. Nilai batas minimal kelulusan UTN adalah 80. 7. Peserta yang telah memenuhi batas minimal kelulusan UTN berhak mendapat sertifikat pendidik. 8. Peserta yang belum memenuhi batas minimal kelulusan UTN diberikan kesempatan mengulang UTN pada tahun berikutnya sebanyak 4 kali dalam waktu 2 tahun setelah melaksanakan peningkatan kompetensi secara mandiri. 9. Ujian ulang UTN/UKG dilaksanakan di tempat uji kompetensi (TUK) yang ditetapkan Pemerintah. 10. Guru yang dinyatakan lulus PLPG dan memiliki skor UKG 2015 80, tidak menempuh UTN/UKG dan langsung diberikan sertifikat pendidik.

Semoga..