BAB I PENDAHULUAN. 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. A. Latar Belakang. B.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. A. Latar Belakang. B."

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru menyatakan guru adalah pendidik professional. Guru yang dimaksud meliputi guru kelas, guru mata pelajaran, guru bimbingan dan konseling/konselor, dan guru yang diangkat dalam jabatan pengawas satuan pendidikan. Guru profesional dipersyaratkan memiliki kualifikasi akademik yang relevan dengan mata pelajaran yang diampunya dan menguasai kompetensi sebagaimana dituntut oleh Undang-undang Guru dan Dosen. Pengakuan guru sebagai pendidik profesional dibuktikan melalui sertifikat pendidik yang diperoleh melalui suatu proses yang disebut sertifikasi. Sertifikasi bagi guru dalam jabatan sebagai salah satu upaya peningkatan mutu guru diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan pada satuan pendidikan formal. Untuk itu, terus dilakukan perbaikan pelaksanaan sertifikasi guru. Pada tahun 2011 perbaikan tersebut antara lain menyangkut: (1) implementasi sertifikasi guru berbasis program studi; (2) mekanisme registrasi peserta; (3) implementasi tes awal online; (4) penataan ulang substansi dan rubrik penilaian portofolio; (5) substansi pelatihan, strategi pembelajaran, dan sistem penilaian Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG). Pelaksanaan kegiatan sertifikasi guru dalam jabatan melibatkan banyak instansi yang terkait. Agar dapat dilakukan penjaminan mutu terhadap mekanisme dan prosedur pelaksanaan sertifikasi guru, maka diperlukan Pentunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi bagi Guru dalam Jabatan. B. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 1

2 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. 4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru. 5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2005 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Pendidik. 6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 11 Tahun 2011 tentang Sertifikasi bagi Guru dalam Jabatan. 7. Keputusan Mendiknas Nomor 076/P/2011 tentang Pembentukan Konsorsium Sertifikasi Guru (KSG). 8. Keputusan Mendiknas Nomor 075/P/2011 tentang Penetapan Perguruan Tinggi Penyelenggara Sertifikasi Guru dalam Jabatan. C. Tujuan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi Guru dalam Jabatan melalui penilaian portofolio ini disusun dengan tujuan untuk memberikan acuan kepada instansi terkait penyelenggaraan sertifikasi guru, yaitu Perguruan Tinggi Penyelenggara Sertifikasi Guru/Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) 1, Lembaga Pejaminan Mutu Pendidikan (LPMP), dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota agar memperoleh kesamaan persepsi dan prosedur penyelenggaraannya di lapangan. 1 Untuk selanjutnya dalam buku ini Perguruan Tinggi Penyelenggara Sertifikasi Guru disebut LPTK Penyelenggara Sertifikasi Guru atau Rayon LPTK. 2

3 D. Sasaran Pedoman ini diperuntukkan bagi pihak yang terkait dengan penyelenggaraan sertifikasi bagi guru dalam jabatan yang meliputi: (1) LPTK penyelenggara sertifikasi guru dalam jabatan, (2) dinas pendidikan provinsi, (3) LPMP, (4) dinas pendidikan kabupaten/kota, (5) asesor, (6) guru peserta sertifikasi, dan (7) pihakpihak lain yang terkait. 3

4 4

5 BAB II ALUR SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 11 tahun 2011, guru dalam jabatan yang telah memenuhi persyaratan dapat mengikuti sertifikasi melalui: (1) Pemberian Sertifikat Pendidik secara Langsung (PSPL), (2) Portofolio (PF), (3) Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG), atau (4) Pendidikan Profesi Guru (PPG). Khusus sertifikasi guru dalam jabatan melalui PPG diatur dalam buku panduan tersendiri. A. Pemberian Sertifikat Pendidik secara Langsung (Pola PSPL) Sertifikasi guru pola PSPL didahului dengan verifikasi dokumen. Peserta sertifikasi guru pola PSPL sebagai berikut. 1. Guru yang sudah memiliki kualifikasi akademik S-2 atau S-3 dari perguruan tinggi terakreditasi dalam bidang kependidikan atau bidang studi yang relevan dengan mata pelajaran atau rumpun mata pelajaran yang diampunya dengan golongan paling rendah IV/b atau yang memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IV/b. 2. Guru kelas yang sudah memiliki kualifikasi akademik S-2 atau S-3 dari perguruan tinggi terakreditasi dalam bidang kependidikan atau bidang studi yang relevan dengan tugas yang diampunya dengan golongan paling rendah IV/b atau yang memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IV/b. 3. Guru bimbingan dan konseling/konselor yang sudah memiliki kualifikasi akademik S-2 atau S-3 dari perguruan tinggi terakreditasi dalam bidang kependidikan atau bidang studi yang relevan dengan tugas bimbingan dan konseling dengan golongan paling rendah IV/b atau yang memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IV/b. 5

6 4. Guru yang diangkat dalam jabatan pengawas pada satuan pendidikan yang sudah memiliki kualifikasi akademik S-2 atau S-3 dari perguruan tinggi terakreditasi dalam bidang kependidikan atau bidang studi yang relevan dengan tugas kepengawasan dengan golongan paling rendah IV/b atau yang memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IV/b; atau 5. Guru yang sudah mempunyai golongan paling rendah IV/c, atau yang memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IV/c. B. Penilaian Portofolio (Pola PF) Sertifikasi guru pola PF dilakukan melalui penilaian terhadap kumpulan berkas yang mencerminkan kompetensi guru. Komponen penilaian portofolio mencakup: (1) kualifikasi akademik, (2) pendidikan dan pelatihan, (3) pengalaman mengajar, (4) perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, (5) penilaian dari atasan dan pengawas, (6) prestasi akademik, (7) karya pengembangan profesi, (8) keikutsertaan dalam forum ilmiah, (9) pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial, dan (10) penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan. Peserta Sertifikasi pola PF adalah guru dan guru yang diangkat dalam jabatan pengawas satuan pendidikan yang telah memenuhi persyaratan akademik dan administrasi serta memiliki prestasi dan kesiapan diri. Sementara itu, bagi guru yang telah memenuhi persyaratan akademik dan administrasi namun tidak memiliki kesiapan diri untuk mengikuti sertifikasi melalui pola PF, dibolehkan mengikuti sertifikasi pola PLPG. C. Pendidikan dan Latihan Profesi Guru Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) merupakan pola sertifikasi dalam bentuk pelatihan yang diselenggarakan oleh Rayon LTPK untuk memfasilitasi terpenuhinya standar kompetensi guru peserta sertifikasi. Beban belajar PLPG sebanyak 90 jam pembelajarandan dilaksanakan dalam bentuk perkuliahan dan workshop menggunakan pendekatan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, dan 6

7 menyenangkan (PAIKEM). Workshop dilaksanakan untuk mengembangkan dan mengemas perangkat pembelajaran. PLPG diakhiri dengan uji kompetensi. Peserta srtifikasi pola PLPG adalah guru yang bertugas sebagai guru kelas, guru mata pelajaran, guru bimbingan dan konseling/konselor, serta guru yang diangkat dalam jabatan pengawas satuan pendidikan yang memilih: (1) sertifikasi pola PLPG, (2) pola PF yang berstatus tidak lulus tes awal atau tidak mencapai passing grade penilaian portofolio atau tidak lulus verifikasi portofolio (TLVP), dan (3) PSPL tetapi berstatus tidak memenuhi persyaratan (TMP). Sertifikasi guru Pola PSPL, PF dan PLPG dilakukan oleh Rayon LPTK Penyelenggara Sertifikasi Guru yang ditunjuk oleh Menteri Pendidikan Nasional. Rayon LPTK Penyelengara terdiri atas LPTK Induk dan LPTK Mitra dan didukung oleh perguruan tinggi yang memiliki program studi relevan dengan bidang studi/mata pelajaran yang diserifikasi. Penyelenggaraan sertifikasi guru dikoordinasikan oleh Konsorsium Sertifikasi Guru (KSG). Secara umum, alur pelaksanaan Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun 2011 disajikan pada Gambar 1. Gambar 1. Alur Sertifikasi bagi Guru dalam Jabatan 7

8 Penjelasan alur sertifikasi guru dalam jabatan yang disajikan pada Gambar 1 sebagai berikut. 1. Guru berkualifikasi akademik S-2/S-3 dan sekurang-kurangnya golongan IV/b atau guru yang memiliki golongan serendah-rendahnya IV/c, mengumpulkan dokumen 1 untuk diverifikasi asesor Rayon LPTK sebagai persyaratan untuk menerima sertifikat pendidik secara langsung. Penyusunan dokumen mengacu pada Pedoman Penyusunan Portofolio (Buku 3). LPTK penyelenggara sertifikasi guru melakukan verifikasi dokumen. Apabila hasil verifikasi dokumen, peserta dinyatakan memenuhi persyaratan (MP) maka yang bersangkutan memperoleh sertifikat pendidik. Sebaliknya, apabila tidak memenuhi persyaratan (TMP), maka secara otomatis guru menjadi peserta sertifikasi pola PLPG. 2. Guru berkualifikasi S-1/D-IV; atau belum S-1/D-IV tetapi sudah berusia 50 tahun dan memiliki masa kerja 20 tahun, atau sudah mencapai golongan IV/a; dapat memilih pola PF 2 atau PLPG sesuai dengan kesiapannya melalui mekanisme pada SIM NUPTK. 3. Bagi guru yang memilih pola PF, mengikuti prosedur sebagai berikut. a. Peserta wajib mengikuti tes awal secara online. Tes awal online dikoordinasikan oleh KSG melalui website yang hanya dapat dibuka di ICT Center Rayon LPTK penyelenggara sertifikasi guru. b. Peserta dinyatakan lulus tes awal apabila mencapai skor sama dengan atau lebih tinggi dari batas kelulusan yang ditetapkan oleh KSG. 1 Dokumen berupa: (1) fotokopi ijazah, (2) surat tugas atau surat izin belajar, (3) surat keputusan pangkat/golongan terakhir, (4) surat keputusan tugas mengajar, (5) surat rekomendasi sebagai peserta sertifikasi pola PSPL dari dinas pendidikan. Untuk selanjutnya berkas yang disusun oleh peserta sertifikasi pola PSPL disebut dokumen. 2 Untuk menyederhanakan terminologi, selanjutnya dalam buku ini disebut penilaian portofolio. Portofolio adalah bukti fisik yang menggambarkan pengalaman berkarya/prestasi yang dicapai selama menjalankan tugas profesi sebagai guru dalam interval waktu tertentu. 8

9 c. Peserta yang lulus tes awal mendapatkan printout bukti kelulusan dari ICT Center dan diwajibkan menyusun portofolio 1. Fotokopi bukti kelulusan tes awal dilampirkan dalam bendel portofolio. Peserta yang tidak lulus dalam tes awal secara otomatis menjadi peserta sertifikasi pola PLPG. d. Portofolio yang telah disusun diserahkan kepada Rayon LPTK melalui dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota untuk dinilai oleh asesor. 1) Apabila hasil penilaian portofolio peserta sertifikasi guru dapat mencapai passsing grade, dilakukan verifikasi terhadap portofolio yang disusun. Sebaliknya, jika hasil penilaian portofolio peserta sertifikasi guru tidak mencapai passsing grade, guru yang bersangkutan secara otomatis menjadi peserta pola PLPG. 2) Apabila skor hasil penilaian portofolio mencapai passing grade, namun secara administrasi masih ada kekurangan maka peserta harus melengkapi kekurangan tersebut (melengkapi administrasi atau MA 2 ) untuk selanjutnya dilakukan verifikasi terhadap portofolio yang disusun. 3) Apabila hasil verifikasi mencapai batas kelulusan dan dinyatakan lulus, guru yang bersangkutan memperoleh sertifikat pendidik. Sebaliknya, apabila hasil verifikasi portofolio tidak mencapai passing grade, guru secara otomatis menjadi peserta sertifikasi pola PLPG. e. Peserta PLPG terdiri atas guru yang memilih (1) sertifikasi pola PLPG, (2) pola PF tetapi tidak lulus tes awal atau tidak mencapai passing grade penilaian portofolio atau tidak lulus verifikasi portofolio (TLVP), dan (3) PSPL tetapi berstatus tidak memenuhi persyaratan (TMP). Waktu 1 Teknis penyusunan portofolio dan jenis berkas yang disusun mengacu pada Pedoman Penyusunan Portofolio (Buku 3). 2 Misalnya ijazah belum dilegalisasi, pernyataan peserta pada portofolio sudah ditandatangani tanpa dibubuhi materai, dan sebagainya. 9

10 pelaksanaan PLPG ditentukan oleh Rayon LPTK sesuai ketentuan yang tertuang dalam Rambu-Rambu Penyelenggaraan Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (Buku 4). 10

11 BAB III MEKANISME SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN A. Mekanisme dan Alur Kerja Institusi Penyelenggara Sertifikasi Guru Penyelenggaraan sertifikasi guru dalam jabatan melibatkan berbagai institusi pemerintah yaitu Ditjen Dikti, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDMP dan PMP), Ditjen Dikmen, Ditjen Dikdas, Ditjen PAUDNI, LPTK, LPMP, Dinas Pendidikan Provinsi, dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Hubungan kerja antar institusi penyelenggara sertifikasi disajikan pada Gambar 2. Gambar 2. Hubungan Kerja antar Institusi Penyelenggara Sertifikasi Guru dalam Jabatan Hubungan kerja dan aktivitas antar dan setiap institusi penyelenggara sertifikasi guru dalam jabatan sebagaimana Gambar 2 dapat dijelaskan sebagai berikut. 11

12 1. Konsorsium Sertifikasi Guru (KSG): (a) merumuskan standar proses dan mutu penyelenggaraan dan lulusan sertifikasi guru, dan (b) melaksanakan harmonisasi dan sinkronisasi kebijakan sertifikasi guru. Ditjen Dikti dan Badan PSDMP dan PMP menetapkan standar pelaksanaan sertifikasi guru dalam bentuk Panduan Sertifikasi Guru (Buku 1 s.d Buku 4). 2. Badan PSDMP dan PMP melakukan sosialisasi panduan sertifikasi guru kepada Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) dan dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota. 3. Badan PSDMP dan PMP melakukan sosialisasi Pedoman Penyaluran dan Penggunaan Dana Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun 2011 kepada LPMP dan Rayon LPTK. 4. LPMP dan Rayon LPTK melakukan penandatanganan surat perjanjian penggunaan dana sertifikasi guru dalam jabatan sebagai dasar untuk penyaluran dana. 5. LPMP dan dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota melaksanakan koordinasi tentang mekanisme prosedur dan penentuan kuota, penetapan peserta sertifikasi guru tahun Dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota memperbaiki (update) data guru, menetapkan peserta, mencetak Format A0 dan Format A1 dari - database NUPTK, sesuai dengan kuota, kemudian menyampaikan Format A1 kepada guru. 7. Guru peserta sertifikasi pola PSPL menyusun dokumen. Guru peserta sertifikasi pola PF mengikuti tes awal online, menyiapkan portofolio dan mengikuti verifikasi. Guru peserta sertifikasi pola PLPG menyiapkan berkas PLPG yang diperlukan. Selanjutnya, dokumen/portofolio/berkas PLPG diserahkan kepada dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota. 8. Dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota menyerahkan dokumen/ portofolio/berkas PLPG ke Rayon LPTK. 12

13 9. Rayon LPTK melaksanakan sertifikasi mencakup kegiatan: tes awal online, verifikasi dokumen, menilai dan verifikasi portofolio, dan melaksanakan PLPG. Hasil sertifikasi dilaporkan kepada KSG secara online. 10. Rayon LPTK mengumumkan hasil sertifikasi kepada guru atau melalui dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota. 11. Dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota meneruskan hasil sertifikasi guru kepada guru. 12. Badan PSDMP dan PMP menerima hasil sertifikasi guru dan menerbitkan nomor registrasi guru (NRG) bagi guru yang lulus sertifikasi. Prosedur sertifikasi guru pada satuan pendidikan di bawah Kementerian Agama dan kementerian lain, menyesuaikan prosedur sertifikasi yang ditetapkan oleh Kemdiknas. B. Aktivitas Institusi Penyelenggara Sertifikasi Guru dan Peserta 1. Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mendiknas menetapkan peraturan dan ketentuan tentang sertifikasi guru, antara lain sebagai berikut. a. Peraturan Mendiknas tentang Sertifikasi bagi Guru Dalam Jabatan. b. Keputusan Mendiknas tentang Penetapan Perguruan Tinggi Penyelenggara Sertifikasi Guru Dalam Jabatan. c. Keputusan Mendiknas tentang Pembentukan Konsorsium Sertifikasi Guru (KSG). d. Kuota sertifikasi guru dalam jabatan secara nasional. 2. Konsorsium Sertifikasi Guru (KSG) KSG melakukan hal-hal, antara lain sebagai berikut. a. Merumuskan standar proses dan standar mutu hasil sertifikasi guru. 13

14 b. Melaksanakan harmonisasi dan sinkronisasi kebijakan sertifikasi guru. c. Melakukan koordinasi antar Rayon LPTK Penyelenggara dengan dinas pendidikan provinsi, dinas pendidikan kabupaten/kota, dan LPMP. d. Mengumpulkan, mengolah, dan mempublikasikan informasi sertifikasi guru. e. Mengembangkan dan mengelola sistem informasi sertifikasi guru. f. Melaksanakan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan sertifikasi guru serta merumuskan rekomendasi dalam rangka pengendalian proses dan standar mutu hasil sertifikasi guru. g. Menampung, menganalisis, dan menindaklanjuti masukan masyarakat. h. Melaksanakan penjaminan mutu penyelenggaraan sertifikasi guru. 3. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Ditjen Dikti melakukan hal-hal, antara lain sebagai berikut. a. Mengembangkan naskah akademik sistem sertifikasi guru. b. Melaksanakan seleksi LPTK penyelenggara sertifikasi guru dan pendidikan profesi guru. c. Merancang rayonisasi LPTK penyelenggara sertifikasi guru. d. Memfasilitasi kegiatan KSG. e. Memfasilitasi pelaksanaan monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh tim internal dan tim independent. f. Mengembangkan sistem dan mekanisme sertifikasi guru. g. Mengembangkan dan menetapkan Pedoman Sertifikasi Guru Dalam Jabatan, mencakup tiga buku pedoman sebagai berikut. 1) Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi. 2) Pedoman Penyusunan Portofolio. 14

15 3) Rambu-rambu Pelaksanaan Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG). h. Menetapkan kabupaten/kota yang menjadi wilayah rayon LPTK penyelenggara sertifikasi guru. i. Melaksanakan sosialisasi mekanisme dan pelaksanaan sertifikasi guru kepada Rayon LPTK penyelenggara sertifikasi guru. j. Menetapkan kriteria asesor, memberikan rekomendasi kepada Rayon LPTK tentang instruktur/narasumber dalam proses rekrutmen asesor sertifikasi guru di Rayon LPTK. k. Menyiapkan instrumen untuk rekrutmen asesor di Rayon LPTK dan memberikan rekomendasi kepada Rayon LPTK tentang instruktur/nara sumber yang bertugas melaksanakan rekrutmen asesor di Rayon LPTK. l. Memberikan Nomor Induk Asesor (NIA) bagi asesor yang lulus rekrutmen, dan mengirimkan daftar asesor kepada Rayon LPTK. m. Menyiapkan soal tes awal online dan uji kompetensi PLPG bersama Badan SDMP dan PMP. n. Memberdayakan fasilitas ICT Center untuk pelaksanaan tes awal online. 4. Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (Badan PSDMP dan PMP) Badan PSDMP dan PMP melakukan kegiatan, antara lain sebagai berikut. a. Mengembangkan sistem dan mekanisme penetapan peserta sertifikasi guru yang dituangkan dalam buku Pedoman Penetapan Peserta. b. Mengidentifikasi dan mengolah data untuk menetapkan kuota peserta sertifikasi guru di setiap provinsi dan kabupaten/kota. c. Mengalokasikan biaya pelaksanaan sertifikasi untuk penyelenggaraan sertifikasi guru dalam jabatan. 15

16 d. Mengembangkan manajemen sistem informasi penetapan peserta sertifikasi guru menggunakan sistem NUPTK online. e. Mengembangkan dan menetapkan pedoman penetapan peserta sertifikasi guru dalam jabatan. f. Memfasilitasi dinas pendidikan provinsi, dinas pendidikan kabupaten/kota, dan LPMP dalam memahami buku Pedoman Penetapan Peserta. g. Menetapkan kuota sertifikasi guru per provinsi h. Mensosialisasikan kebijakan pelaksanaan sertifikasi guru dalam jabatan kepada dinas pendidikan provinsi, dinas pendidikan kabupaten/kota, dan LPMP. i. Mengkoordinasikan pelaksanaan sertifikasi guru dalam jabatan dengan dinas pendidikan provinsi, LPMP, dan dinas pendidikan kabupaten/kota. j. Menyusun panduan penyaluran dana pelaksanaan sertifikasi guru. k. Menyusun buku Pedoman Penyaluran dan Penggunaan Dana Sertifikasi Guru Dalam Jabatan untuk LPMP dan Rayon LPTK. l. Menerima data hasil sertifikasi guru, mengolah, menganalisis data hasil sertifikasi guru, dan menerbitkan NRG. 5. Ditjen PAUDNI, Ditjen Dikdas, dan Ditjen Dikmen a. Mengikuti perkembangan pelaksanaan sertifikasi guru untuk merencanakan penganggaran pembayaran tunjangan profesi guru. b. Menerima data hasil sertifikasi guru untuk penerbitan surat keputusan penerima tunjangan profesi pendidik bagi guru yang telah lulus sertifikasi dan memiliki nomor registrasi guru (NRG). 6. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) LPMP melakukan kegiatan antara lain hal-hal sebagai berikut. 16

17 a. Menerima Pedoman Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun 2011 dari KSG/Badan PSDMP dan PMP sebagai berikut. Buku 1 : Pedoman Penetapan Peserta. Buku 2 : Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi. Buku 3 : Pedoman Penyusunan Portofolio. Buku 4 : Rambu-Rambu Pelaksanaan Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG). b. Menerapkan semua ketentuan sesuai dengan isi buku pedoman sertifikasi guru tahun 2011 secara taat azas terkait dengan bidang tugasnya. c. Membentuk Panitia Sertifikasi Guru (PSG) di LPMP, sekurang-kurangnya terdiri atas: seorang ketua, seorang sekretaris, dan tiga orang anggota. PSG bertugas, antara lain sebagai berikut. 1) Mengkoordinasikan proses penetapan peserta sertifikasi guru yang dilakukan oleh dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota sesuai Pedoman Penetapan Peserta sertifikasi guru dalam jabatan. 2) Melakukan sosialisasi pelaksanaan sertifikasi guru kepada dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota dan pihak terkait lainnya. 3) Bersama dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota menghitung dan menyepakati kuota peserta sertifikasi guru dalam jabatan untuk kabupaten/kota dan mengirimkan kuota yang disepakati tersebut kepada Badan PSDMP dan PMP. 4) Memasukkan data kuota kabupaten/kota yang telah disepakati ke dalam database NUPTK melalui NUPTK online. 5) Melakukan pengecekan daftar peserta dengan kuota. 6) Melakukan redistribusi kuota kabupaten/kota jika ada kabupaten/ kota yang tidak dapat memenuhi kuota dan melaporkan ke Badan PSDMP dan PMP. 17

18 7) Melakukan verifikasi data peserta bersama dinas pendidikan kabupaten/kota untuk ditetapkan sebagai peserta final. d. Melakukan koordinasi dengan LPTK terutama berkaitan dengan penyaluran dana sertifikasi guru. e. Membuat laporan pelaksanaan sertifikasi guru kepada Badan PSDMP dan PMP. 7. Dinas Pendidikan Provinsi dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota Dinas pendidikan provinsi dan dinas pendidikan kabupaten/kota bertugas sebagai berikut. a. Membentuk Panitia Sertifikasi Guru (PSG) tingkat provinsi/ kabupaten/kota, sekurang-kurangnya terdiri atas: seorang ketua, seorang sekretaris, dan tiga orang anggota. PSG bertugas, antara lain sebagai berikut. 1) Menerima Pedoman Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun 2011 dari KSG/ Badan PSDMP dan PMP sebagai berikut. Buku 1 : Buku 2 : Buku 3 : Buku 4 : Pedoman Penetapan Peserta. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi. Pedoman Penyusunan Portofolio. Rambu-Rambu Pelaksanaan Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG). 2) Menerapkan semua ketentuan sesuai dengan isi buku pedoman sertifikasi guru tahun 2011 secara taat azas terkait dengan bidang tugasnya. 3) Melakukan kegiatan rekrutmen peserta sertifikasi dalam jabatan dengan taat azas sesuai dengan Buku 1 (Pedoman Penetapan Peserta), antara lain sebagai berikut. 18

19 a) Melakukan sosialisasi sertifikasi guru tahun 2011 kepada guru dan masyarakat. b) Menampilkan data guru yang memenuhi persyaratan sertifikasi guru tahun 2011 dari SIM NUPTK online. c) Melakukan pemutakhiran (update) data guru pada NUPTK yang akan digunakan sebagai dasar penetapan peserta. (1) Perubahan data NUPTK dilakukan oleh operator dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota dengan menggunakan NUPTK Web Browser. (2) Proses pemutakhiran (update) data NUPTK online hanya dilakukan jika ada perbaikan data guru yang dibuktikan dengan dokumen dari guru. Perubahan data NUPTK akan mempengaruhi urutan prioritas dalam daftar calon peserta sertifikasi guru. (3) Batas akhir update data NUPTK untuk kebutuhan penetapan prioritas/perengkingan calon peserta sertifikasi 2011 sampai dengan tanggal 28 Februari Setelah tanggal tersebut data guru yang memenuhi syarat menjadi dasar proses selanjutnya. d) Menyusun daftar nama guru sesuai dengan urutan prioritas penetapan peserta. e) Menetapkan calon peserta sertifikasi guru tahun 2011 sesuai dengan kuota,taat azas, dan transparan 1 melalui NUPTK online. f) Mencetak Formulir Pendaftaran Calon Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2011 (Format A0) dari NUPTK online dan memberikannya kepada calon peserta. 1 Diketahui oleh masyarakat, terutama perwakilan dari kepala sekolah, guru, pengawas, dan asosiasi guru 19

20 g) Menerima kembali Format A0 yang telah diverifikasi oleh guru yang bersangkutan. h) Melakukan pemutakhiran data calon peserta sertifikasi berdasarkan Format A0 yang telah diverifikasi calon peserta melalui SIM NUPTK online. i) Menetapkan peserta sertifikasi guru tahun 2011 final secara taat azas 1 sesuai dengan kuota. j) Menerbitkan surat keputusan kepala dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota tentang peserta sertifikasi guru tahun k) Mencetak Daftar Peserta Sertifikasi Guru Tiap Kabupaten/ Kota (Format B1.1 2 /Format B1.2 3 /Format B1.3 4 ) dari SIM NUPTK online. l) Berkoordinasi dengan Tim NUPTK untuk meng-upload data peserta sertifikasi guru tahun m) Melakukan sosialisasi dan bimbingan teknis kepada guru peserta sertifikasi tahun 2011 di wilayahnya 5, berkaitan dengan beberapa hal berikut. (1) Prosedur dan tatacara sertifikasi guru dalam jabatan tahun Sesuai pada Buku 1 (Pedoman Penetapan Peserta). 2 Daftar Peserta Sertifikasi Guru Pola PF. 3 Daftar Peserta Sertifikasi Guru Pola PSPL. 4 Daftar Peserta Sertifikasi Guru Pola PLPG. 5 Dapat melibatkan LPTK penyelenggara sertifikasi guru terkait agar terjadi keseragaman susunan portofolio di LPTK. 20

21 (2) Prosedur pemilihan pola sertifikasi yang akan diikuti (PSPL, PF, atau PLPG) dan/atau perubahan biodata sesuai keadaan terakhir. (3) Waktu dan tempat pelaksanaan tes awal online (ICT Center) kepada guru yang memilih pola PF. (4) Teknis penyusunan portofolio bagi peserta sertifikasi yang memilih pola PF sesuai dengan Buku 3 (Panduan Penyusunan Portofolio). (5) Teknispenyusunan dokumen bagi peserta sertifikasi yang memilih pola PSPL sesuai dengan Buku 3 (Panduan Penyusunan Portofolio). (6) Penjelasan tentang rubrik portofolio/dokumen. (7) pelaksanaan penilaian dan verifikasi portofolio. (8) Penyiapan passphoto peserta. (a) Passphoto terbaru peserta (6 bulan terakhir, berwarna, bukan polaroid, ukuran 3 x 4 cm). (b) Setiap peserta sebanyak 4 lembar. (c) Di bagian belakang setiap passphoto dituliskan identitas peserta: nama, nomor peserta, dan satminkal. (9) Jadwal penyerahan portofolio/dokumen/berkas PLPG. (10) Teknis penyusunan berkas PLPG dan teknis pelaksanaan PLPGbagi peserta sertifikasi yang memilih pola PLPG. (11) Hal lain yang relevan. 4) Menerima berkas dari peserta sertifikasi sebagai berikut. a) Portofolio dari peserta pola PF, rangkap dua. Satu bendel portofolio terdapat bukti fisik asli (komponen 2 dan 8), bendel portofolio lainnya berupa copy yang telah dilegalisasi. Rincian portofolio terdapat pada buku 3. 21

22 b) Dokumen dari peserta pola PSPL, rangkap dua setiap peserta. Rincian dokumen terdapat pada buku 3. c) Berkas PLPG dari peserta pola PLPG, terdiri atas: (1) fotokopi Ijazah S-1 atau D-IV, serta Ijazah S-2 dan atau S- 3 (bagi yang memiliki) dan disahkan oleh perguruan tinggi yang mengeluarkan, (2) fotokopi SK pengangkatan sebagai guru sejak pertama menjadi guru sampai dengan SK terakhir yang disahkan oleh atasan langsung/pejabat terkait, (3) fotokopi SK mengajar dari kepala sekolah yang disahkan oleh atasan langsung, dan (4) fotokopi SK pangkat terakhir (bagi PNS) yang telah dilegalisasi oleh atasan langsung/pejabat terkait. (5) Format A1 yang telah ditandatangani oleh dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota. d) Passphoto terbaru berwarna (enam bulan terakhir dan bukan polaroid) ukuran 3 x 4 cm sebanyak 4 lembar, di bagian belakang setiap passphoto ditulis identitas peserta (nama, nomor peserta, dan satminkal). 5) Mengadministrasikan portofolio yang telah disusun oleh peserta pola penilaian portofolio (dua rangkap untuk setiap peserta secara tidak terpisah). 6) Mengadministrasikan dokumen dari peserta pola PSPL, rangkap dua untuk setiap peserta secara tidak terpisah 1. 1 Untuk memudahkan identifikasi,berkas dokumen dan portofoliodikelompokkan tersendiri. 22

23 7) Memverifikasi kelengkapan, keabsahan, dan kebenaran portofolio/dokumen dan berkas lain terkait, sebelum diserahkan ke Rayon LPTK. Di samping itu, dinas pendidikan provinsi/kabupaten/ kota memastikan bahwa tidak ada peserta yang bukan guru 1 atau guru di bawah pembinaan Kementerian Agama. 8) Berkoordinasi dengan Rayon LPTK untuk memperoleh informasi tentang: a) waktu dan tempat pelaksanaan tes awal online, b) jadwal pengiriman berkas sertifikasi (dokumen/portofolio/ berkas peserta PLPG), 9) Mengirim Format B1.1 ke Rayon LPTK. 10) Berkoordinasi dengan Rayon LPTK tentang pelaksanaan tes awal online dan menunggu hasil tes awal online. 11) Menerima hasil tes awal online (Format C2 danformat D6.1) dari Rayon LPTK dan menyampaikan kepada guru hal sebagai berikut. a) Bagi guru yang berstatus Lulus tes awal online untuk menyusun portofolio. b) Bagi guru yang berstatus Tidak Lulus tes online untuk menyusun berkas PLPG. 12) Menyerahkan berkas kepada Rayon LPTK sesuai dengan jadwal yang ditetapkan Rayon LPTK Penyelenggara Sertifikasi Guru Dalam Jabatan sebagai berikut. a) Portofolio dari peserta sertifikasi guru dalam jabatan pola PF, masing-masing peserta rangkap dua. Bendel pertama portofolio memuat bukti fisik asli untuk komponen 2 dan 8. Penyerahan portofolio disertai dengan fotokopi Format C2. 1 Misal instruktur BLPT. 23

24 b) Dokumen dari peserta sertifikasi guru dalam jabatan pola PSPL, masing-masing peserta rangkap dua. Penyerahan dokumen disertai dengan Format B1.2. c) Berkas PLPG dari peserta sertifikasi pola PLPG. Penyerahan berkas PLPG disertai dengan Format B1.3/Format C3/Format D6.2/Format D7.2. d) Passphoto terbaru peserta, enam bulan terakhir, berwarna, bukan polaroid, ukuran 3 x 4 cm, tiap peserta sebanyak 4 lembar, dan di bagian belakang setiap passphotodituliskan identitas peserta (nama, nomor peserta, dan satminkal). Penyerahan berkas tersebut disertai dengan Berita Acara Serah Terima Berkas (BA-PF: 2) 1. 13) Melakukan koordinasi dengan Rayon LPTK Penyelenggara Sertifikasi Guru dan menindaklanjuti informasi tentang peserta guru SLB pola PF yang berstatus MA dan K. 14) Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan peserta sertifikasi pola PF yang berstatus MA untuk melengkapi portofolio. 15) Menerima kelengkapan berkas dari peserta sertifikasi yang berstatus MA, selanjutnya menyerahkan berkas tersebut ke Rayon LPTK sesuai dengan jadwal yang disepakati. 16) Memfasilitasi Rayon LPTK dalam proses klarifikasi bagi peserta yang berstatus K, baik peserta pola PF maupun pola PSPL. 17) Menerima tembusan hasil sertifikasi guru pola PF dan sertifikat pendidik (bagi peserta yang lulus) dari Rayon LPTK Penyelenggara Sertifikasi (Format D6.2). 1 BA-PF-2 disiapkan oleh dinas pendidikan kabupaten/kota atau dinas pendidikan provinsi (untuk guru SLB). 24

25 18) Menerima tembusan hasil sertifikasi guru pola PSPL dan sertifikat pendidik (bagi peserta yang lulus) dari Rayon LPTK Penyelenggara Sertifikasi (Format D7.2). 19) Menindaklanjuti hasil penilaian portofolio/verifikasi dokumen bagi guru yang lulus sertifikasi sebagai berikut. a) Meneruskan pengumuman hasil sertifikasi guru kepada peserta sertifikasi. b) Menyerahkan sertifikat pendidik kepada peserta yang lulus sertifikasi 1. 20) Mengambil bendel pertama portofolio yang memuat bukti fisik asli untuk komponen 2 dan 8, minimal setelah 2 minggu dari pengumuman kelulusan 2. 21) Melakukan koordinasi dengan Rayon LPTK Penyelenggara Sertifikasi guru tentang guru yang harus mengikuti PLPG dan meneruskan informasi tentang PLPG kepada guru, antara lain sebagai berikut. a) Jadwal PLPG. b) Tempat PLPG. c) Ketentuan lain yang ditetapkan LPTK penyelenggara sertifikasi guru. 22) Memberikan izin (menerbitkan surat izin) bagi peserta yang harus mengikuti PLPG. 23) Menerima berkas hasil PLPG dan sertifikat pendidik (bagi peserta yang lulus) dari Rayon LPTK Penyelenggara Sertifikasi (Format D8.2). 24) Memfasilitasi kegiatan panitia sertifikasi guru di dinas pendidikan kabupaten/kota. 1 Apabila LPTK belum mengakomodasi kegiatan penyerahan sertifikat pendidik. 2 Jika dalam kurun waktu lebih dari 3 bulan, portofolio tersebut tidak diambil, maka di luar tanggung jawab Rayon LPTK. 25

26 25) Mengkoordinasikan persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut sertifikasi guru di wilayahnya. 26) Melaksanakan tugas lain berkaitan dengan sertifikasi guru. b. Memberikan penugasan kepada kepala sekolah untuk memverifikasi kebenaran dan keabsahan portofolio/dokumen yang diserahkan oleh guru dan memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku kepada kepala sekolah yang tidak melaksanakan tugas ini dengan baik. c. Memberikan penugasan kepada pengawas untuk melakukan penilaian pelaksanaan pembelajaran dan kompetensi kepribadian dan sosial (penilaian atasan) secara objektif dan memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku kepada pengawas yang tidak melakukan tugas ini dengan baik. d. Memfasilitasi pendanaan persiapan pelaksanaan PLPG di wilayahnya. e. Mengendalikan kualitas penyelenggaraan sertifikasi guru sesuai dengan pedoman dan kewenangan dinas pendidikan provinsi. f. Melakukan tindak lanjut (pembinaan) bagi guru yang tidak lulus sertifikasi dan diskualifikasi. 8. Rayon LPTK Rayon LPTK terdiri atas LPTK Induk dan LPTK Mitra. Rayon LPTK dapat didukung perguruan tinggi (PT Pendukung) yang memiliki program studi relevan sesuai dengan penetapan Kemdiknas. Rayon LPTK membentuk Panitia Sertifikasi Guru (PSG), dengan tugas sebagai berikut. a. Menerima Pedoman Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun 2011 dari Ditjen Dikti sebagai berikut. Buku 1 : Pedoman Penetapan Peserta Buku 2 : Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi. Buku 3 : Pedoman Penyusunan Portofolio. 26

27 Buku 4 : Rambu-Rambu Pelaksanaan Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG). b. Mengaplikasikannya secara taat azas Pedoman Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun 2011 sesuai dengan tugas dan kewenangannya. c. Menetapkan Panita Sertifikasi Guru Tingkat Rayon LPTK (PSG) dalam bentuk Surat Keputusan Ketua Rayon LPTK Penyelenggara Sertifikasi Guru. Rayon LPTK/PSG melaksanakan kegiatan, antara lain sebagai berikut. 1) Melaksanakan rapat evaluasi penyelenggaraan sertifikasi guru dalam jabatan tahun 2010 dan merencanakan kegiatan sertifikasi guru tahun 2011, mencakup: (1) tes awal online, (2) penilaian portofolio, (3) verifikasi fortofolio, (4) verifikasi dokumen, dan (4) PLPG. 2) Menyusun proposal kebutuhan anggaran pelaksanaan sertifikasi guru. 3) Membuat jadwal pelaksanaan sertifikasi guru tahun 2011, mencakup: persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut. 4) Melaksanakan kegiatan penyegaran asesor dan instruktur PLPG tahun 2007, 2008, 2009, 2010; dengan berkoordinasi dengan Ditjen Dikti untuk memperoleh rekomendasi nara sumber dari Ditjen Dikti. 5) Melakukan analisis kebutuhan asesor dan instruktur PLPG tahun 2011 dan mengakomodasikan kegiatan dalam rangka penyegaran asesor dan instruktur PLPG lama atau perekrutan asesor baru. 6) Melaksanakan tes awal online. 7) Menerima portofolio, dokumen, berkas PLPG, dan berkas lain dari dinas pendidikan kabupaten/kota dan dinas pendidikan provinsi untuk guru SLB. 8) Mengadministrasikan portofolio dan dokumen untuk dinilai oleh dua asesor. 27

28 9) Melaksanakan pelimpahan tugas sertifikasi guru dengan Rayon LPTK lain peserta dengan mata pelajaran yang tidak relevan dengan program studi yang ada. 10) Menerima pelimpahan tugas sertifikasi guru dari Rayon LPTK lain untuk mata pelajaran yang relevan dengan program studi yang ada. 11) Menyiapkan tempat dan mengalokasikan waktu tes awal online, penilaian portofolio, verifikasi portofolio, verifikasi dokumen, dan pelaksanaan PLPG beserta perangkat pendukungnya. 12) Mengundang asesor dan instruktur PLPG untuk diberikan pengarahan teknis (coaching) pelaksanaan penilaian portofolio, verifikasi portofolio, verifikasi dokumen, terutamakebijakan pelaksanaan PLPG tahun ) Memfasilitasi asesor untuk dapat melakukan penilaian portofolio, verifikasi portofolio, verifikasi dokumen secara profesional, independen, objektif, dan jujur. 14) Memfasilitasi asesor dalam entri data hasil penilaian pada ASG 1 dan membuat rekapitulasi. 15) Melaksanakan rapat PSG hasil penilaian portofolio/verifikasi dokumen dengan agenda sebagai berikut. a) Penentuan hasil penilaian portofolio. Berdasarkan hasil penilaian portofolio peserta sertifikasi dikelompokkan ke dalam (lima) kategori sebagai berikut. (1) Mengikuti Verifikasi Portofolio (MVP). (2) Melengkapi Administrasi (MA). (3) Mengikuti PLPG (MPLPG). (4) Klarifikasi (K). 1 Rayon LPTK Wajib Menggunakan ASG dalam pemrosesan data sertifikasi guru. 28

29 (5) Diskualifikasi (D). b) Penentuan hasil verifikasi portofolio dengan kategori: Lulus Verifikasi Portofolio (LVP), mengikuti PLPG (MPLPG), dan Diskualifikasi (D). c) Penentuan hasil verifikasi dokumen dengan kategori Memenuhi Persyaratan (MP), Klarifikasi (K 1 ), Tidak Memenuhi Persyaratan (TMP), dan Diskualifikasi (D). 16) Melaksanakan koordinasi dengan dinas pendidikan provinsi/ kabupaten/kota berkaitan dengan rekomendasi MA dan K. 17) Melaksanakan penilaian ulang portofolio peserta yang telah melengkapi kekurangan portofolio oleh asesor yang sama dan melakukan re-entri data hasil penilaian portofolio. 18) Memverifikasi peserta yang berstatus K 2, Rayon LPTK menetapkan status peserta diskualifikasi dan mengembalikan ke dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota. 19) Melaksanakan verifikasi berkas portofolio. 20) Menerbitkan surat keputusan ketua Rayon LPTK tentang hasil penilaian portofolio/verifikasi dokumen. 21) Mengumumkan hasil penilaian portofolio/verfikasi dokumen kepada peserta sertifikasi. 22) Menerbitkan dan memberikan sertifikat pendidik kepada guru yang telah lulus sertifikasi melalui penilaian portofolio/verifikasi dokumen. 1 Baik bagi peserta pola penilaian portofolio maupun pola pemberian sertifikat pendidik secara langsung. 2 Diindikasikan melakukan pelanggaran dan jika benar peserta yang bersangkutan melakukan pelanggaran/kecurangan, statusnya menjadi Diskualifikasi. 29

30 23) Menyerahkan hasil penilaian portofolio/verifikasi dokumen kepada KSG 1 dengan tembusan dinas pendidikan provinsi, dinas pendidikan kabupaten/kota, dan LPMP. 24) Merencanakan pelaksanaan PLPG bagi peserta sertifikasi yang berstatus MPLPG. 25) Melakukan pengecekan kelengkapan berkas dan persyaratan peserta sertifikasi pola PLPG. 26) Melaksanakan PLPG dengan taat azas sesuai ketentuan pada Buku 4. 27) Melaksanakan ujian ulang bagi peserta PLPG yang belum lulus. Kesempatan mengikuti ujian ulang diberikan sebanyak satu kali. Pelaksanaan PLPG termasuk ujian ulang diselesaikan pada tahun berjalan 2. 28) Melaksanakan rapat kelulusan peserta sertifikasi guru Pola PLPG. 29) Menyerahkan hasil PLPG sesuai dengan jadwal yang ditentukan kepada KSG 3 dengan tembusan dinas pendidikan provinsi, dinas pendidikan kabupaten/kota, dan LPMP. 30) Menerbitkan surat keputusan Ketua Rayon LPTK tentang hasil PLPG. 31) Mengumumkan hasil PLPG setelah proses verifikasi sudah dinyatakan final oleh KSG. 32) Menerbitkan dan memberikan sertifikat pendidik bagi guru yang telah lulus PLPG. 1 Laporan kepada KSG berupa Softcopy melalui ASG dan hardcopy dengan stempel basah. 2 Apabila tidak selesai maka diselesaikan pada tahun berikutnya, dengan konsekuensi tunjangan profesi pendidik kepada peserta yang lulus diberikan pada bulan Januari setelah tahun kelulusan. 3 Laporan kepada KSG berupa Softcopy melalui ASG dan hardcopy dengan stempel basah. 30

31 33) Menyerahkan tembusan hasil PLPG yang telah diverifikasi KSG kepada dinas pendidikan provinsi, dinas pendidikan kabupaten/kota, dan LPMP. 34) Mengumumkan hasil PLPG kepada peserta sertifikasi. 35) Menerbitkan dan memberikan sertifikat pendidik bagi guru yang telah lulus PLPG. 36) Memberikan layanan kepada dinas pendidikan kabupaten/kota atau provinsi dalam proses pengambilan bendel pertama portofolio yang memuat bukti fisik asli. 37) Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut penilaian portofolio/verifikasi dokumen. 38) Membuat laporan pelaksanaan sertifikasi guru dalam jabatan kepada KSG dengan sistematika, substansi, waktu pelaporan yang ditetapkan oleh KSG. 39) Men-upload hasil sertifikasi (pola PSPL, PF, PLPG) ke Website KSG ( 9. Peserta Sertifikasi Guru dalam jabatan peserta sertifikasi melaksanakan aktivitas sebagai berikut. a. Mengikuti sosialisasi sertifikasi guru yang diselenggarakan oleh dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota, dengan materi sebagai berikut. 1) Prosedur dan tatacara sertifikasi guru dalam jabatan tahun ) Prosedur pemilihan pola sertifikasi yang akan diikuti (PSPL, PF, atau PLPG) dan/atau perubahan biodata sesuai keadaan terkini. 3) Waktu dan tempat pelaksanaan tes awal online (ICT Center) bagi guru yang memilih pola PF. 31

32 4) Teknis penyusunan portofolio bagi peserta sertifikasi yang memilih pola PF sesuai dengan Buku 3 (Panduan Penyusunan Portofolio). 5) Teknis penyusunan dokumen bagi peserta sertifikasi yang memilih pola PSPL sesuai dengan Buku 3 (Panduan Penyusunan Portofolio). a) Penjelasan tentang rubrik dokumen. b) pelaksanaan verifikasi dokumen. c) Penyiapan passphoto terbaru (6 bulan terakhir, berukuran 3 x 4 berwarna, bukan polaroid, sebanyak 4 lembar, di belakang setiap passphoto dituliskan nama dan nomor peserta). b. Mempelajari berbagai persyaratan peserta sertifikasi 1 1) Persyaratan Umum a) Guru yang masih aktif mengajar di sekolah di bawah binaan Kementerian Pendidikan Nasional kecuali guru agama. Sertifikasi guru bagi guru agama dan semua guru yang mengajar di madrasah diselenggarakan oleh Kementerian Agama dengan kuota dan aturan penetapan peserta dari Kementerian Agama (Surat Edaran Bersama Direktur Jenderal PMPTK dan Sekretaris Jenderal Departemen Agama Nomor SJ/Dj.I/Kp.02/1569/ 2007, Nomor 4823/F/SE/2007 Tahun 2007). b) Guru yang diangkat dalam jabatan pengawas dengan ketentuan: (1) bagi yang bukan dari guru harus diangkat sebelum berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (1 Desember 2008), atau 1 Mengingat kuota peserta sertifikasi tiap tahun terbatas dan jumlah guru yang memenuhi persyaratan kualifikasi akademik minimal bervariasi maka dinas pendidikan provinsi atau dinas kabupaten/kota memprioritaskan: (1) masa kerja sebagai guru, (2) usia, (3) pangkat/golongan (bagi PNS), (4) beban mengajar, (5) tugas tambahan, dan (6) prestasi kerja. Petunjuk teknik penetapan peserta selengkapnya tertuang pada Buku 1. 32

33 (2) bagi yang diangkat setelah berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru tetapi memiliki pengalaman formal sebagai guru. c) Guru bukan PNS harus memiliki SK sebagai guru tetap dari penyelenggara pendidikan, sedangkan guru bukan PNS pada sekolah negeri harus memiliki SK dari dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota. d) Pada tanggal 1 Januari 2012 belum memasuki usia 60 tahun. e) Memiliki nomor unik pendidik dan tenaga kependidikan (NUPTK). 2) Persyaratan Khusus bagi Peserta Sertifikasi Pola PF dan PLPG. a) Memiliki kualifikasi akademik sarjana (S-1) atau diploma empat (D-IV) dari program studi yang terakreditasi atau minimal memiliki izin penyelenggaraan. b) Memiliki masa kerja sebagai guru (PNS atau bukan PNS) minimal 6 tahun pada suatu satuan pendidikan dan pada saat Undang- Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen terbit yang bersangkutan sudah menjadi guru. c) Guru dan guru yang diangkat dalam jabatan pengawas satuan pendidikan yang BELUM memiliki kualifikasi akademik S-1/D-IV apabila: (1) pada 1 Januari 2012 mencapai usia 50 tahun dan mempunyai pengalaman kerja 20 tahun sebagai guru, atau (2) mempunyai golongan IV/a atau memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IV/a (dibuktikan dengan SK kenaikan pangkat). 3) Persyaratan Khusus bagi Peserta Sertifikasi Pola PSPL a) Guru dan guru yang diangkat dalam jabatan pengawas satuan pendidikan yang memiliki kualifikasi akademik magister (S-2) atau 33

34 doktor (S-3) dari perguruan tinggi terakreditasi dalam bidang kependidikan atau bidang studi yang relevan dengan mata pelajaran atau rumpun mata pelajaran yang diampunya, atau guru kelas dan guru bimbingan dan konseling atau konselor, dengan golongan sekurang-kurangnya IV/b atau yang memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IV/b. b) Guru dan guru yang diangkat dalam jabatan pengawas satuan pendidikan yang memiliki golongan serendah-rendahnya IV/c atau yang memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IV/c. c. Menerima cetakan Format A0 dari dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota dan melakukan verifikasi data. 1) Setelah menerima Format A0, guru mengoreksi data yang tercantum dalam Format A0. Data tersebut harus benar karena akan digunakan sebagai dasar untuk penerbitan sertifikat pendidik. 2) Data yang dikoreksi adalah nama lengkap harus sesuai dengan dokumen lainnya (ijazah atau SK PNS); golongan (bagi PNS); tempat dan tanggal lahir; ijazah, tahun lulus, dan nama perguruan tinggi; nama sekolah tempat mengajar. Dokumen yang dijadikan acuan verifikasi nama dan tempat tanggal lahir peserta bagi guru PNS adalah SK PNS, sedangkan bagi guru bukan PNS adalah ijazah terakhir dari perguruan tinggi. 3) Jika ditemukan data yang salah, maka guru harus menyerahkan Format A0 tersebut kepada dinas pendidikan untuk diperbaiki lagi. Perbaikan data oleh dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota harus selesai pada tanggal 15 April d. Menyerahkan kembali Format A0 yang telah diperbaiki ke dinas pendidikan kabupaten/kota atau dinas pendidikan provinsi (guru SLB) sesuai dengan jadwal yang ditetapkan. 34

35 1) Setelah guru memperbaiki data yang salah pada Format A0 (mengisi bidang studi, menetapkan pola sertifikasi guru, dan menandatanganinya, maka guru menyerahkan Format A0 tersebut ke dinas pendidikan provinsi/ kabupaten/kota 1. 2) Perubahan data pada Format A0 harus dilampirkan data pendukungnya, misal untuk perubahan: (1) data kualifikasi guru harus melampirkan ijazah sarjana, (2) data kepangkatan/golongan guru harus melampirkan SK kepangkatan/golongan ruang terakhir, (3) data sekolah tempat guru mengajar harus melampirkan SK dari dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota atau kepala sekolah, (4) mata pelajaran yang diampu harus melampirkan SK penugasan dan jadwal mengajar dari kepala sekolah. e. Menyiapkan passphoto terbaru (6 bulan terakhir, berukuran 3 x 4 berwarna, bukan polaroid, sebanyak 4 lembar, di belakang setiap passphoto dituliskan nama dan nomor peserta). f. Peserta sertifikasi pola PF, menyusun portofolio 2 sebanyak dua rangkap 3 kemudian menyerahkan ke dinas pendidikan kabupaten/kota atau dinas pendidikan provinsi bagi peserta guru SLB. Teknis penyusunan portofolio termuat pada Buku 3 (Pedoman Penyusunan Portofolio). Di bagian depan portofolio (di belakang cover) disertakan Format A1 yang telah ditandatangani dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota. g. Peserta sertifikasi pola PSPL, menyusun dokumen sebanyak dua rangkap, sebagai berikut. 1) Guru yang berkualifikasi akademik S-2/S-3 dan sekurang-kurangnya golongan IV/b, menyiapkan dan mengumpulkan dokumen sebagai berikut. 1 Guru menyimpan fotokopi Format A0 satu rangkap sebagai pertinggal. 2 Mencakup sepuluh komponen sebagaimana tertuang pada Buku 3. 3 Bukti fisik (sertifikat/piagam) untuk komponen 2 dan 8 dalam bendel pertama harus ASLI. 35

36 a) Fotokopiijazah S-1/D-IV, fotokopi ijazah dan transkrip nilai S-2 dan/atau S-3 yang telah dilegalisasi (kecuali Ijazah S-3 by research). Ijazah dari perguruan tinggi negeri dilegalisasi oleh perguruan tinggi yang mengeluarkan, untuk ijazah dari perguruan tinggi swasta dilegalisasi oleh kopertis wilayah perguruan tinggi yang mengeluarkan ijazah, dan untuk ijazah dari luar negeri dilampiri fotokopi surat keterangan akreditasi dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi yang dilegalisasi oleh atasan langsung 1. b) Fotokopi tugas belajar/izin belajar atau surat keterangan tugas belajar dari pejabat berwenang yang telah dilegalisasi oleh atasan langsung. c) Fotokopi SK pangkat/golongan terakhir (minimal IV/b) yang telah dilegalisasi oleh atasan langsung. d) Fotokopi SK mengajar (SK pembagian tugas mengajar) terakhir yang telah dilegalisasi oleh atasan langsung. e) Surat rekomendasi dari dinas pendidikan kabupaten/kota atau dinas pendidikan provinsi untuk guru PLB. f) Format A1 yang telah ditandatangani oleh dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota. 2) Bagi guru yang sudah memiliki golongan serendah-rendahnya IV/c, atau yang memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IV/c, melakukan aktivitas sebagai berikut. a) Menyiapkan dokumen sebagai berikut. 1 Dalam kasus tertentu jika seorang guru bertugas di daerah yang jauh (di luar provinsi) dari lembaga pendidikan yang mengeluarkan ijazah, fotokopi ijazah dapat dilegalisasi oleh kepala sekolah dan kepala dinas kabupaten/kota. 36

37 (1) Fotokopi ijazah pendidikan terakhir yang telah dilegalisasi. Fotokopi ijazah dari perguruan tinggi dilegalisasi oleh perguruan tinggi yang mengeluarkan, fotokopi ijazah dari perguruan tinggi swasta yang sudah tidak beroperasi dilegalisasi oleh kopertis, dan fotokopi ijazah dari luar negeri dilampiri fotokopi surat keterangan akreditasi dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi yang dilegalisasi oleh atasan. Ijazah SLTA dilegalisasi oleh sekolah yang mengeluarkan ijazah. (2) Fotokopi SK pangkat/golongan terakhir yang telah dilegalisasi oleh atasan. (3) Fotokopi SK mengajar (SK pembagian tugas mengajar) terakhir yang telah dilegalisasi oleh atasan. (4) Surat rekomendasi dari dinas pendidikan kabupaten/kota atau dinas provinsi khusus untuk guru PLB. (5) Format A1 yang telah ditandatangani oleh dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota. b) Menunggu hasil penilaian portofolio/verifikasi dokumen. c) Memperoleh Sertifikat Pendidik bagi yang lulus. h. Peserta sertifikasi pola PLPG melaksanakan aktifitas sebagai berikut. 1) Peserta yang memilih sertifikasi pola PLPG secara langsung, menyiapkan berkas PLPG berupa: (1) fotokopi Ijazah S-1 atau D-IV, serta Ijazah S-2 dan atau S-3 (bagi yang memiliki) dan disahkan oleh perguruan tinggi yang mengeluarkan, (2) fotokopi SK sebagai guru, mulai SK pengangkatan pertama hingga SK terakhir yang disahkan oleh atasan langsung/pejabat terkait, (3) fotokopi SK mengajar dari kepala sekolah yang disahkan oleh atasan, (4) SK pangkat terakhir (bagi guru PNS) yang disahkan oleh atasan langsung/pejabat terkait, dan (5) 37

38 Format A1 yang telah ditandatangani oleh dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota. 2) Peserta sertifikasi pola PF yang tidak lulus tes awal atau tidak mencapai passing grade penilaian portofolio atau berstatus tidak lulus verifikasi portofolio (TLVP) dan peserta sertifikasi pola PSPL yang berstatus tidak memenuhi persyaratan (TMP) menjadi peserta pola PLPG. 3) PLPG yang dilaksanakan oleh LPTK penyelenggara sertifikasi dan diakhiri dengan uji kompetensi. 4) Peserta PLPG yang belum lulus uji kompetensi tahap pertama diberi kesempatan mengikuti ujian ulang sebanyak satu kali 1. Apabila tidak lulus ujian ulang, peserta diserahkan kembali ke dinas pendidikan kabupaten/kota, khusus untuk guru SLB ke dinas pendidikan provinsi. 5) Peserta PLPG yang tidak memenuhi panggilan karena alasan yang dapat dipertanggungjawabkan diberi kesempatan untuk mengikuti PLPG pada panggilan berikutnya pada tahun berjalan selama PLPG masih dilaksanakan. 6) Peserta yang tidak memenuhi 2 kali panggilan dan tidak ada alasan yang dapat dipertanggungjawabkan dianggap mengundurkan diri. Apabila sampai akhir masa pelaksanaan PLPG peserta masih tidak dapat memenuhi panggilan karena alasan yang dapat dipertanggungjawabkan, peserta tersebut diberi kesempatan untuk mengikuti PLPG hanya pada tahun berikutnya tanpa merubah nomor peserta. Bagi peserta yang tidak dapat menyelesaikan PLPG pada tahun sebelumnya dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan dapat melanjutkan PLPG hanya pada tahun berikutnya. 1 Tenggang waktu uji kompetensi antar tahapan ditentukan oleh LPTK. 38

39 i. Peserta yang portofolio/dokumennya perlu diklarifikasi oleh Rayon LPTK, harus mengikuti prosedur klarifikasi yang dilakukan Rayon LPTK. j. Peserta yang dinyatakan tidak lulus karena tidak sesuai dengan kriteria penetapan peserta dan/atau terbukti melakukan pemalsuan portofolio/dokumendan peserta yang tidak lulus ujian ulang PLPG diserahkan kembali ke dinas pendidikan kabupaten/kota atau dinas pendidikan provinsi bagi guru SLB untuk memperoleh pembinaan/peningkatan kompetensi. 39

40 40

41 BAB IV TEKNIS PELAKSANAAN SERTIFIKASI GURU TAHUN 2011 A. Rayonisasi LPTK Penyelenggara Sertifikasi Guru 1. Rasional Sesuai dengan Keputusan Mendiknas pelaksanaan sertifikasi guru dalam jabatan dilakukan dengan rayonisasi. Hal ini didasarkan pada pertimbangan sebagai berikut. a. Penyebaran informasi yang terkait dengan sistem penyelenggaraan sertifikasi guru dari berbagai pihak antara lain Kemdiknas, Ditjen Dikti, BPSDMP & PMP, dan KSG ke Rayon LPTK penyelenggara dapat dilakukan lebih mudah, efektif, dan efisien. b. Rayon LPTK yang memiliki jumlah program studi terbatas, memungkinkan untuk pelaksanaan sertifikasi guru sesuai dengan jenis keahlian guru di sekolah sangat beragam dengan cara memanfaatkan asesor antar LPTK dalam satu rayon atau antar Rayon LPTK. c. Pengimplementasian kebijakan sertifikasi guru berbasis program studi, mulai tahun 2011 Rayon LPTK Penyelengara Sertifikasi Guru terdiri atas LPTK Induk dan LPTK Mitra, dan didukung oleh perguruan tinggi yang memiliki program studi yang relevan. 2. Prinsip Pelaksanaan Sertifikasi Guru Pembagian kuota sertifikasi guru dalam jabatan tahun 2011 masih berbasis wilayah. Mengingat amanat Permendiknas Nomor 11 tahun 2011, maka sertifikasi guru dalam jabatan tahun 2011 diupayakan berbasis prodi. a. Sertifikasi guru dilaksanakan oleh program studi yang relevan dengan mata pelajaran guru. 41

42 b. Apabila Rayon LPTK tidak memiliki prodi yang relevan dengan mata pelajaran guru yang disertifikasi, dapat melakukan kerjasama dengan perguruan tinggi pendukung (PT Pendukung) yang memiliki prodi yang relevan dengan mata pelajaran guru tersebut. c. Kerjasama antara Rayon LPTK dengan PT Pendukung dapat dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut. 1) Rayon LPTK (Induk/Mitra) harus memiliki program studi yang dapat memayungi program studi yang ada pada PT Pendukung. Program studi payung tersebut sekurang-kurangnya serumpun (Lampiran 8). 2) Apabila Rayon LPTK tidak memiliki prodi yang dapat memayungi kerja sama dengan PT Pendukung, maka fakultas pendidikan yang memiliki prodi relevan dapat dijadikan sebagai payung prodi. 3) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) pada perguruan tinggi yang menjadi Rayon penyelenggaran dapat menjadi fakultas payung dalam bekerjasama dengan program studi non kependidikan yang ada pada perguruan tinggi yang menjadi rayon tersebut. 4) Penilaian portofolio pada Rayon LPTK yang tidak memiliki program studi yang sesuai mata pelajaran guru dilakukan melalui alternatif sebagai berikut. a) Alternatif 1 (1) Rayon LPTK Asal mengundang asesor dari Rayon LPTK tujuan yang memiliki program studi. (2) Seluruh biaya yang terdiri atas honor, uang harian, transport, akomodasi dan konsumsi asesor dan biaya sertifikat menjadi beban Rayon LPTK asal. (3) Sertifikat pendidik diterbitkan oleh Rayon LPTK tujuan. 42

43 b) Alternatif 2 (1) Rayon LPTK asal mengirimkan portofolio ke LPTK tujuan yang memiliki program studi. (2) Seluruh biaya yang terdiri atas biaya pengiriman dokumen portofolio ke Rayon LPTK tujuan dan biaya honor asesor, transport, konsumsi di Rayon LPTK tujuan serta biaya sertifikat pendidik menjadi beban Rayon LPTK asal. (3) Sertifikat pendidik diterbitkan oleh Rayon LPTK tujuan. 5) Pelaksanaan PLPG pada Rayon LPTK yang tidak memiliki program studi sesuai mata pelajaran guru, dilakukan melalui alternatif sebagai berikut. a) Alternatif 1 (1) Rayon LPTK asal mengundang instruktur dari Rayon LPTK tujuan. (2) Seluruh biaya pelaksanaan PLPG yang terdiri atas honor, transport, penginapan instruktur dan biaya sertifikat pendidik menjadi beban Rayon LPTK asal. (3) Sertifikat pendidik diterbitkan oleh Rayon LPTK tujuan. b) Alternatif 2 (1) Rayon LPTK asal mengirimkan peserta ke Rayon LPTK tujuan (2) Seluruh biaya pelaksanaan PLPG yang terdiri atas: honor dan transport instruktur dan panitia PLPG, biaya modul, biaya sertifikat pendidik, uang harian peserta menjadi beban Rayon LPTK asal. (3) Sertifikat pendidik diterbitkan oleh Rayon LPTK tujuan. 3. Mekanisme Kerja Bagan organisasi Rayon LPTK Penyelenggara Sertifikasi Guru, disajikan pada Gambar 3. LPTK Induk dan mitra berkolaborasi dalam perencanaan, pelaksanaan, 43

44 dan tindak lanjut penyelenggaraan sertifikasi guru dalam jabatan. Mekanisme kerja Rayon LPTK Penyelenggara Sertifikasi Guru diuraikan sebagai berikut. a. Rayon LPTK (terdiri atas LPTK Induk dan LPTK Mitra dalam satu rayon) membentuk Panitia Sertifikasi Guru (PSG) tingkat rayon secara kolaboratif. b. PSG merencanakan pelaksanaan verifikasi dokumen, penilaian portofolio, verifikasi portofolio, dan PLPG. c. Guru peserta sertifikasi menyerahkan dokumen, portofolio, dan berkas PLPG kepada dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota 1 untuk diadministrasikan dan diverifikasi kelengkapan, keabsahan, dan kebenarannya. d. Dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota menyerahkan dokumen, portofolio, dan berkas PLPG yang dibuat guru kepada Rayon LPTK melalui LPTK Induk. Gambar 3. Bagan Rayonisasi LPTK Penyelenggara Sertifikasi Guru 1 Atau dinas pendidikan provinsi bagi guru SLB. 44

45 e. Rayon LPTK melaksanakan koordinasi dengan dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota dalam hal perencanaan, pelaksanaan, dan tindak lanjut penilaian portofolio, verifikasi portofolio, verifikasi dokumen, dan PLPG. Dalam hal ini tidak ada hubungan langsung antara Rayon LPTK dengan guru peserta sertifikasi. f. Apabila Rayon LPTK tidak memiliki prodi yang relevan dengan mata pelajaran guru yang disertifikasi, dapat melakukan kerjasama dengan perguruan tinggi pendukung (PT Pendukung) yang memiliki prodi yang relevan dengan mata pelajaran guru tersebut. g. Rayon LPTK melaksanakan penilaian portofolio, verifikasi portofolio, verifikasi dokumen secara konsinyasi 1. h. Rayon LPTK menyelenggarakan PLPG dengan peserta sertifikasi yang memilih: (1) pola PLPG, (2) memilih pola portofolio tetapi tidak lulus tes awal atau tidak lulus penilaian portofolio, atau tidak lulus verifikasi berkas portofolio, dan (3) PSPL tetapi berstatus tidak memenuhi persyaratan. i. Rayon LPTK membuat keputusan bersama tentang penyelenggaraan penilaian/verifikai portofolio, verifikasi dokumen, dan PLPG. B. Kepanitiaan Rayon LPTK Penyelenggara Sertifikasi Guru Rayon LPTK membentuk Panitia Sertifikasi Guru (PSG) melalui Surat Keputusan Ketua Rayon LPTK, minimal mengikuti susunan kepanitiaan seperti tertera pada Tabel 1 berikut. 1 Penilaian portofolio di suatu tempat tertentu dan tidak boleh dipindahkan sebelum proses penilaian selesai. 45

46 Tabel 1 Rambu-rambu PSG di Rayon LPTK No. Unsur Kepanitiaan Kriteria Personalia 1. Ketua Rayon Pimpinan LPTK Induk Penyelenggara Sertifikasi. 2. Wakil Ketua Rayon Pimpinan LPTK Mitra Penyelenggara Sertifikasi. 3. Sekretaris dan Wakil Sekretaris Rayon Memiliki wawasan tentang sertifikasi guru, kesekretariatan, komitmen tinggi terhadap tugas, jujur, dan memiliki waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas. 4. Tim Ahli Memahami dasar hukum dan ketentuan teknis pelaksanaan sertifikasi guru, diprioritaskan memahami perkembangan pelaksanaan sertifikasi guru secara nasional. 5. Bendahara dan Wakil Bendahara Rayon Memiliki komitmen tinggi terhadap tugas, jujur, dan memiliki waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas; serta mampu mengelola keuangan negara dan pertanggungjawaban keuangan penyelenggaraan sertifikasi guru sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 6. Ketua Pelaksana Memiliki wawasan tentang sertifikasi guru dan asesmen, komitmen tinggi terhadap tugas, serta waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas. 7. Sekretariat Memiliki komitmen tinggi terhadap tugas, serta waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas. 8. Divisi Penilaian Portofolio/Verifikasi dokumen 9. Divisi Diklat Profesi Guru (PLPG) 10. Divisi Data dan Informasi 11. Divisi Pengendalian Mutu pengendalian mutu, melaksanakan tugas. 12. Divisi Lain Sesuai kebutuhan. Memiliki wawasan tentang sertifikasi guru dan asesmen, komitmen tinggi terhadap tugas, serta waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas. Memiliki wawasan tentang sertifikasi guru dan manajemen diklat, komitmen tinggi terhadap tugas, serta waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas. Memiliki wawasan tentang sertifikasi guru, kemampuan mengelola data dan informasi terutama ICT, komitmen tinggi terhadap tugas, serta waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas. Memiliki wawasan tentang mekanisme sertifikasi guru, kompetensi dan komitmen tinggi terhadap tugas serta waktu yang cukup untuk Pada tahap persiapan penilaian portofolio/verifikasi dokumen, pelaksanaan PLPG; PSG Rayon LPTK melaksanakan kegiatan sebagai berikut. 46

47 a. Menyusun deskripsi tugas tiap unsur kepanitiaan. b. Melaksanakan rapat koordinasi persiapan pelaksanaan sertifikasi guru antar- LPTK dalam satu rayon, dengan agenda antara lain sebagai berikut. 1) Evaluasi penyelenggaraan sertifikasi guru yang telah dilakukan dan merumuskan alternatif perbaikan untuk mengatasi kendala yang terjadi sebelumnya. 2) Penentuan sekretariat dan tempat pelaksanaan sertifikasi guru. 3) Penyusunan jadwal persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut hasil pelaksanaan penilaian portofolio, verifikasi portofolio, dan verifikasi dokumen. 4) Penentuan tempat dan jadwal PLPG. c. Menyiapkan sarana dan prasarana pengolahan data (hardware), brainware, dan ATK untuk keperluan tes awal online, penilaian/verifikasi portofolio, verifikasi dokumen, PLPG sesuai kesepakatan rapat. d. Melakukan evaluasi kinerja asesor/instruktur tahun 2007, 2008, 2009, 2010, serta perencanaan kebutuhan asesor/instruktur tahun e. Melaksanakan kegiatan perekrutan asesor dan/atau instruktur baru apabila asesor atau instruktur yang ada kurang mencukupi. 1) Kriteria calon 2 a) Warga negara Indonesia yang berstatus sebagai dosen tetap LPTK Induk, Mitra, dan PT Pendukung atau widyaiswara yang memenuhi persyaratan dan ditugaskan oleh Ketua Rayon LPTK. 1 Rayon LPTK dapat memberikan sanksi kepada asesor/instruktur yang melanggar kode etik dan/atau memiliki kinerja tidak baik. Jenis sanksi ditentukan Rayon LPTK sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 2 Rayon LPTK dapat menentukan kriteria tambahan selama tidak bertentangan dengan buku panduan ini. 47

48 b) Sehat jasmani dan rohani, sehingga mampu melaksanakan tugas dalam menilai/memverifikasi portofolio dan/atau memverifikasi dokumen. c) Berpendidikan minimal S-2 (dapat S-1 kependidikan dan S-2 kependidikan; atau S-1 kependidikan dan S-2 nonkependidikan; atau S-1 nonkependidikan dan S-2 kependidikan, atau S-1 dan S-2 nonkependidikan yang sudah memiliki Akta V atau sertifikat Applied Approach/AA atau sertifikat Akta-IV). d) Memiliki kinerja yang baik, komitmen, dan sanggup melaksanakan penilaian portofolio, verifikasi portofolio, verifikasi dokumen, menjadi instruktur PLPG secara profesional, jujur, dan objektif. e) Calon asesor dari dosen perguruan tinggi minimal memiliki jabatan fungsional lektor dan widyaiswara minimal memiliki golongan III/c. 2) Prosedur penyelenggaraan rekrutmen a) Rayon LPTK mengajukan usulan ke KSG/Ditjen Dikti disertai daftar calon asesor yang akan direkrut 1. b) Calon asesor menyiapkan berkas: fotokopi ijazah, daftar riwayat hidup, dan fotokopi sertifikat Akta V/sertifikat AA/Akta IV bagi calon asesor yang memiliki latar belakang nonkependidikan. c) Rayon LPTK mengumpulkan fotokopi ijazah, daftar riwayat hidup, dan Akta V/sertifikat AA/Akta IV 2 dan menyerahkan kepada nara sumber KSG/Ditjen Dikti ketika proses rekrutmen. d) Rayon LPTK mengundang calon asesor untuk memperoleh pembekalan dan mengikuti uji petik yang dilakukan oleh nara sumber yang direkomendasikan KSG/Ditjen Dikti. 1 PSG harus memperhatikan latar belakang kualifikasi, kompetensi, dan pengalaman calon asesor dalam pengajuan mapel yang akan menjadi kewenangan asesor. Khusus untuk asesor bahasa daerah, berasal dari dosen pendidikan bahasa dan memiliki pengalaman dalam pembelajaran bahasa daerah terkait. 2 Bagi calon asesor yang berlatar pendidikan S-1 dan S-2 nonkependidikan. 48

49 e) KSG/Ditjen Dikti menetapkan kelulusan asesor, memberikan nomor induk (NIA) bagi asesor yang lulus rekrutmen, mengirimkan hasilnya kepada Rayon LPTK Penyelenggara Sertifikasi Guru. f) KSG/Ditjen Dikti meng-upload asesor yang lulus rekrutmen ke Website KSG sehingga siap di-download untuk dilakukan plotting asesor oleh PSG. 3) Kriteria kelulusan Calon asesor/instruktur dinyatakan lulus seleksi asesor apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut. a) Masuk dalam daftar usulan dari Rayon LPTK. b) Untuk lingkungan kemdiknas, memenuhi persyaratan kualifikasi akademik. Pendidikan minimal S2 dengan salah satu jenjang prodi kependidikan. Alternatif antara lain sebagai berikut. (1) S1 kependidikan dan S2 kependidikan, atau (2) S1 kependidikan dan S2 nonkependidikan, atau (3) S1 nonkependidikan dan S2 kependidikan, atau (4) S1 dan S2 nonkependidikan memiliki Akta IV/Akta V/Sertifikat Pekerti/AA. c) Untuk lingkungan kemenag, memenuhi persyaratan kualifikasi akademik Pendidikan minimal S2 dengan salah satu jenjang prodi kependidikan keagamaan. Alternatif antara lain sebagai berikut. (1) S1 dan S2 kependidikan keagamaan terkait. (2) S1 kependidikan keagamaan terkait dan S2 nonkependidikan. (3) S1 nonkependidikan dan S2 kependidikan keagamaan terkait. (4) S1 dan S2 nonkependidikan keagamaan terkait memiliki Akta IV/Akta V/Sertifikat Pekerti/AA. 49

50 (5) Salah satu diantaranya harus relevan dengan bidang studi. d) Mengikuti tata urutan seleksi asesor/instruktur secara lengkap (datang mulai awal dan mengikuti proses seleksi sampai akhir). e) Melengkapi persyaratan administratif (daftar riwayat hidup, fotokopi ijazah, fotokopi sertifikat Akta IV, atau Akta V, atau sertifikat Pekerti, atau sertifikat Akta AA bagi calon asesor berlatar belakang nonkependidikan). f) Hasil uji petik mencapai passing grade yang ditetapkan KSG. f. Melakukan penyegaran asesor dan instruktur dalam penilaian portofolio/verifikasi portofolio/verifikasi dokumen dan pelaksanaan PLPG dengan nara sumber dari KSG/Ditjen Dikti 1. g. Melakukan download database peserta sertifikasi guru tahun 2011 dari Website KSG ( h. Melakukan download database daftar asesor ber-nia dari Website KSG ( i. Menerima berkas dari dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota sebagai berikut. 1) Portofolio (untuk peserta pola PF), masing-masing peserta rangkap dua. Bendel pertama portofolio memuat bukti fisik asli untuk komponen 2 dan 8. Bendel kedua berupa fotokopi yang telah memperoleh pengesahan. 2) Dokumen (peserta pola PSPL), masing-masing peserta rangkap 2 (dua). 3) Berkas PLPG, berupa: (1) fotokopi Ijazah S-1 atau D-IV, serta Ijazah S-2 dan atau S-3 (bagi yang memiliki) dan disahkan oleh perguruan tinggi yang mengeluarkan, (2) fotokopi SK sebagai guru, mulai SK pengangkatan pertama hingga SK terakhir yang disahkan oleh atasan 1 Asesor tahun 2007, 2008, 2009, 2010 yang akan diberi tugas diharapkan mengikuti penyegaran. 50

51 langsung/pejabat terkait, (3) fotokopi SK mengajar dari kepala sekolah yang disahkan oleh atasan, (4) SK pangkat terakhir (bagi guru PNS) yang disahkan oleh atasan langsung/pejabat terkait, dan (5) Format A1 yang telah ditandatangani oleh dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota. 4) Passphoto terbaru peserta (berwarna, bukan polaroid, ukuran 3 x 4 cm, sebanyak 4 lembar, di bagian belakang setiap passphoto dituliskan identitas peserta: nama, nomor peserta, satminkal). 5) Daftar peserta sertifikasi guru PSPL (Format B1.2/Format B2.2) cetakan Aplikasi SIM-NUPTK. 6) Daftar peserta sertifikasi guru Pola PF (Format B1.1/Format B2.1) cetakan SIM-NUPTK. 7) Daftar peserta sertifikasi guru pola PLPG (Format B1.3/Format B2.3) cetakan Aplikasi SIM-NUPTK. Penerimaan Berkas tersebut disertai dengan Berita Acara Serah Terima Berkas (BA-PF: 2) 1. j. Melakukan pengecekan portofolio/dokumen peserta sertifikasi. Aspek yang di cek dan prosedur pengecekan sebagai berikut. 1) Pengecekan portofolio/dokumen tiap peserta (dua bendel tiap peserta dengan satu bendel terdapat bukti fisik asli untuk komponen 2 dan 8). 2) Pengecekan kelengkapan portofolio/dokumen, terutama jenis dan jumlah bukti fisik aslinya. 3) Pengecekan tentang kesesuaian antara portofolio/dokumen dengan daftar peserta sertifikasi guru Pola PF/PSPL (Format B1.1/Format B1.2 atau Format B2.1/Format B2.2). Portofolio/dokumen yang tidak masuk dalam Format B1.1/Format B1.2 atau Format B2.1/Format B2.2 dan/atau tidak dilengkapi dengan Format A1.1/Format A1.2 yang telah disahkan LPMP dan dinas pendidikan Kab/Kota, maka tidak dinilai (dikembalikan ke dinas pendidikan kab/kota atau provinsi). 1 BA-PF-2 disiapkan oleh dinas pendidikan kabupaten/kota atau dinas pendidikan provinsi (untuk guru SLB). 51

52 4) Pengecekan passphoto peserta dengan ketentuan yang ada 1. 5) Pengecekan dilakukan bersama antara pihak PSG dan pihak dinas pendidikan kabupaten/kota atau dinas pendidikan provinsi (untuk peserta guru SLB). 6) Apabila berkas telah sesuai dengan ketentuan, maka BA-PF: 2 2 ditandatangani oleh kedua belah pihak. Jika masih ada ketidaksesuaian berkas dengan ketentuan, pihak PSG meminta klarifikasi kepada pihak terkait. k. Mencocokan kesesuaian dan ketersediaan asesor dengan portofolio/dokumen yang ada. Apabila di Rayon LPTK tidak terdapat asesor bidang studi/mata pelajaran yang relevan, perlu dilakukan kerja sama dengan Rayon LPTK lain yang memiliki program studi yang relevan dengan mata pelajaran guru. l. Berdasarkan daftar asesor yang ber-nia dari KSG/Ditjen Dikti dan daftar peserta sertifikasi, PSG melakukan plotting asesor yang akan ditugasi untuk menilai portofolio/memverifikasi dokumen pada Program Aplikasi Sertifikasi Guru (ASG) dengan memperhatikan kewenangan asesor sesuai dengan mapel/bidang studi guru. Satu portofolio/dokumen dinilai oleh 2 (dua) orang asesor ber NIA yang relevan dengan kewenangannya 3. Dalam satu hari, asesor dibolehkan menilai/memverifikasi sebanyak-banyaknya 10 portofolio/dokumen. Beberapa hal penting yang perlu dipertimbangkan dalam pelaksanaan penilaian portofolio, verifikasi dokumen, dan PLPG sebagai berikut 1 Pasphoto berwarna, enam bulan terakhir, bukan polaroid, ukuran 3 x 4 cm, setiap peserta sebanyak 4 lembar, dan di bagian belakang setiap pasphoto dituliskan identitas peserta (nama, nomor peserta, satminkal). 2 BA-PF: 2 disiapkan oleh dinas pendidikan kabupaten/kota atau dinas pendidikan provinsi. 3 Penugasan berdasarkan daftar asesor yang ber-nia dari Ditjen Dikti/KSG. Penentuan asesor portofolio dari peserta guru yang diangkat dalam jabatan pengawas, di samping mempertimbangkan relevansi dengan kompetensi rumpun bidang kepengawasannya juga perlu memperhatikan kemampuannya dalam menilaian kompetensi manajerial. 52

53 1) Portofolio/dokumen Guru Kelas MI/RA diases/diverifikasi oleh asesor yang memiliki NIA Guru Kelas MI/RA dan berasal dari dosen PGMI di Fakultas Tarbiyah STAIN/IAIN/UIN. 2) Dosen dari program studi nonkependidikan pada perguruan tinggi penyelenggara sertifikasi guru dapat ditugasi sebagai asesor sepanjang memenuhi syarat sebagaimana ditetapkan dalam pedoman sertifikasi guru. 3) Resource sharing dilakukan antar Rayon LPTK, diutamakan antar Rayon LPTK terdekat. Teknis pelaksanaannya dapat dilakukan dengan mengirimkan portofolio/dokomen/peserta PLPG ke Rayon LPTK yang memiliki program studi relevan. 4) Apabila dalam satu Rayon LPTK dan PT Pendukung tidak memiliki prodi yang relevan dengan mata pelajaran guru yang disertifikasi, Rayon LPTK dapat melakukan pelimpahan tugas dan wewenang dengan rayon LPTK lain. Rambu-rambu pelimpahan tugas dan wewenang sertifikasi guru sebagai berikut. a) Pelimpahan tugas dan wewenang menyangkut pelaksanaan dan pelaporan sertifikasi guru yang meliputi: (1) penilaian portofolio, (2) verifikasi portofolio, (3) verifikasi dokumen, (4) pelaksanaan PLPG, (5) penerbitan sertifikat pendidik, (6) pertanggungjawaban penggunaan dana. b) Databased peserta sertifikasi guru, pendanaan, dan pertanggungjawabannya; dialihkan dari Rayon LPTK pemberi tugas ke Rayon LPTK penerima tugas. m. Mencetak daftar portofolio/dokumen tiap asesor dari program ASG (Format D1) yang dilengkapi dengan nama Rayon LPTK, bidang studi/mata pelajaran sertifikasi guru, jenjang pendidikan, dan nama asesor. Tiap format maksimum memuat 10 (sepuluh) peserta. 53

54 n. Mengidentifikasikan dan melakukan pengemasan portofolio/dokumen tiap asesor sesuai dengan Format D1 yang tercetak. Hal ini berarti satu kemasan terdiri atas maksimal sepuluh bendel portofolio peserta 1. o. Mencetak daftar penilaian portofolio individual (Format D2.1), verifikasi portofolio (Format D.3.1), dan verifikasi dokumen individual (Format D4.1/Format D5.1) dari ASG yang telah dilengkapi dengan nama Rayon LPTK, bidang studi/mata pelajaran sertifikasi guru, jenjang pendidikan, nama peserta, nomor peserta, dan nama asesor; dan mencetak sesuai dengan jumlah asesor. p. Menyiapkan berita acara serah terima berkas dari PSG kepada asesor (BA-PF: 4). q. Menyiapkan berita acara serah terima berkas dari asesor kepada PSG setelah dinilai/diverifikasi (BA-PF: 5). r. Menyiapkan berita acara pelaksanaan penilaian/verifikasi portofolio dan verifikasi dokumen (BA-PF: 6) dan menggandakan sesuai kebutuhan. s. Menyiapkan daftar hadir asesor (Lampiran 45). t. Menyiapkan tanda pengenal asesor (Lampiran 46). u. Membawa portofolio/dokumen tiap asesor yang telah dikemas 2 ke tempat penilaian portofolio/verifikasi dokumen, disertai dengan format sebagai berikut. 1) Daftar portofolio/dokumentiap asesor (Format D1). 2) Mekanisme verifikasi portofolio. 3) Penilaian portofolio individual (Format D2.1) dan/atau verifikasi dokumen individual (Format D4.1/Format D5.1). 1 Jika bidang studi/mata pelajaran tertentu berjumlah 15 portofolio, pengikatan dapat dibuat menjadi dua bendel, yaitu satu bendel terdiri atas 10 portofolio dan bendel berikutnya adalah lima portofolio. 2 Dapat diikat dengan tali. 54

55 v. Mengadakan pertemuan teknis (technical meeting) persiapan penilaian portofolio/verifikasi dokumen dengan para asesor dan instruktur dengan menyertakan tim ahli dan divisi-divisi dalam PSG yang berkompeten sebagai pemandu/nara sumber. Informasi yang diberikan antara lain sebagai berikut 1. 1) Mekanisme penilaian portofolio, verifikasi portofolio, verifikas dokumen, dan PLPG secara umum, terutama tentang prinsip penilaian portofolio, verifikasi dokumen individual secara konsinyasi, dan PLPG. 2) Mekanisme penilaian portofolio individual dan penentuan peserta dengan rekomendasi: L, MA, MPLPG, K, dan D. 3) Mekanisme verifikasi dokumen individual dan penentuan peserta dengan rekomendasi: MP, K, dan TMP. 4) Pengecekan kesesuaian peserta dengan persyaratan yang harus dipenuhi. 5) Mekanisme entri data data hasil penilaian portofolio/verifikasi dokumen individual oleh asesor yang bersangkutan. 6) Mekanisme verifikasi skor yang berbeda antara dua asesor penilai portofolio 2 /verifikasi dokumen yang sama. 7) Mekanisme entri data perbaikan skor setelah dilakukan verifikasi antar dua asesor penilai portofolio yang sama. 8) Mekanisme penandatanganan berita acara serah terima berkas dari PSG kepada asesor. 9) Mekanisme penandatanganan berita acara serah terima berkas dari asesor kepada PSG setelah proses penilaian portofolio/pemeriksaan berkas telah selesai. 10) etik asesor dan instruktur PLPG (Lampiran 47). 1 Dapat dikembangkan sesuai kebutuhan selama tidak bertentangan dengan ketentuan yang ada. 2 Di luar batas toleransi. 55

56 11) Informasi lain yang dianggap perlu. w. Melaksanakan pengecekan kelengkapan berkas dan persyaratan peserta yang memilih langsung PLPG. C. Mutasi Peserta Sertifikasi Guru Apabila Rayon LPTK termasuk PT pendukungnya tidak memiliki program studi yang relevan dengan mata pelajaran guru yang disertifikasi, maka Rayon LPTK dapat melakukan mutasi peserta sertifikasi. Mekanisme mutasi tersebut sebagai berikut. a. Mengidentifikasi mapel/bidang studi guru yang tidak relevan dengan program studi yang terdapat di Rayon LPTK melalui ASG. b. Mencocokkan mapel/bidang studi guru dengan daftar prodi yang ada di Rayon LPTK lain melalui ASG (Lampiran 9). c. Melakukan koordinasi dengan Rayon LPTK lain yang memiliki prodi yang relevan dengan mapel/bidang studi guru berpedoman pada Lampiran 9. d. Rayon LPTK melaporkan data guru dan/atau asesor/instruktur beserta Rayon LPTK tujuan ke KSG untuk memperoleh persetujuan. e. Melakukan pemindahan tugas pelaksanaan sertifikasi (Pola PF, PSPL, atau PLPG) ke Rayon LPTK tujuan yang memiliki prodi yang relevan dengan mapel/bidang studi guru. f. Mencetak Daftar Peserta Mutasi Antar Rayon LPTK dari ASG (Format B3). g. Menginformasikan hasil mutasi kepada dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota, dilampiri dengan Format B3. h. Membuat berita acara mutasi peserta sertifikasi guru antar Rayon LPTK (BA- PF 9) 56

57 D. Sertifikat Pendidik Pemberian sertifikat pendidik bagi peserta yang lulus sertifikasi guru dikeluarkan oleh Rayon LPTK dengan berpedoman pada Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 001/KSG-DIKTI/2010 tanggal 26 Maret Ketentuan penulisan nomor sertifikat pendidik sebagai berikut. 1. Nomor Sertifikat Pendidik Nomor sertifikat pendidik terdiri atas 12 digit yang mencerminkan beberapa informasi sebagai berikut. (1) Rayon perguruan tinggi (digit 1 dan 2) (2) Tahun sertifikat (digit 3 dan 4) (3) Bidang studi (digit 5,6, dan 7) (4) Kementerian (digit 8) (5) Nomor urut sertifikat (digit 9, 10, 11, dan 12) Formulasi Nomor Sertifikat Pendidik adalah sebagai berikut Nomor Urut Bidang Studi Kementerian Tahun Sertifikat Rayon LPTK 57

58 2. Ketentuan Pemberian Nomor a. Rayon perguruan tinggi, digit 1 dan 2 terdiri dari 2 angka, sebagai identitas perguruan tinggi penyelenggara sertifikasi guru yang mengeluarkan sertifikat pendidik. rayon perguruan tinggi sesuai dengan nomor urut rayon sebagaimana tercantum pada Lampiran SK Mendiknas Nomor: 057/O/2007. Misalnya: Nomor rayon untuk Universitas Negeri Medan adalah 02 b. Tahun sertifikat, digit 3 dan 4 terdiri dari 2 angka, sebagai identitas tahun dikeluarkannya sertifikat pendidik. Misalnya: Sertifikat yang dikeluarkan tahun 2007 diberi kode tahun 07 c. Bidang studi, digit 5,6, dan 7 terdiri dari 3 angka, sebagai identitas bidang studi yang diampu oleh guru peserta sertifikasi. bidang studi menggunakan kode yang telah ditentukan dalam buku pedoman sertifikasi guru. Misalnya: Guru bidang studi matematika diberi kode 094 d. Kementerian, digit 8 menunjukkan identitas kementerian yang bertanggung jawab terhadap guru yang disertifikasi. Misalnya: Kementerian Pendidikan Nasional diberi kode 1 Kementerian Agama diberi kode 2 Kementerian Kelautan dan Perikanan diberi kode 3 e. Nomor urut sertifikat, digit 9, 10, 11, dan 12 terdiri dari 5 angka, sebagai identitas nomor urut sertifikat pendidik. Ketentuan pemberian nomor 58

59 urut sertifikat ini dimulai dari nomor sampai dengan jumlah peserta yang disertifikasi. Misalnya: Universitas Negeri Medan memiliki kuota , nomor urut sertifikat dimulai dari sampai dengan Nomor urut sertifikat ini setiap tahun dimulai dari nomor lagi. f. Contoh: Universitas Negeri Medan tahun 2007 mengeluarkan sertifikat pendidik bagi peserta sertifikasi guru bidang studi matematika yang berada di bawah tanggung jawab kementerian pendidikan nasional dan diberi nomor urut pertama, maka penulisan nomor sertifikatnya sebagai berikut: Nomor: E. Pengadministraian Portofolio, Dokumen, dan Hasil Penilaian Berkas portofolio dan dokumen peserta sertifikasi guru dikelola dengan baik agar jika ingin dipergunakan kembali dapat dengan mudah ditemukan. Untuk itu PSG melakukan beberapa hal sebagai berikut: 1. Mengadministrasikan portofolio yang terdapat berkas asli (komponen 2 dan 8) untuk memudahkan proses pengambilan portofolio oleh dinas pendidikan kabupaten/kota atau dinas pendidikan provinsi (untuk guru SLB). 2. Memberikan layanan kepada dinas pendidikan kabupaten/kota atau dinas pendidikan provinsi dalam proses pengambilan bendel pertama portofolio yang memuat bukti fisik asli untuk komponen 2 dan 8, minimal 2 minggu setelah pengumuman kelulusan 1. Jika dalam kurun waktu lebih dari 3 bulan, 1 Atau sesuai dengan jadwal yang diberikan oleh Rayon LPTK. 59

60 portofolio tersebut tidak diambil, maka di luar tanggung jawab Rayon LPTK. Penyerahan dokumen dilengkapi dengan bukti serah terima secara tertulis Mengadministrasikan portofolio (bendel ke-2) setelah selesai dinilai oleh asesor sebagai arsip. 4. mengadministrasikan hasil penilaian individual (sebelum kesepakatan dan mungkin ada perbaikan skor) sebagai arsip. F. Pelaporan Pelaksanaan Sertifikasi Guru Rayon LPTK membuat laporan pelaksanaan sertifikasi guru dalam jabatan kepada KSG/BPSDMP & PMPdengan sistematika, substansi, waktu pelaporan yang ditetapkan oleh KSG/ BPSDMP & PMP. G. Penyimpangan dan Sanksi Rayon LPTK bertanggung jawab dan menjamin bahwa guru yang lulus sertifikasi memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang No. 14 Tahun Jika pada saat sertifikasi dan atau di kemudian hari diperoleh informasi tentang penyimpangan pelaksanaan sertifikasi guru dalam jabatan (oleh guru, dinas pendidikan kabupaten/kota, asesor, atau PSG), Rayon LPTK menindaklanjutinya dengan melakukan verifikasi dan mengambil tindakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Guru yang terbukti memperoleh kualifikasi akademik dan/atau sertifikat pendidik dengan cara melawan hukum diberhentikan sebagai guru dan wajib mengembalikan seluruh tunjangan profesi, tunjangan fungsional atau subsidi tunjangan fungsional, dan penghargaan sebagai guru yang pernah diterima (Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008, Pasal 63, Ayat 5). Sesuai Surat Edaran Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi/Ketua Konsorsium Sertifikasi Guru Nomor 1876/D/T/2009 tanggal 19 Oktober 2009 Rayon LPTK LPTK 1 Bukti serah terima dibuat PSG Rayon LPTK. 60

61 tidak dibenarkan melakukan pemungutan dana dari guru peserta sertifikasi untuk tujuan apapun, termasuk acara pemberian sertifikat pendidik. H. Jadwal Pelaksanaan Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun 2011 Jadwal pelaksanaan sertifikasi guru dalam jabatan tahun 2011 terdapat pada Lampiran

62 BAB V TEKNIS PENILAIAN PORTOFOLIO, VERIFIKASI PORTOFOLIO, VERIFIKASI DOKUMEN, DAN PLPG Kegiatan pelaksanan verifikasi dokumen, penilaian portofolio, verifikasi portofolio, dan PLPG tertera pada Gambar 4 sebagai berikut. Gambar 4 Kegiatan Pelaksanan Penilaian Portofolio, Verifikasi Dokumen, dan PLPG A. Teknis Pelaksanaan Verifikasi Dokumen pada Pola PSPL 1. Persiapan a. Menerima dokumen dari Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota, masing-masing peserta 2 (dua) rangkap. b. Mengecek kelengkapan dokumen yang diterima dari Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota. 62

63 1) Guru yang berkualifikasi akademik S-2/S-3 dan sekurang-kurangnya golongan IV/b. a) Fotokopi ijazah S-1/D-IV, fotokopi ijazah dan transkrip nilai S-2 dan/atau S-3 yang telah dilegalisasi (kecuali Ijazah S-3 by research). (1) Ijazah dari perguruan tinggi negeri dilegalisasi oleh perguruan tinggi yang mengeluarkan, (2) ijazah dari perguruan tinggi swasta dilegalisasi oleh kopertis wilayah perguruan tinggi yang mengeluarkan ijazah, dan (3) ijazah dari luar negeri dilampiri fotokopi surat keterangan akreditasi dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi yang dilegalisasi oleh atasan langsung 1. b) Fotokopi tugas belajar/izin belajar atau surat keterangan tugas belajar dari pejabat berwenang yang telah dilegalisasi oleh atasan langsung. c) Fotokopi SK pangkat/golongan terakhir (minimal IV/b) yang telah dilegalisasi oleh atasan langsung. d) Fotokopi SK mengajar (SK pembagian tugas mengajar) terakhir yang telah dilegalisasi oleh atasan langsung. e) Surat rekomendasi dari dinas pendidikan kabupaten/kota atau dinas pendidikan provinsi untuk guru PLB. f) Format A1 yang telah ditandatangani oleh dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota. 1 Dalam kasus tertentu jika seorang guru bertugas di daerah yang jauh (di luar provinsi) dari lembaga pendidikan yang mengeluarkan ijazah, fotokopi ijazah dapat dilegalisasi oleh kepala sekolah dan kepala dinas kabupaten/kota. 63

64 g) Passphoto terbaru (6 bulan terakhir, berukuran 3 x 4 berwarna, bukan polaroid, sebanyak 4 lembar, di belakang setiap passphoto dituliskan nama dan nomor peserta). 2) Guru yang sudah memiliki golongan serendah-rendahnya IV/c, atau yang memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IV/c. a) Fotokopi ijazah pendidikan terakhir yang telah dilegalisasi. (1) ijazah dari perguruan tinggi negeri dilegalisasi oleh perguruan tinggi yang mengeluarkan, (2) ijazah dari perguruan tinggi swasta dilegalisasi oleh kopertis, dan (3) ijazah dari luar negeri dilampiri fotokopi surat keterangan akreditasi dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi yang dilegalisasi oleh atasan. (4) Ijazah SLTA dilegalisasi oleh sekolah yang mengeluarkan ijazah. b) Fotokopi SK pangkat/golongan terakhir yang telah dilegalisasi oleh atasan. c) Fotokopi SK mengajar (SK pembagian tugas mengajar) terakhir yang telah dilegalisasi oleh atasan. d) Surat rekomendasi dari dinas pendidikan kabupaten/kota atau dinas provinsi khusus untuk guru PLB. e) Format A1 yang telah ditandatangani oleh dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota. f) Passphoto terbaru (6 bulan terakhir, berukuran 3 x 4 berwarna, bukan polaroid, sebanyak 4 lembar, di belakang setiap passphoto dituliskan nama dan nomor peserta). c. Memilah dan mengelompokkan dokumen berdasarkan bidang studi d. Melakukan penyegaran asesor. 64

65 e. Mengidentifikasi kebutuhan asesor f. Mempersiapkan format-format penilaian 2. Pelaksanaan a. Mengundang asesor dan menyerahkan dokumen yang telah diikat/dikemas kepada asesor disertai dengan berkas sebagai berikut. 1) Daftar berkas tiap asesor (Format D1). 2) Format verifikasi dokumen individual (Format D4.1/Format D5.1) dalam keadaan kosong/belum ada hasil pemeriksaan. Penyerahan berkas disertai dengan berita acara serah terima berkas dari PSG kepada asesor (BA-PF: 4). b. Mengalokasikan waktu kepada asesor untuk melaksanakan tugas verifikasi dokumen. c. Mengecek apakah isian data pada Format D1 (cetakan ASG) sudah sesuai dengan dokumen atau belum. 1) Jika sudah sesuai, maka asesor dapat langsung melaksanakan tugas verifikasi dokumen. 2) Jika belum sesuai, maka PSG meminta kepada asesor menghubungi PSG untuk klarifikasi data. d. Asesor melakukan verifikasi dokumen secara profesional, independen, objektif, dan jujur; sesuai dengan rambu-rambu verifikasi dokumen pada Buku 3. Verifikasi dokumen menyangkut aspek: 1) kelengkapan, 2) keabsahan, 3) kebenaran dokumen, dan 4) relevansi ijazah S-2/S-3 dengan bidang studi/mapel/rumpun bidang studi/mapel/bidang keahlian/bidang kepengawasan. Khusus untuk guru dalam jabatan yang telah mencapai serendahrendahnya golongan IV/c diverifikasi aspek kebenaran dan keabsahan SK 65

66 pangkat/ golongan dan surat rekomendasi dari dinas pendidikan kabupaten/kota. e. Asesor memastikan bahwa peserta telah memenuhi persyaratan sebagaimana tertera pada pada Buku 1. f. Asesor memberikan rekomendasi yang dituangkan pada pada Format D4.1/Format D5.1 dan Format D4.1/D5.1. untuk dokumen sebagai berikut a) Ijazah Katagori Keabsahan Kebenaran Relevansi Kriteria Memenuhi persyaratan (MP) apabila foto kopi ijazah yang dilampirkan telah dilegalisasi oleh yang berwenang dengan tanda tangan basah dan distempel. Klarifikasi (K) apabila legalisasi foto kopi ijazah tidak lengkap (kurang tanda tangan atau kurang stempel) atau didragukan (ditandatangani oleh pejabat yang tidak berwenang). Memenuhi persyaratan (MP) apabila masa studi, proses studi termasuk jarak tempat tugas peserta dengan tempat studi memenuhi kriteria kewajaran serta kebenaran fisik dokumen tidak diragukan. Klarifikasi (K) apabila masa studi, proses studi termasuk jarak tempat tugas peserta dengan tempat studi tidak memenuhi kriteria kewajaran atau kebenaran fisik dokumen diragukan. Memenuhi persyaratan (MP) apabila: (1) berasal dari program studi kependidikan bidang studi atau diakui serumpun dalam bidang kependidikannya; (2) berasal dari program studi non-kependidikan yang relevan dengan mata pelajaran atau rumpun mata pelajaran/bidang keahlian yang diampu(penjelasan relevansi rumpun mata pelajaran/bidang keahlian dapat dilihat pada Rambu-rambu yang termuat dalam Lampiran Buku 3). 66

67 Katagori Kriteria Tidak memenuhi persyaratan (TMP) apabila berasal dari program studi non-kependidikan yang tidak relevan dengan mata pelajaran atau tidak serumpundengan mata pelajaran/bidang keahlian yang diampu. b) SK Mengajar Katagori Keabsahan Kebenaran Kriteria Memenuhi persyaratan (MP) apabila foto kopi SK mengajar yang dilampirkan telah dilegalisasi oleh yang berwenang dengan tanda tangan dan stempel basah (asli). Klarifikasi (K) apabila foto kopi SK mengajar yang dilampirkan tidak dilegalisasi atau dilegalisasi oleh pejabat yang tidak berwenang. Memenuhi persyaratan (MP) apabila foto kopi SK mengajar yang dilampirkan merupakan SK terbaru yang diterbitkan oleh sekolah satminkal dan ditandatangani oleh kepala sekolah yang yang menjabat pada kurun waktu tersebut. Klarifikasi (K) apabila sekolah yang mengeluarkan SK bukan sekolah satminkal, tahun terbit SK tidak wajar, dan pejabat yang menandatangani SK bukan kepala sekolah yang menjabat pada tahun terbit sekolah tersebut. c) SK Golongan Kepangkatan Katagori Keabsahan Kriteria Memenuhi persyaratan (MP) apabila foto kopi SK golongan kepangkatan yang dilampirkan telah dilegalisasi oleh yang berwenang dengan tanda tangan basah dan distempel. 67

68 Katagori Kebenaran Kriteria Klarifikasi (K) apabila apabila foto kopi SK golongan kepangkatan yang dilampirkan tidak dilegalisasi atau dilegalisasi oleh pejabat yang tidak berwenang Memenuhi persyaratan (MP) apabila foto kopi SK golongan kepangkatan IV/b bagi guru yang berkualifikasi S2/S3 atau IV/c yang dilampirkan dikeluarkan oleh institusi yang berwenang, ditandatangani oleh pejabat yang sah, dan dibubuhi stempel. Tidak memenuhi persyaratan (TMP) apabila foto kopi SK golongan kepangkatan yang dilampirkan belum mencapai IV/b bagi guru yang berkualifikasi S2/S3 atau belum mencapai IV/c. Klarifikasi (K) apabila foto kopi SK golongan kepangkatan IV/b bagi guru yang berkualifikasi S2/S3 atau IV/c yang dilampirkan diragukan keaslian/kebenarannya. d) Surat Rekomendasi Dinas Pendidikan Kab/Kota Katagori Keabsahan Kebenaran Kriteria Memenuhi persyaratan (MP) apabila Surat Rekomendasi dari dinas pendidikan kab/kota tempat guru bertugas yang dilampirkan pada dokumen bendel pertama asli. Klarifikasi (K) apabila Surat Rekomendasi dari dinas pendidikan kab/kota tempat guru bertugas yang dilampirkan pada dokumen bendel pertama atau bendel kedua tidak asli. Memenuhi persyaratan (MP) apabila surat rekomendasi yang dilampirkan dikeluarkan oleh dinas pendidikan kab/kota tempat guru bertugas, ditandatangani oleh kepala dinas atau pejabat yang ditunjuk dengan tanda tangan dan stempel basah (asli). Klarifikasi (K) apabila yang mengeluarkan surat rekomendasi bukan dinas pendidikan kab/kota tempat guru bertugas atau surat tersebut tidak ditandatangani 68

69 Katagori Kriteria oleh kepala dinas/pejabat yang ditunjuk atau bukan tanda tangan basah atau tidak distempel. 3. Pelaporan a. Rekomendasi akhir hasil verifikasi dokumen berpedoman pada tabel berikut ini. No. Kemungkinan Hasil Verifikasi Tiap Komponnen Hasil Verifikasi 1 Semua MP MP 2 Semua TMP TMP 3 Semua K K 4 MP dan TMP TMP 5 MP dan K K 6 TMP + K K 1) Asesor melakukan entri data hasil verifikasi dokumen pada ASG. 2) Asesor mengembalikan berkas sebagai berikut. a) Dokumen yang jumlahnya sama dengan isian di Format D1. b) Verifikasi dokumen individual (Format D4.1/Format D5.1) dalam keadaan sudah diisi hasil pemeriksaan dan ditandatangani/dituliskan nama terang asesor. Penyerahan berkas disertai dengan berita acara serah terima berkas dari asesor kepada PSG (BA-PF: 5). 3) Mencetak hasil verifikasi dokumen gabungan (Format D4.2/Format D5.2) dari ASG dan melakukan pengecekan hasil verifikasi dokumen gabungan tersebut. Apabila hasil verifikasi dokumen antar dua asesor memberikan hasil yang sama (MP/TMP/K/D), PSG meminta kepada kedua asesor untuk menandatangani format hasil verifikasi dokumen 69

70 gabungan (Format D4.2/Format D5.2) dan mengarsipkan format tersebut secara sistematis. 4) Apabila hasil verifikasi dokumen, kedua asesor memberikan rekomendasi yang berbeda, maka: a) PSG meminta agar asesor tersebut memeriksa kembali dokumen peserta dan melakukan re-entri atas hasil pemeriksaan ulang tersebut, serta mencetak kembali Format D4.2/Format D5.2. b) PSG meminta kepada kedua asesor untuk menandatangani format hasil verifikasi dokumen gabungan (Format D4.2/Format D5.2) dan mengarsipkan format tersebut secara sistematis. c) Apabila tidak terjadi kesepakatan antar dua asesor maka PSG menugasi asesor ketiga dan meminta untuk memberikan justifikasi hasil verifikasi dokumen kedua asesor sebelumnya. 5) Mencetak daftar hasil verifikasi dokumen (Format D7.1) dari ASG. 6) Berdasarkan daftar hasil verifikasi dokumen (Format D7.1), rapat PSG memutuskan peserta sertifikasi dikelompokkan ke dalam 4 (empat) kategori sebagai berikut. a) Memenuhi Persyaratan (MP). b) Tidak Memenuhi Persyaratan (TMP). c) Klarifikasi (K). d) Diskualifikasi (D). b. Peserta yang portofolio/dokumennya perlu diklarifikasi oleh Rayon LPTK, harus mengikuti prosedur klarifikasi yang dilakukan Rayon LPTK. c. Peserta yang dinyatakan tidak lulus karena tidak sesuai dengan kriteria penetapan peserta dan/atau terbukti melakukan pemalsuan portofolio/ dokumen diserahkan kembali ke dinas pendidikan kabupaten/kota atau dinas pendidikan provinsi bagi guru SLB untuk memperoleh pembinaan/peningkatan kompetensi. 70

71 d. Menindaklanjuti peserta yang berstatus K dengan kegiatan sebagai berikut. 1) Melaksanakan koordinasi dengan dinas pendidikan provinsi/ kabupaten/kota. Aspek yang dikoordinasikan, antara lain sebagai berikut. (1) Jenis berkas yang perlu diklarifikasi. (2) Jadwal pengumpulan kembali berkas yang telah disiapkan peserta oleh dinas pendidikan kabupaten/kota atau provinsi. (3) Mekanisme proses klasifikasi bagi peserta yang berstatus K. 2) Menerima kelengkapan berkas dari dinas pendidikan provinsi/ kabupaten/kota dan menyatukan berkas tersebut dengan dokumen terkait. e. Mengundang asesor terkait untuk melaksanakan verifikasi ulang dokumen yang telah dilengkapi kekurangannya dan melakukan re-entri data hasil verifikasi dokumen pada ASG. f. PSG mengadakan rapat penentuan hasil akhir verifikasi dokumen. 1) Menetapkan peserta yang berstatus MP sebagai peserta yang kompeten dan layak memperoleh sertifikat pendidik. 2) Menetapkan peserta yang berstatus TMP sebagai peserta yang tidak kompeten dan meng-input menjadi peserta pola PLPG melalui ASG. 3) Menetapkan peserta yang berstatus D sebagai peserta yang harus dikembalikan kepada dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota. g. PSG mengkomunikasikan peserta dengan status TMP kepada dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota untuk diteruskan kepada yang bersangkutan agar menyiapkan berkas PLPG. h. PSG mengkomunikasikan kepada dinas pendidikan provinsi/ kabupaten/kota jadwal pengumpulan berkas PLPG. i. Ketua Rayon LPTK menerbitkan Surat Keputusan Ketua Rayon LPTK tentang hasil verifikasi dokumen. 71

72 j. Ketua Rayon LPTK melaporkan hasil verifikasi dokumen kepada KSG melalui Website KSG dengandan Format D7.2. k. Rayon LPTK mengumumkan hasil verifikasi dokumen kepada peserta sertifikasi. l. Rayon LPTK menerbitkan dan memberikan sertifikat pendidik bagi guru yang telah lulus sertifikasi melalui verifikasi dokumen. Penyerahan sertifikasi dapat dilakukan langsung atau melalui dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota. m. Rayon LPTK menyerahkan tembusan hasil verifikasi dokumen kepada dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota, dan LPMP. B. Teknis Tahapan Pelaksanaan Penilaian Portofolio 1. Tes Awal online a. Persiapan PSG Rayon LPTK melakukan hal sebagai berikut. 1) Menyiapkan komputer yang terhubung dengan internet dan perangkatnya. 2) Memasukkan data nama dan NIP pejabat yang akan menandatangani bukti hasil tes dan lokasi tes (digunakan untuk pencetakan hasil tes). 3) Mendaftarkan IP Address lokasi ICT Center yang akan digunakan untuk tes. 4) Menyiapkan ATK yang diperlukan (kertas buram dan pensil). 5) Menentukan jadwal pelaksanaan tes awal online. 6) Menyiapkan daftar hadir peserta tes awal online. 7) menyiapkan berita acara pelaksanaan tes awal online (BA-PF-1) b. Pelaksanaan Tes Awal online Rayon LPTK melakukan hal sebagai berikut. 72

73 1) Mengundang peserta tes awal online melalui dinas pendidikan provinsi/kabupaen/kota sesuai jadwal dengan membawa identitas diri yang diperlukan. 2) Memeriksa kesesuaian data peserta dengan cetakan Format A1, identitas diri (KTP/SIM/Paspor), dan Surat pengantar dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. 3) Apabila bidang studi guru tidak sesuai dengan cetakan Format A1 peserta tersebut ditunda tes awanya untuk konfirmasi dengan LPMP. 4) Memberi pelatihan/simulasi pengerjaan soal pada Website 5) Memberikan kesempatan peserta untuk mengerjakan tes sesuai dengan waktu tes yang ditentukan. 6) Mengawasi proses tes. 7) Memberi bantuan teknis pada pelaksanaan tes. 8) Mencetak hasil tes peserta (Format C1 di Paduan tes Awal online). 9) Mencetak daftar peserta tes awal sertifikasi guru pola PF status Lulus/Tidak Lulus (Format C2/Format D6.1 di Paduan tes Awal online). 10) Membuat berita acara pelaksanaan tes awal online (BA-PF-1). 2. Pelaksanaan Penilaian Portofolio a. Mengundang asesor dan menyerahkan portofolio yang telah diikat/dikemas kepada asesor disertai dengan berkas sebagai berikut. 1) Daftar berkas tiap asesor (Format D1). 2) Format penilaian portofolio individual (Format D2.1) dalam keadaan kosong/belum ada skor. 3) Format penilaian RPP, RPBK, RKA, RKM, Laporan Pelaksanaan Kepengawasan, dan format lain yang diperlukan. 73

74 Penyerahan berkas disertai dengan berita acara serah terima berkas dari PSG kepada asesor (BA-PF: 4). b. Mengalokasikan waktu kepada asesor untuk melaksanakan tugas penilaian portofolio. c. Menugasi asesor untuk melakukan hal sebagai berikut. a) Mengecek apakah isian data pada Format D1(cetakanASG) sudah sesuai dengan portofolio atau belum. b) Jika sudah sesuai, maka asesor dapat langsung melaksanakan tugas penilaian terhadap portofolio guru. c) Jika belum sesuai, maka PSG meminta kepada asesor menghubungi PSG untuk klarifikasi data. d. Menugasi asesor untuk melakukan penilaian portofolio secara profesional, independen, objektif, dan jujur; sesuai dengan rubrik portofolio 1 pada Buku 3. e. Berdasarkan hasil penilaian portofolio individual, PSG meminta kepada asesor untuk memberikan rekomendasi sebagai berikut. a) Mengikuti Verifikasi Portofolio (MVP) Peserta yang dinyatakan MVP apabila mendapatkan skor penilaian portofolio sama dengan atau di atas skor 750 dan memenuhi ketentuan unsur A, B, dan C komponen portofolio di Buku 3. b) Melengkapi Administrasi (MA) 1 Verifikasi dokumen menyangkut aspek: (1) kelengkapan, (2) keabsahan, (3) kebenaran dokumen, dan (4) relevansi ijazah S-2/S-3dengan bidang studi/mapel/rumpun bidang studi/mapel/bidang keahlian/bidang kepengawasan. Khusus untuk guru dalam jabatan yang telah mencapai serendah-rendahnya golongan IV/c diverifikasi kebenaran, keabsahan SK pangkat/ golongan, dan surat rekomendasi dari dinas pendidikan kabupaten/kota. 74

75 Peserta yang dinyatakan berstatus Melengkapi Administrasi (MA) apabila skor hasil penilaian portofolio telah mencapai passing grade, tetapi masih ada kekurangan administrasi. c) Mengikuti PLPG (MPLPG) Peserta yang memiliki skor penilaian portofolio belum mencapai passing grade harus mengikuti PLPG. d) Diskualifikasi (D) Peserta sertifikasi dinyatakan berstatus D apabila: (1) tidak sesuai dengan kriteria penetapan peserta, (2) terbukti melakukan pemalsuan portofolio 1, (3) terbukti melakukan pemalsuan masa kerja, (4) berusia 60 tahun pada tanggal 31 Desember (5) terbukti melakukan usaha penyuapan. Portofolio peserta akan dikembalikan ke dinas pendidikan provinsi dan dinas pendidikan kabupaten/kota atau dinas pendidikan provinsi (untuk guru SLB). Kuota peserta yang didiskualifikasi tidak dapat digantikan oleh peserta lain. f. Di samping memberikan rekomendasi seperti di atas, PSG meminta kepada asesor untuk memastikan bahwa peserta telah memenuhi persyaratan sebagaimana tertera pada Buku 1. g. Jika proses penilaian portofolio sudah selesai atau ketika sedang berjalan, PSG memfasilitsi asesor untuk dapat melakukan entri data hasil penilaian pada Format D2.1dalam ASG. 1 Dapat salah satu berkas atau seluruh portofolio dan/atau melakukan flagiarisme. 75

76 h. Jika asesor sudah selesai melakukan penilaian portofolio, PSG meminta kepada asesor untuk mengembalikan berkas sebagai berikut. a) Portofolio yang jumlahnya sama dengan isian diformat D1. b) Hasil penilaian portofolioindividual (Format D2.1) dalam sudah diisi skor dan ditandatangani/dituliskan nama terang asesor. Penyerahan berkas disertai dengan berita acara serah terima berkas dari asesor kepada PSG (BA-PF: 5). i. PSG memfasilitasi asesor melakukan entri data hasil penilaian portofolio dokumen (Format D2.1) dalam ASG. j. Mencetak hasil penilaian portofolio gabungan (Format D2.2 dari ASG dan melakukan pengecekan hasil penilaian portofolio gabungan tersebut. Skor gabungan merupakan rata-rata dari hasil penilaian portofolio. k. Apabila terdapat perbedaan hasil penilaian antar dua asesor (asesor pertama mencapai passing grade dan asesor kedua tidak mencapai passing grade, atau sebaliknya), maka dilakukan penyelarasan. a) PSG memberikan kembali Format D2.2 kepada kedua asesor untuk dilakukan penyelarasan. Dua asesor harus melakukan penyelarasan hasil penilaian portofolio 1 untuk mencapai kesepakatan. b) Apabila tidak terjadi kesepakatan antar dua asesor maka PSG menugasi asesor ketiga dan meminta untuk memberikan justifikasi hasil penilaian portofolio kedua asesor sebelumnya. l. Asesor melakukan re-entri data setelah dua asesor mencapai kesepakatan objektif dan perbedaan tiap unsur tidak lebih dari ketentuan skor di atas dan PSG mencetak kembali hasil penilaian portofolio gabungan (Format D2.2). 1 Verifikasi dilakukan dengan memeriksa kembali portofolio terkait (tidak boleh hanya kompromi skor dari Format C1.1). 76

77 m. PSG meminta kepada kedua asesor untuk menandatangani format hasil penilaian portofolio gabungan (Format D2.2) dan mengarsipkan Format D2.2 secara sistematis. n. Berdasarkan data pada Format D2.2, PSG mengadakan rapat untuk menentukan status peserta (MVP, MA, MPLPG, D). o. PSG meng-input data peserta dengan status MVP untuk proses verifikasi portofolio dan peserta dengan status MPLPG menjadi peserta sertifikasi guru pola PLPG. p. PSG mengkomunikasikan hasil penilaian portofolio kepada dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota untuk ditindaklanjuti. a) Peserta dengan status MVP untuk menyiapkan diri untuk mengikuti proses verifikasi portofolio. b) Peserta dengan status MA untuk menyiapkan kelengapan administrasi. c) Peserta dengan status MPLPG untuk menyiapkan berkas PLPG. q. PSG mengkomunikasikan kepada dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota jadwal verifikasi portofolio, pengumpulan kelengkapan administrasi, dan pengumpulan berkas PLPG. 3. Pelaksanaan Verifikasi Portofolio a. PSG melaksanakan proses verifikasi portofolio bagi peserta sertifikasi pola PF yang berstatus MVP dan MA. Mekanisme verifikasi portofolio dan komponen PF yang diverifikasi sebagai berikut. 1) Verifikasi portofolio dilakukan bagi peserta yang memiliki skor penilaian portofolio mencapai passing grade. Verifikasi portofolio dimaksudkan untuk menguji atau meyakinkan bahwa berkas portofolio yang dikumpulkan adalah hasil karya atau prestasi guru yang bersangkutan. Rambu-rambu verifikasi portofolio sebagai berikut. 77

78 a) Verifikasi dilaksanakan dengan cara mengundang peserta ke Rayon LPTK penyelenggara untuk mempertanggungjawabkan bukti fisik yang telah dikumpulkan. b) Verifikasi dapat dilaksanakan terhadap seluruh atau sebagian bukti fisik yang dipandang perlu, sesuai dengan rekaman/catatan asesor yang dibuat pada saat melalukan penilaian. c) Verifikasi dilakukan oleh dua orang asesor yang menilai portofolio dari guru yang diverifikasi. d) verifikasi dilakukan dengan meminta klarifikasi atau penjelasan atas bukti fisik tertentu untuk mempertanggungjawabkan bahwa bukti fisik tersebut merupakan karya atau prestasi guru yang bersangkutan. e) Sekurang-kurangnya guru harus memiliki satu bukti fisik (sertifikat/piagam/surat keputusan) pada komponen 6 atau komponen 7 yang membuktikan bahwa guru tersebut berprestasi dalam bidang akademik dan/atau karya pengambangan profesi yang mendapat pengakuan dari lembaga yang kredibel, minimal tingkat kabupaten/kota. f) Khusus untuk komponen perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran (komponen 4), verifikasi dilakukan untuk mepertanggungjawabkan RPP yang dibuat dan jika diperlukan asesor dapat meminta peserta untuk praktik pembelajaran di hadapan asesor. 2) Teknis pelaksanaan verifikasi portofolio sebagai berikut. a) PSG Rayon LPTK menentukan tempat dan menyiapkan jadwal, petugas, dan asesor pelaksana verifikasi berkas PF. b) PSG Rayon LPTK mengundang peserta sertifikasi pola PF yang berstatus MVP dan MA melalui dinas pendidikan 78

79 provinsi/kabupaten/kota dan/atau Website PSG sesuai jadwal yang telah ditentukan c) PSG mengundang asesor yang menilai portofolio untuk melaksanakan proses verifikasi berkas PF. d) Menugasi asesor untuk memberikan contreng pada format hasil Verifikasi Portofolio (Format D3.1) dan memberikan rekomendasi sebagai berikut. (1) Lulus Verifikasi Portofolio (LVP), apabila sepuluh komponen dapat dipertanggung jawabkan. (2) MPLPG, apabila ada salah satu atau lebih di antar seluluh komponen portofolio tidak bisa dipertanggungjawabkan. (3) Diskualifikasi (D), apabila ada salah satu dari berkas portofolio dipalsukan. e) Asesor meng-entri data hasil verifikasi berkas PF melalui ASG. f) PSG mencetak Hasil Verifikasi Portofolio Gabungan (Format D3.2). (1) PSG meminta asesor untuk menandatangani Format D3.2, apabila kedua asesor memberikan contreng yang sama, maka (2) PSG meminta klarifikasi kepada asesor apabila kedua asesor memberikan contreng yang tidak sama. g) Apabila proses verifikasi portofolio telah selesai, PSG mencetak Daftar Hasil Verifikasi Portofolio (Format D6.1) melakukan rapat untuk menentukan status kelulusan peserta. b. PSG mengadakan rapat penentuan hasil verifikasi portofolio. 1) Menetapkan peserta yang berstatus Lulus Verifikasi Portofolio (LVP) sebagai peserta yang berkompeten dan berhak memperoleh sertifikat pendidik. 2) Menetapkan peserta yang berstatus MPLPG sebagai peserta yang harus mengikuti sertifikasi pola PLPG. 79

80 3) Menetapkan peserta yang berstatus Diskualifikasi (D) dan mengembalikan ke dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota untuk dilakukan pembinaan. c. Meng-entri database peserta dengan status MPLPG sebagai peserta sertifikasi pola PLPG. d. Ketua Rayon LPTK menginformasikan kepada dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota peserta yang berstatus MPLPG untuk diteruskan kepada guru. e. Ketua Rayon LPTK menerbitkan Surat Keputusan Ketua Rayon LPTK tentang hasil sertifikasi guru pola PF. f. Ketua Rayon LPTK melaporkan hasil sertifikasi guru pola PF kepada KSG melalui Website dengan Format D6.2. g. Rayon LPTK mengumumkan hasil sertifikasi guru pola PF kepada peserta sertifikasi. h. Rayon LPTK menerbitkan dan memberikan sertifikat pendidik bagi guru yang telah lulus sertifikasi melalui penilaian portofolio. Penyerahan sertifikasi dapat dilakukan langsung atau dalam kondisi tertentu penyerahan sertifikat pendididik tersebut dapat melalui dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota. i. Rayon LPTK menyerahkan tembusan hasil penilaian portofolio kepada dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota, dan LPMP. C. Teknis Pelaksanaan PLPG PSG Rayon LPTK melakukan kegiatan persiapan dan pelaksanaan PLPG sebagai berikut 1. 1 Merujuk Buku 4 80

81 1. Persiapan a. PSG merencanakan pelaksanaan PLPG bagi peserta PLPG. b. Mengembangkan perangkat pembelajaran (modul/bahan ajar). c. Menyiapkan media pembelajaran dan sumber belajar yang diperlukan. d. Menyiapkan lokasi tempat PLPG dan prasarana pembelajaran yang diperlukan, termasuk pelaksanaan workshop. e. Menyiapkan perangkat dan pelaksana uji kompetensi sesuai dengan rambu-rambu ujian PLPG yang tertuang dalam Buku 4 sertifikasi Guru 2011 (Rambu-rambu Pelaksanaan PLPG) dan sebagian uji kompetensi yang dikordinasikan KSG. f. Mengidentifikasikan peserta PLPG dari database ASG sebagi berikut. 1) Guru yang memilih sertifikasi pola PLPG (data pada Format B1.3/Format B2.3). 2) Peserta sertifikasi pola PF yang berstatus tidak lulus tes awal (data pada Format C3). 3) Peserta sertifikasi pola PF tidak lulus penilaian portofolio (status MPLPG). 4) Peserta sertifikasi pola PF tidak lulus verifikasi berkas portofolio (status TLVP) 5) Peserta sertifikasi pola PSPL tetapi berstatus tidak memenuhi persyaratan (status TMP). 6) Peserta sertifikasi luncuran tahun 2010 yang memenuhi persyaratan. g. Melaksanakan pengecekan kelengkapan berkas dan persyaratan peserta yang memilih PLPG secara langsung. 81

82 1) Pengecekan menggunakan Format Pengecekan Kelengkapan Berkas Dan Persyaratan Peserta Yang Memilih PLPG secara Langsung (Format D8.3). 2) Berkas yang di cek sebagai berikut. a) Kelengkapan berkas (1) Format A1 yang telah ditandatangani oleh Dinas Pendidikan. (2) Fotokopi Ijazah yang telah dilegalisasi oleh perguruan tinggi yang menerbitkan ijazah. (3) Fotokopi SK pengangkatan sebagai guru (SK pertama s.d SK terakhir) yang telah dilegalisasi oleh atasan langsung/pejabat terkait. (4) Fotokopi SK mengajar dari Kepala Sekolah yang telah dilegalisasi oleh atasan langsung/pejabat terkait. (5) Fotokopi SK pangkat/golongan terakhir (khusus PNS) yang telah dilegalisasi oleh atasan langsung/pejabat terkait. Apabila berkas tidak lengkap (salah satu berkas tidak ada/tidak lengkap), dinyatakan diskualifikasi. b) Kesesuain berkas PLPG dengan data pada Format A1 (1) Kualifikasi Akademik (2) Masa Kerja (3) Usia (4) Golongan Persyaratan masa kerja, usia, dan golongan peserta yang tercantum dalam Format A1 harus sesuai dengan bukti fisik (dilihat di berkas). Jika tidak sesuai maka peserta dinyatakan 82

83 diskualifikasi atau ditunda keikutsertaan dalam sertifikasi guru tahun ini. h. Berdasarkan hasil pengecekan kelengkapan berkas dan persyaratan peserta yang memilih PLPG secara langsung, PSG memberikan status sebagai berikut. LPLPG : Lanjut menjadi peserta PLPG. D/1 : Diskualifikasi karena tidak memenuhi persyaratan peserta. D/2 : Diskualifikasi karena berkas tidak lengkap (salah satu berkas dari sub A tidak ada/tidak lengkap). D/3 : Diskualifikasi karena masa kerja dan usia pada Format A1 lebih tinggi daripada bukti fisik (berkas) 6 bulan atau lebih. D/4 : Diskualifikasi karena golongan pada Format A1 lebih tinggi satu tingkat daripada bukti fisik (berkas). i. Mengadakan rapat PSG untuk menetapkan status peserta berdasarkan hasil pengecekan kelengkapan berkas dan persyaratan peserta yang memilih PLPG secara langsung. j. Membuat berita acara hasil pengecekan kelengkapan berkas dan persyaratan peserta yang memilih PLPG secara langsung, PSG memberikan status sebagai berikut (BA-PF 7 dan lampirannya). k. Mengidentifikasikan dan menetapkan instruktur PLPG sesuai dengan kriteria sebagai berikut. 1) Warga negara Indonesia yang berstatus sebagai dosen pada Rayon LPTK Penyelenggara Sertifikasi dan widyaiswara pada LPMP/P4TK di wilayah Rayon LPTK Penyelenggara Sertifikasi. Bila Rayon LPTK tidak 83

84 mempunyai bidang studi yang relevan maka dapat meminta bantuan rayon lain. 2) Sehat jasmani/rohani dan memiliki komitmen, kinerja yang baik, serta sanggup melaksanakan tugas. 3) Berpendidikan minimal S-2 (dapat S-1 dan S-2 kependidikan; atau S-1 kependidikan dan S-2 nonkependidikan; atau S-1 nonkependidikan dan S-2 kependidikan). Khusus untuk bidang kejuruan, instruktur dapat berkualifikasi S-1 dan S-2 nonkependidikan yang relevan dan memiliki Akta V atau sertifikat Applied Approach. 4) Instruktur yang berstatus dosen LPTK harus memiliki pengalaman mengajar pada bidang yang relevan sekurang-kurangnya 10 tahun, khusus bagi instruktur pelatihan guru BK diutamakan memiliki pengalaman menjadi konselor. Instruktur yang berasal dari LPMP/P4TK harus memiliki pengalaman menjadi Widyaiswarasekurang-kurangnya 10 tahun dan memiliki latar belakang pendidikan yang relevan dengan bidang studi yang diampu. 5) Instruktur PLPG harus memiliki NIA yang relevan dengan bidang tugas yang diampu. 6) Instruktur PLPG guru yang diangkat dalam jabatan pengawas diutamakan yang memiliki kompetensi kepengawasan dan sudah memiliki NIA untuk bidang kepengawasan. 7) Apabila Rayon LPTK tidak memiliki prodi yang relevan dengan mata pelajaran guru yang disertifikasi, dapat melakukan rekrutmen instruktur dengan melakukan kerjasama dengan perguruan tinggi pendukung (PT Pendukung) yang memiliki prodi yang relevan dengan mata pelajaran tersebut. Kerjasama dapat dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut. 84

85 a) Rayon LPTK (Induk/Mitra) harus memiliki program studi yang dapat memayungi program studi yang ada pada PT Pendukung (Lampiran 8 dan Lampiran 9). b) Dosen dari PT Pendukung yang akan ditugaskan sebagai instruktur harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. c) Penugasan dosen-dosen dari PT Pendukung yang memenuhi syarat sebagai instruktur diawali dengan orientasi penyelenggaraan sertifikasi guru oleh LPTK Induk. d) Rekrutmen instruktur dari PT Pendukung dikoordinasikan oleh Rayon LPTK. 8) Apabila dalam satu Rayon LPTK dan PT Pendukung tidak memiliki prodi yang relevan dengan mata pelajaran guru yang disertifikasi, Rayon LPTK dapat melakukan pelimpahan tugas dan wewenang dengan rayon LPTK lain untuk melaksanakan PLPG. Rambu-rambu pelimpahan tugas dan wewenang sertifikasi guru sebagai berikut. a) Pelimpahan tugas dan wewenang menyangkut pelaksanaan dan pelaporan PLPG, penerbitan sertifikat pendidik, dan pertanggungjawaban penggunaan dana. b) Databased peserta PLPG guru, pendanaan, dan pertanggungjawabannya; dialihkan dari Rayon LPTK pemberi tugas ke Rayon LPTK penerima tugas. l. Menyusun jadwal pelaksanaan PLPG. m. Menyusun tatatertib PLPG. n. Membuat dan mengirimkan surat pemanggilan peserta PLPG melalui dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota. 2. Pelaksanaan a. Melaksanakan PLPG dengan taat azas sesuai dengan ketentuan pada Buku 4. 85

86 b. Melaksanakan uji kompetensi dengan salah satu komponennya dikoordinasikan oleh KSG. Bagi peserta yang belum mencapai passing gradediberikan kesempatan mengikuti satu kali ulang. Pelaksanaan PLPG termasuk ujian ulang harus selesai pada tahun yang sedang berjalan. c. Rayon LPTK mengadakan rapat untuk membahas hasil PLPG. d. Rayon LPTK memmbuat berita acara pelaksanaan PLPG (BA-PF 8). e. Rayon LPTK melaporkan hasil PLPG kepada KSG 1 menggunakan Format D8.2. f. Rayon LPTK menerbitkan surat keputusan ketua rayon tentang hasil PLPG dengan lampiran Format D8.2. g. Rayon LPTK mengumumkan hasil PLPG. h. Rayon LPTK menyerahkan tembusan hasil PLPG kepada dinas pendidikan kabupaten/kota, dinas pendidikan provinsi (khusus guru SLB), dan LPMP. i. Rayon LPTK menerbitkan dan memberikan sertifikat pendidik bagi guru yang telah lulus sertifikasi. j. Pelaksanaan PLPG secara lengkap dapat dilihat pada Buku 4 (Rambu- Rambu Pelaksanaan PLPG). 1 Laporan kepada KSG berupa Softcopy melalui ASG dan hardcopy dengan stempel basah. 86

87 BAB VI KONSORSIUM SERTIFIKASI GURU A. Rasional Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru menyatakan guru adalah pendidik profesional. Untuk itu dalam rangka menjamin kualitas guru perlu dilakukan uji kompetensi untuk memperoleh sertifikat pendidik. Sertifikasi guru merupakan upaya peningkatan mutu pendidik yang diikuti dengan peningkatan kesejahteraan guru. Melalui sertifikasi diharapkan kinerja guru meningkat yang berimplikasi pada peningkatan mutu pendidikan nasional secara berkelanjutan. Sesuai Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Pasal 11 ayat (2), institusi penyelenggara sertifikasi guru adalah perguruan tinggi yang memiliki program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi dan ditetapkan oleh pemerintah. Penetapan perguruan tinggi yang memiliki program pengadaan tenaga kependidikan (PTPTK/LPTK) sebagai penyelenggara sertifikasi guru dilakukan dengan berbagai pertimbangan objektif menyangkut: (1) keberadaan dan kualitas sumberdaya manusia, (2) kualitas proses pembelajaran sebagai wujud pelaksanaan tridharma perguruan tinggi, (3) peringkat akreditasi BAN-PT, (4) jumlah program studi kependidikan yang ada (S-1, S-2, dan S-3), (5) komitmen perguruan tinggi dalam memberikan laporan Evaluasi Program Studi Berdasarkan Evaluasi Diri (EPSBED) kepada Ditjen Dikti setiap akhir semester, dan (6) ketaatazasan dalam penyelenggaraan perguruan tinggi sesuai dengan peraturan dan perundangan yang ada. Untuk standarisasi proses dan hasil sertifikasi guru, dibentuk Konsorsium Sertifikasi Guru (KSG). Sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional 87

88 Nomor 076/P/2011 Tahun 2011, keanggotaan KSG terdiri atas berbagai institusi yang terkait dengan penyelenggaraan sertifikasi guru, sebagai berikut. 1. Direktur Jenderal Pendidikan tinggi 2. Kepala Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan. 3. Direktur Jenderal Pendidian Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal 4. Direktur Jenderal Pendidikan Dasar 5. Direktur Jenderal Pendidikan Menengah 6. Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Kemenag 7. Rektor Universitas Islam Negeri Syahid Jakarta 8. Rektor Universitas Negeri Padang 9. Rektor Universitas Negeri Jakarta 10. Rektor Universitas Pendidikan Indonesia 11. Rektor Universitas Negeri Yogyakarta 12. Rektor Universitas Negeri Malang 13. Rektor Universitas Negeri Surabaya 14. Rektor Universitas Negeri Makasar 15. Rektor IKIP PGRI Semarang 16. Dekan FKIP Universitas tanjung Pura 17. Dekan FKIP Universitas Pattimura 18. Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto 19. Dekan FKIP Universitas Katolik Atmajaya Jakarta B. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru. 3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 11 Tahun 2011 tentang Sertifikasi bagi Guru dalam Jabatan. 88

89 4. Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 076/P/2011 Tahun 2011 tentang Pembentukan Konsorsium Sertifikasi Guru. 5. Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 075/P/2011 tentang Penetapan Perguruan Tinggi Penyelenggara Sertifikasi bagi Guru Dalam Jabatan. C. Penetapan 1. Mendiknas menetapkan pembentukan konsorsium sertifikasi guru dengan susunan keanggotaan: ketua, wakil ketua, dan anggota konsorsium. 2. Dalam rangka melaksanakan tugas, ketua konsorsium sertifikasi guru membentuk pelaksana harian yang dipimpin oleh ketua pelaksana harian. 3. Dalam melaksanakan tugas konsorsium sertifikasi guru dan pelaksana harian dibantu sekretariat yang berkedudukan di direktorat jenderal pendidikan tinggi. 4. Dalam melaksanakan tugas sehari-hari, pelaksana harian dibantu oleh divisi penjaminan mutu, divisi data dan informasi, serta tim ad hoc yang dibentuk sesuai kebutuhan. 5. Konsorsium sertifikasi guru menetapkan tata kerja dan program kerja konsorsium berdasarkan keputusan Ketua. D. Organisasi Bagan struktur organisasi KSG disajikan pada Gambar 5 berikut ini. 89

90 Gambar 5 Bagan Organisasi Konsorsium Sertifikasi Guru E. Deskripsi Tugas Unsur-Unsur KSG 1. Tugas Konsorsium Sertifikasi Guru a. Merumuskan standar proses dan hasil sertifikasi guru. b. Melaksanakan harmonisasi dan sinkronisasi kebijakan sertifikasi guru. c. Mengkoordinasikan pelaksanaan sertifikasi guru. d. Melaksanakan penjaminan mutu pelaksanaan sertifikasi guru. e. Melaksakan koordinasi dengan tim monitoring dan evaluasi independen. 90

91 2. Pelaksana Harian a. Melaksanakan kebijakan KSG dalam kegiatan sehari-hari. b. Melakukan koordinasi dengan berbagai institusi lain yang terkait dengan pelaksanaan sertifikasi guru. c. Mengkoordinasikan pelaksanaan kerja divisi dan tim ad hoc. d. Menjabarkan dan melaksanakan program kerja KSG. e. Bertanggungjawab atas seluruh pelaksanaan tugas harian. 3. Sekretariat a. Memfasilitasi pelaksanaan tugas ketua pelaksana harian. b. Memfasilitasi pelaksanaan tugas divisi dan tim ad hoc. c. Mengadministrasikan dokumen hasil kerja divisi dan tim ad hoc. 4. Divisi Penjaminan Mutu a. Melakukan koordinasi antar Rayon LPTK Penyelenggara, Rayon LPTK dengan Dinas Pendidikan Provinsi, Kabupaten/Kota, dan Rayon LPTK dengan KSG. b. Melakukan pengendalian proses dan hasil sertifikasi guru. c. Mengembangkan indikator kompetensi lulusan Pendidikan Profesi Guru (PPG). d. Menyusun Pedoman Penetapan Peserta. e. Menyusun Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi. f. Menyusun Pedoman Penyusunan Portofolio. g. Menyusun Petunjuk Teknis Sertifikasi untuk Guru. h. Menyusun Rambu-rambu Pelaksanaan Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG). 91

92 i. Menindaklanjuti masukan masyarakat. j. Menyusun laporan kegiatan divisi penjaminan mutu. 5. Divisi Data dan Informasi a. Mengembangkan dan mengelola sistem koding data sertifikasi guru. b. Mengumpulkan, mengolah, dan mempublikasikan informasi sertifikasi guru. c. Mengelola sistem registrasi guru yang bersertifikat. d. Mengembangkan dan mengelola sistem informasi sertifikasi guru. e. Menampung dan mengolah masukan masyarakat. f. Membantu pelaksanaan monitoring dan evaluasi internal penyelenggaraan sertifikasi guru g. Menyusun laporan kegiatan divisi data dan informasi. 6. Tim AD HOC Melaksanakan kegiatan sesuai dengan deskripsi tugas yang diberikan pelaksana harian, antara lain sebagai berikut. a. Mengembangkan instrumen portofolio guru beserta rubriknya. b. Mengembangkan instrumen lain yang terkait dengan sertifikasi guru. c. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan devisi. d. Menyusun naskah akademik sistem sertifikasi guru. e. Mengembangkan rambu-rambu kurikulum Diklat Profesi Guru (PLPG). f. Menetapkan rayonisasi LPTK penyelenggara sertifikasi guru. g. Menyusun naskah akademik dan pedoman penyelenggaraan sertifikasi guru dalam jabatan dan prajabatan. h. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan divisi. 92

93 F. Pembiayaan Biaya operasional kegiatan Konsorsium Sertifikasi Guru dibebankan pada: 1. Anggaran yang relevan pada Kementerian Pendidikan Nasional dan Kementerian Agama. 2. Sumber dana lain yang sah dan tidak mengikat. 93

94 94

95 LAMPIRAN-LAMPIRAN 95

96 96

97 LAMPIRAN 1 FORMAT A0 CONTOH FORMULIR PENDAFTARAN CALON PESERTA SERTIFIKASI 97

98 Catatan: 1. Format A0 dicetak dari SIM NUPTK Online oleh dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota dan diserahkan kepada guru calon peserta sertifikasi untuk dikoreksi. 2. Guru wajib melengkapi data-data yang masih kosong dan melakukan kreksi terhadap data yang tercetak pada Format A0. Data tersebut akan menjadi acuan dalam pelaksanaan penilaian portofolio, PLPG, dan pengisian sertifikat pendidik. 3. Data yang dikoreksi dan dilengkapi sebagai berikut. a. Nama lengkap harus sesuai dengan SK PNS (bagi PNS) dan ijazah terakhir (bagi bukan PNS). b. Pola sertifikasi. c. Bidang studi sertifikasi. d. Masa kerja. e. Tempat tanggal lahir. f. Pendidikan terakhir dan nama perguruan tinggi. g. Beban mengajar. h. Tugas tambahan. i. Tempat tugas. j. Nomor HP pribadi untuk menerima SMS. 98

99 LAMPIRAN 2 FORMAT A1.1 CONTOH FORMULIR PENDAFTARAN PESERTA SERTIFIKASI GURU (UNTUK GURU) 99

100 LAMPIRAN 3 CONTOH FORMAT A1.2 FORMULIR PENDAFTARAN PESERTA SERTIFIKASI GURU (UNTUK GURU YANG DIANGKAT DALAM JABATAN PENGAWAS) 1 Nomor Peserta : 2 NUPTK : 3 Nama (Lengkap dgn gelar akademik) : 4 Pola Sertifikasi : PF/PSPL 5 Bidang Studi/Mapel yang Disertifikasi : : 6 NIP / NIK : 7 Pangkat/Golongan (Khusus PNS) : 8 Masa Kerja sebagai Guru : Tahun Bulan (sesuai dokumen potofolio) 9 Masa Kerja sebagai Kepala Sekolah : Tahun Bulan (sesuai dokumen potofolio) 10 Masa Kerja sebagai Pengawas : Tahun Bulan (sesuai dokumen potofolio) 11 Jenis Kelamin : L / P dd M m yy 12 Tempat, Tanggal Lahir : / / 11 Pendidikan Terakhir/Program Studi : SMA / DI/ DII / DIII / S1 / S2 / S3, 13 Jenis/Jenjang Tempat Tugas : SD / SMP / SMA / SMK / SLB 14 Beban Kerja per minggu : Jam Tatap Muka 15 Jumlah Sekolah Binaan : Sekolah 16 Instansi Tempat Bertugas a. Nama Instansi : b. Alamat : : c. Kabupaten/Kota : d. Provinsi : e. Nomor Telepon Instansi :, 2011 Kepala Dinas Pendidikan, Prov/Kab/Kota NIP 100

101 Catatan 1. Format A1 (Format A1.1/Format A1.2) dapat dicetak apabila telah dilakukan verifikasi data peserta oleh LPMP dan Dinas Pendidikan. Hasil cetakan Format A1 tersebut telah mencantumkan nomor peserta sertifikasi guru. 2. Data guru sebagaimana contoh di atas telah mengalami perubahan dari data lama yang tercantum dalam Format A0. Data yang berubah sebagaimana contoh di atas adalah: a. Dilengkapi nomor peserta, b. Pola sertifikasi telah terisi, c. Perbaikan masa kerja telah disesuaikan (disertai dokumen fisik berupa kumpulan SK), d. Perubahan tanggal lahir (disertai dokumen akte kelahiran), e. Perbaikan pendidikan terakhir, f. Beban mengajar dan tugas tambahan telah terisi, g. Perbaikan alamat sekolah tempat tugas. 101

102 PANDUAN PENGISIAN FORMULIR PENDAFTARAN (FORMAT A1) PESERTA SERTIFIKASI GURU TAHUN LAMPIRAN 4 A. PETUNJUK UMUM 1. Peserta sertifikasi guru dapat menggandakan sendiri Formulir Pendaftaran Format A1.1/Format A1.2 ini. 2. Formulir Pendaftaran ditulis tangan dengan huruf balok menggunakan balpoin dengan tulisan warna hitam. 3. Guru peserta sertifikasi harus meneliti dengan cermat semua identitas yang dituliskan pada Formulir Pendaftaran (Format A1.1/Format A1.2) ini sebelum diserahkan disahkan kepala sekolah dan ke dinas pendidikan kab/kota atau dinas pendidikan provinsi untuk guru SLB, agar tidak terjadi hambatan selama proses sertifikasi guru. 4. Isian Format A1.1/Format A1.2 ini harus sesuai dengan isian pada Cover Portofolio/Dokumen. 5. Format A1.1/Format A1.2 Asli (tulisan tangan peserta) dientri oleh PSG LPMP pada dalam Aplikasi SIM-NUPTK, kemudian cetakan format tersebut (dari Apklikasi RSG) diserahkan kepada dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota untuk selanjutnya ditandatangani dan disisipkan pada portofolio/dokumen. B. PETUNJUK PENGISIAN Nomor Peserta Diisi nomor peserta sertifikasi guru. Nomor peserta diberikan oleh dinas pendidikan kabupaten/kota atau dinas pendidikan provinsi untuk guru SLB. Guru peserta sertifikasi harus meneliti dengan cermat kebenaran kode tahun, provinsi, kabupaten/kota, jenjang dan bidang studi/mata pelajaran, Kementerian (depdiknas/depag), dan nomor urut. Misal peserta sertifikasi 1 Pedoman bagi instansi/guru di luar kemendiknas yang belum menerapkan SIM NUPTK Online 102

103 guru dengan nomor peserta , tulislah: Penjelasan nomor peserta tersebut sebagai berikut. Digit Arti 1, 2 11 Guru peserta sertifikasi tahun , 4 05 Guru bertugas di Provinsi Jawa Timur. 5, 6 15 Guru bertugas di Kabupaten Blitar 7, 8, Guru matematika (dapat pada SMP, MTs, SMPLB, SMA, MA, SMALB, SMK, MAK) 10 1 Guru binaan kementerian pendidikan nasional 2 Guru binaan kementerian agama 11, 12, 13, 14 3 Guru binaan kementerian kelautan 0015 Nomor urut peserta (sama dengan nomor SK Penetapan Peserta) NUPTK Dituliskan NUPTK guru peserta sertifikasi. Peserta yang memiliki NUPTK , dituliskan Bagi guru yang belum mengetahui NUPTK nya, dapat mengetahuinya dengan cara mengakses website Khusus PNS o Format 1: NUPTKCEKNIP<#>NIP<#>Nama Contoh: NUPTKCEKNIP# #RACHMAWATI o Format 2: NUPTKCEKDAT<Spasi>#TGL_LAHIR#Nama_guru#Nama_sekolah#Kab/kota Contoh: NUPTKCEKDAT # #RAHAYUNINGTYAS#SMA N 1 MALANG #KOTA MALANG Khusus NON PNS o Format: NUPTKCEKDAT<Spasi>#TGL_LAHIR#Nama_guru#Nama_sekolah#Kab/kota/ Propinsi Contoh: NUPTKCEKDAT # # SUDARMO#SMA KARTIKA #KOTA MALANG Nama Peserta (Lengkap dengan Gelar Akademik) 103

104 Diisi nama lengkap (termasuk gelar akademik) guru peserta sertifikasi. Nama harus ditulis sedemikian rupa sehingga cara penulisan (susunan dan ejaan) harus sesuai dengan yang tertulis nama yang tertulis pada SK Kepangkatan. Pola Sertifikasi yang Diikuti Diisi pola sertifikasi yang diikuti oleh peserta, yaitu Penilaian Portofolio atau Pemberian Sertifikat secara Langsung (coret yang tidak perlu). Bidang Studi/Mata Pelajaran yang Disertifikasi/Rumpun Kepengawasan Diisi Bidang Studi/Mata Pelajaran/Bidang Keahlian/Guru Kelas TK/TKLB/SD/SDLB/Rumpun Kepengawasan yang diikuti dalam program sertifikasi. Isian ini harus sesuai dengan Bidang Studi/Mata Pelajaran/Bidang Keahlian/Guru Kelas yang berkode (Lampiran...) dan relevan dengan nomor peserta. Isian ini amat penting dan akan melekat pada Sertifikat Pendidik. NIP/NIK Dituliskan NIP guru peserta sertifikasi (bagi PNS) atau NIK (bagi guru bukan PNS) sesuai dengan SK Pengangkatan sebagai guru. Kosongkan bila guru tidak memiliki NIP/NIK. Pangkat/Golongan Dituliskan pangkat 1 /golongan 2 ruang kepegawaian guru peserta sertifikasi pada saat pendaftaran menjadi peserta sertifikasi guru. Masa Kerja sebagai Guru a. Diisikan masa kerja sebagai guru, baik sebagai PNS maupun Bukan PNS. Jika guru PNS telah memiliki masa kerja sebagai guru bukan PNS, maka masa kerjanya merupakan gabungan keduanya. Jika guru sebagai peserta sertifikasi kategori bukan PNS masa kerja dihitung sejak yang bersangkutan menjadi guru. b. Masa kerja sebagai kepala sekolah dituliskan sesuai dengan SK pengangkatan kepala sekolah. c. Peserta sertifikasi guru tahun 2011, harus memiliki masa kerja sebagai guru minimal 6 tahun (per 1 Januari 2011) dan pada saat Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen terbit, yang bersangkutan sudah menjadi guru. Jenis Kelamin 1 Penulisan pangkat: Penata muda, Penata muda Tk I; Penata, Penata Tk I; Pembina, Pembina Tk I; Pembina Utama Muda, Pembina Utama Madya, Pembina Utama. 2 Penulisan golongan III/a, III/b, III/c, III/d; IV/a, IV/b, IV/c, IV/d, IV/e. 104

105 Dituliskan jenis kelamin guru peserta sertifikasi, Laki-laki atau Perempuan; dicoret yang tidak perlu. Tempat, Tanggal Lahir Diisikan tempat dan tanggal lahir guru peserta sertifikasi sesuai dengan identitas pada SK Kepangkatan. Misal: Blitar, 21 April Pendidikan Terakhir/Program Studi Diisi jenjang pendidikan terakhir yang sudah dicapai dan program studi yang pernah diikuti guru peserta sertifikasi sesuai ijazah yang dimiliki. Misal: S-1/Pendidikan Matematika. Jenis/Jenjang Pendidikan Tempat Tugas/Pengawas Satuan Pendidikan Dituliskan Jenis/Jenjang Pendidikan Tempat Tugas atau yang menjadi binaan pengawas (TK/SD/SMP/SMA/SMK/SLB); atau coret yang tidak perlu. Beban Kerja Per Minggu Dituliskan beban kerja per minggu peserta sertifikasi. Penghitungan beban kerja sesuai dengan ketentuan. Khusus untuk guru BK diisikan jumlah peserta didik yang dibimbing. Untuk pengawas dituliskan jumlah beban kerja per minggu kegiatan kepengawasan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Tugas Tambahan Lingkari nomoryang sesuai dengan salah satu jenis tugas tambahan sebagai berikut: (1) Kepala satuan pendidikan, (2) Wakil kepala satuan pendidikan, (3) Ketua program keahlian satuan pendidikan, (4) Kepala perpustakaan, (5) Kepala laboratorium, (6) Kepala bengkel, atau unit produksi, (7) Pembina pramuka, (8) Pembimbing kegiatan karya ilmiah remaja, (9) Guru piket. Kepanitiaan tidak termasuk tugas tambahan. Sekolah/Instansi Tempat Tugas Dituliskan identitas instansi tempat bertugas atau Satminkal (Satuan Administrasi Pangkal) peserta sertifikasi, meliputi: nama sekolah/instansi, alamat sekolah/instansi, Kecamatan, kab/kota, provinsi, nomor telepon sekolah/instansi, dan khusus untuk peserta sebagai guru dituliskan Nomor Statistik Sekolah (NSS). Jumlah Sekolah Binaan Dituliskan jumlah satuan pendidikan (sekolah) yang menjadi binaan pengawas peserta sertifikasi guru. Pengesahan Format A1.1 Asli (tulisan tangan peserta) o Peserta Sertifikasi diisi nama lengkap guru peserta sertifikasi sesuai yang tertulis pada isian nama dan ditandatangani oleh peserta yang bersangkutan. 105

106 o Kepala sekolah, diisi nama sekolah, nama kepala sekolah, ditandatangani oleh kepala sekolah dan dibubuhi cap/stempel sekolah tempat/satminkal guru bertugas. o Dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota diisi nama kepala dinas pendidikan atau pejabat yang ditunjuk dan dibubuhi cap/stempel dinas pendidikan terkait. Format A1.1 cetakan Aplikasi SIM-NUPTK o Ditandatangani oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota atau pejabat yang mewakili dan dibubuhi cap/stempel dinas pendidikan kabupaten/kota. Untuk guru SLB ditandatangani oleh dinas pendidikan provinsi. o Peserta sertifikasi (guru) dan kepala sekolah tidak perlu tanda tangan pada Format A1.1 cetakan SIM-NUPTK. Format A1.2 Asli (tulisan tangan peserta) o Peserta Sertifikasi diisi nama lengkap pengawas peserta sertifikasi sesuai yang tertulis pada isian nama dan ditandatangani oleh peserta yang bersangkutan o Dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota diisi nama kepala dinas pendidikan atau pejabat yang ditunjuk dan dibubuhi cap/stempel dinas pendidkan terkait. Format A1.2 cetakan SIM-NUPTK o Ditandatangani oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota atau pejabat yang mewakili dan dibubuhi cap/stempel dinas pendidikan kabupaten/kota. Untuk guru SLB ditandatangani oleh dinas pendidikan provinsi.. o Peserta sertifikasi (pengawas) tidak perlu tanda tangan pada Format A1.1 cetakan SIM-NUPTK. 106

107 TATACARA PEMBERIAN NOMOR PESERTA LAMPIRAN 5 Nomor peserta meliputi 14 (empat belas) digit dengan ketentuan pemaknaan sebagai berikut. Pengisian Digit 1 dan 2 Digit 1 dan 2 adalah kode untuk tahun ketika guru menjadi peserta sertifikasi, diisi tahun (dua digit dari belakang). Contoh, guru menjadi peserta sertifikasi tahun 2011, diisi 11. Pengisian Digit 3 dan 4 Digit 3 dan 4 adalah kode untuk provinsi tempat guru melaksanakan tugas mengajar. Pengisian digit tersebut sesuai dengan Lampiran 6. Contoh, guru melaksanakan tugas mengajar di Provinsi Jawa Timur, digit tersebut diisi dengan kode 05. Pengisian Digit 5 dan 6 Digit 5 dan 6 adalah kode untuk kabupaten/kota tempat guru melaksanakan tugas mengajar. Pengisian digit tersebut sesuai dengan Lampiran 6. Contoh, guru 107

108 melaksanakan tugas mengajar di Kabupaten Blitar Provinsi Jawa Timur, digit tersebut diisi dengan kode 15. Pengisian Digit 7, 8, dan 9 Digit 7, 8, dan 9 adalah kode untuk bidang studi/mata pelajaran/bidang keahlian/guru kelas TK/TKLB/SD/SDLB yang diikuti dalam program sertifikasi. Pengisian digit tersebut sesuai dengan Lampiran 5. Contoh, guru melaksanakan tugas mengajar bidang studi matematika SMP diisi dengan kode 180. Jika peserta sertifikasi adalah guru kelas SD diisi dengan kode 027. Pengisian Digit 11 Digit 10 diisi dengan kode kementerian yang membina guru. 1 Guru binaan kementerian pendidikan nasional 2 Guru binaan kementerian agama 3 Guru binaan kementerian kelautan Pengisian Digit 11, 12, 13, dan 14 Digit 11, 12, 13, dan 14 adalah nomor urut peserta sertifikasi. Nomor urut tersebut diberikan oleh dinas pendidikan kabupaten/kota kepada peserta sertifikasi sesuai dengan urutan pada SK Penetapan Peserta peserta yang mengikuti sertifikasi. Misal, peserta sertifikasi nomor urut 15, digit tersebut ditulis Contoh Nomor Peserta yang Ditulis secara Lengkap: Peserta sertifikasi tahun 2011 (kode 11), di Provinsi Jawa Timur ( 05) Kabupaten Blitar (kode 15), guru SMP pengampu mata pelajaran matematika (kode 180), guru binaan Kemdiknas (kode 1), sebagai peserta sertifikasi dengan nomor urut 15; maka nomor peserta guru tersebut adalah sebagai berikut:

109 Provinsi KODE PROVINSI (DIGIT 3 DAN 4) DAN KABUPATEN/KOTA (DIGIT 5 DAN 6) Provinsi Kabupaten Nama Kabupaten/Kota DKI Jakarta Kabupaten Kepulauan Seribu Kota Jakarta Pusat Kota Jakarta Utara Kota Jakarta Barat Kota Jakarta Selatan Kota Jakarta Timur Jawa Barat Kabupaten Bogor Kabupaten Sukabumi Kabupaten Cianjur Kabupaten Bandung Kabupaten Sumedang Kabupaten Garut Kabupaten Tasikmalaya Kabupaten Ciamis Kabupaten Kuningan Kabupaten Majalengka Kabupaten Cirebon Kabupaten Indramayu Kabupaten Subang Kabupaten Purwakarta Kabupaten Karawang Kabupaten Bekasi Kabupaten Bandung Barat Kota Bandung Kota Bogor Kota Sukabumi Kota Cirebon Kota Bekasi LAMPIRAN 6 109

110 Provinsi Provinsi Kabupaten Nama Kabupaten/Kota Kota Depok Kota Cimahi Kota Tasikmalaya Kota Banjar Jawa Tengah Kabupaten Cilacap Kabupaten Banyumas Kabupaten Purbalingga Kabupaten Banjarnegara Kabupaten Kebumen Kabupaten Purworejo Kabupaten Wonosobo Kabupaten Megelang Kabupaten Boyolali Kabupaten Klaten Kabupaten Sukoharjo Kabupaten Wonogiri Kabupaten Karanganyar Kabupaten Sragen Kabupaten Grobogan Kabupaten Blora Kabupaten Rembang Kabupaten Pati Kabupaten Kudus Kabupaten Jepara Kabupaten Demak Kabupaten Semarang Kabupaten Temanggung Kabupaten Kendal Kabupaten Batang Kabupaten Pekalongan Kabupaten Pemalang Kabupaten Tegal 110

111 Provinsi Provinsi Kabupaten Nama Kabupaten/Kota Kabupaten Brebes Kota Magelang Kota Surakarta Kota Salatiga Kota Semarang Kota Pekalongan Kota Tegal DI Yogyakarta Kabupaten Bantul Kabupaten Sleman Kabupaten Gunung Kidul Kabupaten Kulonprogo Kota Yogyakarta Jawa Timur Kabupaten Gresik Kabupaten Sidoarjo Kabupaten Mojokerto Kabupaten Jombang Kabupaten Bojonegoro Kabupaten Tuban Kabupaten Lamongan Kabupaten Madiun Kabupaten Ngawi Kabupaten Magetan Kabupaten Ponorogo Kabupaten Pacitan Kabupaten Kediri Kabupaten Nganjuk Kabupaten Blitar Kabupaten Tulungagung Kabupaten Trenggalek Kabupaten Malang Kabupaten Pasuruan Kabupaten Probolinggo 111

112 Provinsi Provinsi Kabupaten Nama Kabupaten/Kota Kabupaten Lumajang Kabupaten Bondowoso Kabupaten Situbondo Kabupaten Jember Kabupaten Banyuwangi Kabupaten Pamekasan Kabupaten Sampang Kabupaten Sumenep Kabupaten Bangkalan Kota Surabaya Kota Malang Kota Madiun Kota Kediri Kota Mojokerto Kota Blitar Kota Pasuruan Kota Probolinggo Kota Batu Nangroe Aceh Kabupaten Aceh Besar Darussalam Kabupaten Pidie Kabupaten Aceh Utara Kabupaten Aceh Timur Kabupaten Aceh Tengah Kabupaten Aceh Barat Kabupaten Aceh Selatan Kabupaten Aceh Tenggara Kabupaten Simeulue Kabupaten Bireuen Kabupaten Aceh Singkil Kabupaten Aceh Tamiang Kabupaten Aceh Nagan Raya Kabupaten Aceh Jaya 112

113 Provinsi Provinsi Kabupaten Nama Kabupaten/Kota Kabupaten Aceh Barat Daya Kabupaten Gayo Luas Kabupaten Bener Meriah Kabupaten Pidie Jaya Kota Sabang Kota Banda Aceh Kota Lhokseumawe Kota Langsa Kota Subulussalam Sumatera Utara Kabupaten Deli Serdang Kabupaten Langkat Kabupaten Karo Kabupaten Simalungun Kabupaten Dairi Kabupaten Asahan Kabupaten Labuhan Batu Kabupaten Tapanuli Utara Kabupaten Tapanuli Tengah Kabupaten Tapanuli Selatan Kabupaten Nias Kabupaten Mandailing Natal Kabupaten Toba Samosir Kabupaten Nias Selatan Kabupaten Pakpak Bharat Kabupaten Humbang Hasundutan Kabupaten Samosir Kabupaten Serdang Bedagai Kabupaten Batu Bara Kabupaten Padang Lawas Kabupaten Padang Lawas Utara Kabupaten Labuhanbatu Utara Kabupaten Labuhanbatu selatan 113

114 Provinsi Provinsi Kabupaten Nama Kabupaten/Kota Kabupaten Nias Barat Kabupaten Nias Utara Kota Medan Kota Binjai Kota Tebing Tinggi Kota Pematang Siantar Kota Tanjung Balai Kota Sibolga Kota Padang Sidempuan Kota Gunung Sitoli Sumatera Barat Kabupaten Agam Kabupaten Pasaman Kabupaten Lima Puluh Kota Kabupaten Solok Kabupaten Padang Pariaman Kabupaten Pesisir Selatan Kabupaten Tanah Datar Kabupaten Sawah Lunto Sijunjung Kabupaten Kepulauan Mentawai Kabupaten Solok Selatan Kabupaten Dharmasraya Kabupaten Pasaman Barat Kota Bukittinggi Kota Padang Kota Padang Panjang Kota Sawahlunto Kota Solok Kota Payakumbuh Kota Pariaman Riau Kabupaten Kampar Kabupaten Bengkalis Kabupaten Indragiri Hulu 114

115 Provinsi Nama Kabupaten/Kota Provinsi Kabupaten Kabupaten Indragiri Hilir Kabupaten Pelalawan Kabupaten Rokan Hulu Kabupaten Rokan Hilir Kabupaten Siak Kabupaten Kuantan Singingi Kabupaten Kepulauan Meranti Kota Pekanbaru Kota Dumai Jambi Kabupaten Batanghari Kabupaten Bungo Kabupaten Sarolangun Kabupaten Tanjung Jabung Barat Kabupaten Kerinci Kabupaten Tebo Kabupaten Muara Jambi Kabupaten Tanjung Jabung Timur Kabupaten Merangin Kota Jambi Kota Sungai Penuh Sumatera Kabupaten Musi Banyuasin Selatan Kabupaten Ogan Komering Ilir Kabupaten Ogan Komering Ulu Kabupaten Muara Enim Kabupaten Lahat Kabupaten Musi Rawas Kabupaten Banyuasin Kabupaten Oku Timur Kabupaten Oku Selatan Kabupaten Ogan Ilir Kabupaten Empat Lawang Kota Palembang 115

116 Provinsi Provinsi Kabupaten Nama Kabupaten/Kota Kota Prabumulih Kota Lubuk Linggau Kota Pagar Alam Lampung Kabupaten Lampung Selatan Kabupaten Lampung Tengah Kabupaten Lampung Utara Kabupaten Lampung Barat Kabupaten Tulang Bawang Kabupaten Tanggamus Kabupaten Lampung Timur Kabupaten Way Kanan Kabupaten Pesawaran Kabupaten Mesuji Kabupaten Pringsewu Kabupaten Tulang Bawang Barat Kota Bandar Lampung Kota Metro Kalimantan Kabupaten Sambas Barat Kabupaten Pontianak Kabupaten Sanggau Kabupaten Sintang Kabupaten Kapuas Hulu Kabupaten Ketapang Kabupaten Bengkayang Kabupaten Landak Kabupaten Sekadau Kabupaten Melawi Kabupaten Kayong Utara Kota Pontianak Kota Singkawang Kalimantan Kabupaten Kapuas Tengah Kabupaten Barito Selatan 116

117 Provinsi Provinsi Kabupaten Nama Kabupaten/Kota Kabupaten Barito Utara Kabupaten Kotawaringin Timur Kabupaten Kotawaringin Barat Kabupaten Katingan Kabupaten Seruyan Kabupaten Sukamara Kabupaten Lamandau Kabupaten Gunung Mas Kabupaten Pulang Pisau Kabupaten Murung Raya Kabupaten Barito Timur Kota Palangkaraya Kalimantan Kabupaten Banjar Selatan Kabupaten Tanah Laut Kabupaten Barito Kuala Kabupaten Tapin Kabupaten Hulu Sungai Selatan Kabupaten Hulu Sungai Tengah Kabupaten Hulu Sungai Utara Kabupaten Tabalong Kabupaten Kotabaru Kabupaten Balangan Kabupaten Tanah Bumbu Kota Banjarmasin Kota Banjarbaru Kalimantan Timur Kabupaten Pasir Kabupaten Kutai Kartanegara Kabupaten Berau Kabupaten Bulongan Kabupaten Malinau Kabupaten Nunukan Kabupaten Kutai Barat 117

118 Provinsi Nama Kabupaten/Kota Provinsi Kabupaten Kabupaten Kutai Timur Kabupaten Penajam Paser Utara Kabupaten Tana Tidung Kota Samarinda Kota Balikpapan Kota Tarakan Kota Bontang Sulawesi Utara Kabupaten Bolaang Mengondow Kabupaten Minahasa Kabupaten Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Talaud Kabupaten Minahasa Selatan Kabupaten Minahasa Utara Kabupaten Mitra Kabupaten Bolmong Utara Kabupaten Kepulauan Sitaro Kabupaten Minahasa Tenggara Kabupaten Bolaang Mongondow Timur Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan Kota Manado Kota Bitung Kota Tomohon Kota Kotamobagu Sulawesi Tengah Kabupaten Banggai Kepulauan Kabupaten Donggala Kabupaten Poso Kabupaten Banggai Kabupaten Buol Kabupaten Toli Toli Kabupaten Morowali Kabupaten Parigi Muotong Kabupaten Tojo Una-Una 118

119 Provinsi Provinsi Kabupaten Nama Kabupaten/Kota Kabupaten Sigi Kota Palu Sulawesi Selatan Kabupaten Maros Kabupaten Pangkajene Kepulauan Kabupaten Gowa Kabupaten Takalar Kabupaten Jeneponto Kabupaten Barru Kabupaten Bone Kabupaten Wajo Kabupaten Soppeng Kabupaten Bantaeng Kabupaten Bulukumba Kabupaten Sinjai Kabupaten Selayar Kabupaten Pinrang Kabupaten Sidenreng Rappang Kabupaten Enrekang Kabupaten Luwu Kabupaten Tana Toraja Kabupaten Luwu Utara Kabupaten Luwu Timur Kabupaten Toraja Utara Kota Makasar Kota Pare Pare Kota Palopo Sulawesi Tenggara Kabupaten Konawe Kabupaten Muna Kabupaten Buton Kabupaten Kolaka Kabupaten Konawe Selatan Kabupaten Wakatobi 119

120 Provinsi Provinsi Kabupaten Nama Kabupaten/Kota Kabupaten Bombana Kabupaten Kolaka Utara Kabupaten Kowane Utara Kabupaten Buton Utara Kota Kendari Kota Bau-Bau Maluku Kabupaten Maluku Tengah Kabupaten Maluku Tenggara Kabupaten Buru Kabupaten Maluku Tenggara Barat Kabupaten Seram Bagian Barat Kabupaten Seram Bagian Timur Kabupaten Kepulauan Aru Kabupaten Buru Selatan Kabupaten Maluku Barat Daya Kota Ambon Kota Tual Bali Kabupaten Buleleng Kabupaten Jembrana Kabupaten Tabanan Kabupaten Badung Kabupaten Gianyar Kabupaten Klungkung Kabupaten Bangli Kabupaten Karang Asem Kota Denpasar Nusa Tenggara Kabupaten Lombok Barat Barat Kabupaten Lombok Tengah Kabupaten Lombok Timur Kabupaten Sumbawa Kabupaten Dompu Kabupaten Bima 120

121 Provinsi Nama Kabupaten/Kota Provinsi Kabupaten Kabupaten Sumbawa Barat Kabupaten Lombok Utara Kota Mataram Kota Bima Nusa Tenggara Kabupaten Kupang Timur Kabupaten Timor Tengah Selatan Kabupaten Timor Tengah Utara Kabupaten Belu Kabupaten Alor Kabupaten Flores Timur Kabupaten Sikka Kabupaten Ende Kabupaten Ngada Kabupaten Manggarai Kabupaten Sumba Timur Kabupaten Sumba Barat Kabupaten Lembata Kabupaten Rote Ndao Kabupaten Manggarai Barat Kabupaten Nagekeo Kabupaten Sumba Tengah Kabupaten Sumba Barat Daya Kabupaten Manggarai Timur Kabupaten Sabu Raijua Kota Kupang Papua Kabupaten Jaya Pura Kabupaten Biak Numfor Kabupaten Yapen Waropen Kabupaten Marauke Kabupaten Jayawijaya Kabupaten Nabire Kabupaten Paniai 121

122 Provinsi Provinsi Kabupaten Nama Kabupaten/Kota Kabupaten Puncak Jaya Kabupaten Mimika Kabupaten Boven Digul Kabupaten Mappi Kabupaten Asmat Kabupaten Yahukimo Kabupaten Pegunungan Bintang Kabupaten Tolikara Kabupaten Sarmi Kabupaten Keerom Kabupaten Waropen Kabupaten Supiori Kabupaten Memberano Raya Kabupaten Memberano Tengah Kabupaten Nduga Tengah Kabupaten Yalimo Kabupaten Puncak Kabupaten Dogiyai Kabupaten Lanny Jaya Kabupaten Deiyai Kabupaten Intan Jaya Kota Jayapura Bengkulu Kabupaten Bengkulu Utara Kabupaten Rejang Lebong Kabupaten Bengkulu Selatan Kabupaten Muko-Muko Kabupaten Kepahiang Kabupaten Lebong Kabupaten Kaur Kabupaten Seluma Kabupaten Bengkulu Tengah Kota Bengkulu 122

123 Provinsi Provinsi Kabupaten Nama Kabupaten/Kota Maluku Utara Kabupaten Halmahera Tengah Kabupaten Halmahera Barat Kabupaten Halmahera Utara Kabupaten Halmahera Selatan Kabupaten Halmahera Timur Kabupaten Kepulauan Sula Kabupaten Morotai Kota Ternate Kota Tidore Kepulauan Banten Kabupaten Pandeglang Kabupaten Lebak Kabupaten Tangerang Kabupaten Serang Kota Cilegon Kota Tangerang Kota Serang Kota Tangerang Selatan Babel Kabupaten Bangka Kabupaten Belitung Kabupaten Bangka Tengah Kabupaten Bangka Barat Kabupaten Bangka Selatan Kabupaten Belitung Timur Kota Pangkal Pinang Gorontalo Kabupaten Boalemo Kabupaten Gorontalo Kabupaten Pouwato Kabupaten Bonebolango Kabupaten Gorontalo Utara Kota Gorontalo Kepulauan Riau Kabupaten Kepulauan Riau (Bintan) Kabupaten Karimun 123

124 Provinsi Provinsi Kabupaten Nama Kabupaten/Kota Kabupaten Natuna Kabupaten Lingga Kabupaten Kepulauan Anambas Kota Batam Kota Tanjung Pinang Papua Barat Kabupaten Fak-Fak Kabupaten Sorong Kabupaten Manokwari Kabupaten Kaimana Kabupaten Sorong Selatan Kabupaten Raja Ampat Kabupaten Teluk Bintuni Kabupaten Teluk Wondama Kabupaten Tambrauw Kabupaten Maybrat Kota Sorong Sulawesi Barat Kabupaten Mamuju Kabupaten Mamuju Utara Kabupaten Polewali Kabupaten Mamasa Kabupaten Majene 124

125 LAMPIRAN 7 KODE BIDANG STUDI/MATA PELAJARAN/GURU KELAS/GURU YANG DIANGKAT DALAM JABATAN PENGAWAS A. GURU MATA PELAJARAN NON KEJURUAN DI SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK*, DAN SLB (Pengelompokan mata pelajaran berdasarkan permendiknas No. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi, No. 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan, dan No. 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Guru) No Satuan Pendidikan Mata Pelajaran/Guru Kelas 1 PAUD/TK Guru Kelas PAUD/TK RA Guru Kelas RA SD Guru Kelas SD MI Guru Kelas MI SDLB Guru Kelas SDLB MILB Guru Kelas MILB SD/MI/SDLB; SMP/MTs/SMPLB; Pendidikan Agama Islam 127 SMA/MA/SMALB/SMK/MAK* 8 SD/MI/SDLB; SMP/MTs/SMPLB; Pendidikan Agama Katholik 130 SMA/MA/SMALB/SMK/MAK* 9 SD/MI/SDLB; SMP/MTs/SMPLB; Pendidikan Agama Kristen 134 SMA/MA/SMALB/SMK/MAK* 10 SD/MI/SDLB; SMP/MTs/SMPLB; Pendidikan Agama Hindu 137 SMA/MA/SMALB/SMK/MAK* 11 SD/MI/SDLB; SMP/MTs/SMPLB; Pendidikan Agama Buddha 140 SMA/MA/SMALB/SMK/MAK* 12 SD/MI/SDLB; SMP/MTs/SMPLB; Pendidikan Agama Konghucu 143 SMA/MA/SMALB/SMK/MAK* 13 SD/MI/SDLB; SMP/MTs/SMPLB; SMA/MA/SMALB/SMK/MAK* Seni Budaya

126 No Satuan Pendidikan Mata Pelajaran/Guru Kelas 14 SD/MI/SDLB; SMP/MTs/SMPLB; Pendidikan Jasmani dan Kesehatan 220 SMA/MA/SMALB/SMK/MAK* 15 SD/MI/SDLB; SMP/MTs/SMPLB; Bahasa Inggris 157 SMA/MA/SMALB/SMK/MAK* 16 SMP/MTs/SMPLB; SMA/MA/SMALB/SMK/MAK* Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) SMP/MTs/SMPLB; SMA/MA/SMALB/SMK/MAK* Matematika SMP/MTs/SMPLB; SMA/MA/SMALB/SMK/MAK* Bahasa Indonesia SMP/MTs; SMA/MA Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) SMP/MTs; SMA/MA Keterampilan SMP/MTs/SMPLB; SMALB Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) SMP/MTs/SMPLB; SMALB Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) SMA/MA/SMK/MAK* Biologi SMA/MA/SMK/MAK* Fisika SMA/MA/SMK/MAK* Kimia SMA/MA/SMK/MAK* Ekonomi SMA/MA/SMK/MAK* Sosiologi SMA/MA/SMK/MAK* Antropologi SMA/MA/SMK/MAK* Geografi SMA/MA/SMK/MAK* Sejarah SMA/MA/SMK/MAK* Bahasa Arab SMA/MA/SMK/MAK* Bahasa Jerman SMA/MA/SMK/MAK* Bahasa Perancis SMA/MA/SMK/MAK* Bahasa Jepang SMA/MA/SMK/MAK* Bahasa Mandarin SMK/MAK* Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) SMK/MAK* Kewirausahaan SMP/MTs/SMPLB; SMA/MA/SMALB/SMK/MAK* Bimbingan dan Konseling (Konselor) MI/MTs/MA/MAK Akidah-Akhlak **

127 No Satuan Pendidikan Mata Pelajaran/Guru Kelas 40 MI/MTs/MA/MAK Qur an-hadis** MI/MTs/MA/MAK Fiqih** MI/MTs/MA/MAK Sejarah Kebudayaan Islam** MI/MTs/MA/MAK Bahasa Arab** SMA Kristen Pendidikan Teologi Kristen** 245 * Hanya untuk kelompok mata pelajaran normatif dan adaptif ** Hanya untuk satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah di lingkungan Kementerian Agama B. MATA PELAJARAN KEJURUAN DI SMK/MAK (Berdasarkan Keputusan Dirjen Mandikdasmen No. 251/C/KEP/MN/2008 Tentang Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan) Bidang Studi No Keahlian 1 Teknologi dan Rekayasa Program Studi Keahlian Kompetensi Keahlian Bangunan Konstruksi Baja 401 Plambing dan sanitasi Survey dan Pemetaan Ketenagalistrikan Konstruksi Kayu 402 Konstruksi Batu dan Beton 403 Gambar Bangunan 406 Furnitur 616 Plambing dan Sanitasi 407 Survey dan Pemetaan 521 Pembangkit Tenaga Listrik 415 Distribusi Tenaga Listrik 417 Transmisi Tenaga Listrik 414 Instalasi Tenaga Listrik 617 Otomasi Industri 618 Pendinginan Pendinginan dan Tata Udara 536 dan Tata Udara Mesin Pemesinan 424 Pengelasan 421 Fabrikasi Logam

128 No Bidang Studi Keahlian Program Studi Keahlian Kompetensi Keahlian Pengecoran Logam 423 Gambar Mesin 426 Pemeliharaan Mekanik Mesin 425 Otomotif Kendaraan Ringan 586 Teknologi Pesawat Udara Sepeda Motor 587 Perbaikan Bodi Otomotif 429 Alat Berat 428 Ototronik 430 Air Frame dan Power Plant 470 Pemesinan Pesawat Udara 467 Konstruksi Badan Pesawat Udara 469 Konstruksi Rangka Pesawat Udara 468 Kelistrikan Pesawat Udara 472 Elektronika Pesawat Udara 473 Pemeliharaan dan Perbaikan Instrumen 471 Elektronika Pesawat Udara (Avionic Electronic Instrumentation Maintenance and Repair) Perkapalan Konstruksi Kapal Baja 476 Teknologi Tekstil (483) Konstruksi Kapal Kayu 481 Konstruksi Kapal Fiberglass 588 Instalasi Pemesinan Kapal 478 Pengelasan Kapal 477 Kelistrikan Kapal 479 Gambar Rancang Bangun Kapal 480 Interior Kapal 589 Pemintalan Serat Buatan 484 Pembuatan Benang 485 Pembuatan Kain 486 Penyempurnaan Tekstil 590 Garmen 591 Grafika Persiapan Grafika 492 Produksi Grafika

129 No Bidang Studi Keahlian 2. Teknologi Informasi dan Komunikasi Program Studi Keahlian Geologi Pertambangan Instrumentasi Industri Kompetensi Keahlian Geologi Pertambangan 495 Instrumentasi Gelas 502 Instrumentasi Logam 501 Kontrol Proses 499 Kontrol Mekanik 500 Kimia Kimia Analisis 506 Kimia Industri 505 Pelayaran Nautika Kapal Penangkap Ikan 511 a Kapal Penangkap Ikan 512 Nautika Kapal Niaga 509 a Kapal Niaga 510 Industri dan Manajemen Produksi 592 dan Manajemen Pergudangan 593 dan Manajemen Transportasi 594 Perminyakan Produksi Perminyakan 595 Pemboran Minyak 596 Pengolahan Minyak, Gas, dan Petro 597 Kimia Elektronika Audio-Video 533 Telekomunikasi Komputer dan Informatika Broadcasting Elektronika Industri 534 Mekatronika 598 Transmisi Telekomunikasi 599 Suitsing 517 Jaringan Akses 600 Rekayasa Perangkat Lunak 524 Komputer dan Jaringan 525 Multi Media 526 Animasi 565 Produksi dan Penyiaran Program Pertelevisian Produksi dan Penyiaran Program Radio

130 No Bidang Studi Program Studi Keahlian Keahlian Kompetensi Keahlian 3. Kesehatan Kesehatan Keperawatan 575 Keperawatan Gigi 577 Analisi Kesehatan 580 Farmasi 582 Farmasi Industri 601 Perawatan Sosial Perawatan Sosial Seni, Kerajinan, dan Pariwisata 5. Agribisnis dan Agroteknologi Seni Rupa Seni Lukis 603 Desain dan Produksi Kria Seni Patung 604 Desain Komunikasi Visual 605 Desain Produksi Interior dan Landscaping 606 Desain dan Produksi Kria Tekstil 460 Desain dan Produksi Kria Kulit 461 Desain dan Produksi Kria Keramik 462 Desain dan Produksi Kria Logam 463 Desain dan Produksi Kria Kayu 464 Seni Pertunjukkan Seni Musik Klasik 568 Seni Musik Non Klasik 569 Seni Tari 570 Seni Karawitan 571 Seni Pedalangan 572 Seni Teater 573 Pariwisata Usaha Perjalanan Wisata 607 Akomodasi Perhotelan 549 Tata Boga Jasa Boga 608 Patiseri 434 Tata Kecantikan Kecantikan Kulit 437 Kecantikan Rambut 438 Tata Busana Busana Butik 609 Agribisnis Produksi Tanaman Agribisnis Tanaman Pangan dan 553 Hortikultura Agribisnis Tanaman Perkebunan 558 Agribisnis Pembibitan dan Kultur Jaringan Tanaman

131 No Bidang Studi Keahlian 6. Bisnis dan Manajemen Program Studi Keahlian Agribisnis Produksi Ternak Agribisnis Produksi Sumberdaya Perairan Mekanisasi Pertanian Agribisnis Hasil Pertanian Kompetensi Keahlian Agribisnis Ternak Ruminansia 445 Agribisnis Ternak Unggas 446 Agribisnis Aneka Ternak 610 Perawatan Kesehatan Ternak 611 Agribisnis Perikanan 449 Agribisnis Rumput Laut 453 Mekanisasi Pertanian 612 Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian 456 Pengawasan Mutu 458 Penyuluhan Penyuluhan Pertanian 613 Pertanian Kehutanan Kehutanan (4 Tahun) 614 Administrasi Administrasi Perkantoran 539 Keuangan Akuntansi 540 Perbankan 543 Tata Niaga Pemasaran 615 C. MATA PELAJARAN MUATAN LOKAL No Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Muatan Lokal 1 SD/MI/SDLB; SMP/MTs/SMPLB 2 SD/MI/SDLB; SMP/MTs/SMPLB; SMA/MA/SMALB/ SMK/MAK* 3 SD/MI/SDLB; SMP/MTs/SMPLB; SMA/MA/SMALB/ SMK/MAK* Bahasa Daerah 062 Bila mata pelajaran muatan lokal diisi dengan mata pelajaran Bahasa, TIK, Keterampilan, Kewirausahaan atau mata pelajaran lainnya yang termasuk mata pelajaran non kejuruan (bagian A) atau mata pelajaran kejuruan (bagian B) maka kode mata pelajarannya disesuaikan dengan kode mata pelajaran non kejuruan atau kejuruan tersebut. Mata pelajaran muatan lokal yang diisi dengan materi ajar yang sesuai dengan potensi daerah yang belum termasuk kelompok mata pelajaran kejuruan (bagian B) Lihat kode mata pelajaran kejuruan atau non kejuruan yang relevan

132 No Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Muatan Lokal 4 MI; MTs; MA; MAK Mata pelajaran muatan lokal yang diisi dengan materi ajar keagamaan Islam 250 D. GURU YANG DIANGKAT DALAM JABATAN PENGAWAS (Berdasarkan Permendiknas No. 12 tahun 2007 tentang Standar Pengawas Satuan Pendidikan) No Satuan Pendidikan Pengawas Rumpun Mata Pelajaran 1 PAUD/TK/RA Pengawas PAUD/TK/RA SD/MI Pengawas SD/MI SMP/MTs 4 SMA/MA 5 SMK/MAK Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) dan Teknologi 911 Informasi dan Komunikasi (TIK) Ilmu Pengetahuan Sosial 912 Bahasa 913 Olah Raga 914 Seni dan Budaya 915 Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) dan Teknologi 921 Informasi dan Komunikasi (TIK) Ilmu Pengetahuan Sosial 922 Bahasa 923 Olah Raga 924 Seni dan Budaya 925 Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) dan Teknologi 931 Informasi dan Komunikasi (TIK) Ilmu Pengetahuan Sosial 932 Bahasa 933 Olah Raga 934 Seni Budaya 935 Tekhnik dan Industri 936 Pertanian dan Kehutanan 937 Bisnis dan Manajemen

133 No Satuan Pendidikan Pengawas Rumpun Mata Pelajaran Pariwisata 939 Kesejahteraan Masyarakat 940 Seni dan Kerajinan SDLB/SMPLB/SMALB Pengawas SLB SD/MI/; SMP/MTs; SMA/MA; SMK/MAK Pengawas Bimbingan dan Konseling atau Konselor SD/MI/SDLB; SMP/MTs/SMPLB; SMA/MA/SMALB; SMK/MAK Pendidikan Agama Islam SD/MI/SDLB; SMP/MTs/SMPLB; SMA/MA/SMALB; SMK/MAK Pendidikan Agama Katholik SD/MI/SDLB; SMP/MTs/SMPLB; SMA/MA/SMALB; SMK/MAK Pendidikan Agama Kristen SD/MI/SDLB; SMP/MTs/SMPLB; SMA/MA/SMALB; SMK/MAK Pendidikan Agama Hindu SD/MI/SDLB; SMP/MTs/SMPLB; SMA/MA/SMALB; SMK/MAK Pendidikan Agama Buddha SD/MI/SDLB; SMP/MTs/SMPLB; SMA/MA/SMALB; SMK/MAK Pendidikan Agama Konghucu 969 Asesor Pengawas Mapel dan BK: 955 Asesor Pengawas Agama sesuai dengan nomor kode pengawasnya. 133

134 LAMPIRAN 8 PROGRAM STUDI PENILAI DAN PROGRAM STUDI, JURUSAN, SERTA FAKULTAS PAYUNG KERJA SAMA PT PENDUKUNG A. GURU MATA PELAJARAN NON KEJURUAN DI SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK*, DAN SLB No Satuan Pendidikan 1 PAUD/TK Mata Pelajaran/ Guru Kelas Guru Kelas PAUD/TK 020 Payung Kerjasama dengan PT Pendukung Prodi Penilai Jurusan/ Prodi di Fakultas di Rayon LPTK Rayon LPTK PGPAUD/PGTK - - PGSD 2 RA Guru Kelas RA 021 PGRA SD Guru Kelas SD 027 PGSD MI Guru Kelas MI 028 PGMI SDLB 6 MILB SD/MI/SDLB; SMP/MTs/SMPLB; SMA/MA/SMALB/ SMK/MAK* SD/MI/SDLB; SMP/MTs/SMPLB; SMA/MA/SMALB/ SMK/MAK* SD/MI/SDLB; SMP/MTs/SMPLB; SMA/MA/SMALB/ SMK/MAK* SD/MI/SDLB; SMP/MTs/SMPLB; SMA/MA/SMALB/ SMK/MAK* Guru Kelas SDLB Guru Kelas MILB Agama Islam Agama Katholik Agama Kristen Agama Hindu 800 PGSD 801 PGMI Agama Islam Agama Katholik Agama Kristen Agama Hindu Tarbiyah

135 No Satuan Pendidikan SD/MI/SDLB; SMP/MTs/SMPLB; SMA/MA/SMALB/ SMK/MAK* SD/MI/SDLB; SMP/MTs/SMPLB; SMA/MA/SMALB/ SMK/MAK* SD/MI/SDLB; SMP/MTs/SMPLB; SMA/MA/SMALB/ SMK/MAK* Mata Pelajaran/ Guru Kelas Agama Buddha Agama Konghucu Seni Budaya 217 Prodi Penilai Agama Budha Agama Konghucu Seni Drama, Tari, dan Musik Seni Rupa Seni Tari Payung Kerjasama dengan PT Pendukung Jurusan/ Prodi di Fakultas di Rayon LPTK Rayon LPTK SD/MI/SDLB; SMP/MTs/SMPLB; SMA/MA/SMALB/ SMK/MAK* Jasmani dan Kesehatan 220 Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi Kepelatihan Olahraga Olah Raga dan Kesehatan 15 SD/MI/SDLB; SMP/MTs/SMPLB; SMA/MA/SMALB/ SMK/MAK* Bahasa Inggris 157 Bahasa Inggris Bahasa Bahasa SMP/MTs/SMPLB; SMA/MA/SMALB/ SMK/MAK* SMP/MTs/SMPLB; SMA/MA/SMALB/ SMK/MAK* Kewarganegar aan (PKn) 154 Matematika 180 Pancasila dan Kewarganegaraan Matematika - Pendidkan IPS - MIPA 18 SMP/MTs/SMPLB; SMA/MA/SMALB/ SMK/MAK* Bahasa Indonesia 156 Bahasa Indonesia Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah - Bahasa 135

136 No Satuan Pendidikan SMP/MTs; SMA/MA SMP/MTs; SMA/MA SMP/MTs/SMPLB; SMALB SMP/MTs/SMPLB; SMALB SMA/MA/SMK/ MAK* SMA/MA/SMK/ MAK* SMA/MA/SMK/ MAK* Mata Pelajaran/ Guru Kelas Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) 224 Keterampilan 227 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Prodi Penilai Informatika & Komputer Ilmu Komputer Keterampilan Seni Rupa Kriya IPA Fisika Kimia Biologi IPS Ekonomi Sejarah dan Sosiologi Sosiologi dan Antropologi Geografi Payung Kerjasama dengan PT Pendukung Jurusan/ Prodi di Fakultas di Rayon LPTK Rayon LPTK Informatika Matematika Fisika Seni MIPA Seni - MIPA - IPS Biologi 190 Biologi - MIPA Fisika 184 Fisiska - MIPA Kimia 187 Kimia - MIPA 26 SMA/MA/SMK/ MAK* Ekonomi 210 Ekonomi Ekonomi- Koperasi - IPS Ekonomi 136

137 No Satuan Pendidikan SMA/MA/SMK/ MAK* SMA/MA/SMK/ MAK* SMA/MA/SMK/ MAK* SMA/MA/SMK/ MAK* SMA/MA/SMK/ MAK* SMA/MA/SMK/ MAK* SMA/MA/SMK/ MAK* SMA/MA/SMK/ MAK* SMA/MA/SMK/ MAK* 36 SMK/MAK* Mata Pelajaran/ Guru Kelas Sosiologi 214 Antropologi 215 Prodi Penilai Sosiologi Sejarah dan Sosiologi Sosiologi Sosiologi dan Antropologi Sejarah dan Sosiologi Payung Kerjasama dengan PT Pendukung Jurusan/ Prodi di Fakultas di Rayon LPTK Rayon LPTK - IPS - IPS Geografi 207 Geografi - IPS Sejarah 204 Bahasa Arab 167 Bahasa Jerman Bahasa Perancis Bahasa Jepang Bahasa Mandarin Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) SMK/MAK* Kewirausahaan SMP/MTs/SMPLB; SMA/MA/SMALB/ SMK/MAK* Bimbingan dan Konseling (Konselor) 810 Sejarah Pend Sejarah dan Sosiologi Bahasa Arab Bahasa Jerman Bahasa Perancis Bahasa Jepang Bahasa Mandarin Informatika & Komputer Ilmu Komputer Ekonomi/PDU Bimbingan dan Konseling Bahasa Bahasa Bahasa Bahasa Bahasa Informatika Matematika Fisika Ekonomi - IPS - - Bahasa Bahasa Bahasa Bahasa Bahasa MIPA Ekonomi IPS 137

138 No Satuan Pendidikan 39 MI/MTs/MA/MAK 40 MI/MTs/MA/MAK 41 MI/MTs/MA/MAK 42 MI/MTs/MA/MAK 43 MI/MTs/MA/MAK 44 SMA Kristen Mata Pelajaran/ Guru Kelas Akidah-Akhlak ** Qur an- Hadis** Fiqih** Sejarah Kebudayaan Islam** Bahasa Arab** Teologi Kristen** Prodi Penilai Agama Islam Agama Islam Agama Islam Agama Islam Agama Islam Agama Islam Payung Kerjasama dengan PT Pendukung Jurusan/ Prodi di Fakultas di Rayon LPTK Rayon LPTK - Tarbiyah - Tarbiyah - Tarbiyah - Tarbiyah - Tarbiyah - Tarbiyah *Hanya untuk kelompok mata pelajaran normatif dan adaptif **Hanya untuk satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah di lingkungan Kementerian Agama B. MATA PELAJARAN KEJURUAN DI SMK/MAK No Bidang Studi Keahlian 1 Teknologi dan Rekayasa Program Studi Keahlian Bangunan Kompetensi Keahlian Konstruksi Baja 401 Prodi Penilai Bangunan Payung Kerjasama dengan PT Pendukung Prodi di Rayon LPTK - Jurusan/ Fakultas di Rayon LPTK Konstruksi Kayu 402 Bangunan - 138

139 No Bidang Studi Keahlian Program Studi Keahlian Kompetensi Keahlian Konstruksi Batu dan Beton Gambar Bangunan Prodi Penilai Bangunan Bangunan Payung Kerjasama dengan PT Pendukung Prodi di Rayon LPTK - - Jurusan/ Fakultas di Rayon LPTK Furnitur 616 Bangunan - Plambing dan sanitasi Survey dan Pemetaan Ketenagalistrikan Plambing dan Sanitasi Survey dan Pemetaan Pembangkit Tenaga Listrik Distribusi Tenaga Listrik Transmisi Tenaga Listrik Instalasi Tenaga Listrik Otomasi Industri Bangunan Bangunan Elektro Elektro Elektro Elektro Elektro

140 No Bidang Studi Keahlian Program Studi Keahlian Pendinginan dan Tata Udara Mesin Kompetensi Keahlian Pendinginan dan Tata Udara Pemesinan Prodi Penilai Elektro Mesin Payung Kerjasama dengan PT Pendukung Prodi di Rayon LPTK - - Jurusan/ Fakultas di Rayon LPTK Otomotif Pengelasan Fabrikasi Logam Pengecoran Logam Gambar Mesin Pemeliharaan Mekanik Mesin Kendaraan Ringan Sepeda Motor Perbaikan Bodi Otomotif Alat Berat Mesin Mesin Mesin Mesin Mesin Otomotif Otomotif Otomotif Otomotif Mesin Mesin Mesin Mesin 140

141 No Bidang Studi Keahlian Program Studi Keahlian Teknologi Pesawat Udara Kompetensi Keahlian Ototronik 430 Air Frame dan Power Plant Pemesinan Pesawat Udara Konstruksi Badan Pesawat Udara Konstruksi Rangka Pesawat Udara Prodi Penilai Otomotif Penerbangan Penerbangan Penerbangan Penerbangan Payung Kerjasama dengan PT Pendukung Prodi di Rayon LPTK Mesin Mesin Mesin Mesin Mesin Jurusan/ Fakultas di Rayon LPTK Kelistrikan Pesawat Udara 472 Penerbangan Elektro Elektronika Pesawat Udara Pemeliharaan dan Perbaikan Instrumen Elektronika Pesawat Udara (Avionic Electronic Instrumentation Maintenance and Repair) Penerbangan Penerbangan Elektronika Elektronika 141

142 No Bidang Studi Keahlian Program Studi Keahlian Perkapalan Kompetensi Keahlian Konstruksi Kapal Baja 476 Prodi Penilai Perkapalan Payung Kerjasama dengan PT Pendukung Prodi di Rayon LPTK Mesin Jurusan/ Fakultas di Rayon LPTK Teknologi Tekstil Konstruksi Kapal Kayu Konstruksi Kapal Fiberglass Instalasi Pemesinan Kapal Pengelasan Kapal Kelistrikan Kapal Gambar Rancang Bangun Kapal Interior Kapal 589 Pemintalan Serat Buatan 484 Perkapalan Perkapalan Perkapalan Perkapalan Perkapalan Perkapalan Perkapalan Tekstil teknik bangunan mesin mesin mesin elektro Bangunan Mesin Arsitektur Bangunan Tata Busana / Kejuruan 142

143 No Bidang Studi Keahlian Program Studi Keahlian Grafika Kompetensi Keahlian Pembuatan Benang Pembuatan Kain Penyempurnaan Tekstil Garmen 591 Persiapan Grafika 492 Prodi Penilai Tekstil Tekstil Tekstil Tekstil Tata Busana Grafika Payung Kerjasama dengan PT Pendukung Prodi di Rayon LPTK Tata Busana Tata Busana Tata Busana Tata Busana Seni Rupa Jurusan/ Fakultas di Rayon LPTK / Kejuruan / Kejuruan / Kejuruan / Kejuruan Seni Produksi Grafika 491 Grafika Seni Rupa Seni Geologi Pertambangan Instrumentasi Industri Geologi Pertambangan Instrumentasi Gelas Instrumentasi Logam Kontrol Proses Pertambangan Industri Industri Industri Geografi Kimia Fisika Fisika Mesin Fisika 143

144 No Bidang Studi Keahlian Program Studi Keahlian Kimia Kompetensi Keahlian Kontrol Mekanik Kimia Analisis Prodi Penilai Industri Kimia Payung Kerjasama dengan PT Pendukung Prodi di Rayon LPTK Elektronika Mesin Kimia Jurusan/ Fakultas di Rayon LPTK MIPA Kimia Industri 505 Kimia Kimia MIPA Pelayaran Industri Nautika Kapal Penangkap Ikan a Kapal Penangkap Ikan Nautika Kapal Niaga a Kapal Niaga dan Manajemen Produksi dan Manajemen Pergudangan dan Manajemen Transportasi Pelayaran Pelayaran Pelayaran Pelayaran Industri Industri Manajemen Transportasi Fisika Mesin Fisika Mesin Mesin Mesin Manajemen MIPA MIPA 144

145 No Bidang Studi Keahlian Program Studi Keahlian Perminyakan Kompetensi Keahlian Produksi Perminyakan 595 Prodi Penilai Perminyakan Pertambangan Payung Kerjasama dengan PT Pendukung Prodi di Rayon LPTK Mesin Jurusan/ Fakultas di Rayon LPTK Elektronika Pemboran Minyak Pengolahan Minyak, Gas, dan Petro Kimia Audio-Video Perminyakan Pertambangan Perminyakan Pertambangan Elektronika Mesin Mesin Kimia Elektro Elektronika Industri 534 Elektronika Elektro Mekatronika 598 Elektronika Elektro 2. Teknologi Informasi dan Komunikasi Telekomunikasi Transmisi Telekomunikasi 599 Teknologi Informasi dan Komunikasi Elektronika Fisika MIPA 145

146 No Bidang Studi Keahlian Program Studi Keahlian Komputer dan Informatika Kompetensi Keahlian Suitsing Jaringan Akses Rekayasa Perangkat Lunak Komputer dan Jaringan Prodi Penilai Teknologi Informasi dan Komunikasi Teknologi Informasi dan Komunikasi Komputer dan Informatika Komputer dan Informatika Payung Kerjasama dengan PT Pendukung Prodi di Rayon LPTK Elektronika Elektronika Informatika Fisika Informatika Fisika Jurusan/ Fakultas di Rayon LPTK MIPA MIPA Multi Media 526 Animasi 565 Komputer dan Informatika Komputer Dan Informatika Informatika Fisika Informatika Fisika MIPA MIPA 146

147 No Bidang Studi Keahlian Program Studi Keahlian Broadcasting 3. Kesehatan Kesehatan 4. Seni, Kerajinan, dan Pariwisata Perawatan Sosial Seni Rupa Kompetensi Keahlian Produksi dan Penyiaran Program Pertelevisian Produksi dan Penyiaran Program Radio Elektronika Keperawatan Keperawatan Gigi Analisi Kesehatan Farmasi 582 Farmasi Industri Perawatan Sosial Seni Lukis 603 Seni Patung 604 Prodi Penilai Komputer dan Informatika Komputer dan Informatika Keperawatan Kesehatan Keperawatan Kesehatan Analis Kesehatan Farmasi Farmasi Industri Keperawatan Sosial Seni Rupa Seni Rupa Payung Kerjasama dengan PT Pendukung Prodi di Rayon LPTK Elektronika Pedidikan Biologi Pedidikan Biologi Pedidikan Biologi Kimia Kimia Pedidikan Biologi Seni Seni Jurusan/ Fakultas di Rayon LPTK MIPA MIPA MIPA MIPA MIPA MIPA Seni Seni Desain Komunikasi Visual 605 Seni Rupa Seni Rupa Seni Seni Seni Seni 147

148 No Bidang Studi Keahlian Program Studi Keahlian Desain dan Produksi Kria Seni Pertunjukkan Kompetensi Keahlian Desain Produksi Interior dan Landscaping Desain dan Produksi Kria Tekstil Desain dan Produksi Kria Kulit Desain dan Produksi Kria Keramik Desain dan Produksi Kria Logam Desain dan Produksi Kria Kayu Seni Musik Klasik Prodi Penilai Seni Rupa Kriya Kriya Kriya Kriya Kriya Seni Drama, Tari dan Musik Payung Kerjasama dengan PT Pendukung Prodi di Rayon LPTK Seni Seni (Seni Rupa) Seni (Seni Rupa) Seni (Seni Rupa) Seni (Seni Rupa) Seni (Seni Rupa) Seni Jurusan/ Fakultas di Rayon LPTK Seni Seni Seni Seni Seni Seni Seni Seni Musik Non Klasik 569 Seni Drama, Tari dan Musik Seni Seni Seni Tari 570 Seni Drama, Tari dan Musik Seni Seni Seni Karawitan 571 Seni Drama, Tari dan Musik Seni Seni Seni Pedalangan 572 Seni Drama, Tari dan Musik Seni Seni 148

149 No Bidang Studi Keahlian Program Studi Keahlian Pariwisata Tata Boga Kompetensi Keahlian Seni Teater 573 Usaha Perjalanan 607 Wisata Akomodasi Perhotelan 549 Jasa Boga 608 Prodi Penilai Seni Drama, Tari dan Musik Pariwisata Pariwisata Tata Boga Payung Kerjasama dengan PT Pendukung Prodi di Rayon LPTK Seni Manajemen/ Ekonomi Manajemen/ Ekonomi Jurusan/ Fakultas di Rayon LPTK Seni Ekonomi Ekonomi Agribisnis dan Agroteknologi Tata Kecantikan Tata Busana Agribisnis Produksi Tanaman Patiseri 434 Kecantikan Kulit Kecantikan Rambut Busana Butik 609 Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura Agribisnis Tanaman Perkebunan Tata Boga Tata Rias Tata Rias Tata Busana Agribisnis Produksi Tanaman Teknologi Pertanian Agribisnis Produksi Tanaman Teknologi Pertanian Biologi Biologi MIPA MIPA 149

150 No Bidang Studi Keahlian Program Studi Keahlian Agribisnis Produksi Ternak Kompetensi Keahlian Agribisnis Pembibitan dan Kultur Jaringan Tanaman Agribisnis Ternak Ruminansia Agribisnis Ternak Unggas Prodi Penilai Agribisnis Produksi Tanaman Teknologi Pertanian Agribisnis Produksi Ternak Teknologi Pertanian Agribisnis Produksi Ternak Teknologi Pertanian Payung Kerjasama dengan PT Pendukung Prodi di Rayon LPTK Biologi Biologi Biologi Jurusan/ Fakultas di Rayon LPTK MIPA MIPA MIPA Agribisnis Aneka Ternak 610 Agribisnis Produksi Ternak Biologi MIPA Agribisnis Produksi Sumberdaya Perairan Perawatan Kesehatan Ternak Agribisnis Perikanan Agribisnis Produksi Ternak Agribisnis Produksi Sumberdaya Perairan Biologi Biologi MIPA MIPA 150

151 No Bidang Studi Keahlian 6. Bisnis dan Manajemen Program Studi Keahlian Mekanisasi Pertanian Agribisnis Hasil Pertanian Penyuluhan Pertanian Kehutanan Administrasi Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut Mekanisasi Pertanian Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian Pengawasan Mutu Penyuluhan Pertanian Kehutanan (4 Tahun) Administrasi Perkantoran Prodi Penilai Agribisnis Produksi Sumberdaya Perairan Teknologi Pertanian Agribisnis Produksi Tanaman Teknologi Pertanian Agribisnis Produksi Tanaman Teknologi Pertanian Agribisnis Produksi Tanaman Teknologi Pertanian Agribisnis Produksi Tanaman Administrasi Perkantoran Payung Kerjasama dengan PT Pendukung Prodi di Rayon LPTK Biologi Mesin Biologi Biologi Biologi Biologi Ekonomi Jurusan/ Fakultas di Rayon LPTK MIPA MIPA MIPA MIPA MIPA Ekonomi IPS 151

152 No Bidang Studi Keahlian Program Studi Keahlian Kompetensi Keahlian Prodi Penilai Payung Kerjasama dengan PT Pendukung Prodi di Rayon LPTK Jurusan/ Fakultas di Rayon LPTK Manajemen Perkantoran Keuangan Akuntansi 540 Perbankan 543 Akuntansi Ekonomi Akuntansi Ekonomi - - Ekonomi IPS Ekonomi IPS Tata Niaga Pemasaran 615 Ekonomi Ekonomi IPS C. MATA PELAJARAN MUATAN LOKAL No Satuan Pendidikan 1 SD/MI/SD LB; SMP/ MTs/SMP LB Mata Pelajaran Muatan Lokal Bahasa Daerah 062 Prodi Penilai Bahasa Daerah Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Payung Kerjasama dengan PT Pendukung Jurusan/ Prodi di Fakultas di Rayon LPTK Rayon LPTK Bahasa Bahasa 152

153 No Satuan Pendidikan 2 SD/MI/SD LB; SMP/ MTs/SMP LB; SMA/ MA/SMA LB/SMK/ MAK* Mata Pelajaran Muatan Lokal Bila mata pelajaran muatan lokal diisi dengan mata pelajaran Bahasa, TIK, Keterampilan, Kewirausahaan atau mata pelajaran lainnya yang termasuk mata pelajaran non kejuruan (bagian A) atau mata pelajaran kejuruan (bagian B) maka kode mata pelajarannya disesuaikan dengan kode mata pelajaran non kejuruan atau kejuruan tersebut. Lihat kode mata pelajaran kejuruan atau non kejuruan yang relevan Prodi Penilai Prodi yang sesuai pada bagian A atau B Payung Kerjasama dengan PT Pendukung Jurusan/ Prodi di Fakultas di Rayon LPTK Rayon LPTK Prodi yang sesuai pada bagian A atau B Jurusan/Fak ultas Yang sesuai pada bagian A dan B 3 SD/MI/SD LB; SMP/ MTs/SMP LB; SMA/ MA/SMA LB/SMK/ MAK* Mata pelajaran muatan lokal yang diisi dengan materi ajar yang sesuai dengan potensi daerah yang belum termasuk kelompok mata pelajaran kejuruan (bagian B) 063 Prodi yang sesuai Mapel Prodi Serumpun Mapel Jurusan/Fak ultas Serumpun Mapel 4 MI; MTs; MA; MAK Mata pelajaran muatan lokal yang diisi dengan materi ajar keagamaan Islam 250 Prodi yang sesuai Mapel Prodi Serumpun Mapel Jurusan/Fak ultas Serumpun Mapel 153

154 E. GURU YANG DIANGKAT DALAM JABATAN PENGAWAS (Berdasarkan Permendiknas No. 12 tahun 2007 tentang Standar Pengawas Satuan Pendidikan) No Satuan Pendidikan 1 PAUD/TK/RA Pengawas Rumpun Mata Pelajaran Pengawas PAUD/TK/RA SD/MI Pengawas SD/MI SMP/MTs Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) dan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Ilmu Pengetahuan Sosial Prodi Penilai Administrasi Pendidikan/ Manajemen Pendidikan Payung Kerjasama dengan PT Pendukung Jurusan/ Prodi di Rayon Fakultas di LPTK Rayon LPTK - - Guru Anak Usia Dini - - Guru Sekolah Dasar Administrasi Pendidikan/ Manajemen Pendidikan Guru Sekolah Dasar Administrasi Pendidikan/ Manajemen - - Pendidikan IPA - - Matematika - - Fisika - - Kimia - - Biologi - - Administrasi Pendidikan/ Manajemen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

155 No Satuan Pendidikan 4 SMA/MA Pengawas Rumpun Mata Pelajaran Bahasa 913 Olah Raga 914 Seni dan Budaya 915 Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) dan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) 921 Payung Kerjasama dengan PT Pendukung Prodi Penilai Jurusan/ Prodi di Rayon Fakultas di LPTK Rayon LPTK Ekonomi - - Sejarah dan Sosiologi - - Sosiologi dan Antropologi - - Geografi - - Administrasi Pendidikan/ Manajemen - - Pendidikan Semua Bahasa - - Administrasi Pendidikan/ Manajemen - - Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan - - Rekreasi Kepelatihan - - Olahraga Administrasi Pendidikan/ Manajemen - - Pendidikan Semua Seni - - Administrasi Pendidikan/ Manajemen - - Pendidikan IPA - - Matematika

156 No Satuan Pendidikan Pengawas Rumpun Mata Pelajaran Payung Kerjasama dengan PT Pendukung Prodi Penilai Jurusan/ Prodi di Rayon Fakultas di LPTK Rayon LPTK Fisika - - Kimia - - Biologi - - Ilmu Pengetahuan Sosial 922 Administrasi Pendidikan/ Manajemen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Ekonomi - - Sejarah dan Sosiologi - - Sosiologi dan Antropologi - - Bahasa 923 Olah Raga 924 Geografi - - Administrasi Pendidikan/ Manajemen Pendidikan - - Semua Bahasa - - Administrasi Pendidikan/ Manajemen Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi

157 No Satuan Pendidikan 5 SMK/MAK Pengawas Rumpun Mata Pelajaran Seni dan Budaya 925 Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) dan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Ilmu Pengetahuan Sosial Prodi Penilai Kepelatihan Olahraga Administrasi Pendidikan/ Manajemen Pendidikan Payung Kerjasama dengan PT Pendukung Jurusan/ Prodi di Rayon Fakultas di LPTK Rayon LPTK Semua Seni - - Administrasi Pendidikan/ Manajemen - - Pendidikan IPA - - Matematika - - Fisika - - Kimia - - Biologi - - Administrasi Pendidikan/ Manajemen - - Pendidikan Ilmu Pengetahuan - - Sosial Ekonomi - - Sejarah Dan Sosiologi - - Sosiologi dan Antropologi - - Geografi

158 No Satuan Pendidikan Pengawas Rumpun Mata Pelajaran Bahasa 933 Olah Raga 934 Seni Budaya 935 dan Industri Pertanian dan Kehutanan Prodi Penilai Administrasi Pendidikan/ Manajemen Pendidikan Semua Bahasa Administrasi Pendidikan/ Manajemen Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi Kepelatihan Olahraga Administrasi Pendidikan/ Manajemen Pendidikan Semua Seni Administrasi Pendidikan/ Manajemen Pendidikan Semua Administrasi Pendidikan/ Manajemen Pendidikan Agribisnis Produksi Tanaman Teknologi Pertanian Payung Kerjasama dengan PT Pendukung Jurusan/ Prodi di Rayon Fakultas di LPTK Rayon LPTK Biologi MIPA 158

159 No Satuan Pendidikan Pengawas Rumpun Mata Pelajaran Bisnis dan Manajemen 938 Prodi Penilai Agribisnis Produksi Tanaman Agribisnis Produksi Ternak Administrasi Pendidikan/ Manajemen Pendidikan Payung Kerjasama dengan PT Pendukung Jurusan/ Prodi di Rayon Fakultas di LPTK Rayon LPTK - - Ekonomi - - Administrasi Perkantoran - - Manajemen Perkantoran - - Pariwisata 939 Administrasi Pendidikan/ Manajemen Pendidikan Pariwisata Manajemen/ Ekonomi Ekonomi Administrasi Pendidikan/ Manajemen Pendidikan - - Kesejahteraan Masyarakat 940 Ilmu Pengetahuan Sosial - - Ekonomi - - Sejarah dan Sosiologi

160 No Satuan Pendidikan Pengawas Rumpun Mata Pelajaran Payung Kerjasama dengan PT Pendukung Prodi Penilai Jurusan/ Prodi di Rayon Fakultas di LPTK Rayon LPTK Sosiologi dan Antropologi - - Pancasila dan Kewarganegaraan - - Seni dan Kerajinan 941 Administrasi Pendidikan/ Manajemen Pendidikan - - Semua Seni SDLB/SMPLB/ SMALB Pengawas SLB 950 Administrasi Pendidikan/ Manajemen Pendidikan - - Luar Biasa SD/MI/; SMP/MTs; SMA/MA; SMK/MAK Pengawas Bimbingan dan Konseling atau Konselor 953 Administrasi Pendidikan/ Manajemen Pendidikan Bimbingan dan Konseling SD/MI/SDLB; SMP/MTs/ SMPLB; SMA/MA/ SMALB; SMK/MAK Agama Islam 960 Administrasi Pendidikan/ Manajemen Pendidikan Agama Islam

161 No 9 Satuan Pendidikan SD/MI/SDLB; SMP/MTs/ SMPLB; SMA/MA/ SMALB; SMK/MAK Pengawas Rumpun Mata Pelajaran Agama Katholik 965 Prodi Penilai Administrasi Pendidikan/ Manajemen Pendidikan Agama Katholik Payung Kerjasama dengan PT Pendukung Jurusan/ Prodi di Rayon Fakultas di LPTK Rayon LPTK SD/MI/SDLB; SMP/MTs/ SMPLB; SMA/MA/ SMALB; SMK/MAK Agama Kristen 966 Administrasi Pendidikan/ Manajemen Pendidikan Agama Kristen SD/MI/SDLB; SMP/MTs/ SMPLB; SMA/MA/ SMALB; SMK/MAK Agama Hindu 967 Administrasi Pendidikan/ Manajemen Pendidikan Agama Hindu SD/MI/SDLB; SMP/MTs/S MPLB; SMA/MA/ SMALB; SMK/MAK Agama Buddha 968 Administrasi Pendidikan/ Manajemen - - Pendidikan Agama Buddha SD/MI/SDLB; SMP/MTs/ SMPLB; SMA/MA/ SMALB; SMK/MAK Agama Konghucu 969 Administrasi Pendidikan/Ma najemen - - Pendidikan Agama Konghucu

162 Keterangan: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) pada perguruan tinggi yang menjadi Rayon penyelenggaran dapat menjadi fakultas payung dalam bekerjasama dengan program studi non kependidikan yang ada pada perguruan tinggi yang menjadi rayon tersebut. Misal, FKIP Universitas Sriwijaya (UNSRI) Palembang dapat menjadi payung dalam bekerjasama dengan program studi-program studi non kependidikan yang ada di lingkungan UNSRI Palembang, sehingga Rayon UNSRI dapat mengases mata pelajaran yang program studi kependidikannya belum ada di FKIP UNSRI. 162

163 LAMPIRAN 9 DAFTAR PROGRAM STUDI RAYON LPTK PENYELENGGARA SERTIFIKASI GURU Rayon Nama LPTK Nama Prodi LPTK Prodi Universitas Syiah Kuala Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Pendidikan Matematika Pendidikan Fisika Pendidikan Kimia Pendidikan Biologi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreas Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Sejarah Pendidikan Geografi Pendidikan Ekonomi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik Universitas Abulyatama Pendidikan Matematika Pendidikan Fisika Pendidikan Kimia Pendidikan Biologi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreas Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris 163

164 Rayon Nama LPTK Nama Prodi LPTK Prodi Universitas Al Muslim Pendidikan Matematika Universitas Negeri Medan Pendidikan Fisika Pendidikan Biologi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Geografi Pendidikan Ekonomi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Elektro Pendidikan Mesin Pendidikan Otomotif Pendidikan Bangunan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Pendidikan Tata Boga Pendidikan Tata Rias Pendidikan Matematika Pendidikan Fisika Pendidikan Kimia Pendidikan Biologi Pendidikan Jasmani, Kesehatan & Rekreasi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Pendidikan Luar Sekolah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Pendidikan Sejarah Pendidikan Geografi Pendidikan Ekonomi 164

165 Rayon LPTK Nama LPTK Universitas Sisingamangaraja XII Tapanuli Utara Prodi Nama Prodi Pendidikan Antropologi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Bahasa Perancis Pendidikan Bahasa Jerman Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik Pendidikan Seni Rupa Pendidikan Matematika Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris STKIP Riama Pendidikan Matematika Pendidikan Fisika Pendidikan Kimia Pendidikan Biologi Administrasi Pendidikan Pendidikan Akuntansi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris STKIP Budi Daya Pendidikan Matematika Administrasi Pendidikan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 165

166 Rayon LPTK Nama LPTK Prodi Nama Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Bengkulu Pendidikan Matematika Universitas Prof Dr Hazairin SH Universitas Muhammadiyah Bengkulu Pendidikan Fisika Pendidikan Kimia Pendidikan Biologi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Pendidikan Luar Sekolah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Geografi Pendidikan Matematika Pendidikan Biologi Pendidikan Ekonomi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Sriwijaya Pendidikan Mesin Pendidikan Matematika Pendidikan Fisika Pendidikan Kimia Pendidikan Biologi 166

167 Rayon LPTK Nama LPTK Universitas Muhammadiyah Palembang Universitas PGRI Palembang STKIP PGRI Lubuk Linggau Prodi Nama Prodi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreas Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Sejarah Pendidikan Ekonomi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Matematika Pendidikan Biologi Administrasi Pendidikan Pendidikan Sejarah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Matematika Pendidikan Fisika Pendidikan Olahraga Pendidikan Sejarah Pendidikan Geografi Pendidikan Akuntansi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik Pendidikan Matematika Pendidikan Fisika 167

168 Rayon LPTK Nama LPTK Prodi Nama Prodi Pendidikan Sejarah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Riau Pendidikan Matematika Pendidikan Fisika Pendidikan Kimia Pendidikan Biologi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreas Pendidikan Kepelatihan Olahraga Pendidikan Luar Sekolah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Pendidikan Sejarah Pendidikan Ekonomi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Islam Riau Pendidikan Matematika Pendidikan Biologi Pendidikan Jasmani, Kesehatan & Rekreasi Pendidikan Akuntansi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik 168

169 Rayon LPTK Nama LPTK Universitas Negeri Padang Prodi Nama Prodi Pendidikan Elektro Pendidikan Elektronika Pendidikan Mesin Pendidikan Bangunan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Pendidikan Informatika Pendidikan Matematika Pendidikan Fisika Pendidikan Kimia Pendidikan Biologi Pendidikan Jasmani, Kesehatan & Rekreasi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Pendidikan Luar Biasa Teknologi Pendidikan Administrasi Pendidikan Pendidikan Luar Sekolah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Pendidikan Sejarah Pendidikan Geografi Pendidikan Ekonomi Pendidikan Sosiologi dan Antropologi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik 169

170 Rayon LPTK Nama LPTK Prodi Nama Prodi Pendidikan Seni Rupa Universitas Bung Hatta Pendidikan Matematika Universitas Mahaputra Muhammad Yamin STKIP PGRI Sumatera Barat Pendidikan Biologi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Matematika Pendidikan Biologi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Matematika Pendidikan Biologi Pendidikan Sejarah Pendidikan Geografi Pendidikan Ekonomi Pendidikan Sosiologi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Lampung Pendidikan Matematika Pendidikan Fisika Pendidikan Kimia Pendidikan Biologi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreas Pendidikan Guru Sekolah Dasar 170

171 Rayon LPTK Nama LPTK STKIP Muhammadiyah Pringsewu STKIP PGRI Bandar Lampung Prodi Nama Prodi Pendidikan Sejarah Pendidikan Geografi Pendidikan Ekonomi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik Pendidikan Matematika Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Matematika Pendidikan Sejarah Pendidikan Ekonomi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Jambi Pendidikan Matematika Pendidikan Fisika Pendidikan Kimia Pendidikan Biologi Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Ekonomi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris 171

172 Rayon LPTK Nama LPTK Universitas Negeri Jakarta Prodi Nama Prodi Pendidikan Elektro Pendidikan Elektronika Pendidikan Mesin Pendidikan Bangunan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Pendidikan Tata Boga Pendidikan Tata Busana Pendidikan Tata Rias Pendidikan Matematika Pendidikan Fisika Pendidikan Kimia Pendidikan Biologi Pendidikan Jasmani, Kesehatan & Rekreasi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Pendidikan Luar Biasa Teknologi Pendidikan Administrasi Pendidikan Pendidikan Luar Sekolah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Pendidikan Sejarah Pendidikan Geografi Pendidikan Ekonomi Pendidikan Sosiologi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pendidikan IPS Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 172

173 Rayon LPTK Nama LPTK Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Universitas Pendidikan Indonesia Prodi Nama Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Bahasa Arab Pendidikan Bahasa Jepang Pendidikan Bahasa Perancis Pendidikan Bahasa Jerman Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik Pendidikan Seni Rupa Pendidikan Matematika Pendidikan Biologi Pendidikan Luar Sekolah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Guru Sekolah Dasar Ilmu Pendidikan Teologi Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Elektro Pendidikan Mesin Pendidikan Bangunan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Pendidikan Tata Boga Pendidikan Tata Busana Pendidikan Matematika Pendidikan Fisika Pendidikan Kimia 173

174 Rayon LPTK Nama LPTK Prodi Nama Prodi Pendidikan Biologi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreas Pendidikan Olahraga Pendidikan Khusus Teknologi Pendidikan Administrasi Pendidikan Pendidikan Luar Sekolah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Guru Taman Kanakkanak Pendidikan Sejarah Pendidikan Geografi Pendidikan Ekonomi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pendidikan Akuntansi Pendidikan Tata Niaga Pendidikan Manajemen Perkantoran Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Daerah Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Bahasa Arab Pendidikan Bahasa Jepang Pendidikan Bahasa Perancis Pendidikan Bahasa Jerman Pendidikan Seni Musik Pendidikan Seni Rupa Pendidikan Seni Tari 174

175 Rayon LPTK Nama LPTK Universitas Swadaya Gunung Djati Universitas Langlangbuana Prodi Nama Prodi Pendidikan Matematika Pendidikan Ekonomi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Matematika Pendidikan Ekonomi Universitas Kuningan Pendidikan Biologi Pendidikan Ekonomi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris STKIP Siliwangi Pendidikan Matematika Universitas Negeri Yogyakarta Pendidikan Luar Sekolah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Mekatronika Pendidikan Elektro Pendidikan Elektronika Pendidikan Mesin Pendidikan Otomotif Pendidikan Bangunan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Pendidikan Informatika Pendidikan Tata Boga Pendidikan Tata Busana Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Pendidikan Matematika 175

176 Rayon LPTK Nama LPTK Prodi Nama Prodi Pendidikan Fisika Pendidikan Kimia Pendidikan Biologi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreas Pendidikan Kepelatihan Olahraga Pendidikan Luar Biasa Teknologi Pendidikan Administrasi Pendidikan Pendidikan Luar Sekolah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Kebijakan Pendidikan Pendidikan Sejarah Pendidikan Geografi Pendidikan Ekonomi Pendidikan Sosiologi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pendidikan Akuntansi Pendidikan Administrasi Perkantoran Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Jawa Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Bahasa Perancis Pendidikan Bahasa Jerman Pendidikan Seni Musik 176

177 Rayon LPTK Nama LPTK Universitas Ahmad Dahlan Universitas PGRI Yogyakarta Universitas Negeri Semarang Prodi Nama Prodi Pendidikan Seni Rupa Pendidikan Seni Kerajinan Pendidikan Seni Tari Pendidikan Matematika Pendidikan Fisika Pendidikan Biologi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Matematika Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Sejarah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pendidikan Elektro Pendidikan Mesin Pendidikan Bangunan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Pendidikan Informatika & Komputer Pendidikan Ipa Pendidikan Matematika Pendidikan Fisika Pendidikan Kimia Pendidikan Biologi Pendidikan Jasmani, Kesehatan & Rekreasi Pendidikan Kepelatihan Olahraga 177

178 Rayon LPTK Nama LPTK Prodi Nama Prodi Teknologi Pendidikan Pendidikan Luar Sekolah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Pendidikan Sejarah Pendidikan Geografi Pendidikan Ekonomi Pendidikan Sosiologi dan Antropologi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pendidikan Bahasa, Sastra Ind dan Daerah Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Bahasa Arab Pendidikan Bahasa Jepang Pendidikan Bahasa Perancis Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik Pendidikan Seni Rupa Universitas Kristen Satya Wacana Pendidikan Informatika & Komputer Pendidikan Matematika Pendidikan Fisika Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Sejarah Pendidikan Ekonomi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pendidikan Bahasa Inggris 178

179 Rayon Nama LPTK Nama Prodi LPTK Prodi Universitas Pancasakti Pendidikan Matematika Universitas Sebelas Maret Pendidikan Ekonomi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Mesin Pendidikan Bangunan Pendidikan Matematika Pendidikan Fisika Pendidikan Kimia Pendidikan Biologi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Pendidikan Luar Biasa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Pendidikan Sejarah Pendidikan Geografi Pendidikan Ekonomi Pendidikan Antropologi Sosiologi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Seni Rupa 179

180 Rayon Nama LPTK LPTK Prodi Nama Prodi Universitas Slamet Riyadi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Widya Dharma Universitas Negeri Surabaya Pendidikan Matematika Pendidikan Geografi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Elektro Pendidikan Mesin Pendidikan Bangunan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Pendidikan Tata Rias Pendidikan Sains Pendidikan Matematika Pendidikan Fisika Pendidikan Kimia Pendidikan Biologi Pendidikan Jasmani, Kesehatan & Rekreasi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Pendidikan Guru Luar Biasa Teknologi Pendidikan Administrasi Pendidikan Pendidikan Luar Sekolah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini 180

181 Rayon LPTK Nama LPTK Prodi Nama Prodi Pendidikan Sejarah Pendidikan Geografi Pendidikan Ekonomi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Bahasa Jepang Pendidikan Bahasa Jerman Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik Pendidikan Seni Rupa Universitas Dr Soetomo Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Gresik Universitas PGRI Ronggolawe Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Matematika Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Matematika Pendidikan Biologi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Pendidikan Ekonomi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris 181

182 Rayon Nama LPTK Nama Prodi LPTK Prodi STKIP PGRI Jombang Pendidikan Matematika Universitas Negeri Malang Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Pendidikan Ekonomi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Elektro Pendidikan Mesin Pendidikan Otomotif Pendidikan Bangunan Pendidikan Informatika Pendidikan Tata Boga Pendidikan Tata Busana Pendidikan Matematika Pendidikan Fisika Pendidikan Kimia Pendidikan Biologi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreas Pendidikan Luar Biasa Teknologi Pendidikan Administrasi Pendidikan Pendidikan Luar Sekolah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Pendidikan Sejarah Pendidikan Geografi 182

183 Rayon LPTK Nama LPTK Universitas Muhammadiyah Ponorogo Prodi Nama Prodi Pendidikan Ekonomi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pendidikan Akuntansi Pendidikan Administrasi Perkantoran Pendidikan Tata Niaga Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Bahasa Arab Pendidikan Bahasa Jerman Pendidikan Seni Tari Pendidikan Seni Rupa Pendidikan Matematika Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pendidikan Bahasa Inggris IKIP PGRI Madiun Pendidikan Elektro Pendidikan Matematika Pendidikan Fisika Pendidikan Biologi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Sejarah Pendidikan Ekonomi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris 183

184 Rayon Nama LPTK Nama Prodi LPTK Prodi STKIP PGRI Pasuruan Pendidikan Matematika Teknologi Pendidikan Pendidikan Ekonomi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Jember Pendidikan Matematika Universitas PGRI Banyuwangi Pendidikan Fisika Pendidikan Biologi Pendidikan Luar Sekolah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Sejarah Pendidikan Ekonomi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Matematika Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreas Pendidikan Sejarah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pendidikan Bahasa Inggris IKIP PGRI Jember Pendidikan Matematika Pendidikan Biologi Pendidikan Luar Biasa Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Pendidikan Sejarah 184

185 Rayon LPTK Nama LPTK Universitas Lambung Mangkurat Universitas Islam Kalimantan M A B Banjarmasin Prodi Nama Prodi Pendidikan Ekonomi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pendidikan Matematika Pendidikan Fisika Pendidikan Kimia Pendidikan Biologi Pendidikan Jasmani, Kesehatan & Rekreasi Pendidikan Luar Biasa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Pendidikan Sejarah Pendidikan Geografi Pendidikan Ekonomi Pendidikan Sosiologi dan Antropologi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik Pendidikan Bahasa Inggris STKIP PGRI Banjarmasin Pendidikan Matematika Pendidikan Biologi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Seni Tari 185

186 Rayon LPTK Nama LPTK Universitas Palangka Raya Prodi Nama Prodi Pendidikan Mesin Pendidikan Matematika Pendidikan Fisika Pendidikan Kimia Pendidikan Biologi Pendidikan Jasmani, Kesehatan & Rekreasi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Pendidikan Ekonomi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris STKIP Muhammadiyah Pendidikan Ekonomi Sampit Universitas Mulawarman Pendidikan Matematika Pendidikan Fisika Pendidikan Kimia Pendidikan Biologi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreas Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Pendidikan Ekonomi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris 186

187 Rayon Nama LPTK Nama Prodi LPTK Prodi IKIP PGRI Kaltim Pendidikan Kepelatihan Olahraga Teknologi Pendidikan Pendidikan Ekonomi Universitas Tanjungpura Pendidikan Matematika Pendidikan Fisika Pendidikan Kimia Pendidikan Biologi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreas Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Pendidikan Ekonomi Pendidikan Sosiologi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Bahasa Mandarin Pendidikan Seni Tari dan Musik STKIP PGRI Pontianak Pendidikan Informatika & Komputer Pendidikan Matematika Pendidikan Fisika Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreas Pendidikan Sejarah Pendidikan Geografi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris 187

188 Rayon LPTK Nama LPTK Universitas Pendidikan Ganesha Prodi Nama Prodi Pendidikan Elektro Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Pendidikan Informatika Pendidikan Matematika Pendidikan Fisika Pendidikan Kimia Pendidikan Biologi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreas Pendidikan Kepelatihan Olahraga Teknologi Pendidikan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Pendidikan Sejarah Pendidikan Geografi Pendidikan Ekonomi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Seni Rupa Universitas Mahasaraswati Denpasar Pendidikan Matematika Pendidikan Biologi Pendidikan Sejarah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris 188

189 Rayon Nama LPTK LPTK Prodi Nama Prodi Universitas Dwijendra Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pendidikan Bahasa Indonesia dan Daerah IKIP PGRI Bali Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Pendidikan Matematika Pendidikan Biologi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreas Pendidikan Sejarah Pendidikan Ekonomi Pendidikan Bahasa Indonesia dan Daerah Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik Pendidikan Seni Rupa Universitas Mataram Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Mataram Pendidikan Fisika Pendidikan Kimia Pendidikan Biologi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Fisika Pendidikan Geografi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 189

190 Rayon LPTK Nama LPTK Prodi Nama Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris IKIP Mataram Pendidikan Matematika Pendidikan Fisika Pendidikan Kimia Pendidikan Biologi Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Teknologi Pendidikan Administrasi Pendidikan Pendidikan Luar Sekolah Pendidikan Bahasa Inggris STKIP Bima Pendidikan Matematika Pendidikan Biologi Pendidikan Ekonomi Pendidikan Sosiologi STKIP Hamzanwadi Pendidikan Matematika Universitas Nusa Cendana Pendidikan Fisika Pendidikan Biologi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Sejarah Pendidikan Geografi Pendidikan Ekonomi Pendidikan Sosiologi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Elektro Pendidikan Mesin 190

191 Rayon LPTK Nama LPTK Prodi Nama Prodi Pendidikan Bangunan Pendidikan Matematika Pendidikan Kimia Pendidikan Biologi Universitas Katolik Widya Mandira Kupang Pendidikan Luar Sekolah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Pendidikan Sejarah Pendidikan Geografi Pendidikan Ekonomi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Matematika Pendidikan Fisika Pendidikan Kimia Pendidikan Biologi Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik Universitas Flores Pendidikan Matematika Pendidikan Fisika Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Sejarah Pendidikan Ekonomi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 191

192 Rayon Nama LPTK LPTK Prodi Nama Prodi Universitas PGRI Kupang Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi Pendidikan Sejarah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris STKIP Santu Paulus Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri Makassar Pendidikan Teologi Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Elektro Pendidikan Elektronika Pendidikan Mesin Pendidikan Otomotif Pendidikan Bangunan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Pendidikan Informatika & Komputer Pendidikan Matematika Pendidikan Fisika Pendidikan Kimia Pendidikan Biologi Pendidikan Jasmani, Kesehatan & Rekreasi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Pendidikan Luar Biasa Teknologi Pendidikan Administrasi Pendidikan Pendidikan Luar Sekolah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini 192

193 Rayon LPTK Nama LPTK Universitas Muhammadiyah Parepare Prodi Nama Prodi Pendidikan Sejarah Pendidikan Geografi Pendidikan Ekonomi Pendidikan Sosiologi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pendidikan Koperasi Pendidikan Akuntansi Pendidikan Adimistrasi Perkantoran Pendidikan IPS Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Bahasa Jerman Pendidikan Seni Rupa Pendidikan Matematika Pendidikan Luar Sekolah Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Tadulako Pendidikan Matematika Pendidikan Fisika Pendidikan Kimia Pendidikan Biologi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreas Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Pendidikan Sejarah 193

194 Rayon LPTK Nama LPTK Universitas Sintuwu Maroso Poso Prodi Nama Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Biologi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Haluoleo Pendidikan Matematika Universitas Dayanu Ikhsanuddin Universitas Negeri Manado Pendidikan Fisika Pendidikan Kimia Pendidikan Biologi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreas Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Sejarah Pendidikan Ekonomi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Matematika Pendidikan Sejarah Pendidikan Ekonomi Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Elektro Pendidikan Mesin Pendidikan Bangunan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Pendidikan Matematika 194

195 Rayon LPTK Nama LPTK Prodi Nama Prodi Pendidikan Fisika Pendidikan Kimia Pendidikan Biologi Pendidikan Jasmani, Kesehatan & Rekreasi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Pendidikan Luar Biasa Pendidikan Luar Sekolah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Guru Agama Hindu Pendidikan Sejarah Pendidikan Geografi Pendidikan Ekonomi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Bahasa Jepang Pendidikan Bahasa Perancis Pendidikan Bahasa Jerman Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik Pendidikan Seni Rupa Universitas Klabat Pendidikan Luar Sekolah Universitas Negeri Gorontalo Pendidikan Agama Pendidikan Ekonomi Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Matematika Pendidikan Fisika 195

196 Rayon LPTK Nama LPTK Prodi Nama Prodi Pendidikan Kimia Pendidikan Biologi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreas Pendidikan Kepelatihan Olahraga Administrasi Pendidikan Pendidikan Luar Sekolah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Pendidikan Sejarah Pendidikan Geografi Pendidikan Ekonomi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik Pendidikan Kriya Universitas Pattimura Pendidikan Matematika Pendidikan Fisika Pendidikan Kimia Pendidikan Biologi Pendidikan Jasmani, Kesehatan & Rekreasi Pendidikan Luar Sekolah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Sejarah Pendidikan Geografi Pendidikan Ekonomi 196

197 Rayon LPTK Nama LPTK Universitas Darussalam Ambon Prodi Nama Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Bahasa Jerman Pendidikan Matematika Pendidikan Fisika Pendidikan Kimia Pendidikan Biologi Universitas Khairun Pendidikan Matematika Universitas Cenderawasih Pendidikan Fisika Pendidikan Kimia Pendidikan Biologi Pendidikan Geografi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Matematika Pendidikan Fisika Pendidikan Kimia Pendidikan Biologi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Sejarah Pendidikan Geografi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 197

198 Rayon LPTK Nama LPTK Prodi Nama Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Alwashliyah Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Universitas Graha Nusantara Universitas Al-washliyah Labuhan Batu Universitas HKBP Nommensen Pendidikan Bahasa Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Matematika Pendidikan Ekonomi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Matematika Pendidikan Fisika Pendidikan Sejarah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Matematika Pendidikan Biologi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Matematika Pendidikan Fisika Pendidikan Agama Kristen 198

199 Rayon LPTK Nama LPTK Prodi Nama Prodi Pendidikan Ekonomi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Bahasa Jerman Universitas Simalungun Pendidikan Biologi Pendidikan Sejarah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris STKIP Tapanuli Selatan Pendidikan Matematika Pendidikan Fisika Pendidikan Biologi Administrasi Pendidikan Pendidikan Sejarah Pendidikan Ekonomi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Pasundan Pendidikan Matematika Pendidikan Biologi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Ekonomi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 199

200 Rayon Nama LPTK LPTK Prodi Nama Prodi Universitas Pendidikan Matematika Suryakancana Pendidikan Jasmani, Kesehatan & Rekreasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Pasundan Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreas Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Pakuan Pendidikan Biologi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris STKIP PGRI Sukabumi Pendidikan Ekonomi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Universitas Siliwangi Pendidikan Matematika Pendidikan Biologi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreas Pendidikan Luar Sekolah Pendidikan Sejarah Pendidikan Geografi Pendidikan Ekonomi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Galuh Ciamis Pendidikan Biologi Pendidikan Jasmani, Kesehatan & Rekreasi 200

201 Rayon LPTK Nama LPTK Prodi Nama Prodi Pendidikan Sejarah Pendidikan Akuntansi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris STKIP Garut Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka Universitas Muhammadiyah Tangerang Pendidikan Biologi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Matematika Pendidikan Fisika Pendidikan Biologi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Pendidikan Sejarah Pendidikan Geografi Pendidikan Ekonomi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Bahasa Jepang Pendidikan Matematika Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris 201

202 Rayon LPTK Nama LPTK Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Universitas Sanata Dharma Prodi Nama Prodi Pendidikan Mesin Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Pendidikan IPA Pendidikan Matematika Pendidikan Fisika Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Seni Rupa Pendidikan Matematika Pendidikan Fisika Pendidikan Biologi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Agama Katolik Pendidikan Sejarah Pendidikan Ekonomi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris IKIP PGRI Semarang Pendidikan Matematika Pendidikan Fisika Pendidikan Biologi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris 202

203 Rayon Nama LPTK Nama Prodi LPTK Prodi Universitas Muria Kudus Pendidikan Guru Sekolah Dasar IKIP Veteran Jawa Tengah Universitas Muhammadiyah Purwokerto Universitas Muhammadiyah Surakarta Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Mesin Teknologi Pendidikan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Pendidikan Sejarah Pendidikan Geografi Pendidikan Ekonomi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pendidikan Matematika Pendidikan Biologi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Pendidikan Sejarah Pendidikan Geografi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Matematika Pendidikan Biologi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Pendidikan Geografi 203

204 Rayon LPTK Nama LPTK Universitas Veteran Bangun Nusantara Prodi Nama Prodi Pendidikan Akuntansi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Matematika Pendidikan Biologi Teknologi Pendidikan Universitas PGRI Adi Buana Pendidikan Sejarah Pendidikan Geografi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Pendidikan Matematika Pendidikan Kepelatihan Olahraga Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Seni Rupa 204

205 Rayon Nama LPTK LPTK Universitas Muhammadiyah Surabaya Prodi Nama Prodi Pendidikan Matematika Pendidikan Biologi Pendidikan Ekonomi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris STKIP PGRI Lamongan Pendidikan Ekonomi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan STKIP PGRI Bangkalan Pendidikan Matematika Universitas Nusantara PGRI Kediri Pendidikan Ekonomi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Matematika Pendidikan Biologi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreas Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Pendidikan Sejarah Pendidikan Ekonomi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris 205

206 Rayon Nama LPTK Nama Prodi LPTK Prodi STKIP PGRI Tulungagung Pendidikan Matematika Pendidikan Ekonomi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pendidikan Bahasa Inggris STKIP PGRI Nganjuk Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Malang Pendidikan Ekonomi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Matematika Pendidikan Biologi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Islam Malang Pendidikan Matematika Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Pendidikan Matematika Wisnuwardhana Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Blitar Pendidikan Matematika Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pendidikan Bahasa Inggris 206

207 Rayon LPTK Nama LPTK Universitas Borneo Tarakan Universitas Muhammadiyah Makasar Universitas Cokroaminoto Palopo Prodi Nama Prodi Pendidikan Matematika Pendidikan Biologi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Matematika Pendidikan Fisika Teknologi Pendidikan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Sosiologi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Seni Rupa Pendidikan Matematika Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris 207

208 208

209 LAMPIRAN 10 FORMAT B1.1 DAFTAR PESERTA SERTIFIKASI GURU POLA PF 1 KABUPATEN/KOTA: Instansi Tempat No Nomor Nama NUPTK NIP 2 Tempat & Tgl Lahir Bid Studi/Mapel/Bid. Jenjang/Jenis Alamat Urut Peserta Lengkap Keahlian/Guru Kelas Sekolah 3 Bertugas Peserta Tem pat Tgl Nama Alamat (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) Dst., Kepala Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota ( ) Nama lengkap, NIP, dan cap/stempel 1 Format ini dicetak oleh dinas pendidikan kab/kota dari dalam SIM-NUPT. 2 Khusus PNS. Jika guru bukan PNS dikosongkan. 3 Khusus untuk guru, jika peserta adalah pengawas dan tidak memungkinkan diisi, kolom ini dikosongkan. 209

210 LAMPIRAN 11 FORMAT B1.2 DAFTAR PESERTA SERTIFIKASI GURU POLA PSPL 1 KABUPATEN/KOTA: Nama Tempat & Instansi Tempat No Nomor Lengkap NUPTK NIP 2 Bid Studi/Mapel/Bid. Jenjang/Jenis Alamat Tgl Lahir Urut Peserta Keahlian/Guru Kelas Sekolah 3 Bertugas Peserta Peserta Tempat Tgl Nama Alamat (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) Dst., Kepala Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota ( ) Nama lengkap, NIP, dan cap/stempel 1 Format ini dicetak oleh dinas pendidikan kab/kota dari dalam SIM-NUPT. 2 Khusus PNS. Jika guru bukan PNS dikosongkan. 3 Khusus untuk guru, jika peserta adalah pengawas dan tidak memungkinkan diisi, kolom ini dikosongkan. 210

211 LAMPIRAN 12 FORMAT B1.3 DAFTAR PESERTA SERTIFIKASI GURU POLA PLPG 1 KABUPATEN/KOTA: Nama Tempat & Instansi Tempat No Nomor Lengkap NUPTK NIP 2 Bid Studi/Mapel/Bid. Jenjang/Jenis Alamat Tgl Lahir Urut Peserta Keahlian/Guru Kelas Sekolah 3 Bertugas Peserta Peserta Tempat Tgl Nama Alamat (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) Dst., Kepala Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota ( ) Nama lengkap, NIP, dan cap/stempel 1 Format ini dicetak oleh dinas pendidikan kab/kota dari dalam SIM-NUPT. 2 Khusus PNS. Jika guru bukan PNS dikosongkan. 3 Khusus untuk guru, jika peserta adalah pengawas dan tidak memungkinkan diisi, kolom ini dikosongkan. 211

212 FORMAT B2.1 DAFTAR PESERTA SERTIFIKASI GURU SLB POLA PF 1 PROVINSI: LAMPIRAN 13 Nama Tempat & Instansi Tempat No Nomor Lengkap NUPTK NIP 2 Bid Studi/Mapel/Bid. Jenjang/Jenis Alamat Tgl Lahir Urut Peserta Keahlian/Guru Kelas Sekolah 3 Bertugas Peserta Peserta Tempat Tgl Nama Alamat (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) Dst., Kepala Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota ( ) Nama lengkap, NIP, dan cap/stempel 1 Format ini dicetak oleh dinas pendidikan provinsi dari dalam SIM-NUPT. 2 Khusus PNS. Jika guru bukan PNS dikosongkan. 3 Khusus untuk guru, jika peserta adalah pengawas dan tidak memungkinkan diisi, kolom ini dikosongkan. 212

213 No Urut Nomor Peserta Nama Lengkap Peserta FORMAT B2.2 DAFTAR PESERTA SERTIFIKASI GURU SLB POLA PSPL 1 PROVINSI: Tempat & Bid Instansi Tempat NUPTK NIP 2 Jenjang/Jenis Tgl Lahir Studi/Mapel/Bid. Sekolah 3 Bertugas Tempat Tgl Keahlian/Guru Kelas Nama Alamat (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) Dst LAMPIRAN 14 Alamat Peserta., Kepala Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota ( ) Nama lengkap, NIP, dan cap/stempel 1 Format ini dicetak oleh dinas pendidikan provinsi dari dalam SIM-NUPT. 2 Khusus PNS. Jika guru bukan PNS dikosongkan. 3 Khusus untuk guru, jika peserta adalah pengawas dan tidak memungkinkan diisi, kolom ini dikosongkan. 213

214 FORMAT B2.3 DAFTAR PESERTA SERTIFIKASI GURU SLB POLA PLPG 1 PROVINSI: LAMPIRAN 15 Nama Tempat & Bid Instansi Tempat No Nomor Lengkap NUPTK NIP 2 Jenjang/Jenis Alamat Tgl Lahir Studi/Mapel/Bid. Urut Peserta Sekolah 3 Bertugas Peserta Peserta Tempat Tgl Keahlian/Guru Kelas Nama Alamat (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) Dst., Kepala Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota ( ) Nama lengkap, NIP, dan cap/stempel 1 Format ini dicetak oleh dinas pendidikan provinsi dari dalam SIM-NUPT. 2 Khusus PNS. Jika guru bukan PNS dikosongkan. 3 Khusus untuk guru, jika peserta adalah pengawas dan tidak memungkinkan diisi, kolom ini dikosongkan. 214

215 FORMAT B3 DAFTAR PESERTA MUTASI ANTAR RAYON 1 RAYON TUJUAN : LAMPIRAN 16 No. Urut Nomor Peserta Nama Lengkap NUPTK NIP 2 Studi/Mapel/Bid. Bid Keahlian/Guru Kelas Jenjang Status *) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Dst. *) Diisi PF/PSPL/PLPG sesuai pola sertifikasi guru yang diikuti, 2011 Ketua Rayon NIP 3 ( ) NIP/NIK 1 Format B3 dicetak oleh Rayon LPTK asal melalui Website KSG, ditandatangani oleh Ketua Rayon LPTK dan dilampirkan pada BA-PF: 8 untuk diserahkan ke Rayon LPTK tujuan. Mutasi termasuk databased peserta melalui Website KSG.. 2 Khusus PNS. Jika guru bukan PNS dikosongkan. 3 Diisi kode Rayon LPTK asal. 215

216 FORMAT C1 1 HASIL TES AWAL PESERTA SERTIFIKASI GURU POLA PORTOFOLIO (PF) 2011 LAMPIRAN 17 Peserta Sertifikasi Guru dalam Jabatan melalui pola Portofolio berikut ini: Nomor Peserta : NUPTK : Nama Lengkap (dengan gelar akademik) : Propinsi : Kabupaten/Kota : Jenis /Jenjang Pendidikan tempat bertugas : Bidang Studi : Nama Sekolah Tempat Bertugas : telah mengikuti ujian awal pada: Waktu Mulai : Waktu Selesai : Lokasi Tes : dengan hasil Skor Tes : Status :., 2011 Petugas,.. * * 2 Format D1 dicetak oleh: username dari IP: Format C1 dicetak oleh LPTK melalui Website KSG setelah peserta selesai mengerjakan tes awal. Format ini dicetak 2 kali untuk dilampirkan pada berkas PF selain Format A1. 2 Barcode dibuat oleh sistem di Website KSG. 216

217 No Urut Nomor Peserta FORMAT C2 DAFTAR PESERTA TES AWAL SERTIFIKASI GURU POLA PF STATUS LULUS Tempat & Tgl NUPTK NIP Lahir Nama Lengkap Peserta Tempat Tgl Bid Studi/Mapel/Bid. Keahlian /Guru Kelas Jenjang/Jenis Sekolah 1 Nama Instansi Tempat Bertugas (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (12) Dst, 2011 Ketua Rayon/Rektor.. ( ) NIP/NIK. Tgl Lulus 2 LAMPIRAN 18 1 Jika peserta adalah pengawas dan tidak memungkinkan diisi, kolom ini dikosongkan. 2 Jika status MPLPG atau D, kolom ini dikosongkan. 217

218 FORMAT C3 DAFTAR PESERTA TES AWAL SERTIFIKASI GURU POLA PF STATUS TIDAK LULUS LAMPIRAN 19 No Urut Nomor Peserta Nama Lengkap Peserta NUPTK NIP Tempat & Tgl Lahir Tempat Tgl Bid Studi/Mapel/Bid. Keahlian /Guru Kelas Jenjang/Jenis Sekolah 1 Nama Instansi Tempat Bertugas (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (12) Dst, 2011 Ketua Rayon/Rektor.. Ket. ( ) NIP/NIK. 1 Jika peserta adalah pengawas dan tidak memungkinkan diisi, kolom ini dikosongkan. 218

219 LAMPIRAN 20 FORMAT D1 DAFTAR BERKAS TIAP ASESOR 1 RAYON LPTK PENYELENGGARA : BID. STUDI/MAPEL/BID. KEAHLIAN /GURU KELAS : JENJANG/JENIS SEKOLAH 2 : NAMA ASESOR : NO. URUT NOMOR PESERTA NAMA LENGKAP PESERTA NAMA SEKOLAH TEMPAT MENGAJAR 3 (1) (2) (3) (4) Dst. JENIS BERKAS 4, Ketua Pelaksana PSG ( ) NIP/NIK. 1 Setiap kemasan bendel portofolio dibuat daftar dengan menggunakan Format C8. Satu kemasan bendel terdiri atas maksimum 10 bendel portofolio. Format C4 dibuat oleh PSG Rayon dan dicetak dari ASG. 2 Jika peserta adalah pengawas dan tidak memungkinkan diisi, kolom ini dikosongkan. 3 Jika peserta adalah pengawas dan tidak memungkinkan diisi, kolom ini dikosongkan. 4 Diisi Portofolio (PF) atau Dokumen (D). 219

220 FORMAT D2.1 HASIL PENILAIAN PORTOFOLIO INDIVIDUAL 1 RAYON LPTK PENYELENGGARA : BID. STUDI/MAPEL/BID. KEAHLIAN/GURU KELAS : JENJANG/JENIS SEKOLAH 2 : NAMA LENGKAP PESERTA : NOMOR PESERTA (14 DIGIT) : LAMPIRAN 21 UNSUR A B C KOMPONEN PORTOFOLIO 1. Kualifikasi akademik 2. Pengalaman mengajar 3. Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran 1. Pendidikan dan pelatihan 2. Penilaian dari atasan dan pengawas 3. Prestasi akademik 4. Karya pengembangan profesi 1. Keikutsertaan dalam forum ilmiah 2. Pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial 3. Penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan JUMLAH JUMLAH SKOR KOMPONEN UNSUR Catatan: Keterangan: A: Unsur Kualifikasi dan Tugas Pokok B: Unsur Pengembangan Profesi C: Unsur Pendukung., Asesor I/II 3 (.) Tanda tangan dan nama lengkap Rekomendasi: VF/MA/MPLPG/D (Coret yang tidak perlu) 1 Format dicetak dari ASG. 2 Jika peserta adalah pengawas dan tidak memungkinkan diisi, kolom ini dikosongkan. 3 Coret yang tidak perlu 220

221 FORMAT D2.2 HASIL PENILAIAN PORTOFOLIO GABUNGAN 1 LAMPIRAN 22 RAYON LPTK PENYELENGGARA : BID. STUDI/MAPEL/BID. KEAHLIAN /GURU KELAS : JENJANG/JENIS SEKOLAH 2 : NAMA LENGKAP PESERTA : NOMOR PESERTA (14 DIGIT) : UNSUR KOMPONEN PORTOFOLIO Kualifikasi akademik Pengalaman mengajar A Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran Pendidikan dan pelatihan Penilaian dari atasan dan B pengawas Prestasi akademik Karya pengembangan profesi Keikutsertaan dalam forum ilmiah Pengalaman organisasi di bidang C kependidikan dan sosial Penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan Jumlah Skor Rata-rata Keterangan: A: Unsur Kualifikasi dan Tugas Pokok B: Unsur Pengembangan Profesi C: Unsur Pendukung Profesi Catatan: SKOR ASESOR I SKOR ASESOR II KOMPONEN UNSUR KOMPONEN UNSUR Rekomendasi: VF/MA/MPLPG/D (Coret yang tidak perlu) Asesor I.. Tanda tangan dan nama lengkap......, Asesor I I.. Tanda tangan dan nama lengkap 1 Format dicetak dari ASG. 2 Jika peserta adalah pengawas dan tidak memungkinkan diisi, kolom ini dikosongkan. 221

222 FORMAT D3.1 HASIL VERIFIKASI PORTOFOLIO INDIVIDUAL RAYON LPTK PENYELENGGARA : BID. STUDI/MAPEL/BID. KEAHLIAN/GURU KELAS : JENJANG/JENIS SEKOLAH 1 : NAMA LENGKAP PESERTA : NOMOR PESERTA (14 DIGIT) : LAMPIRAN 23 UNSUR A B C KOMPONEN PORTOFOLIO 4. Kualifikasi akademik 5. Pengalaman mengajar 6. Perencanaan dan a. RPP pelaksanaan pembelajaran b. Pelaksanaan Pembelajaran 5. Pendidikan dan pelatihan 6. Penilaian dari atasan dan pengawas 7. Prestasi akademik 8. Karya pengembangan profesi 4. Keikutsertaan dalam forum ilmiah 5. Pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial 6. Penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan HASIL VERIFIKASI YA TIDAK Catatan: Keterangan: A: Unsur Kualifikasi dan Tugas Pokok B: Unsur Pengembangan Profesi C: Unsur Pendukung Rekomendasi: LVP/MPLPG/D (Coret yang tidak Perlu)., Asesor I/II 2 (.) Tanda tangan dan nama lengkap 1 Jika peserta adalah pengawas dan tidak memungkinkan diisi, kolom ini dikosongkan. 2 Coret yang tidak perlu 222

223 LAMPIRAN 24 FORMAT D3.2 HASIL VERIFIKASI PORTOFOLIO GABUNGAN RAYON LPTK PENYELENGGARA : BID. STUDI/MAPEL/BID. KEAHLIAN/GURU KELAS : JENJANG/JENIS SEKOLAH 1 : NAMA LENGKAP PESERTA : NOMOR PESERTA (14 DIGIT) : UNSUR KOMPONEN PORTOFOLIO HASIL VERIFIKASI Asesor 1 Asesor 2 1. Kualifikasi akademik 2. Pengalaman mengajar A B C 3. Perencanaan dan c. RPP pelaksanaan pembelajaran d. Pelaksanaan Pembelajaran 4. Pendidikan dan pelatihan 5. Penilaian dari atasan dan pengawas 6. Prestasi akademik 7. Karya pengembangan profesi 8. Keikutsertaan dalam forum ilmiah 9. Pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial 10. Penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan Rekomendas: LVP/MPLPG/D (Coret yang tidak Perlu) Asesor 2 (.) Tanda tangan dan nama lengkap., Asesor 1 (.) Tanda tangan dan nama lengkap 1 Jika peserta adalah pengawas dan tidak memungkinkan diisi, kolom ini dikosongkan. 223

224 FORMAT D4.1 HASIL VERIFIKASI DOKUMEN PESERTA GOLONGAN IV/B 1 INDIVIDUAL RAYON LPTK PENYELENGGARA : BID. STUDI/MAPEL/BID. KEAHLIAN/GURU KELAS : JENJANG/JENIS SEKOLAH 2 : NAMA LENGKAP PESERTA : NOMOR PESERTA (14 DIGIT) : No. 1. Ijazah 2. SK Mengajar LAMPIRAN 25 KOMPONEN DOKUMEN YANG DIVERIFIKASI HASIL VERIFIKASI 3 3. SK Golongan kepangkatan 4. Rekomendasi dinas pendidikan kab/kota Keabsahan Kebenaran Relevansi Keabsahan Kebenaran Keabsahan Kebenaran Keabsahan Kebenaran MP/K MP/K MP/TMP MP/K MP/K MP/K MP/TMP/K MP/K MP/K Rekomendasi: MP/TMP/K/D 3 Keterangan: MP : Memenuhi Persyaratan TMP: Tidak Memenuhi Persyaratan K : Klarifikasi D : Diskualifikasi., Asesor 1/2 3 (.) Tanda tangan dan nama lengkap 1 Format dicetak dari ASG. 2 Jika peserta adalah pengawas dan tidak memungkinkan diisi, kolom ini dikosongkan. 3 Coret yang tidak perlu 224

225 FORMAT D4.2 HASIL VERIFIKASI DOKUMEN PESERTA GOLONGAN IV/B 1 GABUNGAN RAYON LPTK PENYELENGGARA : BID. STUDI/MAPEL/BID. KEAHLIAN/GURU KELAS : JENJANG/JENIS SEKOLAH 2 : NAMA LENGKAP PESERTA : NOMOR PESERTA (14 DIGIT) : LAMPIRAN 26 No 1. Ijazah 2. SK Mengajar KOMPONEN DOKUMEN YANG DIVERIFIKASI 3. SK Golongan kepangkatan 4. Rekomendasi dinas pendidikan kab/kota Keabsahan Kebenaran Relevansi Keabsahan Kebenaran Keabsahan Kebenaran Keabsahan Kebenaran HASIL VERIFIKASI 3 Asesor 1 Asesor 2 Rekomendasi: MP/TMP/K/D Asesor 2 (.) Tanda tangan dan nama lengkap., Asesor 1 (.) Tanda tangan dan nama lengkap 1 Format dicetak dari ASG. 2 Jika peserta adalah pengawas dan tidak memungkinkan diisi, kolom ini dikosongkan. 3 Coret yang tidak perlu 225

226 FORMAT D5.1 HASIL VERIFIKASI DOKUMEN INDIVIDUAL PESERTA GOLONGAN IV/C 1 RAYON LPTK PENYELENGGARA : BID. STUDI/MAPEL/BID. KEAHLIAN/GURU KELAS : JENJANG/JENIS SEKOLAH 2 : NAMA LENGKAP PESERTA : NOMOR PESERTA (14 DIGIT) : LAMPIRAN 27 No KOMPONEN DOKUMEN YANG DIVERIFIKASI HASIL VERIFIKASI 3 Keabsahan MP/K 1. Ijazah Kebenaran MP/K Keabsahan MP/K 2. SK Mengajar Kebenaran MP/K Keabsahan MP/K 3. SK Golongan kepangkatan Kebenaran MP/TMP/K Keabsahan MP/K 4. Rekomendasi dinas pendidikan kab/kota Kebenaran MP/K Rekomendasi: MP/TMP/K/D 3., Asesor 1/2 3 Keterangan: MP : Memenuhi Persyaratan TMP: Tidak Memenuhi Persyaratan K : Klarifikasi D : Diskualifikasi (.) Tanda tangan dan nama lengkap 1 Format dicetak dari ASG. 2 Jika peserta adalah pengawas dan tidak memungkinkan diisi, kolom ini dikosongkan. 3 Coret yang tidak perlu 226

227 FORMAT D5.2 HASIL VERIFIKASI DOKUMEN PESERTA GOLONGAN IV/C 1 GABUNGAN RAYON LPTK PENYELENGGARA : BID. STUDI/MAPEL/BID. KEAHLIAN/GURU KELAS : JENJANG/JENIS SEKOLAH 2 : NAMA LENGKAP PESERTA : NOMOR PESERTA (14 DIGIT) : LAMPIRAN 28 No 1. Ijazah 2. SK Mengajar KOMPONEN DOKUMEN YANG DIVERIFIKASI 3. SK Golongan kepangkatan 4. Rekomendasi dinas pendidikan kab/kota Keabsahan Kebenaran Keabsahan Kebenaran Keabsahan Kebenaran Keabsahan Kebenaran HASIL VERIFIKASI 3 Asesor 1 Asesor 2 Rekomendasi: MP/TMP/K/D Asesor 2., Asesor 1 (.) Tanda tangan dan nama lengkap (.) Tanda tangan dan nama lengkap 1 Format dicetak dari ASG. 2 Jika peserta adalah pengawas dan tidak memungkinkan diisi, kolom ini dikosongkan. 3 Coret yang tidak perlu 227

228 LAMPIRAN 29 FORMAT D6.1 DAFTAR HASIL PENILAIAN/VERIFIKASI PORTOFOLIO 1 (untuk Bahan Rapat PSG) RAYON LPTK PENYELENGGARA : No Nomor Nama Tempat, Tgl Lahir Bid. Studi/Mapel/Bid. Jenjang/Jenis Skor Skor NUPTK NIP Urut Peserta Lengkap Tempat Tgl Keahlian /Guru Kelas Sekolah 2 Asesor 1 Asesor 2 Status*) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (13) Dst *) Diisi: LVP MA MPLPG K D : Lulus Verifikasi Portofolio : Melengkapi Administrasi : Mengikuti Pendidikan dan Latihan Profesi Guru : Klarifikasi : Diskualifikasi, 2011 Ketua Pelaksana, ( ) 1 Format ini dibuat oleh Ketua Pelaksana Sertifikasi Guru dan dijadikan bahan Rapat PSG untuk menetapkan peserta dengan status L, MA, MPLPG, K, atau D. Format dicetak dari ASG. 2 Jika peserta adalah pengawas dan tidak memungkinkan diisi, kolom ini dikosongkan. 228

229 FORMAT D6.2 DAFTAR HASIL PENILAIAN/VERIFIKASI PORTOFOLIO 1 (untuk Laporan ke KSG dan Pengumuman Kelulusan) KABUPATEN/KOTA 2 : PROVINSI : LAMPIRAN 30 No Urut Nomor Peserta Nama Lengkap Peserta NUPTK NIP Tempat & Tgl Lahir Tempat Tgl Bid Studi/Mapel/Bid. Keahlian /Guru Kelas Jenjang/Jenis Sekolah 3 Nama Instansi Tempat Bertugas Status *) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) Dst *) Diisi: L : Lulus, 2011 Ketua Rayon/Rektor.. MPLPG D : Mengikuti PLPG : Diskualifikasi ( ) NIP/NIK. Tgl Lulus 4 1 Format ini dibuat oleh Ketua Rayon/Rektor LPTK Penyelenggara Sertifikasi guru digunakan untuk laporan pelksanaan sertifikasi guru Pola PF dan menyampaikan pengumuman kepada peserta sertifikasi guru oleh Ketua Rayon/Rektor LPTK Penyelenggara Sertifikasi guru dengan tembusan kepada dinas pendidikan kabupaten/kota dan LPMP. Format dicetak dari ASG. 2 Dikosongkan untuk rekapitulasi guru SLB. 3 Jika peserta adalah pengawas dan tidak memungkinkan diisi, kolom ini dikosongkan. 4 Jika status MPLPG atau D, kolom ini dikosongkan. 229

230 LAMPIRAN 31 No Urut Nomor Peserta Nama Lengkap Peserta FORMAT D7.1 DAFTAR HASIL VERIFIKASI DOKUMEN 1 (untuk Bahan Rapat PSG) KABUPATEN/KOTA 2 : PROVINSI : NUPTK NIP Tempat & Tgl Lahir Bid Studi/Mapel/Bid. Keahlian /Guru Kelas Jenjang/Jenis Sekolah 3 Nama Instansi Tempat Bertugas Tempat Tgl Asesor Asesor 1 *) 2 *) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) Dst *) Diisi: MP : Memenuhi Persyaratan TMP: Tidak Memenuhi Persyaratan K D : Klarifikasi : Diskualifikasi Hasil Status *),.2011 Ketua Pelaksana ( ) NIP/NIK. 1 Format ini dibuat oleh Ketua Pelaksana PSG untuk bahan Rapat PSG. Format dicetak dari ASG. 2 Dikosongkan untuk guru SLB. 3 Jika peserta adalah pengawas dan tidak memungkinkan diisi, kolom ini dikosongkan. 230

231 No Urut Nomor Peserta Nama Lengkap Peserta FORMAT C7.2 DAFTAR HASIL VERIFIKASI DOKUMEN 1 (untuk Laporan ke KSG dan Pengumuman Kelulusan) KABUPATEN/KOTA 2 : PROVINSI : NUPTK NIP Tempat & Tgl Lahir Tempat Tgl Bid Studi/Mapel/Bid. Jenjang/Jenis Keahlian /Guru Kelas Sekolah 3 Nama Instansi Tempat Bertugas Status *) (1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10) (11) Dst *) Diisi: MP : Memenuhi Persyaratan TMP: Tidak Memenuhi Persyaratan D : Diskualifikasi, 2011 Ketua Rayon/Rektor. ( ) NIP/NIK. Tgl Lulus 4 LAMPIRAN 32 1 Format ini dibuat oleh Ketua Rayon/Rektor LPTK Penyelenggara Sertifikasi guru digunakan untuk laporan pelksanaan sertifikasi guru Pola PSPL dan menyampaikan pengumuman kepada peserta sertifikasi guru oleh Ketua Rayon/Rektor LPTK Penyelenggara Sertifikasi guru dengan tembusan kepada dinas pendidikan kabupaten/kota dan LPMP. Format dicetak dari ASG 2 Dikosongkan untuk guru SLB. 3 Jika peserta adalah pengawas dan tidak memungkinkan diisi, kolom ini dikosongkan. 4 Jika status D, kolom ini dikosongkan. 231

232 FORMAT D8.1 DAFTAR HASIL PLPG 1 (untuk Bahan Rapat PSG) KABUPATEN/KOTA 2 : PROVINSI : LAMPIRAN 33 Tempat & Tgl Bid Nama Nama Hasil Uji Kompetensi No Nomor Lahir Studi/Mapel/ Jenjang/Jenis Instansi Lengkap NUPTK NIP Urut Peserta Bid. Keahlian Sekolah 3 Tempat Peserta Tempat Tgl SUT SUP HW SP SS SAK /Guru Kelas Bertugas Status *) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) Dst *) Diisi: L: Lulus TL: Tidak Lulus D: Diskualifikasi MG: Mengulang/meluncur pada tahun berikutnya,.2011 Ketua Pelaksana ( ) NIP/NIK. 1 Format ini dibuat oleh Ketua Pelaksana PSG untuk bahan Rapat PSG. Format dicetak dari ASG. 2 Dikosongkan untuk guru SLB. 3 Jika peserta adalah pengawas dan tidak memungkinkan diisi, kolom ini dikosongkan. 232

233 LAMPIRAN 34 No Urut Nomor Peserta FORMAT D8.2 DAFTAR HASIL PLPG 1 (untuk Laporan ke KSG dan Pengumuman Kelulusan) KABUPATEN/KOTA 2 : PROVINSI : Nama Lengkap Peserta NUPTK NIP Tempat & Tgl Lahir Tempat Bid Studi/Mapel/Bid. Jenjang/Jenis Keahlian /Guru Sekolah 3 Kelas Nama Instansi Tempat Bertugas (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (17) Dst Tgl Status *) *) Diisi: L: Lulus TL: Tidak Lulus MG: Mengulang/meluncur pada tahun berikutnya, 2011 Ketua Rayon/Rektor. ( ) NIP/NIK. 1 Format ini dibuat oleh Ketua Rayon/Rektor LPTK Penyelenggara Sertifikasi guru digunakan untuk laporan pelksanaan sertifikasi guru Pola PSPL dan menyampaikan pengumuman kepada peserta sertifikasi guru oleh Ketua Rayon/Rektor LPTK Penyelenggara Sertifikasi guru dengan tembusan kepada dinas pendidikan kabupaten/kota dan LPMP. Format dicetak dari ASG 2 Dikosongkan untuk guru SLB. 3 Jika peserta adalah pengawas dan tidak memungkinkan diisi, kolom ini dikosongkan. 233

234 LAMPIRAN 35 FORMAT PENGECEKAN KELENGKAPAN BERKAS DAN PERSYARATAN PESERTA YANG MEMILIH LANGSUNG PLPG 1 RAYON LPTK PENYELENGGARA NAMA LENGKAP PESERTA NOMOR PESERTA (14 DIGIT) :. :. :. A. Kelengkapan Berkas No Berkas yang Dikumpulkan Ada 1 Format A1 yang telah ditandatangani oleh Dinas Pendidikan Belum S-1/D-IV SLTA atau sederajat 2 Fotokopi Ijazah S-1 Sudah S-1/D-IV S-2 3 Fotokopi SK pengangkatan sebagai guru (SK pertama s.d SK terakhir) 4 Fotokopi SK mengajar dari Kepala Sekolah 5 Fotokopi SK pangkat/golongan terakhir (khusus PNS) B. Pengecekan Data dan Persyaratan Peserta No Persyaratan Diisi S/TS 1 Kualifikasi Akademik Format A1... (Diisi ijasah terakhir) Bukti Fisik... 2 Masa Kerja Format A1.. thn.. bln Bukti Fisik.. thn.. bln 3 Usia Format A1.. thn.. bln Bukti Fisik.. thn.. bln 4 Golongan Format A1... (Diisi golongan terakhir) Bukti Fisik... Catatan: S = Sesuai; TS = Tidak Sesuai Persyaratan masa kerja, usia, dan golongan peserta yang tercantum dalam Format A1 dan bukti fisik (dilihat di berkas) harus sesuai. Jika tidak sesuai maka peserta dinyatakan diskualifikasi atau ditunda keikutsertaan dalam sertifikasi guru tahun ini. Peserta diskualifikasi apabila: 1) tidak memenuhi persyaratan peserta, atau 2) berkas tidak lengkap (salah satu berkas dari sub A tidak ada/tidak lengkap). 3) masa kerja dan usia pada Format A1 lebih tinggi daripada bukti fisik (berkas) 6 bulan atau lebih, atau 4) golongan pada Format A1 lebih tinggi satu tingkat daripada bukti fisik (berkas). CATATAN HASIL PENGECEKAN LPLPG : Lanjut menjadi peserta PLPG. D/1 : Diskualifikasi karena tidak memenuhi persyaratan peserta. Nama D/2 : Diskualifikasi karena berkas tidak lengkap (salah satu berkas dar Petugas D/3 : Diskualifikasi karena masa kerja dan usia pada Format A1 lebih t maksimal 6 bulan... D/4 : Diskualifikasi karena golongan pada Format A1 lebih tinggi satu (berkas). Tanda Tangan. 1 Printout ASG 234

235 LAMPIRAN 36 BERITA ACARA 1 BERITA ACARA PELAKSANAAN TES AWAL (ONLINE) BA-PF: 1 Pada hari ini:...tanggal/bulan: hingga hari:... tanggal/bulan: Lokasi:... Ruang:... Dimulai pukul...hingga pukul... Telah dilaksanakan Tes Awal Online yang diikuti. peserta. Hal-hal yang terjadi pada saat pelaksanaan Tes Awal: , Petugas, NIP./NIK. 235

236 BERITA ACARA SERAH TERIMA DOKUMEN PORTOFOLIO DARI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN/KOTA (PROVINSI) KEPADA RAYON LPTK 1 BA-PF: 2 LAMPIRAN 37 Pada hari ini:...tanggal/bulan:...tahun..., telah diserahkan Oleh: PSG Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota 2... Kepada: Rayon LPTK Portofolio, sebanyak... peserta, bendel. 2. Dokumen, sebanyak... peserta. 3. Berkas PLPG, sebanyak...peserta 4. Daftar Peserta Sertifikasi Pola PLPG (Format B1.3/Format B2.3) 3, sebanyak berkas, dengan jumlah peserta orang. 5. Fotokopi Daftar Peserta Tes Awal Online Status TL (Format C3), sebanyak berkas, dengan jumlah peserta orang. 6. Fotokopi Daftar Peserta Hasil Verifikasi PF Status TL (Format D6.2 4 ), sebanyak berkas, dengan jumlah peserta orang. 7. Daftar Peserta Sertifikasi Pola PSPL (Format B1.2/Format B2.2 5 ), sebanyak berkas, dengan jumlah peserta orang. 8. Fotokopi Daftar Verifikasi Dokumen (Format D7.2), sebanyak berkas, dengan jumlah peserta orang. 9. Pasphoto Berwarna (3 X 4 4 Lembar), sebanyak peserta......, Pihak yang Menerima Pihak yang Menyerahkan... Tanda tangan dan nama lengkap... Tanda tangan dan nama lengkap 1 Format ini dibuat oleh diinas pendidikan kabupaten/kota atau dinas pendidikan provinsi untuk guru SLB, rangkap dua (satu lembar untuk penerima, satu lembar untuk yang menyerahkan/arsip). Ukuran Kertas A4. 2 Dinas pendidikan provinsi untuk guru SLB. 3 Format B2.1 untuk berita acara yang dibuat oleh dinas pendidikan provinsi. 4 Format B2.2 untuk berita acara yang dibuat oleh dinas pendidikan provinsi (peserta guru SLB). 5 Format B2.2 untuk berita acara yang dibuat oleh dinas pendidikan provinsi (peserta guru SLB). 236

237 LAMPIRAN 38 BERITA ACARA 1 SERAH TERIMA BERKAS SERTIFIKASI GURU DARI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN/KOTA KEPADA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI BA-PF: 3 Pada hari ini..., tanggal/bulan...tahun..., telah diserahkan Oleh: PSG Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota... Kepada: Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Daftar Peserta Sertifikasi Pola PF (Format B1.1), sebanyak berkas, dengan jumlah peserta orang. 2. Daftar Peserta Sertifikasi Pola PSPL (Format B1.2) (Hardcopy), sebanyak berkas, dengan jumlah peserta orang. 3. Daftar Peserta Sertifikasi Pola PLPG (Format B1.3) (Hardcopy), sebanyak berkas, dengan jumlah peserta orang. 4. Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kab/Kota tentang Penetapan Peserta Sertifikasi, sebanyak berkas, dengan jmlah peserta orang....., 2011 Pihak yang Menerima Pihak yang Menyerahkan (...) Tanda tangan dan nama lengkap (...) Tanda tangan dan nama lengkap 1 Format ini dibuat oleh dinas pendidikan kabupaten/kota rangkap dua (satu lembar untuk dinas pendidikan provinsi, satu lembar untuk yang menyerahkan/arsip). Ukuran Kertas A4. 237

238 LAMPIRAN 39 BERITA ACARA SERAH TERIMA BERKAS DARI PSG KEPADA ASESOR 1 BA-PF: 4 Pada hari ini:...tanggal/bulan telah diserahkan Berkas dari PSG kepada Asesor. 1. Portofolio :... Bendel 2. Dokumen :... Bendel 3. Format D2.1 (data kosong) :... Lembar 4. Format D3.1 (data kosong) :... Lembar 5. Format D4.1 (data kosong) :... Lembar 6. Format D5.1 (data kosong) :... Lembar,.2011 Pihak yang Penerima (Asesor) Pihak yang Menyerahkan (PSG)... Tanda tangan dan nama lengkap Ukuran Kertas: A4... Tanda tangan dan nama lengkap 1 Dibuat oleh PSG, rangkap dua (satu lembar untuk pihak yang penerima, satu lembar lainnya untuk yang pihak menyerahkan/arsip). 238

239 LAMPIRAN 40 BERITA ACARA SERAH TERIMA BERKAS DARI ASESOR KEPADA PSG 1 BA-PF: 5 Pada hari ini:...tanggal/bulan telah diserahkan Berkas dari PSG kepada Asesor. 1. Portofolio :... Bendel 2. Dokumen :... Bendel 3. Format D2.1 (terisi data) :... Lembar 4. Format D3.1 (terisi data) :... Lembar 5. Format D4.1 (terisi data) :... Lembar 6. Format D5.1 (terisi data) :... Lembar 7. Format D6.1 (terisi data) :... Lembar,.2011 Pihak yang Penerima (PGG) Pihak yang Menyerahkan (Asesor)... Tanda tangan dan nama lengkap Ukuran Kertas: A4... Tanda tangan dan nama lengkap 1 Dibuat oleh PSG, rangkap dua (satu lembar untuk pihak yang penerima, satu lembar lainnya untuk yang pihak menyerahkan/arsip). 239

240 BERITA ACARA PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO/VERIFIKASI FORTOFOLIO/VERIFIKASI DOKUMEN 1 BA-PF: 6 LAMPIRAN 41 Pada hari ini:...tanggal/bulan: hingga hari:... tanggal/bulan: Lokasi:... Ruang:... Dimulai pukul...hingga pukul... Telah dilaksanakan Penilaian Portofolio/Verifikasi Portofolio/Verifikasi dokumen 2 : 1. Jumlah portofolio yang dinilai... bendel. 2. Jumlah Portofolio yang diverifikasi... bendel. 3. Jumlah dokumen yang diverifikasi... bendel. Hal-hal yang terjadi pada saat Penilaian Portofolio/Verifikasi dokumen:.., 2011 Ketua PSG Rayon LPTK.. Ukuran Kertas: A4... Tanda tangan dan nama lengkap 1 Dibuat PSG Tingkat Rayon LPTK, setiap hari selama proses penilaian portofolio/verifikasi dokumen. 2 Coret yangtidak perlu 240

241 LAMPIRAN 42 BERITA ACARA PELAKSANAAN PENGECEKAN KELENGKAPAN BERKAS DAN PERSYARATAN PESERTA YANG MEMILIH LANGSUNG PLPG 1 BA-PF: 7 Pada hari ini:...tanggal/bulan: hingga hari:... tanggal/bulan: Telah dilaksanakan Pengecekan Kelengkapan Berkas dan Persyaratan Peserta Yang Memilih Langsung PLPG: 1. Jumlah peserta yang Lanjut PLPG :...orang 2. Jumlah peserta Diskualifikasi:...orang 3. Daftar Hasil Pengecekan Kelengkapan Berkas dan Persyaratan Peserta yang Memilih Langsung PLPG terlampir. Hal-hal yang terjadi pada saat Pengecekan Kelengkapan Berkas dan Persyaratan Peserta Yang Memilih Langsung PLPG.., 2011 Ketua PSG Rayon LPTK..... Tanda tangan dan nama lengkap 1 Pointout AGS 241

242 No Urut LAMPIRAN BA-PF 7 HASIL PENGECEKAN KELENGKAPAN BERKAS DAN PERSYARATAN PESERTA YANG MEMILIH LANGSUNG PLPG TERLAMPIR Nomor Peserta Nama Lengkap Peserta Bid Studi/Mapel/ Jenjang/Jenis Bid. Keahlian Sekolah 1 /Guru Kelas Nama Instansi Tempat Bertugas kabupaten/ Kota Status *) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Dst *) Status: LPLPG : Lanjut menjadi peserta PLPG. D/1 : Diskualifikasi karena tidak memenuhi persyaratan peserta. D/2 : Diskualifikasi karena berkas tidak lengkap (salah satu berkas dari sub A tidak ada/tidak lengkap). D/3 : Diskualifikasi karena masa kerja dan usia pada Format A1 lebih tinggi daripada bukti fisik (berkas) maksimal 6 bulan. D/4 : Diskualifikasi karena golongan pada Format A1 lebih tinggi satu tingkat daripada bukti fisik (berkas)..., 2011 Ketua PSG Rayon LPTK..... Tanda tangan dan nama lengkap 1 Jika peserta adalah pengawas dan tidak memungkinkan diisi, kolom ini dikosongkan. 242

243 BERITA ACARA PELAKSANAAN PLPG 1 BA-PF: 8 LAMPIRAN 43 Pada hari ini:...tanggal/bulan: hingga hari:... tanggal/bulan: Telah dilaksanakan PLPG 2 : 1. Mapel: Rombel: Lokasi: Peserta yang mengikuti PLPG....orang 5. Peserta yang tidak mengikuti PLPG secara penuh:... orang, sebagai berikut. Nomor peserta Nama Peserta Alasan Hal-hal yang terjadi pada saat PLPG.., 2011 Ketua PSG Rayon LPTK..... Tanda tangan dan nama lengkap 1 Dibuat PSG Tingkat Rayon LPTK, setiap setiap rombel PLPG. 2 Coret yangtidak perlu 243

244 BERITA ACARA SERAH TERIMA PESERTA MUTASI ANTAR RAYON 1 BA-PF: 9 LAMPIRAN 44 Pada hari ini:...tanggal/bulan telah dilakukan mutasi peserta sertifikasi guru: dari Rayon LPTK... ke Rayon LPTK... sebanyak... peserta 2. Berkas yang dimutasi: 1. Daftar Peserta Mutasi Antar Rayon (Format B3):...berkas 2. Portofolio... peserta,...bendel 3. Dokumen... peserta,...bendel Pihak yang menerima Rayon LPTK...,.2011 Pihak yang Menyerahkan Rayon LPTK Tanda tangan, nama lengkap, NIP/NIK Ukuran Kertas: A4... Tanda tangan, nama lengkap, NIP/NIK 1 Dibuat oleh PSG, rangkap dua (satu lembar untuk pihak yang penerima, satu lembar lainnya untuk yang pihak menyerahkan/arsip). 244

245 DAFTAR HADIR ASESOR LAMPIRAN 45 Hari/Tanggal : Pukul : Acara : Tempat : No Nama Tanda Tangan (1) (2) (3) Dst, Ketua Pelaksana PSG LPTK Rayon: ( ) NIP. 245

246 TANDA PENGENAL ASESOR LAMPIRAN 46 SERTIFIKASI GURU 2011 RAYON NAMA LENGKAP LPTK ASAL Rayon LPTK: Ketua, Stempel Rayon ( ) NIP. 246

247 LAMPIRAN 47 KODE ETIK ASESOR SAPTA ETIKA ASESOR SERTIFIKASI GURU 1. Menaati segala peraturan dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab. 2. Menilai kinerja guru secara objektif dan profesional, serta melaporkan hasilnya hanya kepada yang berwenang. 3. Menjaga rahasia negara, rahasia jabatan, dan rahasia pihak yang dinilai. 4. Menjaga nama baik dan wibawa asesor serta lembaga sertifikasi guru. 5. Berpenampilan sopan dan rapi serta bertutur kata santun. 6. Tidak menerima sesuatu apapun dari pihak yang dinilai, atau patut diduga berhubungan dengan pihak yang dinilai, yang dapat mempengaruhi keputusan profesionalnya sebagai asesor. 7. Tidak memiliki dan/atau ikut memiliki, dan/atau mempunyai hubungan kerja dalam bentuk apapun dengan lembaga bimbingan belajar yang berkaitan dengan sertifikasi guru. 247

248 LAMPIRAN 48 JADWAL PELAKSANAAN SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN Batas akhir 20 April Batas akhir 30 April Batas akhir 7 Mei Batas akhir 15 Mei

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2011 BUKU 2 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SERTIFIKASI

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2011 BUKU 2 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SERTIFIKASI SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2011 BUKU 2 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SERTIFIKASI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2011 SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN

Lebih terperinci

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2009 BUKU 2 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SERTIFIKASI

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2009 BUKU 2 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SERTIFIKASI SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2009 SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2009 BUKU 2 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SERTIFIKASI Buku 1 Buku 2 Buku 3 Buku 4 Buku 5 Pedoman Penetapan Peserta Petunjuk

Lebih terperinci

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2009 BUKU 2 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SERTIFIKASI

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2009 BUKU 2 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SERTIFIKASI DRAFT FINAL SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2009 SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2009 BUKU 2 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SERTIFIKASI Buku 1 Buku 2 Buku 3 Buku 4 Buku 5 Pedoman Penetapan Peserta

Lebih terperinci

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2009 BUKU 2 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SERTIFIKASI

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2009 BUKU 2 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SERTIFIKASI SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2009 BUKU 2 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SERTIFIKASI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009 Buku 1 Buku 2 Buku 3 Buku 4 Buku 5 SERTIFIKASI

Lebih terperinci

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2010 BUKU 2 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SERTIFIKASI

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2010 BUKU 2 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SERTIFIKASI SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2010 BUKU 2 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SERTIFIKASI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2010 Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi

Lebih terperinci

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2013 BUKU 2 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SERTIFIKASI GURU DI RAYON LPTK

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2013 BUKU 2 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SERTIFIKASI GURU DI RAYON LPTK i ii SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2013 BUKU 2 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SERTIFIKASI GURU DI RAYON LPTK KONSORSIUM SERTIFIKASI GURU KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2013 iii iv SERTIFIKASI

Lebih terperinci

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2014 BUKU 2 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SERTIFIKASI GURU DI RAYON LPTK

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2014 BUKU 2 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SERTIFIKASI GURU DI RAYON LPTK i ii SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2014 BUKU 2 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SERTIFIKASI GURU DI RAYON LPTK KONSORSIUM SERTIFIKASI GURU KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2014 iii iv SERTIFIKASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen menyatakan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,

Lebih terperinci

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2012 BUKU 2 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SERTIFIKASI GURU DI RAYON LPTK

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2012 BUKU 2 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SERTIFIKASI GURU DI RAYON LPTK SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2012 BUKU 2 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SERTIFIKASI GURU DI RAYON LPTK DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2012 SERTIFIKASI

Lebih terperinci

SERTIFIKASI GURU DAN DOSEN TAHUN 2009: DASAR HUKUM DAN PELAKSANAANNYA 1

SERTIFIKASI GURU DAN DOSEN TAHUN 2009: DASAR HUKUM DAN PELAKSANAANNYA 1 SERTIFIKASI GURU DAN DOSEN TAHUN 2009: DASAR HUKUM DAN PELAKSANAANNYA 1 Oleh: Dr. Marzuki, M.Ag. 2 PENDAHULUAN Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-undang RI

Lebih terperinci

TAHUN 2008 KONSOSIUM SERTIFIKASI GURU Tim Sertifikasi Guru Ditjen Dikti

TAHUN 2008 KONSOSIUM SERTIFIKASI GURU Tim Sertifikasi Guru Ditjen Dikti TAHUN 2008 KONSOSIUM SERTIFIKASI GURU 2008 1 Pedoman Sertifikasi Guru dalam Jabatan Tahun 2008 Buku 1: Pedoman Penetapan Peserta. Buku 2: Pedoman Sertifikasi Guru dalam Jabatan melalui Penilaian Portofolio.

Lebih terperinci

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2009 BUKU 2 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SERTIFIKASI

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2009 BUKU 2 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SERTIFIKASI SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2009 BUKU 2 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SERTIFIKASI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009 SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN

Lebih terperinci

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2011 BUKU 2 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SERTIFIKASI

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2011 BUKU 2 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SERTIFIKASI SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2011 BUKU 2 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SERTIFIKASI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2011 SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN

Lebih terperinci

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2011 BUKU 1 PEDOMAN PENETAPAN PESERTA

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2011 BUKU 1 PEDOMAN PENETAPAN PESERTA SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2011 BUKU 1 PEDOMAN PENETAPAN PESERTA KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2010 SERTIFIKASI GURU DALAM

Lebih terperinci

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2011 BUKU 2 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SERTIFIKASI

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2011 BUKU 2 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SERTIFIKASI SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2011 BUKU 2 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SERTIFIKASI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2011 Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi

Lebih terperinci

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2013 BUKU 1 PEDOMAN PENETAPAN PESERTA

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2013 BUKU 1 PEDOMAN PENETAPAN PESERTA SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2013 BUKU 1 PEDOMAN PENETAPAN PESERTA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS. PELAKSANAAN SERTIFIKASI BAGI GURU RAUDLATUL ATHFAL DAN MADRASAH DALAM JABA T AN TAHUN 2014

PETUNJUK TEKNIS. PELAKSANAAN SERTIFIKASI BAGI GURU RAUDLATUL ATHFAL DAN MADRASAH DALAM JABA T AN TAHUN 2014 / PETUNJUK TEKNIS. PELAKSANAAN SERTIFIKASI BAGI GURU RAUDLATUL ATHFAL DAN MADRASAH DALAM JABA T AN TAHUN 2014 KEMENTERIAN AGAMA RI 2014 I KATA PENGANTAR Pelaksanaan Sertifikasi Guru pada tahun 2014 ini

Lebih terperinci

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2010 BUKU 1 PEDOMAN PENETAPAN PESERTA

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2010 BUKU 1 PEDOMAN PENETAPAN PESERTA EDISI REVISI SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2010 BUKU 1 PEDOMAN PENETAPAN PESERTA DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2010 SERTIFIKASI

Lebih terperinci

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2010 BUKU 1 PEDOMAN PENETAPAN PESERTA EDISI REVISI

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2010 BUKU 1 PEDOMAN PENETAPAN PESERTA EDISI REVISI EDISI REVISI SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2010 BUKU 1 PEDOMAN PENETAPAN PESERTA DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2010 SERTIFIKASI

Lebih terperinci

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2014 BUKU 1 PEDOMAN PENETAPAN PESERTA

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2014 BUKU 1 PEDOMAN PENETAPAN PESERTA SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2014 BUKU 1 PEDOMAN PENETAPAN PESERTA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2010 BUKU 1 PEDOMAN PENETAPAN PESERTA EDISI REVISI

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2010 BUKU 1 PEDOMAN PENETAPAN PESERTA EDISI REVISI EDISI REVISI SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2010 BUKU 1 PEDOMAN PENETAPAN PESERTA DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2010 SERTIFIKASI

Lebih terperinci

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2012 BUKU 2 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SERTIFIKASI GURU DI RAYON LPTK

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2012 BUKU 2 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SERTIFIKASI GURU DI RAYON LPTK SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2012 BUKU 2 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SERTIFIKASI GURU DI RAYON LPTK DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2012 SERTIFIKASI

Lebih terperinci

FORMAT VERIFIKASI KELENGKAPAN DOKUMEN/BERKAS POLA PSPL (S-2/S-3 dan Golongan IV/b)

FORMAT VERIFIKASI KELENGKAPAN DOKUMEN/BERKAS POLA PSPL (S-2/S-3 dan Golongan IV/b) Lampiran Surat Kepala LPMP Jawa Barat Nomor : 1300 /J31.2 /LL/2014 Tanggal : 1 April 2014 FORMAT VERIFIKASI KELENGKAPAN DOKUMEN/BERKAS POLA PSPL (S-2/S-3 dan Golongan IV/b) No 2 Fotokopi ijazah S-1/D-IV,

Lebih terperinci

Lampiran 1: Skema Alur pelaksanaan Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun

Lampiran 1: Skema Alur pelaksanaan Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun Lampiran 1: Skema Alur pelaksanaan Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun. 185 185 Buku 1 Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru Dalam Jabatan melalui jalur penilaian portofolio dan pemberian sertifikat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mempengaruhi siswa belajar sedemikian rupa sehingga siswa belajar itu

BAB II LANDASAN TEORI. mempengaruhi siswa belajar sedemikian rupa sehingga siswa belajar itu BAB II LANDASAN TEORI A. Pengalaman Mengajar 1. Pengertian Pengalaman Mengajar Pengalaman adalah apa yang sudah dialami dalam kurun waktu yang lama. 1 Mengajar adalah seperangkat peristiwa (events) yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dasar Hukum Pembentukan Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dasar Hukum Pembentukan Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Dasar Hukum Pembentukan Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung Dasar hukum pembentukan Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung

Lebih terperinci

PEDOMAN SERTIFIKASI BAGI GURU DALAM JABATAN

PEDOMAN SERTIFIKASI BAGI GURU DALAM JABATAN PEDOMAN SERTIFIKASI BAGI GURU DALAM JABATAN Untuk: Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan Provinsi Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN MELALUI JALUR PENILAIAN PORTOFOLIO DAN PEMBERIAN SERTIFIKAT PENDIDIK SECARA LANGSUNG TAHUN 2010

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN MELALUI JALUR PENILAIAN PORTOFOLIO DAN PEMBERIAN SERTIFIKAT PENDIDIK SECARA LANGSUNG TAHUN 2010 SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN MELALUI JALUR PENILAIAN PORTOFOLIO DAN PEMBERIAN SERTIFIKAT PENDIDIK SECARA LANGSUNG TAHUN 2010 BUKU 1 PEDOMAN PENETAPAN PESERTA DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK

Lebih terperinci

DASAR DAN TEKNIK PENETAPAN KUOTA PESERTA SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2009

DASAR DAN TEKNIK PENETAPAN KUOTA PESERTA SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2009 DASAR DAN TEKNIK PENETAPAN KUOTA PESERTA SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2009 Disajikan dalam Workshop Penetapan Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2009 yang diselenggarakan oleh Lembaga Penjaminan Mutu

Lebih terperinci

PENETAPAN PESERTA SERTIFIKASI GURU TAHUN 2013

PENETAPAN PESERTA SERTIFIKASI GURU TAHUN 2013 PENETAPAN PESERTA SERTIFIKASI GURU TAHUN 2013 Dasar Hukum Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2009 BUKU 1 PEDOMAN PENETAPAN PESERTA

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2009 BUKU 1 PEDOMAN PENETAPAN PESERTA SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2009 SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2009 Buku 1 Buku 2 Buku 3 Buku 4 Buku 5 Pedoman Penetapan Peserta Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi Guru Pedoman Penyusunan

Lebih terperinci

KAJIAN ANALISIS SISTEM SERTIFIKASI GURU Dalam Rangka Reformasi Birokrasi Internal

KAJIAN ANALISIS SISTEM SERTIFIKASI GURU Dalam Rangka Reformasi Birokrasi Internal KAJIAN ANALISIS SISTEM SERTIFIKASI GURU Dalam Rangka Reformasi Birokrasi Internal KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2011 Analisis Sistem Sertifikasi Guru KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL RI Page i DAFTAR

Lebih terperinci

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2010 BUKU 2 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SERTIFIKASI

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2010 BUKU 2 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SERTIFIKASI SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2010 BUKU 2 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SERTIFIKASI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2010 Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi

Lebih terperinci

PANITIA SERTIFIKASI GURU RAYON

PANITIA SERTIFIKASI GURU RAYON KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NEGERI MALANG (UM) PANITIA SERTIFIKASI GURU RAYON 115 Jalan Semarang 5 Malang 65145 Telpon 0341-583-988 Laman: www.um.ac.id email: info@psg15.um.ac.id

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG SERTIFIKASI BAGI GURU DALAM JABATAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG SERTIFIKASI BAGI GURU DALAM JABATAN SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG SERTIFIKASI BAGI GURU DALAM JABATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG SERTIFIKASI BAGI GURU DALAM JABATAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG SERTIFIKASI BAGI GURU DALAM JABATAN SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG SERTIFIKASI BAGI GURU DALAM JABATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang

Lebih terperinci

Program Pemberian Kesetaraan Jabatan dan Pangkat Bagi Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil (Inpassing) Jenjang Dikdas

Program Pemberian Kesetaraan Jabatan dan Pangkat Bagi Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil (Inpassing) Jenjang Dikdas Program Pemberian Kesetaraan Jabatan dan Pangkat Bagi Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil (Inpassing) Jenjang Dikdas A. Pengertian Pemberian kesetaraan jabatan dan pangkat bagi Guru bukan Pegawai Negeri Sipil

Lebih terperinci

Buku pedoman ini disusun sebagai acuan bagi semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan penyaluran tunjangan profesi guru.

Buku pedoman ini disusun sebagai acuan bagi semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan penyaluran tunjangan profesi guru. PEDOMAN PELAKSANAAN PENYALURAN TUNJANGAN PROFESI GURU DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2008 KATA PENGANTAR UU No 14 Tahun 2005 Tentang

Lebih terperinci

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2008

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2008 SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2008 BUKU 2 PEDOMAN SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN MELALUI PENILAIAN PORTOFOLIO DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2008 SERTIFIKASI

Lebih terperinci

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2009 BUKU 1 PEDOMAN PENETAPAN PESERTA

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2009 BUKU 1 PEDOMAN PENETAPAN PESERTA SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2009 BUKU 1 PEDOMAN PENETAPAN PESERTA DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009 SERTIFIKASI GURU DALAM

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG SERTIFIKASI BAGI GURU DALAM JABATAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG SERTIFIKASI BAGI GURU DALAM JABATAN SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG SERTIFIKASI BAGI GURU DALAM JABATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang

Lebih terperinci

SURAT PERNYATAAN. N a m a :... No. Peserta :... NUPTK :... Mapel :... Instansi :... Alamat :... No. HP. :...

SURAT PERNYATAAN. N a m a :... No. Peserta :... NUPTK :... Mapel :... Instansi :... Alamat :... No. HP. :... PANITIA SERTIFIKASI GURU RAYON 102 UNIVERSITAS NEGERI MEDAN Jln. Willem Iskandar Pasar V Medan Estate Medan 20221 Telp. 061-6613365, Telp/Fax. (061) 6614002 website: http://plpg.unimed.ac.id, e-mail: mansyah.sihombing@gmail.com

Lebih terperinci

DRAFT PETUNJUK TEKNIS

DRAFT PETUNJUK TEKNIS DRAFT PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN DANA PENDIDIKAN PENINGKATAN KUALIFIKASI AKADEMIK S-1/D-IV PADA JENJANG PENDIDIK ANAK USIA DINI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN

Lebih terperinci

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2016

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2016 SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2016 BUKU 1 PEDOMAN PENETAPAN PESERTA Edisi Revisi ke-2 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2016 Pedoman Penetapan

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN BIAYA PENINGKATAN KUALIFIKASI AKADEMIK KE S-1/D-IV JENJANG PENDIDIKAN DASAR

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN BIAYA PENINGKATAN KUALIFIKASI AKADEMIK KE S-1/D-IV JENJANG PENDIDIKAN DASAR PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN BIAYA PENINGKATAN KUALIFIKASI AKADEMIK KE S-1/D-IV JENJANG PENDIDIKAN DASAR KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Salah satu tugas dan fungsi

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG SERTIFIKASI BAGI GURU DALAM JABATAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG SERTIFIKASI BAGI GURU DALAM JABATAN SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG SERTIFIKASI BAGI GURU DALAM JABATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2016 BUKU 2 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SERTIFIKASI GURU DI LPTK RAYON DAN SUBRAYON

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2016 BUKU 2 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SERTIFIKASI GURU DI LPTK RAYON DAN SUBRAYON SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2016 BUKU 2 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SERTIFIKASI GURU DI LPTK RAYON DAN SUBRAYON KONSORSIUM SERTIFIKASI GURU KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGELOLAAN BERKAS DATA GURU UNTUK PENERBITAN SK DIRJEN PMPTK TENTANG PENERIMA TUNJANGAN PROFESI TAHUN 2009

PEDOMAN PENGELOLAAN BERKAS DATA GURU UNTUK PENERBITAN SK DIRJEN PMPTK TENTANG PENERIMA TUNJANGAN PROFESI TAHUN 2009 PEDOMAN PENGELOLAAN BERKAS DATA GURU UNTUK PENERBITAN SK DIRJEN PMPTK TENTANG PENERIMA TUNJANGAN PROFESI TAHUN 2009 DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Pedoman Pelaksanaan Penyaluran Tunjangan Profesi Pendidik Melalui Dana Dekonsentrasi

Pedoman Pelaksanaan Penyaluran Tunjangan Profesi Pendidik Melalui Dana Dekonsentrasi 00 PEDOMAN PELAKSANAAN PENYALURAN TUNJANGAN PROFESI MELALUI DANA DEKONSENTRASI DIREKTORAT PROFESI PENDIDIK DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME DANA TRANSFER DAERAH

PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME DANA TRANSFER DAERAH PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME DANA TRANSFER DAERAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2012 KATA PENGANTAR Mulai tahun anggaran

Lebih terperinci

A. LATAR BELAKANG...1 B. LANDASAN HUKUM...1 C. TUJUAN...2 D. KERANGKA PROGRAM...2

A. LATAR BELAKANG...1 B. LANDASAN HUKUM...1 C. TUJUAN...2 D. KERANGKA PROGRAM...2 PEDOMAN PELAKSANAAN PENYALURAN TUNJANGAN PROFESI TAHUN 2009 DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009 KATA PENGANTAR Undang-Undang Republik

Lebih terperinci

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2015 BUKU 1 PEDOMAN PENETAPAN PESERTA

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2015 BUKU 1 PEDOMAN PENETAPAN PESERTA SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2015 BUKU 1 PEDOMAN PENETAPAN PESERTA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN INSENTIF BAGI GURU BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN INSENTIF BAGI GURU BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN INSENTIF BAGI GURU BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN GURU PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

PROSEDUR SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN BERDASARKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

PROSEDUR SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN BERDASARKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN PROSEDUR SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN BERDASARKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN riaumandiri.co I. PENDAHULUAN Tujuan pemerintah negara Indonesia sebagaimana dituangkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar

Lebih terperinci

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 194, Tambahan Lembaran

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 194, Tambahan Lembaran BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1739, 2017 KEMENDIKBUD. Sertifikasi Guru. Tahun 2015. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2017.. TAHUN 2017 TENTANG SERTIFIKASI

Lebih terperinci

A. Tujuan dan Manfaat

A. Tujuan dan Manfaat A. Tujuan dan Manfaat Pedoman umum Sertifikasi Profesi Penyuluh Pertanian bertujuan memberikan acuan kepada pelaksana sertifikasi Penyuluh Pertanian dalam pelaksanaan uji kompetensi. Secara khusus sertifikasi

Lebih terperinci

Peran, Tugas, dan Tanggung Jawab Guru

Peran, Tugas, dan Tanggung Jawab Guru Adi Rahmat 1. Ketua Jurusan Pendidikan Biologi, FPMIPA, Universitas Pendidikan Indonesia 2. Wakil Sekretaris Eksekutif III, Pelaksana Harian Konsorsium Sertifikasi Guru Peran, Tugas, dan Tanggung Jawab

Lebih terperinci

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2017 BUKU 2 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SERTIFIKASI GURU DI LPTK RAYON DAN SUBRAYON

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2017 BUKU 2 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SERTIFIKASI GURU DI LPTK RAYON DAN SUBRAYON SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2017 BUKU 2 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SERTIFIKASI GURU DI LPTK RAYON DAN SUBRAYON KONSORSIUM SERTIFIKASI GURU KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN RISET,

Lebih terperinci

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2016

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2016 SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2016 BUKU 1 PEDOMAN PENETAPAN PESERTA Edisi Revisi KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2016 Pedoman Penetapan Peserta

Lebih terperinci

SERTIFIKASI PENDIDIK PERLU EVALUASI BERKALA. Oleh : Sukidjo Staf Pengajar FISE Universitas Negeri Yogyakarta

SERTIFIKASI PENDIDIK PERLU EVALUASI BERKALA. Oleh : Sukidjo Staf Pengajar FISE Universitas Negeri Yogyakarta SERTIFIKASI PENDIDIK PERLU EVALUASI BERKALA Oleh : Sukidjo Staf Pengajar FISE Universitas Negeri Yogyakarta A. Latar Belakang Program Sertifikasi Dalam era global keberadaan sumber daya manusia (SDM) yang

Lebih terperinci

PEDOMAN BIDIK MISI PROGRAM BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN TAHUN

PEDOMAN BIDIK MISI PROGRAM BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN TAHUN PEDOMAN BIDIK MISI PROGRAM BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN TAHUN 2011 Di STAIN TULUNGAGUNG I. KETENTUAN UMUM A. SASARAN Lulusan satuan pendidikan SMA/SMK/MA/MAK atau bentuk lain yang sederajat tahun 2010 dan

Lebih terperinci

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2016

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2016 SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2016 BUKU 1 PEDOMAN PENETAPAN PESERTA Edisi Revisi KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2016 Pedoman Penetapan Peserta

Lebih terperinci

PENYUSUNAN PORTOFOLIO GURU SEBAGAI INSTRUMEN SERTIFIKASI GURU Disampaikan dalam Seminar Pendidikan Nasional, di Hotel Bumi Wiyata Depok, 2009

PENYUSUNAN PORTOFOLIO GURU SEBAGAI INSTRUMEN SERTIFIKASI GURU Disampaikan dalam Seminar Pendidikan Nasional, di Hotel Bumi Wiyata Depok, 2009 PENYUSUNAN PORTOFOLIO GURU SEBAGAI INSTRUMEN SERTIFIKASI GURU Disampaikan dalam Seminar Pendidikan Nasional, di Hotel Bumi Wiyata Depok, 2009 Liliana Muliastuti, M.Pd. (Pembantu Dekan I Fakultas Bahasa

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS BELAJAR SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS BELAJAR SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS BELAJAR SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. bagi guru dalam jabatan dilakukan dengan pola Portofolio, Pola Pendidikan dan

BAB V PENUTUP. bagi guru dalam jabatan dilakukan dengan pola Portofolio, Pola Pendidikan dan 129 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan dari hasil penelitian yang telah disajikan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Implementasi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Lebih terperinci

SERTIFIKASI GURU DAN PENGAWAS HARAPAN DAN DAMPAK KEDEPAN

SERTIFIKASI GURU DAN PENGAWAS HARAPAN DAN DAMPAK KEDEPAN SERTIFIKASI GURU DAN PENGAWAS HARAPAN DAN DAMPAK KEDEPAN Oleh : Prof.Dr. Nyoman Dantes Sertifikasi Guru dan Pengawas [2009] 1. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama adalah mendidik, mengajar,

Lebih terperinci

SERTIFIKASI GURU MELALUI PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2015

SERTIFIKASI GURU MELALUI PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2015 BAHAN INFORMASI DAN PUBLIKASI SERTIFIKASI GURU MELALUI PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2015 LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SERTIFIKASI BAGI GURU RAUDLATUL ATHFAL DAN MADRASAH DALAM JABAT AN TAHUN 2015

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SERTIFIKASI BAGI GURU RAUDLATUL ATHFAL DAN MADRASAH DALAM JABAT AN TAHUN 2015 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SERTIFIKASI BAGI GURU RAUDLATUL ATHFAL DAN MADRASAH DALAM JABAT AN TAHUN 2015 KEMENTERIAN AGAMA RI 2015 KATA PENGANTAR Pelaksanaan Sertifikasi Guru pada tahun 2015 ini merupakan

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN SUBSIDI TUNJANGAN FUNGSIONAL BAGI GURU BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL JENJANG PENDIDIKAN DASAR

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN SUBSIDI TUNJANGAN FUNGSIONAL BAGI GURU BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL JENJANG PENDIDIKAN DASAR PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN SUBSIDI TUNJANGAN FUNGSIONAL BAGI GURU BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL JENJANG PENDIDIKAN DASAR KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 KATA PENGANTAR Undang-Undang Nomor 14 Tahun

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI PROFESI PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI PROFESI PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN 5 2013, No.640 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45/PERMENTAN/OT.140/4/2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI PROFESI PENYULUH PERTANIAN PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI

Lebih terperinci

Langkah Ke-1 PENETAPAN SASARAN AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH Langkah Ke-2 PENETAPAN SEKOLAH/MADRASAH SASARAN VISITASI DAN PENUGASAN ASESOR...

Langkah Ke-1 PENETAPAN SASARAN AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH Langkah Ke-2 PENETAPAN SEKOLAH/MADRASAH SASARAN VISITASI DAN PENUGASAN ASESOR... Langkah Ke-1 PENETAPAN SASARAN AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH... 1 Langkah Ke-2 PENETAPAN SEKOLAH/MADRASAH SASARAN VISITASI DAN PENUGASAN ASESOR... 5 Langkah Ke-3 VISITASI KE SEKOLAH/MADRASAH... 13 Langkah

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1000, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Tugas Belajar. Kesehatan. Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 45/Permentan/OT.140/4/2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI PROFESI PENYULUH PERTANIAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 45/Permentan/OT.140/4/2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI PROFESI PENYULUH PERTANIAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 45/Permentan/OT.140/4/2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI PROFESI PENYULUH PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA MENTERI PERTANIAN, Menimbang : a.

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2007 TENTANG PENYALURAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2007 TENTANG PENYALURAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2007 TENTANG PENYALURAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang

Lebih terperinci

SOSIALISASI SERDOS 2015 TIM SERDOS DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 2015

SOSIALISASI SERDOS 2015 TIM SERDOS DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 2015 SOSIALISASI SERDOS 2015 TIM SERDOS DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 2015 MENGAPA PERLU SOSIALISASI?? Berdasarkan fakta empiris penyebab ketidaklulusan

Lebih terperinci

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan PUSAT PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan PUSAT PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan PUSAT PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN 1 Penggunaan EMI berguna bagi Program Studi kependidikan dalam upaya menyiapkan guru professional

Lebih terperinci

PENGUMUMAN PENERIMAAN CALON PESERTA PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG) DALAM JABATAN TAHUN 2013

PENGUMUMAN PENERIMAAN CALON PESERTA PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG) DALAM JABATAN TAHUN 2013 PENGUMUMAN PENERIMAAN CALON PESERTA PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG) DALAM JABATAN TAHUN 2013 LPTK IAIN WALISONGO SEMARANG A. PENJELASAN UMUM Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 9

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG SERTIFIKASI BAGI GURU DALAM JABATAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG SERTIFIKASI BAGI GURU DALAM JABATAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG SERTIFIKASI BAGI GURU DALAM JABATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

NOMOR REGISTRASI GURU (NRG)

NOMOR REGISTRASI GURU (NRG) Informasi: NOMOR REGISTRASI GURU () BAGI GURU LULUS SERTIFIKASI KEMENTERIAN AGAMA RI A. Regulasi tentang Nomor Registrasi Guru () bagi guru-guru yang sudah lulus sertifikasi tertuang dalam sejumlah peraturan

Lebih terperinci

Tim Sertifikasi Guru Konsorsium Sertifikasi Guru Departemen Pendidikan Nasional

Tim Sertifikasi Guru Konsorsium Sertifikasi Guru Departemen Pendidikan Nasional Tim Sertifikasi Guru Konsorsium Sertifikasi Guru Departemen Pendidikan Nasional 1. KUALIIFIKASI AKADEMIK Untuk peserta yang belum memenuhi kualifikasi S-1/D-IV 1. KUALIIFIKASI AKADEMIK Untuk peserta yang

Lebih terperinci

SIMPATIKA Periode 2017/2018

SIMPATIKA Periode 2017/2018 SIMPATIKA Periode 2017/2018 Sistem Informasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kemenag PROGRAM SERTIFIKASI GURU MADRASAH KEMENAG 2017 Program GTK Basis Simpatika 2017 Tunjangan UKG PKG Sertifikasi Guru

Lebih terperinci

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2007

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2007 SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2007 A. Sasaran Sejumlah 190.450 guru kelas dan guru mata pelajaran untuk semua jenjang pendidikan, PNS dan non PNS. Terdiri atas 20.000 guru SD dan SMP yang sudah

Lebih terperinci

SERITIFIKASI GURU TAHUN 2017

SERITIFIKASI GURU TAHUN 2017 SERITIFIKASI GURU TAHUN 2017 SOSIALISASI TEKNIS PELAKSANAAN PLPG BAGI RAYON DAN SUBRAYON (BUKU 2) DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

Lebih terperinci

PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN LABORAN SEKOLAH BERPRESTASI TAHUN 2018

PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN LABORAN SEKOLAH BERPRESTASI TAHUN 2018 PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN LABORAN SEKOLAH BERPRESTASI TAHUN 2018 DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIKDASMEN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

PROSEDUR DAN MEKANISME SERTIFIKASI GURU

PROSEDUR DAN MEKANISME SERTIFIKASI GURU 5 PROSEDUR DAN MEKANISME SERTIFIKASI GURU 1. Bagaimana mekanisme pelaksanaan sertifikasi guru? Ada dua macam pelaksanaan sertifikasi guru, yaitu: a. melalui penilaian portofolio bagi guru dalam jabatan,

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2008

KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2008 KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2008 Disampaikan dalam Seminar Pendidikan dengan teman Isu isu Strategis Sertifikasi Guru di Jawa Barat yang diselenggarakan

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PERBAIKAN SERTIFIKAT PENDIDIK SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN

PETUNJUK TEKNIS PERBAIKAN SERTIFIKAT PENDIDIK SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN PETUNJUK TEKNIS PERBAIKAN SERTIFIKAT PENDIDIK SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN A. LATAR BELAKANG Program sertifikasi guru dilaksanakan sejak tahun 2007 sebagai amanat UU no 14 tahun 2005 tentang Guru dan

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS BELAJAR SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

- 1 - PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS BELAJAR SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN - 1 - PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS BELAJAR SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 100 TAHUN 2016 TENTANG PENDIRIAN, PERUBAHAN,

Lebih terperinci

BUKU-3 PEDOMAN SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN TAHUN 2017

BUKU-3 PEDOMAN SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN TAHUN 2017 BUKU-3 PEDOMAN SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN TAHUN 2017 TIM SERDOS DIREKTORAT KARIER DAN KOMPETENSI SDM KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 2017 Laman Aplikasi Sistem Serdos pihak-pihak

Lebih terperinci

Dasar Hukum. Tambahan Lembaran Negara RI No 4496); 1. UU No 20 Th 2003 ttg Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara RI Th 2003 No 78,

Dasar Hukum. Tambahan Lembaran Negara RI No 4496); 1. UU No 20 Th 2003 ttg Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara RI Th 2003 No 78, INPASSING GURU BUKAN PNS KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIK DANTENAGA KEPENDIDIKAN 2011 Dasar Hukum 1. UU No 20 Th 2003 ttg Sistem Pendidikan

Lebih terperinci

Pedoman Pelaksanaan Seleksi Calon Kepala Sekolah Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul

Pedoman Pelaksanaan Seleksi Calon Kepala Sekolah Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul PEDOMAN PELAKSANAAN SELEKSI CALON KEPALA SEKOLAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL TAHUN I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberadaan kepala sekolah yang profesional dan mempunyai kemampuan manajerial

Lebih terperinci

PEDOMAN PENINGKATAN KUALIFIKASI S2 BAGI PENGAWAS SEKOLAH / CALON PENGAWAS PENDIDIKAN MENENGAH

PEDOMAN PENINGKATAN KUALIFIKASI S2 BAGI PENGAWAS SEKOLAH / CALON PENGAWAS PENDIDIKAN MENENGAH PEDOMAN PENINGKATAN KUALIFIKASI S2 BAGI PENGAWAS SEKOLAH / CALON PENGAWAS PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH

Lebih terperinci

STUDI KESIAPAN GURU SEKOLAH MENENGAH

STUDI KESIAPAN GURU SEKOLAH MENENGAH 1 STUDI KESIAPAN GURU SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN JURUSAN TEKNIK MESIN YANG BELUM TERSERTIFIKASI DALAM MENGHADAPI PROGRAM SERTIFIKASI GURU DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI OLEH: THORIQ ABDULLAH X2508516 FAKULTAS

Lebih terperinci

SERVICE DELIVERY. NO. KOMPONEN URAIAN 1. Persyaratan Pelayanan

SERVICE DELIVERY. NO. KOMPONEN URAIAN 1. Persyaratan Pelayanan STANDAR PELAYANAN PENILAIAN, PENETAPAN ANGKA KREDIT, DAN PENETAPAN JABATAN FUNGSIONAL GURU BAGI GURU MADYA PANGKAT PEMBINA TK I GOLONGAN RUANG IV/b KE ATAS SERVICE DELIVERY NO. KOMPONEN URAIAN 1. Persyaratan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian peranan menurut Soejono Soekanto (2002;234) adalah sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian peranan menurut Soejono Soekanto (2002;234) adalah sebagai berikut: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Peranan Pengertian peranan menurut Soejono Soekanto (2002;234) adalah sebagai berikut: Peranan merupakan aspek dinamis kedudukan (status). Apabila seseorang melaksanakan

Lebih terperinci

PERMENDIKNAS NOMOR 48 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN TUGAS BELAJAR BAGI PNS DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL (terdiri atas 17 bab,

PERMENDIKNAS NOMOR 48 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN TUGAS BELAJAR BAGI PNS DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL (terdiri atas 17 bab, PERMENDIKNAS NOMOR 48 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN TUGAS BELAJAR BAGI PNS DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL (terdiri atas 17 bab, 31 pasal) Pasal 1 (9) Tugas belajar adalah penugasan

Lebih terperinci

Pendirian, Perubahan Bentuk, dan Pembukaan Program Studi Perguruan Tinggi Swasta

Pendirian, Perubahan Bentuk, dan Pembukaan Program Studi Perguruan Tinggi Swasta Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program StPPudi PTS 0 PERSYARATAN DAN PROSEDUR Pendirian, Perubahan Bentuk, dan Pembukaan Program Studi Perguruan Tinggi Swasta Kementerian Riset, Teknologi,

Lebih terperinci

Kembali Dibuka! Siapkan Diri Anda untuk Meraih

Kembali Dibuka! Siapkan Diri Anda untuk Meraih Program 5000 Doktor Dalam Negeri Kembali Dibuka! Siapkan Diri Anda untuk Meraih BEASISWA PROGRAM DOKTOR dan BANTUAN PENYELESAIAN PENDIDIKAN 2018/2019 Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Direktorat

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 48 2015 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGANGKATAN DAN PERAN PENGAWAS SEKOLAH PENILIK DAN PAMONG BELAJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci