BAB III PENYAJIAN DATA. A. Deskripsi Obyek, Subyek dan Lokasi Penelitian. 1. Gambaran Umum Kelompok Remaja Masjid

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Manusia hidup dalam suatu lingkungan sosial tertentu.

POLA KOMUNIKASI REMAJA MASJID DENGAN PREMAN. (Studi Kualitatif Mengenai Pola Komunikasi Remaja Masjid dengan Preman di Daerah Kandangan Surabaya)

DOKUMENTASI PENELITIAN. Lokasi Pertambangan. Kondisi tanah yang ditambang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebagai : Subyek 1. Pendidikan Terakhir : SMP Kelas 2 : 2 dari 4 Bersaudara

BAB I PENDAHULUAN. Bandung, 2013, hlm Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, Rasail Media Group, Semarang, 2008, hlm.

BAB II Relasi Punk Muslim dengan Kelompok Dominan

BAB IV ANALISIS KOMUNIKASI KONFLIK KELOMPOK DI MASYARAKAT MALANG NENGAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karang Taruna adalah organisasi sosial kemasyarakatan sebagai wadah

: Apakah pesan yang disampaikan oleh pihak manajemen KFC kepada karyawannya itu sama?

BAB V MERANCANG DAN MEWUJUDKAN MIMPI KELOMPOK TANI

BAB IV ANALISIS DATA. umumnya para remaja, tak terkecuali para remaja Broken Home, baik pada saat

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari manusia pasti mengadakan hubungan interaksi dengan orang lain, serta dalam

BAB III PRAKTIK PENUKARAN UANG DAN DESKRIPSI PEMAHAMAN PARA PELAKU AKAD MENGENAI PERTUKARAN UANG DENGAN JUMLAH YANG TIDAK SAMA

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Nusantara yang berjumlah 166 karyawan. Berikut karakteristik responden. Tabel 1.Identitas Responden Menurut Jenis Kelamin

BAB IV ANALISIS PERAN ULAMA DALAM MENDIDIK AKHLAK REMAJA. A. Analisis Akhlak Remaja di Desa Karanganom

Lampiran Hasil Wawancara No Informan Wawancara

BAB II PROFIL INFORMAN. mendasari mengapa penelitian gaya komunikasi manajemen konflik interpersonal

BAB IV ANALISA DATA. A. Bentuk-bentuk kegiatan keagamaan dan sosial masyarakat. jika yang dinamakan hidup bersama dan berdampingan pasti ada masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS DATA. menjelaskan dan memastikan kebenaran temuan penelitian. Analisis data

BAB IV ANALISA DATA MENGENAI PERILAKU KEAGAMAAN SISWA TUNANETRA DI SMPLB A YPAB SURABAYA. A. Pengetahuan Keagamaan Siswa Tunanetra di SMPLB A YPAB

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah merupakan wadah bagi individu untuk mengembangkan aspek-aspek

BAB I PENDAHULUAN. potensi perselisihan hidup beragama, perulah adanya upaya-upaya

BAB IV JEJAK LANGKAH MENUJU PERUBAHAN

BAB IV ANALISA DATA. berguna untuk menelaah semua data yang diperoleh peneliti.selain itu, juga

GUIDE INTERVIEW No. Uraian Pertanyaan

BAB II PENGALAMAN KOMUNIKASI PADA HUBUNGAN PERNIKAHAN DENGAN PRIA YANG BERUSIA LEBIH MUDA DALAM BUDAYA PATRIARKI

BAB IV HASIL DAN ANALISIS TEORITIK. A. Temuan Masalah di RT 7 RW 10 Margorukun Gundih

INSTRUMEN PENCATAT DATA. No. Informan Komponen Indikator Data Metode Guru BK Pelaksanaan program BK

BAB II RIWAYAT KEHIDUPAN MUSLIM ABDULLAH. yang harus dipenuhi didalam suatu ikatan setelah itu baru menuntut haknya.

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bulan, dimulai sejak pertengahan bulan november 2015 dan berakhir

BAB IV ANALISIS TOKOH AGAMA DI MELIAN

2 keberadaannya, secara umum Public Relations adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun keluar, antara suatu organisasi d

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SD/MI Kelas II

BAB VI DINAMIKA PROSES PENGORGANISASIAN PEMECAHAN MASALAH DAN PERENCANAAN PROGRAM

Oleh : LIDYA DEBORA ANIS

BAB III GAMBARAN UMUM DESA MULYA AGUNG. Desa Mulya Agung secara geografis terletak di Kecamatan Lalan

LAMPIRAN: STRUKTUR ORGANISASI SUMBER BAHAGIA PRINTING. Pemilik

BAB IV RESPON MASYARAKAT TERHADAP LEMBAGA PENGAJARAN BAHASA ARAB MASJID AGUNG SUNAN AMPEL SURABAYA

Transkrip Wawancara. Informan 1. : Nilam Rahmadani. Tempat, Tanggal Lahir : Medan, 18 Februari : Jl. Tj. Balai, Gg. Bersama Sunggal Kanan Medan

ITEM VALID (ANGKET KEHARMONISAN KELUARGA ISLAMI) Variabel Sub Variabel Indikator Item Valid Total (+) (-) keluarga

Hubungan Komunikasi Antar Pribadi Antara Warga Amerika dan Warga Medan yang tergabung di Lembaga Language and Cultural Exchange Medan.

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan amanah dari Allah SWT, Setiap orang tua menginginkan anakanaknya

BAB IV DAMPAK KEBERADAAN PONDOK PESANTREN DALAM BIDANG SOSIAL, AGAMA DAN PENDIDIKAN BAGI MASYARAKAT TLOGOANYAR DAN SEKITARNYA

kecerdasan emosional yang dimiliki setiap manusia 2 sehingga permasalahan pikiran dan perasaan yang dinyatakan dalam suatu tindakan atau perbuatan

BAB III PENYAJIAN DATA

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan umat manusia. Karena definisi dakwah sendiri adalah mnegajak atau menyeru

BAB III ANALISIS MASALAH

STRUKTUR ORGANISASI KARANG TARUNA RT 009/RW 25 PENGANTAR ADM. PERKANTORAN GURU PENGAMPU: Dra. DWI HARTI, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. dan individu yang telah lulus dari perguruan tinggi disebut sebagai Sarjana

PERANAN PEMBINAAN KESEJAHTERAAN KELUARGA (PKK) DALAM UPAYA MEMPERTAHANKAN SIKAP KEKELUARGAAN MASYARAKAT KELURAHAN MANISREJO KOTA MADIUN

BAB IV ANALISIS DATA. bermanfaat untuk menelaah data yang telah di peroleh dari beberapa

BAB I PENDAHULUAN. terjadi dimana-mana. Kualitas pendidikan, di samping menjadi fokus kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku asertif, dalam hal ini teknik yang digunakan adalah dengan Assertif

PELAKSANAAN MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting keberadaaannya, secara umum Public Relations adalah semua

1. PENDAHULUAN. tiga prasyarat yaitu kompetisi didalam merebutkan dan mempertahankan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan

BAB I PENDAHULUAN. di ruang lingkup RT 33, RT 34, RT 35, dan RT 36 serta RW 09. 1) Luas Wilayah : Hektar

BAB VI. HUBUNGAN FAKTOR INDIVIDU DAN FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk.

XII. Diunduh dari. Bab. Keluarga Kristen Menjadi Berkat Bagi Lingkungan

BAB V POLA KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA PARTISIPAN INDONESIA DALAM PERSEKUTUAN DOA SOLAFIDE

BAB II KAJIAN TEORI. maka ia akan berusaha untuk mengetahui lebih banyak tentang kesenian. Begitu juga terhadap mata pelajaran PKn.

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan wadah untuk mencapai cita-cita mereka. 1 Dalam organisasi

BAB III DESKRIPSI PRAKTEK HUTANG PIUTANG PUPUK DI LINGKUNGAN PETANI TEBU DI DESA BOTO KECAMATAN JAKEN KABUPATEN PATI

BAB V AKSI BERSAMA MASYARAKAT. kampung demak Jaya dan diikuti oleh ketua RT yakni Erik Setiawan (45 tahun) berkumpul di

BAB III PERSEPSI ANAK JALANAN TAMAN MATARAM KOTA PEKALONGAN TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

ABSTRAK. Kata kunci: stakeholder, pelanggan, proses komunikasi interpersonal, tahapan penetrasi sosial

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Kreatifitas Guru dalam Proses Belajar Mengajar di Madrasah. Mulnithi Azizstan Pattani Selatan Thailand

BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN EMPANG

BAB IV ANALISIS SISTEM BUWUHAN PADA PERNIKAHAN DALAM HUKUM ISLAM DAN HUKUM ADAT. A. Analisis Komparasi Hukum Islam Dan Hukum Adat Tentang Buwuhan

BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN. 1. Upaya yang dilakukan oleh ketua IPNU IPPNU untuk. meningkatkan akhlakul karimah anggota IPNU-IPPNU Ranting Desa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu sarana penting dalam kehidupan manusia

BAB V PENUTUP. Dari berbagai data dan fakta yang sudah diperoleh dari lapangan dan dikonfirmasikan

Persahabatan Itu Berharga. Oleh : Harrys Pratama Teguh Sabtu, 24 Juli :36

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

MATERI 8 PELAKSANAAN DISKUSI KELOMPOK

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang telah ditetapkan melalui kegiatan-kegiatan yang digerakkan oleh

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMA Al-Istiqamah Simpang Empat, Kecamatan

BAB VI REFLEKSI PENDAMPINGAN BERBASIS ASET KAMPUNG PENELEH. Pendampingan masyarakat Peneleh dalam memanfaatkan aset yang

BAB IV ANALISIS DATA. untuk menelaah semua data yang telah diperoleh peneliti. Selain itu, juga

BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN DAN TRADISI TUKAR-MENUKAR RAMBUT DENGAN KERUPUK DI DESA SENDANGREJO LAMONGAN

BAB III PENYAJIAN DATA. Efektifitas Layanan Bimbingan dan Konseling dalam Meningkatkan. Kepercayaan Diri pada Remaja Kasus Pembunuhan Di Lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Mengacu pada fase usia remaja di atas, siswa Sekolah Menengah Atas. seperti kebutuhan akan kepuasan dan kebutuhan akan pengawasan.

BAB I PENDAHULUAN. kondisi sosial kultural masyarakat Indonesia( Hamalik, 2001: 1)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Selama masa hidupnya orang lebih banyak berada pada kondisi saling

BAB VI MENYUSUN PERUBAHAN BERSAMA PEREMPUAN KORBAN NIKAH DINI. A. Diskusi dan Pengorganisasian Perempuan Korban Nikah Dini

BAB III DESKRIPSI ZAKAT SEBAGAI PERSENAN DI AGEN JAJAN TOKO LANCAR PASAR BHINEKA SURABAYA

sebagai penjembatan dalam berinteraksi dan berfungsi untuk

BAB III PENYAJIAN DATA. A. Deskripsi Subyek, Obyek, dan Lokasi Penelitian. Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah dari

HASIL WAWANCARA. 4. Hari/Tanggal : Selasa/ 11 September Politik sedang mengadakan riset mengenai tugas dan fungsi Wali Nagari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di dunia terdapat berbagai macam profesi yang digeluti oleh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan penangung jawab BPH-MJ Gereja Efratha Gentuma Raya. Pendirian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman diabad 21 ini memperlihatkan perubahan yang begitu

BAB IV ANALISA DATA. A. Analisis Perencanaan Rekrutmen SDM Remajas Masjid Ar Rahman. Rahman. Sedangkan dalam data dokumentasi

Transkripsi:

BAB III PENYAJIAN DATA A. Deskripsi Obyek, Subyek dan Lokasi Penelitian 1. Gambaran Umum Kelompok Remaja Masjid a. Kelompok Remaja Masjid Remas adalah adalah sekelompok orang yang beraktifitas dimasjid maupun baik untuk kepentingan dakwah ataupun dikehidupan masyarakat. seperti belajar mengaji, mengaji secara rutin, kultum, musyawarah dan lain sebagainya. Dan tak jarang juga diundang warga kampung untuk ceramah. Perkumpulan remas ini berdiri sudah sejak dua tahun lalu, dan beranggotaan 10 orang yang rata-rata berumur 17-25 tahun dengan latar belakang pendidikan yang berbeda-beda, ada yang kuliah, ada yang masih sekolah dan ada juga yang sudah kerja. Pendiri dan penggagas perkumpulan ini adalah M. Sholeh atau biasa dipanggil ustad sholeh beliau adalah seorang guru ngaji dan guru disalah satu sekolah negeri disurabaya. Alasan beliau mendirikan perkumpulan ini adalah karena beliau sangat prihatin dengan kondisi remaja diwilayah ini, yang kesehariannya tidak jelas arah tujuanya. Dan tidak bermanfaat. Banyak juga masukan dan usulan dari warga kampung disini untuk mendirikan atau membuat sebuah wadah untuk remaja ini. Remas ini merupakan 37

38 ujung tombak dari sebuah organisasi masjid. Remas ini dijadikan panutan orang tua, khususnya orang tua yang mempunyai anak dengan usia remaja untuk menjadikan anaknya sebagai figur yang taat pada agama serta taat pada orang tua. b. Visi dan Misi 1) Visi Terwujudnya remaja yang cerdas, kreatif, inovatif dan taat agama. 2) Misi Menjadikan remaja yang bersifat agamis serta berwawasan tinggi. c. Tujuan Dengan di dirikannya kelompok remaja masjid ini di harapkan dapat memberikan dan meningkatkan wawasan serta menjadi remaja yang taat agama. Khususnya diwilayah kemayoran 2 surabaya. d. Kepemimpinan Kepemimpinan merupakan proses kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar berbuat sesuai dengan tujuannya. Dalam hal ini, seseorang diberikan kekuasaan dan wewenang untuk bertindak dengan cara mempengaruhi antar perseorangan (interpersonal) lewat proses komunikasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

39 Menurut Moch. Rizal untuk menjadi seorang pemimpin itu harus memiliki sikap arif dan bijaksana. teliti dan tekun akan menciptakan suatu pengambilan keputusan yang baik dan sempurna juga lebih berkualitas untuk perkembangan kelompok remas. e. Daftar Anggota Kelompok Remaja Masjid Berikut daftar tabel anggota kelompok remaja masjid. Tabel 1.2 Daftar Anggota Kelompok Remaja Masjid NO Nama Pendidikan Status Usia 1 Moch. Rizal Kuliah Ketua 20 2 Ahmad Lukman Hakim Sekolah Sekertaris 18 3 Sholikin Kuliah Bendahara 19 4 Angga Dwi Permana Kerja Anggota 19 5 Nur Hasanah Sekolah Anggota 18 6 Nur Fadhila Sekolah Anggota 18 7 Yasif Maulida Sekolah Anggota 17 8 Hamdan Solihin Sekolah Anggota 17 9 Intan Dwi Maharani Sekolah Anggota 18 10 Larasati Sekolah Anggota 17

40 2. Gambaran Umum Preman Kampung Sedangkan preman adalah seseorang yang bertindak semaunya dan tidak jelas. Yang dimaksud preman disini adalah preman kampung yang berada di daerah kemayoran baru 2 surabaya. Preman kampung adalah sekumpulan preman yang berada disuatu perkampungan. Diperkampungan kemayoran baru 2 surabaya terdapat kurang lebih 3-5 orang preman. Preman kampung ini tidak terorganisir dan tidak berstruktur, kelompok ini terbentuk secara ilmiah. Rutinitas atau keseharian preman kampung ini tidak beda dengan preman kampung lain, seperti nongkrong, bermain kartu, mabuk-mabuk an dan lain sebaginya. Tidak jarang juga preman kampung ini membantu aktivitas warga kampung. Seperti, bazar, pengajian, pernikahan dan lain sebagainya. 3. Deskripsi Subyek Deskripsi subyek berisi tentang gambaran mengenai informan dari segi pendidikan, jabatan dalam perusahaan, dan lain sebagainya yang bersangkutan dengan informan. Subjek penelitian dipilih oleh peneliti dan dianggap memiliki loyalitas untuk menjawab dan memberikan informasi dan data kepada peneliti yang sesuai dengan permasalahan yang diangkat dalam skripsi ini. Dan berikut ini beberapa daftar informan yang ditentukan oleh peniliti. Daftarnya sebagai berikut:

41 a. Kelompok Remaja Masjid Tabel 1.3 Daftar Informan Remaja Masjid No. Nama Usia M. Sholeh 35 1. (ustad Tahun sholeh) Jenis Kelamin Laki-laki Profesi Status Alasan Guru Pendiri Penggagas Remas Ngaji Remas 2. Moch. Rizal 20 Tahun Laki-laki Kuliah Ketua Mempunyai Peran Penting 3. A.Lukman Hakim 18 Tahun Laki-laki Sekolah Sekertaris Sekertaris Remas 4 Larasati 17 Tahun Perempuan Sekolah Anggota Anggota Remas Adapun deskripsi subjek penelitian ini adalah yang pertama Bpk. Moch. Sholeh atau biasa disebut ustad sholeh beliau ini berusia 35 tahun dan berprofesi sebagai guru ngaji dan disalah satu sekolah negeri disurabaya. Peniliti memilih subyek ini karena beliau adalah selain guru ngaji juga sebagai pendiri remas. Yang kedua Moch. Rizal yang berusia 20 tahun, lelaki ini kuliah disalah satu perguruan negeri surabaya. alasan peneliti memilih subyek ini, karena ia ketua remas. Yang ketiga A. Lukman Hakim yang berusia 19 tahun, lelaki ini masih sekolah disalah satu sekolah swasta disurabaya. Ia adalah

42 sekertaris remas. Peneliti memilih subyek ini karena ia sekertaris remaja masjid. Dan yang terakhir Larasati yang berusia 17 tahun, perempuan ini masih sekolah dan ia adalah anggota kelompok remaja masjid. Alasan ia dijadikan informan karena ia merupakan salah satu anggota kelompok remas. b. Preman Kampung Tabel 1.4 Daftar Informan Preman No. Nama Usia Jenis Kelamin Profesi Status Alasan 1. Juanto (Bang Jo) 27Tahun Lakilaki Juru Pakir Preman Terpandang/ Berpengaruh 2. Madhan 25 tahun Lakilaki Pengangguran Tangan kanan Mempunyai Peran Penting 3. A. Riadi 19 Tahun Lakilaki Sekolah pengikut Salah satu preman Deskripsi subyek penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Juanto atau yang lebih akrabya dipanggil bang Jo ini adalah preman kampung didaerah kemayoran baru 2 surabaya. Lelaki berusia 27 tahun ini menjadi Jukir (juru parkir) dikawasan gudang dikemayoran. Alasan dijadikan informan, karena ia orang berpengaruh dilingkungan preman.

43 2. Madhan atau lebih akrabnya dipanggil Gendut, merupakan salah satu orang yang paling dekat dengan Bang Jo atau bisa juga disebut tangan kananya. Lelaki ini berusia 25 tahun dan pengangguran. Alasan dijadikan informan, karena ia tahu sikon (situasi dan kondisi) dilingkungan preman ini. 3. Ahmad Riadi atau yang lebih akrabnya disapa Mat R, merupakan salah satu preman, ia berusia 19 tahun, dan sudah setengah tahun lalu ia menjadi preman. Lelaki berusia 19 tahun ini berstatus masih pelajar. Dan alasanya dijadikan informan, karena ia salah satu preman. Sedangkan informan yang selanjutnya adalah H. Sunaryo selaku ketua RT kampung kemayoran baru 2 surabaya. beliau berusia 45 tahun dan beliau ini guru disalah satu sekolah negeri surabaya. alasan peneliti menjadikan beliau informan, karena beliau sedikit banyaknya tahu tentang sikon (situasi dan kondisi) kampungnya. Untuk yang berikutnya, Muhammad Ghofur atau yang lebih akrabnya dipanggil Tofur, ia merupakan salah satu masyarakat kampung kemayoran baru 2 surabaya. ia berusia 25 tahun, dan bekerja disalah satu perusahan disurabaya. Alasan dijadikan infornan, karena ia masyarakat didaerah kemayoran baru 2 surabaya.

44 4. Deskripsi Obyek Obyek penelitian disini adalah komunikasi kelompok (group commication) yaitu komunikasi dengan sejumlah komunikasi. Onong Uchjana Effendi menyatakan 1 komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara seorang komunikator dengan sekelompok orang yang jumlahnya lebih dari dua orang. Dalam hal ini komunikasi kelompok dalam kelompok dan antar kelompoklah yang diteliti. 2 Dengan demikian dapat diketahui bagaimana komunikasi kelompok, yang dalam hal ini adalah kelompok remas dengan preman kampung. 5. Lokasi Penelitan Adapun lokasi penelitian ini adalah didaerah kemayoran baru, RT. 5, RW. 2, Kelurahan Krembangan Selatan, Kecematan Krembangan Surabaya, Jawa Timur. Kemayoran Baru 2 adalah sebuah perkampungan, Perkampungan kemayoran baru 2 surabaya, terletak kurang lebih 1 km dari pusat kelurahan krembangan selatan, dan kelurahan krembangan selatan terdiri atas 5 RW, 8 RT. Perkampungan kemayoran baru 2 kira-kira memiliki lebar 60 meter dan panjang 125 meter. Tentang sejarah perkampungan kemayoran 2, tidak ada data administrasi tertulis yang jelas tentang sejarah perkampungan kemayoran baru 2, tapi menurut warga kampung kemayoran baru 2, kondisi kampung kemayoran baru 2 pada tahun 1965 merupakan 1 Ibid 2 S Djuarsa Sendjaja Phd, teori komunikasi, (Jakarta: Universitas Terbuka, 1994), hlm 196

45 tanah kosong yang ditumbuhi ilalang dan tumbuhan rawa. Kemudian baru pada tahun 1970 (lima tahun kemudian) wilayah tersebut dihuni oleh beberapa warga pendatang yang berasal dari luar surabaya, seperti Madura, Lamongan dan gresik, serta beberapa daerah yang lain. Mereka datang ke surabaya untuk mencari pekerjaan. Tapi itu hanya sebagian. Dan kemudian pada tahun 1973 (tiga tahun kemudian) warga pendatang pun semakin bertambah. Akhirnya pihak pemerintah kota surabaya menjadikan wilayah ini sebagai sebuah perkampungan, yaitu kemayoran baru 2 surabaya. 3 B. Deskripsi Data Penelitian Deskripsi data penelitian berikut adalah hasil dari proses pengumpulan data di lapangan yang kemudian disajikan dalam bentuk tulisan deskripsi atau pemaparan secara sederhana dan jelas. Dalam deskripsi data ini, peneliti memaparkan data diantaranya. hasil wawancara dengan sejumlah informan yang telah ditetapkan oleh peneliti, sebelumnya untuk mengetahui bagaimana komunikasi kelompok remas dengan preman kampung secara deskripsi atau pemaparan secara sederhana dan jelas. Dari situlah nantinya akan diketahui komunikasi kelompok remas dengan preman kampung. Maka peneliti mengadakan wawancara dengan informan yang sudah ditentukan oleh peneliti. Dari hasil wawancara dengan informan maka didapatkan data-data mengenai bagaimana komunikasi kelompok remas dengan preman kampung. 3 Hasil Wawancara dengan Bpk. H.Sunaryo, (ketua RT)

46 1. Komunikasi kelompok Hasil wawancara dengan M. Sholeh atau ustad sholeh selaku pendiri dan penggagas kelompok remas ini tahu seluk-beluk mengenai perkumpulan remas. Wawancara ini dilakukan pada saat suasana santai. Beliau tipikal orang yang terbuka dan humoris hingga peneliti merasa nyaman saat berwawancara. Maka, untuk mengawali pembicaraan peneliti bertanya mengenai komunikasi kelompok yang terjadi didalam perkumpulan remas. kami setiap hari berkomunikasi mas, seperti musyawarah, sharing, dan tukar pikiran dan lain sebagainya, sesama anggota kelompok. komunikasi dalam kelompok merupakan bagian dari tujuan kami, semakin kita jarang berkomunikasi semakin kita tidak mengerti akan tujuan kami mas. Dan ketinggalan informasi tentang perkembangan atau semua tentang kelompok ini. 4 Pernyataan itu semakin diperkuat dengan adanya pernyataan dari informan, yaitu, Moch. Rizal Selaku ketua kelompok remas. ya mas, bener apa kata ustad sholeh. Sekarang gini saja, gimana jadinya suatu kelompok atau perkumpulan tanpa komunikasi? dengan adanya kita sering berkomunikasi, kita bisa tahu satu sama lain dan tidak itu saja, seperti bertukar pikiran, berbagi ilmu, curhat, dan pengetahuan kita dengan anggota lainya. 5 4 Hasil wawancara dengan Ustad Sholeh 5 Hasil wawancara dengan Moch. Rizal

47 Dan informan selanjutnya adalah A. Lukman Hakim selaku sekertaris kelompok remas. komunikasi adalah makanan sehari-hari kita. Kita dituntut sesering mungkin untuk saling berkomunikasi. Karena dengan sering berkomunikasi kita bisa tahu segala-galanya. 6 Untuk mengetahui komunikasi kelompok remas, peneliti juga mewawancari H. Sunaryo atau biasa disebut Pak Haji, beliu adalah ketua RT kampung kemayoran baru 2 surabaya. pernyataanya sebagai berikut: Tidak jarang juga mereka berinteraksi dengan warga kampung, dengan pendekatan-pendekatan islaminya. Seperti memberikan dakwah atau ceramah. Mereka juga warga kami, anak-anak dari orang tua warga kami. 7 Sedangkan dari informan preman kampung. Wawancara pertama adalah dengan juanto atau biasa dipanngil bang jo. Bang jo ini adalah orang yang paling berpengaruh dan disegani di preman kampung. sering mas, komunikasi iku kan ngomong, yo pas waktu kumpul-kumpul utowo nongkrong sesama preman kampung. (sering mas, komunikasi itu bicara, ya sewaktu kumpulkumpul atau nongkrong sesama preman kampung). 8 6 Hasil wawancara dengan A.Lukman Hakim 7 Hasil wawancara dengan H.Sunaryo 8 Hasil wawancara dengan Juanto

48 Pernyataan itu semakin diperkuat dengan adanya pernyataan dari informan lainya, yaitu, Madhan selaku tangan kanannya Bang Jo. yoopo lek g ngomong. Lawong awak dewe bendinane yo bareng-bareng (gimana tidak berbicara, setiap harinya kita sama-sama). 9 Dan yang selanjutnya pengikutnya, yaitu, A. Riadi. itulah kami, kami selalu berkomunikasi dimana pun kami berada, diluar maupun didalam kampung, diluar maupun didalam. walaupun itu meresahkan. 10 Untuk mengetahui lebih detailnya komunikasi kelompok preman kampung, peneliti juga mewawancari H. Sunaryo atau biasa disebut Pak Haji, beliu adalah ketua RT kampung kemayoran baru 2 surabaya. pernyataanya sebagai berikut: sama juga dengan kelompok remas, mereka juga merupakan warga kampung sini. Bedanya, kalau mereka ini interaksinya lebih ke negatif. Tak jarang juga ikut berpatisipasi yang diadakan warga, seperti mengamankan kampung dan perkumpulan warga. 11 Dan tidak luput juga peneliti mewawancarai warga kampung kemayoran baru 2 surabaya, demi mendapatkan data yang lebih luas 9 Hasil wawancara dengan Madhan 10 Hasil wawancara dengan A. Riadi 11 Hasil wawancara dengan H.Sunaryo

49 lagi. Sebut saja Muhammad Ghofur atau lebih akrabnya dipanggil Tofur, ia warga kampung kemayoran baru 2 surabaya. mengenai preman kampung? walaupun mereka preman mereka juga manusia mas, mereka berinteraksi satu sama lain. Dan selalu berkomunikasi didalam kelompok maupun dengan warga kampung. 12 Dari hasil wawancara tersebut, peneliti dapat menggambarkan bahwa komunikasi kelompok merupakan bagian dari kegiatan keseharian seseorang. Komunikasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan kehidupan kita, karena dengan komunikasi, memungkinkan kita dapat berbagai informasi, pengalaman, dan pengetahuan kita dengan anggota kelompok lainya. 2. Anggota Kelompok Keefektifan kelompok terjadinya karena adanya anggota yang ada di dalam kelompok itu sendiri. Anggota kelompok sangat penting dalam kemajuan kelompok itu sendiri, para anggota saling berhubungan satu sama lain dengan beberapa tujuan yang sama dan memiliki semacam organisasi atau struktur diantara mereka. berikut pernyataan dari Moch. Rizal selaku ketua kelompok remas. kelompok tidak ada anggotanya bukan sebuah kelompok. Dengan adanya aggota kelompok bisa memberikan nilai lebih dalam kemajuan kelompok ini. Ibarat kata bumi sebagai kelompok, dan manusia sebagai anggotanya. Kami disini kerja 12 Hasil wawancara dengan Muhammad Ghofur

50 bersama dan saling mengisi satu sama lain, seperti tukar pikiran, ngaji bersama dan lain sebagainya. 13 Diteruskan oleh A.Lukman Hakim selaku sekertaris kelompok remas. anggota merupakan aspek penting dalam suatu kelompok. Disini setiap anggota harus selalu berinteraksi satu sama lain, untuk menjaga kekompakan, keharmonisan, dan saling mengisi satu sama lainya. serta mengerti akan peran masingmasing anggota. 14 Dan Larasati sebagai salah satu anggota kelompok remaja masjid saya selaku anggota kelompok remas ini mengerti betul akan kemauan atau keharusan kelompok ini, setiap anggota harus mengerti apa dan bagaimana kebutuhan kelompok ini. Dan selalu berinteraksi satu sama lain. Dalam hal menjalin tali persaudaraan. 15 Selanjutnya pernyataan dari preman kampung, yaitu juanto biasa dipanggil bang jo selaku orang yang berpengaruh dilingkungan preman. awak dewe orep bareng, jadi nek nok opo-opo nak kelompok iki diatasi bareng-bareng mas. (kami hidup 13 Hasil wawancara dengan Moch. Rizal. 14 Hasil wawancara dengan A.Lukman Hakim. 15 Hasil Wawancara dengan Larasati.

51 bersama, jadi kalau ada apa-apa didalam diatasi sama-sama mas ). 16 Dan informan dari pihak preman kampung adalah madhan selaku tangan kananya juanto. Pernyataanya sebagai berikut; makan g makan seng penting kumpul, itulah kami. Kami lebih mementingkan kebersamaan. 17 Dengan adanya data ini peneliti menganggap bahwa kelompok dan anggotanya saling membutuhkan, khususnya anggota kelompok, anggota kelompok mempunyai peran penting dalam pembentukan wajah kelompok. Seperti yang ditunjukan kelompok remas dengan preman kampung dan peneliti meihat adanya perbedaan antara dua kelompok ini perbedaanya, kelompok remas adalah kelompok yang tergonisir dan berstruktur yang memiliki tujuan yang jelas sedangkan untuk preman kampung tidak terorganisir dan tidak berstruktur tidak memiliki tujuan yang jelas. 3. Kepemimpinan Kepemimpinan adalah komunikasi yang secara positif mempengaruhi kelompok untuk bergerak ke arah tujuan kelompok. Kepemimpinan adalah faktor yang paling menentukan kefektifan komunikasi kelompok. Seperti halnya pernyataan dari ketua kelompok remas yaitu: 16 Hasil wawancara dengan Juanto. 17 Hasil wawancara dengan Madhan.

52 saya rasa dimana-dimana pemimpin atau ketua sama saja mempunyai tanggung jawab yang tinggi, untuk menjadi seorang pemimpin itu harus memiliki sikap arif dan bijaksana. teliti dan tekun akan menciptakan suatu pengambilan keputusan yang baik dan sempurna juga lebih berkualitas untuk perkembangan kelompok remaja masjid. 18 Untuk mencari data yang lebih valid peneliti mewawancari larasati salah satu anggota kelompok remas. saya bangga mempunyai ketua seperti dia (Moch.Rizal), ia menjalankan posisinya sebaik mungkin. Ia tipikal orang sabar dan lembut tapi disiplin. Dan mengerti akan kondisi para anggotanya. Kami tidak salah memilih dia. 19 Tidak berhenti disini, peneliti juga mencari data dari pihak kelompok preman kampung yang juga merupakan subyek penelitian ini. Untuk yang pertama adalah Juanto orang yang paling berpengaruh dikelompok ini. nak kene g onok ketua-ketuan mas, nak kene podo kabeh, jadi nek nok opo-opo nak kelompok iki diatasi bareng-bareng mas, tapi biasane arek-arek nek onok opo-opo nk njeroh kelompok ini utowo nak jobo biasane seng pertama dituju aku, seumpomo tukaran nak jobo, diundang warga utowo seng liyone (dikelompok ini tidak ada ketua mas, dikelompok ini semuanya sama saja, tapi bisanya anak-anak kalau ada apaapa dikelompok maupun di luar kelompok yang biasa dituju aku misalnya ada perkalian diluar, di undang warga dan sebagainya. ). 20 18 Hasil wawancara dengan Moch. Rizal. 19 Hasil Wawancara dengan Larasati. 20 Hasil wawancara dengan Juanto.

53 Dan untuk lebih meyakinkan lagi peneliti mewawancari salah satu preman kampung, sebut saja namanya Ahmad Riadi, pernyataanya sebagai berikut: ya itulah kami, kami disini tidak mempunyai pemimpin maupun ketua, kami susah senang bersama. tapi kami memiliki seseorang yang bisa dibilang centeng atau watune, orang yang terpandang dan berpengaruh di kawasan ini, kalau ada apa-apa yang pertama dituju adalah orang ini didalam maupun diluar khususnya warga kampung sini. 21 Untuk hal ini, peneliti melihat bahwa adanya perbedaan, kelompok remas memiliki ketua sedangkan preman kampung tidak mempunyai ketua atau pemimpin tapi untuk preman kampung mempunyai seorang yang sangat disegani. Dan orang ini sangat di hormati di lingkungan preman kampung. 21 Hasil wawancara dengan A. Riadi.

54 4. Konflik Setelah mengetahui mengenai kepemimpinan peneliti melanjutkan pencarian data tentang konflik, konflik dalam kelompok maupun konflik antar kelompok. Kelompok tanpa konflik adalah kelompok yang tidak akan pernah berkembang. Pertama-tama dari kelompok remas dengan informan Moch.Rizal selaku ketua kelompok remas, penyataanya sebagai berikut: konflik dapat menuntun kita kepada peningkatan pemahaman dan penguatan hubungan di antara para anggota kelompok karena perbedaan-perbedaan yang timbul dapat disalurkan dan tidak dibiarkan terpendam di dalam hati masing-masing anggota. 22 Dan selanjutnya dari pihak kelompok remas adalah larasati salah satu anggota kelompok remas, dikatakan setiap kami berkumpul atau musyarah saya sering berselisih dengan anggota kelompok lainya. menurut saya itu hal wajar setiap kelompok manapun mesti ada perbedaan pendapat, sekarang tinggal pintar-pintar kelompok gimana cara menghadapinya. 23 Berikutnya pernyataan dari sekertaris remas setiap kelompok mempunyai metode sendiri tentang bagaimana cara menghadapi masalah begitu juga dengan kami, kami juga mempunyai metode sendiri dalam 22 Hasil wawancara dengan Moch. Rizal. 23 Hasil Wawancara dengan Larasati.

55 menyelesaikan suatu masalah, meskipun kami ini adalah para remaja yang sedang labil-labilnya dan masih belum bisa menjaga amarah, tapi kami disini dalam menyelesaikan suatu masalah tidak dengan permusuhan ataupun pertingkaian, kami mempunyai cara sendiri dalam menghadapi suatu permasalahan. 24 Sedangkan dari pihak preman kampung, yang pertama adalah madhan, pernyataanya sebagai berikut: nak kene podo-podo konco mesti tukaran, gara-garae akeh, yo wedo an, mendem akeh pokok e tapi ngunu gak suwi akor maneh. (dikelompok sini sama-sama teman selalu berkelahi, penyebabnya banyak, gara-gara perempuan, mabok pokonya banyak tapi tidak lama kembali erat lagi). 25 Dan ditambah lagi dengan ahmad riadi salah satu preman kampung. itulah kami, kami setiap hari berselisih satu sama lain, tapi itu semua tidak membuat kita renggang, meskipun itu sampai berkelahi. Itulah kami, kami adalah preman kami mempunyai watak dan perilaku keras. 26 Untuk mengetahui konflik antar kelompok, peneliti mewawancari H.Sunaryo selaku ketua RT kemayoran baru 2 surabaya, yang lokasi penelitian ini. mengenai dua kelompok ini mereka dulu kira-kira satu tahun lalu pernah berselesihan, adanya kesalah pahaman yang berbuntut seperti mengolok-olok, perkelahian dan sebagainya 24 Hasil wawancara dengan A.Lukman Hakim. 25 Hasil wawancara dengan Madhan. 26 Hasil wawancara dengan Muhammad Ghofur.

56 tapi dengan adanya mediasi antara dua kelompok dan dari warga, konflik tersebut bisa terselesaikan. Dan untuk lebih mengetahui lebih luas mengetahui konflik antar kelompok peniliti juga mewawancarai salah satu warga kampung kemayoran baru 2 surabaya. yaitu Muhammad Ghofur. semenjak konflik setahun lalu yang sangat meresahkan kami (warga), dua kelompok ini tidak lagi bermusuhan dan tidak berselisih lagi, justru dua kelompok sekarang saling membutuhkan dan saling membantu, misalnya kalau ada kegiatan yang di adakan kelompok remas, preman kampung mengambil bagian sebagai juru pakir, dan juga sebaliknya. Dalam hal ini, peneliti melihat bahwa dengan adanya suatu konflik, dua kelompok yang aslinya bermusuhan menjadi saling membutuhkan dan mempunyai hubungan yang sangat baik. dengan adanya komunikasi yang baik dan terarah keinginan atau kebutuhan dua kelompok ini bisa terlaksana dengan baik.