PT LEYAND INTERNATIONAL Tbk PUBLIC EXPOSE. KAMIS, 25 Juni 2015 Hall B, Panin Building Lt. 4 Jakarta

dokumen-dokumen yang mirip
PT LEYAND INTERNATIONAL Tbk PUBLIC EXPOSE. Selasa, 20 Juni 2017 Hall B, Panin Building Lt. 4 Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berjalannya waktu, permintaan akan tenaga listrik di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 2014 meningkat sebesar 5,91% dibandingkan dengan akhir tahun 2013

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam memenuhi kebutuhan listrik nasional, penyediaan tenaga listrik di

Pemanfaatan Dukungan Pemerintah terhadap PLN dalam Penyediaan Pasokan Listrik Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Besarnya konsumsi listrik di Indonesia semakin lama semakin meningkat.

EFISIENSI OPERASIONAL PEMBANGKIT LISTRIK DEMI PENINGKATAN RASIO ELEKTRIFIKASI DAERAH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MANUSIA. Harga Pembelian Listrik Skala Kecil. Menengah..

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2006 TENTANG

Rencana Pengembangan Energi Baru Terbarukan dan Biaya Pokok Penyediaan Tenaga Listrik Dialog Energi Tahun 2017

Rencana Operasi Mingguan Sistem Tenaga Listrik Khatulistiwa Minggu Ke-21

DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PT. PLN (PERSERO)

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Rencana Operasi Mingguan Sistem Tenaga Listrik Khatulistiwa Minggu Ke-28 Periode 7-13 Juli 2017

PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk. Public Expose 23 Mei 2017

PUBLIC EXPOSE. PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk. 31 Mei 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

Rencana Operasi Mingguan Sistem Tenaga Listrik Khatulistiwa Minggu Ke-32 Periode 4-10 Agustus 2017

BAB I PENDAHULUAN. yang tersebar di banyak tempat dan beberapa lokasi sesuai dengan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

KEBIJAKAN PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Studi kelayakan..., Arde NugrohoKristianto, FE UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Materi Paparan Menteri ESDM Strategi dan Implementasi Program MW: Progres dan Tantangannya

- 3 - Nomor 05 Tahun 2014 tentang Tata Cara Akreditasi dan

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 14/KPPU/PDPT/VI/2013

... Hubungi Kami : Studi Prospek dan Peluang Pasar MINYAK DAN GAS BUMI di Indonesia, Mohon Kirimkan. eksemplar. Posisi : Nama (Mr/Mrs/Ms)

Rencana Operasi Mingguan Sistem Tenaga Listrik Khatulistiwa Minggu Ke-6

Evaluasi Operasi Mingguan Sistem Tenaga Listrik Khatulistiwa Minggu ke-20 Periode Mei 2017

PT Golden Energy Mines Tbk

Evaluasi Operasi Mingguan Sistem Tenaga Listrik Khatulistiwa Minggu ke-21 Periode Mei 2017

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan 2015 adalah 5,6 %. Angka pertumbuhan. % pada tahun Laju pertumbuhan ekonomi Indonesia

EFEKTIVITAS KEBIJAKAN FIT (FEED IN TARIFF) ENERGI BARU DAN TERBARUKAN DI INDONESIA. Nanda Avianto Wicaksono dan Arfie Ikhsan Firmansyah

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 96, Tambahan Lemb

WAHYU HENDRO UTOMO D

BAB I PENDAHULUAN. Pada akhir Desember 2011, total kapasitas terpasang pembangkit listrik di

PENGELOLAAN KEWAJIBAN KONTINJENSI TAHUN ANGGARAN 2011

Evaluasi Operasi Mingguan Sistem Tenaga Listrik Khatulistiwa Minggu ke-18 Periode 28 April 4 Mei 2017

Rencana Operasi Mingguan Sistem Tenaga Listrik Khatulistiwa Minggu Ke-8

Evaluasi Operasi Mingguan Sistem Tenaga Listrik Khatulistiwa Minggu ke-3 Periode Januari 2017

PT GOLDEN EAGLE ENERGY Tbk MATERI PAPARAN PUBLIK (PUBLIC EXPOSE)

Rencana Operasi Mingguan Sistem Tenaga Listrik Khatulistiwa Minggu Ke-5 Periode 27 Januari - 2 Februari 2017

KEBIJAKAN PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK

Data yang disajikan merupakan gabungan antara data PLN Holding dan Anak Perusahaan,

1. PENDAHULUAN PROSPEK PEMBANGKIT LISTRIK DAUR KOMBINASI GAS UNTUK MENDUKUNG DIVERSIFIKASI ENERGI

RISALAH PAPARAN PUBLIK 2013 PT JABABEKA TBK PRESIDENT LOUNGE, MENARA BATAVIA 21 JUNI 2013

Gambar 3.A.1 Peta Koridor Ekonomi Indonesia

2015, No Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat modern saat ini tidak bisa dilepaskan dari energi listrik.

UNIVERSITAS INDONESIA STUDI ANALISIS PROGRAM PERCEPATAN MW TAHAP I PADA OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK JAWA BALI TESIS

ISSN : NO

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

Rencana Operasi Mingguan Sistem Tenaga Listrik Khatulistiwa Minggu Ke-7

BERITA NEGARA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. serta alasan penulis memilih obyek penelitian di PT. X. Setelah itu, sub bab

Evaluasi Operasi Mingguan Sistem Tenaga Listrik Khatulistiwa Minggu ke-6 Periode 3-9 Februari 2017

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Energi adalah salah satu kebutuhan yang paling mendasar bagi umat manusia

PROYEKSI KEBUTUHAN LISTRIK PLN TAHUN 2003 S.D 2020

BAB I PENDAHULUAN. investasi. Kegiatan investasi berhubungan dengan pengelolaan aset

Bidang Studi Teknik Sistem Tenaga Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. tahunnya. Menurut RUPTL PT. PLN , antara tahun 2008 dan 2012,

NOMOR 57 PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BAYU SIDRAP 75 MW. Didukung IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA

EKSPOSE DINAS PERTAMBANGAN & ENERGI PROVINSI SUMATERA UTARA

PT LEYAND INTERNATIONAL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A14012 TENTANG PENGAMBILALIHAN SAHAM PERUSAHAAN PT MEDCO POWER INDONESIA OLEH PT SARATOGA POWER

PT. RIMAU MULTI PUTRA PRATAMA, Tbk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Arief Hario Prambudi, 2014

OPTIMASI PENAMBAHAN PASOKAN GAS DAN PEMANFAATAN PEMBANGKIT PLTU BATUBARA UNTUK MEMINIMALISASI BIAYA PRODUKSI LISTRIK DI SISTEM JAWA BALI ABSTRAK

PEMBANGUNAN PLTU SKALA KECIL TERSEBAR 14 MW PROGRAM PT.PLN UNTUK MENGATASI KRISIS

TAMBAHAN SUBSIDI LISTRIK RP 24,52 TRILIUN

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya alam tersebut adalah batubara. Selama beberapa dasawarsa terakhir. kini persediaan minyak bumi sudah mulai menipis.

SIARAN PERS. PT INTERNATIONAL NICKEL INDONESIA Tbk MENGUMUMKAN LABA TRIWULAN KETIGA 2008

MODUL 5A PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU)

Reka Integra ISSN: Jurusan Teknik Industri Itenas No. 02 Vol. 02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 2014

Perkembangan Kelistrikan Indonesia dan Kebutuhan Sarjana Teknik Elektro

SIARAN PERS. PT INTERNATIONAL NICKEL INDONESIA Tbk MENGUMUMKAN LABA TRIWULAN KEDUA 2008 SEBESAR US$156,0 JUTA

Rencana Operasi Bulanan Sistem Tenaga Listrik Khatulistiwa Juni 2017

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

Jumlah Persentase Nama Pemegang Saham Saham Kepemilikan Pengendali : Javas Premier Venture Capital Limited, Malaysia

PP 9/2001, PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL NEGARA REPUBLIK INDONESIA KE DALAM MODAL SAHAM PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERUSAHAAN GAS NEGARA

Rencana Operasi Bulanan Sistem Tenaga Listrik Khatulistiwa Februari 2017

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU, TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI. Disampaikan oleh

Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur, 2010, 2014, dan Jumlah Penduduk (ribu)

SISTEM KELISTRIKAN LUAR JAMALI TAHUN 2003 S.D. TAHUN 2020

Disampaikan pada: Komunikasi Nasional Jogjakarta, 5 Desember 2007 Persero) Electricity For A Better Life

... Hubungi Kami : Studi Potensi Bisnis dan Pelaku Utama Industri POWER PLANT di Indonesia, Mohon Kirimkan. eksemplar.

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Rencana Operasi Bulanan Sistem Tenaga Listrik Khatulistiwa September 2017

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Rencana Operasi Bulanan Sistem Tenaga Listrik Khatulistiwa September 2016

Materi Paparan Menteri ESDM

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 96, Tambahan Lemb

PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. Tanggal dan Jam 30 Nop :28:04 Laporan Hasil Public Expose

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

2 Mengingat Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2007 tentang Kegiatan Usaha Panas Bumi sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 70 T

Laporan Kajian Akademis Penanggulangan Krisis Energi Listrik dan Status PLN Kota Tarakan

Transkripsi:

PT LEYAND INTERNATIONAL Tbk PUBLIC EXPOSE KAMIS, 25 Juni 2015 Hall B, Panin Building Lt. 4 Jakarta 1

2

PROFIL PERUSAHAAN PT. LEYAND INTERNATIONAL Tbk (selanjutnya disebut PERSEROAN) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang investasi dan industri pembangkit listrik dan energi dengan memiliki 60 ( enam puluh ) persen secara langsung dan tidak langsung anak perusahaan yang bergerak di bidang pembangkit tenaga listrik yaitu PT Asta Keramasan Energi (PT. AKE) dan 100 ( seratus ) persen saham Sumatera Energy Capital Pte, Ltd. (SEC). Sedangkan untuk kegiatan anak perusahaan AKE di bidang pembangkit listrik dengan operasional tiga pembangkit listrik terletak di tiga lokasi yaitu ; PLTD Sicanang Medan Sumatera Utara, PLTG Keramasan Palembang Sumatera Selatan dan PLTD Siantan Pontianak Kalimantan Barat.. 3

4

LOKASI PEMBANGKIT LISTRIK 107,3 MW PLTD/ MFO PP Belawan, Sumatera Utara/North Sumatera 2 x 57 MW PLTG/ GTPP Keramasan, Sumatera Selatan/South Sumatera 35,8 MW PLTD/ MFO Siantan, Pontianak, Kalimantan Barat/ West kalimantan 5

PEMASARAN DAN KEGIATAN OPERASIONAL Pada tahun 2009 Perseroan telah melakukan divestasi divisi kemasan plastik milik Perseroan dan merubah kegiatan usaha utama Perseroan menjadi investasi dan usaha pembangkit listrik dan energi, dengan tujuan agar Perseroan dapat lebih memfokuskan pada usaha pembangkit listrik dan energi melalui Perusahaan Anak PT. Asta Keramasan Energi (PT. AKE), yang memiliki tiga pembangkit listrik, masing-masing Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Sicanang, Medan, Sumatera Utara, PLTD Siantan, Pontianak, Kalimantan Barat, dan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Keramasan, Palembang, Sumatera Selatan. Dari ketiga pembangkit listrik tersebut PT. AKE memasok energi listrik listrik ke PT. Perusahaan Listrik Negara (PT. PLN) berdasarkan kontrak. Kemampuan PT. AKE menyelesaikan pembangunan pembangkit listrik sesuai dengan anggaran yang ditentukan dan effisiensi pengoperasian menentukan keberhasilan Perseroan. 6

PEMASARAN DAN KEGIATAN OPERASIONAL Dengan adanya kontrak penjualan energi listrik dengan PT. PLN selaku pihak pembeli, dan dengan pembayaran yang selalu tepat waktu Perseroan dapat membayar hutang milik Perseroan maupun Anak Perusahaan kepada kreditor sesuai jadwal. 7

PROSPEK USAHA Industri pembangkit listrik masih sangat prospektif di Indonesia, mengingat tingkat pertumbuhan ekonomi dan industri masih dapat berkembang lebih besar. Perkembangan wilayah dan kebutuhan pasokan listrik masyarakat saat ini sangat tinggi sehingga diperlukan dukungan pasokan daya listrik yang memadai. Selain itu seiring dengan berkembangnya ekonomi nasional maka kebutuhan listrik akan terus meningkat dimana sampai sekarang belum dapat dipenuhi oleh pembangkit listrik yang telah ada. 8

PROSPEK USAHA 9

PROSPEK USAHA Tabel 4.3. Proyeksi Jumlah Kebutuhan dan Pasokan Listrik Indonesia Sumber : RUKN 2006 Keterangan 2006 2007 2008 2009 2015 2020 Penduduk Juta 222.6 224.4 227.2 230 246.8 246.8 Indonesia GWh 113.8 122.9 133.6 146.2 239.5 239.5 Peak load Gwh 21.316 22.97 24.873 27.136 29.348 43.694 Total Kebutuhan 135.116 145.87 158.473 173.336 268.848 283.194 Jawa dan Bali " 89.9 96.5 104.2 113.2 174.4 174.4 Luar Jawa dan Bali " 23.9 26.5 29.4 33.0 65.1 65.1 Produksi 132.026 141.632 151.867 162.73 173.932 242.204 Kekurangan -3.09-4.238-6.606-10.606-94.916-40.99 10

PROSPEK USAHA Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral mencatat kebutuhan listrik dalam negeri pada 2026 mencapai 450 Terawatt hour (TWh) atau 450 miliar kilo watt jam (KWh). Guna memenuhi kebutuhan ini pemerintah tengah membangun sejumlah proyek-proyek pembangkit listrik 10.000 Megawatt (MW) tahap pertama, dan pemerintah juga akan membangun megaproyek serupa dengan kapasitas 12.000 MW yang diperkirakan membutuhkan investasi US$ 13 - US$ 14 miliar, atau setara dengan Rp 120 tiliun Rp130 triliun. 11

PROSPEK USAHA Hal ini menjadi peluang bagi Perseroan untuk menghasilkan pendapatan mengingat kebutuhan listrik di Indonesia masih sangat besar, serta dapat melakukan peningkatan kinerja keuangan Perseroan. Perseroan berencana akan melaksanakan sendiri pembangunan dan penyediaan tenaga listrik ke PT. PLN dan PT. Indonesia Power (PT. IP). Upaya yang telah dilakukan Perseroan untuk melaksanakan rencana ini adalah dengan mengikuti beberapa lelang pekerjaan pengadaan listrik di beberapa daerah di Indonesia yang diadakan oleh PT. PLN dan PT. IP 12

Terima Kasih 13