Aku sedang sibuk. Les-les untuk persiapan Ujian Akhir Nasional-ku sangat menyita perhatian.

dokumen-dokumen yang mirip
Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

Dengan senyum aku menyapanya. Tapi dia tidak merespon dan tetap saja membaca sebuah novel. Sekali lagi aku mengulangi sapaanku.

Aku memeluk Ayah dan Ibu bergantian. Aroma keringat menusuk hidungku. Keringat yang selama ini menghiasi perjuangan mereka membesarkanku. Tanpa sadar

Sahabat Terbaik. Semoga lekas sembuh ya, Femii, Aldi memberi salam ramah. Kemarin di kelas sepi nggak ada kamu.

Aduh 15 menit lagi masuk nih, gimana donk? Jalanan macet segala lagi, kenapa sih setiap hari jalanan macet kaya gini? Kayanya hari ini bakalan jadi

Sejatinya, semua manusia terlahir untuk dua hal, mendapatkan berita terbaik dan terburuk. Berita ini adalah sebuah misteri, ketika mereka terus

Puzzle-Puzzle Fiksi. Inilah beberapa kisah kehidupan yang diharapkan. menginspirasi pembaca

DI BALIK DINDING. Apa ya, yang berada di balik dinding itu?, selalu dan selalu dia bertanya-tanya

Belajar Memahami Drama

S a t u DI PAKUAN EXPRESS

CHAPTER 1. There s nothing left to say but good bye Air Supply

Yui keluar dari gedung Takamasa Group dengan senyum lebar di wajahnya. Usaha kerasnya ternyata tak sia-sia. Dia diterima berkerja di perusahaan itu

Naskah Manajemen Complain dan Customer Care

Karina Sacharissa. Warna Dari pelangi. Penerbit Chaliccabook

It s a long story Part I

Pemilik jiwa yang sepi

P A D A M U E M B U N

Cinta memang tidak akan ada yang tahu kehadirannya, cinta bisa datang dan pergi tanpa diduga. Cinta bisa berdampak positive ataupun negative terhadap

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus

2. Gadis yang Dijodohkan

Surat Cinta Untuk Bunda Oleh : Santi Widiasari

Tresno Bapak. Saya menghabiskan hari pertama untuk keliling kota bersama Big Bro, maklum

DESSA FITRI MASINTA DEWI

hmm. Kakak adalah anak laki-laki satu-satunya. Sementara saya adalah anak perempuan satu-satunya. Kami hanya dua bersaudara tapi tidak satu pun kedama

PROLOG. Semua orang memiliki kisah dramanya masingmasing, yang tidak akan pernah sama dengan kisah hidup orang lainnya.

CINTA TELAH PERGI. 1 Penyempurna

Part 1 : Aku Menghajar Nenek-Nenek Dengan Cangkul

hijau tuanya, jam tangannya dan topinya. Ia sempat melihat Widya masih sedang membuat sarapan di dapur dekat kamar mandi. Dan pada saat kembali ke

PESAN UNTUK SANG ANAK AGUS BUDI SANTOSO

Persahabatan Itu Berharga. Oleh : Harrys Pratama Teguh Sabtu, 24 Juli :36

Ingatan lo ternyata payah ya. Ini gue Rio. Inget nggak? Rio... Rio yang mana ya? Ok deh, gue maklum kalo lo lupa. Ini gue Rio, senior lo di Univ

A picture can tell a thousand words, but a few words can change it s story. Sebastyne Young

ANTARA DENDAM DAN CINTA. Oleh: Sri Rahmadani Siregar

[Fanfic] Sebuah gambar aneh menarik perhatianmu. Gambar itu jelek, tapi memiliki sesuatu yang membuatmu penasaran. Cast : Kalian yang membaca~

Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24

Sembilan Hari Terindah Bagian 15 SEMBILAN HARI TERINDAH (BAGIAN 15)

Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui

Fiction. John! Waktunya untuk bangun!

PEDOMAN WAWANCARA. 3. Pernahkah anda melakukan usaha untuk menggugurkan kandungan? tua/pasangan/orang-orang terdekat anda?

pelajaran 9 energi tahukah kamu apa itu energi 119

Mata ini sulit terpejam dan pendar-pendar rasa sakit di hati tidak dapat hilang menusuk dan menancap keras.

"Tapi mimpi itu inspirasi. Aku ragu untuk melangkah tanpa aku tau mimpiku."

DIAN NANDA MUSTIKAWATI

Bimo, Ra, Kenapa lagi sama calon lakimu itu duhai Syaqilaku sayang? godaku. Ojo ngenyeklah. Hahaha. Iya, iya. Bimo kenapa? Tadi aku nggak sengaja

Awal yang Tak Terduga

kalau terlambat dihari upacara. Bisa-bisa aku berdiri di depan para guru dan anak-anak satu sekolahan jika itu terjadi.

Semalam Aldi kurang tidur. Hujan deras ditambah. Rahasia Gudang Tua

Indonesian Continuers (Section I Listening and Responding) Transcript

SAHABAT PERTAMA. Hari Senin pagi, Lisha masih mandi. Padahal seharusnya ia sudah berangkat sekolah.

GURU. Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo silahkan perkenalkan diri.

Pagi itu, Roni beranjak dari tempat tidur.

CERITA, INGATAN, DAN KENANGAN. By MID A.K.A ICHISAN A.K.A NEKOVA LIGHT NOVEL SERIES BAB I UNTUK SEMUA YANG MENDUKUNGKU AKU UCAPKAN TERIMAKASIH

ART OF THE TRIOMPE. Oleh: Dwi Wulandari

Rambut sepunggungnya dibiarkan tergerai, hanya disisir sedemikian rupa agar tidak terlihat kusut. Aku berangkat! Gadis itu tiba di kampus tempat ia

Siang itu terasa sangat terik, kami merasa lelah

Tante, please... Saya benar-benar membutuhkan bantuan. Pemuda itu tampak memohon. Tapi... Ini menyangkut hidup mati seseorang, tante!

Lho, lagi ngerjain apa dik?

Rindu Sang Pemimpi. Rina Widowati

Arif Rahman

HANYA KAMU BAB 1 AMANDA

Pengalamanku dalam Angkot

Saat itu aku sedang berdua di rumah dengan Fadhil, Kak Dityo sedang berada di kampus, dan Kak Darma baru saja pulang.

REVAAAAA., suara itu terdengar begitu menakutkan pagi ini. Ya, itu suara Bang Ryo. Setiap pagi teriakan ini selalu terdengar di seluruh penjuru

Memang benar. Asap tebal membubung tinggi ke angkasa. Kancil ketakutan melihatnya. Dia langsung bangkit dan berlari mengikuti teman-temannya.

1. a. Seberapa sering kamu dan seluruh keluargamu menghabiskan waktu bersamasama? b. Apa saja yang kamu lakukan bersama dengan keluargamu?

Sebuah kata teman dan sahabat. Kata yang terasa sulit untuk memasuki kehidupanku. Kata yang mungkin suatu saat bisa saja meninggalkan bekas yang

Mungkin mereka tidak akan menemuiku, ujarku dalam hati.

Dalam sehari, dia menghancurkan semua harapanku. Dalam sehari, dia membuatku menangis. Dalam sehari, dia menjadi mimpi terburukku

Standar Kompetensi 1. Memahami bunyi bahasa, perintah, dan dongeng yang dilisankan.

PROLOG. Terbangun di tempat yang aku tidak mengenalnya bukanlah impianku.

Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali:

Sepanjang jalan tiada henti bercerita dan tertawa, aku menghitung bintang-bintang dan tak terasa sudah sampai di tempat mie ayam rica-ricanya Pasti

Cinta itu bukan tentang diri sendiri tapi tentang dia, yang kau sayangi Cinta itu bukan cinta sebelum kau berani mengungkapkannya

Pertama Kali Aku Mengenalnya

ONE. Nggak, gue gak mau ikut. Sergah Tamara. Kenapa? Siapa tau lo disana nemuin jodoh. Iya bener, gue gak mau tau alasan lo

Chapter 1. Baik, selagi kalian mencatat, saya absen.

Pagi hari di sekolah didalam kelas ada 3 orang anak murid yang sedang berbincang-bincang. Yaitu Ditra, Dila, Tantri, DITRA.

dengan penuh hormat. rumah. mata.

orang tuanya itu selesai. Tak jarang ia akan berlari ke kamarnya di tingkat atas gedung itu atau ke taman pribadi keluarganya di tingkat paling atas.

PIPIN, KAKEK, DAN KERETA API. El Johan Kristama

Marwan. Ditulis oleh Peter Purwanegara Rabu, 01 Juni :25

Kring...kring...kring...pukul menunjukkan waktu 05:45 WIB.

1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati

Hari demi hari berlalu begitu cepat. Malam demi malam kulalui dengan perasaan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata. Rasanya begitu galau, rasanya

membuat orang tuamu repot, Andri. Tuturnya dengan halus saat menjalankan motornya.

Dillatiffa. Unfortunate

Universitas Sumatera Utara

BAB I SOSOK MISTERIUS. Vanessa Putri, Vanessa Putri? Bu Ria memanggil nama itu lagi.

Keberanian. Dekat tempat peristirahatan Belanda pada zaman penjajahan, dimulailah perjuangan nya.

Gambar tersebut adalah sebuah hati, ditengah-tengahnya terdapat sebuah gedung dan disamping kiri gambar tersebut ada angka satu besar sekali.

Rina meminta pada ayah ibunya untuk merayakan ulangtahunnya yang ke 12 di restoran mewah bersama teman-teman sekelas, karena sebentar lagi akan lulus

Mr Knight, tadi Mr. Boyd menelepon untuk membuat janji temu di hari Jumat jam 2 siang. Apakah saya ada janji di hari itu?

Butterfly in the Winter

Ramadan di Negeri Jiran

AKU AKAN MATI HARI INI

Hy sobat, sebelumnya aku belum memperkenalkan diri, aku kekey lebih. tepatnya Keyla Syakira. Sebenarnya aku bisa dibilang siswi yang lumayan aktif

Kanuna Facebook on September 07, 2011 Prolog

Pergi Tak Kembali. Oleh: Firmansyah

Di Ujung Langit Ada Mimpi

RINDU 01 Gadis Itu Kupanggil Nanda

Transkripsi:

Saat Kau Jauh Ris, bersihkan kamarmu! Teriak ibuku dari dapur saat aku menutup pintu kamar. Aku baru saja pulang sekolah sore itu. Kamarku memang sangat berantakan. Kertas-kertas yang tidak aku gunakan serta buku yang aku pakai belajar kemarin malam masih berserakan di lantai, tempat tidurku berantakan, seprainya sudah tidak rapi lagi hasil dari kemalasanku beberapa hari ini. Aku sedang sibuk. Les-les untuk persiapan Ujian Akhir Nasional-ku sangat menyita perhatian. Aku mendengus kesal, apakah ibu tidak tahu kalau aku lagi capek banget? Dia yang selalu minta biar aku rajin belajar dan bisa lulus ujian dengan baik. Aku tak sempat mengerjakan itu semua. Malah dia yang menyuruh-nyuruhku! Huh. Meski enggan aku tetap memunguti kertas-kertas lecek dan membuangnya ke tempat sampah. Buku-buku aku kumpulkan dan ku tumpuk di atas meja belajar sehingga membuat meja belajarku jadi penuh sesak, tak ada lagi space untuk bisa menulis disana. Jadi mungkin sebentar lagi, buku-buku itu akan berserakan di lantai seperti sebelumnya saat aku mengerjakan tugas sekolah yang seabrek. Tempat sampah di kamarku sudah penuh, jadi aku keluar menuju dapur untuk membuang isinya ke kantong sampah yang sudah disiapkan ibu di sana. Setiap pukul 8 malam, petugas kebersihan akan mengambilnya di depan rumah. Kamarnya udah bersih kan? Tanya ibu sambil membalikkan tempe yang sedang dia goreng, aku hanya mengangguk pelan. Kamu mesti rajin bersihin kamar. Kamar cewek kok berantakan begitu, kayak kapal pecah aja!

Ibu mulai komentar panjang lebar lagi, aku buru-buru menghindar dengan kembali ke kamarku. Kalau aku tetap di dapur bisa-bisa omelan ibu menyerempet ke mana-mana. Ibuku kok cerewet banget sih, nggak capek apa ngomel-ngomel terus? Pikirku. Sabtu sore yang cerah itu aku duduk santai di teras rumah sambil membaca novel. Aku jarang punya waktu seperti ini, mumpung hari Sabtu, les libur dan besok adalah hari Minggu jadi aku bisa menyelesaikan novel yang sudah ku baca sejak seminggu yang lalu tapi belum kelar-kelar juga. Kalau ini bukan weekend ibu nggak akan ngebiarin aku kayak gini, dia pasti akan ngomel lagi. Adikku yang berumur 5 tahun bermain di halaman, aku tak tahu dia sedang sibuk apa, aku melihatnya bolak-balik ke keran air, tapi aku tak peduli. Ya ampun, Chira.. Ibu tiba-tiba muncul dari dalam dan berseru keras, membuatku kaget setengah mati. Chira yang sibuk bermain ikut terpaku, mainannya yang telah terisi air terlepas dari genggaman tangan kecilnya. Pakaiannya bagian depan basah. Aduh, kenapa main air? Chira jadi basah kan? Kata ibu lalu berpaling padaku yang tertawa kecil. Kakak juga nggak tahu jagain adik. Kenapa dibiarin aja Chira main air begitu. Kalau adikmu masuk angin gimana? Loh, kok? Kenapa jadi aku yang salah sih. Aku kan cuma berada di tempat dan waktu yang salah! Bukan salahku dong kalau Chira main air. Aku disini cuma kebetulan duduk dan baca novel, ibu nggak bilang tuh kalau aku harus jagain Chira main. Aku menggerutu dalam hati. Tawaku berganti cemberut. Chira sini.. Panggil ibu, Chira mendekati ibu takut-takut. Saat dia menginjak lantai, kakinya yang kotor terkena air bercampur tanah malah ikut mengotori lantai. Ibu lalu menggendongnya. Rissa bersihin lantainya! Kata ibu berlalu, aku merengut kesal. ***

Sambil menghentak-hentakkan kaki kesal aku mengepel lantai dengan sangat tidak ikhlas. Bukan aku yang mengotori lantai tapi aku yang harus membersihkannya. Menjengkelkan sekali. Aku ingin segera kuliah dan sebisa mungkin untuk sewa kamar kost saja di dekat kampus. Aku capek terus-terusan mendengar omelan ibu tentang apa saja. Mengatur-aturku padahal aku sudah 17 tahun dan sebentar lagi akan kuliah. Harusnya yang paling mengerti aku kan ibu, tapi nyatanya malah seperti ini. Enak kali yah kalau Ibu nggak ada dirumah? Keinginanku terkabul. Malam harinya, ibu mendapat kabar dari Tante Kuni kakaknya ibu bahwa mertua Tante meninggal. Ibu dan Ayah langsung berangkat dan akan kembali esok hari. Chira tidak ikut karena takutnya Chira malah masuk angin kalau melakukan perjalanan malam hari. Maka adikku itu dititipkan padaku. Aku akan menguasai rumah hari ini, tidak perlu melakukan apapun yang biasa ibu omelkan, aku bebas. Meski cuma semalam aku tetap senang. Tak apa ada Chira, tinggal di tidurkan saja, beres! Setelah ibu dan ayah berangkat aku mengunci semua pintu dan jendela. Ini hari pertamaku menginap di rumah sendirian dan aku bahkan tak merasa takut sama sekali, melainkan excited. Aku membawa Chira ke kamarnya, membacakan dongeng sampai dia tertidur. Setelah itu aku menonton DVD di ruang tengah. Aku punya DVD yang ku pinjam dari Vita minggu lalu tapi belum pernah sempat aku tonton, inilah saat yang tepat. *** Setelah bosan menonton, aku mematikan TV dan kembali ke kamarku. Sepi sekali rasanya. Aku jadi tidak bersemangat. Aku melirik jam di dinding pukul 22.45. Kalau jam segini lampu kamarku belum padam, ibu pasti akan nyap-nyap lagi dan menyuruhku segera tidur. Aku menunggu ibu memarahiku tapi aku tidak mendengar suaranya.

Hanya hening. Ibu tidak ada di rumah. Aku mendadak kangen ibu. Aku kangen saat dia memarahiku, ocehannya tentang banyak hal, anak gadis tidak bisa seperti ini, anak gadis tak boleh seperti itu. menyebalkan memang tapi ngangenin ternyata. Kenapa waktu berputar lama sekali? Aku ingin segera esok hari dan ibu pulang lalu mengomel lagi. Kali ini aku akan mendengarkannya dan menurut. Karena tak bisa tidur aku keluar kamar menuju dapur untuk membuat segelas susu hangat. Mungkin dengan begitu aku akan cepat terlelap nantinya. Sebelumnya aku mengambil ponselku yang sedang aku charger di dekat TV tadi, baru beberapa langkah menuju dapur aku kembali berbalik lalu mencabut chargeran ponselku dari stop kontak. Ibu selalu memarahiku karena hal itu. Kalau habis charger ponsel, chargerannya di cabut dong biar hemat listrik. Bukan karena tagihan listrik mahal tapi karena pasokan listrik terbatas. Kalau pasokan listrik habis, uang yang mau dibakar biar TVnya nyala? saat itu aku sangat-sangat kesal. Tapi hari ini, saat mengenang kembali kata-kata Ibu, aku sedih karena digerogoti rasa kangen yang membuncah. Setelah mematikan lampu dapur, aku masuk ke dalam kamar. Kamar Ibu. Aku bisa mencium aroma Ibu melingkupi kamar itu dengan pekat. Sedikit bisa mengobati rasa kangenku. Aku merebahkan tubuhku ke tempat tidur. Ini ranjang yang tiap hari ibu tiduri. Hangat sekali. Kakak.. Aku berbalik mendengar suara Chira di belakangku. Kok bangun? Tanyaku, dia merangkak naik ke tempat tidur lalu bergelung disampingku. Ibu kapan pulang? Kenapa lama sekali? Aku terdiam mendengar kata-katanya. Dia juga sama tidak tenangnya denganku. Dia juga kangen Ibu. Aku mendekapnya dan mengelus pelan rambutnya.

Ibu pasti pulang kok, tungguin aja! Chira tidur yah, udah malam Kataku menenangkan. Aku kangen Ibu, Kak! Suaranya parau, membuat air mataku tiba-tiba ingin menitik tapi berusaha aku tahan. Ibu pasti juga kangen kita, Ibu akan segera pulang. Ayo pejamkan matanya. Ibu marah loh kalau Chira tidurnya telat. Dia menutup matanya rapat. Aku menarik selimut untuk menutupi tubuh kami berdua lalu mendekapnya makin erat. Aku juga memejamkan mata berharap pagi segera menyapa. Ibu, cepat pulang yah!*** By Karina Sacharissa