PENGARUH PENATAAN TEMPAT TIDUR TERHADAP KEJADIAN DEKUBITUS DERAJAT I PADA PASIEN TIRAH BARING TESIS Untuk memenuhi syarat memperoleh derajat Magister Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN SUPRIADI 20141050015 PROGRAM MAGISTER KEPERAWATAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016 i
ii
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN Rasa Syukur, penenliti panjatkan kepada Allah SWT yang memberikan kemudahan dan kesehatan dalam proses penulisan tesis ini. Tesis ini penulis persembahkan untuk : 1. Kedua Orangtuaku, (H.Musta an) dan (Hj. Nurmayana) yang telah memberikan perhatian, kasih sayang, biaya, selama pendidikan, dan do a yang tiada habisnya selama peneliti menyelesaikan tesis ini. 2. Kakak dan adikku yang selalu mengingatkan dan memberikan motivasi serta do anya. 3. Teman - teman M.Kep angkatan V tahun ajaran 2014/2015 yang telah memberikan dukungan, motivasi dan do a. iv
MOTTO Hidup hanya sekali, lakukan yang terbaik v
KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarkaatuh. Alhamdulillahirabbil alamin, Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kenikmatan, rahmat serta hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul Pengaruh Penataan Tempat Tidur Terhadap Kejadian Dekubitus Derajat I Pada Pasien Tirah Baring. Tesis ini diajukan sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Akademik Magister Keperawatan pada Program Magister Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Peneliti menyadari bahwa dalam penulisan tesis ini tidak terlepas dari bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Maka perkenankanlah pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Dr. Ahmad Nurmandi sebagai Direktur Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. 2. Ibu Fitri Arofiati, S.Kep., Ns.MAN.,Ph.D sebagai Ketua Program Magister Keperawatan Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. 3. Bapak Prof. Dr. dr. H. Soewito Atmosoewarno, Sp. THT-KL sebagai dosen pembimbing I yang telah memberikan ilmu, arahan dan bimbingannya dalam menyelesaikan tesis ini. 4. Ibu Yanuar Primanda, S.Kep., Ns. MNS selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini. 5. (Alm) Ibu Yuni Permatasari Istanti, M.Kep., Ns., Sp.Kep., MB., CWCS sebagai pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan motivasi dalam menyelesaikan tesis ini. 6. Ibu Novita Kurniasari, S.Kep., Ns selaku penguji yang telah banyak memberikan masukan, bimbingan dan motivasi dalam proses menyelesaikan tesis ini. 7. Kepada Direktur, bagian penelitian dan pengembangan, kepala ruang Intensive Care Unit (ICU) dan Intermediate Care (IMC) Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta yang telah memberikan izin studi pendahuluan vi
dan penelitian untuk mendapatkan data awal dan data selama proses penelitian pada penyusunan tesis ini. 8. Ibu Dr. Titih Huriah, Ns., M.Kep. Sp. Kep. K selaku ketua penguji sidang tesis yang telah memberikan masukan, bimbingan dan motivasi dalam proses menyelesaikan tesis ini. 9. Seluruh dosen Program Studi Magister Keperawatan Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang telah membekali peneliti dengan berbagai ilmu hingga tesis ini terwujud. 10. Kedua orang tua, kakak dan adikku yang selalu memberikan do a, kasih sayang, kepercayaan, dan motivasi yang luar biasa untuk peneliti agar tetap semangat dalam menyelesaikan tesis ini. 11. Asisten peneliti yang sudah bersedia membantu peneliti dalam proses penelitian ini, dan semua perawat yang ada dimasing-masing ruangan atas kerjasamanya. 12. Semua pasien yang bersedia menjadi responden dalam penelitian ini. 13. Teman-teman seperjuangan yang telah memberikan dorongan dan semangat. 14. Semua pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu. Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan tesis ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaan tesis ini. Besar harapan peneliti, bahwa tesis ini dapat memberikan banyak manfaat bagi pembaca sekalian. Wassalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh. Yogyakarta, 5 September 2016 S U P R I A D I vii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORIGINALITAS... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv MOTTO... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR SKEMA... xi DAFTAR TABEL... xii DAFTAR SINGKATAN... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xiv ABSTRAK... xv ABSTRACT... xvi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 6 C. Tujuan Penelitian... 6 D. Manfaat Penelitian... 7 E. Penelitian Terkait... 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori... 10 1. Dekubitus... 10 2. Penataan Tempat Tidur (Bed Making)... 31 B. Kerangka Teori... 42 C. Kerangka Konsep... 43 D. Hipotesis... 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian... 45 viii
B. Populasi dan Sampel Penelitian... 46 C. Lokasi dan Waktu Penelitian... 47 D. Variabel Penelitian... 48 E. Definisi Operasional... 48 F. Instrumen Penelitian... 49 G. Uji Validitas dan Reliabilitas... 49 H. Cara Pengumpulan Data... 51 I. Pengolahan dan Metode Analisa Data... 56 J. Etika Penelitian... 59 BAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN A. Hasil Penelitian... 61 B. Pembahasan Penelitian... 66 B. Keterbatasan Penelitian... 82 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 83 B. Saran... 83 DAFTAR PUSTAKA... 85 LAMPIRAN... 89 ix
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Dekubitus Derajat I... 11 Gambar 2.2. Dekubitus Derajat II... 12 Gambar 2.3. Dekubitus Derajat III... 12 Gambar 2.4. Dekubitus Derajat IV... 13 Gambar 2.5. Dekubitus Unstageable / Depth Unknown... 14 Gambar 2.6. Dekubitus Suspected Deep Tissue Injury : Depth Unknown... 15 Gambar 2.7. Area yang Paling Beresiko Terjadi Dekubitus... 16 x
DAFTAR SKEMA Skema 2.1. Faktor Resiko Dekubitus... 17 Skema 2.2. Kerangka Teori... 42 Skema 2.3. Kerangka Konsep... 43 Skema 3.1. Alur Pengumpulan data... 55 xi
DAFTAR TABEL Tabel 3.1. Definisi Operasional Variabel Bebas dan Terikat... 48 Tabel 4.1. Karakteristik Responden dan Uji Homogenitas Kelompok Perlakuan Dan Kontrol... 60 Tabel 4.2. Pengaruh Penataan Tempat Tidur Terhadap Kejadian Dekubitus Derajat I... 63 Tabel 4.3. Pengaruh Faktor Perancu (Confounding) Terhadap Kejadian Dekubitus Derajat I Pada Pasien Tirah Baring... 67 xii
DAFTAR SINGKATAN AWMA EPUAP ICU/ICCU IMC IMT NPUAP SCI WOCNS : Australian Wound Management Association : Europen Pressure Ulcer Advisory Panel : Intensive Care Unit / Intensive Coronary Care Unit : Intermediate Care : Indeks Masssa Tubuh : National Pressure Ulcer Advisory Panel : Spinal Cord Injury : Wound Ostomy and Continence Nurses Society xiii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Surat Pengantar Ijin Studi pendahuluan dari Program Studi Magister Keperawatan Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Lampiran 2. Surat Ijin Studi Pendahuluan dari Rumah Sakit PKU Muhammadiyah I Yogyakarta Lampiran 3. Surat Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas (Uji Kappa) Lampiran 4. Surat Keterangan Kelayakan Etika Penelitian Lampiran 5. Panduan Peneliti dan Asisten Peneliti Lampiran 6. Lembar Permohonan Menjadi Responden Lampiran 7. Lembar Persetujuan Menjadi Responden Lampiran 8. Skala Braden Untuk Memprediksi Risiko Dekubitus Lampiran 9. Petunjuk Pengisian Lembar Observasi Kejadian Dekubitus Derajat I Lampiran 10. Identitas Responden Dan Lembar Observasi Kejadian Dekubitus Derajat I Lampiran 11. Bukti Bimbingan Proposal Tesis dengan Advisor Lampiran 12. Bukti mengikuti Ujian Proposal dan hasil sebagai syarat untuk ujian proposal dan hasil Lampiran 13. Bukti Bimbingan Hasil Penelitian xiv
PENGARUH PENATAAN TEMPAT TIDUR TERHADAP KEJADIAN DEKUBITUS DERAJAT I PADA PASIEN TIRAH BARING Supriadi¹, Soewito Atmosoewarno², Yanuar Primanda³, Yuni Permatasari Istanti 4 ABSTRAK Latar belakang: Pencegahan dekubitus merupakan prioritas pada pasien tirah baring yang mengalami keterbatasan mobilisasi. Tindakan keperawatan dalam upaya pencegahan secara dini terjadinya dekubitus di rumah sakit adalah menjaga tekanan permukaan tempat tidur tetap stabil dengan metode penataan tempat tidur. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh penataan tempat tidur lipat sudut 90 terhadap kejadian dekubitus derajat I pada pasien tirah baring. Metode: Desain penelitian ini adalah quasy experiment post - test only with control group. Tekhnik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling dengan jumlah sampel 34 responden, terdiri dari 2 kelompok yaitu kelompok perlakukan diberikan penataan tempat tidur lipat sudut 90 dan kelompok kontrol diberikan metode tali sudut, kedua kelompok dilakukan evaluasi selama 5 hari. Instrumen yang digunakan adalah derajat dekubitus berdasarkan Europen Pressure Ulcer Advisory Panel dan National Pressure Ulcer Advisory Panel (EPUAP & NPUAP). Analisis data menggunakan fisher s exact test. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh yang signifikan antara penataan tempat tidur lipat sudut 90 dengan kejadian dekubitus derajat I pada pasien tirah baring (p=0.039). Kesimpulan: Penataan tempat tidur lipat sudut 90 lebih baik dari metode tali sudut. Saran: Penataan tempat tidur lipat sudut 90 bisa diterapkan di ruang perawatan sebagai salah satu intervensi keperawatan dalam membantu mencegah kejadian dekubitus. Kata Kunci : Penataan Tempat Tidur, Lipat Sudut 90, Tali Sudut, Dekubitus, Pasien Tirah Baring. xv
1 THE INFLUENCE OF BED MAKING TOWARDS THE INCIDENCE OF DECUBITUS ON STAGE I TO THE BEDRIDDEN PATIENTS Supriadi¹, Soewito Atmosoewarno², Yanuar Primanda³, Yuni Permatasari Istanti 4 ABSTRACT Backround: Decubitus prevention is the priority measures among bedridden patients who have limitation on mobility and movement. Nursing intervention to early prevent decubitus in hospital setting is manage bed making. Purpose: The purpose of this study is to analyze the effect of bed making by using 90 angle fold on the incidence of decubitus stage I among bedridden patient. Method: Design of the research was quasy experiment post-test only with control group. Sampling technique used accidental sampling that involved 34 respondent who were grouped into experimental group who received bed making using 90 angle fold and control group received bed making angle rope. Both of the groups were evaluated within 5 days. Stage I decubitus was determined based on European Pressure Ulcer Advisory Panel and National Pressure Ulcer Advisory Panel (EPUAP & NPUAP). Data were analized by using fisher s exact test. Results: The results of this research showed that there was a significant effect of bed making by using 90 angle fold with the incidence of decubitus stage I among bedridden patients (p=0.039). Conclusion: Bed making by using 90 angle fold is better than angle rope. Suggestion: Bed making by using 90 angle fold can be implemented in hospital ward as one of nursing interventions to prevent decubitus. Keywords : Bed Making, Angle Fold 90, Angle Rope, Decubitus, Bedridden Patients.