MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK YANG TIDAK TINGGAL DENGAN ORANG TUA (Suatu Kajian di SMA Negeri I Rao Kabupaten Pasaman) E-JURNAL SILVIA RINA NPM: 10060102 PROGAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2014
MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK YANG TIDAK TINGGAL DENGAN ORANG TUA (Suatu Kajian di SMA Negeri 1 Rao Kabupaten Pasaman) Oleh: Silvia Rina Program Studi Bimbingan dan Konseling Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat Padang 2014 ABSTRACT This research was influenced by learning s problem of the students who does not live with their parents. Based the result of the observation that the learning s problem is still found such as; the students unconcerned and could not be concentrated on the teaching- teaching learning process. This research aim was to determine the students learning problems. The kind of this research is descriptive-quantitative research. The population is the entire student who does not live with their parents in 54 students. The sampling was totaling sampling technique. The instrument was used questionnaire to data collection and formulation of % to data analysis. The result of this research was found; (1) The hit category in internal factor, (2) The minimal category in external factor. In generally, the students do not have problem in the learning despite does not live with their parents and there are some problems in learning students too. keywords: Problem learning, student Pendahuluan Kehidupan identik dengan adanya masalah, secara sederhana masalah adalah ketidak sesuaian antara harapan dan kenyataan sehingga tidak tercapainya suatu tujuan. Permasalahan dalam kehidupan tidak hanya dialami oleh sekelompok orang namun semua orang akan menghadapi masalah sesuai dengan situasi dan kondisinya masing-masing, demikian juga halnya dengan peserta didik dalam mengikuti proses belajar. Prayitno (2005:13) menjelaskan bahwa permasalahan yang dialami oleh individu terwujud di dalam tingkah lakunya, ukuran kebermasalahan tingkah laku individu dipicu kepada nilai, norma, moral yang berlaku pada kehidupan sosial-budaya di lingkungannya. Dalam keadaan tertentu, seringkali terjadi masalah yang dihadapi peserta didik di sekolah. Masalah utama peserta didik di sekolah adalah masalah belajar, hanya dapat menghambat kelancaran proses belajar peserta didik. Keadaan tertentu itu dapat pula berupa kelemahan-kelemahan dan dapat juga berkenaan dengan lingkungan yang tidak menguntungkan bagi dirinya. Menurut Djamarah (2002:13) Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor. Menurut Slameto (2003:2) belajar merupakan suatu proses yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Mengacu pada beberapa pandangan tentang belajar seringkali dikemukakan bahwa masalahmasalah belajar baik internal maupun eksternal dapat dikaji dari dimensi guru maupun dari dimensi peserta didik. Sedangkan dari tahapannya, masalah belajar dapat terjadi pada waktu sebelum belajar, selama proses belajar dan sesudah belajar. Menurut Aunurrahman (2010:177) masalah belajar adalah suatu kondisi tertentu yang dialami oleh peserta didik dan menghambat kelancaran proses belajarnya. Kondisi tertentu itu dapat berkenaan dengan keadaan dirinya yaitu berupa kelemahankelemahan yang dimilikinya dan dapat juga berkenaan dengan lingkungan yang tidak menguntungkan bagi dirinya. Masalah-masalah belajar ini tidak hanya dialami oleh peserta didik yang lambat dalam belajarnya, tetapi juga dapat menimpa peserta didik yang pandai atau cerdas. Menurut Slameto (2003:61) keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama. Orang tua yang kurang/tidak memperhatikan pendidikan anaknya, misal mereka acuh tak acuh terhadap belajar anaknya, tidak memperhatikan sama sekali akan kepentingan-kepentingan dan kebutuhan-kebutuhan anaknya dalam belajar, tidak
mengatur waktu belajar, tidak menyediakan atau melengkapi alat belajarnya, serta tidak mau tau bagaimana kemajuan belajar anaknya, apabila hal tersebut terjadi maka dapat menyebabkan anak tidak/kurang berhasil dalam belajarnya. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang peneliti lakukan pada tanggal 10 Januari 2014 di SMA Negeri 1 Rao Kabupaten Pasaman. Banyak sekali peserta didik yang mengalami masalah dalam belajarnya, yang mana masalah-masalah yang ada seperti adanya peserta didik yang sering absen tanpa keterangan yang jelas dengan rentang waktu yang lama sehingga peserta didik tersebut ditelusuri apa yang terjadi pada dirinya, kemudian ada juga peserta didik yang sering terlambat masuk kelas baik itu di awal pelajaran maupun disaat pergantian jam pelajaran, serta masih ada peserta didik yang bercerita dengan teman sebangkunya di dalam kelas saat guru menerangkan pelajaran, banyak ditemukan peserta didik yang mengerjakan tugas rumah di dalam kelas, bahkan masih ada juga yang mengantuk pada PBM berlangsung. Tujuan Penelitian yang akan dicapai dalam penelitian adalah untuk mengetahui masalah belajar peserta didik dilihat dari faktor internal dan eksternal. Metode Penelitian penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Menurut Yusuf (2005:83) penelitian deskriptif kuantitatif adalah salah satu jenis penelitian yang bertujuan mendeskripsikan secara sisitematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat populasi tertentu atau mencoba menggambarkan fenomena secara detail. Populasi penelitian adalah seluruh peserta didik yang tidak tinggal dengan orang tua di SMA Negeri 1 Rao Kabupaten Pasaman. Subjek penelitian ini berjumlah 54 peserta didik, maka sampel untuk penelitian ini diambil seluruhnya, artinya seluruh tua menjadi sampel dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini untuk mendapatkan data sesuai dengan jenis dan sumber data yang dibutuhkan dalam pengumpulan data yaitu angket. Hasil Penelitian dan Pembahasan Berdasarkan data yang dikumpulkan mengenai masalah belajar peserta didik yang tidak tinggal dengan orang tua dilihat dari masalah peserta didik dilihat dari faktor internal dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Ciri khas/karateristik Peserta Didik ciri khas/karateristik peserta didik tergolong kedalam kategori sangat sedikit masalah 24 orang peserta didik sama dengan 44.44, pada kategori sedikit masalah 27 orang peserta didik sama dengan persentase 50, pada kategori cukup banyak masalah 2 orang peserta didik sama dengan persentase 3.704, pada kategori banyak masalah tidak seorangpun dari peserta didik berada pada kategori itu, dan kategori sangat banyak masalah tidak seorangpun dari peserta didik berada pada kategori itu. b. Sikap Terhadap Belajar sikap terhadap belajar tergolong kedalam kategori sangat sedikit masalah 21 orang peserta didik sama dengan persentase 37.89, pada kategori sedikit masalah 29 orang peserta didik sama dengan persentase 53.7, dan pada kategori cukup banyak masalah 4 orang peserta didik sama dengan persentase 7.407, serta pada kategori banyak masalah tidak seorangpun dari peserta didik berada pada kategori itu, dan kategori sangat banyak masalah tidak seorangpun dari peserta didik berada pada kategori itu. c. Motivasi Belajar motivasi belajar tergolong kedalam kategori sangat sedikit masalah 20 orang peserta didik sama dengan persentase 37.04, pada kategori sedikit masalah 28 orang peserta didik sama dengan persentase 51.55, dan pada kategori cukup banyak masalah 6 orang peserta didik dengan persentase 11.11, pada kategori banyak berada pada kategori itu, dan kategori sangat banyak masalah tidak seorangpun dari peserta didik berada pada kategori itu. d. Konsentrasi Belajar konsentrasi belajar tergolong kedalam kategori sangat sedikit masalah tidak seorangpun dari peserta didik berada pada kategori itu, pada kategori sedikit masalah tidak seorangpun dari peserta didik berada pada kategori itu, pada kategori cukup banyak juga tidak seorangpun dari peserta didik berada pada kategori itu, pada kategori banyak masalah 34 orang peserta didik sama dengan persentase 62.96, dan kategori sangat banyak masalah 20 orang peserta didik sama dengan persentase 37.04.
e. Mengelola Bahan Ajar mengelola bahan ajar tergolong kedalam kategori sangat sedikit masalah 34 orang peserta didik sama dengan persentase 79.63, pada kategori sedikit masalah 8 orang peserta didik sama dengan persentase 14.81, pada kategori cukup banyak masalah 3 orang peserta didik sama dengan persentase 5.556, pada kategori banyak tidak seorangpun dari peserta didik berada pada kategori itu, dan kategori sangat banyak juga tidak seorangpun dari peserta didik berada pada kategori itu. f. Menyimpan Perolehan Hasil Belajar Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa melihat masalah belajar peserta didik yang tidak tinggal dengan orang tua dilihat dari faktor internal pada segi menyimpan perolehan hasil belajar tergolong kedalam kategori sangat sedikit masalah 48 orang peserta didik sama dengan persentase 88.89, pada kategori sedikit masalah 4 orang peserta didik sama dengan persentase 7.407, dan pada kategori cukup banyak tidak seorangpun dari peserta didik berada pada kategori itu, pada kategori banyak masalah 2 orang peserta didik sama dengan persentase 3.704, dan kategori sangat sedikit berada pada kategori itu. g. Menggali Hasil Belajar menggali hasil belajar tergolong kedalam kategori sangat sedikit masalah 49 orang peserta didik sama dengan persentase 90.47, pada kategori sedikit masalah 1 orang peserta didik sama dengan persentase 1.852, pada kategori cukup banyak masalah tidak seorangpun dari peserta didik berada pada kategori itu, pada kategori banyak masalah 4 orang peserta didik sama dengan persentase 7.407, dan kategori sangat banyak masalah tidak seorangpun dari peserta didik berada pada kategori itu. h. Rasa Percaya Diri rasa percaya diri tergolong kedalam kategori sangat sedikit masalah 24 orang peserta didik sama dengan persentase 44.44, pada kategori sedikit masalah 27 orang peserta didik sama dengan persentase 50, pada kategori cukup banyak masalah 3 orang peserta didik sama dengan persentase 5.556, pada kategori banyak berada pada kategori itu, dan kategori sangat banyak masalah juga tidak serangpun dari peserta didik berada pada kategori itu. i. Kebiasaan Belajar kebiasaan belajar tergolong kedalam kategori sangat sedikit masalah 8 orang peserta didik sama dengan persentase 14.81, pada kategori sedikit masalah 31 orang peserta didik sama dengan persentase 57.41, dan pada kategori cukup banyak masalah 15 orang peserta didik sama dengan persentase 22.78, pada kategori banyak masalah tidak seorangpun dari peserta didik berada pada kategori itu, dan kategori sangat banyak masalah juga tidak seorangpun dari peserta didik berada pada kategori itu. Berdasarkan data yang dikumpulkan mengenai masalah belajar peserta didik yang tidak tinggal dengan orang tua dilihat dari masalah peserta didik dilihat dari faktor eksternal dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Faktor Guru faktor guru tergolong kedalam kategori sangat sedikit masalah 16 orang peserta didik sama dengan persentase 29.63, pada kategori sedikit masalah 32 orang peserta didik sama dengan persentase 59.26, pada kategori cukup banyak masalah 4 orang peserta didik sama dengan persentase 7.407, pada kategori banyak masalah 2 orang peserta didik sama dengan persentase 3.704, dan kategori sangat banyak tidak seorangpun dari peserta didik berada pada kategori itu. b. Lingkungan Sosial (termasuk teman sebaya) lingkungan social (termasuk teman sebaya) tergolong kedalam kategori sangat sedikit berada pada kategori itu, pada kategori sedikit masalah 1 orang peserta didik sama dengan persentase 1.852, pada kategori cukup banyak masalah 3 orang peserta didik sama dengan
persentase 5.556, pada kategori banyak masalah 18 orang peserta didik sama dengan persentase 33.33, dan kategori sangat banyak masalah 32 orang peserta didik sama dengan persentase 59.26. c. Kurikulum Sekolah kurikulum sekolah tergolong kedalam kategori sangat sedikit masalah 23 orang peserta didik sama dengan persentase 42.59, pada kategori sedikit masalah 21 orang peserta didik sama dengan persentase 38.89, pada kategori cukup banyak masalah 8 orang peserta didik sama dengan persentase 14.81, pada kategori banyak masalah 1 orang peserta didik sama dengan persentase 1.852, dan kategori sangat banyak masalah 1 orang peserta didik sama dengan persentase 1.852. d. Sarana dan Prasarana sarana dan prasarana tergolong kedalam kategori sangat sedikit masalah 33 orang peserta didik sama dengan persentase 61.11, pada kategori sedikit masalah 13 orang peserta didik sama dengan persentase 24.07, dan pada kategori cukup banyak masalah 6 orang peserta didik sama dengan persentase 11.11, pada kategori banyak masalah tidak seorangpun dari peserta didik berada pada kategori itu, dan pada kategori sangat banyak masalah 2 orang peserta didik sama dengan persentase 3.704. e. Faktor Keluarga keluarga tergolong kedalam kategori sangat sedikit masalah 32 orang peserta didik sama dengan persentase 59.26, pada kategori sedikit masalah 17 orang peserta didik sama dengan persentase 31.48, pada kategori cukup banyak masalah 5 orang peserta didik sama dengan persentase 9.259, pada kategori banyak berada pada kategori itu, dan kategori sangat banyak masalah juga tidak seorangpun dari peserta didik berada pada kategri itu. Secara umum masalah belajar peserta didik yang tidak tinggal dengan orang tua pada kategori tertinggi sedikit dan rata-rata tingkat persentase 64.81%. Hasil ini menunjukkan bahwa peserta didik yang tidak tinggal dengan orang tua di SMA Negeri 1 Rao tersebut dapat dikatakan pada umumnya peserta didik tidak memiliki masalah dalam belajar, dan ada juga beberapa peserta didik yang memiliki masalah belajar yang dilihat dari rekapitulasi data penelitian di atas. Artinya bahwa masalah belajar peserta didik dilihat dari faktor internal di SMA Negeri 1 Rao. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa peserta didik yang tidak tinggal dengan orang tua di SMA Negeri 1 Rao tersebut sedikit peserta didik yang tidak memiliki masalah dalam belajar dan ada juga beberapa peserta didik yang bermasalah dalam belajarnya. Berdasarkan hasil pengolahan data yang penulis lakukan, dapat diungkapkan bahwa masalah belajar peserta didik yang tidak tinggal dengan orang tua dilihat dari faktor eksternal pada segi guru, lingkungan sisal (termasuk teman sebaya, kurikulum sekolah, sarana dan prasarana, serta keluarga, memiliki kategori sangat sedikit dengan persentase 51.85%, sedangkan dilihat dari indikator kategori sangat banyak masalah belajar adalah pada segi lingkungan sosial (termasuk teman sebaya) dengan pencapaian frekuensi 32 Kesimpulan dan Saran Berdasarkan kajian yang telah penulis lakukan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa 1. Masalah belajar peserta didik yang tidak tinggal dengan orang tua di SMA Negeri 1 Rao Kab. Pasaman dilihat dari faktor internal yang terdiri dari ciri khas/karateristik peserta didik, sikap terhadap belajar, motifasi belajar, konsentrasi belajar, mengelola bahan ajar, menyimpan perolehan hasil belajar, menggali hasil belajar, rasa percaya diri, dan kebiasaan belajar, berada pada kategori sedikit masalah. 2. Masalah belajar peserta didik yang tidak tinggal dengan orang tua di SMA Negeri 1 Rao Kab. Pasaman dilihat dari faktor eksternal yang terdiri dari segi guru, lingkungan sosial (termasuk teman sebaya), kurikulum sekolah, sarana dan prasarana, serta keluarga, berada pada kategori sangat sedikit masalah. Artinya bahwa masalah belajar peserta didik yang tidak tinggal dengan orang tua di SMA Negeri 1 Rao Kab. Pasaman tersebut secara umum tidak memiliki masalah belajar meskipun tidak tinggal dengan orang tua, dan ada juga beberapa peserta didik yang memiliki masalah belajar yaitu terlihat pada indikator konsentrasi belajar dan lingkungan sosial (termasuk teman sebaya). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan pada bagian terdahulu, berikut dikemukakan beberapa saran untuk:
1. Peserta Didik Diharapkan agar lebih berkonsentrasi dalam belajar dan juga jangan terpengaruh akan lingkungan sosial yang tidak baik karena bagaimanapun kesuksesan ada di tangan masing-masing individu yang menjalaninya. 2. Guru BK Hasil temuan penelitian di SMA Negeri 1 Rao masih masalah belajar. Oleh karena itu guru BK diharapkan dapat memberikan arahan dan bimbingan kepada terdapat peserta didik yang memiliki tua. 3. Orang Tua Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan masukan bagi orang tua bahwa keberhasilan belajar anak bukan saja dipengaruhi oleh faktor dalam diri anak tetapi juga faktor lain, salah satunya adalah pola asuh dari orang tua. Berdasarkan hasil penelitian ini orang tua hendaknya selalu memberikan pola asuh yang baik walaupun jauh dari anak tersebut, dengan memberikan perhatian kepada anak serta dapat menasehati anak dengan baik. 4. Program Studi peserta didik melalui pelaksanaan berbagai layanan bimbingan dan konseling. 6. Guru Mata Pelajaran Diharapkan agar dapat menyesuaikan metode pembelajaran dengan kemampuan yang dimiliki peserta didik. Dapat melahirkan guru BK yang profesional nantinya jika berada di lapangan serta memilki ilmu mengenai pentingnya mengetahui masalah belajar peserta didik yang tidak tinggal dengan orang tua 5. Peneliti Selanjutnya Peneliti merekomendasikan kepada peneliti selanjutnya agar dijadikan pedoman bagi penelitian yang berkaitan dengan masalah tersebut. Daftar Kepustakaan Aunurrahman. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah,Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta. Prayitno. 2005. Konseling Pancawastika. Padang: BK FIP UNP. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Yusuf, Amuri. 2005. Metodologi Penelitian. Padang: UNP Pres. 7. Kepala Sekolah Agar lebih meningkatkan kerja sama dengan guru BK dan personil lainnya, demi mengurangi masalah belajar yang dialami